• Tidak ada hasil yang ditemukan

politik sebagai science

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "politik sebagai science"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah:

Pengantar Ilmu Politik

(2)

Ilmu Politik

(3)

What is Science ?

 science dalam pengertian ilmu pengetahuan alam  ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan

hukum-hukum alam yang telah dibuktikan kebenarannya secara empiris dengan pengujian dilaboraturium terhadap

benda-benda yang dapat diamati secara fisik dan material (subject matter) melalui metode ilmiah

 social science tidak dapat disamakan dengan natural science, penyebabnya adalah subjec matter ilmu alam dan ilmu sosial berbeda. Subjec matter pada Ilmu sosial adalah kehidupan sosial manusia yang mengalir, susah dikontrol dan susah ukur secara pasti (W.Lawrence

(4)

Unsur-unsur

Science

landasan dari

science

, yaitu:

 Ontologi,

 epistemologi dan

(5)

Ontologi

(6)

Epistemologi

(7)

Aksiologi

(8)

Politik sebagai

Science

 Ilmu politik mempunyai ketiga landasan Ilmu pengetahuan tersebut. Secara ontologi ilmu politik mempunyai fenomena yang ingin di ketahui yaitu fenomena kehidupan politik

manusia. Kemudian, secara epistemologi ilmu

(9)

Perkembangan Ilmu Politik

Terbagi menjadi 2 mahzab

 Positivistik

(10)

Positivistik

Positivistik adalah mazhap yang

berkeyakinan fenomena politik adalah

fenomena yang dapat ditemukan

hukum-hukum kebeneran umum seperti pada

(11)

Anti Positivistik

hukum-hukum umum sebagaimana ilmu

alam tidak mungkin ditemukan pada

fenomena politik.

Sebab fenomena politik terkait dengan

manusia yang tidak dapat diramalkan,

namun hanya dapat dipahami dan

(12)

Pendapat tentang politik

Politik dalam kajian klasik (menurut para

filsuf Yunani kuno) :

-

Politik dipandang secara normatif, yaitu

(13)

Politik dalam kajian kontemporer/

modern

Miriam Budiarjo

Konsep-konsep pokok

tentang menurut para ahli mencakupi

kajian tentang:

 Negara (state)

 Kekuasaan (power)

 Pengambilan keputusan (decision making)

 Kebijakan (policy)

(14)

Negara (state)

Para ahli yang menekankan negara

sebagai inti politik memusatkan

perhatiannya pada lembaga-lembaga

kenegaraannya serta bentuk formalnya.

Tokoh:

 Roger F Soltau

(15)

Kekuasaan (power)

 Para ahli yang menekankan kekuasaan sebagai inti politik beranggapan bahwa politik adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah memperebutkan dan mempertahankan

kekuasaan.

 Tokoh:

 Harold D Laswell

 W.A. Robson

 Deliar Noor

(16)

Pengambilan keputusan

(decision making)

 Para ahli yang menekankan pengambilan keputusan sebagai inti politik berpendapat bahwa pengambilan keputusan menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara

kolektif mengikat seluruh masyarakat.

 Tokoh:

 Harold D Laswell

 Joyce Mitchell

(17)

Kebijakan (policy)

 Para ahli yang menekankan kebijakan umum sebagai inti politik berpendapat bahwa setiap masyarakat mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai melalui usaha bersama. Untuk itu perlu adanya rencana-rencana yang dituang dalam kebijakan pemerintah

 Tokoh:

 Hoogerwerf

(18)

Pembagian (distribution) /

alokasi (allocation)

 Para ahli yang menekankan pembagian dan

alokasi sebagai inti politik beranggapan bahwa politik adalah membagikan dan mengalokasikan nilai-nilai secara mengikat. Dengan penekanan bahwa pembagian ini sering tidak merata dan menyebabkan konflik.

 Tokoh:

 Harold D Laswell

Referensi

Dokumen terkait

Seorang pemimpin mempunyai peran dalam memimpin, memotivasi dan mendorong para guru dan staf yang ada di sekolah untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai

Berdasarkan pendapat 11 (sebelas) ahli hu- kum tersebut setidak-tidaknya terdapat tiga ciri yang sama dalam politik hukum yakni kebijakan dasar yang memuat arah kemana

Inti politik dalam konteks ini menjadi sebuah politik citra, sehingga bentuk komunikasi dan pesan-pesan aktor politik adalah citra-citra palsu yang dibangun oleh para aktor politik

Penelitian tentang kebijakan politik presiden Jokowi ini menarik untuk dikembangan dengan menekankan keberlanjutan sampai kapan kebijakan ini akan berakhir dan aspek

Konflik dalam naskah digunakan penulis untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi politik pribadi penulis seperti pemberian hak berpendapat bagi rakyat Indonesia karena

kebijakan ingin berhasil secara efektif dan efisien, para pelaksana (implementors) tidak hanya mengetahui apa yang harus dilakukan dan mempunyai kemampuan untuk melakukan

James Colleman, membedakan antara kedua tipe itu, bahwa PKn atau latihan kewarganegaraan (civic training) merupakan bagian dari pendidikan politik yang menekankan

Oleh sebab itu untuk mencapai demokrasi yang baik dan persaingan yang sehat, para elite politik maupun masyarakat perlu memahami hal-hal yang berkenaan dengan politik, komunikasi