Bab XIII
STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN
1.
Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan
a. Investasi
Merencanakan investasi
Merevisi investasi
Membatalkan investasi
b. Tolak ukur kegiatan/investasi
c. Merupakan bagian dari Company Profile
2.
Penyandang dana atau pemberi pinjaman
STUDI KELAYAKAN
Terdiri atas:
1.
Latar Belakang
Proyek dan pemrakarsanya
Baru atau perluasan
Produk yang dihasilkan
Bantuan Pemerintah/Insentip khusus
2. Pemasaran
Trend
Permintaan yang lalu
Perkiraan permintaan yang ada
Pesaing
3.
Produksi
Kapasitas Produksi
Sumber bahan baku & pembantu
Proses produksi
4.
Teknologi
Lokasi
Jenis Teknologi, Padat modal, Tenaga Kerja,
Perekayasaan.
Jenis dan jumlah barang modal yang diperlukan
5.
SDM
Jumlah dan Kualifikasi SDM
6.
Keuangan dan Ekonomi
Manfaat sosial dan ekonomi
Kebutuhan dana modal awal dan modal kerja
Struktur dan pembiayaan modal sendiri dan
kerjasama.
Kemampuan untuk pengembalian
7.
Lingkungan Hidup
Perlu adanya Andal atau tidak
Perlunya proses daur ulang atau tidak.
8.
Kesimpulan
ANALISA BREAK EVEN
Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan volume kegiatan.
Maka sering disebut : C.P.V Analysis (CostProfitVol Analysis)
Biaya variable, secara totalitas akan berubahubah sesuai dengan volume produksi.
Contoh : bahan mentah,komisi penjualan, upah lembur.
Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi
Contoh: gaji, sewa tempat, bunga hutang bank.
CONTRIBUTION MARGIN (CM)
Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variable tersedia untuk menutup biaya tetap.
BREAK EVEN POINT (BEP)
Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya total atau BEP akan tercapai pada volume penjualan dimana contribution margin (CM) sama besarnya
dengan biaya tetap.
Dalam mengadakan analisa Break Even (BE) digunakan asumsi dasar sebagai berikut:
a. Biaya didalam perusahaan terdiri dari biaya variable dan biaya tetap
b. Biaya variable secara totalitas berubahubah secara proporsional dengan
volume produksi
c. Biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan
volume penjualan. Jadi biaya tetap perunit berubahubah
Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan
“Profit Planning Approach” yang didasarkan pada
hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan
(Revenue).
Penghasilan penjualan dikurangi biaya variable
merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup
biaya tetap disebut:
Contribution Margin
, jadi bila
Aliran Kas
Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi
terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman.
Laba/rugi
Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harga
pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39).
Return cost ratio (R/C)
R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biayabiaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.
R/C= Total penerimaan penjualan produk Total Biaya
Benefit cost ratio
B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut.
Break event point
BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami
kerugian.
BEP produksi = Total biaya Harga Penjualan
Peternakan mempunyai 10 ekor sapi perah dengan produksi maksimum
10 liter/ekor/hari, lama pemeliharaan 5 tahun, harga jual susu Rp. 5.000/liter.
Biaya investasi
Kandang 10 x 2.000.000=Rp.20.000.000
Biaya tetap
10 ekor sapi @ Rp.5.000.000 = Rp. 50.000.000 Gaji karyawan 2 x Rp. 250.000 x 60 bulan = Rp. 30.000.000
Total Rp. 80.000.000
Biaya Variabel
Pakan
Rp.4.500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp.82.125.000
Pemeliharaan
Rp. 500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp. 9.125.000 Transport
Rp. 100 x 100 liter x 365 x 5tahun = Rp.18.000.000 Total Rp. 109.250.000
Modal usaha=biaya investasi + biaya total
=Rp.20.000.000+Rp.189.250.000
=Rp.209.250.000
Produksi susu
10 liter x 10 ekor x 365 x 5 tahun = 182.500liter
BEP PRODUKSI
Total biaya = 189.250.000
Harga penjualan 5.000
= 37.850 liter
BEP HARGA
Total Biaya = 189.250.000
Total produksi 182.500
Berikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun 2001.
ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI
Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan sapi adalah sebagai berikut.
Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi dengan pemanenan 12 ekor/minggu.
Masa penggemukan 100 hari(1 periode). Berat awal sapi 250 kg/ekor.
Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari atau 110 kg selama satu periode.
Harga jual sapi hasil penggemukan Rp. 12.300,00/kg atau rp. 4.478.000,00/ekor.
BIAYA INVESTASI
Uraian Jumlah (Rp)
Kandang dan peralatannya
Sewa lahan 4.000 m2 per tahun
150.000.000,00 1.000.000,00
BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
Uraian Jumlah
1. Biaya Tetap
Biaya penyusutan kandang dan peralatannya
2.055.000,00
Sewa Lahan 274.000,00
2. Biaya Tidak Tetap
Biaya bibit @ Rp.3.125.000,00 x 96 300.000.000,00 Biaya tenaga kerja @ Rp
2.130,00/hari x 100 x 96 ekor
20.448.000,00
Biaya pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor
52.880.000,00
Keterangan :
Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandang Per periode Umur ekonomis kandang
= Rp. 150.000.000,00 x 100 hari
PENERIMAAN
Produksi (ekor)
Harga (Rp/ekor)
Jumlah (Rp)
96 4.478.000,00 429.888.000
ANALISIS USAHA
a) Laba/Rugi
Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00‐Rp 379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00
Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode produksi (100 hari) atau
Rp.552.300,00 per ekor sapi. b) Return cost ratio (R/C)
Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha penggemukan sapi layak
diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13>1. nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan
menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.130,00.
c.) Benefit cost ratio(B/C)
B/C = Rp.50.431.000,00 = 0,13 Rp.379.457.000,00
Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar Rp.130,00.
d.) Break event point
BEP Produksi = Rp.379.457.000,00 = 84,7(dibulatkan 85ekor) Rp.4.478.000,00
BEP Harga = Rp.379.457.000,00 = 3.952.677,10 96 ekor
Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian dan tidak
Question?
Soal Kuis Studi Kelayakan
Kerjakan di rumah dan dikumpulkan 1 minggu lagi
Tugas:
1.
hitung:
a. analisa labarugi
b. Return Cost Ratio (R/C)
c. Benefit Cost Ratio (B/C)
d. Analisa Break Event Point (BEP) dalam produksi dan
harga
ASPEK FINANSIAL
A. ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA
Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut 1. penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor
2. masa penggemukan 100 hari (1 periode) 3. berat awal rata – rata 25kg/ekor
4. berat akhir pemeliharaan rata – rata 35kg/ekor dengan
persentase karkas 45%, harga karkas Rp.40.000,, sedangkan harga jual hasil penggemukan Rp. 500.000,/ekor
5. harga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekor
6. umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 periode penggemukan
B. BIAYA INVESTASI
NO URAIAN JUMLAH
1. Kandang Rp. 15.000.000,
2. Peralatan Rp. 6.000.000,
3. Sewa Lahan Rp. 1.500.000,
1. BIAYA TETAP
C. BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
NO. URAIAN JUMLAH
1. Penyusutan Kandang
(Rp.15.000.000 : 20)
Rp.750.000
2. Penyusutan Peralatan
(Rp.6.000.000 : 20)
Rp.300.000
2. BIAYA TIDAK TETAP
NO. URAIAN JUMLAH
1. Biaya bibit/bakalan
(100 ekor x Rp.250.000)
Rp.25.000.000
2. Hijauan pakan ternak
(100 hari x 100 ekor x 4kg x Rp.100)
Rp.4.000.000
3. Pakan Konsentrat
(100 hari x 100 ekor x 0,250kg x Rp.700.000)
Rp.1.750.000
4. Obat – obatan
(100 ekor x Rp.5.000)
Rp.500.000
5. Upah Tenaga Kerja
(2 orang x Rp.1.500.000)
Rp.3.000.000
6. Listrik Rp.200.000
7. Air Rp.300.000
8. Transport Rp.500.000
Total Rp.35.250.000