• Tidak ada hasil yang ditemukan

281513604 Makalah Manajemen Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "281513604 Makalah Manajemen Kesehatan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

REVISI MAKALAH

MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Yang dibina oleh Ibu Nurnaningsih Herya Ulfah,S.KM., M.Kes

oleh:

SantiAlvianNi’mah (140612601120)

Silmy Marintan (140612600529)

SitiHarnungKholifah (140612601627)

Sri Wulandari (140612600138)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ManajemenKesehatanMasyarkat” dengan lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih pada dosen kami dan teman-teman jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Off-B tahun 2014, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Serta orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.

Meskipun kami para penulis berharap isi dari makalah kami bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti ada kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, kami para penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini bisa lebih baik. Akhir kata kami para penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

WassalamualaikumWarrahmatullahWabarakatuh.

Malang, November 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...…iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah...2

1.3. Tujuan Penulisan ...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Konsep Manajemen Kesehatan Masyarakat...3

2.1.1 Pengertian Manajemen Kesehatan Masyarakat...3

2.1.2 Fungsi Manajemen Kesehatan...4

2.2 Prinsip Manajemen Kesehatan...5

2.2.1 Planning (Perencanaan)...5

2.2.2 Organizing (pengorganisaisian)...7

2.2.3Actuating (Penggerakan)...9

2.2.4Controlling (Pengawasan)...10

2.2.5Evaluation (Penilaian)...10

2.3 Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat...11

2.3.1 Definisi Pelayanan Kesehatan Masyarakat...11

2.3.2 Teori Pelayanan Kesehatan Masyarakat...12

2.3.3 Tingkat Pelayanan Kesehatan Masyarakat...13

2.3.4 Lembaga Pelayanan Kesehatan Masyarakat...14

2.3.5 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan...15

2.3.6 Pelayanan Perawatan dalam Pelayanan Kesehatan...15

2.3.7 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan...15

BAB III PENUTUP...17

3.1 Kesimpulan...17

3.2 Saran...17

3.3 Daftar Pustaka...18

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut ensiklopedia administrasi, organizing (pengornisasian) merupakan rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan kerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja di antara satuan organisasi atau para pejabatnya. Pengertian organisasi lebih bersifat dinamis (organisasi sebagai fungsi manajemen)

Pekerjaan administrasi hanya melaksanakan kebijakan yang telah di tetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan kebijakan tersebut (Samuel levey dan paul lomba) perkataan administrasi kesehatan mengandung dua pengertian yaitu ad dan ministrate. Administrasi (latin ad = pada, ministrate = melayani). Artinya memberikan layanan kepada, administrasi kesehatan merupakan suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian. Pengarahan, pengawasan, pengoordinasian, pengarahan, pengawasan, pengorganisasian penilaian, terhadap sumber, tata cara, dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran, serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagi upaya kesehatan yang ditujukan kepada perorangan, kelompok atau masyarakat (komisi pendidikan administrasi kesehatan amerika serikat 1974)

Pada zaman kuno, ilmu manajemen telah ada. Hal ini terbukti dengan adanya ilmu agama, ilmu pengetahuan tentang hukum, politik, ekonomi pendidikan tinggi Al Azhar, bangunan-bangunan yang mengagumkan seperti piramida, candi Borobudur, tembok besar cina, dan sebagaimana semua itu tentu saja berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengendalian, koordinasi, kepemimpinan, pengetahuan sumber daya dan sebagainya.

(5)

pabrik-pabrik dan para pekerja, serta hasil yang berupa barang-barang memerlukan berbagai upaya perencanaan, koordinasi, pengendalian dan sebagainya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.

Dalam model tradisional titik berat model manajemen adalah pada pengawasan dan pengarahan, sedangkan model hubungan manusia telah mengalami perubahan dan menekankan pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan pribadi. Model sumber daya manusia agak berlainan. Seorang manajer dilihat sebagai seorang yang mendorong pengembangan dan mempermudah bawahannya untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen kesehatan masyarakat? 2. Apa prinsip manajemen kesehatan masyarakat? 3. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan masyarakat? 4. Bagaimana sistem rujukan kesehatan masyarakat? 5. Bagaimana evaluasi program kerja?

1.3 Tujuan Penulisan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Manajemen Kesehatan Masyarakat

2.1.1 Pengertian Manajemen Kesehatan Masyarakat

1. H. Koontz & O,Donnel (1964) dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with people).

2. Mary Parker Folllett (1999) mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in

each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined

objectives)

4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”

(7)

pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2 Fungsi Manajemen Kesehatan

Menurut Goerge R. Terry dalam bukunya Prinsip – Prinsip Manajemen, fungsi manajemen dalam suatu organisasi meliputi:

1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk pencapaiannya.

2. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.

4. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

2.2Prinsip Manajemen Kesehatan 2.2.1 Planning (Perencanaan)

(8)

mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Stephen Robbins dan Mary Coulter dalam buku berjudul Management mengemukakan beberapa tujuan perencanaan.

a. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

b. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

c. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan.Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan.Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.

(9)

waktu adalah perencanaan yang disesuaikan jangka waktu pencapaian suatu tujuan organisasi. Terbagi menjadi tiga tingkatan jangka waktu yaitu:

1. Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10-25 tahun.

2. Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 5-7 tahun.

3. Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah perencanaan umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.

Perencanaan dilihat dari tingkatannya terbagi menjadi dua tingkatan yaitu: 1. Rencana Induk (masterplan), adalah perencanaan yang menitik beratkan

uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas.

2. Rencana Harian (day to day planning)adalah perencanaan harian yang bersifat rutin.

Sedangkan perencanaan dilihat dari ruang lingkupnya yaitu:

1. Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini sulit untuk dirubah.

2. Rencana Taktis (tatical planning) adalah rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.

(10)

4. Rencana Terintegrasi (integrated planning) adalah rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu.

Menurut Nugroho (2010) syarat perencanaan yang baik adalah:

a. Rencana harus mempermudah pencapaian tujuan organisasi dari pemikiran pelaksanaan.

b. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang benar-benar memahami tujuan organisasi.

c. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang benar-benar mendalami teknik perencanaan.

d. Rencana harus diteliti secara merinci. e. Rencana tidak boleh lepas.

2.2.2 Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. (Goerge Terry, 2003)

Langkah-langkah Pengorganisasian:(Goerge Terry, 2003)

1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan organisasi yang harus dicapai)

2. Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi)

(11)

menjelaskan tentang garis koordinasi dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan organisasi)

4. Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan fungsi tiap-tiap staff)

Proses Pengorganisasian Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi

2. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.

3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien

4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis

5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai berikut:

(12)

2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan.

3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

2.2.3 Actuating (Penggerakan)

George R. Terry (2003) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Fungsi aktuasi/ actuating merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi aktuasi tidak terlepas dari fungsi manajemn lainnya. Fungsi penggerak dan pelaksanaan dalam istilah lainnya yaitu actuating (member bimbingan), motivating (membangkitkan motivasi), directing (memberikan arah), influencing (mempengaruhi) dan commanding

(memberikan komando atau perintah). (Muninjaya, G, A, A. 2004).

(13)

1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya 2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia 3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi 4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna

5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih

6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup 7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

2.2.4 Controlling (Pengawasan)

T. Hani Handoko (1999) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”

Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:

(14)

2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan 3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata

4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan- penyimpangan

5. Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

2.2.5 Evaluation (Penilaian)

Penilaian merupakan fungsi organik terakhir dalam administrasi. Dimana penilaian adalah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. (Sondang P. Siagian, 2003)

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penilaian merupakan fungsi organik karena pelaksanaan fungsi tersebut turut menentukan mati/hidupnya suatu perusahaan.

2. Penilaian merupakan suatu proses dimana penilaian adalah kegiatan yang terus-menerus dilakukan oleh administrasi.

3. Penilaian menunjukkan kesenjanagan antara hasil pelaksanaan yang sesungguhnya dicapai dengan hasil yang seharusnya dicapai.

(15)

Sihotang (2007) mengatakan bahwa penilaian memiliki 2 (dua) kepentingan yaitu kepentingan bagi karyawan dan bagi organisasi. Bagi karyawan dapat memberikan umpan balik tentang kemampuan, kekurangan-kekurangan dan potensi-potensi yang ada, yang pada gilirannya nanti dapat dikembangkan untuk meningkatkan kinerja, sedang bagi organisasi sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan karyawan, promosi, pemberian imbalan, dan berbagai aspek lain.

2.3 Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat

2.3.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan

Defini dari sistem pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep dimana konsep ini memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Dan menurut Level dan Loomba pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam waktu organisasi dalam memelihara dan menigkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan.

2.3.2 Teori Sistem Pelayanan Kesehatan

Teori sistem pelayanan kesehatan meliputi: (S Notoatmodjo, 2007) 1. Input

Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti system pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.

(16)

Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, sebahaimana contoh dalam system pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kasehatan. 3. Output

Hasil berupa layanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.

4. Dampak

Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil bari sistem, yang terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan , maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.

5. Umpan Balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatanyang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.

6. Lingkungan

Lingkungan disini adalah semus keadaan diluar system tetati dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan strategis, atau situasi kondisi social yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan masyarakat.

2.3.3 Tingkatan Pelayanan Kesehatan

Menurut (leavel & clark, 1958) tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah :

1. Health promotion ( promosi kesehatan )

(17)

untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat tidak terjadi gangguan kesehatan.

2. Spesific protection ( perlindungan khusus )

Dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yg akan menyebabkan penurunan status kesehatan. Contohnya pemberian imunisasi.

3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini danpengobatan segera)

Dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari tibulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. 4. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)

Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan 5.Rehabilitation

Dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan ini diberikan pada pasien.

2.3.4 Lembaga Pelayanan Kesehatan

Lembaga Pelayanan Kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan sangat bervariasi berdasarkan tujuan pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, comunity based agency dan hospice. ( Aziz Alimul, 2008)

1. Rawat Jalan

Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang memungkinkan tidak terjadi rawat inap. 2. Institusi

(18)

dalam memberikan berbagai tingkat kesehatan seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain lain.

3. Community Based Agency

Bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek rawat keluarga dan lain lain.

4. Hospice

Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang di fokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan biasanya digunakan dalam home care.

2.3.5 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)

Pelayanan Kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan.

2. Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)

Diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. 3. Tertiary Health Service (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)

Pelayanan kesehatan merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli.

2.3.6 Pelayan Perawatan dalam Pelayanan Kesehatan

(19)

2.3.7 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan 1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru

Perkembangan Iptek akan diikuti dengan pelayanan kesehatan, seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit. Dapat menggunakan alat seperti laser, terapi perubahan gen, dan lain lain.

2. Pergeseran Nilai Masyarakat

Masyarakat yang sudah maju dalam pengetahuan yang tinggi maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam pemanfaatan kesehatan sebaliknya masyarakat yang memiliki pengetahuan yang murang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap layanan kesehatan sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.

3. Aspek Legal dan Etika

Tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan pelayanan kesehatan, maka diimbangi pula tingginya tuntutan hukum dan etik sehingga pelayanan kesehatan dituntut untuk profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat. 4. Ekonomi

Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih di perhatikan begitu juga sebaliknya maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal.

5. Politik

(20)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan makalah tentang Manajemen Kesehatan Masyarakat adalah:

(21)

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Manajemen Kesehatan

Pada umumnya, fungsi manajemen dalam suatu organisasi meliputi: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating, Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian.

3. Sistem Pelayanan Kesehatan adalah sebuah konsep dimana konsep ini

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Dan menurut Level dan Loomba pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam waktu organisasi dalam memelihara dan menigkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

3.1 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dari makalah kami, karena terbatasnya waktu, pengetahuan, dan kurangnya rujukan yang berhubungan dengan makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Gde Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 220-234.

A.Sihotang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia , Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

(22)

Salemba Medika

Follet, Marry Parker. 1999. Visionary Leadership and Strategic Mangement. MCB University Press. Women in Management Review Volume 14. No. 7 Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Harold, Koontz dan C. O’Donnell (1964), Principles of Manajement Ed: Gunawan Hutauruk, Erlangga: Jakarta.

Leavel and Clark, 1958. Public Health. Yale Uneversity

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nugroho . 2010. Syarat-Syarat Perencanaan yang Baik .

http://danisnugroho.blogspot.com [Diakses 12 Mei 2013]

Siagian, Sondang P. 2003. Administrasi Pembangunan : Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta : Bumi Aksara.

Santoso Prasko. 2013. Pengertian Perencanaan dan Macam.

http://zona-prasko.blogspot.com[Diakses 20 November 2014] Stoner, James A.F. (2006). Manajemen. Jakarta.

Stephen P. Robbins, Mary Coulter. 2003. Management. 7th ed., Prentice Hall, New Jersey,

Terry, George R., 2003, Prinsip – Prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta

LAMPIRAN

Tanggapan:

M. Ainur Rohman: Penjelasan tentang tingkat pelayanan kesehatan belum dijelaskan secara keseluruhan

(23)

Pertanyaan dan pembahasan : 1. Agustina Maulida

Apabila salah satu prinsip manajemen ada yang hilang, masikah dapat berjalan dengan baik?

Menurut kami tidak, karena prinsip manajemen merupakan suatu satu kesatuan yang harus berjalan bersama-sama.

2. Anike Wulandari

Jelaskan yang dimaksud perlindungan khusus pada tingkat pelayanan kesehatan, serta berikan contohnya!

Perlindungan khusus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yg akan menyebabkan penurunan status kesehatan. Contohnya pemberian imunisasi.

3. Karunia Windiarta

Bisakah dijelaskan kembali tentang slide prinsip manajemen bagian organizing?

Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.

4. & 5. Reni dan winda

Jelaskan contoh input, proses dan output (beserta aplikasinya) ?

Input yang dimaksudkan adalah masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, Misalnya potensi masyarakat, tenaga kesehatan masyarakat, sarana kesehatan masyarakat, dll.

(24)

Disini saya mengambil contohnya yaitu puskesmas yang belum ada tenaga kesehatan dokter gigi, maka pemerintah akan memberi masukkan untuk menambah tenaga kesehatan tersebut sehingga proses bagaimana dokter akan meningkatkan kesehatan yang berpengaruh gigi itu.

6. Elmi Irfaani

Apa perbedaan rawat jalan dan rawat inap? Bukankah sama-sama ada ahli? Rawat jalan biasanya untuk menangani penyakit yang masih belum kronik dan pasien masih bisa diijinkan pulang kerumahnya. Sedangkan rawat inap biasanya pasien memerlukan pengawasan tenaga medik selama 24 jam dan penyakitnya bisa dikatakan sudah kronis.

7. Rilo Punjung

Bagaimana usaha kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat mendukung faktor ysng mempengaruhi pelayanan kesehatan?

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen menurut Terry (1986:4) adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan, yang

Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan

Dari hasil wawancara penelitian menjelaskan bahwa fungsi manajemen dari kegiatan penatalaksanaan hipertensi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan) di Badan Futsal Banjarnegara. Tujuan dari

Dengan penggerakan ini fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengendalian) akan lebih efektif sehingga tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/ pengawasan, yang dilakukan

Maksudnya, manajemen adalah suatu proses yang khas, terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan