PERSEPSI MAHASISWA UNTIRTA MENGENAI
PESAN DI AKUN TWITTER SBYSKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperolehGelar Sarjana Ilmu Sosial danIlmuPolitikpada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
DisususnOleh:
Noni Kusiah
6662091709
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG - BANTEN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Barang siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan
ilmu, maka ALLAH memudahkan baginya jalan menuju
surga.
(HR. Muslim : 2699)
Put all excuses aside and remember this :
YOU are copable. (Zig Ziglar)
PERSEMBAHAN
ABSTRAK
NONI KUSIAH. NIM. 6662091709. SKRIPSI. PERSEPSI MAHASISWA UNTIRTA MENGENAI PESAN DI AKUN TWITTER SBY.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena fenomena akun twitter @SBYudhoyono yang memicu banyak reaksi dari berbagai kalangan. Salah satunya termasuk mahasiswa Untirta. Hal ini peneliti anggap menarik untuk mengetahui persepsi mahasiswa Untirta yang menjadi follower dari akun twitter presiden Susilo
Bambang Yudhoyono melalui akun @SBYudhoyono. Perumusan masalah dalam
penelitian adalah bagaimana penyeleksian pesan, pengorganisasian, dan interpretasi pesan yang masuk di akun twitter @SBYudhoyono terhadap persepsi yang diberikan oleh mahasiswa Untirta.Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori perbedaan individu (Individual Differences Theory). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatifdimana peneliti berusaha mencoba untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada untuk memperoleh gambaran secara sistematis mengenai persepsi mahasiswa Untirta mengenai pesan di akun twitter SBY. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Untirta yang menjadi follower dari akun twitter @SBYudhoyono sebanyak 99 orang, pemilihan
responden dilakukan dengan menggunakan stratified proporsional random
sampling. Hasil penelitian ini menjelaskan persepsi mahasiswa Untirta dengan tingkat penyeleksian pesan tinggi yaitu sebesar 63%. Tingkat pengorganisasian pesan juga tinggi yaitu 69,51%. Dan tingkat interpretasi pesan pun tinggi yaitu sebesar 67,42%.
ABSTRACT
NONI KUSIAH. NIM. 6662091709. THESIS. UNTIRTA STUDENT PERCEPTION ABOUT A MESSAGE ON THE TWITTER ACCOUNT SBY.
This reaserch was effected because the phenomenon of twitter account @SBYudhoyono that triggers a lot of reaction from various walks of life. One of them including students of sultan agengtirtayasa University. This reaserch is interesting as to know the perception of student Untirta who became a followerof the twitter accounts of presidentSusiloBambangYudhoyono through the @SBYudhoyono accounts. Formulation of the problem in the reaserch are how is the selection of messages, organizing, and interpretation of messages coming from a twitter account @SBYudhoyono of perception given by the student of Untirta. The theory used in this reaserch is the theory of individual differences (individual differences theory). This reaserch uses descriptive quantitative methods where reaserchers tried for exposing and interpretating data to abtain the description in a systematic concern student of Untirta perception about the messages from twitter account @SBYudhoyono. The respondent in this reaserch is the student of Untirta who became a follower of twitter account @SBYudhoyono as many asa 99 people. The selection of respondent is performed using stratified proporsional random sampling. This reaserch result describes student perception of Untirta with a hight level of selection message that amounted to 63%. Organizing messages are also high level 69,51%. And high level of many message interpretation is equal to 67,42%.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiranAllah SWTyang telah memberikan rakhmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Untirta Mengenai Pesan Pada Akun Twitter SBY”.Solawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat menempuh ujian sarjana program S1 (Strata Satu) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang selalu memotivasi dan memberikan dukungannya kepada peneliti. Penulis telah mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa atas kontribusinya sebagai pemimpin di kampus peneliti.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai dosen penguji sidang.
4. Ibu Mia Dwiana, S.Sos., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing I
skripsidandosenpenguji siding, terimakasihkarenatelah membantu
5. Bapak Yoki Yusanto, S.Sos., M.IKom. selaku dosen pembimbing II skripsi sekaligus dosen penguji sidang, terima kasih sudah membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. BapakImanMukhroman, S.Sos.,M.Siselakuketuapengujisiadangskrisi.
7. Ibu Andin Nesia, S.IK.,M.I.Komselakuanggotapenguji siding skripsi.
8. Ibu Rd. Nia Kania, S.IP., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan perhatian dan motivasi agar semangat dalam mengerjakan skripsi.
9. Bapak/IbuDosenjurusanIlmu Komunikasi yang
telahbanyakmemberikanilmukepadapenulis.
TaklupajugauntukparastafdankaryawanjurusanIlmu Komunikasi.
10.Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan segalanya baik moril maupun materil serta doa tulus yang selalu menyertai setiap langkah penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
11.TerimakasihuntukTeguhPangestuatasdukungan, motivasi,
dansenantiasamendengarkankeluhkesahpeneliti, jugatelahmenjadipenyemangatbagipeneliti.
12.Untuk sahabat-sahabatku tercinta “cemancamencelalucelamanya”,
Rebecca Trifanny Paramita Tobing,S.I.Kom, Silvi Vanelia Sigiro, Dini Noviyanti, dan Shella Dearisa. Terima kasih karena selalu memberikan semangat, saran, motivasi dan tempat untuk menumpahkan suka maupun duka. Sayang kalian, sampai kanpanpun kita akan tetap menjadi Camenrs.
13.Teman-teman terbaik yang telah banyak membantu penulis Dewi Ayu Ambarani, Riana, Naela Ifadoh, Afni Setiani, Haerus Salam terimakasih atas semangat dan motivasi yang telah kalian berikan kepada penulis.
14.Teman-temanseperjuanganIlmu Komunikasi atas segala canda tawa
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan baik dari segi kemampuan penyajian maupun pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi
kekurangan. Akhirnya, penulisberharapsemogaskripsiinidapatmemberikan
manfaatbagisemuapihak yang membacanya.
Serang, November 2013
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ...11.2 Rumusan Masalah...6
2.7 Teori Perbedaan Individu ...24
2.8 Computer Mediated Communication ...25
2.9 Kerangka Konseptual ...27
2.10 Operasional Variabel ...31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ...37
3.2 Instrumen Penelitian ...38
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...39
3.3.1 Populasi...39
3.3.1 Sampel…...40
3.4 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ...43
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ...45
3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas...47
3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian...48
BAB IVPEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian...50
4.1.1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa... ... 50
4.2 Deskripsi Data Penelitian...52
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian... ... 54
4.3.1 Deskripsi Data Responden ... 55
4.3.2 Tingkat Penyeleksian Pesan ... 84
4.3.3 Tingkat Pengorganisasian Pesan ... 87
4.4.2 Tingkat Interpretasi Pesan ... 90
4.4Pembahasan ... 92
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 100
5.2 Saran ... 101
5.2.1 Saran Praktis ... 101
5.2.2Saran Akademis ... 102
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Operasional Variabel ... 31
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Untirta Seluruh Fakultas ... 41
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Mahasiswa Untirta Secara Proporsional ... 43
Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 47
Tabel 3.4 Realibility Statistics ... 48
Tabel 3.5 Total Statistic ... 48
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52
Tabel 4.2Responden Berdasarkan Lingkungan ... 43
Tabel 4.3 Pernyataan pedapatrespondenterhadapperhatianpadapenggunaanbahasapasaakun twitter @SBYudhoyono ... 55
Tabel 4.4 Pernyataan pedapatrespondenterhadapperhatianpadawaktu posting pesanolehakun twitter @SBYudhoyono ... 57
Tabel 4.5 Pernyataan pedapatrespondenterhadapketertarikanmembacasemuapesanpadaakun twitter @SBYudhoyono ... 58
Tabel 4.6 Pernyataan pedapatrespondenterhadapketertarikan me-retweetsalahsatupesanpadaakun twitter @SBYudhoyono ... 59
Tabel 4.10 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang diposting
@SBYudhoyonomengingatkanterhadappemberitaan media ... 65 Tabel 4.11 Pernyataan pedapatrespondentantangakun
@SBYudhoyonoadalahakunaslimilikpresiden SBY ... 66 Tabel 4.12 Pernyataan pedapatrespondententangakun SBY
dipeganglangsungolehpresiden SBY ... 68 Tabel 4.13 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang
ditulisakun@SByudhoyonoditulisolehstafkepresidenan ... 69 Tabel 4.14 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonosudahbaikuntukpembaca di media sosial ... 71 Tabel 4.15 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonosudahsesuaidengankebutuhanmasyarakat ... 72 Tabel 4.16 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomengandungunsurpolitik ... 74 Tabel 4.17 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomudahdipahamimasyarakat ... 75 Tabel 4.18 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonobisamenjadi media untukmenyampaikanaspirasi ... 77 Tabel 4.19 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomembuatrespondenmengetahuiaktifitas SBY ... 78 Tabel 4.20 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonodapatmenjaikanmasyarakatlebihdekatdengan SBY ... 80 Tabel 4.21 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomengandunginformasi yang pentinguntukdiketahui ... 82 Tabel 4.22 Pernyataan pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 31 Gambar 4.1 Diagram
pedapatrespondenterhadapperhatianpadapenggunaanbahasapasaakun twitter
@SBYudhoyono ... 55 Gambar 4.2Diagrampedapatrespondenterhadapperhatianpadawaktu posting
pesanolehakun twitter @SBYudhoyono ... 57 Gambar 4.3Diagram
pedapatrespondenterhadapketertarikanmembacasemuapesanpadaakun twitter
@SBYudhoyono ... 58 Gambar 4.4Diagram pedapatrespondenterhadapketertarikan
me-retweetsalahsatupesanpadaakun twitter @SBYudhoyono ... 60 Gambar 4.5Diagram Gambar 4.8Diagram pedapatrespondententangpesan yang diposting
@SBYudhoyonomengingatkanterhadappemberitaan media ... 65 Gambar 4.9Diagram pedapatrespondentantangakun
@SBYudhoyonoadalahakunaslimilikpresiden SBY ... 66 Gambar 4.10Diagram pedapatrespondententangakun SBY
Gambar 4.11Diagram pedapatrespondententangpesan yang ditulisakun
@SByudhoyonoditulisolehstafkepresidenan ... 70 Gambar 4.12Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonosudahbaikuntukpembaca di media sosial ... 71 Gambar 4.13Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonosudahsesuaidengankebutuhanmasyarakat ... 72 Gambar 4.14Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomengandungunsurpolitik ... 74 Gambar 4.15Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomudahdipahamimasyarakat ... 76 Gambar 4.16Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonobisamenjadi media untukmenyampaikanaspirasi ... 77 Gambar 4.17Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomembuatrespondenmengetahuiaktifitas SBY ... 79 Gambar 4.18Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonodapatmenjadikanmasyarakatlebihdekatdengan SBY ... 80 Gambar 4.19Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
@SBYudhoyonomengandunginformasi yang pentinguntukdiketahui ... 82 Gambar 4.20Diagram pedapatrespondententangpesan yang dipostingakun
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 2: Data Jumlah Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2013
dari BAKP
Lampiran 3: Data Responden
Lampiran 4: Lembar Kuisioner
Lampiran 5: Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran6 : Data Tendensi
Lampiran 7: Gambar Twitter @SBYudhoyono
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi yang tepat guna,
semakin memudahkan manusia dalam mengakses informasi yang
dibutuhkan.Pesatnya kemajuan teknologi juga membuat perkembangan media
komunikasi semakin beragam dengan adanya berbagai teknologi yang saat ini
telah banyak diciptakan hingga mempermudah manusia dalam berkomunikasi
tanpa mengenal jarak dan waktu.
Kemajuan teknologi komunikasi membuat media komunikasi pun semakin
beragam jenisnya mulai dari media massa yang dikemas secara elektronik,
komputer, gatget, dan smartphone hingga tumbuhnya berbagai jenis media sosial
baru yang telah banyak di ciptakan mengikuti kebutuhan manusia saat ini, hingga
memudahkan penggunannya dalam melakukan komunikasi antar sesama
penggunanya.
Media komunikasi yang sekarang menjadi primadona bagi penggunanya
adalah situs jejaring sosial.Maraknya perkembangan situs jejaring sosial ini
dipengaruhi adanya internet yang sekarang semakin mudah diakses diberbagai
media elektronik sehingga membuat jejaring sosial ini semakin digemari oleh
masyarakat.Internet sendiri muncul pada tahun 1969 yang dibangun oleh ARPA
(United State Departement of Defense Reseacts Agency). Internet adalah
rangkaian jaringan komputer yang dapat diakses secara umum diseluruh dunia,
yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standarinternet
protocol (IP).1
Keberadaan internet yang begitu mudah diakses membuat para pemakai
situs jejaring sosial semakin berkembang pesat, aksesnya pun dipermudah dengan
menggunakan perangkat elektronik seperti telepon seluler, sehingga tidak heran
jika pengguna internet semakin meningkat. Data jumlah pengguna internet yang
dilansir menurut lembaga riset MarkPlus Insight pada bulan November 2013 ini
menunjukan penggunaan internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta
ditahun 2012 menjadi 74,57 juta ditahun 2013, dan angka pengguna internet akan
menembus 100 juta jiwa di tahun 2015 nanti. Mereka yang merupakan pengguna
internet sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam dalam dunia maya
meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7 juta orang di tahun 2013.2
Untuk pengguna jejaring sosial sendiri pada tahun 2012 Indonesia menjadi
Negara kedua dengan persentase mencapai 87,5% pengguna jejaring sosial dari
total pengakses internet setelah brazil yang mencapai 87,6%. Melihat dari angka
pertumbuhannya, Indonesia menjadi Negara kedua dengan pengguna jejaring
sosial terbesar di dunia. Nomor satu adalah india, tahun ini mencatat 51,7%,
sementara Indonesia mencapai 51,6%. Cina sendiri sebagai Negara terbesar
pengguna jejaring sosial, tahun ini hanya mencatat pertumbuhan sebesar 19,9%.3
Situs yang paling popular sendiri didominasi oleh facebook dan twitter sebagai
1Yuhefizar. 2008.
10 Jam Menguasai Internet:Teknologi dan Aplikasinya. Bandung: PT Gramedia. Hal.2
2
http://www.the-marketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html (diakses pada 16/11/2013 Pukul. 16:09 WIB)
3www.popsurvey.net/berita
jejaring sosial yang paling banyak diakses oleh masyarakat, tercatat sebanyak 44,6
juta pengguna facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna twitter di Indonesia.
Dengan demikian Indonesia menjadi Negara terbesar kelima pengguna twitter di
bawah Inggris dan Negara besar lainnya.4
Penggunaan twitter sebagai media informasi untuk kalangan masyarakat
bukan lagi menjadi hal baru, meskipun pengguna dari twitter di dominasi oleh
kalangan remaja dan anak muda. Bahkan di twitter, seperti dilansir dari
Kompas.com “pengguna twitter aktif terus meningkat drastis. Bahkan, kini sudah
ada 200 juta pengguna aktif di twitter yang nge-tweet sebanyak 400 juta kicauan setiap harinya”.5
Namun, keefektifan informasi yang diunggah melalui twitter
sendiripun saat ini memiliki banyak persepsi yang beragam dari kalangan
masyarakat.
Fenomena penggunaan twitter juga bukan hanya di kalangan anak muda
hingga selebritis saja, bahkan kini para tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh juga
memiliki akun pribadi yang dapat dilihat maupun diikuti oleh masyarakat yang
ingin mengaksesnya. Salah satunya yaitu presiden Amerika saat ini Barack
Obama yang kerap kali menggunakan twitter yang telah dibuatnya sejak tahun
2007 dengan akun @BarackObama dan sampai bulan November 2013 ini telah
memiliki pengikut lebih dari 39 juta followers. Media twitter ini pun di
gunakannya sebagai ajang publikasi terhadap informasi yang tulisannya untuk
dapat diketahui oleh seluruh masyarakat dunia.
4www.kominfo.go.id/berita/detail/3640/Indonesia+peringkat+lima+pengguna+twitter/jum’at, 02
November 2012, 1:59 pm (diakses 04/05/2013)
5http://www.kompas.com/read/2013/03/21/16413585/Ultah.ke.7.twitter.capai.200.juta.penggu
Di Indonesia sendiri yang sekarang sedang menjadi topik hangat
diperbincangkan di beberapa media nasional yaitu tentang akun twitter Presiden
Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan akun @SBYudhoyono
yang dibuat pada tanggal 23 Maret 2013 lalu, dan hingga 16 November 2013 ini
sudah memiliki pengikut sebanyak 3.988.415 juta followers.
Susilo Bambang Yudhoyono sendiri merupakan Presiden Republik
Indonesia yang dinilai kontrofersi oleh publik dalam langkah-langkahnya sebagai
pemimpin Negara dan dengan berbagai kasus yang terjadi di partai dan beberapa
kasus yang terjadi saat kepemimpinannya.
Adanya akun twitter Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono dengan postingan informasi maupun pesan yang ditulis di akun
tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.Seperti yang
dilansir oleh detik.com melalui kolom telematka yang mengatakan “Ratusan ribu
orang itu adalah gabungan loversdan heaters.Resiko memasuki media social adalah kesiapan untuk dipuji dan terutama dicaci maki”.6
Sejak munculnya twitter @SBYudhoyono ini berbagai macam pendapat
mengenai akun tersebut terus berkembang, tak terkecuali di kalangan mahasiswa,
termasuk mahasiswa Untirta. Para mahasiswa yang memiliki akun twitter, juga
turut menjadi followers dari akun @SBYudhoyono tersebut. Ada alasan dan
ketertarikan tersendiri bagi mereka yang mengikuti twitter @SBYudhoyono itu.
Mereka menjadi pengikut dari akun pribadi Presiden Republik Indonesia itu,
karena postingan pesan yang di informasikan pada akun @SBYudhoyono.Akun
6www.detik.com/ Menyoal Twitter Pak Pesiden/ 2013/04/16/08:50/57 (diakses pada
presiden tersebut juga hampir setiap harinya aktif dalam memposting pesan-pesan
mengenai berbagai kejadian yang terjadi di Indonesia dan mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Sebagai
pengguna aktif di twitter para mahasiswa juga mempunyai persepsi tersendiri
terhadap pesan-pesan yang ditulis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
tersebut, terutama mengenai dampak dari pesan-pesan yang ditulis pada akun
@SBYudhoyono.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui persepsi mahasiswa Untirta sebagai pengguna aktif twitter yang
menjadi pengikut pada akun twiter @SBYudhoyono mengenai pesan-pesan yang
diposting di akun twitter SBY.
Alasan peneliti untuk meneliti persepsi sendiri, dikarenakan menurut Mulyana dalam buku “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” bahwa persepsilah
yang menentukan seorang komunikan untuk menerima/mengabaikan pesan.7
Dengan meneliti persepsinya maka dapat diketahui bagaimana respon mahasiswa
Untirta yang menjadi followers SBY mengenai pesan yang diposting di akun
twitter @SBYudhoyono. Sedangkan pemilihan akun twitter SBY dalam penelitian
ini karena merupakan Presiden Republik Indonesia dan orang yang paling
berpengaruh di pemerintahan Indonesia.
7Deddy Mulyana. 2005.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah: “Persepsi Mahasiswa Untirta
Mengenai Pesan Di Akun Twitter SBY”.
1.3Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana seleksi pesan yang masuk di akun twitter SBY ?
2. Bagaimana pengorganisasian pesan yang masuk di akun twitter SBY ?
3. Bagaimana interpretasi pesan yang masuk di akun twitter SBY ?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dirumuskan diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tingkat penyeleksian pesan oleh mahasiswa Untirta di akun
twitter SBY.
2. Mengetahui tingkat pengorganisasian pesan oleh mahasiswa Untirta di
akun twitter SBY.
3. Mengetahui tingkat interpretasi pesan di akun twitter SBY oleh mahasiswa
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan gambaran tentang persepsi mahasiswa Untirta
mengenai pesan di akun twitter SBY. Manfaat yang dapat diambil adalah :
1.1.1 Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan
yang bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan pengetahuan terutama dalam
ranah ilmu komunikasi, khususnya mengenai kajian ilmu komunikasi pada
komunikasi massa di media baru (New Media) yang di lakukan oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
1.1.2 Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan
yang bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan pengetahuan terutama dalam
ranah ilmu komunikasi, khususnya mengenai kajian ilmu komunikasimassa pada
media baru (New Media)yang dilakukan oleh pemerintah terutama oleh Presiden
BAB II
DESKRIPSI TEORI
2.1 Komunikasi Massa
Pada hakikatnya ilmu komunikasi adalah proses pernyataan manusia.
Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.8
Esensi dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan
makna di antara orang yang terlibat dalam prosses komunikasi antar manusia.
Menurut pandangan Ruesch dan Bateson dalam Liliweri (1994) bahwa tingkatan
yang paling penting dalam komunikasi manusia adalah komunikasi antar pribadi
yang diartikan sebagai relasi individual dengan orang lain dalam konteks
sosialnya. Melalui proses ini, individu menyesuaikan dirinya dengan orang lain
melalui proses yang disebut pengiriman (transmitting) dan penerimaan
(receiving).9
Komunikasi massa diartikan sebagai pesan dikomunikasikan
menggunakan media massa pada sejumlah besar orang. Media massa yang
dimaksud antara lain televisi, surat kabar dan radio. Melihat pola komunikasi
8
Nanik Afrilla Framanik. 2011. Komunikasi Persuasi. Serang: Sayuti.Com. Hal.1
9Tommy Suprapto. 2009.
Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: PT Buku Kita. Hal.9
yang kemukakan, maka ia melibatkan sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim dengan pesan secara serentak dan sesaat.10
Liliweri sendri berpendapat, bahwa komunikasi massa sebanarnya sama
seperti bentuk komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti:
sumber (orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan,
efek, konteks maupun umpan balik. Sekalipun berbagai pengertian komunikasi
massa telah dikemukakan oleh berbagai kepustakaan, namun demikian secara
umum komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang melukiskan
bagaimana komunikator secara professional menggunakan teknologi pembagi
dalam menyebar luaskan pengalaman yang melampaui jarak untuk mempengaruhi
khalayak dalam jumlah yang banyak.11
Komunikasi massa memiliki suatu unsur yang istimewa, yaitu penggunaan
saluran. Teknologi pembagi atau media dengan massa yang disebut saluran itu
dipergunakan untuk mengirimkan pesan yang melintasi jarak jauh, misalnya buku,
pamphlet, majalah, surat kabar, warkat pos, rekaman-rekaman, televisi,
gambar-gambar poster, dan bahkan saat ini ditambah lagi dengan computer serta
aplikasinya dengan jaringan telepon serta satelit.12
10
Elvinaro Ardiyanto Dan Lukiati Komala Erdinaya. 2005. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rakata Media. Hal.3
11Marhaeni Fajar. 2009
. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.222
12
2.1.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Menurut Nurudin komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut13 :
1) Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa merupakan gabungan antar
berbagai macam unsur dan pekerjaan satu sama lain dalam sebuah
lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman dan media yang
melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,
gagasan, symbol, lambang menjadi pesan dalam membuat sebuah
keputusan untuk menjadi satu kesepakatan dan saling mengerti satu sama
lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.
2) Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota
masyarakat terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang
dituju komunikator bersifat heterogen. Keberadaan mereka
terpencar-pencar, satu sama lain tidak saling mengenal, dan tidak memiliki kontak
pribadi, mereka saling berbeda dalam berbagai hal, seperti jenis kelamin,
usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan,
pandangan hidup, keinginan, dan cita-cita.14
3) Pesan bersifat umum
13Nurudin. 2003.
Komunikasi Massa. Malang: Cespur. Hal.16-28
14
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,
pesannya ditunjukan kepada masyarakat yang plural, sehingga
pesan-pesannya pun tidak boleh bersifat khusus.
4) Komunikasinya berlangsung satu arah
Pada komunikasi massa komunikasinya berlangsung satu arah
(one-way communication) ini berarti tidak terdapat arus balik kepada
komunikator. Arus balik dalam komunikasi massa ini tidak dapat diketaui
seketika oleh komunikator, atau dengan lain perkataan hanya dapat
diketahui setelah proses komunikasi.15
5) Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses
penyebaran pesannya. Keserempakan di sini berarti khalayak bisa
menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.
6) Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Peralatan teknis adalah sebuah keniscayaan yang sangat
dibutuhkan media massa. Tidak lain agar proses pemancaran atau
penyebaran pesannya lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang
tersebar.
7) Komunikasi Massa dikontrol oleh gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut pentapis informasi/palang
pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam
15
penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi
sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar informasi yang disebarkan lebih mudah
dipahami.Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor film/surat
kabar/buku manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameraman, sutradara
dan lembaga sensor film yang semuannya mempengaruhi, bahan-bahan
yang akan dikemas dalam sebuah pesan-pesan dari media massa
masing-masing.
2.2 Media Baru
Istilah „media baru‟ (new media) telah digunakan sejak tahun 1969-an dan
telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Editor dari buku “Handbook of New Media”, menunjuk
kesulitan untuk menyebutkan apa saja yang termasuk dalam „media baru‟. Mereka
memilih untuk mendefinisikan dengan cara yang berbeda, menghubungkan antara
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dengan konteks sosial yang
berhubungan yang menyatukan tiga elemen: alat dan artefak teknologi; aktivitas,
praktik, dan penggunaan; dan tatanan serta organisasi sosial yang terbentuk di
sekeliling alat dan praktik tersebut.16
McQual menyatakan „media baru‟ adalah berbagai perangkat teknologi
komunikasi yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru di mungkinkan
dengan digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk penggunaan pribadi
sebagai alat komunikasi. Fokus perhatian utama pada aktivitas kolektif bersama
16
yang berjudul „internet‟, terutama pada penggunaan publik, seperti berita daring,
iklan, aplikasi penyiaran (termasuk mengunduh musik, dan lain-lain), forum dan
aktifitas diskusi, World Wide Web (WWW), pencarian informasi, dan potensi
pembentukan komunitas tertentu. Kita tidak terlalu berfokus dengan e-mail
pribadi, permainan game, dan beberapa layanan pribadi lainnya di internet.17
Percobaan untuk mencirikan media baru, terutama sebagaimana yang
dilambangkan oleh internet, telah dihambat oleh keragaman penggunaan dan
pengawasan sebagaimana juga ketidak pastian masa depan mereka. Komputer
yang diterapkan pada komunikasi telah diterapkan memproduksi banyak
kemungkinan varian, tidak ada satupun yang dominan.Postmes dan kawan-kawan
(1998) menggambarkan komputer sebagai teknologi komunikasi yang secara unik
tidak berdedikasi.18
Rice (1999) berpendapat bahwa tidak menguntungkan untuk mencoba
mencirikan tiap media menurut sifat-sifat khususnya.Keragaman kategori „media baru‟ dan sifat mereka yang terus berubah memberikan batasan yang jelas
pembentukan teori mengenai „dampak‟ mereka. Walaupun demikian, kita dapat
mengidentifikasikan lima kategori utama „media baru‟ yang sama-sama memiliki
kesamaan saluran tertentu dan kurang lebih dibedakan berdasarkan jenis
penggunaan, konten, dan konteks, seperti berikut ini19 :
1) Media komunikasi antar pribadi (interpersonal communication media)
Meliputi telepon (yang semakin mobile) dan surat elektronik
umum, konten bersifat pribadi dan mudah dihapus dan hubungan yang
tercipta dan dikuatkan lebih penting dari pada informasi yang
disampaikan.
2) Media permainan interaktif (interactive play media)
Media ini terutama berbasis komputer dan video game, ditambah
peralatan realitas virtual. Inovasi utamanya terletak pada interaktivitas dan mungkin dominasi dari kepuasan „proses‟ atas „penggunaan‟.
3) Media pencarian informasi (information search medai)
Ini adalah kategori yang luas, tetapi internet/WWW merupakan
contoh yang paling penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber
data yang paling akurat, aktualitas, dan eksesibilitasnya belum pernah ada
sebelumnya. Posisi mesin pencari telah menjadi sangat penting sebagai
alat bagi para pengguna sekaligus sebagai sumber pendapat untuk
internet.Di samping internet, telepon (mobile) juga semakin menjadi
saluran penerimaan informasi, sebagaimana juga teleteks yang disiarkan
dan layanan data radio.
4) Media partisipasi kolektif (collective participatory media)
Kategorinya khususnya meliputi penggunaan internet untuk
berbagi dan bertukar informasi, gagasan, dan pengalaman, serta untuk
mengembangkan hubungan pribadi aktif (yang diperantarai
komputer).Situs jejaring sosial termasuk dalam kelompok ini.Penggunanya
berkisar dari yang murni peralatan hingga afektif dan emosional.
Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau
mengunduh konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan
dengan metode lain yang serupa. Menonton film dan acara televise atau
mendengarkan radio dan musik adalah kegiatan yang utama.
2.3 Pesan
Dalam bahasa Inggris pesan disebut message, content, atau information,
merupakan salah satu unsure dalam komunikasi yang teramat penting, karena
salah satu tujuan dari komunikasi yaitu menyampaikan atau menginformasikan
pesan itu sendiri.
Menurut Hafied Canggara dalam bukunya pengantar ilmu komunikasi
pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau propaganda.20 Di twitter sendiri
Update status dinamakan pesan singkat untuk melakukan update terhadap
terhadap status di twitter. Karena hanya berupa pesan singkat, maka jumlah
karakter yang bisa diketik hanya terbatas maksimal 140 karakter.21
2.4 Internet
Internet singkatan dari Interconnection Networking, diartikan sebagai
jaringan komputer dalam skala yang sangat luas/mendunia.22 Internet merupakan
sistem jangkauan dunia (worldwide) dari jaringan yang saling terhubung,
menggunakan infrastruktur telekomunikasi yang saat ini mendukung sejumlah
besar jenis pertukaran komunikasi berbasis komputer, termasuk konsultasi basis
20
Hafied Canggara. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Raja Grafindo Persada. Hal.24
21Widya Hermawan. 2012.
Twitter Best Social Media. Yogyakarta: Cv.Andi Offset. Hal.23
22
data, Website dan halaman situs, interaksi perbincangan, surat elektronik,
berbagai jenis jual beli elektronik, dan transaksi keuangan. Akses kepada internet
masih dibatasi kepada ongkos pengguna, ditambah dengan batasan bahasa,
budaya, dan literasi komputer.23
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Internet adalah jaringan global dari
komputer-komputer yang saling terhubung di mana individu yang terhubung
dengan sebuah jaringan berkomunikasi dengan komputer manapun dari ribuan
komputer lain jika jaringan tersebut juga tersambungkan dengan berbagai
jaringan. Internet merupakan suatu media yang sangat besar manfaatnya, maka
tidaklah berlebihan jika disebut sebagai cyberspace komunikasi baru dari
masyarakat dunia.24
Ciri utama internet sebagai media seperti yang dikatakan oleh McQuail dalam buku “Teori Komunikasi Massa McQuail”, tanpa membedakan antara
aspek „media‟ dan „lembaga‟. Ciri-ciri utama internet sebagai media yaitu :
1) Teknologi berbasis komputer
2) Karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel
3) Potensi interaktif
4) Fungsi publik dan privat
5) Peraturan yang tidak ketat
6) Kesaling terhubungan
7) Ada di mana-mana/tidak tergantung lokasi
23Denis McQuail. 2011.
Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika. Hal.G-6
24
8) Dapat diakses individu sebagai komunikator
9) Media komunikasi massa dan pribadi.
Rachmat Kriyanto dalam bukunya “Public Relations Writing”
mengemukakan lima karakteristik internet25 :
1. Desentralisasi
Dapat diartikan pusat informasi tidak lagi pada pemasok
komunikasi.Setiap individu, kelompok, institusi, bisa menjadi pemasok
komunikasi.Individu bisa membuat web sendiri, begitu pula dengan
institusi.
2. Kemampuan Tinggi
Dalam arti tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan oleh pemancar
sinyal karena lewat satelit dan kabel.
3. Timbal balik dalam arti ada interaksi langsung antara sumber dengan
penerima.
4. Kelenturan dan fleksibilitas pada bagian isi, bentuk atau penggunaan.
5. Menyediakan fasilitas komunikasi impersonal dan personal sama baiknya.
2.5 Twitter
Twitter merupakan situs jejaring sosial pertemanan yang memungkinkan
para penggunannya dapat mendapatkan relasi dengan mendaftarkan dirinya pada
situs tersebut. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang
25
memfasilitasi anda sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan)
informasi tentang diri Anda, bisnis, dan lain sebagainya.26
Twitter dalam bahasa Inggris artinya berkicau, hal ini sesuai dengan
fungsinya situs twitter yang memungkinkan penggunanya untuk mengatakan apa
saja yang sedang dilakukan dan dipikirkan untuk diketahui banyak orang.
Teknologi yang melatar belakangi twitter sendiri berupa teknologi web
berbasis Internet Relay Chat (IRC). Pemprograman web interface pada twitter
memakai pemprograman Ruby on Rails Frameework. Dari tahun 2007 sampai
dengan tahun 2008, sebuah pesan hanya ditangani oleh sebuah antrian coding
server pada Ruby yang dinamakan Starling.Namun sejak 2009, system tersebut
telah secara bertahap diganti dengan perangkat lunak yang dinamakan Scala, yaitu
sebuah layanan aplikasi pemprograman antarmuka (Application Programming
Interface/API), yang memungkinkan layanan web dan aplikasi lainnya untuk
saling berintegrasi dengan twitter.27
Twitter dapat memaksa pengguna menggunakan keterampilannya berfikir
singkat dan langsung pada pokok. Keterampilan yang penting adalah dalam
berfikir jelas dan berkomunikasi secara efektif. Penggunaan twitter sebagai media
untuk menjalin komunikasi dan pertemanan dengan orang lain didukung dengan
keunggulan yang dimiliki oleh twitter tersebut, antara lain adalah28 :
26
Elcom. 2010. Twitter:Best Social Networking. Yogyakarta: CV Andi Offset. Hal.1
27Ibid. Hal.4-5 28
1) Posting Singkat Lewat HP
Dengan twitter anda dapat mem-posting dengan singkat status dan
percikan ide/pemikiran secara cepat melalui handphone. Dan di twitter
sendiri penulisan pesan dibatasi hanya sampai 140 karakter.
2) Terhubung dengan banyak pengguna
Dengan twitter anda dapat terhubung dengan banyak teman maupun
pengguna akun twitter.
3) Banyak inspirasi
Dengan twitter Anda akan memperoleh banyak ilmu dan inspirasi dengan
cara membaca dan mengikuti update dari orang-orang yang anda follow.
4) Jadi penyelamat
Dalam kondisi tertentu, twitter bisa menjadi penyelamat.Misalnya, ketika
Anda melakukan perjalanan ke luar negeri dan Anda tidak sempat
mengganti kartu ponsel, Anda tetap bisa memberikan kabar kondisi dan
keadaan kepada kerabat anda di Indonesia melalui twitter.
5) Bisa update status Facebook
Twitter juga memungkinkan penggunanya dapat meng-update status
facebook dan blog sekaligus karena twitter ada aplikasi yang terhubung
dengan kedua jejaring sosial tersebut.
6) Lebih fokus
Tampilan twitter yang sederhana, tidak membuat Anda terjebak untuk
2.6 Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
tersebut mempengaruhi prilaku kita. Persepsilah yang menentukan kita
menentukan suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.29
Persepsi merupakan proses yang didahului oleh pengindraan. Sedangkan
pengindraan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat penerima yaitu alat indera. Proses tersebut selanjutnya akan diteruskan oleh
saraf ke otak sebagai pusat susuan saraf. Kemudian terjadilah sebuah proses yang
dinamakan proses persepsi.30
Devidoff menjelaskan bahwa stimulus diterima oleh indera akan menjadi
sesuatu yang berarti apabila telah diorganisasikan dan diinterpretasikan.
Moskowitz dan Orgel juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu proses
yang integrated dari individu dan stimulus yang diterimannya.31
Dalam proses persepsi banyak rangsangan sampai kepada kita melalui
panca indra kita, namun kita tidak mempersepsi semua itu secara acak. Alih-alih,
kita mengenali objek-objek tersebut sebagai spesifik dan kejadian-kejadian
tertentu sebagai memiliki pola-pola tertentu. Alasannya sederhana saja, karena
persepsi kita adalah suatu proses aktif yang menuntut suatu tatanan dan makna
atas berbagai rangsangan yang kita terima.
29
Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.167-168
30Bimo Walgito. 2002.
Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andy Yogyakarta. Hal.45
31
Kenneth K. Sereono dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan
Paul E. Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:
seleksi, organisasi, dan interpretasi.Yang dimaksud dengan seleksi sebenarnya
mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat diidentifikasikan sebagai “meletakan suatu rangsangan bersama
rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna”.
1) Seleksi
Ketika rangsangan-rangsangan bersaing untuk mendapatkan perhatian kita, kita hanya dapat fokus pada salah satu rangsangan saja.Oleh karena itu kita harus menolak rangsangan-rangsangan lainnya.32Dalam banyak kasus, rangsangan yang menarik perhatian kita cenderung kita anggap lebih penting dari pada yang tidak menarik perhatian kita.33 Menurut Kotler (Marketing Management, an Asia Persective, 1996), ada tiga proses seleksi ketika seseorang mempersepsikan sesuatu34:
a. Selective Attention, yaitu dimana seseorang akan mempersepsikan sesuatu berdasarkan perhatiannya.
b. Selective Distortion, yaitu kecenderungan seseorang untuk memilah-milah informasi berdasarkan kepentingan pribadinya dan menerjemahkan informasi berdasarkan pola fikir sebelumnya yang berkaitan dengan informasi tersebut.
c. Selective Retention, dimana seseorang akan mudah mengingat informasi yang dilakukan secara berulang-ulang.
2) Organisasi
Wood menjelaskan bagaimana seseorang mengorganisasikan persepsi dengan cara mengorganisasikan dan menginterpretasikan pengalaman dengan menggunakan struktur kognitif yang disebut schemata (schemata). Skema kognitif digunakan untuk mengorganisasikan bagaimana kita berfikir tentang manusia dan situasi.35
3) Interpretasi
Tahap terpenting dalam persepsi adalah interpretasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih dari indra kita. Namun manusia tidak dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung; melainkan menginterpretasikan makna informasi yang di
32
Michael Gembel. CommunicatoinWorks. New York: Random House Inc. Hal.53
33
Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.169
34
Silih Agung Wasesa. 2005. Strategi Public Relations. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal.14-15
35
percaya mewakili objek tersebut.Jadi pengetahuan yang kita peroleh melalui persepsi bukan pengetahuan mengenai objek sebenarnya,
melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya objek tersebut.36
Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang
keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri
individu yang bersangkutan.Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dalam
persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat datang dari
dalam diri individu yang bersangkutan.Bila yang dipersepsi dirinya sendiri
sebagai objek persepsi, inilah yang disebut persepsi diri (self-perception). Karena
dalam persepsi itu merupakan aktivitas yang integrated, maka seluruh apa yang
ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir,
kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut
berperan dalam persepsi tersebut. Berdasarkan atas hal tersebut, dapat
dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya sama, tetapi karena
pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir tidak sama, kerangka acuan tidak
sama, adanya kemungkinan hasil persepsi antara individu satu dengan individu
yang lain tidak sama. Keadaan terssebutmemberikan gambaran bahwa persepsi itu
memang bersifat individual.37
Persepsi akan suatu objek tidak terjadi begitu saja. Faktor yang
mempengaruhi terbentuknya persepsi adalah faktor fungsional yang berasal dari
kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk dalam faktor
personal.38
36
Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.170
37Bimo Walgito. 2002.
Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andy Yogyakarta. Hal.46
38
Persepsi bukan ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi
karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli itu dan bermula pada
kondisi biologisnya. Faktor-faktor yang membentuk persepsi oleh Khasali dibagi
menjadi empat, antara lain39 :
1) Latar belakang budaya
Persepsi terikat oleh budaya (culture-bound). Tidak ada dua orang
yang mempunyai nilai-nilai budaya yang persis sama, maka tidak ada dua
orang pula yang mempunyai persepsi yang persepsinya persis
sama.40Salah satu unsur budaya adalah kepercayaan.Dimana kepercayaan
adalah anggapan subjektif bahwa suatu objek atau peristiwa mempunyai
ciri atau nilai tertentu.
2) Pengalaman masa lalu
Pengalaman seseorang tentang objek, peristiwa atau hubungan
yang diperoleh dengan menyimpan informasi dan penafsiran pesan yang
telah diterima sebelumnya.
3) Nilai-nilai yang dianut
Didukung oleh sciffman dan Lazar nilai yang terbentuk karena
adanya penghargaan (expectations), antara lain: hal yang tidak asing,
pengalaman masa lalu dan harapan serta motif (motives) orang cenderung
menerima sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan41.
39
Rhenald Khasali. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Jakarta: Grafiti. Hal.23
40
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.198-208
41Sciffman dan Lazar. 2000.
4) Berita-berita yang berkembang
Berita-berita yang berkembang merupakan salah satu bentuk
rangsangan yang menarik perhatian masyarakat.Melalui berita yang
berkembang di masyaraka dapat didukung dan dipengaruhi terbentuknya
persepsi pada benak khalayak. Persepsi yang baik atau buruk dapat
terbentuk pada benak khalayak dari banyak atau sering melihat suatu
berita yang ada, karena proses berfikir dapat dibentuk melalui informasi
yang diperoleh khalayak.
2.7 Teori Perbedaan Individu (Individual Differences Theory)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Perbedaan Individu
(Individual Differences Theory).Teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur
ini lengkapnya adalah “Individual Difference Theory of Mass Communication
Effect”.
Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran
media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan, terutama jika
berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai
dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Tanggapan terhadap
pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa
pada khalayak massa itu tidakseragam, melainkan beragam disebabkan secara
individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.42
Teori perbedaan individu ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus
yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan
42Onong Uchjana Effendy. 2003.
anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap anggota
pribadi khalayak itu, maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang
bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap
pada pengaruh variable-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak
memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi
keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variable antara bersifat
seragam).43
Teori perbedaan individu (Individual Differences Theory) menurut peneliti
sangat cocok digunakan dalam penelitian ini, karena dalam penelitian ini peneliti
meneliti persepsi yang dimiliki oleh individu-individu yang menjadi follower dari
akun twitter SBY sebagai responden yang digunakan dalam penelitian ini.
2.8 Computer Mediated Communication Theory
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Computer Mediated
Communication Theory (Teori CMC ) sebagai teori pendukung. McQuail dalam bukunya “Teori Komunikasi Massa” mengngapkan, transaksi apapun komunikasi
apapun yang terjadi melalui komputer, baik daring (online) maupun luring
(offline), tetapi terutama yang pertama. Ciri-cirinya termasuk: interaktifitas dalam
situasi dimana partisipan tidak bersama secara fisik, dan kemungkinan untuk
anonimitas dan penyamaran saat berkomunikasi. CMC dapat menyalahi batasan
sosial dan fisik yang biasanya membatasi potensi kita untuk berkomunikasi
dengan orang lain.44
43Ibid. Hal.276 44
McQuail mengatakan tidak semua fitur CMC menguntungkan. Kita lebih
terekspos pada komunikasi yang tidak diinginkan dengan orang lain. mediasi
komputer mengurangi karakter personal dari pengalaman, dan kesamaan atau
komunikas yang dicapai dalam dunia maya dapat bersifat ilusi. Komunitas yang
dimediasi komputer yang terhubung dengan jaringan juga lebih terbuka pada
berbagai bentuk pengawasan.
CMC (Computer Mediated Communication) yang dikemukakan oleh
Walther, percaya bahwa sebuah hubungan akan bertumbuh apa bila salah satu
pihak berusaha mengetahui informasi atau data-data dari lawan bicaranya untuk
memberikan impresi kepada dirinya tentang lawan bicara.45
Menurut Walther ada dua kunci penting dari CMC yaitu46 :
1) Petunjuk-petunjuk verbal (verbal cues).
Penggunaan CMC dapat membentuk impresi penuh siapakah
lawan bicaranya dengan menggunakan bahasa-bahasa pada pesan yang
dikirim melalui komputer.
2) Penundaan waktu (extended time).
Pertukaran pesan melalui CMC biasanya lebih dari komunikasi
tatap muka, sehingga untuk menimbulkan impresi kecepatannya akan
lebih lambat. Walter menemukan bahwa dengan CMC akan membutuhkan
waktu lebih lama untuk mengirim pesan. Meskipun memang waktu lebih
lama, tidak berarti komunikasi dengan CMC tidak dapat dipercaya
45
Ari.s widodo Poespodihardjo. 2008. beyond borders: communication modernity history. stikom the london school of public relations.Hal.244
46
kebenarannya dibandingkan dengan komunikasi tatap muka yang dapat
melihat komunikasi non-verbal seseorang.
Dalam CMC ini memungkinkan terjadinya self fulfilling probecy.self
fulfilling probecy adalah dimana seseorang memiliki harapan tertentu tentang
suatu hal dan hal tersebut bisa menjadi kenyataan.
Teori CMC sangat cocok dalam penelitian ini menurut penulis karena,
dalam penelitian ini media yang digunakan oleh peneliti adalah twitter. Twitter
merupakan media sosial yang digunakan dalam berinteraksi oleh sebagian
individu tanpa mengenal jarak dan waktu. Penggunaan media sosial twitter
sebagai alat komunikasi yang memungkinkan seseorang mengirim pesan maupun
mengekspresikan diri melalui pesan-pesan maupun gambar yang diposting
menggunakan media twitter hal ini menyebabkan pembentukan persepsi yang
terjadi karena pesan yang diposting dibaca dan dilihat oleh orang lain sehingga
dari pesan tersebut seseorang memiliki persepsi sendiri yang berbeda-beda.
2.9 Kerangka Konseptual
Situs media sosial saat ini sudah menjadi konsumsi pokok untuk
masyarakat. Terutama beberapa situs jejaring sosial salah satunya adalah twitter,
yang merupakan situs paling populer saat ini. Dari tampilan hingga fitur-fitur
yang disajikan sangat yang menarik membuat daya tarik twitter semakin diminati.
Pengguna twitter saat ini lebih banyak didominasi oleh kalangan anak muda,
namun tidak sedikit dari perusahaan-perusahaan maupun instansi yang
Saat ini twitter tidak hanya diakses oleh para remaja saja, bahkan sekarang
kepopuleran twitter sudah digunakan oleh untuk berbagai kepentingan tidak hanya
sebagai pergaulan saja tetapi dapat digunakan untuk berbagai kepentingan salah
satunya politik.
Akun twitter yang sedang popular karena kepemilikan twitter ini
merupakan orang nomor satu di pemerintahan Indonesia saat ini yaitu akun twitter
@SBYudhoyonoyang dioperasikan langsung oleh staf kepresidenan.Twitter akun
milik presiden ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengguna twitter terutama
masyarakan Indonesia, tidak terkecuali juga di kalangan mahasiswa Untirta. Akun
twitter yang dibuat pada 27 Maret 2013 sampai saat ini sudah memiliki followers
sebanyak lebih dari 2 setengah juta.
Dengan pesan-pesan yang diposting setiap harinya yang berisikan
informasi-informasi mengenai tugas Presiden Republik Indonesia yaitu Susilo
Bambang Yudhoyono maupun mengenai berita-berita yang sedang berkembang di
media massa, membuat akun ini banyak diminati mahasiswa untuk diikuti oleh
mereka.
Persepsi sendiri merupakan suatu proses yang aktif. Manusia sendri tidak
pasif dalam menerima rangsangan.Teori Individual Difference yang berperan
untuk memberikan interaksi yang berbeda dengan pemikiran perorangan antar
khalayak yang berbeda.Perbedaan individu tersebut juga yang menimbulkan
perbedaan efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individu itu sendiri.
@SBYudhoyonoakan menghasilkan reaksi yang berbeda-beda sesuai dengan
perbedaan khalayak.
Pembentukan persepsi yang terjadi melaui proses seleksi sesuai dengan
perhatian, pemilihan, dan mengingat terhadap pesan yang dilihat sehingga
terbentuknya persepsi mengenai pesan itu sendiri. Selanjutnya pesan tersebut
diorganisasikan berdasarkan pengetahuan khalayak, pengamatan dan pengalaman
khalayak dalam mempersepsikan sebuah pesan.Dan selanjutnya yaitu
pembentukan interpretasi dari pesan tersebut yang lebih menguatkan sebuah
pembentukan persepsi tersebut, hal ini terjadi sesuai dengan pembentukan makna
dan pendapat mengenai pesan yang telah di posting tersebut.
Berdasarkan Teori Perbedaan Individu (Individual Differences Theory),
khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada
pesan-pesan, terutama jika berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan
sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nlai-nilainya. Efek
media pada khalayak massa itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan
secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Inilah yang
menjadi dasar dari perbedaan persepsi yang ditimbulkan dari efek pesan-pesan
2.1 Bagan Kerangka Konseptual
Gambar: Bagan Kerangka Konseptual Berdasarkan Persepsi Menurut Deddy Mulyana dan dimodifikasi oleh peneliti
Twitter @SBYudhoyono
Pesan
Persepsi
Pengorganisasian
1. Berdasarkan
pengetahuan
2. Berdasarkan
pengamatan
3. Berdasarkan
pengalaman
Interpretasi
1. Pembentukan
makna
2. Pembentukan
pendapat Seleksi
1. Perhatian
2. Pemilihan pesan
3. Mengingat pesan
2.10 Operasionalisasi Variabel
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Alat Ukur Skala
2.11 Penelitian Sebelumnya
Terdapat dua penelitian yang dianggap relevan dan ada keterkaitan dengan
penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Kedua penelitian terdahulu tersebut adalah “Persepsi Siswa SMA Negeri 1 Kota Serang Terhadap Berita
Tentang Gaya Hidup (Life Style) Pada Majalah BIMagazine” oleh Lanang
Suprayogi yang dilakukan pada tahun 2011, penelitian tersebut menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan memfokuskan pada faktor pembentuk
persepsi yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 1 Kota Serang terhadap Berita
tentang gaya hidup (Life Style) pada majalah BIMagazine. Persamaan tersebut
adalah penggunaan teori perbedaan individu (Individual Defference Theory) untuk
menelaah persepsi dari sasaran yang diteliti dan faktor pembentuk persepsi yang
mencakup seleksi, pengorganisasian,dan interpretasi, pernyataan tersebut juga
berkaitan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan. Bedanya, penelitian
yang dilakukan peneliti lebih mencakup ke persepsi pesan melalui New Media
(Twitter) sementara penelitian ini lebih mencakup persepsi melalui media massa
(BIMagazine).
Penelitian lain yang dianggap relevan adalah “Persepsi Mahasiswa
Tentang Tingkat Akurasi Pemberitaan Media Online Detikcom” yang diteliti oleh
Dani Prayudhi pada tahun 2011. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode
kuantitatif ini terdapat kesamaan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.Persamaan tersebut adalah objek penelitian yaitu mahasiswa
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Dani Prayudhi lebih kepada persepsi
mahasiswa yang membaca berita melalui Detikcom dengan memperhatikan
tingkat akurasi yang dilakukan oleh Detikcom terhadap pemberitaan yang
disajikannya. Sementara penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih ke persepsi
mahasiswa mengenai pesan-pesan yang diposting oleh SBY melalui akun twitter
@SBYudhoyono.
Nama Peneliti
Lanang Suprayogi Dani Prayudhi Noni Kusiah
Judul
Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif
sasaran yang diteliti 2007 dan 2008 Theory) untuk menelaah persepsi dari sasaran yang diteliti
2010 memiliki
Kritik Penelitian ini lebih
mengenai media online
fokus ke media baru (New Media)
Sumber Repository.fisip.untirta .ac.id/181/1/SKRIPSI/I KOM.062490.LANAN GSUPRAYOGI.PDF
Skripsi milik Dani Prayudhi dengan judul Persepsi Mahasiswa Tentang Tingkat Akurasi Pemberitaan Media Online
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana peneliti
berusaha mencoba untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada untuk
memperoleh gambaran secara sistematis mengenai persepsi mahasiswa Untirta
mengenai pesan pada akun twitter SBY.
Penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak
menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif bertujuan untuk :47
1) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada
2) Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek
yang berlaku
3) Membuat perbandingan atau evaluasi
4) Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana
mereka dan keputusan pada waktu yang akan datang .
Adapun metode deskriptif kuantitatif yang dipilih dalam penelitian hanya
ingin melukiskan keadaan yang sebenarnya tanpa bermaksud untuk mencari
47Jalaludin Rakhmat. 2004.
Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.24-25
hubungan ataupun menguji hipotesis, dan juga metode ini mampu mengumpulkan
informasi yang akurat secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.48
Analisis deskriptif hanya member gambaran mengenai objek penelitian
yaitu tentang penelitian mengenai persepsi mahasiswa Untirta mengenai pesan
pada akun twitter SBY.
3.2 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam, karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.Alat ukur dalam penelitian
biasanya dinamakan instrument penelitian.Jadi instrument penelitian adalah suatu
alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data.49
Instrument penelitian sendiri merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur
data dilapangan. Alat ukur adalah alat bantu yang menentukan bagaimana dan apa
yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data. Dengan demikian, alat ukur ini
sangat penting untuk mencari data dengan cara membatasi kebenaran dan
ketepatan hingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan ketetapan dari data di
lapangan, sehingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan masalah dan tidak
meluas.50
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah Kuisioner (Angket).Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh responden.Disebut juga angket.Tujuan penyebaran angket adalah mencari
48
Ibid. Hal.24
49
Sugiono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hal.102
50Rachmat Kriyantono. 2012.
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden.51 Kuisioner yang
akan dibuat peneliti berisi tentang pernyataan sesuai dengan objek penelitian yang
nantinya akan disebarkan kepada responden yang telah ditentukan. Responden
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dari seluruh fakultas, namun yang diambil sebagai sampel yang
memiliki kriteria tertentu yaitu menjadi followers dari akun twitter
@SBYudhoyonodan individu yang akan menjadi responden telah ditentukan
melalui sampel.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Menurut Sudjana totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya
dinamakan populasi.52
Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan.53
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Untirta.Alasannya adalah
mahasiswa mampu memahami dan menilai baik pengiriman pesan dalam
postingan akun twitter @SBYudhoyono maupun berpartisipasi dalam memberikan
tanggapan terhadap pesan tersebut.
51
Ibid. Hal.97
52
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Hal.179
53Rachmat Kriyantono. 2012.