Aliran-aliran Klasik Pendidikan
Afid Burhanuddin, M.Pd.
• Kompetensi Dasar
Mengenal aliran-aliran klasik Pendidikan
• Indikator
Mengenal aliran empirisme (aliran optimisme) Mengenal aliran nativisme (aliran pesimistik) Mengenal aliran naturalisme
Afid Burhanuddin, M.Pd. 2
Tujuan
• Agar mahasiswa mengetahui aliran-aliran klasik dalam pendidikan
• Agar mahasiswa mampu menerapkan dalam pendidikan di sekolah
Aliran Klasik Pendidikan
•
Aliran empirisme (aliran optimisme)
•
Aliran nativisme (aliran pesimistik)
•
Aliran naturalisme
Aliran Empirisme (aliran optimisme)
• Tokoh John Locke.
• Mengutamakan perkembangan manusia dari segi empirik yang secara eksternal dapat diamati.
• Mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia. • Pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui.
• Pengalaman adalah sumber pengetahuan,
• Manusia dilahirkan dalam keadaan kosong, sehingga pendidikan memiliki peran penting yang dapat menentukan keberadaan anak.
Afid Burhanuddin, M.Pd. 4
Aliran Nativisme (Aliran Pesimistik)
• Tokoh Arthur Schoupenhauer.
• Perkembangan seseorang merupakan produk dari pembawaan yang berupa bakat.
• Bakat yang merupakan pembawaan seseorang akan menentukan nasibnya.
• Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu dididik untuk menjadi baik.
Aliran Naturalisme
• Tokoh J.J. Rousseau.
• Semua anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik.
• Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). • Pendidikan hanya memiliki kewajiban untuk
memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.
• Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam. • Dalam mendidik seorang anak hendaknya
Afid Burhanuddin, M.Pd. 6