• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI MANAJEN INFORMATIKA dan K (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEKOLAH TINGGI MANAJEN INFORMATIKA dan K (3)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

MAKALAH KOMUNIKASI DATA dan PENGANTAR

JARINGAN

TENTANG

JARINGAN CLIENT SERVER dan PEER TO PEER

Oleh :

No Nama Nim

1 Imam Ma’ruf 1310530130

2 Rizki Kurniawan 1310520073

3 Satriawan 1310520069

4 Ali Akbar 1210520127

S1 TEKNIK INFORMATIKA SEMESTER III KELAS B KELOMPOK IX

SEKOLAH TINGGI MANAJEN INFORMATIKA dan

KOMPUTER (STMIK) BUMIGORA MATARAM

(2)

KATA PENGANTAR

ِِ

ممييحم رريلا نممحي رررلا هملررلا ممسيبم

Assalamu’alaikum war. wab.

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan MAKALAH yang berjudul “JARINGAN CLIENT SERVER dan PEER TO PEER“. Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah wawasasan ilmu pengetahuan untuk pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karna itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Wassalamu’alaikum war. wab.

Mataram, 15 November 2014

(3)

DAFTAR ISI 1.2.1. Bagaimana konfigurasi jaringan client server dan peer

to peer pada OS windows?

...

2

1.2.2. Bagaimana komponen-komponen pada jaringan client

server dan peer to peer?

...

2

1.2.3. Bagaimana ruang lingkup pada jaringan client server

dan peer to peer?

...

2

1.3. TUJUAN ...2 1.3.1. Memahami ...2 1.3.2. Mengetahui konsep dari jaringan client server dan

peer to peer

... 2

(4)

1.4. MANFAAT ...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 JARINGAN CLIENT SERVER ...3

2.1.1 Pengertian ...3

2.1.2. Jenis server ...4

2.1.3. Macam – macam server ...5

2.1.4. Penerapan client server pada jaringan komputer ...9

2.1.5. Arsitektur jaringan client server ...10

2.1.6. Komponen dasar client server ...11

2.1.7. Konsep dasar jaringan client server ...14

2.1.8. Jenis layanan client server ...14

2.1.9. Keunggulan dan kelemahan jaringan client server ...15

2.2. JARINGAN PEER TO PEER ...17

2.2.1. Pengertian ...17

2.2.2. Tipe jaringan peer to peer ...18

2.2.3. Arsitektur jaringan peer to peer ...18

2.2.4. Konsep dasar jaringan client server ...19

2.2.5. Cara instalasi sederhana jaringan peer to peer ...20

2.2.6. Keunggulan dan kelemahan jaringan peer to peer ...22

2.2.7. Manfaat jaringan peer to peer ...23

2.3. PERBEDAAN JARINGAN CLIENT SERVER DAN PEER TO PEER ...24

2.3.1. Dilihat dari segi jumlah workstation/pengguna dan jangkauan relative sedikit dan sempit ...24

2.3.2. Dilihat dari segi manfaat dan keamanan data ...25

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1. KESIMPULAN ...27

3.1. SARAN ...27

(5)

DAFTAR GAMBAR

BAB II PEMBAHASAN

Gambar 2.1 Lingkungan Database Client/Server di Internet ...11

Gambar 2.2 Komponen dasar client server ...11

Gambar 2.3 Aktivitas pada client ...12

Gamabr 2.4 Arsitektru Database Server ...13

Gambar 2.5 Arsitektur peer to peer ...17

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri

atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber

daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat

mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer

adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan

komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak

yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang

memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini

disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir

seluruh aplikasi jaringan computer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu

jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel

sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem

operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang

sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas

lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub,

(7)

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Bagaimana konfigurasi jaringan client server dan peer to

peer pada OS windows?

1.2.2. Bagaimana komponen-komponen pada jaringan client

server dan peer to peer?

1.2.3. Bagaimana ruang lingkup pada jaringan client server dan

peer to peer? 1.3. TUJUAN

1.3.1 Memahami :

 Model-model jaringan client server dan peer to peer

 Komponen-komponen jaringan client server dan peer to

peer

1.3.2. Memahami konsep dari jaringan client server dan peer to

peer

1.3.3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam

pemanfaatan jaringan client server dan peer to peer. 1.4. MANFAAT

Dapat memberikan pengetahuan lebih kepada para pembaca,

khususnya mahasiswa kaitannya dengan jaringan client server dan

(8)

BAB II perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Client adalah komputer dalam jaringan yang menggunakan sumber daya yang disediakan oleh server. Lebih jelasnya Client adalah Pemakai layanan.

(9)

adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada komputer client (workstation). Client server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.

Server mengatur dan mengendalikan fungsi dari client, tetapi client hanya bisa menerima layanan dari server tanpa bisa mengendalikan kinerja dari server, jadi dapat di simpulkan bahwa server berfungsi sebagai penyedia layanan dan client berfungsi untuk menerima layanan yang diberikan oleh server.

2.3.4. Jenis Server

 Server dedicated

Yaitu server yang tidak memiliki fungsi lain. Server jenis ini tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware.

 Server Non-Dedicated

Yaitu server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya :

(10)

 Mocrosoft Windows NT Workstation

 Microsoft Windows 95/98

 Unix

 Linux

 Mac OS/2.

2.3.5. Macam – macam Server

Macam – macam server adalah sebagai berikut :

 Fax server

Fax server digunakan untuk melayani servis fax bagi client. Dengan adanya server fax ini. Segala permintaan pengiriman fax maupun menerima fax akan melalui server fax ini. Server fax ini juga dilengkapi dengan modem yang mendukung fungsi fax.

 FTP Server

Server ini mempunyai layanan protokol FTP. Dengan adanya server FTP ini, segala permintaan FTP (FTP merupakan protokol untuk layanan transfer data) akan terlaksana.

 Mail Server

(11)

sebagai tempat untuk menyimpan surat, server mail juga menyediakan layanan pelengkap mail servis seperti web interface untuk memudahkan client menulis surat dan mengorganisir surat yang dimiliki oleh client.

 Database Server

Server ini melayani servis bagi client yang membutuhkan layanan penyimpanan database. Dalam server database tersebut, bisa berisi ratusan ataupun ribuan database dari banyak user. Biasanya database tersebut dikelompokkan atau disimpan per user yang memakai layanan database tersebut. Agar tidak terjadinya pencurian data.

 Proxy Server

Bisa digunakan untuk memperkuat security pada sebuah jaringan. Server ini bisa digunakan untuk memfilter permintaan servis masuk maupun keluar dari sebuah client. Dengan adanya proxy server ini, kita bisa memblock suatu IP agar bisa berkomunikasi.

 Web Server

(12)

 Telnet Server

Merupakan server yang digunakan untuk melayani servis Telnet. Dengan adanya server ini, kita bisa melakukan remote komputer yang kita inginkan. Sebelum kita meremote komputer, kita masuk dulu dalam sistem login server telnet ini. Kemudian permintaan telnet diteruskan ke komputer tujuan yang diminta oleh client.

 File Server

File server bisa berarti komputer yang digunakan untuk menampung data – data yang dimiliki oleh sejumlah client. Kapasitas penyimpanan server tersebut juga tergantung dari kapasitas HDD yang dimiliki oleh server tersebut.

 Game Server

Game server merupakan server yang digunakan untuk pusat untuk menghubungkan antar pemain (client) dengan pemain yang lainnya. Game server ini selain merupakan server tersendiri, bisa juga didirikan dari komputer client yang bermain game tersebut.

 DNS Server

(13)

address sebelum komputer kita bisa terkoneksi ke server google tersebut. Sedangkan alamat IP server DNS belum ditentukan oleh kita.

 Print Server

Server ini bisa digunakan untuk pusat layanan percetakan (print) bagi client. Dengan adanya server ini, segala aktivitas “print” bisa dilakukan secara bersama dan menghemat biaya hardware karena meskipun terdapat satu printer, printer tersebut bisa digunakan oleh banyak komputer.

 Application Server

Dalam fungsinya, server ini merupakan komputer server yang digunakan untuk menjalankan suatu software applikasi.

 Streaming Media Server

Server ini melayani servis streaming data media seperti music, video. Servis ini memungkinkan kita dapat mengakses sebuah konten tanpa harus kita download terlebih dahulu.

 Home Server

(14)
(15)

2.3.6. Penerapan Client – Server Pada Jaringan Komputer Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

 Servis layanan

 Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda.

 Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.

 Server sebagai provider, client sebagai konsumen.

 Sharing resources (sumber daya)

Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.

 Protokol yang tidak simetris

Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

 Transparasi lokasi

Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.

 Mix and match

Perbedaan server client platforms.

 Pesan berbasis komunikasi

(16)

 Pemisahan interface dan implementasi

Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah. 2.3.7. Arsitektur Jaringan Client Server

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).

Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.

Lingkungan Database Client/Server di Internet :

 Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC.

(17)

Gambar 2.1 Lingkungan Database Client/Server di Internet

 Berbagi hardware atau software.

2.3.8. Komponen Dasar Client Server

Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar yaitu Client, Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambat 2.2 Kompenen dasar client server

 Arsitektur File Server

 Model pertama Client/Server

 Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation

 Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan

 Server bertindak sebagai file server

 File server bertindak sebagai pengelolah file dan memungkinkan Client mengakses file tersebut

(18)

 DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server

 Aktivitas pada Client:

 Meminta data

 Meminta pengucian data

 Tanggapan dari Client

 Memberikan data

 Mengunci data dan memberikan statusnya

Gambar 2.3 Aktivitas pada client

 Batasan File Server

 Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke Client melalui jaringan

 Setiap Client harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori

 Client harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus

 Salinan DBMS pada setiap Client harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama dan tanggung jawab diserahkan kepada programmer.

 Arsitektur Database Server

(19)

 Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database

 Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi

 Beban jaringan menjadi berkurang

 Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server

 Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture

Gambar 2.4 Arsitektur Database Server

2.3.9. Konsep Dasar Jaringan Client Server

(20)

Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software splikasi yang diinstall disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.

2.3.10. Jenis Layanan Client Server

 Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya

 Mengatur komunikasi seperti pesan e-mail antar workstation

 Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama

 Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai network

 Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation

(21)

dapat melakukan semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.

2.3.11. Keunggulan Dan Kelemahan Jaringan Client Server

 Keunggulan

 Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

 Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelolah administrasi dan sistem keamanan jaringan.

 Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

 Kelemahan

 Biaya operasional relatif lebih mahal.

 Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

(22)

2.4. JARINGAN PEER TO PEER 2.4.1. Pengertian

Peer to peer yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer didalam Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada suatu saat A mengakses file share dari B bernama “data_nilai.xls” dan juga memberi akses file “soal_uas.doc” kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Jaringan komputer P2P termasuk sebuah cabang (subset) dari bidang komputasi terdistribusi. Namun komputasi terdistribusi sendiri bukanlah cabang dari P2P. Sebutan “peer-to-peer” mengisyaratkan sebuah hubungan kesetaraan (egalitarian relationship) diantara para peer (pengguna satu dengan yang lainnya). Dan yang terpenting, hubungan ini haruslah menghasilkan interaksi langsung antara komputer pengguna yang satu dengan komputer pengguna lainnya. Tanpa embel-embel ada komputer yang berstatus sebagai client dan berstatus sebagai server.

(23)
(24)

2.4.2. Tipe Jaringan Peer To Peer

Berdasarkan tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi menjadi 2 tipe, yakni:

 P2P Murni (Pure P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:

 Masing-masing peer berstatus setara (egaliter), setiap peer berstatus sebagai client juga server

 Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan

 Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.

 P2P Hybrid (Hybrid P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:

 Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi yang berada di setiap peer sekaligus merespon peer ketika ada yang meminta informasi itu

 Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia. Hal ini terjadi karena server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar server pusat tersebut dapat mengetahui resource apa saja yang akan didistribusikan di dalam jaringan

 Ada router yang menjadi pusat jaringan. 2.4.3. Arsitektur Jaringan Peer To Peer

Gambar 2.5 Arsitektur peer-to-peer

(25)

P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.

Jaringan peer-to-peer juga sering disebut dengan workgroup. karena arti workgroup mempunyai konotasi yaitu kolaborasi tanpa adanya pusat kontrol (server). Peer-to-peer dapat dibangun hanya dengan sistem operasi yang terinstall di dalam komputer dan tersambungnya beberapa komputer secara fisik.

Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, semua komputer dapat berfungsi sebagai Client dan server secara bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer, seperti membuat nama user, menentukan yang akan di-share, menandai ijin akses bagian share tersebut, dan yang lainnya. Tiap-tiap user juga bertanggung jawab melakukan backup data pada komputer masing-masing.

Sistem jaringan ini dapat digunakan di rumah atau di kantor. Pemakai komputer yang memiliki sebuah komputer lama dan sebuah komputer baru, tidak perlu membuang komputer lamanya. Dengan memasang kartu jaringan (network card) pada komputer tersebut, maka kedua komputer dapat dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.

2.4.4. Konsep Dasar Jaringan Peer To Peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.

(26)

Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.

Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, CD-ROM, file, dan lain-lain.

2.4.5. Cara Instalasi Sederhana Jaringan Peer To Peer

Untuk membangun jaringan peer to peer yaitu:

 Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah siapkan jaringan anda. Silahkan beli dan pasang perangkat keras yang diperlukan, kemudian desain alamat IP intranet. Sebagai contoh gunakan 10.0.0.1 sampai 10.0.0.254, netmask 255.255.255.0 (disingkat 10.0.0.0/24).

 Langkah kedua, anda perlu pasang sistem operasi yang memiliki kemampuan untuk layanan peer-to-peer network di tiap komputer. Dalam hal ini anda bisa pakai Windows maupun Linux.

Windows yang mendukung model ini yaitu:

 Windows for Workgroup

 Windows 95/98/XP

(27)

 Langkah ketiga. Agar suatu komputer jadi server, aktifkan layanan “File and Print Sharing”, lalu tentukan folder dan printer yang akan di-sharing. Sementara itu disisi client, aktifkan layanan “Client for Microsoft Network”. Client akan bisa memakai Network Neigborhoud untuk mengakses folder di komputer server, dan juga memakai printer di server. Layanan ini tersedia dengan seragam di semua versi Windows.

Sedangkan pada linux, filosofinya berbeda dengan windows. Layanan hanyalah tambahan pada sistem operasi yang dijalankan sebagai daemon. Jadi anda bisa pakai distro Linux apa saja, versi berapa saja, yang penting aktifkan daemonnya. Untuk layanan yang sama anda punya banyak pilihan daemon.

Untuk file sharing, anda bisa pakai daemon NFS (Network File System) atau SAMBA. NFS khusus untuk file sharing antar unix. Jika anda menggunakan SAMBA, anda bisa sharing file antara Linux/Windows. Sementara itu untuk printer sharing, anda bisa menggunakan daemon lpr, klasik untuk semua *nix. Jika anda ingin sharing Windows/Linux, sebaiknya menggunakan SAMBA.

(28)

Gambar 2.6 komunikasi antar client dan server 2.4.6. Keunggulan Dan Kelemahan Jaringan Peer To Peer

 Keunggulan

 Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive,

mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.

 Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

 Kelemahan

 Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Dalam jaringan client server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.

 Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelolah pekerjaan atau aplikasi sendiri.

 Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-masing-masing-masing fasilitas yang dimiliki.

(29)

Tujuan utama dari jaringan P2P adalah agar semua peer dapat menyediakan sekaligus memanfaatkan resource komputer, termasuk bandwith, media penyimpanan, dan kemampuan komputasi yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, ketika node-node (komputer-komputer) telah banyak terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem, kapasitas total yang dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan kontraproduktif dengan apa yang terjadi pada sistem client server. Dalam sistem client server, bertambahnya client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer data di dalam sistem.

Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P ini juga dapat meningkatkan kestabilan/kekokohan (robustness) sistem dari kemungkinan kegagalan (system failure). Kestabilan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya replikasi/penggandaan data yang terjadi di antara para pengguna (peer). Kedua, dengan memanfaatkan resource komputer peer itu sendiri untuk mencari data yang ada di dalam jaringan tanpa mengandalkan satu resource komputer server saja.

2.5. PERBEDAAN JARINGAN CLIENT SERVER DAN PEER TO PEER

(30)

pada computer server. Server juga akan menentukan pengguna untuk dapat mengakses file pada jaringan komputer.

2.5.1. Dilihat dari segi jumlah workstation/pengguna dan jangkauan relative sedikit dan sempit.

Peer-to-peer biasanya menghubungkan hanya beberapa workstation saja dan hanya dipasang di rumah-rumah atau dalam kantor atau unit usaha yang sangat kecil di mana karyawan berinterasi secara teratur. Biaya pemasangan cukup murah namun disisi keamana data relatif tidak aman. Di sisi lain, jaringan client server adalah kebutuhan jaringan komputer skala besar dan dapat menghubungkan jutaan pengguna dan sistem keamanan yang rumit. Oleh karena tentu kita sudah membayangkan kekurangan jaringan client / server karena membutuhkan biaya yang sangat mahal.

2.5.2. Dilihat dari segi manfaat dan keamanan data

Kekurangan jaringan peer to peer, jaringan hanya cocok untuk usaha kecil atau untuk digunakan di rumah atau kantor kecil saja. Sebuah jaringan peer-to-peer hanya dapat mendukung sekitar sepuluh Client (workstation) dan seringkali menemui masalah kinerja dan manajemen serius. Biasanya, jaringan kumpulan Client peer-to-peer berjalan dengan baik menggunakan sistem operasi Windows NT Workstation atau Windows 98 sampai pada generasi windows terkini.

(31)
(32)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa menurut fungsinya jaringan komputer terbagi menjadi 2 macam yaitu jaringan client server dan peer to peer. Pada jaringan client server terdapat dua komponen utama yaitu client dan server dan hanya ada satu komputer yang bertugas sebagi server. Sedangkan untuk jaringan peer to peer semua komputer dapat bertindak sebagai sever dan client secara bersamaan. Sehingga dalam jaringan peer to peer semua komputer memiliki hak akses yang sama.

3.2. SARAN

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Wiharto,Rahmadi,Niko.2014. Pengertian, Kelebihan, Kekurangan Tipe Jaringan Komputer Client-Server Dan Peer-To-Peer. Di unduh dari

http://www.pintarkomputer.com/2014/07/pengertian-kelebihan- kekurangan-tipe-jaringan-komputer-client-server-dan-peer-to-peer.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

Rohman,Nur,Esa.2013. Pengertian Jaringan Peer To Peer. Di unduh dari http://esagaya02.blogspot.com/p/jaringan-peer-to-peer.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

Akram,Muh.2013. Pengertian Client Server Dan Peer To Peer Beserta

Kelebihan Dan Kekurangannya. Di unduh dari

http://berbagiittips.blogspot.com/2013/07/pengertian-clientserver-peertopeer.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

Blogeko3.2012. Pengertian Client Server Dan Peer To Peer. Di unduh dari http://blogeko3.blogspot.com/2012/07/pengertian-clent-server-dan-peer-to-peer.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer

Aditya,Sarya,Devi.2014. Penerapan Client – Server Pada Jaringan

Computer. Di unduh dari

(34)

Pelorq.2011. Client Server & Peer To Peer. Diunduh dari

https://waingapoe.wordpress.com/2011/03/07/clent-server-peer-to-peer/pada tanggal 29 Nopember 2014

Abdisr.2012. Keuntungan Dan Kerugian Client – Server. Diunduh dari http://abdisr.blogspot.com/2012/03/keuntungan-dan-kerugian-jaringan-client.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

Sofyan.2010. Konsep Dasar Jaringan. Diunduh dari http://sofyan1308.blogspot.com/p/client-server.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

Sofyan.2010. Konsep Dasar Jaringan. Diunduh dari http://sofyan1308.blogspot.com/p/peer-to-peer_1404.html/pada tanggal 29 Nopember 2014

Admin.2014. pengertian dan perbedaan jaringan client server dan peer to peer. Diunduh dari http://jaringankomputer.org/pengertian-dan-perbedaan-jaringan-client-server-dan-peer-to-peer/pada tanggal 29 Nopember 2014

Kaciak,Rajo,Gufron.2010. Pengetian Jaringan Peer To Peer. Diunduh dari

Gambar

Gambar 2.1 Lingkungan Database
Gambar 2.3 Aktivitas pada client
Gambar 2.4 Arsitektur Database Server
Gambar 2.5 Arsitektur peer-to-peer

Referensi

Dokumen terkait

The doctor or nurse-practitioner may also discuss such topics as good parenting practices; your toddler’s emerging struggle for independence; discipline; communicating with

Hal ini ditunjukkan dari perhitungan risiko model indeks tunggal yang menggunakan varian (kuadrat dari deviasi standar) dari suatu sekuritas yang dihitung dengan

Laporan ini dibuat dengan format yang telah dibakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), yang memuat beberapa

[r]

engagement di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia menunjukkan suatu gejala kontinum (teori menuju implementasi dan pengembangan) yakni; (1) aktivitas

H 2 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara hard skill , soft skill dan spiritual skill terhadap produktifitas kerja dosen. H 3 : Variabel spiritual

19 Melihat pada zaman moden sekarang, terdapat tugasan-tugasan lain yang perlu dilakukan oleh pemimpin negara merupakan perkara-perkara positif yang perlu diambil kira seperti

Untuk itulah kegiatan PKM (Pengabdian Pada Masyarakat) berupa penanaman nilai karakter melalui permainan outdoor dirasa tepat untuk diberikan kepada anak-anak usia dini di PAUD