35 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Deskripsi Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 14 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan kematangan karir yang rendah. Dari 14 siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam hal ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, dan kategori skor skala kematangan karir yang diuji homogenitas harus menghasilkan Asymp. Sig. (2-tailed)>0,05. Tabel 4.1 dibawah ini adalah diskripsi mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan.
Tabel 4.1 Diskripsi kelompok eksperimen dan kontrol
No. Inisial Kelompok Usia Jenis Kelamin
1 YY Eksperimen 17 tahun Perempuan
2 AR Eksperimen 17 tahun Perempuan
3 UK Eksperimen 17 tahun Perempuan
4 EV Eksperimen 17 tahun Perempuan
5 ED Eksperimen 17 tahun Perempuan
6 ST Eksperimen 17 tahun Perempuan
7 MA Eksperimen 17 tahun Perempuan
8 PW Kontrol 17 tahun Perempuan
9 AL Kontrol 17 tahun Perempuan
10 EN Kontrol 17 tahun Perempuan
11 NB Kontrol 17 tahun Perempuan
12 SB Kontrol 17 tahun Perempuan
13 CB Kontrol 17 tahun Perempuan
14 NM Kontrol 17 tahun Perempuan
36
dibawah ini akan dijelaskan mengenai skor pre test Kematangan Karir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:
Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No Nama Total Kategori
Eks Kon Eks Kon Eks Kon
1 YY PW 220 233 Rendah Rendah
2 AR AL 164 220 Rendah Rendah
3 UK EN 162 173 Sangat Rendah Rendah
4 EV NB 227 231 Rendah Rendah
5 ED SB 234 164 Rendah Rendah
6 ST CB 157 162 Sangat Rendah Sangat Rendah
7 MA NM 228 219 Rendah Rendah
Jml 7 7 1392 1402
Keterangan : Eks : Eksperimen Kon : Kontrol Rendah : 164-234 Sangat rendah : 94-163
Dari tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat 14 siswa yang terbagi menjadi da kelompok yaitu 7 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 7 siswa sebagai kelompok kontrol. Jumlah skor keseluruhan kelompok eksperimen yaitu 1392, sedangkan jumlah skor kelompok kontrol 1402. Setelah dilakkan uji homogenitas pada hasil skala konsep diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan ditnjukkan sig. sig. 0,898 > 0,05, sedangkan mean rank kelompok eksperimen 7.36 dan mean rank kelompok kontrol adalah 7.64.
37
kelompok didasarkan pada permasalahan siswa yang memiliki kematangan karir rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.3 Program Layanan Konseling Kelompok Trait and Factor
No Topik Indikator Tujuan Rencana
pelaksa-naan
Alokasi waktu dan pertemuan
Bentuk kegiatan
1. Mengetah ui Bakat, Minat, dan Cita-cita
Siswa telah menge- tahui bakat, minat, dan cita-citanya
Siswa mengetahui bakat dan minat
April 2014
2x45 Tes bakat minat, Sharing
2. Perencana -an karir
Siswa telah memiliki pemikiran atau
perencanaan tentang karir masa depan Siswa mampu membuat perencanaan karir April 2014
2x45 Konse-ling kelom- Pok
3. Eksploras i karir
Siswa telah mengguna-kan sumber-sumber informasi karir Siswa mampu menggali pengetahuan karirnya, baik yang telah diketahi maupun yang belum.
Mei 2014 2x45 Konse-ling kelom- Pok
4. Membuat keputusan karir
Siswa telah membuat keputusan karir yang tepat dan sesuai keadaan dirinya. Siswa mampu membuat keputusan karir
Mei 2014 2x45 Konse-ling kelom- Pok
5. Informasi Dunia kerja
Siswa telah berinisiatif mengumpul-kan
informasi kerja yang akurat Siswa mampu menunjukkan sikap inisiatif untuk mengumpulk an informasi dunia kerja
38 1.2.Pelaksanaan Penelitian
1.2.1. Perijinan Penelitian
Penulis memberikan surat ijin kepada SMK PGRI 2 Salatiga dengan prosedur awalnya surat ijin yang telah disetujui oleh Dekan FKIP UKSW diserahkan kepada bagian Tata Usaha SMK PGRI 2, kemudian pihak Tata Usaha menyerahkan surat tersebut kepada Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian disana.
Atas ijin tersebut, penulis membicarakan prosedur penelitian yang berupa uji instrumen, pretest, postest dan treatmentkepada Guru BK SMK PGRI 2 Salatiga. Uji instrumen dan pretest dilaksanakan pada bulan Februari 2014. Sedangkan untuk pelaksanaan layanan (treatment) danpost test dilaksanakan pada bulan April sampai dengan selesai. Kegiatan ini dilaksanakan diluar jam sekolah dan juga pada jam-jam mata pelajaran tertentu sesuai hasil kesepakatan antara siswa yang menjadi subjek penelitian dan penulis karena tidak ada jam BK di SMK ini.
1.2.2. Tes Awal (Pre test)
39
16.0 for windows, dari kedua kelompok dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen, dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan.
1.2.3. Perlakuan (treatment)
Treatment dilakukan dengan memberikan layanan konseling kelompok trait and factor sesuai rancangan yang dibuat oleh penulis sebanyak 10 sesi dan dilaksanakan pada jam-jam pelajaran tertentu serta pada jam diluar sekolah dikarenakan di SMK PGRI 2 tidak ada jam khusus BK. 2 Sesi untuk tes bakat minat, dan 8 sesi untuk konseling kelompok. Gambar 4.1 menunjukkan siswa sedang melakukan tes bakat minat di ruang serba guna.
Gambar 4.1
40
karir trait and factor, maka sebelum sesi konseling, penulis melakukan analisis, sintesis, prognosis, dan diagnosis terlebih dahulu. Berikut hasil penjabarannya:
a. Analisis
Tahap analisis dilakukan mulai hari Senin 8 April 2014. Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data mengenai data pribadi konseli. Pada tanggal 8 April penulis melakukan pertemuan pertama kepada anggota kelompok untuk sharing hobi, cita-cita, serta untuk menjalin keakraban atara anggota kelompok dengan penulis sebelum masuk ke treatment. Tanggal 11 dan 15 April penulis bekerjasama dengan Laboratorium BK FKIP UKSW untuk memberikan tes bakat minat kepada anggota kelompok agar diperoleh data yang valid mengenai bakat dan minat anggota kelompok. Tanggal 15 April penulis juga melakukan wawancara kepada guru pembimbing mengenai data pribadi masing-masing anggota kelompok.
b. Sintesis
Setelah mengumpulkan data, penulis merangkum, menggolong-golongkan dan menghubungkan data yangtelah terkumpul pada tahap analisis, yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri klien. Berikut hasilnya:
Tabel 4.4. Gambaran tentang diri anggota kelompok
Inisial Bakat Minat Cita-cita Hobi Keterangan lain
YY Ruang Prisos Suster Memba-ca
Siswa yang rajin
AR Ruang Bisnis Foto model
Foto-foto
41
nistrasi bingung ca Anak pondokan
EV
Admi-nistrasi Prisos, natural, bisnis. Belum terfikirka n Mende-ngarkan musik
Siswa yang pintar
ED
Admi-nistrasi
Seni & Prisos
Pengacara Main Butuh perhatian khusus
ST
Admi-nistrasi
Prisos Garmen. (Tapi ragu)
Jalan-jalan
Butuh perhatian khusus
MA
Admi-nistrasi
Prisos Belum tahu
Memba-ca
Cukup rajin di kelas
c. Diagnosis
Pada tahap diagnosis, penulis mengintepretasikan semua data yang telah terkumpul. Kemudian merumuskan dan menyimpulkan permasalahan konseli sementara. Berikut hasil diagnosis konseli:
YY, jika dilihat dari hasil tes bakat minat dan cita-cita, minat YY
dengan cita-citanya sudah sesuai, namun antara cita-cita dengan bakat kurang sesuai.
AR, antara bakan, minat dan cita-cita tidak sesuai
UK, antara bakat dengan minat sudah sesuai, namun UK belum masih
bingung dengan pilihan karirnya hingga saat ini.
EV juga antara bakat dan minat sudah sesuai, namun hingga saat ini
dia belum memikirkan pilihan karir untuk masa depannya. ED, antara bakat, minat, dan cita-citanya belum sesuai.
MA, belum membuat pilihan karir. Antara bakat dan minat sudah
sesuai.
ST, antara bakat, minat, dan cita-citanya jika dihubungkan masih
42
Dari penjabaran diatas, beberapa siswa mengalami keragaun atas pilihan karirnya, pilihan karir tidak sesuai dengan bakat minatnya, maupun belum membuat pilihan. Hal ini dapat terjadi karena dari hasil skoring instrumen kematangan karir, siswa juga memiliki skor yang rendah. Itu berarti informasi dunia kerja, eksplorasi karir, perencanaan karir, dan pembuatan keputusan siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan.
d. Prognosis
Dari hasil penjabaran diagnosis, permasalahan siswa adalah kurangnya informasi dunia kerja, eksplorasi karir, perencanaan karir, dan pembuatan keputusan siswa. Hal ini jika dibiarkan maka selamanya siswa akan tetap ragu memilih karir, karir yang diminati tidak sesuai dengan bakat minat, dan bahkan siswa tak mampu membuat pilihan karir.
Setelah keempat tahap tersebut dilakukan barulah penulis melakukan treatment/ konseling. Adapun sesi eksperimen dengan layanan konseling kelompok sebagai berikut:
1. Pertemuan pertama hari Jumat, 25 April 2014 a. Tahap Pembentukan
43
agar anggota kelompok merasa diterima dan bisa lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahan terkait dengan perencanaan karir.
Pembahasan permasalahan pada sesi satu ini adalah tentang perencanaan karir, tujuan dari layanan ini adalah agar siswa mampu membuat perencanaan karir. Untuk mencairkan suasana, penulis mengajak anggota kelompok untuk
melakukan permainan “lempar tawa”. Permainan ini dimaksudkan untuk
menyegarkan anggota kelompok kembali setelah melakukan rutinitas belajar, sehingga kelompok semakin bersemangat mengikuti layanan.
b. Tahap Peralihan
Dalam tahap peralihan, penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok karena ini baru pertama kalinya anggota kelompok mengikuti layanan konseling kelompok. Penulis juga menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)
44
lain untuk menanggapi permasalahan EV. Secara bergantian anggota kelompok yang lain memberikan tanggapan, pertanyaan, dan masukan kepada EV. Menurut anggota kelompok, perencanaan karir penting sekali mereka kumpulkan sejak saat ini, karena usia mereka sudah bukan anak-anak lagi. Gambar 4.2 menunjukkan konseling kelompok Trait and Factor yang dilakukan di ruang kelas pada saat pulang sekolah.
Gambar 4.2
d. Tahap Pengakhiran
Dalam tahap pengakhiran penulis menjelaskan bahwa sesi pertama akan segera diakhiri. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan menutupnya dengan doa.
45
permasalahan maupun menanggapi permasalahan. Dan melalui pengungkapan masalah EV disini sebenarnya secara tidak langsung anggota kelompok yang lain juga tertolong.
Berdasarkan evaluasi yang diberikan siswa, penulis menyimpulkan bahwa melalui kegiatan konseling kelompok Trait and Factor sesi pertama siswa dapat mengetahui pentingnya merencanakan karir sejak dini, dan siswa dapat memulainya sekarang. Layanan ini juga dapat dikatakan berhasil karena siswa telah dapat mengetahui pentingnya merencanakan karir.
2. Pertemuan kedua hari Senin, 29 April 2014 a. Tahap pembentukan kelompok
Sesi dua dilaksanakan pada hari Senin jam ketiga, pada pukul 08.30 WIB. Sesi ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran dengan meminta ijin kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan dan dengan sepengetahuan guru BK. Pada sesi dua, pemberi layanan menjelaskan kembali pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan konseling kelompok, menyepakati kontrak waktu serta memberikan motivasi agar anggota kelompok antusias dalam menerima layanan.
Sesi kedua ini merupakan lanjutan dari sesi pertama. Masih terkait perencanaan karir. Pemimpin kelompok mengajak kelompok melakukan ice breaking yang bertujuan untuk mencairkan suasana dan menyegarkan kembali pikiran anggota kelompok setelah mengikuti pelajaran dikelas.
b. Tahap Peralihan
46 c. Tahap Kegiatan
Tahap kegiatan diawali dengan penjelasan oleh pemimpin kelompok bahwa ini adalah sesi lanjutan dari sesi pertama. Pemimpin kelompok menanyakan kepada EV perkembangan permasalahannya mengenai perencanaan karir. EV mengungkapkan perkembangan permasalahannya, EV memang telah mengetahui pentingnya merencanakan karir, namun EV masih belum dapat merencanakan pilhan pekerjaan karena EV ragu dengan kemampuan dirinya. Anggota kelompok yang lain memberikan masukan sesuai pengalaman pribadi serta penguatan agar EV terus berkembang. Selanjutnya pemimpin kelompok menyampaikan hasil tes bakat minat agar EV dan anggota kelompok yang lain memahami kemampuan dirinya. Setelah penyampaian hasil tes bakat minat, EV dan anggota kelompok yang lain mulai memilki beberapa rencana karir masa depan. Gambar 4.3 menunjukkan konseling kelompok yang dilakukan di ruang serba guna sekolah.
47 d. Tahap Pengakhiran
Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa sesi kedua akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung serta menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya, kemudian kegiatan diakhiri dengan doa.
Berdasar hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias anggota kelompok cukup tinggi. Anggota kelompok mampu secara terbuka menyampaikan permasalahan maupun menanggapi. Anggota kelompok juga telah membuat perencanaan karir, maka layanan ini dapat dikatakan berhasil.
3. Pertemuan ketiga, Kamis 1 Mei 2014 a. Tahap pembentukan
Sesi 3 dilaksanakan pada hari libur, yaitu Kamis 1 Mei 2014 bertempat di kos penulis. Layanan dilaksanakan 45 menit dimulai pada pukul 10.00. Pada sesi ketiga, pemberi layanan menjelaskan kembali pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan konseling kelompok, menyepakati kontrak waktu serta memberi motivasi agar tujuan layanan tercapai dengan baik.
48
selanjutnya, pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk melakukan
permainan “tangkapbakso” agar suasana tidak kaku.
b. Tahap Peralihan
Penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok dan menanyakan kesipan siswa untuk mengikuti kegaitan selanjutnya.
c. Tahap Kegiatan
49
guru BK inginkan. Dari pembahasan masalah UK, anggota kelompok yang lain dan juga UK bisa mengetahui sumber-sumber informasi karir yang bisa mereka dapatkan. Selain itu anggota kelompok juga mau untuk menggunakan sumber-sumber yang ada guna mengeksplorasi pengetahuan karir mereka. Sebagai tindak lanjut, pemimpin kelompok bertanya kepada anggota kelompok, hal apa yang akan mereka lakukan, dan anggota kelompok sepakat untuk mulai mengeksplorasi informasi karir mereka dan menggunakan sumber-sumber yang ada. Anggota kelompok akan melakukan hal tersebut mulai nanti, dan akan melaporkannya pada sesi berikutnya. Gambar 4.4 menunjukkan konseling kelompok yang di lakukan di kos peneliti.
Gambar 4.4
d. Tahap Pengakhiran
50
Dari hasil observasi penulis terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa respon anggota kelompok cukup tinggi. Anggota kelompok bisa menanggapi permasalahan yang dibahas, dan mendapatkan solusi atas permasalahan UK yang juga merupakan masalah mereka. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok pada sesi 3 ini berhasil. Anggota kelompok mau untuk menggunakan sumber-sumber informasi yang ada untuk mengeksplorasi pengetahuan karir mereka.
4. Pertemuan keempat hari Senin 5 Mei 2014 a. Tahap Pembentukan
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari senin sepulang sekolah, bertempat di perpustakaan sekolah. Layanan dilaksanakan 45 menit. Pada pertemuan keempat, pemberi layanan kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas, prosedur konseling kelompok, serta menyepakati kontrak waktu. Pemimpin kelompok memberikan motivasi kepada anggota kelompok agar anggota kelompok antusias dan tujuan layanan tercapai dengan baik.
Sesi 4 ini merupakan sesi lanjutan dadi pertemuan ketiga, yaitu masih terkait eksplorasi karir. Tujuan yang ingin dicapai adalah anggota kelompok dapat secara nyata menggunakan sumber-sumber informasi guna menggali pengetahaun karirnya. Sebelum masuk ke tahap selanjutnya, pemimpin kelompok mengajak
anggota kelompok untuk bermain “Cerita Ekspresi” agar anggota kelompok
51 b. Tahap Peralihan
Penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok, menanyakan kesipan anggota kelompok untuk mengikuti kegaitan selanjutnya, serta mengecek semangat anggota kelompok.
c. Tahap Kegiatan
Tahap kegiatan diawali penulis dengan menanyakan perkembangan masalah UK. UK mengungkapkan bahwa UK telah menggali pengetahuan karirnya selama beberapa hari yang lalu melalui internet dan buku. UK juga sempat bertanya kepada kakaknya terkait pekerjaan yang telah UK rencanakan. Begitu juga anggota kelompok yang lain, mereka juga telah menggunakan sumber-sumber informasi karir untuk mendapatkan informasi karir. Kemudian pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk melaporkan hasil eksplorasi karir masng-masing. Gambar 4.5 menunjukkan layanan konseling kelompok yang dlaksanakan di perpustakaan.
52 d. Tahap Pengakhiran
Dalam tahap pengakhiran, pemimpin kelompok menjelaskan bahwa sesi keempat akan segera berakhir. Pemimpn kelompok menanyakan pesan dan kesan para anggota kelompok, merencanakan pertemaun selanjutnya, dan mengakhiri dengan doa.
Berdasar hasil observasi selama layanan berlangsung, diperoleh hasil bahwa antusias dan respon anggota kelompok cukup tinggi. Anggota kelompok telah mempraktikan dan mampu menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengeksplorasi karir. Maka dapat dikatakan layanan pada sesi keempat berhasil. 5. Pertemuan kelima hari Jumat, 9 Mei 2014
a. Tahap Pembentukan
Sesi 5 dilaksanakan pada hari Jumat saat pulang sekolah yaitu pukul 11.15 WIB Layanan dilaksanakan 45 menit di ruang kelas. Sebelum masuk ke tahap selanjutnya anggota kelompok menyepakati kontrak waktu dan pemimpin kelompok memberikan motivasi kepada anggota kelompok agar lebih bersemangat.
Pembahasan masalah kali ini adalah tentang membuat keputusan karir. Tujuan dari layanan ini adalah agar siswa dapat membuat keputusan karir mulai dari sekarang, seperti teman-temannya yang lain. Pemimpin kelompok kembali
mengajak anggota kelompok untuk melakukan permainan “Sambung Kalimat”
53 b. Tahap peralihan
Penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok dan menanyakan kesipan siswa untuk mengikuti kegaitan selanjutnya.
c. Tahap Kegiatan
54 Gambar 4.6
d. Tahap Pengakhiran
Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera diakhiri. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk mengevaluasi kegaitan yang berlangsung, menyepakati pertemuan selanjutnya, dan mengakhiri denga doa.
55
6. Pertemuan keenam hari Selasa, 13 Mei 2014 a. Tahap Pembentukan
Sesi enam dilaksanakan pada hari Selasa pada saat jam pelajaran ke tiga dengan meminta izin kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan, dan juga atas izin dari guru BK. Pada tahap pembentukan, pemimpin kelompok membuka dengan salam dan doa, kemudian kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan prosedur konseling kelompok, meyepakati kontrak waktu, serta terus memberikan motivasi kepada anggota kelompok. Sesi enam merupakan lanjutan dari sesi lima. Permasalahan yang dibahas masih terkait membuat keputusan karir. Tujuan dari konseling kelompok sesi enam ini adalah agar siswa mampu membuat keputusan karir.
b. Tahap Peralihan
Penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok dan menanyakan kesipan siswa untuk mengikuti kegaitan selanjutnya.
c. Tahap Kegiatan
56 Gambar 4.7
d. Tahap Pengakhiran
Dalam tahap pengakhiran, pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan segera diakhiri. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk menyampaikan pesan dan kesan setelah mengikuti layanan serta menjelaskan rencana kegiatan selanjutnya, kemudian mengakhiri dengan salam dan doa.
Berdasar hasil observasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa antusias dan partisipasi siswa cukup tinggi. Melalui layanan konseling kelompok sesi 6 ini anggota kelompok telah dapat membuat keputusan karir mulai dari sekarang.
7. Pertemuan Ketujuh, Sabtu 17 Mei 2014 a. Tahap Pembentukan
57
kelompok kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan prosedur kegiatan konseling kelompok. Topik permasalahan yang akan dibahas pada sesi 7 ini adalah permasalahan tentang informasi dunia kerja. Tujuan yang ingin dicapai pada sesi ini adalah siswa mampu mengumpulkan informasi pekerjaan yang telah dipilih. Sebelum masuk ke tahap selanjutnya, pemimpin kelompok mengajak
anggota kelompok untuk melak7kan permainan “ini itu” untuk menyegarkan
kembali pikiran mereka setelah mengikuti pelajaran di sekolah. b. Tahap Peralihan
Penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok dan menanyakan kesipan siswa untuk mengikuti kegaitan selanjutnya.
c. Tahap Kegiatan
58
memberikan tugas kepada anggota kelompok untuk mengumpulkan informas pekerjaan yang telah dipilih, dan akan dilaporkan pada sesi selanjutnya. Gambar 4.8 menunjukkan kegiatan konseling kelompok yang dilakukan di kos penulis.
Gambar 4.8
d. Tahap Pengakhiran
Dalam tahap pengakhiran, pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera diakhiri. Pemimpin kelompok menanyakan kesan para anggota kelompok dan mengakhiri dengan doa.
59 8. Pertemuan kedelapan, Senin 20 Mei 2014 a. Tahap Pembentukan
Sesi kedelapan dilaksanakan pada hari Senin di luar jam pelajaran dengan ijin dari sekolah, bertempat di satu rumah makan di Salatiga. Layanan dilaksanakan 45 menit. Pada sesi delapan ini pemberi layanan kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas, pelaksanaan, dan kontrak waktu. Sesi ini merupakan lanjutan dari sesi tujuh. Yang bertujuan agar siswa mampu mengumpulkan informasi dunia kerja.
b. Tahap peralihan
Penulis menegaskan kembali prosedur konseling kelompok dan menanyakan kesipan siswa untuk mengikuti kegaitan selanjutnya.
c. Tahap Kegiatan
60 Gambar 4.9
d. Tahap pengakhiran
Dalam tahap pengakhiran, pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera diakhiri. Pemimpin kelompok menanyakan kesan para anggota kelompok dan mengakhiri dengan doa.
Berdasar hasil observasi pemimpin kelompok terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias dan pasrtisipasi anggota kelompok tinggi. Melalui konseling kelompok sesi 8 ini, anggota kelompok telah dapat mengumpulkan informasi dan melaporkannya. Maka layanan ini dapat dikatakan berhasil.
4.2.4 Tes Akhir (Post test)
61
ini akan menjelaskan mengenai skor pre test dan post testkematangan karir kelompok eksperimen.
Tabel 4.5 Hasil pre test dan post test kematangan karir kelompok eksperimen.
No. Jenis
kelamin
Pre test Post test
Skor Kategori Skor Kategori
1. Perempuan 220 Rendah 325 Sangat Tinggi 2. Perempuan 164 Rendah 315 Sangat Tinggi 3. Perempuan 162 Sangat Rendah 327 Sangat Tinggi 4. Perempuan 227 Rendah 295 Tinggi 5. Perempuan 234 Rendah 329 Sangat Tinggi 6. Perempuan 157 Sangat Rendah 265 Tinggi 7. Perempuan 228 Rendah 314 Sangat Tinggi
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa terdapat peningkatan skor skala kematangan karir masing-masing subjek penelitian pada kelompok eksperimen. Skor skala kematangan karirpre test kelompok eksperimen menyatakan bahwa dari tujuh subjek penelitian, 2 siswa memiliki kematangan karir yang sangat rendah yaitu skor antara 94-163, dan 5 siswa memiliki kematangan karir rendah yaitu skor antara 164-234. Sedangkan pada hasil post test skala kematangan karir yang telah disebarkan, diketahui bahwa skor kematangan karir masing-masing siswa meningkat. 2 siswa memiliki kategori tinggi yaitu skor antara 234-305, dan 5 siswa memiliki kategori sangat tinggi yaitu skor antara 306-376. Hasil pre test dan post test kelompok eksperimen akan dianalisis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution for Windows (SPSS) versi 16.0.
4.3 Analisis Data
62
kelompok kontrol. Tabel 4.6 merupakan perbandingan hasil post test skala kematangan karir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.6. Tabel perbandingan hasil post test skala kematangan karir pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
No. Jenis
kelamin
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Skor Kategori Skor Kategori
1. Perempuan 325 Sangat Tinggi 235 Tinggi 2. Perempuan 315 Sangat Tinggi 216 Rendah 3. Perempuan 327 Sangat Tinggi 170 Rendah 4. Perempuan 295 Tinggi 229 Rendah 5. Perempuan 329 Sangat Tinggi 231 Rendah 6. Perempuan 265 Tinggi 182 Rendah 7. Perempuan 314 Sangat Tinggi 215 Rendah
Berikut merupakan hasil analisis data perbadingan hasil post test skala kematangan karir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diuji menggunakan Analisis data Mann Whitney.
Tabel 4.7. Hasil analisis data perbandingan hasil post test skala kematangan karir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ranks
VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks
VAR00003 kelompok eksperimen 7 11.00 77.00
kelompok kontrol 7 4.00 28.00
Total 14
Test Statisticsb
VAR00003
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 28.000
Z -3.130
63 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: VAR00002
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment berupa layanan konseling kelompok Trait and Factor pada kelompok eksperimen, mean rank hasil skala kematangan karir pada kelompok ini berjumlah 11.00. Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan treatment, memiliki mean rank 4.00. Sehingga, mean rank hasil skala kematangan karir kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan mean rank hasil skala kematangan karir kelompok kontrol.
Berdasar hasil analisis diatas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil skala kematangan karir kelompok eksperimen dengan skala kematangan karir kelompok kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah 0.002 < 0.01.
64
Tabel 4.8 Hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala kematangan karir pada kelompok eksperimen
Ranks
VAR0000
2 N Mean Rank Sum of Ranks
VAR00003 Pretest 7 4.00 28.00
Posttes 7 11.00 77.00
Total 14
Test Statisticsb
VAR00003
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 28.000
Z -3.130
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: VAR00002
Berdasar hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test skala kematangan karir kelompok eksperimen. Mean rank pre test skala kematangan karir adalah 4.00, sedangkan mean rank hasil post test skala kematangan karir adalah 11.00. Sehingga mean rank hasil post testskala kematangan karir lebih tinggi dibanding hasil pre test skala kematangan karir pada kelompok eksperimen.
65 4.4 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan penulis adalah Layanan konseling kelompok Tait and Factor dapat meningkatkan kematangan karir siswa kelas XI AP SMK PGRI 2 Salatiga. Berdasar hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.002 < 0.01 sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, ada peningkatan kematangan karir yang signifikan, dibuktikan dengan hasil analisis data pre tes dan post testkelompok eksperimen dengan hasil Asymp Sig (2-tailed) 0.002 < 0.01 sehingga dinyatakan signifikan. Berdasar hasil analisis data tersebut maka hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.
4.5Pembahasan
Treatment dilaksanakan dalam 10 sesi pertemuan yang terbagi dalam 2 sesi untuk tes bakat minat, dan 8 sesi untuk layanan konseling kelompok Trait and Factor. Pembahasan permasalahan dalam konseling berdasarkan aspek-aspek kematangan karir menurut Super (dalam Sharf, 2006). Aspek-aspek kematangan karir yaitu: (a) perencanaan karir. (b) eksplorasi karir, (c) membuat keputusan karir, (d) informasi dunia kerja.
66
Setelah kesepuluh sesi dilaksanakan, penulis menyebarkan skala kematangan karir kepada kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sebagai post test. Hasil post test akan menjadi pembanding antara kedua kelompok tersebut.
Berdasarkan hasil post test, diketahui bahwa terjadi peningkatan kematangan karir yang signifikan pada kelompok eksperimen. Hal tersebut diketahui dari hasil analisis data skormean rankpre test kelompok eksperiman sebesar 4.00 dan mean rankpost test pada kelompok eksperimen sebesar 11.00. Dengan sig 0,002 < 0,01. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Diketahui dengan skor mean rankpre test kelompok kontrol sebesar 6.93 dan mean rankpost test pada kelompok kontrol sebesar 8.07. Dengan sig 0,609 > 0,01.