PENYUSUNAN PERDA
DAN PROBLEMATIKANYA
Biodata Narasumber
• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
• NIP : 19770304 1995 11 1 001
• Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala) • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
• Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana
Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung
PROSES
PEMBENTUKAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERATURAN DAERAH
PERENCANAAN
PEMERINTAH DAERAH (LOCAL GOVERNMENT)
POLICY
MAKER KDH
POLICY EXECUTOR
Pengawas
SETWAN
SETDA
LTD D D
PEMILU KDH/WKDH PEMILU LEGS
PERDA
R P J M-D
RAPERDA APBD
ADA MASALAH ?
KEPALA DAERAH
MELAKSANAKAN L K P J & LPJ.KEU PERDA APBD PROSES PEMBERHEN TIAN ?
D P R D
FUNGSI LEGISLASI FUNGSI PENGANGGARAN FUNGSI PENGAWASAN
-HAK INTERPELASI -HAK ANGKET
-HAK MENYATAKAN PENDAPAT
SKEMA SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RPJP 20 TAHUN RPJM 5 TAHUN RKP 1 TAHUN RPJP DAERAH 20 TAHUN RKP DAERAH 1 TAHUN RPJM DAERAH 5TAHUNMEWUJUDKAN PERATURAN DAERAH
YANG BAIK
Politik Hukum
Proses Pembentukan
Materi Muatan
Asas Hukum
Menjawab Kebutuhan/Menyelesaikan
RAMBU 1: KEWAJIBAN DAERAH
Pasal 22 UU 32/2004
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban:
n. membentuk dan menerapkan peraturan
RAMBU 2: KEWAJIBAN KDH& WKDH
Pasal 27 UU 32/2004
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
dan Pasal 26, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban:
e. menaati dan menegakkan seluruh
RAMBU 3: LARANGAN KDH/WKDH
Pasal 28 UU 32/2004
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dilarang:
f. menyalahgunakan wewenang dan
RAMBU 4: SUMPAH/JANJI
Pasal 110 UU 32/2004
(2) Sumpah/janji kepala daerah dan wakil kepala
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji akan
memenuhi kewajiban saya sebagai kepala daerah/ wakil kepala daerah dengan sebaik-baiknya dan
seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
menjalankan segala undang-undang dan
RAMBU 5: LARANGAN
Pasal 136 UU 32/2004
(1)Perda ditetapkan oleh kepala daerah
setelah mendapat persetujuan bersama DPRD.
Asas dan Isi Hukum
ASAS Lex posteriori derogat legi priori Lex superiori derogat legi inferiori Lex spesialis derogat legi generalis Non Retroaktif
ISI
Perintah --- dispensasi Larangan--- izin
KONSTRUKSI PERDA
UUD 1945 (Pasal 1, 18, 18 A, 18B)
UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU 12Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan UU 17 tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025
Permendagri 53 tahun 2011 ttg Penyusunan Produk Hukum
Daerah
Peraturan Perundang-Undangan sektoral lainnya
POLITIK HUKUM PERDA
Segala sesuatu yang “berada dibalik” sebuah aturan, antara lain berupa tujuan, fungsi,
paradigma, kehendak politik negara, maupun idiologi hukum
Peraturan perundang-undangan dapat dibaca sebagai medan pertarungan berbagai
MANFAAT MEMAHAMI
POLITIK HUKUM
Membantu memahami secara utuh makna dan tujuan dalam pengaturan
Membantu memahami konstruksi peraturan perundang-undangan
Memprediksi masalah-masalah yang mungkin timbul dalam implementasinya
Memprediksi alternatif solusi dari masalah yang mungkin terjadi
MENGAPA KITA PERLU
MENGATUR ??
Manusia sebagai Homo
Economicus
Manusia sebagai Homo
APAKAH TUJUAN KITA
MENGATUR ??
Mewujudkan Keadilan
Mewujudkan Kepastian Hukum
Mewujudkan Ketentraman dan
Ketertiban
KONTRA TUJUAN
ATURAN BERSIFAT VIKTIMOGENIK
FUNGSI PENGATURAN
Sebagai Kontrol Sosial
Sebagai Rekayasa Sosial
Sebagai Mekanisme Integrasi
Mengidentifikasi Masalah
EVENTS
PATTERNS
PROSES TRANSFORMASI
PENYUSUNAN PERDA
1. Langkah 1 : memberi bentuk terhadap keinginan
yang bersimpang siur di masyarakat menjadi harapan dan keinginan
2. Langkah 2 : membuat keinginan perorangan
menjadi keinginan suatu golongan sosial atau kategori sosial
3. Langkah 3 : menjadikan keinginan yang sudah
lanjutan
4. Langkah 4 : pengakuan dari golongan politik bahwa masalah tersebut sudah menjadi urusan yang mebutuhkan campur tangan pemerintah 5. Langkah 5 : menempatkan problem tersebut
dalam agenda pembuatan peraturan
GOOD
GOVERNANCE INSTITUTIONAL
REFORM
PUBLIC
MANAGEMENT REFORM
FINANCIAL REFORM
PERTIMBANGAN DALAM MELAKUKAN PENGATURAN:
PEMENCARAN URUSAN PEMERINTAHAN
DEKONSENTRASI ADMINISTRATIF / PEMERINTAH WILAYAH
• KANWIL/KANDEP
• KEPALA WILAYAH
• DLL PEMERINTAH PUSAT DELEGASI • OTORITA • BUMN • NUSAKAMBANGAN • DLL DAERAH OTONOM PROPINSI KABUPATEN/ KOTA DESENTRALISASI PRIVATISASI
• SWASTA MURNI
• BOT
• BOO
• BOL
Pertimbangan Dalam Melakukan Pengaturan
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
(Mutlak urusan Pusat)
CONCURRENT
(Urusan bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
PILIHAN/OPTIONAL
(Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY(Pelayanan Dasar)
SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
- Hankam
- Moneter
- Yustisi
- Politik Luar Negeri
- Agama
Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, dan perhubungan
IDIOLOGI HUKUM
PANCASILA Tata Nilai BARAT
1. MORAL RELIGIUS 2. KEMANUSIAAN 3. KEBANGSAAN 4. DEMOKRASI
5. KEADILAN SOSIAL
1. INDIVIDUALIS 2. LIBERAL
3. KAPITALIS
Tata Nilai Dalam Masyarakat
IDEAL CULTURE
1. Kerukunan Beragama 2. Keadilan Sosial
3. Kedaulatan Rakyat 4. Kemanusiaan
5. Kebangsaan
REAL CULTURE
1. Konflik tersembunyi antar umat beragama
2. Kesenjangan dalam berbagai aspek
3. Monopoli kekuasaan oleh individu dan kelompok
4. Pelanggaran HAM 5. Sentimen S A R A
Asas-Asas Umum Pemerintahan
Yang Layak
Asas Kepastian Hukum Asas Bertindak Cermat
Asas Perlakuan yang Jujur Asas Keadilan
Asas Motivasi
Asas Kebijaksanaan Asas Persamaan Asas Kepercayaan
Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum
Asas Larangan Mencampuradukan Kepentingan Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup
Asas Menanggapi Pengharapan Secara wajar Asas Keseimbangan
MATERI MUATAN SUBSTANSTIF
MATERI MUATAN SUBSTANSTIF
PERATURAN DAERAH
PERATURAN DAERAH
Persoalan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Urusan Rumah Tangga Daerah
Permasalahan Kondisi Khusus Daerah ybs
Penjabaran Lebih Lanjut thd Perundang-undangan yang lebih tinggi
1. Otonomi Daerah
Sebagai
pelaksanaan
Sebagai
pelaksanaan
Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah dan
Peraturan
perundang-Peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
undangan yang lebih tinggi.
MATERI MUATAN
JENIS-JENIS PERATURAN
JENIS-JENIS PERATURAN
DI DAERAH
DI DAERAH
1. PERDA PROPINSI, KABUPATEN, KOTA
PENGATURAN/
PENGATURAN/
REGELING
REGELING
• Materi yang diatur berlaku umum
• Bersifat mengatur
PENETAPAN/
PENETAPAN/
BESCHIKING
BESCHIKING
• Materi : konkrit, individual, final
• Bersifat menetapkan
KAIDAH YANG HARUS DIPERHATIKAN
KAIDAH YANG HARUS DIPERHATIKAN
• KEHARUSAN ADANYA KEWENANGAN DARI PEMBUAT PERDA
• KEHARUSAN ADANYA KESESUAIAN JENIS PERDA DENGAN MATERI YANG DIATUR
• KEHARUSAN MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU • TDK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN
5 PERTIMBANGAN DALAM MERUMUSKAN
KEBIJAKAN PUBLIK/PERDA
WAKTU
SDM
BIAYA
KELEMBAGAAN
PERHATIKAN
TIDAK ADA PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YG KOMPLET/SEMPURNA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BATASAN PENGATURAN
Tetap dalam bingkai pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang tetap menjaga keutuhan NKRI
Sejalan dengan tujuan negara yaitu mewujudkan kemakmuran masyarakat setempat dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara keseluruhan
Mempercepat perwujudan pemerataan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Memperkuat Demokratisasi lokal/ kedaulatan rakyat setempat
ACTION PLAN
APAKAH PROGRAM
LEGISLASI DAERAH
CONTOH: PROGRAM LEGISLASI DAERAH
NO Judul Ranperda Sumber Materi
Muatan/Keterkaitan Pemrakarsa
1 Pajak Daerah UU 28 Th 2009 BPKAD 2 Tata Cara Penyusunan
Perda Pelaksanaan Otonomi Baleg DPRD 3 Penanggulangan Banjir Aspirasi/Kebutuhan Dinas PU
4 Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan Otonomi Dinas Kesehatan
PROBLEMATIKA PERDA
1. Perda Bermasalah a. Masalah Hukum
b. Masalah Sosial-Ekonomi
45
PERDA
PERDA DAPAT DIBATALKAN OLEH PEMERINTAH APABILA DAPAT DIBATALKAN OLEH PEMERINTAH APABILA BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM DAN
BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGAN UMUM DAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG LEBIH TINGGI
KEPENTINGAN UMUM
• Perda bertentangan dengan kepentingan umum jika perda tersebut dapat menyebabkan:
– Terganggunya kerukunan antar warga masyarakat, – Terganggunya akses terhadap pelayanan publik, – Terganggunya ketentraman dan ketertiban umum, – Tidak kondusif bagi kegiatan ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
– Diskriminasi terhadap kelompok berbasis gender, etnis dan sosial ekonomi
PEMBATALAN PERDA
• Th 2002 – 2009 : dibatalkan 1878 perda
• Tahun 2010 diklarifikasi 3000 perda terdapat 407 perda bermasalah
• Tahun 2011 akan diklarifikasi 9000 perda,
PEMBATALAN PERDA KAB/KOTA
• Prov Sumut : kab Deli Serdang 19 Perda• Prov Riau : Kab Indragiri Hulu 11 Perda • Prov Sumsel: Kota Palembang 11 Perda • Prov Jambi : Kab Batanghari 16 Perda
• Prov Kaltim : Kab Kutai kartanegara 15 Perda • Prov Kalteng: kota Palangkaraya 29 perda • Prov Kalsel : kota Banjarbaru 14 perda • Prov Banten: kota Serang 11 perda • Prov Jabar : Kab Sukabumi 13 perda • Prov Jateng: kab Blora 14 perda
• Prov Sulut : Kota Menado 11 perda
• Prov Sulawesi tengah : Kab Donggala 22 perda • Prov Sulawesi Selatan : Kab Tana Toraja 13 perda • Prov Gorontalo : kota Gorontalo 16 perda
• Prov Maluku Utara: Kota Ternate 14 perda
DISKUSIKAN:
PERDA-PERDA YANG PERLU DICERMATI
1.Perda Pungutan : Pajak & Retribusi, lain2.
2.Perda bernuansa agama
3.Perda Ketentraman ketertiban
4.Perda pelepasan/pemanfaatan aset
5.Perda Penyertaan Modal
6.Perda Sumbangan Pihak ketiga
7.Perda Kegiatan tahun Jamak
Studi Kasus
• Peraturan kepala daerah mengatur Ahmadiyah :
- kewenangan mengatur dan materi muatan : Pasal 10 UU 32/2004 atau Pasal 13 UU 32/2004
• Perda tentang Sumbangan Pihak Ketiga
- Materi muatan : kewajiban membayar sejumlah uang atau prosedur, mekanisme, tata cara sumbangan dan jenis
sumbangan
• Perda Rencana Tata Ruang : daya laku peraturan
Daya Laku Peraturan
• Kapan Peraturan Itu kehilangan daya
keberlakuan ?
1.Habisnya jangka waktu
2.Pencabutan/Pembatalam (asas asas
het
vermoeden van rechtmatigheid atau
asas praesumptio causa atau asas
praduga rechtmatig
3.Hilangnya obyek yang diatur
KASUS AHMADIYAH
TIGA TOLOK UKUR:
1. Kewenangan mengatur
2. Materi yang diatur
3. Masalah yang hendak diselesaikan
•Bagimu Negeri
•Jiwa Raga Kami
•Amiin.
•Hatur Nuhun •Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik
•TERIMAKASIHTERIMAKASIH
•Atas Atas
Perhatiannya Perhatiannya