• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INTERIOR PUSAT TEH INDONESIA DI KARANGANYAR SEBAGAI WISATA REKREASI DAN EDUKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESAIN INTERIOR PUSAT TEH INDONESIA DI KARANGANYAR SEBAGAI WISATA REKREASI DAN EDUKASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

DESAIN INTERIOR

PUSAT TEH INDONESIA DI KARANGANYAR

SEBAGAI WISATA REKREASI DAN EDUKASI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna melengkapi Gelar Sarjana Desain

Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh : DEWI SETIYANI

C0813014

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

v

“Kesalahan yang telah kau buat adalah proses yang harus kau lalui” “Selalu ada kesempatan menjadi lebih baik, selama

hatimu menginginkannya” “Tidak mengapa jika harus tertinggal, cukup jalani

saja waktumu dengan baik karena setiap orang memiliki waktu yang berbeda.”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini ku persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelacaran dalam menulis karya ini, semoga karya ini dapat menjadi berkah bagi penulis.

2. Pembimbing Tugas Akhir penulis dan seluruh jajaran dosen program jurusan Desain Interior UNS terimkasih telah membimbing dan memberikan ilmunya bagi penulis.

3. Bapak-Ibu tercinta dan kakak-kakakku tersayang terimakasih sudah mendukung dan membantu baik segi moril maupun materil kepada penulis, semoga Allah membalas lebih jasa kalian.

4. Sahabat-sahabatku terimakasih selalu mendukung dan menghibur penulis. 5. Teman-teman angkatan 2013 Desain Interior UNS terimakasih sudah menjadi

semangat bagi penulis.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan penulisan konsep “Desain Interior Pusat Teh Indonesia di Karanganyar sebagai Wisata Rekreasi dan Edukasi”. Penyusunan penulisan ini diajukan untuk melengkapi laporan Tugas Akhir Desain Interior sebagai persyaratan menempuh gelar Sarjana Desain di Prodi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, saran, kritik, pertolongan dan dorongan yang diberikan, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengahturkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D selaku Dekan

2. Lu’lu Purwaningrum, M.T., Ph.D sebagai pembimbing utama Tugas Akhir. 3. Drs. Djoko Panuwun M.Sn T sebagai pembimbing pendamping Tugas Akhir 4. Bapak Anung B Studyanto S.Sn M. sebagai Kepala Prodi Desain Interior Fakultas

Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds sebagai Kordinator Tugas Akhir Desain Interior. 6. Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn. Arch sebagai pembimbing akademik sekaligus

sebagai wakil dekan akademik Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Keluarga besar penulis yang sudah mendukung baik dari segi moril maupun materil.

8. Sahabat seperjuangan Hotfam dan teman-teman Desain Interior angkatan 2013 yang selalu menemani dan menyemangati penulis selama perkuliahan.

9. Teman-temanku KKN Bandar yang selalu mendukung dan menyemangati penulis.

(8)

viii

11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses Tugas Akhir sampai penyusunan laporan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan satu- persatu.

(9)

ix

DESAIN INTERIOR

PUSAT TEH INDONESIA DI KARANGANYAR SEBAGAI WISATA REKREASI DAN EDUKASI

Dewi Setiyani1 Lu’lu Purwaningrum, M.T., Ph.D2

Drs. Djoko Panuwun M.Sn3 ABSTRAK

Desain interior Pusat Teh Indonesia di Karanganyar adalah gagasan tempat wisata rekreasi dan edukasi bagi pengunjung yang mengunjungi perkebunan teh Kemuning. Objek wisata tersebut merupakan gabungan antara rekreasi dan edukasi tentang teh di Indonesia. Kegiatan rekreasi dan edukasi memberikan pengalaman yang berbeda dan menarik masyarakat perkotaan. Kegiatan tersebut diantaranya adalah mengikuti secara langsung pemetikan teh, workshop dan kelas teh. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati kehangatan teh secara langsung dan berbelanja teh untuk oleh-oleh. Kegiatan edukasi dan rekreasi pada proyek ini di dukung dengan fasilitas desain interior yang sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Desain interior Pusat Teh Indonesia menerapkan suasana kesejukan perkebunan teh di Indonesia, sehingga tema natural minimalis di aplikasikan pada desain interiornya. Arti kata natural adalah sesuatu yang berhubungan dengan alam sedangkan minimalis adalah hal yang berkaitan tentang kesederhanaan. Jadi dengan didukung tema natural minimalis, pusat teh Indonesia diharapkan dapat menjadi tempat wisata yang menarik sekaligus menjadi tempat mengenalkan teh kepada masyarakat.

Kata kunci: desain, interior, teh, wisata, rekreasi, edukasi

1

Mahasiswa Program Studi Desain Interior (C0813014) 2

Dosen Pembimbing 1 3

(10)

x

INTERIOR DESIGN

INDONESIA TEA CENTER IN KARANGANYAR AS A RECREATION AND EDUCATION TOURISM

Dewi Setiyani1 Lu’lu Purwaningrum, M.T., Ph.D2

Drs. Djoko Panuwun M.Sn3 ABSTRACT

The interior design of Indonesia Tea Center in Karanganyar is a tourism concept through recreation and education for visitors whom visited Kemuning tea garden. This tourism is a combination of recreation and education about tea plants in Indonesia. Recreation and education activities give some interested experiences for visitors. Those activities are joining how to harvest tea directly, workshop, and tea class. The visitors can also enjoy the warmness of the tea directly and shopping for some tea products for souvenirs. Education and recreation activities on this project are supported by the interior design facilities that suitable with visitors’ needs and comfort. The interior design of Indonesia Tea Center applied the chill of tea garden nuance, so that the natural minimalist theme is applied on its interior design. The meaning of “natural” is something related to nature, meanwhile “minimalist” is something related to simplicity. Therefore, applying natural minimalist theme to Indonesia Tea Center is to provide an interesting tourism object while introducing tea plants.

.

Keywords: design, interior, tea, tourism, recreation, education

1

Mahasiswa Program Studi Desain Interior (C0813014) 2

Dosen Pembimbing 1 3

(11)

xi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II KAJIAN LITERATUR ... 6

A.Tinjauan Umum Proyek ... 6

1. Teh Indonesia ... 6

2. Tinjauan Taman ... 6

B.Tinjauan Interior Pusat Teh Indonesia ... 7

1. Lobby ... 7

a. Fungsi Lobby ... 7

b. Standarisasi Ergonomi Lobby ... 8

2. Restoran ... 9

(12)

xii

b. Persyaratan Restoran ... 12

1) Ruang depan (Front Area) ... 12

2) Ruang Belakang (Back Area) ... 13

a) Dapur ... 13

b)Gudang ... 15

3. Galeri ... 16

a. Klasifikasi Galeri ... 16

b. Fungsi dan Tujuan Galeri ... 17

c. Standarisasi Ruang Galeri ... 18

C.Tinjauan Khusus Elemen Desain Interior ... 19

1. Lantai ... 19

E.Organisasi Ruang ... 30

F. Sirkulasi ... 31

G.Tema Natural Minimalis ... 32

BAB III KAJIAN LAPANGAN ... 34

A.Tinjauan Umum Lokasi Proyek ... 34

B.Tinjauan Khusus ... 35

1. Bangunan Se-lokasi,”Rumah Teh Ndoro Donker” ... 35

a. Sejarah Singkat Ndoro Donker ... 35

b. Arsitektur Bangunan ... 35

c. Tata Ruang dan Foto Survei ... 36

2. Bangunan Se-Fungsi,”Tea Museum of Korea” ... 39

a. Diskripsi Tea museum of Korea ... 39

(13)

xiii

3. Bangunan Se-Jenis,”Kampoeng Kopi Banaran” ... 46

a. Diskripsi Kampoeng Kopi Banaran ... 46

b. Foto Survei Kampoeng Kopi Banaran ... 47

BAB IV ANALISA DESAIN ... 49

A.Programing Pusat Teh Indonesia di Kemuning ... 49

1. Definisi Proyek ... 49

2. Asumsi Lokasi ... 49

a. Lokasi ... 49

b. Site Plan ... 50

3. Status Kelembagaan ... 50

4. Struktur Organisasi ... 51

5. Kegiatan ... 51

a. Program Kegiatan ... 51

b. Pelaku Kegiatan ... 51

c. Alur Kegiatan ... 52

6. Program Ruang ... 54

7. Besaran Ruang ... 55

8. Elemen Pembentuk Ruang ... 62

a. Lantai ... 62

b. Dinding ... 63

c. Ceiling ... 64

9. Organisasi Ruang ... 65

10.Sistem Sirkulasi ... 65

11.Pola Hubungan Antar Ruang ... 65

12.Zooning dan Gruoping ... 66

B.Konsep Desain ... 67

1. Ide gagasan ... 67

2. Tema Perancangan ... 68

3. Suasana Ruang ... 68

4. Pembentuk Ruang ... 68

(14)

xiv

6. Bentuk dan Warna ... 69

7. Sistem Interior ... 69

8. Aspek keamanan ... 71

V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 77

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Standar minimal duduk 2 orang dan 3 orang ... 8

Gambar 2.2 Standar minimal penataan kursi Satu orang ... 8

Gambar 2.3 Standar Perancangan Meja Counter ... 9

Gambar 2.4 Standar Jarak Bersih Sisi Publik ... 12

Gambar 2.5 Standar Lebar Meja Minimal ... 13

Gambar 2.6 Standar Penataan Dapur Restoran dengan 60-100 Kursi ... 15

Gambar 2.7 Standar Jarak Minimal Furnitur Dapur ... 15

Gambar 2.8 Standar Ergonomi Furnitur Rak Penyimpanan ... 16

Gambar 2.9 Bentuk Ruang Pameran dengan Dinding Terturup ... 18

Gambar 2.10 Jarak Pandang dan Sudut Pandang pada Museum ... 19

Gambar 2.11 Tiga Komponen Cahaya Langit ... 27

Gambar 2.12 Organisasi Ruang ... 31

Gambar 3.1 Sketsa Denah Ruang ... 36

Gambar 3.2 Area Makan Terbuka Ndoro Donker ... 37

Gambar 3.3 Area Makan Indoor Ndoro Donker ... 37

Gambar 3.4 Area Makan Outdoor Ndoro Donker I ... 38

Gambar 3.5 Area Makan Outdoor Ndoro Donker II... 38

Gambar 3.6 Cara Penyajian Ndoro Donker ... 39

Gambar 3.7 Ruang Tunggu di Lobby ... 40

Gambar 3.8 Ruang Information ... 41

Gambar 3.9 Ruang Diorama Proses Pembuatan Teh ... 41

Gambar 3.10 Ruang Pengetahuan Fungsi Teh ... 42

Gambar 3.11 Ruang Pengertian Tentang Teh ... 42

Gambar 3.12 Ruang Teh dan Produk Teh di Dunia ... 42

Gambar 3.13 Ruang Perkenalan ... 43

Gambar 3.14 Ruang Dinasti Goryeo ... 43

Gambar 3.15 Ruang Dinasti Josseon ... 43

Gambar 3.16 Ruang Kontemporer Modern ... 44

Gambar 3.17 Ruang Penjualan Teh ... 44

(16)

xvi

Gambar 3.19 Ruang Minum Teh Cina ... 45

Gambar 3.20 Ruang Minum Teh Jepang ... 45

Gambar 3.21 Ruang Minum Teh Eropa ... 46

Gambar 3.22 Fasilitas Kereta Wisata ... 47

Gambar 3.23 Fasilitas ATV ... 47

Gambar 3.24 Fasilitas Bermain Anak ... 48

Gambar 3.25 Fasilitas Kebun Kopi ... 48

Gambar 3.28 Fasilitas Cafe coffee ... 48

Gambar 4.1 Lokasi Proyek di Kemuning ... 50

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pusat Teh Indonesia ... 51

Gambar 4.3 Pola Kegiatan Pengelola... 52

Gambar 4.4 Pola Kegiatan Pengunjung Sesuai Kebutuhan ... 52

Gambar 4.5 Pola Kegiatan Pengunjung Workshop Pembuatan Teh ... 53

Gambar 4.6 Pola Kegiatan Pengunjung Workshop Kelas Teh ... 53

Gambar 4.7 Pola Kegiatan Pengunjung Kafe Teh ... 53

Gambar 4.8 Pola Kegiatan Pengunjung Galeri Teh ... 54

Gambar 4.9 Pola Kegiatan Karyawan ... 54

Gambar 4.10 Pola Alur Barang Habis Pakai ... 54

Gambar 4.11 Standar Minimal Penataan Kursi Tunggu dan Sirkulasi ... 56

Gambar 4.12 Standar Minimal Area Kerja I ... 57

Gambar 4.13 Standar Minimal Penataan Kursi Satu Orang ... 57

Gambar 4.14 Standar Minimal Area Kerja II... 58

Gambar 4.15 Hubungan Display Visual ... 59

Gambar 4.16 Dimensi dan Jarak Bersih Penjualan Barang ... 59

Gambar 4.17 Area Produksi Dapur Restoran ... 60

Gambar 4.18 Model Meja Makan Restoran ... 61

Gambar 4.19 Dimensi dan Jarak Bersih Bar ... 61

Gambar 4.20 Pola Hubungan Antar Ruang... 65

Gambar 4.21 Zooning ... 66

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Ciri-ciri Restoran Formal menurut Soekresno ... 10

Tabel 2.2 Ciri-ciri Restoran Informal menurut Soekresno ... 11

Tabel 2.3 Ciri-ciri Restoran Spesial menurut Soekresno ... 11

Tabel 2.4 Jenis Lantai dan Karakteristik Menurut Ching ... 21

Tabel 3.1 Mata Pencaharian Penduduk Desa Kemuning ... 34

Tabel 4.1 Program Ruang ... 55

Tabel 4.2 Besaran Ruang ... 56

Tabel 4.3 Pemilihan Lantai ... 62

Tabel 4.4 Pemilihan Dinding ... 63

Referensi

Dokumen terkait

Kartu Nasehat ibu diberikan kepada setiap ibu untuk membantu ibu mengingat makanan dan cairan yang benar untuk anak dan kapan harus kembali segera ke petugas kesehatan. Dalam

Agar lebih memahami tentang penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan, kerjakanlah penjumlahan bilangan bulat berikut dengan menggunakan alat

Demikian pula ilmu linguistik lazimnya dibagi menj adi bidang bawahan yang bermacam- macam, misalnya saja, ada linguistik antropogis, yang cara penyelidikan linguistik yang

[r]

Berdasarkan hasil eksperimen dalam penelitian tentang pengaruh jumlah mordan terhadap hasil jadi pewarnaan serat oyong maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil jadi pewarnaan serat

Dari ketiga habitat yang diamati di Gunung Slamet, pada hutan sekunder ditemukan hewan karnivora dengan jumlah dan spesies terbanyak (4 spesies, 5 ekor) dibanding dengan hutan primer

Hasil penelitian menunjukkan pencampuran kedua jenis kuman membentuk rata- rata zona inhibisi Kloramfenikol sebesar 28,87 mm kemudian dibandingkan dengan kontrol positif

Pengujian uji coba perbandingan performa bertujuan untuk mengukur seberapa cepat pengolahan data dengan menggunakan teknologi Complex Event Processing (CEP) jika