• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Perkembangan Dan Peserta Didik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Perkembangan Dan Peserta Didik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK

Hendiyan Budi Arto , Ghandy Ardyan Tawanggono Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

Jl Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Jl Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182

Email : (hendiyanb17@gmail.com) , (ghandyardyant@gmail.com)

ABSTRAK

Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.

Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik remaja.

Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja. Kata kunci : Perkembangan, tahap perkembangan dan karakteristik, peserta didik, remaja.

ABSTRACT

Adolescence is often called the transition period. Because, at this time someone switches from childhood to adulthood. This period occurs in the teens. Lots of changes that occur in a person whose physical changes.

Teens involved in a network of peers who are strongest during digging their identity. In this period, in addition to changes in a person who was a teenager, also happens developments mainly from the psychological side. At the stage of adolescent development, there are several theories of adolescent development including concept, stages and characteristics of young people.

Overall, these theories help to see the whole of the juvenile. Keywords: development, stage of development and characteristics, students, teenagers.

PENDAHULUAN

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain.

(2)

lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti : mencuri, pergaulan bebas, narkotik, miras, dan lain-lain.

Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

ANALISIS TEORI dan PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang dialami oleh remaja secara kontinue. pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang saling berhubungan tak bisa dilepaskan dari kehidupan remaja.Pertumbuhan merupakan proses yang berkaitan dengan dengan perubahan kuantitatf yang mengacu pada jumlah besar serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah proses perubahan dari segi fisik yang berlangsung normal dalam perjalanan wakt tertentu. Dalam setiap pertumbuhan bagian – bagian tubuh memiliki tempo kecepatan yang berbeda – beda. Misalnya pertumbuhan alama kelamin pria, pada masa anak-anak alat kelamin tumbuh lambat namun setelah pubertas mengalami percepatan. Sebaliknya pertumbuhan susunan saraf pusat mengalami percepatan saat masa anak-anak namun setelah masa pubertas relatig lambat bahkan terhenti.

B. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja 1. Konsep Pengertian Remaja

Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008).

a. Remaja menurut hukum

Usia minimal untuk perkawinan menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria (pasal 7 undang-undng) no. 1/1974 tentang perkawinan). Walaupun undang-undang tidak menganggap mereka yang diatas 16 tahun (untuk wanita) dan 19 tahun (untuk laki-laki) sebagai bukan anak-anak lagi, tetapi mereka juga belum dianggap dewasa penuh, sehingga masih diperlukan izin dai orang tua untuk mengawinkan mereka. Waktu antara 16 dan 19 tahunsampai 22 tahun ini disejajarkan dengan pengertian “remaja” dalam ilmu-ilmu sosial lain.

b. Remaja ditinjau darimsudut perkembangan fisik

Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu yang terkait, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.

(3)

c. Batasan remaja menurut WHO

Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan di mana : 1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2) Individu mengalamiperkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.

3)Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman, yang dikutip oleh Sarlito 1991:9)

d. Remaja ditinjau dari faktor sosial psikologis

Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah: “perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”. Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan kondisi “entropy” ke kondisi

“negen-tropy” (Sarlito,1991: 11)

Entropy adalah keadaan manusia dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi.

Walaupunisinya sudah banyak (pengetahuan, perasaan, dan sebagiannya), namun isi-isi tersebut belum saling terkait dengan baik, sehingga belum bisa berfungsi secara maksimal.

Negentropy adalah keadaan dimana isi kesdaran tersusun dengan baik, pengetahuan

yang satu terkait dengan perasaan atau sikap.

Fisik atau konflik-konflik dalam diri remaja yang seringkali menimbulkan masalah itu, tergantung sekali pada keadaan masyarakat dimana remaja yang bersangkutan tinggal.

C. Tahap Perkembangan Remaja

Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949). Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase.

1. Fase Praremaja

Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005). Menurut Hall seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.

Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik, sehingga tidak kesepian (Sunaryo,2004:56).

Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama. 2. Fase Remaja Awal (early adolescence)

Fase remaja awal merupakan fase yang lanjutan dari praremaja. pada fase ini ketertarikan pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola untuk memuaskan dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42) mengemukakan bahwa masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak.

Sunaryo (2004:56) berpendapat bahwa, hal terpenting pada fase ini, antara lain: 1). Tantangan utama adalah mengembangkan aktivitas heteroseksual.

(4)

3) .Terdapat pemisahan antara hubungan erotik yang sasarannya adalah lawan jenis dan keintiman dengan jenis kelamin yang sama.

4). Jika erotik dan keintiman tidak dipisahkan, maka akan terjadi hubungan homoseksual. 5). Timbul banyak konflik akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan dan keakraban. 3. Fase Remaja Akhir

Fase remaja akhir merupakan fase dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah terpolakan. Hal ini didapatkan melalui pendidikan hingga terbentuk pola hubungan antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase ini merupakan inisiasi ke arah hak, kewajiban, kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga negara.

Sunaryo (2004:57) mengatakan bahwa tugas perkembangan fase remaja akhir adalah

economically, intelectually, dan emotionallyself sufficient.

D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Pada Peserta Didik

Pemahaman tentang adanya tugas perkembangan yang berbeda pada setiap tahapan usia individu juga dapat disalahartikan. Hal ini diungkapkan oleh Hurlock (1980 : 9) yang menyatakan ada 3 macam bahaya potensial yang umum berhubungan dengan tugas-tugas perkembangan. Pertama, harapan yang kurang tepat baik individu sendiri maupun lingkungan sosial. Kedua adalah melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat dari kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu. Dan yang ketiga muncul dari tugas itu sendiri. Sekalipun individu berhasil menguasai tugas pada suatu tahap dengan baik, namun keharusan menguasai sekelompok tugas-tugas baru yang tepat untuk tahap berikutnya akan membawa ketegangan dan tekanan kondisi yang dapat mengarah pada suatu krisis.

Bagi pendidik, pemahaman tentang tugas-tugas perkembangan dapat membantu pendidik untuk memahami anak didiknya dan membantu mereka dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki secara optimal. Dalam hal ini Nana Syaodih (2001 : 18) menyatakan bahwa “Ada dua alasan mengapa tugas-tugas perkembangan ini penting bagi pendidik. Pertama, membantu memperjelas tujuan yang akan dicapai sekolah. Pendidikan dapat dimengerti sebagai usaha masyarakat, melalui sekolah, dalam membantu individu mencapai tugas-tugas perkembangan tertentu. Kedua, konsep ini dapat dipergunakan sebagai pedoman waktu untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan. Bila individu telah mencapai kematangan, siap untuk mencapai tahap tugas tertentu serta sesuai dengan tuntutan masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa saat untuk mengajar individu yang bersangkutan telah tiba.

Kesimpulan

(5)

kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama kelompok sebaya.Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.

DAFTAR PUSTAKA

Mappire, Andi. 1983, Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Nurihsan, Juntika. 2000, Bimbingan dan Konseling untuk Orang Dewasa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

http://www.masbow.com/2010/09/perkembangan-dewasa-akhir.html

(http://belajarpsikologi.com/perkembangan-kognitif-masa-dewasa-akhir/

http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/12/psikologi-perkembangan-dewasa-awal/

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, protokol kriptografi yang menggunakan algoritma pertukaran kunci MQV dapat memiliki proses autentikasi yang lebih kuat dan memastikan entitas lawan tidak

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ergonomi exercise terhadap tingkat resiko nyeri musculosceletal disorder (MSDs) pada karyawan di Pabrik Pembalut

Dalam konteks peraturan perundang-undangan berbentuk UU, kebijakan pembentukan UU dikatakan bersifat terbuka ketika UUD 1945 sebagai norma hukum yang lebih tinggi tidak mengatur

(2015) „Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) dengan Simvastatin Terhaap Kolesterol Total Tikus Putih Hiperkolesterolemia‟,

The Provision Of Engineering, Procurement Services, Tender/ Contract Support And Construction Support Services, Detailed Engineering Services for Premier's

Sistem penunjang keputusan dapat membantu calon wirausahawan untuk menilai apakah usaha baru yang ingin dijalankannya layak dan menguntungkan baginya dengan cara

[r]