RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 SRAGENProgram Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik ( IPL )
Kelas / Semester : XII / Gasal
Alokasi Waktu : 5 x 6 JP ( Pertemuan 5 -9 )
A. Kompetensi Inti
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2. Merancang pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri
4.2. Membangun rancangan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Merancang instalasi penerangan tegangan 3 fasa
3.2.2 Menentukan komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa 4.2.1 Menerapkan perancangan instalasi penerangan tegangan 3 fasa 4.2.2 Mengidentifikasi komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa
D. Tujuan Pembelajaran
3.2.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa
4.2.1 Dengan disediakan peralatan, peserta didik dapat menerapkan perancangan instalasi penerangan tegangan 3 fasa
4.2.2 Dengan disediakan peralatan, peserta didik dapat mengidentifikasi komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa
E. Materi Ajar
PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK
Seorang praktisi listrik selain menguasai persyaratan, perancangan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan instalasi, hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang ahli listrik adalah kemampuan membaca gambar instalasi. Gambar instalasi memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perancangan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar, suatu proyek pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Gambar teknik merupakan perpaduan antara gambar seni dan gambar science yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan beberapa persoalan keteknikan. Seni dalam hal ini mengenai aspek keindahan bentuknya, sedangkan science menyangkut segi ukuran, kekuatan, ketahanan, bahan, efisiensi, cara mengerjakan dan sebagainya. Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat, membaca dan mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung
unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang
akan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambanglambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan instalasi listrik terdiri dari:
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.
2. Gambar instalasi
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya. c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta
pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik. 3. Gambar diagram garis tunggal
Yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya. c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
d. Sistem pembumiannya.
Gambar Diagram Garis Tunggal 4. Gambar detail
Gambar detail meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik dari panel. b. Cara pemasangan alat listrik. c. Cara pemasangan kabel.
d. Cara kerja instalasi kontrolnya.
Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat.
peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan.
MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK PENERANGAN
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan.
Daya Terpasang
Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut nstalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL).
Penempatan Saklar dan Kotak Kontak
Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-offkan, sedangkan pemasangan dan
penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.
Penempatan Lampu Penerangan
Di dalam menggambar instalasi listrik penerangan, lampu penerangan merupakan bagian yang sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan penggunaan ruang,
perhitungan iluminasi yang teliti tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah (gedung), namun dengan bantuan tabel sangat membantu dalam menentukan tata letak pemasangan lampu yang tidak menyilaukan. Tabel 1 dibawah ini menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi (m2) dalam suatu ruangan.
Tabel 1. Variasi Besarnya Lumen dalam Ruangan
Area Lumen/m2
Ruangan keluarga 800
Ruangan makan 450
Dapur 800
Kamar mandi 650
Gambar di bawah ini menunjukkan penempatan saklar, kotak kontak, dan lampu penerangan.
Gambar 3. Denah Instalasi Rumah
F. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik (scientific).
Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 5 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Guru mendemonstrasikan menggambar gambar situasi
3. Siswa menggambar gambar situasi gedung sekolah sebagai contoh
240 menit
Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
Pertemuan 6 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan cara membuat gambar instalasi
2. Guru mendemonstrasikan menggambar saklar2 3. Guru menjelaskan penempatan komponen
instalasi penerangan
4. Siswa menggambar contoh gambar instalasi
240 menit
Penutup 1. Siswa mengumpulkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
Pertemuan 7 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci
2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Inti 1. Guru menjelaskan cara membuat gambar garis tunggal
2. Guru mendemonstrasikan menggambar garis tunggal
3. Siswa membuat gambar Pelaksanaan garis tunggal
240 menit
Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
15 menit
Pertemuan 8 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4. Siswa menggambar contoh penempatan lampu
240 menit
Penutup 1. Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil pelajaran hari ini.
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar, berdoa dan salam.
15 menit
Pertemuan 9 (6 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur
kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
15 menit
cahaya
2. Guru menjelaskan cara kalkulasi kebutuhan daya
3. Guru memberi contoh perhitungan daya
4. Siswa mengerjakan contoh kalkulasi perhitungan daya
Penutup 5. Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil pelajaran hari ini.
6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar, berdoa dan salam.
15 menit
H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan 2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, Tugas
3. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran
b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. c. Toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan syarat merancang instalasi penerangan tegangan 3 fasa
Tes dan tugas Penyelesaian tugas individu dan kelompok
Instrumen Penilaian Hasil belajar
Soal essay :
1. Jelaskan syarat perencanaan instalasi penerangan menurut PUIL 2000 2. Poin apa saja yang terdapat dalam gambar garis tunggal
3. Poin apa saja yang terdapat dalam gambar instalasi
4. Satu group instalasi penerangan dengan daya beban 450 VA memerlukan MCB ukuran berapa
5. Jelaskan alat yang disebut ELCB Kunci jawaban :
1. Syarat perencanaan instalasi penerangan menurut PUIL 2000 adalah adanya: a. Gambar situasi
b. Gambar Instalasi c. Gambar garis tunggal
2. Yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya. c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
d. Sistem pembumian 3. Gambar instalasi meliputi:
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya. c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta
pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik. 4. 2 Ampere
5. ELCB adalah alat untuk mengamankan instalasi dari bahaya tegangan bocor
Pedoman Penskoran Test / Praktek
Skor maksimal untuk jawaban benar = 100
Catatan:
Pensekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Teknik Instalasi Listrik Armico
2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3.
3. Laptop, LCD Projector
Sragen, 10 Juli 2017
Mengetahui
a.n. Kepala SMK N 2 Sragen Guru Mapel
Wks. Kurikulum
Suharno, S.Pd. Sugiyanto, S.Pd