• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.RPP-IPL-pertemuan ( 6 -9 Genap )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4.RPP-IPL-pertemuan ( 6 -9 Genap )"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 SRAGEN

Program Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik (IPL)

Kelas / Semester : XII / Genap

Alokasi Waktu : 4 x 6 JP (Pertemuan 6 - 9)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.6. Mengkoordinasikan pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board)

4.6. Mengkonstruksikan pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1 Memilih komponen PHB Utama

3.6.2 Menjelaskan posisi pemasangan PHB utama 4.6.1 Menerapkan komponen PHB utama

4.6.2 Melaksanakan pemilihan posisi pemasangan PHB utama

D. Tujuan Pembelajaran

3.6.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat memilih komponen PHB Utama yang dipasang

(2)

4.6.1 Dengan disediakan komponen, peserta didik dapat menerapkan komponen PHB utama yang dipas

4.6.2 Dengan disediakan komponen , peserta didik dapat melaksanakan pemilihan posisi pemasangan PHB utama

E. Materi Ajar

Memasang PHB Penerangan

PHB adalah peralatan yang berfungsi menerima energil istrik dari APP dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke peralatan pemanfaat listrik yang bearada dala ruangan

PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan tratur, dan harus ditempatkan dalam ruangan yang cukup leluasa sehingga pemeliharaan dan pelayanan mudah, aman dan mudah dicapai dan beberapa PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok.

Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat agar waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti instrumen ukur, tombol dan sakelar harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lajim lainnya.

Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus menggunakan terminal sehingga penyambungannya dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman dan terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dengan terminal saluran daya .

Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai penghantar harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik yang baik, rel dari tembaga hanya memerlukan lapisan tersebut pada pemakaian arus 1000 A keatas. Dan sambungan dua jenis logam yang berlaianan harus menggunakan konektor khusus misalnya konektor bimetal.

Ruang Pelayanan dan ruang bebas sekitar PHB

(3)

Untuk PHB tegangan menengah lebar ruang pelayanan antara dua PHB jenis tertutup dengan bahan yang tidak mudah terbakar yang berhadapan harus sekurang kurangnya 1,5 m dan antara PHB dengan dinding tembok harus sekurang kurangnya 1 m, lebar ruang bebas untuk pemeliharaan antar sisi belakang dua PHB harus sekurang kurangnya 1 m, dan antara sisi belakang PHB dengan dinding tembok harus sekurang kurangnya 0,8 m yang diukur dari ujung tangkai (apabila PHB terpasang tangkai penggerak menonjol keluar)

Jarak minimum antar bagian yang telanjanguntuk PHB yang ditata ditempat pemasangan, jarak minimum antar setiap bagian bertegangan dan semua bagian konduktif terbuka (BKT) yaitu bagian yang bersifat penghantar yang tidak termasuk sirkit arus, bagian bertegangan lain dengan polaritas atau fase berbeda dan bagian bertegangan lain dengan polaritas yang sama, yang dapat diputuskan hubungannya secara bebas harus sekurang kurangnya 5 cm ditambah 2/3 cm untuk setiap kV tegangan nominalnya

Pengelompokan Perlengkapan Sirkit

Pada PHB yang mempunyai banyak sirkit keluar fase tunggal, dan fase tiga, baik untuk instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, gawai proteksi, sakelar, dan terminal yang serupa harus dikelompokan sehingga ;

a. Tiap kelompok melayani sebanyak banyaknya enam buah sirkit

(4)

c. Kelompok perlengkapan fase tunggal, fase dua dan fase tiga merupakan kelompok sendiri sendiri yang terpisah.

Peralatan Yang Dipasang Pada PHB

Peraturan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan pekerjaan yang mungkin dapat terjadi pada pekerja atau kepada orang lain.

Peralatan atau material PHB penerangan dipasang sesuai spesifikasi rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku. Peralatan atau material PHB penerangan dipasang sedemikian rupa dan tidak menurangi tingkat pengamanan (IP) yang telah ditetapkan.

Pemeriksaan kualitas mutu pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus menerus sesuai prosedur. Setiap titik pengukuran diuji untuk memastikan resistance isolasi penghantar, pembumian dan polaritad sesuai persyaratan

Komponen – komponen PHB

a. Sakelar, Pemisah, Pengaman Lebur dan Pemutus

Sakelar, pemisah dan pemutus yang dipasang pada PHB harus mempunyai kutub yang jumlahnya sekurang kurangnya sama dengan banyaknya fase yang digunakan, semua kutub harus dapat dibuka atau ditutup secara serentak. Dan dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak tidak bertegangan dalam keadaan sakelar terbuka, dan tidak dapat menutup sendiri oleh gaya berat bagian bergerak tersebut.

b. Instrumen ukur dan Indikator

Instrumen ukur dan indikator yang dipasang pada PHB harus terlihat jelas dan harus ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan, terhindar terhadap kemungkinan pengaruh induksi listrik sekitar, terlindung dari suhu yang melampaui suhu kerja maksimum, bebas dari getaran mekanik atau pengaruh lain yang dapat menurunkan mutu/akurasi instrumen ukur/indikator dan harus selalu terpelihara kehandalannya secara berkesinambungan dapat menampilkan penunjukan yang benar sesuai dengan peruntukannya

Pada pengawatan instrumen ukur dan indikator dalam PHB atau panel distribusi harus menggunakan kabel fleksibel yang mempunyai pelindung elektrik yang dapat dihubungkan dengan saluran pembumian.

c. Penghantar rel

Rel yang digunakan pada PHB harus terbuat dari tembaga atau logam lain yang memenuhi persyaratan sebagai penghantar listrik dan besar arus yang mengalir dalam rel tersebut harus diperhitungkan sesuai kemampuan rel sehingga tidak akan menyebabkan suhu lebih dari 650 C (tabel ).

(5)

d. Komponen gawai kendali

Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu, sinyal, sakelar magnet dan kawat penghubung harus mempunyai kemampuan sesuai dengan penggunaannya dan harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk melayaninya, untuk penghantar atau kabel yang digunakan pada gawai kendali harus sekurang kurangnya 1.0 mm2 kecuali penghantar atau kabel yang sudah terpasang dalam gawai kendali itu.

e. Terminal dan sepatu kabel

Teminal harus terbuat dari paduan tembaga atau logam lain yang memenuhi persyaratan yang berlaku,dudukan terminal tersebut harus terbuat dari bahan isolasi yang tidak mudah pecah atau rusak oleh gaya mekanis dan termis dari penghantar yang disambung pada terminal tersebut atau sekurang kurangnya harus sama kekuatannya dengan kemampuan sakelar dari sirkit yang bersangkutan.

Sepatu kabel harus dibuat dari bahan yang sesuai dan kuat, dan ukurannya harus sesuai dengan kabel yang akan dipasang, untuk sepatu kabel yang terbuat dari bahan alumunium tidak boleh disambung dengan kabel tembaga atau sebaliknya kecuali dengan menggunakan bimetal, dan pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan, dan gaya tarik yang ditimbulkan oleh kabel yang akan dipasang sehinga gaya-gaya tersebut tidak akan langsung dipikul oleh gawai listrik yang lain.

Dibawah ini contoh Instalasi sirkit, Pengawatan,Tabel Instalasi dan tabel perlengkapan dari suatu PHB utama dan PHB cabang

Contoh gambar alur Instalasi Sirkit PHB utama dan cabang

APP PHB

utama Peranti cabangPHB listrik

Peranti listrik Peranti

listrik Perantilistrik

Tiang listrik

Sambungan Rumah Saluran Utama Pelanggan Sirkit Cabang Sirkit Akhir

(6)

Contoh gambar Instalasi Pengawatan Sirkit PHB utama dan cabang Bangunan 2 tingkat

TABEL PERLENGKAPAN INSTALASI GEDUNG 2 LANTAI

N O

NAMA SIRKIT

JENIS

KABE L

UKURAN KABEL

(mm2)

MCB

(A)

FASE

(TUNGGAL/3 )

BEBAN

PHB UTAMA

1 Saluran Utama Pelanggan

NYY 4 x 4mm2 25

(masuk)

fase 3 total lantai 1&2

2 Sirkit cabang 1 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(keluar)

fase 3 Lantai 1, tempat parkir,

dan taman 3 Sirkit cabang 2 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(keluar)

(7)

PHB CABANG 1

4 Sirkit cabang 1 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(masuk)

fase 3 total lantai 1

5 Sirkit akhir-R NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal KK1

6 Sirkit akhir-S NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal KK2

7 Sirkit akhir-T NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu

PHB CABANG 2

8 Sirkit cabang 2 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(masuk)

fase 3 total lantai 2

9 Sirkit akhir-R NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal KK1

10 Sirkit akhir-S NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal KK2

11 Sirkit akhir-T NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu

KABEL PERLENGKAPAN LISTRIK PHB

(8)

1 utama MCB fase 3 utama 1 Buah 25 A

MCB fase 3 2 Buah 20 A

Busbar tembaga

2 lantai 1 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar tembaga

3 lantai 2 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar tembaga

Gambar instalasi PHB gedung 3 lantai

KK 1

Tabel Perlengkapan Instalasi Gedung 3 lantai

(9)

3)

PHB UTAMA

1 Saluran Utama Pelanggan

NYY 4 x 4mm2 25

(masuk)

fase 3 total lantai 1,2&3

2 Sirkit cabang 1 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(keluar)

fase 3 Lantai 1, tempat parkir, dan taman

3 Sirkit cabang 2 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(keluar)

fase 3 Lantai 2

4 Sirkit cabang 3 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(keluar)

fase 3 Lantai 3

PHB CABANG 1

4 Sirkit cabang 1 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(masuk)

fase 3 total lantai 1

5 Sirkit akhir-R NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal KK

6 Sirkit akhir-S NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu lantai 1

7 Sirkit akhir-T NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu parkir dan taman

PHB CABANG 2

8 Sirkit cabang 2 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(masuk)

fase 3 total lantai 2

9 Sirkit akhir-R NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu bagian depan

10 Sirkit akhir-S NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu bagian belakang

(10)

(keluar)

PHB CABANG 3

12 Sirkit cabang 3 NYM 4 x 2,5 mm2 20

(masuk)

fase 3 total lantai 3

13 Sirkit akhir-R NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu bagian depan

14 Sirkit akhir-S NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal Lampu bagian belakang

15 Sirkit akhir-T NYM 3 x 1,5 mm2 10

(keluar)

fase tunggal KK

Tabel Perlengkapan Listrik PHB

N O

PHB PERLENGKAPAN JML SAT SPESIFIKASI

1 utama MCB fase 3 utama 1 Buah 25A

MCB fase 3 3 Buah 20A

Busbar 4 tembaga

2 lantai 1 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar 4 tembaga

3 lantai 2 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

Busbar 4 tembaga

4 lantai 3 MCB fase 3 utama 1 Buah 20 A

MCB fase tunggal 3 Buah 10 A

(11)

F. Model/Metode Pembelajaran

Pendekatan : saintifik (scientific).

Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 6 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci

2. Absensi

3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran

15 menit

Inti 1. Guru menjelaskan proses pemasangan PHB instalasi penerangan

2. Guru memberi gambaran tentang ruangan bebas disekitar PHB

3. Siswa berdiskusi tentang proses pemasangan PHB

240 menit

Penutup 1. Siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran kali ini

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 7 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci

2. Absensi

3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran

15 menit

Inti 1. Guru menjelaskan cara pengelompokan perlengkapan sirkit pelayanan

2. Guru menjelaskan peralatan yang dipakai pada pemasangan PHB

3. Siswa menggambar contoh tentang penglompokan dan peralatan PHB

240 menit

Penutup 1. Siswa menunjukkan hasil pembelajaran untuk diperiksa guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

(12)

Pertemuan 8 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci

2. Absensi

3. Guru sedikit mengulas pembelajaran yang lalu dan memotivasi untuk melanjutkan pembelajaran

15 menit

Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar alur PHB utama dan PHB cabang

2. Guru mendemonstrasikan gambar pengawatan PHB utama dan cabang

3. Siswa menggambar contoh gambar alur PHB dan gambar instalasi pengawatan

240 menit

Penutup 1. Siswa mengumpulkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 9 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci

2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

15 menit

Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar instalasi pengawatan gedung 3 lantai

2. Guru mendemonstrasikan tabel perlengkapan PHB gedung 3 lantai

3. Siswa menggambar PHB dan tabel perlengkapan yang diperlukan

240 menit

Penutup 1. Siswa mengumpulkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

(13)

H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan 2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, tugas

3. Prosedur Penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran

b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. c. Toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi

2. Pengetahuan

Memilih komponen PHB Utama

Tes dan tugas Penyelesaian tugas individu dan kelompok

3. Keterampilan

a. Trampil Menerapkan komponen PHB utama

Tugas Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi

Instrumen Penilaian Hasil belajar

Soal Essay:

1. Jelaskan hal hal yang harus diperhatikan pada pemasangan PHB instalasi penerangan

2. Jelaskan tentang ruang pelayanan disekitar PHB

3. Berapa sirkit maksimal yang dapat dilayani tiap kelompok PHB?

4. Gambarkan contoh alur instalasi PHB utama dan cabang diawali dari penghantar sambungan rumah

5. Gambarkan Instalasi pengawatan PHB utama dengan 2 PHB cabang

Kunci Jawaban

1. Pemasangan PHB :

(14)

 Ditempatkan dalam ruangan yang cukup leluasa sehingga pemeliharaan dan pelayanan mudah, aman dan mudah dicapai

 PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok.

 Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat

 Instrumen ukur, tombol dan sakelar harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lajim lainnya.

 Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus menggunakan terminal sehingga penyambungannya dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman .

 Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai penghantar harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik yang baik

 Sambungan dua jenis logam yang berlaianan harus menggunakan konektor khusus misalnya konektor bimetal.

2. Disekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas dengan ketinggian pintu dan lebar sekurang kurangnya 0,75 m dan tingginya harus sekurang kurangnya 2 m (PHB tegangan rendah) dan 2,3 m (PHB tegangan rendah dengan rel telanjang melintang) jika terdapat lorong yang sisi kiri dan kanan terdapat instalasi listrik tanpa dinding pemisah lebar ruang bebas sekurang kurangnya 1,5 m, dilengkapi dengan tanda pengenal seperlunya, dinding dan langit langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, penerangan yang cukup, sehingga mudah terlihat dan mudah dicapai agar pada saat pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan,pelayanan dan tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan bergerak sehingga lalulintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman

3. 6 (enam sirkit) 4.

APP PHB

utama Peranti cabangPHB

listrik Perantilistrik Peranti

listrik Perantilistrik

Tiang listrik

Sambungan Rumah Saluran Utama Pelanggan Sirkit Cabang Sirkit Akhir Sirkit Akhir Instalasi dalam rumah

(15)

Pedoman Penskoran Test / Praktek

Skor maksimal untuk jawaban benar = 100

Nilai Akhir = (Jumlah jawaban benar X 20)

Catatan:

Pensekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.

I. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Teknik Instalasi Listrik Armico

2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3. 3. Laptop, LCD Projector

Sragen, 10 Juli 2017 Mengetahui

(16)

Gambar

TABEL PERLENGKAPAN INSTALASI GEDUNG 2 LANTAI
Gambar instalasi PHB gedung 3 lantai
Tabel Perlengkapan Listrik PHB
gambar instalasi pengawatan

Referensi

Dokumen terkait

Halaman akan menampilkan dialog apakah anda ingin menghapus Sub Standar atau tidak, klik tombol oke untuk menghapus, atau batal untuk membatalkan

Malaria merupakan salah satu penyakit yang penting di negara tropis. Di Indonesia penyakit ini merupakan penyakit dengan angka kesakitan yang masih tinggi. Karena itu

Dan yang paling utama adalah kami membutuhkan bantuan teman – teman yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kami untuk turut membantu mendinamiskan organisasi ini serta

 Mengumpulkan informasi ALU  Mengumpulkan informasi Tugas Menyelesaikan masalah tentang Organisasi Processor Observasi Mengamati kegiatan/aktivitas siswa secara individu

a. Kerusakan dan kerugian konsumen. Pencemaran dan kerugian konsumen. Tanggung jawab pelaku usaha dalam memberikan ganti rugi diatas, tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat

2.Terapi konvensional intraventricular hemorrhage berpusat pada tatalaksana hipertensi dan peningkatan tekanan intrakranial bersamaan dengan koreksi

Isolasi bakteri dilakukan pada sampel susu yang menunjukkan mastitis subklinis menggunakan media Blood Agar Plate (BAP), kemudian dilakukan isolasi dan identifikasi

Untuk itu diperlukan bukti yang kuat yang membuktikan bahwa gugatan perdata atau dakwaan pidana adalah tidak benar, dan membuktikan bahwa yang dilakukan dokter sudah