• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fikih Prioritas, Perlukah.doc 44KB Jun 13 2011 06:28:08 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fikih Prioritas, Perlukah.doc 44KB Jun 13 2011 06:28:08 AM"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KITA BELUM TERTATA DAN

MERATA

Memasuki era globalisai, kondisi pendidikan nasional kita masih memprihatinkan. Padahal dalam persaingan global mereka harus memiliki kualitas intelektual dan moral yang baik agar bisa jadi pemenang dalam bertarung dan berkompetisi secara terbuka. Salah satu kunci sebagai bangsa pemenang adalah memiliki kulitas pendidikan, siapkah lembaga pendidikan kita untuk menghasilkan para pemenang dalam persaingan global ini? Untuk menjawabnya berikut kita ikuti wawancara Ton Martono dari SM dengan Prof.DR.Ir.Luthfi Hasan, MS. Guru Besar dan Rektor Universitas Islam Indonesia.

Tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini, khususnya dalam bidang pendidikan dan penyiapan Sumber Daya Insani, menurut Anda bagimana?

Sekarang ini untuk memenej lembaga pendidikan tidak bisa secara konvensional seperti dulu. Sekarang ini kita harus betul-betul peka terhadap kompetisi dan kualitas, kualitas itu akan menjadi satu pegangan yang tidak bisa kita tinggalkan. Kalau kita bicara kualitas paling tidak ada tiga hal, yang pertama quality input, quality proses dan quality out put. Agar kita bisa mendapatkan input yang berkualitas, maka outputnya harus berkualitas, kalau out putnya berkualitas maka masyarakat akan melihat bahwa lembaga pendidikan itu berkualitas. Nah, dalam kenyataannya kita itu mengalami kebingungan, apakah kita ini akan memperbaiki input dulu, out put atau proses. Jadi lembaga pendidikan kita akan dinilai orang kalau ternyata lulusan lembaga pendidikan kita ini bagus sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, karena itu kita harus mulai dari proses dulu,.Kita

menggunakan kuality management sistem agar benar-benar berkualitas, program studi juga harus didesain sedemikian rupa, supaya lulusannya akan diserap masyarakat itu satu target.

Untuk supaya cepat diserap oleh masyarakat, maka kita harus banyak program, termasuk relevansi, akademik atmosfirnya, efisiensinya, internal managemennya, itu harus kita programkan. Seperti UII atau Univ Muhammadiyah, itu jauh lebih berat, karena

memiliki basis Islam, karena quality yang kita sebut tadi menyangkut dua aspek yakni di visi akademik dan nilai ke Islamannya, ini jadi satu masalah. Apakah bisa sebuah

lembaga pendidikan tinggi meningkatkan nilai ke Islaman yang sangat drastis, saya tidak begitu yakin, sekalipun demikian kita semaksimal mungkin untuk bekerja mencari kualitas.

Kalau tantangan global pendidikan dalam bidang Iptek sekarang ini menurut Anda bagaimana?

(2)

Kalau tantangan di bidang ekonomi dan profesi dalam pendidikan?

Lembaga pendidikan sekarang harus profesional, tenaga pengajar harus profesional artinya dia tidak hanya menstransfer ilmu ke muridnya, tetapi dia juga harus bisa menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya. Dan hal ini tidak mudah, makanya perlu ada program-program pembinaan untuk itu. Sekarang ini kan kalau dosen mengajar nya mengajar saja, apalagi melakukan penelitian, nampaknya masih sangat minim

penelitian dari tenaga pengajar. Penelitian itu sangat penting, terutama penelitian yang hasilnya betul-betul berguna bagi masyarakat, itu yang namanya tenaga pengajar profesional,.Jadi betul-betul mengerti apa yang menjadi tugasnya secara faham luar dalam.

Kalau peta pendidikan nasional kita secara umum sekarang ini bagaimana?

Kalau kita bicara tentang pendidikan nasional ini, memang masih sangat prihatin, artinya belum merata. Kualitas itu belum merata, ada juga yang masih memegang komitmen kualitas tetapi belum merata. Kita lihat sekarang ini sarjana S1 itu lulusannya berapa, berapa perguruan tinggi swasta dan berapa perguruan tinggi negeri yang ada dan berapa tempat bekerja yang ada yang bisa menampung mereka. Sehingga satu hal yang perlu dipikirkan adalah sebaiknya mahasiswa kita ini lulusannya tidak selalu atau akan menjadi pencari kerja, tetapi kita harus bisa membuat setting bahwa sekian persen mahasiswa itu lulus bisa menjadi pencipta lapangan kerja. Karena , orang itu masing-masing punya bakat kok, jadi belum tentu hanya linier dengan studinya,.Mungkin orang itu punya bakat dan bakat itu akan tergali. Jadi mudah-mudahan kurikulum yang akan datang ini bisa menggali minat mereka baik di bidang bisnis, ekonomi, teknik dan bidang-bidang lain. Jadi begitu mereka keluar akan bisa menciptakan lapangan kerja.

Peran lembaga pendidikan formal yang ada dan pendidikan alternatif apakah masih bisa diharapkan untuk mencetak SDM yang berkualitas?

Yang jelas sekarang ini orientasi kerja, membutuhkan ilmu yang berkualitas dan

profesional. Jadi kesimpulan yang paling baik adalah jangan dijauhkan antara perguruan tinggi dengan industri, jangan ada jarak yang terlalu lebar, jadi satu saat tenaga pengajar ilmu ekonomi bisa diajar oleh tenaga pengajar dari teknik industri dan sebaliknya.

Kalau begitu apa syarat yang harus dimiliki agar kita menjadi bangsa pemenang di era globalisasi? Apakah kita masih harus meniru bangsa lain yang sudah maju, ataukah kita telah memiliki resep tersendiri untuk menjadi bangsa pemenang?

Kalau saya optimis, kita akan menjadi bangsa pemenang di era globalisasi. Asal kita tetap memegang komitmen tentang ke Islaman, kita pasti akan menjadi bangsa pemenang, orang lain tidak punya komitmen itu termasuk orang barat. Jadi saya optimis UII dan Universitas Muhammadiyah misalnya telah memiliki basis yang kuat dalam segi moral dan ke Islamannya. Dan anda perlu tahu bahwa di era global itu ke Islaman itu

(3)

tidak semata-mata bersaing dalam ilmu yang unggul tetapi juga bersaing dalam kualitas moralnya, karena belum tentu kualitas intelektualnya bagus moralnya juga bagus.. Tetapi kita setidaknya punya kekuatan dua-duanya sehingga nantinya bisa menjadi pemenang dalam kompetisi global.

Untuk meraih kemenangan itu harus dimulai dari mana?

Harus dimulai dari lingkungan kita sendiri, Sebelum masuk Perguruan Tinggi dimulai dari SMU dulu, sebelum ke SMU ke SLTP, SD dan lingkungan kita harus selalu kondusif, karena lingkungan itu akan membentuk masyarakat. bahwa seorang calon siswa atau mahasiswa itu cukup banyak yang dibentuk oleh lingkungannya. Walaupun dia memilki basik ilmu yang kuat tetapi lingkungannya tidak kondusif, maka yang menang adalah lingkungannya.

Lalu apakah diperlukan paradigma baru dalam pendidikan nasional kita ini?

Saya kira yang paling penting adalah SDMnya, kita itu sangat prihatin ketika melihat SDM kita ini sangat rendah. Sekarang ini orang betul-betul memiliki keilmuan tertentu justru tidak banyak, tetapi justru banyak orang yang bergelar macam-macam. Ada

Doktor, ada Master ada MBA dan sebagainya tetapi tidak memilki keilmuan seperti yang ada pada gelarnya. Jadi sekarang ini ada orang memakai gelar yang tidak semestinya tanpa rasa rikuh, sekalipun gelar itu hanya dari membeli dari sebuah lembaga pendidikan yang kurang bonafide. Hal ini merupakan satu tendensi yang jelek dan merupakan satu penurunan, bahwa justru akhirnya nanti orang yang betul-betul memilki kapability akademik itu malah malu mencantumkan gelarnya. Sebetulnya yang dipentingkan bukan gelarnya apa, tetapi kemampuan akademiknya.

Nah ternyata pergeseran itu sudah muncul, sekarang justru banyak orang bangga menyandang gelar yang tidak semestinya mereka pakai, apalagi mereka tanpa memiliki ilmu yang sesuai dengan embel-embelnya itu.

Harapan Anda untuk memajukan pendidikan kita agar tidak ketinggalan dengan bangsa lain?

Pertama semua tenaga pendidik itu harus profesional dalam bidangnya. Kalau kita sholat ya harus yang khusuk, sehingga amal ibadahnya diterima, begitu juga kalau kita sedang mengabdi dalam pendidikan juga harus yang baik dan profesional.

Referensi

Dokumen terkait

 Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh. beberapa orang atau badan hukum secara

Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan intrakurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Sebaiknya diadakan perundingan atau penyelesaian masalah ini dengan duduk bersama dan mencari solusi terhadap permasalah-permasalahan tersebut adalah hal yang wajib dilakukan

Antibiotik beta laktam mempunyai mekanisme kerja yang mampu menyebabkan kerusakan pada dinding sel bakteri, yakni dengan menghambat secara selektif sintesis dari

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik Dalam Menyelesaikan Progam Diploma – III. Program Studi

c. Obat ini merupakan derivat triazolopiridin dengan struktur kimia yang berbeda dari antidepresi trisiklik maupun tetrasiklik. Efek samping kantuk merupakan efek samping yang

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan No: 06a/PAN/PSTW-BD/08/2012 tanggal 31 Agustus 2012 bahwa pemilihan Penyedia Barang dan Jasa Pekerjaan Rehabilitasi Gudang

a) Difference watershed location makes different time series of maximum rainfall as resulted by ARIMA model. b) AR, MA, ARMA, or ARIMA trend for time series rainfall, CN