i
REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
YUDI SUKAMTO
NIM 114 12 023
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
vi
ارٍ لِ سَّ قُ ادْ لِ ادْ وَ وَفَ الِ دْ ذِّل لِااوَ وَ دْ قُ دْا ا وَ دْ سَّ وَ ادْ وَ وَاوَ
Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-
Qur’an untuk
pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
(Al-Qomar: 17)
(Departemen Agama RI, t.th, Al-Qura’an dan Terjemahan, Duta Ilmu, Surabaya, 2005:769 )
vii
Bapak dan ibu tercinta, yang selalu mendo’akan dengan tulus ikhlas dan
senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil. Terimakasih yang tiada habis kepada mereka berdua.
Kakakku tersayang yang telah memberi dukungan sepenuhnya.
Adikku tercinta belajar yang sungguh-sungguh dan gapailah cita-citamu setinggi mungkin.
Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga, terimakasih atas ilmunya yang telah diberikan kepada saya, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
Keluarga besar SD Negeri Baleagung yang telah memberikan motivasi kepada peneliti
Teman-teman ekstensi 2012 IAIN Salatiga
viii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL DAN AL-MA’UN MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya guna memberikan bimbingan serta arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan skripsi ini.
ix
7. Semua dewan Guru SD Negeri Baleagung, yang telah memberi dukungan. 8. Kepada kedua orang tuaku yang saya sayangi dan cintai, yang selalu
mendoakan saya setiap langkahku. Mendukung serta memberi bantuan baik materiil maupun non materiil.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 10.Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun
spiritual dalam penulisan skripsi ini.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 09 Februari 2016 Penulis
x
Sukamto, Yudi. 2016. Upaya Peningkatan Menghafal Surat Al-Ma’un dan Al-Fiil Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah M.Pd
Kata Kunci : Menghafal surat Al-Maun dan Al-Fiil, Metode Practice-Rehearsal Pairs.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan menghafal surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Pertanyaan ini yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana meningkatkan hafalan surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.
Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, pada siklus I siswa yang mendapat nilai kategori tinggi berjumlah 45%, kategori sedang 45%, kategori rendah 10%. Sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai kategori tinggi 75%, kategori sedang 25%, dan ketegori rendah 0%.
xi
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Hipotesis Tindakan ... 5
E. Kegunaan Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
G. Metode Penelitian ... 7
xii
1. Pengertian Al-Qur’an ... 12
2. Pengertian Menghafal ... 15
3. Pengertian Surat-surat Pendek ... 19
4. Belajar Untuk Meningkatakan Hafaln Surat-surat Pendek………. 21 B. Metode Practice-Rehearsal Pairs ... 25
1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal Pairs ... 26
2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal Pairs... 28
C. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-surat Pendek Dengan Metode Practice-Rehearsal Pairs ... 29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Siklus I ... 32
B. Siklus II.. ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42
B. Pembahasan ... 47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
xiii
Tabel 3.1 Observasi Siswa Siklus I ... 36
Tabel 3.3 Observasi Siswa Siklus II ... 40
Tabel 3.2 Observasi untuk Guru Siklus I ... 36
Tabel 3.4 Observasi untuk Guru Siklus II ... 40
Tabel 4.1 Penilaian Siklus I ... 44
xiv
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 54
Lampiran 2 Silabus ... 59
Lampiran 3 Riwayat Hidup ... 60
Lampiran 4 Daftar Siswa ... 61
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian ... 62
Lampiran 6 Lembar soal ……….... 63
Lampiran 7 Dokumentasi ... 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menyikapi perkembangan pada era globalisasi saat ini yang semakin pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mental-mental yang tangguh perlu disiapkan melalui pendidikan.
Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam kehidupan manusia dimasa depan. Pendidikan yang diselenggarakan harus mampu mencetak sumber daya manusia yang lebih siap untukterjun dan berperan aktif dalam kehidupan nyata. Konkretnya, pendidikan itu harus mampu menyiapkan tenaga-tenaga terampil yang mampu melayani dirinya sendiri dan orang lain serta dapat mengisi dan berperan aktif diberbagai sendi kehidupan serta kompetitif.
2
kemampuan efektif dipihak lain. Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan menghasilkan manusia yang berkepribadian, tetapi menjunjung nilai-nilai budaya yang luhur, serta mempunyai wawasan serta memupuk jati dirinya.
Kedua, tujuan pendidikan untuk mencapai nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan ahlaq mulia yang senantiasa menjaga harmonisasi hubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya (Said Agil Husni Al Munawar, 2003 :5-6).
Dari semuanya tujuan itu yang akan dicapai adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa, berahlaq mulia, maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian diharapkan bahwa bangsa Indonesia yang terkenal religius ini akan menjadi bangsa yang kuat dan maju serta makmur dan sejahtera, terutama maju dalam dunia pendidikan sebagai basis pembangunan suatu bangsa.
Salah satu usaha guru yaitu dengan melalui pemilihan metode yang baik. Pembelajaran dengan metode yang benar berarti membantu guru agar tercapai peningkatan hasil belajar siswa.Karena motivasi dan hasil belajar menghafal surat-surat pendek kurang memuaskan masih rata-rata kelas 60. Metode yang tepat akan sangat menunjang pencapain tujuan pembelajran dengan lebih baik sehingga hasil belajar yang diharapkan juga akan lebih meningkat mencapai rata-rata kelas 7,5.
3
pengetahuan dan keterampilan sendiri, melalui PTK juga diharapkan gurumampu sebagi pekerja yang profesional dan mampu membuat guru lebih percaya diri untuk mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dari fenomena itu dituntut bagaimana kreativitas guru dalam memecahkan masalah.Seorang guru dapat mendesain model pembelajaran yang bisa menarik minat siswa untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Erat kaitannya dengan hal itu pendidikan Agama mempunyai kedudukan yang tinggi dan paling utama, karena pendidikan agama menjamin untuk memperbaiki akhlaq dan mengangkat derajat yang tinggi, serta bahagia dalam hidup dan kehidupannya. Sementara tujuan dari pendidikan Agama Islam adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta dapat untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Abdul Majid, 2012:16).
4
sekitar. Oleh sebab itu pembelajaran menghafal surat-surat pendek ini sangat mengalami kesulitan.
Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian menghafal surat pendek al-Ma’un (107). Dari siswa yang berjumlah 14 siswa hanya 5 siswa yang tuntas menghafal surat pendek al-Ma’un (107), sisanya hanya mampu menghafal 3 sampai 4 ayat.
Dari latar belakang masalah diatas maka penulis akan memberikan
judul penelitian ini dengan judul “Upaya Peningkatan Menghafal Surat
Al-Ma’un dan Al-Fiil Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun
Pelajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatan hafalan surat al-Fiil dan al-Ma’un pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
C. Tujuan Penelitian
5
Untuk meningkatkan hafalan Surat al-Fiil dan al-Ma’un melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ”Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan kemampuan siswa menghafal surat al-Fiil dan al-Ma’unpada pembelajaran PAI”.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini membantu memperbaikai proses pembelajaran PAI dan Metode Practice-Rehearsal Pairs akan mempermudah siswa dalam menghafal surat-surat pendek.
Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa
a. Membantu meningkatkan hasil pembelajaran PAI.
b. Kegitan pembelajaran siswa didalam kelas menjadi lebih menarik. c. Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
b. Menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs pada materi pembelajaran yang sesui.
3. Bagi Sekolah
6
b. Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya dalam perolehan prestasi belajar dan penguasaan keterampilan.
Dalam Metode Practice-Rehearsal Pairs ini semua siswa mempraktekkan hafalan surat-surat pendekdengan teman sebangkaunya denga cara bergantian menghafalkan (saling menyimak) sampai semua pasangan masing-masing berhasil menghafalkan surat-surat pendek.
F. Definisi Operasional
Adapun definisi dari judul penelitian ini akan dijelaskan satu persatu. Menghafal adalah suatau aktivitas menanamkan suatau materi verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:29).Yang dimaksud dalam hafalan ini adalah usaha siswa untuk menghafalkan surat-surat pendek pada pembelajaran PAI. Surat-surat pendek
yaitu “sejumlah surat yang terdapat dalam juz Amma (juz 30) (Kakanwil
Depag, 2004:15). Surat pendek yang akan dijadikan materi dalam penelitian ini adalah surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107).
7
Dari fakta hasil pembelajaran PAI tersebut, maka perlu adanya metode pembelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar dan menghafal surat pendek. Menyikapi hal ini maka penulis akan menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan). Penulis akan mengambil surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sebagai bahan penelitian. Karena dalam pembelajaran ini nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 7,5.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (action research). Peneliti Tindakan Kelas adalah “suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis refleksi terhadap berbagai “aksi”
atau tindakan yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata didalam kelas berupa kegiatan belajar-mengajar untuk memperbaikai kondisi pembelajaran yang dilakukan (Basuki Wibawa, 2003:9).
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan hafalan surat al-Fiil dan al-Ma’un pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs.
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian secara bertahap. Apabila pada siklus I belum mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5 maka penulis akan melanjutkan pada siklus-siklus berikutnya.
8
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus.
Pada setiap siklus dalam penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, abservasi dan refleksi yang semuanya terangkum dalam satu kegiatan.
2. Sobyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang.Berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
3. Langkah-langkah siklus penelitian
9
Apabila pada siklus II (dua) belum mencapai nilai KKM yang ditentukan maka akan dilanjutkan pada tahap siklus berikutnya yaitu siklus III (tiga), siklus IV (empat) dan seterusnya sampai penelitian ini mencapai nilai KKM yang ditentukan.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau alat-alat yang membantu mempermudah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. RPP
b. Tes praktek
c. Lembar observasi peserta didik d. Lembar observasi guru
e. Silabus f. Materi
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2005:100).
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode observasi
Metode observasi yaitu metode dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek. Dalam hal ini peneliti terjun langsung untuk memperoleh data penelitian.
10
3). Dokumentasi 6. Analisis Data
Aanalisis data merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun kedalam kategorisasi, mengklasifikasikan data (Supardi, 2008:132).
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis ini untuk memastikan bahwa dengan penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupataen Magelang.
Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka, untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian dideskripsikan.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:
a. Membandingkan pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
b. Pencapain pemahaman dalam menghafal surat al-Ma’un dan al-Fiil yang tepat.
H. Sistematika Penulisan
11
BAB I : PENDAHULAUAN
Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Oprasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang Upaya peningkatan Hafalan Surat-surat Pendek Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs, Surat al-Fiil dan al-Ma’un. Metode
Practice-rehearsal Pairs. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-surat pendek dengan Metode Practice-rehearsal Pairs.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini merupakan deskripsi penelitian yang meliputi (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi).
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan deskripsi setiap siklus (data hasil pengamatan/evaluasi) refleksi keberhasilan, kegagalan serta pembahasan tiap siklus.
BAB V : PENUTUP
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hafalan Surat-surat Pendek
Sebelum mengetahui lebih jelas tentang pengertian surat-surat pendek maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang pengertian
al-Qur’an.Karena surat-surat pendek merupakan bagian dari al-Qur’an.
1. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang
diturunkan kepada “pungkasan” para Nabi dan Rasul, dengan perantara
Malaikat Jibril a.s. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir. Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas (Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, 2001:3).
Al-Qur’an menurut bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan dan bacaan (Budihardjo, 2012:1).
Secara etimologi berdasarkan bahasanya, lafal al-Qur’an berasal dari bahsa Arab dari akar qara’at yang berarti membaca (Mustamir, 2007:1).
Sedangkan al-Qur’an menurut istilah, ada beberapa pendapat, yaitu: a. Menurut Shubhi al-Shalih, dalam Budihardjo, (2012:2), al-Qur’an
adalah kalam Allah yang berupa mu’jizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, tertulis dalam mushhaf, dinuklikan secara mutawatir
13
b. Menurut Muhammad Ismail Ibrahim, dalam Budihardjo, (2012:2),
al-Qur’an adalah kalam Tuhan yang diturunkan melalui al-Ruh al-Amin
(Malaikat Jibril) kepada penutup para Nabi dan Rasul, yaitu Nabi Muhammad Saw. Sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat manusia.
c. Menurut Muhammad Salim Muhsin, dalam Budihardjo, (2012:2),
al-Qur’an adalah kalam Allah yang duturunkan kepada Nabi kita Muhammad Saw, tertulis didalam mushhaf, dinuklikan kepada kita dengan mutawatir, ibadah bagi orang yang membacanya dan diakhiri dengan surat yang terpendek.
d. Menurut Muhammad Abu Syahbah, dalam Budihardjo, (2012:2),
al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada junjungan kita
Muhammad Saw. Yang lafazhnya merupakan mu’jizat, ibadah bagi
yang membacanya, dinuklikan secara mutawatir, berfaedah untuk menguatkan dan meyakinkan, ditulis dalam mushhaf, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas, merupakan petunjuk Allah kepada makhluk-Nya, hukum Tuhan untuk penghuni dunia, penutup kitab-kitab samawy dan untuk kebahagiaan manusia didunia dan akhirat.
14
ditulis dalam mushaf dinuklikan secara mutawatir sebagai ibadah bagi yang membacanya, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Naas, dan Sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat manusia.
Allah Swt, menurunkan al-Qur’an untuk umat manusia dengan sejumlah maksud dan tujuan. Semua itu adalah untuk membahagiakan ketika hidup didalam dunia dan juga kelak diakhirat.
Al-Qur’an diturunkan juga mempunyai fungsi dan tujuan, diantara fungsi dan tujuan al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1). Sumber Pokok Ajaran Islam
Fungsi al-Qur’an diturunkan adalah sebagai pokok ajaran Islam, yang mendasari ajaran-ajaran hukum, dan peraturan bagi umat manusia.
2). Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
15
Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk bagi kehidupan manusia, petunjuk al-Qur’an itu dapat diklasifikasikan kedalam dua bentuk:
Pertama kitab suci al-Qur’an menjadi petunjuk bagi umat manusia, sehingga perjalanan hidupnya dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kedua Allah Swt menurunkan al-Qur’an agar manusia mendapat petunjuk dan bimbingan, sehingga mereka menjadi orang-orang yang bertaqwa (Budihardjo, 2012:13-21).
2. Pengertian Menghafal
Adapun pengertian tentang menghafal adalah sebagai berikut:
Menghafal adalah suatau aktivitas menanamkan suatau materi verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:29).
Menghafal al-Qur’an merupakan suatu keutamaan yang besar, dan posisi itu sangat didambakan oleh semua orang yang benar, dan seorang yang bercita-cita tulus, serta berharap pada kenikmatan duniawi dan ukhrawi agar manusia nanti menjadi warga Allah dan dihormati dengan penghormatan yang sempurna (Muhammad Syah Putra, 2013:22).
16
Artinya : 29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (Departemen Agama, 2005: 866).
Secara umum, menghafal al-Qur’an diartikan sebagai proses memasukkan ayat-ayat al-Qur’an, huruf demi huruf, kedalam hati untuk terus memeliharanya hingga akhir hayat. Menurut bahasa, hifz adalah itqan,
berarti menguatkan (Deden Muhammad Makhyaruddin, 2015:92). Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat: 9
sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya
(Departemen Agama, 2005: 499).
Sebagaimana ungkapan Hasan Al-Bashri, W.(110 H), dalam Deden Muhammad Makhyaruddin, (2015:42), sejatinya seorang penghafal
17
Menghafal al-Qur’an mempunyai faedah-faedah yang penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Jika disertai dengan amal saleh dan kikhlasan, maka ini merupakan kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat.
b. Orang yang menghafal al-Qur’an akan mendapatkan anugerah dari Allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang. Karena itu, para penghafal al-Qur’an lebih cepat mengerti,teliti, dan lebih hati-hati karena banyak latihan untuk mencocokan ayat serta membandingkannya dengan ayat lainnya.
c. Menghafal al-Qur’an merupakan bahtera ilmu, karena akan mendorong seseorang yang menghafal al-Qur’an untuk berprestasi lebih tinggi dari pada teman-temannya yang tidak hafal al-Qur’an, sekalipun umur kecerdasan, dan ilmu mereka berdekatan. .
d. Penghafal al-Qur’an memiliki identitas yang baik, ahklak, dan perilaku yang baik.
e. Penghafal al-Qur’an mempunyai kemampuan mengeluarkan fonetik Arab dari landasannya secara alamai, sehingga bisa fasih berbicara dan ucapannya benar.
f.Jika penghafal al-Qur’an mampu menguasai arti kalimat-kalimat didalam al-Qur’an, berarti ia telah banyak menguasai arti kosa-kata bahasa Arab, seakan-akan ia telah menghafalkan sebuah kamus bahasa Arab. g. Seorang penghafal al-Qur’an setiap waktu akan selalu memutar otaknya
18
hafalannya kuat. Ia akan terbiasa menyimpan memori dalam ingatannya (Muhammad Syah Putra, 2013:20).
Dari beberapa uraian diatas, tentang faedah menghafal al-Qur’an maka dapat disimpulkan, bahwa menghafal al-Qur’an akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya benteng dan perisai hidup pedoman dalam menjalankan kehidupan, menjadikan baginya kedudukan dihati manusiadan kemuliaan. Ucapan pemiliknya selamat dan lancar berbicara, membantu daya ingat, mencerdaskan dan meningkatkan IQ serta menambah keimanan.
Ada beberapa metode untuk menghafal al-Qur’an menurut para ahli sebagai berikut:
1). Bin-Nazhar
Yaitu membaca dengan cermat ayat-ayat al-Qur’an yang akan dihafal dengan melihat mushaf al-Qur’an secara berulang -ulang.
2). Tahfizh
Yaitu menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat al-Qur’an yang telah dibaca berulang-ulang secara bin-nazhar.
3). Talaqqi
Yaitu menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang guru atau instruktur.
4). Takrir
Yaitu mengulang hafalan atau men-sima’-kan hafalan yang
19 5). Tasmi’
Yaitu memperdengarkan hafalan kepada orang lain baik
kepada perseorangan maupun kepada jamaah (Sa’dulloh S.Q,
2008:52-54).
Dari beberapa metode diatas, metode yang paling mudah untuk diterapkan dalam menghafal al-Qur’an yaitu metode Tahfizh, karena menghafal satu baris, beberapa kalimat, atau sepotong surat pendek sampai tidak ada kesalahan. Setelah satu baris atau beberapa kalimat tersebut mudah dapat dihafal dengan baik, lalu ditambah dengan merangkaikan baris yang kalimat berikutnya sehingga sempurna.Kemudian rangkaian ayat tersebut diulang kembali sampai benar-benar hafal.
3. Pengertian Surat-surat Pendek
Adapun yang dimaksud surat-surat pendek dalam al-Qur’an adalah sejumlah surah yang terdapat dalam juz 30 (Kakanwil Depak Propinsi Jateng, 2004:15).
Ada banyak cara menghafal surat-surat pendek, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perbanyak mendengar sebelum memulai menghafal, bisa dengan kaset
murattal atau mendengarnya dengan khusyu’ dari para imam shalat
20
saat shalat tarawih diBulan Ramadhan, dimana kebanyakan imam membaca surat-surat pendek.
b. Perbanyak membaca surat-surat pendek tersebut sehingga ketika kita mulai menghafalnya mak lidah kita sudah akrab dengan ayat-ayat yang akan kita hafal. Kemudian setelah kita yakin benar bahwa surat-surat tersebut sudah kita hafal, baru kemudian pindah ke surat-surat berikutnya.
c. Jangan lupa untuk membacanya dihadapan seorang teman yang bacaan atau hafalan al-Qur’annya lebih baik dari kita atau seorang guru tahfizh al-Qur’an untuk menyimak hafalan kita, ini harus kita lakukan untuk menghindari salah baca dan salah menghafal.
d. Lakukan pengulangan (muraja’ah)secara teratur, terutama kita baca dalam shalat lima waktu atau dalam shalat sunnah.
e. Usahakan membaca hafalan sesuai dengan urutan yang tercantum didalam al-Qur’an, misalnya kita membaca surat al-Qari’ah, at-Takatsur kemudian surat al-Ashr terus sampai surat an-Nas. Sehingga kita mampunmengurutkan hafalan kita sesuai urutan yang ada dalam al-Qur’an ( http://www.sholihah.web.id/2015/11/bagaimana-cara-cepat-menghafal-surat-pendek.html, diakses 9 Desember 2015 jam 15.30 WIB).
bersama-21
samabertahap dan berulang-ulang, dan bukti kelulusannya didata dalam data prestasi hafalan (Kakanwil Depag Propinsi Jateng, 2004:18).
Dari beberapa uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menghafal surat-surat pendek diutamakan dengan membaca hafalannya berulang-ulang, kemudian bacaan yang telah dihafalnya disimak orang lain agar hafalnya tersebut dapat dibenarkan apabila terdapat kesalahan.
4. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek
Pemahaman anak terhadap proses pembelajaran merupakan kunci pokok keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus selalu berusaha agar anak dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan secara optimal.Berbagai upaya ditempuh agar anak dengan mudah menangkap materi pembelajaran.
a. Pengertian Belajar
Berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian belajar yaitu:
1). Menurut James O. Whittaker, dalam Syaiful Bahri Djamarah, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
22
3). Sedangkan menurut Howard L. Kingskey, dalam Syaiful Bahri Djamarah, Mengatakan bahwa lerrning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arati luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch merumuskan leraning is change is performance as a result of practice.
4). Sebagiamana menurut Drs.Slameto, dalam Syaiful Bahri Djamarah, juga merumuskan tentang pengertian belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagi hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:12-13).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkain kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Syah dalam Lilik Sriyanti (2011:18-19) menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu:
a). Perubahan intensional
23
sebagai hasil belajar bukanlah sutau kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan didasari sebelum aktifitas mengajar.
b). Perubahan itu pisitif dan aktif
Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif.Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat, dan sesuai yang diharapkan oleh individu.Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya.
c). Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan sebagai ciri belajr bersifat efektif dan fungsional.Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna.Perubahan yang berhasil guna adalahperubahan yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu.Sedangkan perubahan yang bersifat fungsional artinya perubahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.
Kalau diamati ternyata pendapat para ahli tentang pengertian belajar itu hanya berbeda redaksinya namun hakekatnya adalah samayaitu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Jadi syarat disebut belajar adalah:
24
Kedua, adanya latihan atau pengalaman, misalnya latihan meenghafalkan ayat-ayat al-Qur’an dan sebagainya.Jadi seseorang itudikatakan sudah belajar jika dapat dibuktikan dengan kelakuannya.Apa bila selesai belajar tetapi tidak ada perubahan tingkah laku pada dirinya, maka berarti belum bisa dikatakan bahwa dirinya telah mengalami proses belajar.
Selain siswa yang belajar hal lain yang tak kalah pentingnya yang harus diperhatikan guru dalam mengajar adalah: Menanamkan pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat.
b. Prinsip-prinsip Mengajar
Diantra beberapa prinsip-prinsip mengajar adalah sebagai berikut: 1). Pengajaran hendaknya menarik minat
Minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Bila siswa telah berminat dalam kegiatan belajar-mengajar maka hampair dapat dipastikan proses belajar-mengajar itu akan berjalan dengan baik dan hasil belajar yang didapatkan akan optimal. Bila minat telah muncul maka perhatian pasti akan mengikutinya. Bagaimana menjaga perhatian agar jangan berkurang atau hilang? Kunci tersebut terletak pada jalan pengajaran. Jalan pengajaranialah langkah-langkah belajar-mengajar dalam proses pengajaran.
2). Partisipasi murid dalam kegiatan belajar-meengajar
25
siswa kedalam suasana partisipasi aktif dalam kegiatan nelajar-mengajar.Prinsip ini sangat penting didalam ilmu mengajar.
3). Prinsip pengulangan
Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga keutuhan hubungan-hubungan itu. Dalam perencanaanya memang dengan sengaja dituliskan, misalnya dengan menyatakan bahwa sebelum memulai proses pengajaran perlu diulangi (Ahmad Tafsir, 2008:23-24).
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan prinsip mengajar yaitu hal yang penting bagi seorang guru maupun siswa, untuk dapat memberikan bantuan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru, melihat daya-daya yang ada pada peserta didik yang terdiri dari daya minat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Sehingga daya-daya tersebut dapat berkembang.
B. Metode Practice Rehearsal Pairs
Dalam menggunakan metode mengajar guru dapat memilih metode yang paling tepat diterapkan. Dalam pemilihan metode tersebut banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain:
1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan, kematangan, perbedaan individu lainnya.
26
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan.
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pilihan metode yang akan digunakan.
5. Kemampuan mengajar untuk menentukan, mencakup kemampuan fisik, keahliannya (Ahmad Tafsir, 2008:33).
Untuk mempermudah menghafal surat-surat pendek, telah ditetapkan sebuah sistem pendekatan agar al-Qur’an dapat dipahami secara langsung sehingga memperoleh kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan.Didalam
al-Qur’an telah ditetapkan tentang bagaimana cara-cara yang benar memahami al-Qur’an (Muhammad Djarot Sensa, 2005:34).
Diantara metode yang dijadikan pedoman dalam memahami al-Qur’an adalah sebagai berikut:
a. Qara’at (membaca).
b. Yashitu (memperhatikan dengan cermat). c. Yastami’u (mendengarkan).
Dalam penerapan ini, ketiga metode tersebut dijadikan dalam satu kesatuan menghafal surat pendek yang akan dilakukan.Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam Metode Practice-Rehearsal pairs.
1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal pairs
Menurut Kamus Inggris-Indonesia “Practice artinya: Praktek,
Rehearsal artinya: Latihan, dan Pairs artinya: Pasangan” (Jhon M. Echols
27
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan Practice-Rehearsal Pairs adalah Praktek latihan berpasangan
Metode Practice-Rehearsal pairs (praktek berpasangan) adalah cara mudah dan sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mempraktekkan suatu keterampilan atau langkah-langkah dengan teman belajarnya. Cara ini bertujuan untuk meyakinkan dan memastikan bahwa masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan tepat dan benar (Zuhdiyah dkk, 2014:63).
Metode Practice-Rehearsal pairs lebih menekankan kerja sama antar siswa pada suatu praktek keterampilan atau prosedur tertentu. Artinya, dalam suatu pembelajaran, siswa bukan hanya dituntut untuk mengerti suatu materi saja, namun lebih dari itu, aktif dalam praktek keterampilan atau prosedur sebagai persiapan dalam kehidupan nyata. Dengan ini, mereka secara aktif menggunakan seluruh inderanya, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang terjadi pada kehidupan nyata. Selain itu, proses pembelajaran juga harus silaksanakan dengan suasana menyenangkan dan mengesankan.
28
secara berulang-ulang sampai kedua pasangan praktikan dapat menguasai materi hafalan yang diberikan.
Adapun kelebihan Metode Practice-Rehearsal pairs antara lain: a. Terbentuknya kerja sama antar siswa sehingga sesama praktikan akan
saling memberikan motivasi satu sama lain.
b. Cocok jika diterapkan untuk materi-materi yang bersifat psikomotorik. c. Dapat meningkatkan partisipasi antar siswa.
d. Interaksi lebih mudah dan lebih banyak kesempatan untuk masing-masing pasangan.
e. Mendidik siswa berfikir sistematis.
Sementara kelemahan-kelemahan dari Metode Practice-Rehearsal pairs antara lain:
1. Apabila ada salah satu siswa dari pasangan praktek ada yang belum tuntas menguasai materi, maka pasangannya harus menunggu dan juga membantu agar siswa yang terlambat menguasai materi tersebut bisa mencapai keberhasilan dari materi yang harus dikuasai.
2. Tidak cocok digunakan pada materi yang bersifat teoritis.
3. Jika antar pasangan tidak aktif, maka akan sedikit ide yang muncul. 4. Jika pasangannya banyak maka akan membutuhkan waktu yang banyak.
2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal pairs
Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal pairs adalah sebagai berikut:
29
b. Guru diikuti siswa membaca materi sampai suasana menjadi riang gembira dan bermakna.
c. Guru membentuk pasanagan-pasangan siswa sambil memberikan penjelasan. Dalam setiap pasangan, buat dua peran a) penjelas atau pendemonstrasi, dan b) pengecek atau pengamat.
d. Guru memanggil pasangan pertama untuk maju kedepan kelas. Siswa yang bertugas sebagai penjelas atau demonstrator menjelaskan atau mendemonstrasikan cara membaca yang telah ditentukan. Pengecek /pengamat bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau demontrasi yang dilakukan temannya (sesuai atau tidak sesuai, tepat atau tidak tepat).
e. Pasangan bertukar peran. Proses diteruskan pasangan lain sampai semua keterampilan atau prosedur terakhir dapat dikuasai (Zuhdiyah dkk, 2014:65).
C. Keterkaiatan Antara Menghafal Surat-surat Pendek dengan Metode
Practice-Rehearsal Pairs
Menghafal surat-surat pendek memerlukan waktu yang cukup lama dan sebaiknya secara berulang-ulang. Untuk menjaga agar surat-surat pendek dihafalkan dibaca dengan benar, sebaiknya disimak orang lain. Hal ini dilakukan supaya teman yang menyimak hafalan bisa membenarkan apabila terjadi kesalahan pada saat menghafalkan.
30
sesuai dengan cara yang digunakan untuk mempercepat menghafal surat-surat pendek.
Dalam metode ini dalam melaksanakan penelitian, dengan cara membentuk siswa secara berpasangan dalam satu bangkau. Masing-masing pasangan bergantian, siswa yang duduk dibangkau sebelah kanan menyimak kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menghafalkan.Hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua pasangan bisa hafal.
Dari pernyataan diatas jelas sekali adanya keterkaitan antara Metode
Practice-Rehearsal Pairs dengan menghafal surat-surat pendek.
31
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, dan dilaksankan dengan dua siklus. Siklus I (pertama) dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 Januari 2016. Sedangkan siklus II (dua) dilaksanakn pada hari selasa tanggal 19 Januari 2016 yaitu jam 11.30 sampai dengan selesai.
Waktu antara siklus pertama dan siklus kedua berselang satu minggu sesuai dengan jadwal pelajaran PAI pada kelas V. Sementra itu latihan menghafal biasanya dilaksanakan mengambil waktu-waktu luang seperti pada jam istirahat dan sebagainya sesuai kemauan siswa dalam menghafalkan karena dibiasakan untuk selalu berlatih tanpa mengganggu kesenangan mereka untuk bermain dan melakukan hal yang mereka senangi dalam memanfaatkan waktu istirahat mereka.
Karena latihan diluar jam pelajaran, maka sebelumnya telah ada kesepakatan antara guru dengan semua siswa untuk menentukan kapan waktu untuk latihan. Siswa juga diberi tugas oleh guru untuk menghafalkan surat-surat pendek dirumah bersama dengan temannya.
32
kemampuan berfikir masing-masing bervariasi, ada yang cerdas, sedang, ada juga yang mempunyai daya tangkap lemah.
Latar belakang mereka dari keluarga petani yang pendidikan orang tuanya berbeda-beda dan rata-rata hanya tamatan Sekolah Dasar. Hal ini dapat berpengaruh pada proses pendidikan di SD kurang mendukung anak-anaknya belajar dirumah, disebabkan karena minimnya pengetahuan yang mereka miliki.
Rencana penelitian dalam penelitian ini berupa prosedur kegiatan dalam Penelitian Tindakn Kelas, yang secara bertahap dilaksanakan dalam siklus. Tiap siklus mempunyai tahapan-tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan tiap siklus dari penelitian ini:
A. Suklus I
1. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan ini, sebelum guru memasuki kelas, guru terlebih dahulu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi surat al-Fiil (105) dan al-M’un (107) sebagai persiapan mengajar didalam kelas. Guru menyiapkan materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sebanyak 14 lembar yang nantinya akan dibagikan pada semua siswa didalam kelas.
33
penilaian dalam mengevaluasi siswa. Jumlah soal yang akan diberikan sebagai bahan penilaian berjumlah 2 soal.
2. Pelaksanaan a. Tahap I
Pada tanggal 12 Januari 2016 di SD Negeri Baleagung, pukul 11.30 bel berbunyi menandakan sudah akan dimulainya kegiatan pembelajaran disekolah ini. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) bersama peneliti memasuki ruang kelas V SD Negeri Baleagung.
Suasana diruang kelas pada siang itu terasa gaduh.Siswa ada yang berlarian, bercanda, Sofyan Ridho dan Ahmad Basori berlari tergesa-gesa memasuki kelas karena melihat guru PAI dan peneliti sudah memasuki ruang kelasdan semua siswa sudah tenang guru mengorganisir kelas. Peneliti berdiri dibelakang kelas untuk mengikuti proses pembelajaran didalm kelas. Pada pukul 11.40 pelajaran dimulai.Sebelum memasuki materi pelajaran, guru
terlebih dahulu mengadakan apersepsi pada siswa “siapa yang
pernah sudah sholat berjam’ah dan mendengar imam membacakan surat pendek al-Fiil dan al-Ma’un?Semua siswa menjawab semua
sudah”.
34
memberitahukan pada siswa bahwa materi yang akan dipakai dalam pembelajaran ini adalah Metode Practice-Rehersal Pairs, metode ini merupakan metode yang menyenangkan karena nantinya semua siswa akan berkerjasama dan saling menyimak hafalan satu dengan yang lain pada teman dalam satu bangkaunya. Kemudian guru menjelaskan dan membacakan materi surat al-Fiil dan al-Ma’un. Sebelumnya guru terlebih dahulu memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
yaitu”siswa harus mampu menghafal surat al-Fiil dan al-Ma’un”. Pertama, guru membacakan surat al-Fiil kemudian siswa menirukan. Selanjutnya guru membacakan sekali lagi kemudian siswa menirukan. Setelah selesai kemudian guru membaca surat
al-Ma’un. Guru juga membacakan sebanyak dua kali kemudian semua siswa menirukan seperti surat al Fiil.
b. Tahap II
Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan metode yang sudah dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan dalam satu bangkau, siswa yang duduk disebelah kanan terlebih dahulu menghafalkan kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menyimak.
35
tenang.Seperempat jam kemudian peneliti memberitahukan pada guru bahwa Agus Cahyo Saputra, Sofyan Ridho, Ahmad Basori dan Riyan Febri Pratama kurang bersemangat dan bercanda. Guru mrnghampiri mereka dan bertanya sebab mereka tidak menghafalkan. Riyan menjawab bahwa menghafalkan surat-surat pendek sangat sulit karena menggunakan bahasa Arab. Guru memberi nasehatbahwa dengan membaca surat pendek berulang-ulang dan berusaha, pasti nanti akan cepat hafal.
c. Tahap III
Beberapa saat kemudian, guru bertanya pada semua siswa apakah sudah siap apabila diadakan penilaian?Semua siswa sanggup. Pada tes praktikyang akan dilaksanakan, guru akan menyuruh maju satu persatuuntuk menghafal surat Fiil dan
al-Ma’un. Guru menyuruh siswa majusatu persatu berdasarkan nomor
urutpada absensi siswa. Siswa yang maju urutan pertama adalah Ahmad Basori kemudian diteruskan sampai pada absen yang terakhir.Saat tes parktek berlangsung Ahmad Basori dan Sofyan Ridho kurang lancar dan belum sepenuhnya hafalsurat pendek al-Fiil dan al-Ma’un, mereka hanya mendapat nilai 55.
36
diberikan.Pukul 12.40 guru selesai mengadakan tes praktik. Guru memberi tugas pada siswa untuk menghafal surat Fiil dan al-Ma,un dirumah.
Setelah semua siswa memasukkan buku pelajaran kedalam
tas, ketua kelas Sofiyan Ridho memimpin berdo’a, kemudian guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru keluar bersama peneliti, saat itu suasana kelas kembali ramai. 3. Observasi
Tabel 3.1 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan √
2 Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran √
3 Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas √
4 Siawa aktif dalam kegiatan pembelajaran √
5 Siswa membaca berulang-ulang materi yang diberikan √
6 Siswa menghafal materi yang diberikan √
Tabel 3.2 Lembar Observasi untuk guru Siklus I
No Keterangan Ya Tidak
1 Guru memberikan appersepsi √
37
No Keterangan Ya Tidak
3 Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa √
4 Guru memberi penjelasan ulang √
5 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa √
6 Guru optimal dalam pengolaan waktu √
4. Refleksi
Guru dan peneliti berdiskusi tentang proses pembelajaran yang baru dilaksanakan dan ternyata masih terdapat kekurangan dari pembelajaran tersebut dan perlu adanya perbaikan pembelajaran pada pembelajaran berikutnya agar kesulitan siswa dalam menghafal dapat diatasi. Siswa masih banyak kesulitan dalam menghafalkan dan merasa bosan.Hal itu disebabkan karena guru kurang jelas dalam membacakan surat-surat pendek, guru juga tidak berkeliling kelas untuk memantau siswa pada saat menghafalkan. Oleh karena itu, peneliti memberi masukkan kepada guru agar penelitian atau siklus kedua yang akan datang guru lebih jelas dalam menerangkan dan memberi contoh menghafalkan secara berulang-ulang. Apabila diperlukan, guru berkeliling kelas untuk memastikan bahwa semua siswa menghafalkan tanpaada yang bermalas-malasan dan tidak memperhatikan.
38
dekat. Hal ini juga memudahkan siswa apabila salah satu dari mereka yang belum lancar.
Hasil tes yang diperoleh siswa dalam siklus I ini belum semuanya dapat mencapai dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II.
B.Siklus II
1. Perencanaan
Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas, terlebih dahulu guru menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada pembelajaran yang lalu kemudian menyiapkan rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Guru akan mengecek tempat duduk siswa. Guru juga akan menyuruh siswa menghafal surat-surat pendek dengan mengganti tulisan Arab dengan tulisan latin untuk memudahkan dalam menghafal.
2. Pelaksanaan a. Tahap I
39
Guru membacakan sekali lagi dengan suara yang lebih jelas dan membacanya dengan pelan. Setelah selesai, guru membentuk siswa secara berpasangan dengan Ahmad Basori, Ruyan Febri Pratama berpasangan denga Ahmad Iqbal.Guru juga menyuruh siswa untuk mengganti tulisan Arab dengan tulisan agar lebih mudah menghafalkan.Setelah sudah hafal siswa menggantinya dengan tulisan Arab lagi agar mereka terbiasa menghafal dengan tulisan Arab.Setelah guru selesai mengatur siswa, kemudian semua siswa menghafalkan secara berpasangan dan membaca berulang-ulang.Saat semua siswa menghafalkan, guru berkeliling kelas untuk memantau jalannya hafalan.Semua siswa terlihat bersemangat menghafalkan.
b. Tahap II
Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan metode yang sudah dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan dalam satu bangkau, siswa yang duduk disebelah kanan terlebih dahulu menghafalkan kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menyimak.
40
hafal surat al-Fiil dan al-Ma’un walaupun hafalannya belum lancar dan kadang terdiam beberapa saat untuk mengingat-ingat hafalannya. Tes praktik selesai pada pukul 12.45.
c. Tahap III
Guru memberitahukan pada siswa bahwa praktik hari ini nilai siswa sudah mencapai rata-rata diatas 7,5. Kemudian guru menyuruh
ketua kelas Sofyan Ridho memimpin berdo’a, kemudian guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru dan peneliti meninggalkan kelas Vdengan suasana yang sedikit ramai karen semua siswa merasa senang mereka mendapat nialai yang bagus.
3. Observasi
Table 3.3 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan √
2 Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran √
3 Siswa membaca berulang-ualng materi yang diberikan √
4 Siawa aktif dalam kegiatan pembelajaran √
5 Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas √
41
Table 3.4 Lembar Observasi untuk guru Siklus II
No Keterangan Ya Tidak
1 Guru memberikan appersepsi √
2 Guru dapat motivasi siswa √
3 Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa √
4 Guru memberi penjelasan ulang √
5 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa √
6 Guru optimal dalam pengolaan waktu √
4. Refleksi
Setelah pembelajaran didalam kelas berakhir, peneliti memberikan hasil pengamatan pada guru. Peneliti dan guru mendiskusikan tentang hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan peningkatan-peningkatan yang terjadi pada siklus II ini baik dari cara guru menyampaikan materi maupun dari siswa dalam menghafalkan surat al-Fiil dan al-Ma’un.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan membahas pelaksanaan siklus Idan siklus II sesuai dengan urutan tujuan penelitian yang sudah peneliti sajikan pada bab I.
Hasil penelitian dalam proses pembelajaran PAI menghafal surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Siklus I
Pada pelaksanan siklus I guru sudah menjelaskan tentang materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) pada siswa dengan memberikan contoh cara membacanya. Setelah selesai menerangkan kemudian guru membagi siswa menjadi pasangan-pasangan sesuai dengan bangkau masing-masing untuk menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’uan (107) dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs.
43
Dalam pelaksanaan siklus I ini siswa masih kurang pengetahuan atau kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar, atau dalam kemampuan mengingat masih kurang. Kemampuan memahami makna materi juga masih berkurang, dan tingkat pengetahuan berfikir yang rendah. Pada kemampuan menguraikan materi kedalam komponen-komponen atau faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti.Dalam kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru, sehingga mempunyai kemampuan tingkat berfikir yang lebih tinggi dari pada kemampuan sebelumnya.
44
Tabel 4.1Menghafal Surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus I
45
b. Siawa kategori sedang dalam menghafal surat pendek berjumlah 6 dari 14 siswa atau 45%.
c. Siawa kategori rendah dalam menghafal surat pendek berjumlah 2 dari 14 siswa atau 10%.
2. Pelaksanaan siklus II
46
Pada siklus II ini, seluruh siswa sudah memperoleh nilai diatas rata-rata KKM yaitu 7,5. Hal ini karena waktu antara siklus I dan II dilaksanakannya penelitian berjarak 1 minggu, sehingga semua siswa sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan belajar dan menghafal surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) dirumah bersama pasangan praktik mereka sehingga pada saat siklus II pada saat dilaksanakan mereka sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Tabel 4.2 Menghafal Surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus II
47
a. Siswa kategori tinggi dalam menghafal surat pendek berjumlah 10 dari 14 siswa atau 75%.
b. Siawa kategori sedang dalam menghafal surat pendek berjumlah 4 dari 14 siswa atau 25%.
48
Ini dibuktikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari pencapaian siklus I, siswa yang mendapatkan kategori nilai tinggi sebanyak 45%, kategori nilai sedang 45%, kategori nilai rendah sebanyak 10%. Sedangkan pencapaian nilai pada siklus II, kategori nilai tinggi senbanyak 75%, kategori nilai sedang sebanyak 25%, sedangkan kategori nilai rendah sebanyak 0%.
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pada siklus I peneliti sudah mempersiapkan penelitian sebaik mungkin. Alat peraga berupa materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107), sudah dipersiapkan untuk mempermudah proses pembelajaran PAI dikelas V.
Pada awal pembelajaran guru sebagai pengajar sudah menyampaikan tujuan pembelajaran pada semua siswa kelas V. Guru juga menjelaskan bahwa metode yang akan digunakan yaitu Metode
Practice-Rehearsal Pairs merupakan metode yang menyenangkan karena metode ini merupakan metode yang mengharuskan semua siswa bekerja sama dengan teman atau pasangannya untuk saling menyimak hafalan mereka masing-masing sehingga dalam proses belajar mengajar mereka tetap bisa belajar dalam suasana yang menyenangkan.
49
menghafalkan karena menurut mereka menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) ini sangat sulit sehingga pada saat disuruh menghafalkan mereka merasa bosan.
Karena ditemukan beberapa siswa yang kurang memperhatikan dalam pengajaran dan setelah diketahui penyebabnya, maka guru menerangkan kembali suratal-fiil (105) dan al-Ma’un (107). Setelah guru selesai menjelaskan kemudian guru memberikan evaluasi berupa tes praktek.
Dari hasil yang diperoleh dari tes praktik yang diberikan ternyata belum mencapai target. Hanya beberapa siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata KKM yaitu 7,5.
Metode Practice-Rehearsal Pairs yang digunakan belum sepenuhnya berhasil karena ada sebagian siswa dari pasangan praktek belum mencapai target yang ditentukan sehingga dari masukan yang diberikan peneliti pada guru selaku pengajar perlu adanya perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II.
2. Siklus II
50
Metode Practice-Rehearsal Pairs dan penggunaan alat peraga foto copy materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sudah digunakan maksimal oleh guru dan siswa, itu dibuktikan dengan perolehan nilai siswa yang secara keseluruhan memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan.
Rentang waktu antara siklus I dan siklus II yang berjarak 1 minggu digunakan siswa untuk menghafalkan surat Fiil (105) dan
al-Ma’un (107) dengan pasangan praktek membuahkan hasil yang
memuaskan sehingga pada pertemuan siklus II semua siswa sudah dapat memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan. Maka peneliti dan guru pengajar memutuskan bahwa penelitian dari Penelitian Tindakan Kelas ini berakhir pada siklus II.
Tabel 4.3 Hasil Penilaian hafalan surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus I dan Siklus II
No Kategori
Siklus
Sikus I Siklus II
1 Tinggi 45% 75%
2 Sedang 45% 25%
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2015/2016. Pada siklus I siswa yang tuntas menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107), kategori nilai tinggi 45%, kategori nilai sedang 45%, kategori nilai rendah 10%. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas menghafalkan kategori nilai tinggi 75%, kategori nilai sedang 25%, kategori nilai rendah 0%.
Dengan demikian penggunaan Metode Practice-Rehearsal Pairs dalam pembelajaran PAI di Sekolah Dasar dapat merangsang siswa untuk memahami dan menemukan pemecahan masalah yang ditemuinya selama proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru dalam memodifikasi keadaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat serta berlatih keterampialan siswa dalam mengkomunikasikan hasil suatu kegiatan baik secara lisan maupun secara tertulis.
52
mengefektifkan pencapaian tujuan, baik tujuan secara umum maupun khusus dan meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Dari uraian penelitian diatas peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran PAI khususnya hafalan surat pendek guru sebaiknya menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs agar memudahkan siswa dalam menghafalkan, karena metode ini membentuk kerja sama siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa secara keseluruhan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ash-Shabuni, Syekh Muhammad. 2001. Ihtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta: Pustaka Amani.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Budihardjo.2012. Pembahasan Ilimu-ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Lokus
Darot Sensa, Muhammad. 2005. Kecerdasan-Kecerdasan Bentukan Al-Qur’an.
Jakrta Selatan.
Departemen Agama, 2005. Al-Qur’an dan Terjemah, Surabaya: Duta Ilmu. Djamarah , Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Echols, John M., dan Hassan Shadily, 2005. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia
Husin al-Munawar, Said Agil.2003.Aktualisasi Nilai-nilai al-Qur’an Dalam Sistem Pendidikan Islam. Jakarta Selatan: Ciputat Prees.
Kantor Wilayah Departemen Agama Profinsi Jawa Tengah.2004.Kurikulum Pendidikan Taman al-Qur’an. Semarang.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Makyaruddin, Deden Muhammad. 2015. Rahasia Nikmatnya Menghafal
Al-Qur’an. Jakarta Selatan: Noura Books.
Mustamir. 2007. Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat Al-Qur’an. Yogyakarta: Lingkaran.
Sa’dulloh, S.Q. 2008.9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarata: Gema Insani.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
54
Syah Putra, Muhammad. 2013. Mudah dan Praktis Menghafal Juz Amma dan Asmaul Husna. Surabaya: Quntum Media.
Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bndung: PT Remaja Rosdakarya.
Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta Press.
Zuhdiyah, Oviyani Fitri, Hasbi.M, Al-Imron, Kartika Qori, danInderawati Karlina. 2014. Aplikasi Model Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah. Palembang: Noer Fikri Offist.
57
Standar Kompetensi : Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek Pilihan Kompetensi Dasar : Menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit ( 1 x pertumuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menghafal surat al-Fiil 2. Siswa dapat menghafal surat al-Ma’un
Karakter Siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines), Tanggung Jawab (Responsibility), Berani (Courage), Ketulusan (Honesty), Intregitas (Intregity),
Peduli (Caring) dan Jujur (Fairnes). Materi Pembelajaran : Surat Al- Fiil dan Al-Ma’un
Surat Al-Fiil ayat 1-5
ا يفا اةروس
اميح ا ا مح ا الله ام ب
Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan
ka’bah) itu sia-sia?
58
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Surat Al-Ma’un ayat 1-7
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. Orang-orang yang berbuat riya,
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
Metode Pembelajaran :1.Metode Practice-Rehearsal Pairs 2.Membaca bersama
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi:
» Tadarus bersama surat yang telah dihafal siswa
» Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan
» Memperkenalkan bahan ajar melalui fitur Mutiara Islam dan Sepenggal Kisah
59
Ekplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
» Siswa diminta membacakan Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un secara bersma-sama
» Siswa disuruh menghafalkan surat Al-Fiil dan Al-Ma’un Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
» Siswa berlatih menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa mengemukakan pendapat tentang menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa mengulang-ulang hafalan Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un secara klasikal, kelompok dan individu
» Siswa diminta menulis Surat Al-Fiil dan AlMa’un dibuku tugas Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmsi, guru:
» Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa » Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
» Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada dihalaman
» Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang seputar surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa diminta menyimpulkan kisah dan sepenggal kisah menggunakan bahasa sendiri
» Siswa diminta mendengarkan dan menyimak bacaan intisari yang dibacakan guru
60
» Mengakhiri pelajaran dengan berdo’a, penutup dan salam
Alat / Sumber Belajar :
1. Teks lafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un beserta artinya dikertas 2. Buku Pendidikan Agama Islam kelas V SD
3. Buku Tajwid
4. Kaset/CD tentang Al-Qur’an 5. Al-Qur’an (juz amma) Penilaian:
Indikator Pencapaian Target Teknik
Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen / Soal
Menghafalkan Surat Al- Fiil
Menghafalkan Surat
61
Lembar Penilaian
Nama Siswa
Performan Jumlah
Skor
Pengeta
huan
62
Mengetahui Baleagung,8, Januari 2016 Kepala SD Negeri Baleagung Guru Pendidikan Agama Islam