8 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk dan Strategi Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka proposal skripsi yang berjudul “Profil Buruh Perempuan Petik Teh Perkebunan Sirah Kencong di daerah Wlingi – Jawa Timur tahun 2000” merupakan penelitian sejarah dengan sifat penelitian deskriptif. Penelitian sejarah ini mencakup empat tahapan, yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi (Pranoto, 2010: 149-155).
Penelitian sejarah deskriptif digunakan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas mengenai profil buruh petik teh perempuan di perkebunan Sirah Kencong. Data yang telah didapatkan kemudian dikumpulkan, lalu diidentifikasi serta dibandingkan dengan sumber lain setelah itu ditafsirkan, dianalisis sehingga didapatkan hasil yang valid dan relevan dengan obyek penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1981: 9).
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sosial. Sejarah sosial adalah salah satu kajian sejarah yang menggabungkan antara sosial dan ekonomi dengan menekankan pada sejarah kelas sosial tertentu, kaum tertentu, gerakan sosial, dan tingkah laku masyarakat (Pranoto, 2010: 126-127).
B. Tahapan Metode Sejarah
9 a) Heuristik
Heuristik adalah proses melacak dan mengumpulkan sumber.Dalam penelitian ini ada data yang dapat dimanfaatkan yaitu sumber lisan dan sumber pustaka. Pengertian sumber lisan adalah sumber yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap informan (Pranoto, 2010: 29-32). Dalam hal ini informan yang dimaksud adalah masyarakat Ngadirenggo sekitar pabrik, buruh petik perkebunan, staff dan pegawai pabrik, serta pemilik pabrik.
Sedangkan sumber lainnya dapat diperoleh dengan cara memanfaatkan sumber pustaka. Sumber pustaka dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui dokumen dan arsip yang berkaitan dengann Perkebunan Sirah Kencong, buku yang ada di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar.
b) Kritik Sumber
Kritik sumber adalah proses yang bertujuan untuk menghubungkan, memverifikasi otentisitas dan kredibilitas sumber. Dalam hal ini ada dua macam kritik sumber, yaitu kritik internal dan kritik eksternal. Kritik internal merupakan menguji suatu sumber apakah kebenaran pernyataan sungguh-sungguh dapat dipercaya. Sedangkan kritik eksternal merupakan tahap untuk mengetahui asli atau tidaknya sumber yang di dapat. (Pranoto, 2010: 35-37).
c) Interpretasi
10 adalah penalaran induktif yang berawal dari data-data kemudian disimpulkan menjadi kesimpulan umum (Kuntowijoyo, 1995: 102-105). a. Historiografi
Setelah seluruh tahap penelitian dilaksanakan, maka hasil penelitian akan ditulis dalam bentuk karya tulis ilmiah yang sistematis dan runtut secara kronologis (Pranoto, 2010: 155).
C. Kerangka Berfikir
Penelitian dengan judul “PROFIL BURUH PEREMPUAN PETIK TEH PERKEBUNAN SIRAH KENCONG DAERAH WLINGI – BLITAR TAHUN 2000” dapat dilihat dalam skema kerangka berpikir sebagai berikut:
Profil Buruh Perempuan Petik Teh Perkebunan Sirah Kencong Tahun
2000
Faktor Pendorong memilih profesi sebagai Buruh Petik teh Profil Buruh Petik
Khususnya Perempuan
1. Identitas buruh petik 2. Aktivitas buruh petik 3. Interaksi antar buruh