RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 SRAGEN
Program Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik ( IPL )
Kelas / Semester : XII / Gasal
Alokasi Waktu : 4 x 6 JP (Pertemuan 10 -13)
A. Kompetensi Inti
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.3. Mengkordinasikan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri
4.3. Mengkonstruksikan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industr
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1 Menentukan koordinasi tentang pemasangan instalasi penerangan 3 fasa 3.3.2 Menentukan komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa
4.3.1 Melaksanakan koordinasi tentang pemasangan instalasi penerangan tegangan 3 fasa 4.3.2 Memasang komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa
D. Tujuan Pembelajaran
3.3.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa
4.3.1 Dengan mempelajari cara yang ada, peserta didik dapat melaksanakan koordinasi pemasangan Instalasi penerangan tegangan 3 fasa
4.3.2 Dengan disediakan peralatan teknis, peserta didik dapat memasang komponen Instalasi penerangan tegangan 3 fasa
E. Materi Ajar
1. Dasar perencanaan
Perencanaan instalasi gedung bertingkat, akan didasarkan kepada:
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000;
Standar Nasional Indonesia (SNI);
Standar Perusahaan Umum Listrik Negara (PT. PLN Persero);
International Electrotechnical Commision (IEC), dan lain-lain
2. Macam instalasi pada gedung bertingkat.
Pada gedung bertingkat sederhana, pada umumnya tidak menggunakan:
Instalasi Building Automation System (BAS),
Sistem antena parabola,
Instalasi sistem panggilan/informasi, tata suara panggilan kendaraan, 4. Simbol
Simbol yang digunakan disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Sehingga jika antara yang merencakanan dan melaksanakan berbeda tidak menjadi masalah tersendiri, demikian juga pada saat melaksanakan perawatan dan atau perbaikan.
5. Sumber tenaga listrik
Sumber tenaga listrik berkaitan dengan daya yang tersedia dan besar tegangan serta system sumber 1 phasa atau 3 phasa dan besar frekuensi sumber tenaga. Hal tersebut berkaitan dengan daya beban, besar tegangan beban, sistem pada beban (1 phasa atau 3 phasa) dan besar frekuensi beban yang akan dipasang atau sudah terpasang.
6. Jumlah tingkat gedung
Pada instalasi gedung bertingkat, distribusi tenaga merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Distribusi tenaga dimaksudkan agar beban masing-masing kelompok mendekati sama atau seimbang, demikian juga jika instalasinya menggunakan sumber 3 phasa maka beban pada ke tiga phasa harus seimbang atau mendekati sama.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jika memungkinkan pada suatu ruangan menggunakan sumber dengan phasa yang berbeda dengan tujuan jika terjadi gangguan pada salah satu phasa maka pemadaman tidak menjadi satu sehingga gelap.
Pada instalasi sebaiknya juga disiapkan kelompok atau group cadangan untuk memenuhi pengembangan kebutuhan instalanya atau listrik pada gedung atau rumah, khususnya pada gedung atau rumah bertingkat
Untuk menentukan penampang kabel, caranya sama dengan cara instalasi pada
pembahasan sebelumnya. Untuk penampang kabel pengaman dapat dibuat dengan dari jenis bahan dan ukuran yang sama dengan kabel phasa dengan tetap memperhatikan Kemampuan Hantar Arus (KHA).
Penyelesaian:
a) Pertama, perlu ditentukan jumlah dan letak lampu pada masing-masing ruang, jumlah dan letak sakelar yang diperlukan, jumlah dan letak kotak-kotak.
b) Jumlah kelompok yang diperlukan
Instalasi dari rumah ini dijadikan tiga kelompok, masing-masing kelompok dengan beban sebagai berikut:
Kelompok/group
1 = 7 titik cahaya 2 = 7 titik cahaya 3 = 7 titik cahaya 4 = 7 titik cahaya
5 = Cadangan
6 = Cadangan
Hubungan sakelar, lampu dan kotak-kotak seperti ditunjukkan pada Gambar
a) Gambar rekapitulasi
Gambar rekapitulasi dari instalasi 6 kelompok ditunjukkan pada Gambar 10.3. b) Jumlah beban (daya) pada masing-masing kelompok :
Kelompok/Group 1:
Jumlah daya lampu = 1@ 25 W = 25 watt 2@ 40 W = 80 watt (TL)
2@ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak = 2@ 200 W = 400 watt Jumlah daya (P) = 625 watt
Kelompok/Group 2.
Jumlah daya lampu = 3@ 40 W = 120 watt 1@ 40 W = 40 watt
1@ 60 W = 60 watt Jumlah kotak-kotak= 2@ 200 W = 400 watt Jumlah daya (P) = 620 watt
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 W = 25 watt
2 @ 40 W = 80 watt (TL)
2 @ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak = 2 @ 200 W= 400 watt
Jumlah daya (P) = 625 watt
Kelompok/Group 4 :
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 W = 25 watt
1 @ 40 W = 40 watt (P)
1 @ 40 W = 40 watt (TL)
2 @ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak = 2 @ 200 W= 400 watt
Jumlah daya (P) = 625 watt
Daya (total) = 2.495 watt
e) Penampang kabel yang diperlukan pada masing-masing kelompok
Instalasi ini bekerja pada tegangan 220V, Sesuai dengan tabel 710-1 (PUIL),1987:263) dapat digunakan penampang kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena pada kelompok ini terdapat KKB, maka digunakan penampang kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat digunakan (q) = 1,5 mm2
Kelompok/Group 3 :
Dengan cara yang sama dengan kelompok 1 dan 2, diperoleh penampang kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2.
Kelompok/Group 4 :
Dengan cara yang sama dengan kelompok 1 dan 2, diperoleh penampang kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2.
f) Besarnya pengaman yang diperlukan pada masing-masing kelompok
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL.1987 : 263). Besarnya pengaman yang diperlukan untuk penampang (q) = 1,5 mm2, adalah 16 A. Dalam operasionalnya pengaman tersebut sebaiknya 6 A saja, kecuali jika putus boleh diganti maksimal 16 A.
Jumlah beban nominal (P) = 2.860 watt Tegangan kerja (E) adalah 220 V Besarnya arus minimal = P/E
= 2.495/220
= 11.34 Ampere
Cadangan diperhitungkan 30%, maka besarnya arus nominal adalah = 11,34 + (0.3 x 11.34) = 14,74 Ampere. Digunakan sakelar utama sebesar 15 Ampere. Akan lebih baik jika digunakan sakelar 25 Ampere
h) Besarnya penampang hantaran hubung
Besarnya arus beban nominal adalah sebesar 14,74 Ampere. Sesuai Tabel 710-1 (PUIL,1987:263) dapat digunakan penampang kabel 1,5 mm2. Tetapi penampang minimum hantaran hubung adalah 4 mm2, sehingga digunakan kabel NYM 3 x 4 mm2. i) Besarnya penampang hantaran pentanahan:
Besarnya arus beban nominal adalah 14,74 Ampere.
Dengan demikian untuk hantaran pentanahan dapat digunakan BC 6 mm2 (penampang minimum hantaran pentanahan).
F. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik (scientific).
Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi
Pertemuan 10 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan tentang Instalasi gedung bertingkat dengan rumah tinggal
2. Guru menjelaskan simbol komponen secara umum dipakai yang sesuai dengan standart PLN dan IEC 3. Siswa menggambar simbol komponen dan KHA
240 menit
Penutup 1. Siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
Pertemuan 11 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar denah bangunan gedung
2. Guru mnjelaskan cara menentukan titik lampu 3. Siswa menggambar denah gedung dan titik lampu
240 menit
Penutup 1. Siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
Pertemuan 12 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan cara rekapitulasi beban daya
2. Guru mendemonstrasikan cara pembagian beban memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
Pertemuan 13 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan menentukan besarnya arus saklar
2. Guru menjelaskan cara menentukan besarnya penampang penghantar dan penghantar pentanahan 3. Siswa mencoba mengerjakan contoh cara
menentukan besarnya saklar dan penghantar
240 menit
Penutup 1. Siswa menunjukkan hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan 2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, tugas
3. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran
b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. c. Toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
Tes dan Tugas Penyelesaian tugas individu dan kelompok
Tugas Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
Instrumen Penilaian Hasil belajar
Soal Essay :
1. Sebutkan 3 hal yang harus diperhatikan dalan koordinasi pemasangan instalasi penerangan 3 fasa
2. Jelaskan cara pembagian beban dalam instalasi penerangan 3 fasa
3. Instalasi terdiri dari 1lampu 25W, 2 TL 40W, 2lampu 60W, dan 2 kotak kontak maka rekapitulasi dayanya adalah
4. Rekapitulasi daya tertulis 2.860W tegangan 220V berapa besarnya saklar yang dipakai
5. Berapa besarnya penghantar pentanahan yang dipakai dari soal no.4
Kunci jawaban :
1. a.. Daya dibagi seimbang pada masing masing fasanya
a. Setiap ruangan dilayani lebih dari satu fasa sehingga jika terjadi pemadaman pada salah satu fasanya ruangan itu tidak gelap total
b. Diberi kelompok cadangan untuk memudahkan pengembangan berikutnya
2. Semua beban daya direkap kemudian masing masing beban diatur supaya terjadi pembagian beban yang seimbang (sama atau mendekati ) pada setiap fasanya
2@ 60 W = 120 watt Jumlah kotak-kotak = 2@ 200 W = 400 watt Jumlah daya (P) = 625 watt 4. Jumlah beban nominal (P) = 2.860 watt
Tegangan kerja (E) adalah 220 V Besarnya arus minimal = P/E
= 2.495/220
= 11.34 Ampere
Cadangan diperhitungkan 30%, maka besarnya arus nominal adalah = 11,34 + (0.3 x 11.34) = 14,74 Ampere. Digunakan sakelar utama sebesar 15 Ampere. Akan lebih baik jika digunakan sakelar 25 Ampere
5. Besarnya arus beban nominal adalah 14,74 Ampere.
Dengan demikian untuk hantaran pentanahan dapat digunakan BC 6 mm2 (penampang minimum hantaran pentanahan).
Pedoman Penskoran Test / Praktek
Skor maksimal untuk jawaban benar = 100
Nilai Akhir = (Jumlah jawaban benar X 20)
Catatan:
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Teknik Instalasi Listrik Armico
2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3. 3. Laptop, LCD Projector
Sragen, 10 Juli 2017
Mengetahui
a.n. Kepala SMK N 2 Sragen Guru Mapel
Wks. Kurikulum
Suharno, S.Pd. Sugiyanto, S.Pd