• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh laba per lembar saham dan rasio pengembalian modal terhadap harga saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bei Tahun 2010-2011)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh laba per lembar saham dan rasio pengembalian modal terhadap harga saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bei Tahun 2010-2011)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

106 Data Diri

Nama Lengkap : Faizal Arseal

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 2 Pebruari 1991

Jenis Kelamin : Pria

Persaudaraan : Anak ke 1 dari 2 bersaudara

Berat, Tinggi Badan : 90 kg, 175 cm

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat Rumah : Jl. H. Ibrahim Adjie no. 96 D, RT-01/RW-01, Bandung

No Telepon/ HP : 0812 24 000994

(5)

107

Indonesia Keuangan

2006 - 2009 SMAN 22 Bandung IPS Lulus

2003 - 2006 SMPN 28 Bandung - Lulus

1997 - 2003 SDN Buah Batu

09 Bandung - Lulus

Pengalaman Organisasi

No Organisasi Posisi Periode

1 Himpunan Mahasiswa Akuntansi Div. Publikasi &

Dokumentasi 2010-2011 2 Himpunan Mahasiswa Akuntansi Ketua Umum 2011-2012

Kemampuan Lainnya

1. Pengoperasian MS Office ( MS Word, MS Excel, MS Acces) 2. Pengoperasian Software Akuntansi (MYOB, SPSS Statistic) 3. Pengoperasian Software Desain Grafis (Adobe Photoshop CS) 4. Pengoperasian Software Desain Web (Ultraedit 32)

5. Kemampuan berbahasa Inggris

Pengalaman Lainnya

(6)

THE INFLUENCE OF EARNING PER SHARE and RETURN TO EQUITY

TO STOCK PRICE

(CASE STUDY IN THE MINING SECTOR THAT LISTED IN IDX 2010-2011)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Nama : FAIZAL ARSEAL NIM : 21109067

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(7)

vi Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena

hanya dengan rahmat-Nya dan karunia-Nya lah skripsi Program S-1 Jurusan

Akuntansi ini dapat terselesaikan pada waktunya. Shalawat serta salam semoga

senantiasa terlimpah kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta

keluarganya, sahabatnya, dan kita umatnya sampai dengan akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN

RASIO PENGEMBALAN MODAL TERHADAP HARGA SAHAM”. Skripsi ini berisi mengenai bahwa bagaimana laba per lembar saham dan rasio

pengembalian modal mempengaruhi harga saham pada perusahaan sektor

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu tahun

2010-2011.

Skripsi ini dapat terselesaikan adalah berkat bimbingan dan arahan dari

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya kepada penulis dalam proses mengerjakan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan koreksi, pendapat, dan

(8)

vii Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi.

3. Dr. Surtikanti, SE. M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak. Selaku dosen wali kelas Ak-2.

5. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia.

6. Kedua orangtuaku, Mamah & Mpah yang selalu mendoakan dan

memberi dorongan semangat, keihlasan serta kasih sayangnya.

7. Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi UNIKOM

(HMAk) 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013 yang telah membantu

memberikan semangat penulis menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Himpunan: Dimas, Ririn, Citra, Rani,

Geza.

9. Teman-teman kelas Ak-2 khususnya The Gank: Agus, Reddy, Shinta,

Imel, Jesica, Afil, Ria, Elsa, yang telah bersama-sama bertukar ilmu dan

saling menyemangati.

10. Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis

(9)

viii membaca skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2013

(10)

ix Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………..………..i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN………...……..ii

MOTTO………...………..iii

ABSTRACT……….……..iv

ABSTRAK………..v

KATA PENGANTAR………..……….…vi

DAFTAR ISI………...……...……….………...ix

DAFTAR TABEL………..………...…...….xiii

DAFTAR GAMBAR………...….xiv

DAFTAR LAMPIRAN………...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…….…..………..1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah………..……….….9

1.2.1 Identifikasi Masalah………..………..9

1.2.2 Rumusan Masalah……….10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...………..10

1.3.1 Maksud Penelitian……….10

1.3.2 Tujuan Penelitian………..11

(11)

x

u Penelitian………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka………...…………...……14

2.1.1 Earning Per Share………..………...14

2.1.1.1 Penilaian Earning Per Share………...……..…..15

2.1.2 Rasio Profitabilitas……….…………...16

2.1.2.1 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas………..….16

2.1.2.2 Return On Equity………..….18

2.1.3 Saham………....19

2.1.3.1 Harga Saham………..20

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham……….21

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel………..……….……23

2.1.4.1 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham………...….23

2.1.4.2 Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham………....24

2.2 Kerangka Pemikiran….………24

2.3 Hipotesis……….…………..30

(12)

xi

3.2.2 Operasionalisai Variabel………...……

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data………...………..37

3.2.3.1 Sumber Data………...……37

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data……….…….39

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………...…….43

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis……….………..44

3.2.5.1 Rancangan Analisis………..…..44

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis………..………..53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….…..…….59

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan………..….59

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….…..59

4.1.1.1.1 PT. Adaro Enery Tbk………..…59

4.1.1.1.2 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk………61

4.1.1.1.3 PT. Ratu Prabu Energi Tbk………...………..63

4.1.1.1.4 PT. Anugrah Tambak Perkasindo Tbk………..………..65

4.1.1.1.5 PT. Benakat Petroleum Energy Tbk………...……….66

4.1.1.1.6 PT. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk………...…….67

4.1.1.1.7 PT. Berau Coal Energy Tbk………68

(13)

xii

4.1.1.2 Struktur Organisasi………

4.1.1.3 Aktifitas Perusahaan ………..………73

4.1.2 Analisis Deskriptif………...…….74

4.1.2.1 Deskriptif EPS ……….…..74

4.1.2.2 Deskriptif ROE ………..……76

4.1.2.3 Deskriptif Harga Saham……….77

4.1.3 Analisis Verifikatif………79

4.1.3.1 Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham………..87

4.1.3.2 Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham………...……92

4.2 Pembahasan……….…….97

4.2.1 Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham………...………..97

4.2.2 Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham………....……98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………101

5.2 Saran……….…..102

DAFTAR PUSTAKA……….104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP………..106

(14)

104

Aliminsyah Padji, 2005, Kamus Istilah Akuntansi, Bandung, CV. Yrama Widya Agnes Sawir. (2001). Analisis Kinerja Keuangan dan Perancanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi (4th ed). Yogyakarta. Bpfe.

Andi Supangat. (2007). Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana.

Angrawit Kusumawardani. Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA Pada Harga Saham dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009. Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma.

Ani Wilujeng Suryani. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2003-2005. Jurnal EMAS (Ekonomi, Manajemen dan Bisnis) Vol.1, No.1, Oktober 2007

Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Cet.7, BEP.

Brigham dan Houston, 2010, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta, Salemba Empat

Caray. Pengaruh Laba Perlembar Saham Terhadap Perubahan Harga Saham Pada PT. XYZ. Diakses pada 29 Desember, 2012 dari World Wide Web: http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/pengaruh-laba-perlembar-saham-terhadap.html

Chang, Hsu-Ling, Yahn-Shir Chen, Chi-Wei Su, Ya-Wen Chang. The Relationship Between Stock Price and EPS: Evidence Based on taiwan Panel Data. Economics Bulletin, Vol.3 No.30, pp. 1-12, 2008.

Dedy Trisno, Fransiska Soejono. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol.6, No.1, Maret 2008, hal.39

Husein Umar. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta. Raja Grafindo.

(15)

Jogiyanto Hartono, 2007, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (5th ed), Yogyakarta, BPFE

Lukman Syamsuddin. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mukhtarudin, Desmoon King Romalo. Pengaruh ROA, ROE, ROI, DER, dan BV Per Share Terhadap Harga Saham Properti di BEJ. Akuntabilitas: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi, Vol.1, No.1, Januari 2007.

Sawidji Widoatmodjo, 1996, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan Dasar, Jakarta, Jurnalindo, Aksara Grafika

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D (7th ed). Bandung. Alfabeta.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep, dan Aplikasi (Edisi Pertama, cetakan Kedua). Yogyakarta: E. Kanisisa.

Sudjana. (2001). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi (3th ed). Bandung. Tarsito.

Taufik. (2004). Jual Beli Saham Lewat Internet. Jakarta. Pustaka Petronomika.

Trisma Oktavia. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Pasar Saham. Diakses

pada 7 April, 2013 dari World Wide Web:

http://trismaoktavia.wordpress.com/2011/04/20/faktor-yang-mempengaruhi-harga-pasar-saham/

Tjiptono D. & Hendy M.F., 2006, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (2th ed), Jakarta, Salemba Empat

Umi Narimawati, Sri Dewi A., & Lina I. (2011). Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.

www.okezone.com

(16)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Seperti diketahui, goal dari suatu perusahaan dari sisi finance adalah

memaksimumkan kekayaan para pemegang saham yang tercerrmin melalui

maksimalisasi harga saham perusahaan, bukan melalui laba bersih suatu

perusahaan yang diperoleh berdasarkan pengukuran melalui data akuntansi. Tidak

dapat dipungkiri bahwa keadaan keuangan perusahaan saat ini dapat berimplikasi

terhadap kinerja perusahaan di masa depan. (Widjaja, 2009).

Melihat peranan informasi menjadi sangat penting bagi investor dalam

pengambilan keputusan. Informasi mengenai perusahaan dapat diperoleh dari

pihak internal maupun eksternal perusahaan. Eksternal berhubungan dengan

kondisi perekonomian, tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

Sedangkan internal dapat berasal dari laporan keuangannya. Dari laporan

keuangan kita bisa memprediksi kemampuan perusahaan pada masa yang akan

datang. (Kusumawardani, 2010).

Pasar modal merupakan tempat yang strategis untuk mengumumkan hasil

laba dalam upaya meningkatkan popularitas pada penilaian saham yang

digunakan oleh beberapa pihak, seperti para investor dan untuk penelitian ilmiah.

Metode yang digunakan untuk penilaian adalah berpusat pada kabar teranyar dan

bagaimana kepengurusan perusahaan tersebut dijalankan mulai dari investasi

(17)

Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan

pasar yang lain. Salah satu sifat khas adalah adanya ketidakpastian akan kualitas

produk yang ditawarkan. Untuk mengurangi ketidakpastian tersebut investor

memerlukan informasi akuntansi untuk menilai resiko yang melekat dalam

investasi dan memperkirakan return yang akan diperoleh dari investasi tersebut.

(Harahap & Pasaribu, 2007).

Investor sebagai penanam modal memiliki kepentingan terhadap resiko

yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.

Keputusan investasi yang dilakukan investor harus didasarkan pada tersedianya

informasi yang akurat dan dapat dipercaya. (Mukhtarudin & Romalo, 2007).

Suatu organisasi atau individu harus memastikan bahwa investasi yang

dilakukannya tepat, sebelum melakukan investasi saham. Hal ini dapat dilakukan

dengan menerapkan berbagai alternatif penilaian apakah saham yang dipilih

benar-benar merupakan saham yang akan mendatangkan pengembalian positif di

waktu yang akan datang. (Trisno & Soejono, 2008).

Keuntungan di masa depan pada perusahaan adalah faktor mendasar yang

paling penting dalam meningkatkan harga saham dan informasi pendapatan yang

bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan yang sangat baik berisi informasi

akuntansi, karena ini berisi pembahasan penting menyangkut hubungan

pendapatan dan harga saham. (Ling Chang, Shir Chen, Wei Su & Wen Chang,

2008).

Salah satu alternatif penilaian investasi adalah analisis fundamental atau

(18)

kemampuan perushaan dalam menghasilkan keuntungan merupakan salah satu

cara untuk mengetahui performa perusahaan. (Trisno & Soejono, 2008).

Seperti diketahui bahwa rasio keuangan adalah cara lama yang sederhana

dan mudah untuk diterapkan dalam praktek serta analisis perencanaan keuangan.

Pendekatan tersebut telah banyak digunakan sejak pertengahan abad ke-19, dan

selalu digunakan oleh para akuntan dan para analis keuangan. Rasio keuangan

digunakan oleh pihak internal dan eksternal sebagai pengguna data untuk

membuat keputusan keuangan mereka, seperti: keputusan investasi, dan evaluasi

kinerja keuangan perusahaan. Telah banyak dibuat model akuntansi dan keuangan

selama beberapa dekade terakhir. Bagaimanapun, tetap saja rasio keuangan tetap

menjadi cara yang klasik dan memiliki kekuatan sebagai bagian dari model

keuangan dan akuntansi yang penting dalam mendukung analisis dengan

menggunakannya. (Majid Kabajeh, Al-Nu’aimat & Dahmash, 2012).

Oleh sebab itulah semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, maka

diperkirakan kondisi operasional berjalan dengan baik dan normal sehingga nilai

perusahaan akan menjadi semakin tinggi yang diperlihatkan melalui kenaikan

harga saham perusahaan. (Widjaja, 2009).

Analisis terhadap harga saham merupakan langkah mendasar yang harus

dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. (Mukhtarudin & Romalo,

2007).

Faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas yang terdapat di pasar saham

yang selanjutnya menyebabkan kenaikan dan penurunan jumlah permintaan dan

(19)

harga saham antara lain faktor dari informasi keuangan yaitu informasi keuangan

yang terdapat dalam laporan keuangan meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi,

laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas yang dapat dijadikan dasar

dalam pengamblan keputusan ekonomi, karena informasi ini menunjukkan

prestasi perusahaan pada peiode tersebut. (Kusumawardani, 2010).

Secara umum, metode penilaian harga saham dapat dilakukan melalui dua

pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. (Suryani, 2007).

Menurut Husnan (2001: 112) faktor fundamental perusahaan dan faktor

karakteristik pasar tentang saham perusahaan mempengaruhi penilaian saham di

pasar.

Salah satu sektor yang paling banyak diminati oleh para investor baik

dalam maupun luar negeri ialah sektor pertambangan. Pada sektor yang

memperdagangkan dan mengolah sumber daya yang tak terbaharui ini namun

semakin tingginya permintaan oleh para konsumen, maka berbisnis pada sektor

ini sangatlah menggiurkan sekali bagi para penanam modal. Apalagi harga

komoditas dalam sektor ini pada tiga tahun terakhir mengalami kenaikan yang

cukup tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikkan komoditas ini ialah

situasi politik yang kurang kondusif di negara-negara penghasil minyak bumi

terbesar di dunia, yaitu di negara-negara kawasan Timur Tengah, seperti: Iran,

Libya, dan beberapa negara dari kawasan Afrika.

Banyaknya perusahaan Indonesia yang bergerak pada sektor

pertambangan, khususnya pada sub sektor minyak bumi & gas, serta penggalian

(20)

harga minyak dunia, dan seharusnya mampu meningkatkan penjualan mereka.

Karena pada saat harga minyak mengalami kenaikkan, dunia akan mencari energi

alternatif untuk digunakan sebagai sumber energi yang lebih murah.

Lonjakan harga minyak dunia tidak mampu mendongkrak harga saham

berbasis komoditas seperti saham batubara dan minyak. Contoh kasus yang terjadi

di Indonesia adalah pada kasus PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

membukukan rugi bersih sebesar Rp 62,31 miliar di tahun 2010, kerugian ini

berkurang jika dibandingkan rugi tahun 2009 sebesar Rp 1,72 triliun.

Berkurangnya rugi bersih anak usaha Grup Bakrie ini karena tren harga minyak

dunia yang terus naik. Meski demikian, tetap saja penjualan bersih perseroan

masih turun. Kata Direktur Utama ENRG Imam Agustino dalam siaran persnya,

Kamis (31/3/2011). Perseroan mencatat kenaikan aset dari tahun 2009 sebanyak

Rp 10,25 triliun menjadi Rp 11,76 triliun di akhir tahun 2010. Sepanjang tahun

2010 lalu, harga saham ENRG sudah turun 35,75% menjadi Rp 124 per lembar,

dari harga di tahun 2009 Rp 193 per lembar.

Menurut praktisi pasar modal Rizal Bambang Prasetijo, yang mengatakan,

“Indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa menembus level 3.000 pada tahun

2010. Syaratnya, rata-rata laba per saham (earning per share/EPS) mencapai 25

persen”.

Ini mengindikasikan bahwa harga saham sangatlah terpengaruh oleh

beberapa faktor yang salah satu nya disebutkan tadi adalah earning per share

(21)

EPS sebagai informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna

karena bisa menggambarkan prospek earning di masa depan (Eduardus

Tandelilin, 2001: 233). Dikatakan pula oleh Neneng & Aryati, (2008), bahwa EPS

dapat digunakan investor untuk mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik

saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan

atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah

membeli atau menjual saham bersangkutan.

Prastowo (2005: 99) menjelaskan bahwa Earning Per Share hanya

dihitung untuk saham biasa. Semakin tinggi nilai EPS akan menguntungkan bagi

pemegang saham karena laba yang disediakan akan semakin besar.

Analisis terhadap harga saham pun bisa dilakukan dengan melihat faktor

fundamental. Mukhtarudin & Romalo (2007) menjelaskan, analisis fundamental

adalah penilaian harga saham dengan berdasarkan kepada kondisi internal

perusahaan, tingkat dan trend penjualan, posisi perusahaan di pasar dan kondisi

ekonomi.

Return on Equity (ROE) atau Rasio Pengembalian Modal adalah salah satu

berntuk dari rasio profitabilitas yang terdapat pada faktor fundamental yang

merupakan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi

pemegang saham, ROE mengukur pengembalian modal dari pemilik perusahaan.

Semakin besar Return On Equity atau Rasio Pengembalian Modal

mengindikasikan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para

(22)

mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga pasar saham yang merupakan

reaksi dari investor atas kinerja yang dicapai perusahaan (Suryani, 2007).

Maka menarik untuk diketahui bagaimana pengaruh Laba Per Lembar

Saham & Rasio Pengembalian Modal terhadap Harga Saham pada perusahaan

sektor pertambangan.

Tabel 1.1

Besaran Rasio Pengembalian Modal, Laba Per Lembar Saham, Harga Saham

Tabel diatas menunjukkan nilai Rasio Pengembalian Modal, Laba Per

Lembar Saham, dan Harga Saham di perusahaan sektor pertambangan pada saat

(23)

Dapat dilihat bahwa ada peningkatan pada nilai Rasio Pengembalian

Modal dan Laba Per Lembar Saham dari tahun 2010 ke tahun 2011, namun tidak

sama halnya dengan harga saham pada kedua tahun tersebut. Tahun 2010 yang

menjadi patokan kenaikkan harga minyak di dunia dan tahun 2011 yang masih

terasa dampaknya. Terjadi penurunan harga saham pada tahun 2011 dibanding

tahun 2010, padahal nilai untuk Rasio Pengembalian Modal dan Laba Per Lembar

Saham mengalami kenaikkan pada tahun 2011 dibanding tahun 2010.

Keadaan ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arifin

(2004) yang menyatakan bahwa, semakin baik kinerja emiten maka semakin besar

pengaruhnya terhadap kenaikkan harga saham. Kinerja keuangan dalam

hubungannya dengan pemegang saham dapat diukur dengan menganalisis rasio

keuangan, yang salah satunya menggunakan rasio profitabilitas.

Jika Rasio Pengembalian Modal dan Laba Per Lembar Saham yang

merupakan bagian dari rasio profitabilitas, dapat meningkat, maka harga saham

pun akan meningkat.

Hal ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Neneng

& Aryati (2008), yang mengatakan bahwa Earning Per Share (Laba Per Lembar

Saham) mempunyai korelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga

pasar saham. Artinya, bila nilai Laba Per Lembar Saham naik, maka akan

berdampak pada naiknya harga pasar saham.

Kondisi Rasio Pengembalian Modal, Laba Per Lembar Saham, dan harga

saham pada perusahaan sektor pertambangan khususnya pada tahun yang telah

(24)

penelitian yang telah dilakukan. Sehingga kondisi ini menarik bagi penulis untuk

melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Laba Per Lembar Saham dan Pengaruh Rasio Pengembalian Modal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Dilihat dari uraian latar belakang penelitian di atas, dapat di buat

identifikasi masalah yang terjadi di perusahaan sector pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, ialah sebagai berikut:

1. Tahun 2011, mayoritas perusahaan sektor pertambangan di Indonesia,

khususnya yang terdaftar di BEI mengalami penurunan harga saham.

Situasi ini berdampak pada melemahnya pula Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG). Banyak investor yang cemas akan anjloknya harga

saham sektor pertambangan, dikarenakan situasi politik yang memanas

di negara-negara penghasil minyak dunia, terutama di kawasan Timur

Tengah. Hal ini mengakibatkan suplai minyak dari Negara-negara

tersebut pun berkurang, sehingga mengakibatkan melonjaknya harga

minyak dunia.

2. Terlihat ada kondisi yang tidak lazim pada perusahaan sektor

pertambangan ini, yaitu walaupun ada kenaikan pada nilai Laba Per

(25)

yang seharusnya menaikkan harga saham perusahaan tersebut, tapi

disini malah terjadi penurunan harga saham pada perusahaan sektor

pertambangan ini. Kondisi ini tidak sesuai dengan teori yang

dikemukakan para ahli.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

disebutkan di atas, maka penulis menganggap masalah yang dapat dirumuskan

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Laba per Lembar Saham secara parsial terhadap

harga saham di perusahan sektor pertambangan tahun 2010-2011?

2. Bagaimana pengaruh Rasio Pengembalian Modal secara parsial

terhadap harga saham di perusahan sektor pertambangan tahun

2010-2011?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dimaksudkan ialah untuk

mengumpulkan data informasi mengenai Laba Per Lembar Saham, Rasio

Pengembalian Modal, dan harga saham, serta mendapat bukti empiris bahwa Laba

Per Lembar Saham dan Rasio Pengembalian Modal memiliki pengaruh terhadap

harga saham di perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun

(26)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yang didasarkan pada rumusan masalah ialah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Laba per Lembar Saham secara parsial

terhadap harga saham di perusahaan sektor pertambangan yang

terdaftar di BEI pada tahun 2010-2011.

2. Untuk menganalisis pengaruh Rasio Pengembalian Modal secara

parsial terhadap harga saham di perusahaan sektor pertambangan yang

terdaftar di BEI pada tahun 2010-2011.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam bidang empiris/praktis maupun teoritis, antara lain:

1.4.1 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain, sebagai

pedoman dalam menentukan kebijakan investasi yang akan dilakukan oleh

investor, dengan melihat hasil penelitian ini investor dapat

mempertimbangkan faktor-faktor di dalam penelitian ini untuk mengambil

keputusan investasi pada sebuah perusahaan sektor pertambangan.

Begitupun bagi perusahaan-perusahaan yang diteliti dlam penelitian ini,

agar dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang diteliti disini untuk

meningkatkan performa perusahaan terkait dengan peningkatan

(27)

1.4.2 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah mampu

memberikan sumbangan konsep teoritis dalam pengembangan aspek

profitabilitas yang dihasilkan perusahaan dalam mengelola aktifitasnya.

Penelitian ini juga digharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait

dengan pokok bahasan laba per lembar saham, rasio pengembalian modal,

dan harga saham dalam perusahaan-perusahaan khususnya yang ada di

sektor pertambangan.

1.5Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder berupa Laporan

Keuangan Tahunan pada perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Data yang diambil berasal dari situs internet perusahaan terkait.

Waktu penelitian ini terhitung dimulai sejak September 2012 sampai dengan

(28)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

NO Kegiatan

2012 2013

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1

Persiapan Judul

Persiapan Teori

Pengajuan Judul

Mencari Perusahaan

2

Penulisan UP

Bimbingsn UP

Seminar UP

Revisi UP

3 Pengumpulan UP

4 Pengolahan Data

5

Bimbingan Skripsi

Sidang Skripsi

Revisi Skripsi Pengumpulan Draf

(29)

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS)

Earning per share menurut Abdul Halim (2005: 16) adalah keuntungan

bersih setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar.

Sedangkan Earning Per Share menurut Tjiptono & Hendy (2006: 195) merupakan

rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham.

Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) adalah indikator yang

baik untuk menilai kinerja operasi perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja

menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan

untuk pemegang saham.

Laba Per Lembar Saham merupakan bagian dari rasio profitabilitas yang

mreupakan ikhtisar dari data informasi akuntansi yang berisi informasi yang

bermanfaat.

“Earning Per Share adalah angka yang merupakan salah satu indikator

tentang nilai perusahaan. Angka ini dihtung sebagai laba bersih dibagi dengan

jumlah lembar saham yang beredar.” (Aliminsyah & Padji, 2005: 62).

Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) dirumuskan sebagai berikut:

Pada rumus diatas, dapat dikemukakan bahwa perhitungan menggunakan

(30)

jumlah saham beredar maka sebagai penyebut dalam persamaan tersebut adalah

jumlah saham biasa pada akhir tahun. Namun, apabila terdapat penerbitan saham

baru, pemecahan saham, maka jumlah saham biasa sebagai penyebut adalah

rata-rata tertimbang jumlah saham beredar.

Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) dapat dijadikan sebagai

indikator tingkat nilai perusahaan. Laba Per Lembar Saham juga merupakan salah

satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para

pemilik saham dalam perusahaan

2.1.1.1 Penilaian Laba Per lembar Saham (Earning Per Share/EPS)

Angka Earning Per Share (EPS) diperoleh dari laporan keuangan yang

disajikan oleh perusahaan dalam Laporan Laba Rugi dan dalam Neraca.

Neraca menunjukkan posisi kekayaan, kewajiban financial, dqn modqal

sendiri pada waktu tertentu. Laporan Laba Rugi menunjukkan berapa penjualan

yang diperoleh, berapa biaya yang ditanggung dan berapa laba yang diperoleh

perusahaan pada periode waktu tertentu, yang biasanya selama 1 tahun.

Niswonger dkk (2000: 14) menyatakan alasan mengapa EPS disajikan

dalam Laporan Laba Rugi, beliau mengatakan:

“Jumlah absolute laba bersih sulit untuk dipakai mengevaluasi profitabilitas perushaan jika jumlah modal pemegang saham banyak berubah. Dalam kasus seperti itu profitabilitas perusahaan dapat dinyatakan dengan laba per lembar

saham (EPS)”.

Pada umunya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya

(31)

keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Sedangkan jumlah

EPS yang akan didistribusikan kepada investor tergantung pada kebijakan

perusahaan dalam hal pembayaran deviden. EPS yang tinggi menandakan bahwa

perusahaan tersebut mampu memeberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik

kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan bahwa

perusahaan gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana yang diharapkan oleh

pemegang saham.

2.1.2 Rasio Profitabilitas

Menurut Brigham & Houston (2006:107) menjelaskan bahwa profitabilitas

adalah sebagai berikut: “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan

dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.”

Adapun menurut Bambang Riyanto (2001:35) yang mengatakan bahwa:

“profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandinngan antara laba dengan

aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu.”

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan ahli di atas, profitabilitas

dapat diartikan sebagai rasio yang menghubungkan laba perusahaan dengan aktiva

atau modal perusahaan untuk membantu perusahaan membuat suatu kebijakan

dan mengambil keputusan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

2.1.2.1 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Agnes Sawir (2001:18) ada beberapa cara yang bisa digunakan

(32)

1. Gross Profit Margin

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi

secara efisien. Dalam mengevaluasi dapat dilihat margin per unit produk,

bila rendah maka perusahaan tersebut sensitive terhadap persaingan.

2. Net Profit Margin

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan

3. Daya Dasar Laba (Basic Earning Power)

Daya Dasar Laba mencoba mengukur efektifitas perusahaan dalam

memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukkan rentabilitas

ekonomi perusahaan.

4. Return On Assets

Return os assets didasarkan pada pendapat bahwa karena aktivitas didanai

oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memeberikan

ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada

(33)

5. Return On Equity

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal

sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang

telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.

ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut

rentabilitas usaha.

2.1.2.2 Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE)

Menurut Brigham & Houston (2010: 133), menyatakan: “Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas (Return on Equity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE

menunjukkan tingkat yang mereka peroleh.”

Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE) merupakan rasio

yang berperan penting bagi para pemegang saham atau investor yang akan dan

atau telah menanamkan investasinya untuk dijadikan bahan pertimbangan

pengambilan keputusan investasinya, karena rasio ini menunjukkan tingkat

(34)

Menurut Sawir (2003: 20) mengemukakan bahwa: “ROE merupakan analisis profitabilitas yang memeperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, dan mengukur keuntungan dari investasi yang telah

dilakukan pemilik modal atau pemegang saham.”

Menurut Syamsuddin (2007: 64) pengertian Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE) adalah: “Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang

mereka investasikan di dalam perusahaan.”

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rasio ini

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Semakin besar

atau tinggi nilai rasio ini maka kemampuan perusahaan dalam mengembalikan

modal yang telah ditanamkan pun akan semakin tinggi pula, dlam kondisi seperti

ini para pemegang saham tentu akan sangat menyukainya, karena ini akan

memberikan informasi yang baik.

2.1.3 Saham

Menurut Agus Sartono (2001:1) saham adalah surat berharga jangka

panjang untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang.

Sedangkan menurut Sudjana (2001:436) secara sederhana, saham

didefinisikan sebagai penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam

suatu perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah

surat berharga jangka panjang yang mencerminkan kepemilikan seseorang atas

suatu perusahaan.

(35)

a. Saham Biasa (common stock)

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini

biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock) (Jogiyanto Hartono,

2007:112).

b. Saham Preferen (prefered stock)

Menurut Jogiyanto Hartono (2007:107) saham preferen merupakan

saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa.

2.1.3.1 Harga Saham

Menurut Sutrisno (2001: 355) “mengenai definisi harga saham adalah nilai

saham yang terjadi akibat diperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder.”

Menurut Agus Sartono (2005:41) mendefinsikan harga saham sebagai

berikut: “harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran

kas yang diharapkan akan diterima.”

Sedangkan Jogiyanto (2000: 8) mengatakan: “Pengertian harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang besangkutan di pasar modal.”

Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan.

Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi

investor secara rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memeberikan

keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan

sehingga memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar

(36)

yang terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran

saham.

Didalam Kamus Saham (Taufik, 2004:1), terdapat jenis-jenis harga

saham antara lain:

1. Ask Price, yaitu harga terendah yang ditawarkan untuk menjual.

2. Bid Price, yaitu harga tertinggi yang diminta untuk membeli.

3. Harga Pembukaan (open), yaitu harga yang terjadi pertama kali pada saat jam

Bursa dibuka.

4. Harga Penutupan (close), yaitu harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam

Bursa.

5. Harga Tertinggi/Terendah, yaitu harga saham yang paling tinggi atau paling

rendah terjadi pada satu hari Bursa.

6. Harga Nominal, yaitu harga yang diberikan dan tertulis pada suatu saham

atau obligasi.

7. Harga Pasar, yaitu harga jual-beli yang sedang berlaku di pasar.

8. Harga Perdana, yaitu harga pada waktu pertama kali suatu efek

dikeluarkan/ditawarkan kepada masyarakat.

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Menurut Weston dan Brigham (2001:26) dalam Caray, faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham adalah:

(37)

Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima

laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham

yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik.

Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi

sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.

2. Tingkat bunga

Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara:

a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi,

apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk

ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan meurunkan harga saham. Hal

sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan.

b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya,

semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku

bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan

mempengaruhi laba perusahaan.

3. Jumlah kas deviden yang diberikan

Kebijakan pembagian deviden dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagian

dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian laba disisihkan sebagai laba

ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka

peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden

(38)

4. Jumlah laba yang didapat perusahaan

Pada umumya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang

mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah

sehingga tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga

saham perusahaan.

5. Tingkat risiko dan pengembalian

Tingkat risiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat

maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi

risiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

2.1.4.1 Pengaruh Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) Terhadap Harga Saham

Widoatmodjo (1996: 96) mengatakan bahwa di dalam perdagangan saham

Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) sangat berpengaruh pada harga

saham. Semakin tinggi EPS semakin mahal suatu saham. Begitupun sebaliknya,

karena EPS mempunyai hubungan positif dengan harga saham.

Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryani

(2007), yang berkesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

variable Earning Per Share terhadap harga saham.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardani

(39)

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sebesar 82%. Hasil penelitian

ini mendukung hasil penelitian dari Ananto Sarano (2007) yang megungkapkan

bahwa EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sehingga EPS

dapat digunakan sebagai salah satu rasio pertimbangan dalam menginvestasikan

dana bagi investor.

2.1.4.2 Pengaruh Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE) Terhadap Harga Saham

Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE) menggambarkan

tingkat pengembalian yang akan diterima investor atas investasi yang mereka

tanamkan, sehingga para penanam modal dapat melihat besar return yang akan

mereka dapatkan dari perusahaan. Menurut Brigham & Houston (2010: 133) jika

ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang

meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

Penelitian terdahulu yang juga mengatakan demikian ialah penelitian yang

dilakukan oleh Suryani (2007), yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variable Return on Equity terhadap harga saham. Maka dapat

dikatakan bahwa kenaikkan ROE dikatakan juga dapat menaikkan harga pasar

saham, mengingat ROE memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap harga

pasar saham.

2.2 Kerangka Pemikiran

Seperti yang telah banyak diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam segi

(40)

dan pendapatan perusahaan, hal ini dapat dilihat dengan membandingkan harga

perusahaan. Harga saham pun sering dilihat para investor dalam keputusannya

dalam menanamkan investasi pada sebuah perusahaan. Dalam era globalisai

sekarang ini, informasi akan keadaan perusahaan menjadi sangatlah penting baik

bagi kalangan umum atau pihak yang terkait.

Pasar modal bisa disebut sebagai tempat yang paling tepat untuk

mempublikasikan kinerja suatu perusahaan dalam upaya meningkatkan

popularitas terhadap penilaian saham yang digunakan oleh banyak macam pihak,

seperti pemerintah, para penanam modal, bahkan digunakan untuk penelitian

ilmiah.

Keuntungan yang dapat diperoleh pada masa yang akan datang di suatu

perusahaan adalah faktor mendasar yang paling penting dan yang paling popular

dalam upaya meningkatkan harga saham dan informasi pendapatan yang

bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan yang sangat baik berisi informasi

akuntansi, karena ini berisi pembahasan penting menyangkut hubungan

pendapatan dan harga saham.

Adapun salah satu alternatif penilaian dan pertimbangan investasi adalah

dengan menggunakan analisis fundamental atau berdasarkan performa

perusahaan. Salah satu penilaian indikator fundamental adalah dengan melihat

rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan

(41)

Secara umum, metode penilaian harga saham dapat dilakukan melalui dua

pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Faktor fundamental

perusahaan dan faktor karakteristik pasar tentang saham perusahaan

mempengaruhi penilaian terhadap saham suatu perusahaan di pasaran.

Salah satu sektor yang paling banyak diminati oleh para investor baik

investor dalam maupun luar negeri ialah sektor pertambangan. Pada sektor yang

memperdagangkan dan mengolah sumber daya alam tak terbarui ini sadalah

komoditas yang sangat penting bagi kehidupan manusia ini semakin menipis

cadangannya, namun di sisi lain semakin tinggi permintaan oleh para konsumen.

Apalagi harga komoditas dalam sektor ini pada tiga tahun terakhir mengalami

kenaikan yang cukup tinggi.

Pada sektor ini seharusnya dapat menikmati dampak positif kenaikkan

harga minyak dunia, dan seharusnya mampu meningkatkan penjualan mereka.

Karena pada saat harga minyak mengalami kenaikkan, dunia akan mencari

sumber daya alternatif untuk digunakan sebagai sumber energi yang lebih murah.

Analisis terhadap harga saham pun bisa dilakukan dengan melihat faktor

fundamental. Mukhtarudin & Romalo (2007) menjelaskan, analisis fundamental

adalah penilaian harga saham dengan berdasarkan kepada kondisi internal

perusahaan, tingkat dan trend penjualan, posisi perusahaan di pasar dan kondisi

ekonomi.

Return on Equity (ROE) adalah salah satu berntuk dari rasio profitabilitas

(42)

mengindikasikan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para

pemegang sahamnya dari setiap lembar saham.

EPS sebagai informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna

karena bisa menggambarkan prospek earning di masa depan (Eduardus Tandelilin,

2001: 233). Dikatakan pula oleh Neneng & Aryati, (2008), bahwa EPS dapat

digunakan investor untuk mengetahui perbandingan antara nilai intrinsic saham

perusahaan dibanding harga pasar saham perushaan bersangkutan, dan atas dasar

perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli

atau menjual saham bersangkutan.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Laporan

Keuangan

Neraca

Laba/Rugi

Earning Per Share (EPS)

Return to Equity (ROE)

Laba

(43)

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Nama Pengarang Judul Hasil Sumber

1 Ani Wilujeng Suryani

Analisis Pengaruh

(44)

3 Angrawit Kusumawardani

(45)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2012:63) adalah sebagai berikut:

“ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.”

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Ha1: Ada pengaruh yang signifikan Laba Per Lembar secara parsial terhadap

harga saham pada perusahaan sektor pertambangan.

Ha2: Ada pengaruh yang signifikan Rasio Pengembalian Modal secara parsial

terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan. Return On Equity (ROE)

Brigham & Houston, 2010: 133

(46)

31 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Adapun pendapat Husein Umar (2005:303) menjelaskan pengertian objek

penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambah hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Laba Per Lembar Saham

(Earning Per Share/EPS), Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE)

dan harga saham di perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2010-2011.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian Deskriptif dan metode Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu

hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang

menekankan analisisnya pada data-data numerik ( angka ) dengan menggunakan

(47)

yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas

gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sugiyono (2010:147) mengemukakan metode deskriptif sebagai berikut:

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku umum atau generalisasi”.

Masyhuri (2008:45) mengemukakan metode verifikatif sebagai berikut :

“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan ditempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan

kehidupannya”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji perubahan variabel

X1, X2 terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori yang dengan

pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan

metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang

diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran

mengenai objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini objek yang akan diuji dan diambil hipotesis apakah

diterima atau ditolak dengan menggunakan motede deskriptif verifikatif yaitu

Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) dan Rasio Pengembalian

(48)

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi

semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Desain Penelitian menurut Menurut Moh. Nazir ( 2003:84 ) bahwa :

“Desain Penelitian adalah rancangan semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30)

adalah :

“Proses penelitian meliputi :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan

teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian

yang digunakan.

7. Menetapkan suber data, teknik penentuan sampel dan teknik

pengumpulan data.

8. Melakukan analisi data.

(49)

Desain penelitian yang telah lebih lengkap lagi akan dijelaskan dalam

bentuk tabel dibawah ini :

Table 3.1 T-1 Descriptive Descriptive Survey Tahun Cross

Sectional T-2 Verifikatif Explanatory Survey Tahun Cross

Sectional Sumber : Umi Narimawati dkk. 2010

Dari tabel diatas kemudian peneliti menguraikan sebagai berikut :

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk menganalisis pengaruh Laba Per

Lembar Saham terhadap Harga saham secara parsial dengan cara

melakukan uji statistik dan mendeskripsikan data yang telah terkumpul,

pada unit analisis yaitu perusahaan.

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis pengaruh Rasio

Pengembalian Modal terhadap Harga saham secara parsial dengan cara

melakukan uji statistik dan mendeskripsikan data yang telah terkumpul,

pada unit analisis yaitu perusahaan.

2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian

kedalam subvariabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat

(50)

masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu

dilakukan analisis faktor.

Menurut Sugiono ( 2009:2) menjelaskan variabel penelitian yaitu :

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu

“Pengaruh Rasio Pengembalian Modal dan Laba Per Lembar Saham Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2010-2011”. Maka variabel-variabel yang diteliti dapat

dibedakan menjadi dua :

a. Variabel Bebas / Independent ( X1)

Menurut Sugiyono ( 2009:4 ) pengertian variabel bebas yaitu :

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent ( terikat )”.

Dalam hal ini variabel bebas yang akan berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti adalah variabel X1 adalah Laba Per Lembar Saham dan X2 adalah

Rasio Pengembalian Modal. Dalam operasionalisasinya variabel ini semua

variabel ini semua variabel di ukur oleh instrument pengukur dalam bentuk rasio.

b. Variabel tidak Bebas / dependent ( variabel Y )

Menurut Sugiyono ( 2009:4 ) pengertian variabel terikat yaitu :

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

(51)

Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti

adalah Harga saham. Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

(52)

(Brigham &

di Bursa Efek Indonesia. Rasio

2.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 2.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu

dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel

yang mewakilinya. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua

jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik

dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang dengan

sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan

lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Andi Supangat,

2007:2). Sedangkan menurut Jonathan Sarwono, (2007:8) bahwa data

primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Jadi

(53)

yang dikumpulkan dengan cara terjun langsung dengan meneliti keadaan

sebenarnya dengan cara sebagai berikut:

c. Wawancara (Interview)

Yaitu suatu teknik dalam proses pengumpulan data dengan cara

mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan

pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti.

d. Obsevasi (Obsevation)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung sekaligus aktif dalam proses kegiatan di tempat penelitian

diadakan serta meninjau secara langsung.

e. Dokumentasi (Filing)

Yaitu suatu teknik pencatatan dan pengumpulan data yang

diindentifikasi dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk

mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data

tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual

(responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja

melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya

untuk keperluan penelitian baru para pengguna (Andi Supangat, 2007:2).

Sedangkan data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2007:8) adalah data

(54)

Dengan demikian, sesuai pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan

pengertian dari data sekunder adalah data yang didapat dengan cepat

karena sudah tersedia sebelumnya seperti: Studi Kepustakaan (Library

Research) yaitu studi yang dilakukan untuk menggali teori-teori yang

berhubungan dengan penulisan hasil penelitian agar supaya dapat

dijadikan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari

buku-buku atau laporan yang dapat membantu kelancaran peneliti dalam

penelitian.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka sumber data yang diambil dalam

penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis

merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut

berupa data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh

pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang

berhubungan dan sudah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia mengenai

perusahaan sektor pertambangan.

2.2.3.2Teknik Penentuan Data

Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi

dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai

berikut:

1. Populasi Penelitian

(55)

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan 30

perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dalam kurun waktu tahun 2010-2011, sehingga terdapat 60 populasi

perusahaan.

2. Sampel

Berdasarkan penjelasan tersebut data dari populasi yang akan dijadikan

sampel adalah neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan sektor

pertambangan tahun 2010-2011. Untuk mengambil sampel penelitian

penulis berpedoman pada pendapat yang dikemukakan sebagai berikut :

Menurut Sugiyono (2007:62) mengemukakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Penentuan jumlah sample yang akan diolah dari jumlah populasi, maka

harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Untuk

menentukan sampling teknik yang digunakan sesuai dengan judul penulis yaitu

(56)

Menurut Sugiyono (2009:66) pengertian non probability sampling yaitu :

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Jenis nonprobability sampling yang akan digunakan oleh penulis adalah

sampling purposive.

Pengertian sampling purposive menurut Sugiyono (2009:68) yaitu:

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.”

Jumlah sampel yang dianjurkan dalam suatu penelitian menurut Hair et al

(2006: 196) diungkapkan bahwa,

“in addition to its role in determining statistical power, sample size also

affect the generalizability of the result by the ratio of observation to the independent variables. A general rule is that the ratio should be never fall below 1 : 5, meaning that five observations are made for each independent

variable in the variate.”

Berdasarkan teori tersebut, jumlah sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 5 x 2 variabel bebas yaitu 10 buah sampel.

Dengan demikian sample yang diambil oleh penulis adalah berupa laporan

keuangan tahunan berupa neraca dan laporan laba rugi dari data tahun 2010-2011

sebanyak 2 (dua) tahun dengan pertimbangan bahwa :

1. Data yang diambil merupakan laporan keuangan perusahaan sektor

pertambangan yang merupakan sumber informasi keuangan terbaru.

(57)

3. Data yang diambil adalah 2 (dua) tahun dari tahun 2010-2011 yang

dijadikan sampel karena pada rentang periode ini terdapat fenomena

yang menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.

4. Sample yang diambil sebanyak 2 (dua) tahun dari periode 2010-2011

karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan uji

penelitian.

Tabel 3.3 Sampel

NO. KODE NAMA

1 ADRO Adaro Energy Tbk.

2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.

3 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk.

4 ATPK ATPK Resources Tbk.

5 BIPI Benakat Petroleum Energy Tbk.

6 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.

7 BRAU Berau Coal Energy Tbk.

8 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk.

9 BUMI Bumi Resources Tbk.

10 BYAN Bayan Resources Tbk.

11 CITA Cita Mineral Investindo Tbk.

12 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk.

13 CTTH Citatah Tbk.

14 DEWA Darma Henwa Tbk.

15 DKFT Central Omega Resources Tbk.

16 DOID Delta Dunia Makmur Tbk.

17 ELSA Elnusa Tbk.

18 ENRG Energi Mega Persada Tbk.

19 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk.

20 HRUM Harum Energy Tbk.

21 INCO International Nickel Indonesia Tbk.

22 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

23 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk.

24 MEDC Medco Energi Internasional Tbk.

25 MITI Mitra Investindo Tbk.

26 PKPK Perdana Kaya Perkasa Tbk.

(58)

28 PTRO Petrosea Tbk.

29 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk.

30 TINS Timah (Persero) Tbk.

Sampel yang diambil adalah sebanyak 30 perusahaan sektor pertambangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan dua tahun laporan keuangan dari

tahun 2010-2011, sehingga sampel yang diteliti berjumlah 60 sampel.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang

menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer

yang diperoleh dengan cara:

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke bagian

perpustakaan yang ada di Pusat Informasi Pasar Modal, Bandung,

untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Dokumen-dokumen

Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan

dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan perusahaan. Berdasarkan penelitian ini

diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya laba per lembar

saham, rasio pengembalian modal dan harga saham perusahaan, serta

(59)

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di

perpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah

yang akan diteliti oleh penulis.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data

yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif menurut Sugiyono (2010:14) :

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari

variabel X1 dan X2 dan Y, peneliti menggunakan metode kuantitatif.

Analisis kuantitatif dalam penelitian ini antara lain :

Menurut Menurut Sugiyono (2010:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik

Gambar

Tabel diatas menunjukkan nilai Rasio Pengembalian Modal, Laba Per
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya saran-saran dari peneliti dan masyarakat pada Kantor Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota padangsidimpuan lebih bisa di tingkatkan lagi dalam

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia yang dilimpahkanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

 Bersama peserta didik menyimpulkan karakteristik benda elastis dan hukum Hooke  Memberikan tugas baca tentang modulus elastisitas dan susunan pegas4. 

uji-t untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar yang dapat dicapai siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TPS dilihat dari

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan yuridis normatif, penelitian hukum kepustakaan yang berkaitan dengan perjanjian

Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor kriminologis yang mempengaruhi tindakan menghalangi program pemberian ASI

perilaku picky eater, pola makan dan status gizi anak autis di SLB

SUSUNAN PENGURUS KOMITE SEKOLAH SMP