BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi, mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian (Sugiyono, 2012:100). Korelasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pengaruh store environment (X1), harga (X2), terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di XXI Hermes Place Polonia Medan yang beralamat di Jl. Wolter Mongonsidi No. 45 Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Agustus 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Store Environment (X1) dan Harga (X2).
2. Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian (Y).
3.4 Definisi Operasional
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Store Environment. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran jasa menonton di XXI Hermes Place Medan Mengambil keputusan menonton di XXI Hermes Place setelah 2. Membeli setelah
membandingkan dengan bioskop lain
Skala Likert
Skala Likert
Skala Likert
Sumber: Simamora (2003) dan Kotler Armstrong (2008)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Tabel 3.2
Skor Pendapat Responden
Item Instrumen Skor
Sangat Setuju
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah penonton bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan. Oleh karena itu, jumlah populasi dalam penelitian ini merupakan populasi yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya atau jumlahnya tidak terbatas.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007:116). Pemilihan sampel yang dilakukan dengan
dimana responden yang dipilih kebetulan ditemui oleh peneliti. Karena itu, menentukan subjek atau orang-orang terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut atau teknik penentuan penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah pengunjung Bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan yang beumur ≥ 17 tahun karena dinilai telah dewasa dan
dapat memutuskan Store Environment dan harga Bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan, dan pengunjung yang sudah pernah menonton.
Karena pengunjung yang menonton di Bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan jumlahnya tidak diketahui maka untuk menghitung sampelnya digunakan rumus Supramono (2003:62).
� = � ∝
2 (�) (�)
�2
Keterangan :
n = ukuran sampel
Z = nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α bila α = 0.05 maka Z = 1.67
bila α = 0.01 maka Z = 1.96
P = estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir (10%)
� = 1.96
2 (0.5) (0.5) 0.12
� = 96.04 = 97 responden
Dengan demikian jumlah sampel yang diperolah pada penelitian ini sebanyak 96,04 dan dibulatkan menjadi 97 responden.
3.7 Jenis Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro,
2009:148). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari kuesioner yang
diberikan langsung kepada penonton Bioskop XXI Hermes Place Medan yang
dijadikan sampel.
2. Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro,
2009:148). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku,
jurnal, informasi dari situs internet, dan penelitian-penelitian terdahulu yang
dapat menjadi referensi penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 metode, yaitu: 1. Wawancara (Interview)
Wawancara (interview) dilakukan kepada responden yang terpilih untuk memperoleh informasi.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199).
Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian yang akan diisi oleh responden yaitu penonton bioskop XXI Hermes Place Medan yang memenuhi kriteria.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan materi penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner (Questionaire) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang di kumpulkan itu valid dan dapat dipercaya.
3.9.1 Uji Validitas
a. r hitung > r tabel, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b. r hitung < r tabel, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar sampel. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh yaitu sebesar 0,361.
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Pada tabel 3.3 terlihat bahwa selurih butir dinyatakan valid, dapat dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan butir lebih
besar dari rtabel (0,361). Berdasarkaan tabel 3.3 dapat juga disimpulkan bahwa
variabel Store Environment (X1)terdiri dari 6 pertanyaan,Harga(X2)terdiri dari 4 pertanyaan, Keputusan Pembelian Konsumen (Y) terdiri dari 5 pertanyaan.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang, Lutfi 2012:79). Uji reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari pertanyaan jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah validitas yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Uji reabilitas ini menggunakan uji
Cronbach Alpha. Dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,7 (Situmorang, Lutfi 2014:92) Maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika ralpha positif atau > dari rtabel maka pertanyaan reliabel. b. Jika ralpha negatif atau < dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.874 15
Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,874. Dapat disimpulkan bahwa 0,874 > 0,70 maka pertanyaan reliabel.
3.10 Teknik Analisis
3.10.1 Metode Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diintepretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Metode Analisis Statistik dengan Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik metode analisis regresi berganda, penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a+b1X1+ b2X2 +e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta
b1-2 = Koefisien regresi berganda X1 =Store Environment
X2 = Harga
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai
Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.
3.10.3.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolinearitas). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3.10.4 Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan apabila uji statistiknya berada dalam daerah kritis atau daerah dimana h0 ditolak. Sebaliknya, disebut tidak
signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana h0 diterima. Dalam analisis
regresi berganda terdapat dua jenis kriteria ketetapan, yaitu:
3.10.4.1 Uji secara Parsial (Uji-t)
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%
3.10.4.2 Uji Secara Simultan (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara simultan dengan menentukan derajat kepercayaan 95% (α=5%=0.05) dan juga penerimaan atau hipotesa.
Uji-F yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang
Store Environment dan Harga (X1, X2) sebagai variabel bebas dengan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel terikat.
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%
3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata lain nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu Store Environment dan Harga (X1, X2) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
21 Cineplex Grup adalah sebuah jaringan bioskop di Indonesia, dan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. 21 Cineplex Grup memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987, jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, 21 Cineplex Grup telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan, diantaranya adalah dengan menambah jaringan bioskopnya, yang sebelumnya hanya ada bioskop 21, kini ada satu merek lagi yaitu Cinema XXI yang berdiri sejak tahun 2007. Mayoritas film yang ditayangkan Cinema XXI merupakan film-film Hollywood, namun beberapa
Cinema XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan.
Cinema XXI memiliki kualitas layar yang sangat bagus dengan didukung oleh tata suara Dolby Digital dan THX. Lingkungan bioskop Cinema XXI memiliki tambahan beberapa fasilitas seperti games, cafe, lounge, hingga ruang merokok di sejumlah gerai XXI. Cinema XXI yang diberi nama studio XXI juga menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya. Setiap tahunnya, kemunculan
Di kota Medan Cinema XXI pertama kali dibangun adalah Cinema XXI Hermes Place yang mulai beroperasi pada tanggal 27 April 2012. Cinema XXI Hermes Place ini berlokasi di sebuah mall Hermes Place Polonia yang beralamat di Jl. Wolter Mongonsidi No.45. Cinema XXI ini memiliki sebanyak 6 buah studio didalamnya, studio 1 berkapasitas 256 kursi, studio 2 dan 3 berkapasitas 169 kursi, studio 4 dan 5 berkapasitas 112 kursi. Di dalam studio dilengkapi dengan sofa yang empuk, sound system yang bagus, dan layar yang jernih. Lokasi bioskop terdapat di lantai 2 mall dan sangat mudah untuk ditemui karena banyak terdapat banner yang mengarahkan calon penonton untuk menuju kesana, dengan
exterior yang cukup mencolok, dengan segera Cinema XXI akan terlihat. Cinema
Gambar 4.1
4.1.3 Uji Asumsi Klasik
4.1.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui distribusi sebuah data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorov-Smirnov.
a. Pendekatan Histogram
Data yang baik adalah adalah data yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Gambar 4.2 : Histogram
b. Pendekatan Grafik
PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu X) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu Y). Apabila plot dari keduanya membentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.3
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Pendekatan Kolmogorv-Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal yaitu dengan melihat data residualnya, apakah berdistribusi normal atau tidak. Dengan kriteria keputusan sebagai berikut :
a. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05, maka variabel residual tidak
mengalami gangguan distribusi normal.
b. Nilai Kolmogorov- smirnov Z < 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan empiris atau dengan kata lain data dikatakan normal.
Tabel 4.1
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.79870037
Most Extreme Differences Absolute .093
Positive .059
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .911
Asymp. Sig. (2-tailed) .377
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada Tabel 4.1 memperlihatkan nilai Asym Sig. (2-tailed) adalah 0,377 > 0,05). Nilai Kolmogrov-Smirnov Z adalah sebesar 0,911 < 1,97 yang berarti variabel residual berdistribusi normal.
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedesitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group mempunyai varians yang sama di antara anggota group tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara:
1. Melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
Dari Gambar 4.4 Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
2. Melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen.
Tabel 4.2
Uji Heteroskedastisitas malalui pendekatan Glejser
Coefficientsa
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
4.1.3.3 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance
adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1, dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan pada Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 5 (VIF < 5), dan nilai
Tolerance > 0,1. Dengan demikian persamaan regresi linear terbebas dari asumsi multikolinieritas.
4.1.4 Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orang yang pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan. Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup sebaran jenis kelamin, usia, frekuensi menonton bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan.
4.1.4.1 Deskriptif Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan yang berjumlah 97 orang:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 46 47,4%
Wanita 51 52,6%
TOTAL 97 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden wanita lebih besar yaitu berjumlah 51 orang atau dengan persentase sebesar 52,6% sementara responden pria berjumlah 46 orang atau sebesar 47,4%.
Tabel 4.5
Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa jumlah responden usia 17-23 tahun sebanyak 72 orang atau sebesar 74,2%, responden berusia 24-30 tahun sebanyak 20 orang atau sebesar 20,6%, sedangkan diatas usia 30 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 5,2%. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia responden yang paling banyak diteliti berusia 17-23 tahun yaitu sebanyak 72 orang.
Tabel 4.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton
Frekuensi Menonton Jumlah Persentase
1-2 kali 29 29,9%
3-5 kali 20 20,6%
>5 kali 48 49,5%
Total 97 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan 1-2 kali sebanyak 29 orang atau sebesar 30%, responden yang menonton 3-5 kali sebanyak 20 orang atau sebesar 20%, sedangkan responden yang menonton >5 kali sebanyak 48 orang atau sebesar 49,4%. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik frekuensi menonton yang paling banyak di dominasi oleh konsumen yang berkunjung lebih dari 5 kali.
4.1.4.2 Deskriptif Variabel
dan 5 pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian (Y). Berikut distribusi jawaban responden terhadap setiap variabel:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Store Environment (X1) No
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban reponden untuk pernyataan 1 (Ukuran ruangan Cinema XXI Hermes Place Medan memberikan kesan nyaman) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 33 orang atau sebesar 34,0%, 60 orang atau sebesar 61,9% menjawab setuju, 2 orang atau sebesar 2,1% menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,1% tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2 (Desain Cinema XXI Hermes Place Medan terlihat mewah membuat saya tertarik untuk menonton) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 18 orang atau sebesar 18,6%, 62 orang atau sebesar 63,9% menjawab setuju, 15 orang atau sebesar 15,5% menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3 (Tata cahaya ruangan Cinema
menjawab sangat setuju 20 orang atau sebesar 20,6%, 70 orang atau sebesar 72,2% menjawab setuju, 7 orang atau sebesar 7,2% menjawab kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4 (Fasilitas yang diberikan didalam theater Cinema XXI Hermes Place Medan memberi kenyamanan saat saya menonton seperti sofa empuk, layar lebar, sound system bagus) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 32 orang atau sebesar 33%, 55 orang atau sebesar 56,7% menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 9,3% menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 5 (Fasilitas pendukung lain seperti cafe, dan lounge Cinema XXI Hermes Place Medan menarik perhatian saya) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 17 orang atau sebesar 17,5%, 50 orang atau sebesar 51,5% menjawab setuju, 27 orang atau sebesar 27,8% menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 6 (Kebersihan bioskop Cinema
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2) No.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 1 (Menurut anda, harga tiket
Cinema XXI Hermes Place Medan terjangkau) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 7 orang atau sebesar 7,2%, 53 orang atau sebesar 54,6% menjawab setuju, 27 orang atau sebesar 27,8% menjawab kurang setuju, 6 orang atau 6,2% menjawab tidak setuju, dan 4 orang atau 4,1% menjawab sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2 (Harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan sesuai dengan fasilitas yang diberikan) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 10 orang atau sebesar 10,3%, 65 orang atau sebesar 67,0% menjawab setuju, 19 orang atau sebesar 19,6% menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
2 orang atau 2,1% menjawab sangat tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4 (Harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan bervariasi) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 7 orang atau sebesar 7,2%, 53 orang atau sebesar 54,6% menjawab setuju, 28 orang atau sebesar 28,9% menjawab kurang setuju, 9 orang atau sebesar 9,3% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:
2. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 2 (Saya memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena saya sudah melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap tempat bioskop yang lain) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 13 orang atau sebesar 13,4%, 58 orang atau sebesar 59,8% menjawab setuju, 22 orang atau sebesar 22,7% menjawab kurang setuju, 4 orang atau sebesar 4,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 3 (Saya memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena lingkungannya nyaman untuk menonton) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 16 orang atau sebesar 16,5%, 67 orang atau sebesar 69,1% menjawab setuju, 13 orang atau sebesar 13,4% menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1,0% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk pernyataan 4 (Menurut anda dengan mempertimbangan harga tiket XXI dibandingkan dengan bioskop lain yang sejenis anda memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan) jumlah responden yang menjawab sangat setuju 9 orang atau sebesar 9,3%, 56 orang atau sebesar 57,7% menjawab setuju, 29 orang atau sebesar 29,9% menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3,1% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
sebesar 19,6%, 59 orang atau sebesar 60,8% menjawab setuju, 18 orang atau sebesar 18,6% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 1,0% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4.1.5 Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan Analisis Regresi Linear
Berganda
Analisis regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda karena jumlah variabel yang diteliti lebih dari satu. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen Tabel 4.10 berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data dengan SPSS.
Tabel 4.10
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Y = 4,380 + 0,443X1 + 0,300X2 Dimana:
Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta
X1 = Store Environment X2 = Harga
b1−2 = Koefisien Regresi Interpretasi:
a. Konstanta (a) = 4,380 artinya bahwa jika variabel store environment dan harga = 0, maka keputusan pembelian tetap sebesar 4,380.
b. Koefisien X1 (store environment) = 0,443 artinya variabel store
environment berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Polonia Medan, atau dengan kata lain jika variabel store environment meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,443.
c. Koefisien X2 (harga) = 0,300 artinya variabel harga berpengaruh positif
4.1.6 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Nilai ttabel dapat dilihat pada α = 5%, derajat kebebasan (df) = (n-k). Jumlah sampel (n) sebanyak 97, jumlah variabel yang digunakan (k) = 3, sehingga diperoleh:
Derajat kebebasan (df) = 97 - 3= 94 Maka nilai ttabelpada α = 5% adalah 1,985
Berdasarkan tabel 4.14 Uji Parsial terlihat bahwa:
pembelian akan tiket bioskop XXI Hermes Place Medan akan meningkat sebesar 0,443.
2. Variabel harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. (0,001) < 0,05 dan nilai thitung 3,533 > ttabel 1,985. Artinya, jika variabel harga ditingkatkan, maka keputusan pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan akan meningkat sebesar 0,300.
4.1.7 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji signifikansi simultan (Uji-F) dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari Store Environment, dan Harga mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian. Kriteria pengujiannya adalah:
a. H0 : bi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara serentak terdapat peng aruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 97 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:
1) df (pembilang) = 3 - 1 = 2 2) df (penyebut) = 97 – 3 = 94
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat signifikansi = 5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:
H0 diterima bila Fhitung < Ftabelpada α = 5% H1 diterima bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%
Tabel 4.12
Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 190.048 2 95.024 28.759 .000a
Residual 310.591 94 3.304
Total 500.639 96
a. Predictors: (Constant), Harga, Store Environment
b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Nilai signifikannya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel independen yang terdiri dari store environment dan harga terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian.
4.1.8 Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel store environment dan harga terhadap variabel terikat keputusan pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan.
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Harga, Store Environment
b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai R= 0,616 berarti hubungan antara variabel bebas store environment dan harga terhadap variabel terikat keputusan pembelian tiket bioskop XXI Hermes Place Medan sebesar 61,6%, artinya hubungannya erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Sumber: Situmorang dan Lufti (2014:170)
dijelaskan oleh store environment dan harga, sedangkan 62,0% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,818. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian berdasarkan pengaruh store environment dan harga terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan, yaitu:
4.2.1 Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Reponden
Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 97 responden menunjukkan bahwa responden yang pernah menonton di bioskop XXI Hermes Place Medan mayoritas perempuan sebanyak 51 orang (52,6%). Usia responden mayoritas 17-23 tahun sebanyak 72 orang (74,2%). Freskuensi menonton responden mayoritas > 5 kali sebanyak 48 orang (49,5%).
2. Store Environment
menonton sebanyak 62 orang (63,9%). Mayoritas responden setuju terhadap tata cahaya ruangan Cinema XXI Hermes Place Medan tertata dengan baik sebanyak 70 orang (72,2%). Fasilitas yang diberikan didalam theater Cinema XXI Hermes Place Medan memberi kenyamanan saat menonton (seperti sofa empuk, layar lebar, sound system bagus) mayoritas responden setuju sebanyak 55 orang (56,7%). Fasilitas pendukung lain (seperti cafe dan lounge) Cinema XXI Hermes Place Medan menarik perhatian mayoritas responden setuju sebanyak 50 orang (51,5%). Kebersihan bioskop Cinema XXI Hermes Place Medan baik mayoritas responden setuju sebanyak 59 orang (60,8%).
3. Harga
Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 97 responden mayoritas responden setuju terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan terjangkau sebanyak 53 orang (54,6%). Mayoritas responden setuju terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan sesuai dengan fasilitas yang diberikan sebanyak 65 orang (67,0%). Mayoritas responden kurang setuju terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan tergolong murah dibandingkan dengan pesaingnya sebanyak 51 orang (52,6%). Mayoritas responden setuju terhadap harga tiket Cinema XXI Hermes Place Medan bervariasi sebanyak 53 orang (54,6%).
4. Keputusan Pembelian
sadar butuh hiburan sebanyak 58 orang (59,8%). Mayoritas responden setuju memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena sudah melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap tempat bioskop yang lain sebanyak 58 orang (59,8%). Mayoritas responden setuju menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena lingkungannya nyaman untuk menonton sebanyak 67 orang (69,1%). Mayoritas responden setuju memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan dengan mempertimbangkan harga tiket XXI dibandingkan dengan harga tiket bioskop lain yang sejenis sebanyak 56 orang (57,7%). Mayoritas responden setuju memutuskan menonton di Cinema XXI Hermes Place Medan karena tertarik dengan lingkungan bioskopnya sebanyak 59 orang (60,8%).
4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda
4.2.3 Uji Signifikan
1. Berdasarkan uji F dapat diketahui bahwa variabel store environment (X1) dan harga (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 28,759 lebih besar dari nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan = 5% yaitu 3,09 dan dengan nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha (0,000 < 0,05). Lingkungan bioskop yang baik dan menarik lebih dipilih oleh konsumen terlihat dari jawaban konsumen memilih setuju. Lingkungan bioskop yang memberikan kenyamanan menarik konsumen untuk berkunjung, karena dengan melihat lingkungan dari sebuah toko sudah memberi informasi tentang toko tersebut. Lingkungan toko yang baik biasanya diikuti harga yang tergolong tinggi, tidak sedikit pelanggan kurang setuju dengan harga yang tinggi maka perusahaan harus bijaksana dalam penetapan harga. Dari lingkungan toko juga dapat memberi penilaian terhadap harga produk maupun jasa yang ditawarkan karena biasanya harga disesuaikan dengan lingkungan bioskop. Maka pengusaha bioskop harus dapat menyeimbangkan lingkungan bioskop dan harga.
2. Berdasarkan uji signifikansi parsial maka hasil penelitian menunjukkan: a. Store environment berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pemandangan yang memberikan informasi kepada pelanggan yang nantinya memberikan penilaian atas jasa mereka, sehingga pelanggan melakukan keputusan pembelian menurut penilaian mereka. Dalam hal ini
store environment memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan. Artinya, bioskop XXI Hermes Place Medan telah mampu memberikan lingkungan bioskop yang nyaman, sehingga dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan. Hal ini didukung oleh teori Simamora (2003:164) yang menyatakan bahwa store environment yang baik adalah lingkungan toko yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi para pengunjungnya serta mampu merangsang mereka untuk menghabiskan waktu di toko tersebut. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roza, Meina (2015) tentang “Pengaruh Penayangan Movie Trailer dan Store Environment Terhadap Recall Audience Pada Cinema XXI Hermes Place Medan” yang menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa store environment berpengaruh positif dan signifikan terhadap recall audience.
menganggap bahwa harga lebih besar daripada nilai produk dan jasa, mereka tidak akan membeli produk dan jasa. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manalu, Robin Hotdo (2015) tentang “Pengaruh Daya Tarik Rasional Periklanan (Rational Advertising) Men’s Biore Cool Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” yang menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan variabel store environment dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan. Hal ini terlihat dari jumlah Fhitung > Ftabel (28,759 > 3,09) dan tingkat signifikannya 0,000 < 0,05.
2. Secara parsial store environment berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan.
3. Secara parsial harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan.
4. Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,380 angka ini mengindikasikan bahwa sebesar 38,0% faktor-faktor keputusan pembelian tiket pada bioskop XXI Hermes Place Medan dapat dijelaskan oleh store environment dan harga, sedangkan sisanya 62% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diatas maka ada beberapa hal yang disarankan peneliti sebagai berikut:
memberikan kepuasan bagi para pengunjungnya sehingga mereka berkeinginan untuk menonton dan berkunjung kembali ke bioskop tersebut. Karena lingkungan toko menawarkan pemandangan yang memberikan informasi kepada pelanggan yang nantinya memberikan penilaian atas jasa mereka, sehingga pelanggan melakukan keputusan pembelian menurut penilaian mereka. Maka, manajemen perusahaan bioskop harus tetap memperhatikan pengelolaan dan penataan lingkungan bioskop mereka supaya tetap menghadirkan kenyamanan kepada pelanggan saat mereka menonton. Lingkungan bioskop yang memberi kenyamanan akan lebih dipilih oleh konsumen.
2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian tiket
pada bioskop XXI Hermes Place Medan. Harga sangat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, maka diharapkan supaya pihak perusahaan agar menyesuaikan harga yang ditawarkan dengan manfaat yang akan diperoleh oleh konsumen sehingga kosumen rela mengeluarkan sejumlah nilai nominal untuk memperoleh manfaat tersebut.