• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEGASAN DARI PASAL 16 AYAT (6) UNDANG-UNDANG NO. 7 DRT TAHUN 1955 (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1955 NO. 27) TENTANG PENGUSUTAN, PENUNTUTAN DAN PERADILAN TINDAK PIDANA EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENEGASAN DARI PASAL 16 AYAT (6) UNDANG-UNDANG NO. 7 DRT TAHUN 1955 (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1955 NO. 27) TENTANG PENGUSUTAN, PENUNTUTAN DAN PERADILAN TINDAK PIDANA EKONOMI"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

NOMOR 15 TAHUN 1962

TENTANG

PENEGASAN DARI PASAL 16 AYAT (6) UNDANG-UNDANG NO. 7 DRT TAHUN

1955 (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1955 NO. 27) TENTANG PENGUSUTAN,

PENUNTUTAN DAN PERADILAN TINDAK PIDANA EKONOMI

Presiden Republik Indonesia,

Menimbang : a. bahwa perlu memberikan penegasan mengenai istilah "seorang

yang tidak dikenal", sebagai yang dimaksudkan dalam pasal 16

ayat (6) dari Undang-undang No. 7 Drt tahun 1955

(Lembaran-Negara tahun 1955 No. 27) tentang Pengusutan, penuntutan dan

peradilan tindak pidana ekonomi;

b. bahwa karena keadaan memaksa maka soal tersebut perlu diatur

dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang undang;

Mengingat : 1. Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Dasar;

2. Undang-undang No. 7 Drt tahun 1955 (Lembaran-Negara tahun

1955 No. 27);

Mendengar : Musyawarah. Kabinet Kerja pada tanggal 26 Juni 1962.

Memutuskan :

Menetapkan : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang penegasan

dari pasal 16 ayat (6) Undang-undang No. 7 Drt tahun 1955

(Lembaran-Negara tahun 1955 No. 27) tentang Pengusutan,

Penuntutan dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi.

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2

-Pasal 1.

Istilah "seorang yang tidak dikenal" sebagai yang termaksud dalam pasal

16 ayat (6) dari Undang-undang No. 7 Drt tahun 1955 (Lembaran-Negara

tahun 1955 No. 27) tentang Pengusutan, Penuntutan dan Peradilan Tindak

Pidana Ekonomi ditegaskan dengan menambah pasal 16 tersebut dengan

ayat-ayat (7), (8) dan (9) sebagai berikut :

(7) Yang diartikan dengan "seorang yang tidak dikenal" termaksud pula :

a. setiap orang yang diketahui namanya dan tempat kediamannya

diluar negeri yang telah dipanggil dengan perantaraan Perwakilan

Republik Indonesia yang bersangkutan atau dengan surat

panggilan yang ditempelkan pada tempat pengumuman di

Pengadilan Negeri atau yang ditempatkan dalam satu surat kabar

atau lebih dan tidak datang menghadap kepada instansi yang

memanggilnya;

b. setiap orang yang diketahui namanya, akan tetapi tidak diketahui

tempat kediamannya, yang telah dipanggil dengan surat panggilan

yang ditempatkan pada tempat pengumuman di Pengadilan

Negeri atau yang ditempatkan dalam satu surat kabar atau lebih

dan tidak datang menghadap kepada instansi yang memanggilnya.

Pemberitahuan putusan Pengadilan kepada orang-orang tersebut

dalam huruf a dan huruf b dilakukan dengan penempelan surat

pemberitahuan itu pada tempat pengumuman di Pengadilan

Negeri yang bersangkutan atau dengan penempatan dalam satu

surat kabar atau lebih yang akan ditunjuk oleh Hakim.

(8) Ayat-ayat (3), (4) dan (5) dari pasal 16 berlaku terhadap

perkara-perkara tersebut dalam ayat-ayat (6) dan (7) dari pasal itu.

(9) Orang-orang tersebut dalam ayat-ayat (6) dan (7) tidak boleh diwakili

oleh siapapun juga.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3

-Pasal 2.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai berlaku pada

hari diundangkannya dan berlaku surut hingga tanggal 13 Mei 1955.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini dengan penempatan

dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Agustus 1962.

Presiden Republik Indonesia,

TTD

SUKARNO.

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 3 Agustus 1962.

Sekretaris Negara.

TTD

MORD. ICHSAN

(4)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

No. 15 TAHUN 1962

tentang

PENEGASAN DARI PASAL 16 AYAT (6) UNDANG-UNDANG No. 7 Drt

TAHUN 1955 (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1955 No. 27) TENTANG

PENGUSUTAN, PENUNTUTAN DAN PERADILAN TINDAK PIDANA EKONOMI.

UMUM

Perumusan pasal 16 ayat (6) Undang-undang No. 7 tahun 1955 adalah kurang jelas,

sehingga pelaksanaannya menimbulkan kesimpang-siuran.

Oleh sebab itu ditimbang perlu diadakannya penegasan dari ayat tersebut dengan

jalan menambahkan pada pasal 16 tersebut ayat-ayat : (7), (8) dan (9).

PASAL DEMI PASAL.

Cukup jelas.

Diketahui :

Sekretaris Negara,

TTD

MOHD. ICHSAN.

Referensi

Dokumen terkait

faktor yang paling berpengaruh terhadap keausan pahat.Tabel 1 dapat diamati bahwa tingkat keausan pahat bubut cenderung mengalami peningkatan pada saat kecepatan potong

Tindak lanjut atas resolusi tersebut menjadikan masing-masing negara memberikan batasan, definisi, tipologi teror, dan pengaturan penanggulangan terorisme ke dalam

[r]

Bali   24 ‐ 25   August   2017   A ‐ 42    The survival analysis helps the management to predict the time where new service design should be deployed, by constructing

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga saya diberi kemudahan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

Gambar 18 Dari proses akuisisi Dlc Boot 2016 Pada Gambar 18 adalah hasil akusisi menggunakan tools Dlc Boot 2016 yang nantinya akan di analisa untuk menemukan

Tujuan dari dibentuknya kawasan kerjasama ini adalah daerah yang berada dalam satu kawasan saling bekerjasama dan berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

berkurang banyak juga.” Gatling gun ini justru sukses digunakan untuk memperluas kekuasaan kerajaan kolonial Eropa yang dengan bengisnya memberantas penduduk asli yang hanya