ISSN:
lB5B-294-I
JIIJRIUSA}SPM$ENDNKNNIBAXXASADAM"AXX FAKIIJLIIAS B.NHfuS"A ]DAT{ SMq[
LND.{N"VMSMAS
NtsGMI
YOGYAKA&TA
;
;
Jurnal
Kebudayaan
Jawa
\-o1.1, No.3. to April 2013JURUSAN
PENDIDIKAN BAIIASA DAXR.{H
FAKULTAS
BAI{,{SA DAN SENI
UNI\ERSITAS
NEGERI
YOGYAK{RTA
Jumal
Kcbudayaan
Ja$'aVol.1, No.3, 1() April 2013
ISSN:18S8-294-X
Penerbit:
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Nege
Yos/akartaAlanrat:
Jumsan l'€ndidihan Bahasa Daerah
Fakultas tsahasa dan Seni Universitas Neged 1'oS/akarta
Karangmalang. C{turTllnggnl, Depok, S]eman,
lb$
akarta 55281 Teb- o274-55cJ843 ps$'- 12Tim
realaksi:Ket
aBendahara
Dr. Suwardi, N{.Hum
Venny Indria Ekor,ati, M.Litt.
S
HertantiWulan,I|HuIn
Dm. Sutdsna $iibalva, M.Pd Dra. Sri Hafti Wid\,?stuti, N{.I{unDm. Hesti N{ull ani,
}LIluln
Drs.Muly
a,Il.HrlL
Drs. Afend)' U'idayai, X{.PhilProt Dr. Damardjaii Supadjar (UGM)
Prol
Dr. Zamzani. XLP(I(UNll
}'rof. Dr. X{arsono, SU (UGM) Prof. Dr. Setv.rYlr'lvono, MA (Unesa) Irrof. Dr. Srlarlj
(UN\')Irof.
Dr. EndangNu
rayati [UNY)Prol
Dr. Suivarna (UNf') Drs. Hardiyanto,{.Hrltr
Dm. SitiMullari,
NLHunl Dt's. Hartanto UtonoNurhidalnti, X{.Hum Avi N{eila$'ati,
}IA
Dr.PuN..li
xI Hnrn Penyunting AhliPenlrnting bahasa
Sekretariat Sirkulasi
Red-ksi meighar.pkEn masukan maka ah yane berhubunsan dens.n
masa ah kebudayaan Jawa. Naskah yang dlmuat ak:n mendapatkan nomor bukti p€n€rbitan sebanyak dua eksempiar. Pemuatan sLratu naskah tidak
PENGANTAR
REDAXSI
Peranan kebudayaar
Jawa
semakin pentiDg
ali
eraglobalisasi dewasa
ini.
Dalam kaitannya
denganpenbentrkan
kepribadian bangsa. kebudayaan Jawa tela.h men].umbangkalbutir-but
keadfan lokal. Bagi pembinaan generasi muda, burlaya Jawamerupakanlahan suburuntuk menbina budi pekerti luhur.
tsersama dengan kebudayaan daerah lainnya,
sepefi
budaya Batak, Aceh,Mirang,
N{ela}.u, palembang,Suda,
X{adura, Bali,Bugis, A{akasar, N{inabasa, Banjar, Sasak,
Inmbok, Mad
r.a dan Papua, malra eksistensi blldaya Jawadalan
Iingkup lokal, nasionaldan
global
menjacli sangat strategis.
I(ebualalaan*ebudayaaDdaerah
itu
telah
rnemperkokoh
ialentitas nasional.
Dcngannempelajad dan
mengkaji kebudayaan daerahitu, naka
bangsa bangsakita
diharapkar tetap berpegaDg teguh pada akar bualavawarisan luhur Denek rnoyang seDdiri.
Kehadimn
Jurnal
KeTaurenedisi
ini
menjadi
saranakomunikasi
intelektual dan
akademisbagi
sekalian cendeldawan yang peduliteriadap
seluk beluklocal
rrlsdon
yang berasal darikebudayaan daerah. De$'an redaksi meughalapkan koDtribusi dad para cerdekiawan, seniman dan budayarvan untuk nenlrumbangkaD buah gagasannl-a, dengan
larapan
masa depan akan terwujud lebih agungdan
anggun, sebagaimana wejanganKanjelg
Sinu\^aln Sd Susulrunan Paku Bu.wanaX: nnn
kwraranirLg
bangsa dtonununghitlg lulruring bu (lelt a.
tl
r
DAF.TAR
ISI
Pengantar
Redaksi
...iii
D.rftarisi...
...i\Ajaran
Etita
Politik
Dalam Pagelaran Wayang Kulit(IvaAriani)
....1Nilai-Nilai
Etika dan Estetika Dalam Prosesi Upacara Perkawinan Masyarakat Ja\ .a (Muiyana) ... 12Vadan Islam Jawa dalam
Perdri{rnar (Allnad Dirn}"ti
Huda)
... 23 Peranan Seni Perhrnjukan TradisionaldarTradisi
Lisan BagiN{$yara}at
(Sd HartiWidyastuti)
... 41 Perfornance Studies dalam Perfomatir.itas Ritual di JawaTengah
Q{tning
Zaidah) ...-...---...-...-.-...53 Strategi Imaginatif-Analitis dalam Memahami ?ar-ibasan danProverbs(PaulusKumianta)...63
Ragam Hias Busana TariKlasikJarva (Pramularsih Wulansad) ...74
Ajaran Moral dalam Semt Wedbatama dalam RaDglG
Pembentukan Peker-ti Bangsa (Hardiyarto) ...-...-. Bs
Konsep Kekuasaan Ja$? IUenur-ut Serat Nitiplaj a (Punvadi) . ... ... 9 8
Pembelajaran Bahasa Jawa Sebagai Pembentuk Jati
Did
Bangsa (Sri HertantiWulaD)..
... 113Nilai
Bu,l'
Pel ed iJ.'l.m
Naskch Dolr nrn Bor"h' \ enn) lnclria
Ekorvati)...
... 126PERANAN SENI PERTTINJUIC{N
TRADISIONAL
DAN
TRADISI
LISAN BAGI
MASYARAKAT
Sri
Har.ti
Widyastuti
Fakultas Bahasa dan Seni Univetsitas Negeri yogyakafi a
sriharli@un].ac.id
Alrsfract
This
reseacrh descbs
about traditional
art
and
folklore in
community. Traditional
art
values have some
function
asentertainment. educalion and
spiritual mo\ement.
Ent"rrrinmentlor
(ommunih
u"ed
lor
rplararion
and
usc
tlle
cfare
.imp.Traditional art
have ethic valuetllat
use.lfor morrl
tea.lrinc
toyoung genemtion.
Spi tual
movehent
in tmditional art give;
topeople, because there are meditation media. For exanple, wayang purwa art per{ormadce that coDtains spidtual and moral teachin€i.
Ke''words: tradiiional art, community, rnoral teaciing.
A.
Penclahuluan
Kesenian tradisional dan tradisi lisan Jal,ra merupakan hasil budaya masyalaliat Jawa yang mempunyai peranan dan fungsi yang
hampir
samabagi
masyarakat.Dilihat dari
wnjudnya, keseniantradisional dan tradisi lisaD tersebut mempunyai persamaan wujud,
yaitu
dibentuk dengan estetika yang tertata.lvalaupun
demikian, kesenianiradisioral
elnpur]},ai fungsi y:rnglebih
kepada fungsihii:uran
disamping fungsiirngsi ritual
dan tungs;fungsi yang lain. Sementaraitu,
tradisi lisan juga menpunyai fungsi yang lebih padaekspresi masyarakat terhadap
jiwa
estetisnyadan
pembentukaniarrnoni
lingkungan.Kedua
beutuk
ini
dijadilan
bahan penulisan disebabkan pengaiaman penelitian terhadap seni pertunjukan dantradisi
lisandi
kawasan Candi Ratu Bokodi
wilayah sleman yogyakara(Zulfi
llendri,
2o1o) dan penelitian tentang hesenian tentang pemetaankesenian
di
wilal'alr Dukun I(abrpaten lllagelang
(S
Harti
Widyastuti,
2012).Hasil penelitian
menunjukkan bahwa adanyahubungan antara kesenian
tradisional dan
t!_adisilisau
Padamasyarakat
yarg
mempunyai
kesenian tradisional,
vangkehidupannya sangat
s[bur,
rnaka tradisi lisan yang adajuga sangatsrrbur.
Kecluahal
inilah vang
akan diungkap
peranannya bagi n1asyarakatSeni
peft
njukan tradisional merupakan bagian darifolllor
seiengahlisan.
Senipertunjukan
tndisional terkait
erat
denganhasii
seni
budayayang
dipcntaskan dengannernpertimba[8kan
aspek-asfek estetikaseni
Sementara tradisi lisan juga merupahan bagian tlarl folklor yang sedng disebut sebagaifolldol lisan Adapur
bentuk-bentuk seni pertunjukan lradisional adalah jatilan, kuntulan,
<lolalak, angguk, srandul, ketoplak, topeng iren8, ludrug, taFrb, dan masih ban) ak lagi l,ang lainnYa
Kesenian adalah
pell\ujuden da'-i
bentuk-bentuk
yang ekspresif atxu penampilan bentuk-bentrk ekspresifda
seseorarg'Seri
sebagai barang konsumsi mer'rPdkan salah satupe$'ujtdan
yang dapat memberitan sisi rohani, yal]g selama
tumb
h
pesatry"a perkembaDganihmr
pengetahuandan tekhololli
menjadi tersisihdan kurang
diperhatikar, (Gustami dalam Soedarsono, 1986: 22)' Sebagai bagian kebuclayaanatat
unsur
budaya, kesenian dapatdigolongkan
ke
dalarntiga
penggolongan utama,yaitu
seni rupa,misalnya seni
pat[ng, kdya,
seni gmfik, seni leklame,
seniarsitektur, alan seni
dekorasi
senipcrtnnjr*an, nisalnya
senitari,
tanwitar,
seni musik, deklamasi, dan seni drama Seni audio visual,misalnya scni .lialeo dan seni
film
senentaraitu
seni pertunjukandapat dipilah ke dalam kesenian tradisi,
modcm
dan nT assaKeseDian tradisi merupakan kcsenia yang berasal dari
tradisi
rnAsyarakatlohat
yang berkembangtumn
temuruDminimal
duagenerasi. Kesenian rnoLlern adalah kesenian yang dikeDrbangkan
dari
traclisi,lang
disesuailiandengar
kebutuhandunia
rnodernKesenia[
rnassa adalah kesenianyang diubah perannla
sel]agaitontoDan yang dapat menarik rnassa sebanyak-ban,vaknya Kesenian
tradisi
masih dibedakanke
dalam kesenian keraton dan keseriannlyat.
Kesenian kemtor1 adalah kesenian yanglahir
di
keraton, berkembang dan dipeftunjukkan di keraton. Kesenian rakyat adalah kesenianyang rnuncul, dipertunjukkan, dan dimainkan olch rakyat.Dalan
masyarakatmodern peranan
seni
peftunjukan tradisionalnaupun tmdisi lisan tidak
tampak. H.rlitu
akan lebihterasa
tidalt
bermaknabila
dikontraskan dengan perkembanganindustri
yangmeramlah
di
senua
lini,
termasuk menpeDgaruhipola
pikir
dan palldangao hidup masyarakat industri yang notabene adalah masyarakat modern. Masyarai<at menganggap 'uairwa senipertunjrka[
tradisiidentik
dengan masalahl
dan "ga_va tua". Dari pengamatan yang dilaktkaD terhadap pertunjukan seni tradisional,malia
penontoDyang
ada
adaiah ter$atas pada
mas].amkat setempat. Senipcflunj
kan tersebut digelar dar, telbatas paala omng tua serla anak-anak. Jarang sekali anak-anak mudadaD remajayangantusias
nelihat
senitradisional dan
apalagi senitradisional itu
dipentaskandi
linglup kota. Hal
itu
bisa
dihontraskan dengan pelbandingan kesenian rnodern yang berhembang sangan cepat diIndonesia.
Uttrk
pefiunjr*an
nusik
moder[
yang
dervasa
ini
didominasi oleh gaya-gaya dan aliran dari kolea sudah memnrball
anak-anak
muda
dari
sel<torperkotaan sampai
ke
pedesaan. Keadaanitu
menunjukkan seolal-olah kesenian tradisional sudahtidak memiliki
pemnanlagi
dalam kehidupan masyarakatdi
er-amodern
ini.
AdapuD
tladisi
lisan
juga
sudah
tidak
tampak kehidupannya dan dibicarakan di masyarakat perkotaan.Ungkapan-ungkapan
tradisirDal
disanltailcn hanya
pada
kelompoknasyaralat teftentu
yang bersifat kelokalan, seperti
ungkapan-ungkapan tradisional Jawa tampak digunakan padanyarfiar
yangbersifat
lotal,
yaitu
campursad.
Namun
demikian,
untukmasyarakat di pedesaan bentuk-bcntuk tradisi lisan
terutana
untrk
beniuk-bentuk tradisional masih diguDakan.
Seperti
nisalnya
pelggunaan ungkapanundha
rrsuk bosa Jawa, uDgkapan tladisional, serta sastra lisan yang dimasukkan ke dalam mata pelajaran bahasa Jawa sepelti yang tercantum dalartkurikr
um
muatal1lokal
Jawa pada jeniang sekolah dasar sampaiselolah
menel1gah.Semalin menipisnla
pemahaman mas,varakatterhadap
petudukan
kesenia[
tradisional daniradisi
]isan makabentuk bentuk budaya
itu
akan menjadi senakin hilang dantradisi
tersebut mcnjadi terserabutdari
akarl]1'a Adapunfolklor
adaln]rsebagian kebudayaan
ya[g
penyebarannya pada umumnyane]alui
tutur
kata atau lisan (Dananjaya, L986r 5). Tradisi lisanatat folklor
lisan tampal
pada
bentuk-bentuk bahasa
mkyat,
ungkapantradisioDal, pertanyaar tradisional, sajak dan
puisi
ralfat,
ce
ta
prosa ralq'at, clan nyanyian mkyat [Dananjaya, 1986i 22).
Sementara itu bentuL balasa ral$'at
tanpak
pada logat ataudialeg,
slanl
atau kosakata
yangnerupakan idiunr dari
kolektif
}]rusrls.
\(an
atau s\ank]a\1gda\tm
a$i.tlNsus
atau sering disebutsebagai behasa rahasia. Selanjutnya terdapat
pula
shop tctlk ataubahasa
para
pedagar.'9,colloquial atau
bahasa sehari-har-i yaDgmenyimpang
dar'i
bahasa kol vensional.Bentukyang
lain
ndalahsirkomlokusi, pembedan
nama
bagi
seseorang,
gelarkebangsarvar,an,
bahasa
beltingkat,
konomatopoetik
atarlkonomastis
yang nerupakan
kata_katayang dibentuk
denganrnencontoh
suan
alamiah
(Dananjeya,
1986; 22_27)
Dalan
masyar-alat Ja$? bentukhadisi
lisan tampak padabentu}-benttk
sastra
lisan,
yaitu
dongeng,mitos, dau
legenda,unglapan,
lagu dolanan, rrndha usuk bdsd, ccngkri?ndn, dan sirkomlokvsi1.
Seni Pertunjukan Tradisional
alan
Tradisi
Lisan Ja$'a
scbagai
Harga
Kult[ral
Masyarakat
Jawa
Seni merupakan
salal
satu unsur buda]'a Unsul budayajni
terbentuk daritiga ll.trjud budaya, yaitu ide, perilaku atau tindakan berpola, dan
kaq'a
atau artefak. Oleh karenaitu,
senitradisi
dantradisi
lisan
diciptakar
oleh
masyarakat pendukungnya 1'angke
udian menjaditradisi
sampai saatini
melalui pernikiran yang sangat rnetang.Hal
itu
disebabk:ln karenatmdisi itu
bisa menjadiada
daDdilakukau seoua
tems nencms
liarcDa sudah rnelaluipeDga
atan yang terus rnenerus akan adanya per-aDan dan filngsi'rada
dt1abentuk
budayatersebut.
Sebe]urn keseniant€tse}ut
diciptakaDdinulai
dari adanya ide dari masyarakat penciptanya.Ide-ide
terscbut
dipengaruhi olehkondisi
sosial ekonomi budal'a padaI'aktu
seni tr.adisi dan bahasa lisao itu diciptalian. Olehiarena
itu,
makabentuk scni
tradisi
kerakyatan ter.lihat sangat sederhana,tidak
mengada-ada, dan apa adan1,a. Sebagai contoh,lertuujukaD
,Jatilan atau ditempatlain
sering siscbut Reog, atau.ering
juga
disebut denganJaran
Kepang,pertunjnkall
Sranclul,ierlihat sederhana baik dad gemkan
ta
, properti, maupun busana,.ang ciigunaitan. Untuk
peftujukan jarilan,
ide tentang peNiapan rasukaD
plajudt
_vang akan meujalankan tugas denlian naik kuda.:emudian
latihan
perang dipengaru]ti olehkondisi
pcmerintahan aman dalrulu yaug bercorak kerajaan.Ide
tentang pelepasalljirva untuk
sampai pacla kcbe}asanlang dikaitlian dengan heroik dan kekuatan alam ditampakkan pada
:esi lcsrrupon.
Sepertidil(etahui
pola-polaftcsrrrrpan
ini
juga banyakterdapat pada bentuk-bentul
keseniantratiisional
Jarva .ainnya. Pada satu sisi bentuk fte-surqr.Dr atau ti.anceini
m€njaali'enbatan untuk dialog antara leluhur dengan masyarakat pada saat
.:esenian
tradisioral
tersebut
dihkulian.
Ide-ide I,ang
demikian.lrsebrt
dan menulunkan alrtifitas belpola !'ang kemuclian ctitatale[gan
cita
rasa estetislultur
masyamkatnya serta nenggunakaDrrope
i
yang
mer'upal<anbenda
budaya sesuai konteks jaman.resenian ter.sebut dihasitkan.
Sepeti
misatnya penglBnaak properti .leris, tombak, dan jaran kepang.Pade bentuk-bentuk tradisi lisan, cerita r.akvat yang berupa
:ritos,
dongeng,daD legenda
merupal(an l!.u.judbudaya
yangrlenlpunl'ai
nilainilai
yang
sangat
dalaln.
Nilalnilai
tersebllt:lisanpaikan
secara
elisplisit maupun
ilnplisit.
Harapan
dari:rasyarakat pencipta
tradisi
lisan
tersebut
adalah
ter.ciptanva .reseinrbangan dunia dengan kata lain,ty'ertolJuHayllning
BaLuane.iau mcnciPtakan tertib dunia, tertib kosmr)s, dan tertib alanl untuli
iesejalrter-aan mamrsia. Tr.aclisi lisan yang berupa undho asuk bc.so
:tau rnggoft
unggui
ba.sa menjadi tanda bahwa masl.alaliat Ja$,a :nempakan mas).arakat yang sangat rncmperhatikan lieseinbaDgankahidupan
agar
tidak
tefadi
ketinprngan dalam
arti
ketidaksopaDan
sikap atau
balkan
sampai menyxkiti
hati.
KlasifilGsibahasa yang sering disebut znd,ho usuk basa Jawa yang sekaraDg
tinggal
terdi
dari
brrsa kramcl
inggil,
rnadga.
dan
ngo,tome
rpakan karya yang sargat luar biasa dali leluhur. Dari apa yan€idisampaikan
di
atas,nrata
keseniantradisional
daDradisi
lisanmprupaknn
hrlla
kullrrral wnrican nelrek mu)xng )anp mempunyaimakna ynng sangat dalam.
oleh
karenaitu,
maka peranan kedua hasil budaya tel.sebutbagi masyarakat perlu diungkap.2.
Peranan
Seni
Pertunjukan Tradisional
dan
Tradisi
Lisan
a.
Penggambaren Cita-cita dan Harapan N{asyarakatseni
pertunjukan
tladisi
dan
tradisi
lisa[
rnen1punyaiperaran yang sangatkratbagi kehiduparl rnasyarakat lokal. Peranan
tersebut
nlanpu
mernbata
masyarakal menjadi masyaralat yang rnempunJai
kckuatan dan semangat )'aDg tiDggi dalam menjalani kehidupan atau serirg disebut sebagai masyarakat yang menpunyai ketahananhidtp
yangtinggi.
AdaPun peranan seni pedunjukantradisional
dar
tladisi
lisan
bagi
nasyarakat adalah
alat
untuk
mengganbarkancita-citr
dan harapan masyarakat.Sepelti
telahditr
iskan
di
atas bahwa seniperlunjukan
tradisional dantradisi
lisan
adalah perh'ujudaD
dari ide
komuniias atau
kelonrpolirnasl,alalat. Senentara
itu
ide -vang disafrpailtan dan digambarkanmelalui seni pertunjukan kemudian
diberi
tema.
SeladutnyadigJrrp,ler.g:rn
lornpo'i"i
d;n
p.nye'LIJi:rn
rrnsur-un'ul
pembangr
alau unsur-unsur struktur kesenian tersebut,Lebih
lanjut
heseniantGdisional
tersebut kemudian diberi rvatakdan sifat
yang ditampalkan dalam properti,
busana, dangerakan
aiau
suara atau
iringan
I'ang
dihmapkanhal
ini
akal
marnpu nlenggugah pendengar, pemirsa lebih
laniut.
Bila pcsanitu
sanpai,
akanteljrdi
komunjlrasi antara pencjpta dengan pemirsaatau penonton heserian
tradisi
tersebut. Adanya komunikasi l'angte{alin
akannampu ncnarik
minat
masyatakatuntuk
menontonalau
mendengarnya. Ketersampaiankomunikasi
tersebut
akannenjadi
sangat lekat apabila disertai dengan penya[rpaianmalna
atau ide nasyarakat peltdukungnla melalui pencitraan atau bahkan keterangan langsung.
Kesenian
tradisional diciptakan
oleh
masyarakatpenciptanya sesuai dengaD unsur.
sosial
budayayang
melatar_belakanginya.
Oleh
karena
ifu,
mal<a kesenian
traclisionalmerupakan
alat
urtuk
menyampaikanpesan teDtang
cita_cita,harapan r,rasyar.ahat penciptanya ter.hadap
suatu
keadaan yangdisampaikan nlelalui peniman-peniruan gerak dan b1lr1i. Di dalam
kesenian
tradisionai
sepefti
Sr-andui
dan
Ketopral<,
ceritadisarnpaikan meDggllnakan
undha usuk bcsc
Jawayang sesuai dengan kapasitas l<edudukandan usia
pemeraruya.
Gambaran tenta[g e]rsplesi cita-cita nlasyarnl(at agar persoalar-persoa]an ],angterjadi
dalam kehidupan
diselesaikan dengantatanan
hamoni
tampak pada penggunaaD bahasa
lisan
sepettirlndirr r6uli
6dsaJarva.
Hal itulah
yang liemudia discbut seballai senipertrnjukan
tradisional dan tradisi lisan merupalian alat pen€iganlbaran cita cita
dan harapan masyarakat.
b.
Alat Penga\\'as NomraSepelti
disebutkan
di
atas
bahwaseni
p€rtunjukautradisional
merupakru penggambar.an kehidupan pada jamannyaI'ang
disampaikandengan
cam
sedethanadan
kadaDg_tadangberbentuk
sindiran atau bahlan
secar.alangsung
disampaikan berupa nasehat-nasehat yaDg penting bagi kehidupan masyarakat. Sebagairnisal pada
kesenianketoprak,
sranilul,
wayangkulit,
peristi{.a kehidupan dan pelsoalan hidup dikemas dengan saputanestetika
Fng
kemudian ditambah dengan sindiran-siDdiran }?ngseolah-olah mentertawakan
kehidupan
scrla
menasehatimasl'arakat.
Hal
tersebut ter-dapatpada
bentuk-bentuk, adegaD,gc1
a-gard ddam
*'ayangkrllit,
dan adegar gecul dalam keiopmkdan srandul,
Nasehat-nasehat tentang norma-nonnayang
har.usdiiratuhi
dalam masyamkat sepefti misalnya hal-trat spesifik terus mel erus disampaikan dalam ker.angka budaya masyarakat tenianghal-hai yang tidak boleh alilakukan seperti
nisalnya
molina
ataumadacl, main, madon, m.rling, ?ninun biasanya menjadi kerangka dalam meneguhkan norma keimaran dan karaliter baik malusia.
Norma-noDna
kepatthan
serta sopan santunjuga
tampakpada penggunaal bahasa lisan. Seperti misalnya penggnnaan undhd
usuk untuk raja, patih, dan struktur
kepenedntahannya
sertakepada rakyat biasa menggunakan
rlnr/ho usuk
?iasayang
telahditetapkan.
?enyebutan nalna-nama
untuh
kekerabatan
jugad:ipatuhi, sehingga tidak terjadi bahlva orang yang dituakan atar raja
atau Dejabat lemudian memsa terhina karena disebut dengan nama laDgsung atau dalam badasaJawa disebut diangk@r.
No na
harmoni hubungan
antar manNia
agar
tercipiaketeraturan saling
menghormatidan tidak
berbuat
kasal
sertaberlaku
halus
tlmpak
ada
perggunaan
un.lho
taukbosd
pada liesenian keseniantradisional
tel.sebut.oleh
karena
itu
makabentuk
kesenian
tradisional
dan
b:rhasa
lisan
menjadi
alatpengungltap balrrva nrasyatakat Jawa mempunyai siliap yang lemah
lembut,
sangat menghol'matiomng
lain,
dan halus
pedlakunya.Walaupun konseplrya berbeda,
lamtn
kehalusandan
kelemah-lembutan seling diidentiH(an dergan budiluhtr.
c.
TuntunanSeni pertunjtkan tradisiotlal
dar
bahasalisan
disebtttsebflgai
tllfltunan
bagi
masFrakat,
aftirya
bahwa
keseniai tmdisional mengnndungnilai-nilai
moral.Nilai
nilai moral yang adadalam
celita yang
dipertunjukkan serta
yang
teitangkap
pada kesenian tradisional I'angtidak
berupa dramatndisional
seperti misalnyajatilan,
kuntdan,
topeng ireng yangtidak
menggunakandialog tetap
mengandungtuntunan yartg dapat dijabarkan
daripemaknaan
dan
interpretasi
pefttnjdran.
Intetpretasi
dapatdilakukan deDllan penonton secara subjektif maupun dapal rnelalui
nalator
atau melahd mulut kernrlut
tentang malGud adegar atauperturjtkan.
Dalan
peduDjukantraclisiolal
kadang-kadang rnc[rpunyaicerita
di
balik
terjadiDyacedia
petunjukan
tradisional
tersebut.cerita-cerita dl balik kesenian tradisional itu liadang-kadang bempe
mitos,
sehir,gga keseniantradisional
itu
nenjadi
salahsatu
alatuDtuk
pembukti
adanyamitos dan
tindakan
masyaIalat
agarmasvaralet selanat atau nerupahan penggarnbaran
kenbali
cerit:rmitos tersebut. Cerita-cerita
teNelut
menganduDg nilai_nilai yangmenunun masDusia unful< ber-buat baik. N{engtrindari hal-hal yang
L.r"ifu t
metr.al
Alau menyirl.t i mal.u-i3. I,initang. maupun alam.Berdasarkan
fenornena
di
atas maka
sebagai aktifitas berpola keseniantradisional menjadi
tuntunaDbagi
masyarakatpemirsa dan penonton termasuk
nunculnya
simbul_simbul heroikatau
kepahlatvananlada
tokoh-tokoh
yang
dimuncuiiGn
yaDg mampu nenjadi pemurtun masFraliat akan ter.bentuknya anggapanbahwa
pasti
akan datang penolong
atau
penyeiamat
dalarn kehidupar, dengan aneka persoalan. Demikianpula
bahasa lisanjuga
menjadi pcDuntun tingkahlaku
masyarakat aleDgan berbagaikedudnkan sehingga tercipta keadaan
harmo[i
da]am mas\,?rakat.d.
Hibulan
Scni lahir karena adanya kebrtuhan nalud rnanusia.
Dinana
manusia menplrnyai
naluri
suka keindahan.
Representasi darikeindaharr tersebut diwrjudkan dalam beDtuk seni. Oleh kamna
itu.
m.'ka
seni trrdi"ional
y;rng
merrorl
an
rtspfc.pnta.i
keLutuhatlnaluri
[ranusia
berperananmelljadi hiburan
Lragi masyarakat. Sebagai saranahiburan, seni tradisional
mempunyai strrktur.
Kepaduan struktur dan haunoni pada seni tradisional akan meujacli
salah
satu
sebabseni tradisional
tersebut banyak penggenamya atau tidak, digenad atautidal,
atar dapat menghibur atau tidak.Pada tradisi lisan, kebiasaan masyarakat untuk othdk_otfii,( bahasa dengan krcatifitasnya sehillgga tercipta ungkapan_ungkapan
thdisional,
&eroio bdsa, sirkomplukusi, vang melganilungshrktur
bentuk,nilai
estetis, sena makna. per?aduan dad hetiga unsur iDiditambah
dengan cara pengucapandan
rnaknayang
ada, makatradisi lisan
rnampunenjadi
penghibur, dan pengisi 1l,aktu luangbagi masl'arakat
pernilik
senitradisi
terscbut.Di sanping
fungsi, f'rng,silang
drprt
diamLil
rlali
i"rronr,.nurr.Jr.i
li,ar,
teng rd-,
Inala idrnl'ak aJd ya
ferrn;rr
,rrdi.r li.an
yarrg rrrerrirdil"n"ndr
bahrva
tradisi lisan
tersebt
masihhidup
atautidak,
dalam arti
ma.'lr
Jiprlraioleh ma.yarakar alrrr Lidek.Sebagd tradisi yang muncul pada masa agrads, mala
tradisi
lisan
diciptakan kebanyakanoleh
masyarakatpetani.
Polahidup
masyarakatpetrni
adalah adanya waktu-\\'aktu luang pada masa-masa tefientu dan masanenunggt
panen )ang cukup larna.Untuk
itu,
maka
lTeati{itas
pengarangdapat muncul
untuk
kemudiatercipta
keseniantradisi
dan
tradisi
lisan.
Keberadaan kcseniantradisi
dan tradisi
lisan
ini
nenjadi
hiburan tersendiri
bagi masyarakat penghasil, penikmat dan pelaku seni tradisi dan tr-adisjlisan.
Dengankata
lain,
hadirn]'a
seDitradisi dan tradisi
lisanmampu rnenjadi salah satu sumberketahanan hidup masyaraliat.
e. Menunjang Transformasi
Nilai-nilai
BudryaNilai budaya tercennin pada keseniaD tradisional dan
tradisi
lisan
vang
ineruDal(antotalitas
hasil tradisi
masalalu
(Wisnoe\{ardhana
dalam Soedarsono, 1986: 118).IIal itu
telah menlbudayadan
mernasyarakat sebagaikristalisasi nilai
nilai
l(eindahan danheluhuran serta
kegunaanyang
telah
berlaku
sepanjang ktru1r$'aktr
lampau. Di sampingitu,
seni tradisidar
tradisi lisan sebagaihasil
}tdaya
telahteruji
danterliaji
lewat penelaran masyarakat.Peftunjukan seni
tradisi
dan
penrakaiantradisi lisan
melrpakaubentuh kon,unikasi
antan
masyaraLat penciptaseni dan tladisi
tersebut dengan penirsaatat peldengarlya.
Seri tradisi dantradisi
lisan mengaDdung nilai-nilai baik nilai universal maupun nilai lokal. Sebagai contoh, dalam pertunjukan kesenian -iatilan tercermin Diiai kesederhanaaD, keterbukaan, dan kedisiplinan.Dalam ketoprak
tercerrnin nilai-nilai
kegotongroyongan, kesepakatan setelallmelalui
musya\l.arah, dan pesan-pesan moralyang
clisampaikaDmeldui
dialog para tokoh.
Padatradisi
lisan terdapatnilai-nilai
penjadaan harmoni,nilai-nilai
dan pesan rnor-altentang
tingtal
laku, ajara[ budi
lu]rur,
larangan-larangan agarlidak
melalukar
halhal yarg
burLrk dalam kehidupan. Semua haltersebut menyatu
dalam
teks
dan
ditraslormasikan
keprda50
|
pembaca, pemalai, maupun
penolton
padajaman di masa cli mana peftuDjukan dan tradisi lisan itu digunakan.B.
Penutup
Dari uraian
di
atas maka dapatditarik
kesimpulan sebagaiberikut:
Keseniantradisional
dan tmdisi lisan
merupakan hasil budaya masyarakat Jawa yang mempunyai peranan dan fungsi yanghampir sana
bagi
masyarakat.Dilihai dari
wujudnya, keseniantradisional dan tradisi lisan tersebut mempunyai persamaan wujualJ
yaitu
dibentuk der€an
estetika
yang tertata.
Kesenian traaiisi merupakan kesenia yang bemsal dad tradisi masyaralGtlolat
yang berkebangturun
temurun minimal dua generasi. Kesenian modernadalah kesenial yang dikemlangkan
da
tradisi yang clisestaikan denga{ ke}utuhan dunia modern.Kesenian
masa adalah
kesenianyang
diubah
perannya sebagai tontonan yang dapat menarik masa sebanyak_balyaknya.Tmdisi lisan
merupal{an kebiasaan-kebiasaan masyarakatdalan
bertutur. T.adisi lisan atau folklor lisantanpak
pada bentuh-bentuk bahasa rakyat, ungkapau tradisional, peftanyaantadisional,
sajakdan
puisi
rall'at,
cerita prosa mkyat,
dan
nyanyian mlvat.Senipertunjulan tndisional
dan
tradisi
lisan rnemiliki
peranan yangsangat
kuat bagi
masyamtat. peranan tersebut adalah
sebagaiberikut:
1.
Sed
pertunjukan
tmdisional
daD
tradisi
lisan
sebagaipenggambaran cita-cita danharapan masyamkat.
2. Seni
pertunjukan
tradisional
dan
tradisi lisan
sebagai alat pengawas norma.3.
Senipertunjulan
traaLisional dantradisi
lisan sebagai tuntunanbagi para masyaratat yang melihat atau mendengar.
4.
SenipertuDjrkan tmdisional
dantradisi lisan
sebagai hiburanbagi para masyarakat yang melihat atau mendengar.
5.
Senipetunjukat
tradisional dan tradisi lisan sebagai penunjang transformasinilaililai
budaya.Daflar Pustala
Dananjaya,
James,
1986.
Folklor
lttdotrsia.
Jakarta:
PustahaGnfitipel.s.
Hendri,
Zd{i, tlkk,
2o1o.
SeniPertunjukan
(lan Ttadisi
Lisan
di
lemlaga
Penelitian uNY.Soedarsono, 1989/1990. Seni
Pettultjukan
JaLL)aTtadisional
danPoriruisdfd
di
Daerah
IstinkLL)a Yog!)tlcarta. Yograkarta: Departemen Pendidikan dan KebudayaanDirekont
Jendral Kebudayaan Proyek Penelitiandan
Pengkajian Kebudayaan].iusaniara tsagian
Pro]'ek
Peneiiiian
tian
Pengkajiau Kebudavaar Jawa.1986. K€senidn, Bahasa,
dan
Folklor
Jawa.Yogyakata:
Proyek Penelitiandan
Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Jrvanologi) Dirjen Kcbudal'aan Depdiklud.Etike,
Tatakrajme,dan
Seni Pethtnjukan JaLLta,Bali,
danSunda.
Yogyakarta:
Prcyek
PenelitiaD
dan
PengkajianKebudayaan
Nusantara
(Ja\,anologi)
Dirjen
KebudayaaD Depdikbud.Widyastuti,
S
fiarti,
2012. Petnel:aan KesenialtTradisional
dan Perkcmbanganna.rdi
Wilagah DtLkurt Kabupaten Magelang.l'ogyalafta:
Lembagr Penelitian UNY., 1g8s. Keddd{1n dan Perkenbangan Bdhosd, Sostro,