• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN FILM TENTANG BAHAYA BALAP LIAR KEPADA REMAJA DI KOTA SEMARANG HERIYANTO 09.13.0047

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANCANGAN FILM TENTANG BAHAYA BALAP LIAR KEPADA REMAJA DI KOTA SEMARANG HERIYANTO 09.13.0047"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERANCANGAN FILM TENTANG BAHAYA BALAP LIAR

KEPADA REMAJA DI KOTA SEMARANG

HERIYANTO

09.13.0047

PROGRAM STUDI

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul:

PERANCANGAN FILM TENTANG BAHAYA BALAP LIAR KEPADA REMAJA DI KOTA SEMARANG

Nama : Heriyanto NIM : 09.13.0047

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Arsitektur dan Desain

Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang, Juli 2014

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain Kaprogdi Desain Komunikasi Visual Koordinator Proyek Akhir DKV

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Proyek Akhir:

PERANCANGAN FILM TENTANG BAHAYA BALAP LIAR KEPADA REMAJA DI KOTA SEMARANG

Nama : Heriyanto NIM : 09.13.0047

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Arsitektur dan Desain

Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang, Juli 2014 Menyetujui,

Pembimbing I

Ir. Robert Rianto Widjaja, MT, IAI. NIDN. 0627066701

Penguji I Penguji II Penguji III

Ir. BPR. Gandhi, MSA. Drs. Sumbo Tinarbuko, M. Sn. Ir. IGN. Dono Sayoso, M. SR.

(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama : Heriyanto NIM : 09.13.0047

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Arsitektur dan Desain

Universitas : Universitas Katholik Soegijapranata

Judul:

PERANCANGAN FILM TENTANG BAHAYA BALAP LIAR KEPADA REMAJA DI KOTA SEMARANG

Menyatakan bahwa Proyek Akhir ini beserta semua desain yang menyertainya merupakan hasil karya saya sendiri dan telah mengikuti peraturan akademik dalam melakukan kutipan. Apabila di kemudian hari ditemukan bukti plagiasi, manipulasi, dan/atau pemalsuan data maupun bentuk-bentuk kecurangan yang lain dalam proyek ini, saya bersedia untuk menerima sanksi setimpal dari Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Demi kepentingan akademis, saya bersedia dan menyetujui bentuk publikasi dari hasil karya ilmiah ini.

Semarang, 3 Juli 2014

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang selalu mendamping dan membimbing hingga penulis menyelesaikan proyek akhir tepat waktu sebagai pertanggungjawaban atas pembuatan Proyek Akhir yang berjudul Perancangan Film Tentang Bahay Balap Liar Kepada Remaja di Kota Semarang.

Balap liar telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Kota Semarang. Aktivitas balap liar biasanya dilakukan pada sore atau malam hari. Pembalap liar didominasi oleh remaja yang duduk di bangku sekolah maupun perkuliahan. Kegiatan ilegal ini menimbulkan banyak kerugian. Baik bagi pelaku maupun masyarakat umum pengguna jalan raya. Remaja yang sedang menuntut ilmu terancam kehilangan masa depannya akibat balap liar yang bisa saja merenggut nyawanya. Hal ini disebabkan oleh kegiatan balap liar yang tidak menggunakan standar keamanan yang memadai.

Upaya penanggulangan balap liar di Kota Semarang hanya dilakukan oleh pihak kepolisian melalui kegiatan razia. Metode ini sangat konvensional dan cenderung konservatif sehingga dibutuhkan pembaruan metode agar permasalahan ini bisa diselesaikan. Salah satu metode kreatif dan inovatif untuk menangani balap liar ialah dengan menggunakan film sebagai media penyampaian pesan bahaya balap liar. Dengan cara yang baru akan lebih mudah mendapatkan perhatian audiens. Oleh karena itu, pesan tentang bahaya balap liar bisa tersampaikan dengan baik dan permasalahan balap liar di Kota semarang dapat diatasi.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu selama proses pengerjaan Proyek Akhir. Terima kasih kepada Tuhan Yesus yang sudah menjaga dan membimbing penulis, terima kasih untuk Papa, Mama, Kakak, Adik dan Saudara-saudara yang sudah menyemangati dan mendoakan penulis. Terima kasih kepada Pak Robert atas bimbingan, saran, masukan dan ide sebagai dasar pengembangan proyek ini. Terima kasih juga untuk kekasih hati penulis atas kesediaan menjadi talent dalam pembuatan film dan atas doa serta dukungan semangat yang diberikan, begitu juga untuk teman kelompok bimbingan Pak Robert yang saling sharing ide kreatif dan saling menyemangati, Vanus, Della, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan masukan dan semangat dari kalian.

Demikian pengantar penulis, masih banyak kekurangan dalam pembuatan proyek akhir ini. Oleh karena itu melalui ini penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga melalui pembuatan proyek akhir ini, dapat menjadi penerus ide kreatif sekaligus menginsipirasi banyak pihak untuk semakin peduli terhadap permasalahan balap liar.

(6)

vii

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.1.1 Kenakalan Remaja ... 1

1.1.2 Fenomena Balap Liar ... 2

1.1.3 Komunikasi Interaktif ... 2

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Perumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 3

1.6 Manfaat Perancangan ... 4

1.7 Metode Pemecahan Masalah... 4

1.8 Sistematika Penulisan ... 4

2.2.3 Teori Media dan Periklanan ... 9

2.2.4 Brand Strategy ... 9

2.2.5 Teori AISAS ... 10

2.2.6 Kajian Elemen Visual ... 10

2.2.7 Film ... 12

2.3 Kajian Pustaka ... 13

2.3.1 Balap Liar ... 13

2.3.2 Remaja ... 13

2.3.3 Media Audio Visual ... 15

2.3.4 Metode Entertainment-Education ... 15

2.3.5 Rating Film ... 15

2.4 Studi Komparasi dan Data Objektif... 16

2.4.1 Data Objektif ... 16

2.4.2 Studi Komparasi ... 18

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI ... 20

3.1 Analisis ... 20

3.1.1 Kerangka Pikir Analisis ... 20

3.1.2 Film Berbasis Entertainment-Education Mengenai Balap Liar...20

3.2 Sasaran Khalayak ... 21

(7)

viii

3.2.2 Demografis ... 21

3.2.3 Psikografis ... 21

3.2.4 Behavioral ... 21

3.3 Strategi Komunikasi... 21

3.3.1 Pendekatan Umum ... 21

3.3.2 Brand Strategy ... 21

3.3.3 Social Marketing ... 22

3.3.4 Pendekatan Elemen Sosial ... 22

3.3.5 Pendekatan Promosi ... 23

3.3.6 Respon yang Diharapkan ... 23

3.3.7 Timeline ...15

BAB IV STRATEGI KREATIF ... 24

4.1 Konsep Visual ... 24

4.1.1 Pewarnaan ... 24

4.1.2 Tipografi ... 24

4.1.3 Bentuk ... 24

4.2 Konsep Verbal ... 25

4.2.1 Konsep Kampanye ... 25

4.2.2Penerapan Brand Identity ... 25

4.2.3 Mimpi dan Cinta Sebagai Contoh Kasus ... 26

4.2.4 Strategi Promosi ... 26

4.3 Visualisasi Desain ... 27

4.3.1 Storyboard ... 27

4.3.2 Flyer dan Poster ... 28

4.3.3 Media Sosial ... 29

4.4 Referensi Motor Balap Liar dan Wardrobe Remaja Jaman Sekarang... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1 Kesimpulan ... 30

5.2 Saran ... 30

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Gambar 1.1 Remaja Indonesia Berprestasi ... 1

Gambar 1.2 Tawuran Antar Remaja ... 1

Gambar 1.3 Aksi Balap Liar ... 2

Gambar 1.4 Ilustrasi Surfing ... 3

Gambar 2.1 Persiapan Motor ... 18

Gambar 2.2 Persiapan Balapan ... 18

Gambar 2.3 Screenshot Video Polantas Makassar ... 18

Gambar 2.4 Screenshot Video Obat-obatan They Lied ... 19

Gambar 2.5 Logo MotoGP ... 19

Gambar 4.1 Keterangan Warna ... 24

Gambar 4.2 Contoh Font... 24

Gambar 4.3 Logo Kampanye Balapan Cerdas, Bro ... 25

Gambar 4.4 Storyboard. ... 27

Gambar 4.5 Storyboard ... 28

Gambar 4.6 Flyer ... 28

Gambar 4.7 Poster ... 29

Gambar 4.8 Contoh Halaman Profil Media Sosial ... 29

Gambar 4.9 Brosur Motor Balap Liar ... 29

Gambar 4.10 Fashion Remaja Jaman Sekarang ... 29

Tabel 1.1 Hasil Operasi Balap Liar di Jalan Pahlawan Semarang ... 2

Bagan 2.1Kerangka Berpikir ... 6

Bagan 2.1Brand Strategy ... 10

Tabel 2.1Klasifikasi Film Berdasarkan Maksud Pembuatan ... 13

Bagan 3.1Kerangka Pikir Analisis ... 20

(9)

vi

ABSTRAK

Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi. Sebagai media infomasi, film berfungsi untuk menyampaikan pesan yang ada di dalamnya kepada penonton. Dalam hal ini, film tidak hanya dinilai sebagai karya seni yang menghibur tetapi juga memiliki pesan yang bisa dirancang untuk keperluan-keperluan tertentu. Salah satu implementasi dari fungsi ini adalah perancangan film tentang bahaya balap liar. Balap liar merupakan kegiatan balapan sepeda motor ilegal yang dilakukan di jalan raya dengan prosedur keamanan yang tidak terstandarisasi. Resiko balap liar yang harus ditanggung oleh pelakunya sangat besar. Oleh karena itu, perlu upaya pendekatan yang inovatif dan kreatif untuk mendapatkan solusi permasalahan balap liar yang marak di kalangan remaja ini. Isu balap liar merupakan isu berskala nasional namun penelitian ini mengambil skala yang lebih kecil yakni di Kota Semarang. Perancangan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan balap liar menggunakan film. Metode perancangan menggunakan model prosedural yang menerapkan langkah-langkah yang harus diikuti agar menghasilkan produk berupa rancangan media dan deskripsi konseptual. Data dikumpulkan melalui tinjauan pustaka, wawancara, observasi, dan kajian data kualitatif.

Perancangan ini menghasilkan beberapa media komunikasi visual berbasis multimedia yaitu film, poster,

flyer, dan media sosial. Media utama dalam perancangan ini adalah film sementara media lainnya bersifat pendukung dan promosi. Melalui perancangan ini maka akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang desain komunikasi visual terutama dalam bidang multimedia,

Kata kunci: Perancangan, Film, Balap Liar, Remaja, Kota Semarang

ABSTRACT

Film is an artwork and culture used as a watch-heard medium of mass communication that is made based on the principles of cinematography. As a media of information, the film serves to convey the message in it to the audience. In this case, the film is not only considered as a work of art that is entertaining but also has a message that can be designed for specific purposes. One implementation of this function is the design of the film about the dangers of illegal racing. Wild racing is an illegal motorcycle racing activities carried out on the highway with unstandarized security procedures. The risk of wild race is huge. Therefore, there has to be effort to be innovative and creative approaches to obtain solutions for wild racing problem that is famous for the adolescents. The issue of wild racing is a national issue, but this study takes a smaller scale in the city of Semarang. This design aims to address the problem of wild racing using film. Design method uses a model that implements procedural steps that must be followed in order to produce a product such as media design and conceptual description. Data were collected through literature review, interviews, observation, and study of the qualitative data.

This design resulted in several multimedia-based visual communications media such as films, posters, flyers, and social media. The main media in this design is the film while others are considered as support and promotional media. This design will enrich the knowledge in the field of visual communication design, especially in multimedia field.

Referensi

Dokumen terkait

Lakitan (1996) menambahkan bahwa pembentukan akar adventif dapat timbul dari dua sumber: 1) jaringan kalus ( wounded root ). Akar yang keluar dari jaringan kalus akan

pembelajaran yang inovatif, sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih.. berkembang

Peningkatan penggunaan televisi modern berbasis internet (IPTV dan OTT) di Indonesia serta sumber penunjang hidup yang sama dan terbatas mengancam keberadaan platform

Salah satu yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimanan akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran6. Pemilihan dan penentuan metode

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (Berita Negara

Pengalaman berharga yang praktikan dapat selama pelaksanaan kerja praktik adalah praktikan bisa mendapatkan ilmu tentang bagaimana jaringan VPLS dibuat, kemudian

Timor Tengah Selatan 53 NUSA TENGGARA TIMUR 5 5305 Kab... Kotawaringin Barat 62 KALIMANTAN TENGAH 2

Namun, cenderung lepas dari konsep permutasi yang sudah dipelajari (K3.3) dan juga tidak mampu mengungkapkan langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan soal