• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTE MALANG – PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTE MALANG – PROBOLINGGO"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTEMALANG

PROBOLINGGO

Oleh: RAFIKAH MASUKU ( 02520014 )

Civil Engineering

Dibuat: 2009-07-23 , dengan 7 file(s).

Keywords: Kinerja, Indikator Pelayanan, Bus

Bus angkutan umum penumpang Malang – Probolinggo adalah salah satu bagian dari sistem

transportasi, yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupannya. Keberadaan angkutan umum penumpang ini sangat dibutuhkan tetapi apabila tidak ditangani dengan baik dan benar, akan dapat menimbulkan suatu masalah. Bus merupakan bagian dari sarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari – hari.

Kinerja armada bus ekonomi rute Malang – Probolinggo berdasarkan indikator standart

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat atau parameter kinerja yaitu : diperoleh load factor rata –

rata perhari untuk rute (Malang – Probolinggo = 62 %) dan (Probolinggo – Malang = 64 %),

untuk kecepatan perjalanan rute (Malang – Probolinggo = 51.55 Km / Jam ) sedangkan

(Probolinggo – Malang = 53.02 Km / Jam), headway rata – rata perhari adalah 3.56 Menit untuk

Malang – Probolinggo dan 3.42 Menit untuk Probolinggo – Malang. Kemudian untuk waktu

perjalanan rata – rata perharinya adalah 1.21 Menit/Km untuk rute Malang – Probolinggo dan

untuk Probolinggo – Malang sebesar 1.14 Menit/Km, kemudian untuk frekwensi armada bus

ekonomi 11.02 Kend/ Jam untuk Malang – Probolinggo dan 14.18 Kend/Jam untuk

Probolinggo – Malang.

Dari hasil perhitungan untuk mendapatkan keseimbangan antara supply demand maka

penyesuaian armada yang beroperasi untuk rute Malang – Probolinggo adalah 240 armada dan

untuk rute Probolinggo – Malang 244 armada.

ABSTRACT

Public transportation bus of Malang-Probolinggo is one of the transportation part which was a

general needs of society which couldn’t be separated from their lives. The existence of the public

transportation was needed, but if there is no good handle it could cause problem. Bus is a part of transportation faciltiy which used often by society to do daily activities.

The performance of economic bus Malang-Probolinggo route according to standard indicator of Directorate General of Land Transportation or performance paramter, they were: daily load

factor per days for route (Malang – Probolinggo = 62 %) and (Probolinggo – Malang = 64 %),

for route acceleration (Malang – Probolinggo = 51.55 Km / Jam ) while (Probolinggo – Malang

= 53.02 Km / Jam), headway average per days 3.56 minutes for Malang – Probolinggo and 3.42

minutes for Probolinggo – Malang. For the average journey per days was 1.21 minutes/Km for

(2)

economic bus frequency 11.02 vehicles/ hour for Malang – Probolinggo and 14.18 vehicle/Jam for Probolinggo – Malang.

From the calculation to get balance between supply demand, fitting for operational group for

Referensi

Dokumen terkait

pelayanan angkutan yang terjadi pada bus patas rute Ponorogo – Surabaya. jumlah penumpangnya tidak diperhitungkan, karena baik penuh

Studi ini bertujuan untuk mengetahui biaya operasional kendaraan (BOK) dan tarif yang sesuai untuk bus Patas AKDP trayek Malang- Probolinggo berdasarkan biaya operasional

Kecepatan perjalanan ( tempuh ) tertinggi dimiliki oleh bus Transjogja jalur 2A yaitu 25,83 km/jam dan kecepatan terendah dimiliki oleh bus Transjogja jalur 2B yaitu 20,83

Bertujuan untuk mengetahui mengetahui karakteristik dan probabilitas para pelaku perjalanan dalam pemilihan moda Bus AC dan Bus non-AC rute Rajabasa - Bakauheni

Nilai headway ini sudah masuk dalam standar yang yang ditetapkan yaitu rata-rata sebesar 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit.Dari perhitungan kebutuhan armada

Untuk rute Surabaya – Pare – Blitar dari Sembilan parameter evaluasi, yang mendapatkan nilai 3 (baik) yaitu kecepatan perjalanan, rata-rata waktu perjalanan,

Untuk rute Surabaya – Pare – Blitar dari Sembilan parameter evaluasi, yang mendapatkan nilai 3 (baik) yaitu kecepatan perjalanan, rata-rata waktu perjalanan,

Pembahasan dalam tugas akhir ini adalah menganalisis waktu tempuh rata-rata sepanjang rute, waktu selang keberangkatan antar armada (station hedway), menganalisis kapasitas