• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Fungsi Ginjal Janin dan Neonatus Pada Pertumbuhan Janin Terhambat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gangguan Fungsi Ginjal Janin dan Neonatus Pada Pertumbuhan Janin Terhambat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN

Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah kegagalan pertumbuhan janin untuk mencapai potensi pertumbuhan yang normal pada janin tertentu disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. WHO menetapkan bayi terlahir cukup bulan dengan berat badan < 2500 gram adalah PJT. Berdasarkan berat badan janin < dari persentil 10 terjadi inkonsisten istilah antara, kecil masa kehamilan (KMK) dengan PJT, karena ternyata 70%, merupakan bayi bayi kecil tapi sehat. Yang terpenting dalam menilai pertumbuhan janin adalah pertambahan berat badan dari waktu ke waktu yang terus naik sesuai dengan grafik pertumbuhan normal. Kalau terjadi penurunan persentil pertumbuhan, hal inilah disebut dengan PJT.

Hipotesa Barker menekankan adanya hubungan yang erat antara PJT yang disebabkan oleh nutrisi yang kurang optimal, insufisiensi plasenta dengan terjadinya hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, resistensi insulin dan penyakit vaskuler perifer pada masa dewasa.

(2)

badannya normal dibandingkan dengan PJT didapati terjadi pengurangan jumlah nefron pada bayi PJT.

Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran volume ginjal janin pada usia 36 minggu yang merupakan waktu akhir dari nefrogenesis pada janin PJT dibandingkan dengan janin normal dengan tehnik 3D VOCAL serta pengukuran sekresi urin/ jam yang diketahui dengan delta kandung kencing yang diukur tiap ½ jam kemudian hasilnya dikali 2. Setelah lahir pada hari ke 7 dilakukan pengukuran albumin dan kreatinin urin serta cystatin c darah.

Penelitian Quasi eksperimental pretest posttest with comparation. Kelompok kasus adalah janin dengan pertumbuhan janin terhambat (PJT) sampai usia kehamilan 36 minggu. Dari 23 sampel yang diikuti 2 janin mengalami perbaikan pertumbuhan menjadi normal sehingga dikeluarkan dari penelitian dan 1 ibu menolak bayinya diambil darahnya, sehingga jumlah kasus 20 janin. Kelompok kontrol adalah janin normal yang berjumlah 23 orang. Untuk menyesuaikan dengan jumlah kasus, diambil secara berpasangan 20 kontrol janin normal.

Rerata Berat neonatus PJT adalah 2950 gr ± 330 sedang neonatus normal 3306 gr ± 194 dan panjang neonatus PJT 49 cm ±0,81 sedang neonatus normal 50 cm ± 0,88.

(3)

didapati volume ginjal 6,07 ml ± 1,90 sedang janin normal 10,74 ml ±3,35 dan secara statistik berbeda bermakna dengan p = 0,001.

Pengukuran volume kandung kencing dilakukan 2 kali yakni setiap ½ jam dan deltanya dikali 2 yang merupakan sekresi urin janin/jam, pengukuran volume kandung kencing juga dilakukan dengan tehnik 3D VOCAL maka didapati sekresi urin janin PJT/ jam adalah 8,21 ml ± 3,47 sedang janin normal adalah 19,22 ml ± 5,78 dan hal ini berbeda bermakna dengan p=0,001. Produksi urin ini sangat erat kaitannya dengan jumlah air ketuban dan merupakan salah satu cara untuk mengukur jumlah air ketuban yang selama ini dilakukan dengan pengukuran secara semikuantitatif yakni dengan 4 kuadran, dari hasil produksi urin ini diadapati jumlah indek cairan amnion janin PJT 6,57 ml ± 2,28 sedang janin normal 11,85 ml ± 2,53, meskipun indek cairan amnion janin PJT masih normal namun tampak pengurangan jumlah air ketuban yang nyata antara janin PJT dan normal.

Pada pemeriksaan setelah lahir pada hari ke 7 dilakukan pemeriksaan albumin urin didapat 15,8 mg/l ±31,31 pada neonatus PJT sedang neonatus normal 1,9 mg/l ± 0,19 dan dijumpai kadar kreatinin urin neonatus PJT 17,1 mg/l ±9,8 sedang neonatus normal yakni 8,2 mg/l ±2,9 hal ini berbeda bermakna antara neonatus PJT dan normal dengan p=0.001.

(4)
(5)

SUMMARY

Intrauterine Growth restriction (IUGR) is a fetal growth failure to achieve normal growth potential in particular fetus is caused by genetic and environmental factors. WHO sets babies born full-term birth weight <2500 g was IUGR. Based on fetal weight <10th percentile occurred inconsistency of terms between, small for gestational age (SGA) with IUGR, as it turns out 70%, a small but healthy baby. Most important in assessing fetal growth is weight gain over time continue to rise in accordance with the normal growth chart. If a decline in growth percentiles, it is called with IUGR.

Barker hypothesis emphasizing the close relationship between IUGR caused by less than optimal nutrition, placental insufficiency with hypertension, coronary heart disease, diabetes mellitus, insulin resistance and peripheral vascular disease in adulthood.

In studies with experimental animals with IUGR, found 20% reduction in the number of glomeruli and glomerular compensatory enlargement is accompanied in the long run will lead to glomerulomegali and the onset of proteinuria. At autopsy the kidneys were performed on stillbirth and infant death in the first year of normal weight compared with IUGR found a reduction in nephron number in IUGR infants.

(6)

later the results are multiplied 2. Having been born on day 7 was measured urine albumin and creatinine and cystatin c blood.

This study is Quasi experimental pretest posttest with comparation. The group is a case of fetal growth retardation (IUGR) until 36 weeks of gestation. Of the 23 samples followed by two fetuses had improved to normal growth thus excluded from the study and 1 baby's mother refused to have blood drawn, so that the number of cases of 20 fetuses. The control group was normal fetus that was 23 people. To adjust the number of cases, taken in pairs to control 20 normal fetuses.

The mean weight of IUGR neonates was 2950 ± 330 gr were normal neonates 3306 ± 194 g and 49 cm long IUGR neonates ± 0.81 were normal neonates 50 cm ± 0.88.

On examination of fetal renal volume IUGR found the left kidney volume of 6.47 ± 1.85 ml, normal fetuses was 11.09 ± 2.91 ml and it was significantly different being on the measurement of the right kidney was found IUGR fetus kidney volume 6.07 ml ± 1.90 normal fetuses were 10.74 ± 3.35 ml and statistically significantly different with p = 0.001.

Bladder volume measurement is done 2 times that every ½ hour and the delta multiplied by 2, which is the secretion of urine fetus / hour, examination bladder volume is also done with the 3D technique VOCAL then found the secretion of urine fetal IUGR every hour was 8.21 ± 3.47 ml, normal fetuses was 19.22 ± 5.78 ml and this is significantly different with p = 0.00. Urine production is very closely related to the amount of amniotic fluid and is one way to measure the amount of amniotic fluid that has been done by the semiquantitative measurement with four quadrants,

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan kajian ilmiah mengenai kaitan antara Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) sebagai faktor risiko terjadinya kematian neonates pada bayi baru lahir di RS

Data insidensi Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) sebagai faktor risiko kematian neonatus yang diperoleh dari penelitian di RS.. PKU Muhammadiyah

(PJT) DAN HAMIL NORMAL ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran

Hubungan antara indeks resistensi arteri uterina dengan pertumbuhan janin terhambat (FL/AC) Pada preeklampsia dan pertubumbuhan janin terhambat didapatkan pembentukan plasenta yang

Lubis, DTM&amp;H, Sp.A (K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran di

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengambilan jaringan plasenta, sebanyak 20 sampel jaringan penderita PJT dan 20 sampel jaringan plasenta kehamilan normal

pada perkembangan CVD, dimana deviasi pada pertumbuhan janin yang secara umum terlihat dari berat lahir rendah menurut usia kehamilan, merupakan prediktor resiko

Lubis, DTM&amp;H, Sp.A (K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran di