• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERATAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PEND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERATAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PEND"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

PEMERATAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM BOS DAN KIP

Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Karena peranannya sangat penting dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan seperti sosial, ekonomi, politik dan budaya. Karena itu pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hal setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Yang mewajibkan Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan ,menciptakan kesejahteraan umum. Kurang meratanya pendidikan di Indonesia menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini belum ada. Pemeratan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu Equality dan Equity. Equality atau persamaan mengandung arti persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, sedangkan equity bermakna keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang sama diantara kelompok dalam masyarakat. Pembiayaan pendidikan secara umum berasal dari Angaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah (termasuk hibah dan pinjaman luar negeri) , iuran siswa keluarga, dan sumbangan masyarakat.

Sejak tahun 1984, pemerintah Indonesia secara formal telah mengupayakan pemerataan pendidikan Sekolah Dasar , yang dilanjutkan dengan wajib belajar sembilan tahun yang dimulai dari 1994. Setelah itu juga dilanjutkan program pendukung seperti Gerakan Nasional Orang Tua Asuh. Sedangkan dewasa ini program BOS yang sedang dikembangkan untuk membiaya pendidikan di tingkat Sekolah Dasar dan tingkat Sekolah Menengah Pertama/Sederajat. BOS (Bantuan Operasioanal Sekolah) yang merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Selain program BOS saat ini juga sedang berlaku pemberian KIP (Kartu Indonesia Pintar). PIP (Program Indonesia Pintar) merupakan kerjasama tiga kementrian yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementrian Sosial (Kemensos) dan Kementrian Agama (Kemenag). Pelaksanan PIP ini diawasi oleh pengawasan internal sekolah/lembaga pendidikan ,pengawasan eksternal (BPK) , inspektorat Jenderal Kemendikbud, dan BPKP. Tujuan PIP adalah untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur pendidikan formal (mulai SD/MI hingga anak Lulus SMA/SMK/MA) maupun pendidikan non formal (Paket A hingga Paket C serta kursus tersandar). Program pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikan. Karena dapat diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.

Besaran dana yang didapat dari PIP adalah :

(2)

3. Peserta didik SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan RP. 1.000.000/tahun PIP merupakan penyempurnaan program BSM (Bantuan Siswa Miskin ) yang dilaksanakan pada tahun 2008-2014 yang dimana dalam programnya terdapat pemeberian bantuan tunai pendidikan kepada anak yang berhak terutama dari keluarga pemilik Kartu Keluarga Sejahtera/KKS.

Program Pagu Siswa Anak

Penerima Manfaat

Cakupan Penanda Pengunaa n

(3)

Integrasi Program yang sudah disediakan pemerintah seharusnya dapat memperbaiki pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia , pemerataan yang dimaksud dalam kualitas dan kuantitas pendidikan yang disediakan. Karena pada tahun 2011 terdapat kesenjangan pendidikan yang cukup tinggi. Antara pendidikan penduduk perkotaan, perdesaan, dan antar daerah. Dan faktanya sekitar 21% sekolah di perkotaan yang kekurangan guru , 37% sekolah di perdesaan dan 64% sekolah daerah terpencil.

Dalam APBN pendidikan mendapatkan pemenuhan sebesar 20% untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Adapun pencapaian dalam pembiayaan pendidikan:

a. KIP sebanyak 19,54 juta siswa

b. Beasiswa bidik misi sebanyak 306 ribu mahasiswa c. Peningkatan tenaga pendidik dengan target 497,6 ribu

d. Pembangunan unit 981 sekolah baru, 14.566 ruang kelas baru, 11.625 rehabilitasi ruang kelas.

e. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah oleh Kementrian Agama (MI 3,6, MTs 3,4, MA 1,3 juta santri )

Adapun pembiayaan pendidikan dua tahun terakhir yang berasal dari APBN :

APBN 2015 APBN 2016

Kementrian

Pendidikan dan Rp 53,3 triliun Rp 49,2 triliun Jenjang

Pendidika n

2015 2016

Sasaran Anggaran Sasaran Anggaran Kementrian Pendidikan dan Budaya

SD 10.470.6

10 4.711.774.500.000 10.360.614 4.299.010.725.000 SMP 4.249.60

7 3.187.205.205.000 4.369.968 3.325.099.770.000 SMA 1.353.51

5 1.353.515.000.000 1.367.559 1.391.564.000.000 SMK 1.846.53

8 1.846.538.000.000 1.829.167 1.408.665.662.000 Jumlah

Kemendik bud

17.920.2

70 11.099.032.750.000 17.927.308 10.424.340.157.000

Kementrian Agama MI/sederaj

at 877.992 395.096.400.000 567962 255.607.900.000 MTs/seder

ajat 1.020.616 765.462.000.000 671862 503.787.000.000 MA/sedera

jat 552.964 552.965.000.000 380378 380.980.000.000 Jumlah

(4)

Kebudayaan

Kementrian Agama Rp 60,3 triliun Rp 57,1 triliun Kementrian Dikti Rp 43,6 triliun Rp 40,6 triliun

Selain APBN , pembiayaan juga mendapat kontribusi dari APBD setiap daerah yaitu sebesar 20%. Pada Undang-Undang Republik Indonesia 1945 pasal 31 ayat 4 menyatakan bahwa negara harus memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Dengan adanya pembiayaan pendidikan maka diharapkan pendidikan di Indonesia semakin maju dan program dan bantuan maupun program yang telah disediakan pemerintah ini dapat membantu memajukan kualitas pendidikan agar antar daerah tidak ada lagi kesenjangan yang dirasakan, dalam permasalahan biaya atau dana. Pihak sekolah atau lembaga yang bersangkutan dapat memanfaatkan CSR dari perusahaan atau industri untuk mendapatkan bantuan berupa dan selain CSR pihak sekolah juga dapat meminta bantuan kepada orang tua wali murid. Namun bantuan ini tidak semua wali murid dapat memberikan bantuan karena tidak semua memilki perekonomian yang cukup tinggi. Sehingga pihak sekolah atau lembaga harus pandai dalam pengelolaan program/bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Keberhasilan dibidang pendidikan ini dibutuhkan sinergi antara masyarakat, pemerintah dan lembaga/sekolah. Mengingat kembali bahwa pendidikan merupakan investasi negara yang sangat penting dan merupakan kebutuhan global.

3614100003

Referensi

Dokumen terkait

Hanya saja arah utara yang ditunjukkan bukan arah utara sejati (titik kutub utara), tapi menunjukkan arah utara magnet bumi, yang posisinya selalu berubah-ubah dan

Tabulasi Data Valid Skala Perilaku Menggunakan Situs Jejaring Sosial Di

Penyusunan undang-undang baru ini dinilai sangat penting karena pertimbangan-pertimbangan bahwa (a) pembentukan peraturan perundang-undangan merupakan salah satu syarat

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami peranan dari lingkungan fisik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman serta memahami teknologi peramalan dan hasil

Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan daya tahan kardiorespirasi yang signifikan antara siswa perokok dan siswa tidak perokok pada siswa

Dalam model pembelajaran ini terdapat banyak aspek seperti yang telah saya katakan tadi dimana aspek-aspek tersebut bisa merangkul semua gaya belajar siswa

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

Kemudian membuat kumpulan hukum perkawinan dan kewarisan Islam untuk daerah Cirebon, Semarang, dan Makasar (Bone dan Gowa) 45. Pada masa kini, telah wujud hukum