• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif T"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

134

Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017

MIPA Open & Exposition 2017

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media

Pembelajaran Komik IPA Terpadu Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

1

Insar Damopolii

1

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Papua E-mail: i.damopoli@unipa.ac.id

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD berbantuan media pembelajaran komik IPA terpadu dan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan komik. Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen. Tempat penelitian di SMP N 15 Manokwari. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive samping. Jumlah sampel Kelas eksperimen 1 (STAD dipadu komik IPA terpadu) sebanyak 29 orang siswa dan kelas eksperimen 2 (STAD) sebanyak 29 orang. Analisis data menggunakan uji t independent pada taraf signifikan 0,05 dengan bantuan program SPSS 22 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa (P = 0,000 < 0,05), dimana nilai N-gain kelas eksperimen 1 sebesar 0,6 dan kelas eksperimen 2 sebesar 0,4. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa, dimana siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media pembelajaran komik IPA terpadu lebih tinggi peningkatan hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan komik.

Kata kunci: STAD, media pembelajaran, komik IPA terpadu, hasil belajar

Abstract –This research aim to determine difference in improving student achievement that learned by using the cooperative learning model type STAD with instructional media science comic integrated and cooperative learning model type STAD without using comic. This type of research is quasi-experimental. The place of research at SMP N 15 Manokwari. Sampling technique using purposive sampling technique. The number of sample 1st experiment class (STAD and Science comic integrated) is 29 students and the 2nd experiment cla ss (STAD) is 29 students. Data analysis using independent sample t-test at the 0.05 significance level with SPSS 22 for Windows. The result showed a difference in improving student achievement (P = 0.000 < 0.05), where the value of N-Gain 1st experiment class of 0.6 and 2nd experiment class of 0.4. The conclusion of this research is there a difference improving student achievement, where students that learned using cooperative learning model type STAD with instructional media science comic integrated higher increase of student achievement compared by using cooperative learning model type STAD without using comic.

Key words: STAD, Instructional media, science comic integrated, student achievement

I. PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antar empat komponen sistem pembelajaran yaitu guru, siswa, materi belajar, dan lingkungan. Perkembangan pendidikan semakin hari semakin pesat, seiring dengan perkembangan pendidikan pada masyarakat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Suprijono (2009) bahwa pengajaran adalah proses penyampaian. Lebih lanjut lagi, guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi, subjek pembelajaran adalah peserta didik.

Pembelajaran merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan, yaitu membelajarkan siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Menurut Komalasari (2013) bahwa pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut. Pertama, pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran dan tidak lanjut pembelajaran. Kedua, pembelajaran dipandang

sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.

Pada pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, guru lebih cenderung menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Penggunaan model kooperatif tipe STAD yang secara terus menerus membuat siswa menjadi jenuh, karena tidak adanya variasi dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk itu diperlukan bantuan seperti media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat membuata siswa menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran adalah komik. media pembelajaran komik memperhatikan bentuk, warna, karakter dari tokoh yang ada dalam komik narasi atau jalan cerita. Karakter ditampilkan dalam bentuk kartun. Menurut Koasih (2014) bahwa kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Dengan menampilkan karakter dalam bentuk kartun maka materi yang akan diajarkan akan mudah dipahami oleh siswa. Djamarah dan Zain (2010) bahwa media adalah alat bantu

(2)

135

Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017

MIPA Open & Exposition 2017

apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Damopolii dan Nunaki (2016) menyatakan bahwa Kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lainya, salah satunya adalah media pembelajaran. Komik merupakan media pembelajaran yang membantu siswa memahami konsep suatu materi. Penelitian Aleixo dan Sumner (2016) menunjukkan bahwa skor memori secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pembelajaran yang hanya menggunakan teks dan pembelajaran tanpa menggunakan komik.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar. Hasil penelitian Balfakih (2003) menunjukkan bahwa STAD adalah metode pengajaran yang lebih efektif daripada metode mengajar tradisional dalam mengajar. Namun hasil penelitian Khan (2011) menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa kelas eskperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan hasil belajar siswa kelas kontrol.

Dengan adanya beberapa hasil penelitian tentang komik dan STAD, maka penggunaan model pembelajaran koperatif dipadu komik akan berpengaruh terhadap hasil belajar dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan komik.

II. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Manokwari. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel penelitian yaitu kelas eksperimen 1 (kelas VIII A) dengan jumlah siswa 29 orang dan kelas kelas eksperimen 2 (kelas VIII C) dengan jumlah siswa 29 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen. Desain penelitian adalah sebagai berikut:

O1

X1

O2

O3

X2

O4

Keterangan:

1. O1 dan O3 adalah pretes 2. O2 dan O4 adalah postes

3. X1 adalah kelas eksperimen pertama menggunakan STAD berbantuan komik

4. X2 adalah kelas eksperimen kedua menggunakan STAD

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Saphiro Wilk,

dengan dasar pengambilan keputusan: Jika probalilitasnya (Sig) > 0,05 maka H0 di terima, yang berarti distribusi data

normal. Jika (Sig) < 0,05 maka H0 di tolak, yang berarti

distribusi data tidak normal. Uji homogenitas menggunakan Levene's Test of Equality of Error Variances, dengan dasar pengambilan keputusan, jika probalilitasnya (Sig) > 0,05 maka H0 diterima / data mempunyai varian yang sama, Jika

probalilitasnya (Sig) < 0,05 maka H0 di tolak / data

mempunyai varian yang tidak sama. Analisis data menggunakan analisis parametrik dengan uji independent sample t test pada taraf signifikan 0,05. Uji t digunakan untuk melihat perbedaan data peningkatan hasil belajar (gain) dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 for Windows. Untuk menghitung gain menggunakan rumus sebagai berikut:

gain = skor postes – skor pretes

Tabel 1. Kriteria N – gain Nilai N-gain Tingkat

≥ 0,7 Tinggi 0,7 > N-gain ≥ 0,3 Sedang

< 0,3 Rendah

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil belajar belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Persentasi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 Kategori Skor Jumlah % Sangat Baik 85 – 100 2 6,90

Baik 70 – 84 12 41,38 Cukup 55 – 69 12 41,38 Kurang 40 – 54 3 10,34 Sangat Kurang < 40 0 0,00

Total 29 100

Tabel 3. Persentasi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 Kategori Skor Jumlah % Sangat Baik 85 – 100 0 0,00

Baik 70 – 84 1 3,45 Cukup 55 – 69 13 44,83 Kurang 40 – 54 13 44,83 Sangat Kurang < 40 2 6,90

Total 29 100

Berdasarkan data persentasi data hasil belajar pada Tabel 2 dan 3, diperoleh bahwa pencapaian kategori cukup – sangat baik pada kelas eksperimen 1 (STAD dipadu komik) lebih baik darpada kelas eksperimen 2 (STAD). Temuan menunjukkan bahwa kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media pembelajaran komik IPA terpadu lebih baik dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan media pembelajaran komik IPA terpadu.

Tabel 4. Pesentasi Pencapaian KKM Kelas Eksperimen 1 Kategori Skor Jumlah %

Tuntas ≥ 60 23 79,31

Tidak Tuntas < 60 6 20,69

Total 29 100

(3)

136

Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017

MIPA Open & Exposition 2017

Tuntas ≥ 60 9 31,03

Tidak Tuntas < 60 20 68,97

Total 29 100

Berdasarkan data persentasi pencapaian nilai KKM (nilai KKM sekolah sebesar 65) pada Tabel 4 dan 5 diperoleh bahwa bahwa kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media pembelajaran komik IPA terpadu lebih baik pencapaian KKMnya yaitu sebesar 79,31 % dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan media pembelajaran komik IPA terpadu yang hanya mencapai 31,03 %.

Tabel 6. Data N-gain kelas eksperime 1 dan 2 Kelas N-gain Tingkat Eksperimen 1 0,6 Sedang Eksperimen 2 0,4 Sedang

Berdasarkan data pada Tabel 6, diperoleh bahwa nilai gain kelas eksperimen 1 dan 2 tingkat sedang, namun gain kelas eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan nilai N-gain kelas eksperimen 2.

Tabel 7. Data Hasil Uji Normalitas Kelas Statistic df Sig. Eksperimen 1 0,948 29 0,163

Eksperimen 2 0,964 29 0,417

Berdasarkan data pada Tabel 7, nilai sig. lebih besar dari α = 0,05, maka dikatakan bahwa data gain kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 berdistribusi normal

Tabel 8. Data Hasil Uji Homogenitas Levene

Statistic df1 df2 Sig. Based on Mean 2,557 1 56 0,115

Berdasarkan data pada Tabel 8, nilai sig pada based on mean lebih besar dari α = 0,05, maka dikatakan bahwa data gain kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 adalah homogen.

Hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa data gain berdistribusi normal dan homogen, sehingga uji hipotesis menggunakan analisis parametrik dengan uji independent sample t test. Data hasil analisis dengan uji t disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisi Uji Hipotesis df Sig. (2-perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar

siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media pembelajaran komik IPA terpadu dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan komik.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang sangat sederhana dari seluruh moel pembelajaran kooperatif. Tetapi dalam pelaksanaannya secara terus menerus akan membuat siswa menjadi jenuh. Kejenuhan siswa membuat pemahaman mereka terhadap materi menjadi berkurang, sehingga hasil belajar menjadi tidak baik. Penggunaaan model pembelajaran STAD yang dipadu dengan media pembelajaran komik IPA terpadu membuat siswa termotivasi untuk belajar. Dalam komik terdapat tokoh yang dibuat menjadi kartun. Dengan menampilkan karakter dalam bentuk kartun maka materi yang akan diajarkan akan mudah dipahami oleh siswa. Menurut Arroio (2011) bahwa belajar IPA melalui science comic siswa dapat memahami konsep IPA dan merupakan media pengenalan IPA dengan tampilan yang menyenangkan.

Menariknya siswa untuk belajar IPA disebabkan penggunaan media pembelajaran komik IPA tepadu. Siswa yang tertarik untuk belajar, maka pemahaman mereka terhadap materi yang dibelajarkan oleh guru akan semakin baik. Siswa mejadi terfokus kepada proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Damopolii dan Nunaki (2016) bahwa media pembelajaran komik IPA terpadu materi sistem pencernaan pada manusia efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa, dimana Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipadu media pembelajaran komik IPA terpadu menjadi lebih baik dibandingkann dengan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan Komik.

Dilihat berdasarkan hasil pencapaian KKM, siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipadu media pembelajaran komik IPA terpadu lebih besar ketuntasan hasil belajarnya yaitu sebesar 79,31 % dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan media pembelajaran komik IPA terpadu yang hanya mencapai 31,03 %. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaporkan memiliki pengaruh terhadap hasil belajar, namun dalam proses belajar jika pemilihan media tepat, maka hasil belajar menjadi lebih baik. Menurut Djamarah dan Zain (2010) dasar pemilihan dan penggunaan media adalah objektivitas, program pengajaran, sasararan program, situasi dan kondisi (sekolah dan siswa), kualitas teknik dan keefektifan dan efisiensi penggunaan.

(4)

137

Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 25 Februari 2017

MIPA Open & Exposition 2017

topik sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang membutuhkan kegiatan percobaan atau pengamatan langsung. Tetapi dikondisikan dengan keadaan fasilitas sekolah, maka perlu adanya kreativitas dari guru untuk mengajarkan materi kepada siswanya dengan baik.

Menurut Iriantara (2014) bahwa fungsi media dalam proses belajar mengajar untuk menarik perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman, membantu penyaajian pesan agar tidak verbalis, mengatasi keterbatasan ruang, penjelasan lebih komunikatif dan produktif, waktu pembelajaran dapat dikondisikan, menghilangkan kebosanan, meningkatkan motivasi dan keatifan siswa. Penelitian Kurniawati et, al. (2017) menyimpulkan bahwa memanfaatkan komik dan kearifan lokal jember merupakan alat yang efektif dalam mengajar ilmu IPA terpadu. Komik adalah alat belajar meningkatkan kinerja siswa dan memotivasi mereka untuk belajar. Hasil belajar yang baik dalam penelitin ini merupakan kreativitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang kreatif dan inovatif adalah melaksanakan proses belajar mengajar yang terbarukan, dimana dalam penelitian ini penggunaan media pembelajaran komik IPA terpadu adalah kreativitas dan inovatif guru dalam memadukannya dengan model pembelajaran yang sering dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa, dimana siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media pembelajaran komik IPA terpadu lebih tinggi peningkatan hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD tanpa menggunakan komik

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada kepada DIKTI atas pembiayaan penelitian dan Siis Werimon, Sari Rahayu Rahman, dan Nona Wingty Psangi yang membantu dalam penelitian sampai terciptanya artikel yang disampaikan dalam simposium MIPA UNM.

PUSTAKA

[1] A. Arroio, 2011. Comics as a narrative in Natural Science Education. Western Anatolia Journal of Educational Sciences (WAJES), Special Issue: Selected papers presented atWCNTSE, 2011, pp. 93-98

[2] A. A. Kuriawati, S. Wahyuni, and P. D. A. Putra, Utilizing of Comic and Jember’s Local Wisdom as Integrated Science Learning Materials, International Journal of Social Science and Humanity, vol 17, no 1, 2017. Pp. 47-50

[3] A. Suprijono, Cooperative Learning. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009.

[4] E. Koasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, Penerbit Ydarma Widya, Bandung, 2014 [5] G. N. Khan, Effect of Student’s Team Achievement Division

(STAD) on Academic Achievement of students. Asian Social Science, vol 7, no 12, 2011, pp. 211-215

[6] I. Damopolii dan J. H. Nunaki, Pengembangan Media Pembelajaran Komik IPA Terpadu Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia, Pancaran Pendidikan, vol 5, no 3, 2016, pp. 61-70

[7] K. Komalasari, Pembelajaran Kontekstual. Refika Aditama, Bandung, 2013.

[8] N. M. A. Balfakih, The Effectiveness of Student Team Achievement Division (STAD) for Teaching High School Chemistry In The United Arab Emirates, International Journal of Science Education, vol 25, no 5, pp. 605-624 [9] P. A. Aleixo dan K. Sumner, Memory for Biopsychology

Material Presented In Comic Book Format, Journal of Graphic Novels and Comics, vol 8, issue 1, pp. 79-88 [10] S. B. Djamarah, dan A. Zain, Strategi Belajar Mengajar,

Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

Gambar

Tabel 3. Persentasi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 Kategori Skor Jumlah %
Tabel 8. Hasil Analisi Uji Hipotesis df Sig. (2-Mean Std. Error

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun perairan Gresik bukan jalur utama Arus Lintas Indonesia (Arlindo), tetapi terhubung melalui arus lokal yang dipengaruhi oleh angin muson, sehingga

Kita saat ini tengah berada di penghujung bulan Dzulqa’dah. Kurang dari sepekan kita akan memasuki bulan Dzulhijjah 1430 H. Dengan demikian kita telah 2 bulan keluar dari

(3) Rekonsiliasi data transaksi pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah dapat dilakukan secara periodik dan/atau setiap hari pada akhir hari kerja layanan

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara.. Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan

Halim (2012:232) menyatakan bahwaProduk Bersama (Joint Products) yaitu beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri proses produksi secara

SEGMEN BERITA REPORTER A Walikota Award Penghargaan Pemkot Bagi Media. Apa Kabar Jogja RBTV Menerima 2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kerapu yang tertangkap di Teluk Lasongko terdiri dari empat spesies yaitu ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis), kerapu macan

In order to obtains a distribution to interpret all kind of roughness regions, the paper combining the G0 distribution and Wishart distribution. For multilook polarmetric SAR data,