0
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
Proses Perkembangan Peserta Didik
201
5
PROSES PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Oleh : Lutfi Koto
A. Pengertian Perkembangan
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari interaksi proses biologi dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniyah) menuju tingakt kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Sistematis, Berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contohnya kemampuan berjalan kaki seiring dengan matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk memperhatikan lawan jenis seiring dengan
menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu terlentang, terungkap, duduk, merangkak, dan berdiri.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Genetika (Hereditas)
Menurut syamsu yusuf (2011 : 21) hereditas merupakan “ totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik, maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Masa dalam kandungan dipandang sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran. Periode kritis merupakan masa spesifik dalam perkemabangan ketika suatu peristiwa tertentu memberikan dampaknya yang terbesar.
Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah : (a) kualitas sistem syaraf, (b) keseimbangan biokimia tubuh, (c) stuktur tubuh (Syamsu Yusuf, 2011)
Adapun fungsi hederitas/gen dalam kaitannya dengan perkembangna adalah :
a. Sebagai sumber bahan mentah (raw materials) kepribadian seperti fisik, intelegensi dan tempramen.
b. Membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan sangat kondusif, perkembangan kepribadian itu tidak bisa melebihi kapasitas atau fungsi hederitas)
1. Faktor Lingkungan
Menurut Syamsu Yusuf (2011:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.”
2. Lingkungan Keluarga
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda “Tiap bayi lahir dalam keadaan fitah (suci), orang tuanyalah yang membuat ia menjadi yahudi (jika mereka yahudi), nasrani (jika mereka nasrani) atau majusi (jika mereka majusi). Seperti binatang yang lahir sempurna, adakah engkau melihat mereka terlukan pada saat lahir.”
Alasan pentingnya peranan keluarga adalah :
a. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak.
b. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenalkan nilai- nilai kehidupan kepada anak
c. Anggota keluarga merupakan “significant people” bagi perkembangan kepribadian anak
d. Keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani baik fisik maupun bilogis maupun sosiopsikologis
e. Anak banyak menghabiskan waktunya dirumah.
Menurut Hamner dan Turner (Ardiasri 2008 : 8) peranan orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah :
a. Pada masa bayi berperan sebagai perawat (caregiver) Pada masa kanak-kanak sebagai pelndung (protector) Pada usia prasekolah sebagai pengasuh (nurturer)
3. Lingkungan Sekolah
Hurlock (1986 : 322) mengemukakan bahwasekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara berfikir, bersikap, maupun berperilaku. Beberapa faktor lingkungan sekolah yang berkontribusi positif terhadap perkembangan siswa diantaranya :
Kejelasan visi, misi dan tujuan yang akan dicapai Pengelolaan atau manajerial yang profesional Personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi Tersedianya sarana-prasarana yang memadai
4. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial, belajar menyatakan pendapat dan perasaan, belajar merespons/ menerima pendapat, norma dan pengakuan sosial. Healy dan Bowner menemukan bahwa 67% dari 3000 anaknakal di Chicago, ternyata karena pengarug teman sebayanya. (M. Arifin, 1978 : 131)
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
Berikut ini prinsip-prinsip perkembangan adalah : 1. Proses yang tidak pernah berhenti
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi 3. Perkembangan mengikuti pola atau arahan tertentu 4. Terjadi pada tempo yang berlainan