MAKALAH MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Kiki Fatkhiyani, S.Pd., M.Pd. Dosen Pengampu: Kiki Fatkhiyani, S.Pd., M.Pd.
Oleh : Oleh : M.
M. Lihan Lihan Arief Arief R R H H 141020094141020094 Nur’aeni
Nur’aeni 141020101141020101 Iip
Iip Munifah Munifah 141020084141020084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah s.w.t karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah kami yang berjudul
“PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK ” ini dapat terselesaikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kiki Fatkhiyani, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan di STKIP NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU, serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, maupun mengenai tata bahasa yang digunakan. Oleh karenanya Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan kita dalam memahami psikologi pendidikan mengenai perkembangan fisik peserta didik.
Indramayu, 16 September 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penulisan ... 2 BAB II PEMBAHASAN ... 32.1 Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik ... 3
2.2 Perkembangan Fisik Peserta Didik ... 3
2.3 Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik ... 6
2.4 Kondisi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Peserta Didik ... 7
2.5 Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik Dalam Pendidikan ... 9
2.6 Pentingnya Mempelajari Perkembangan Fisik Peserta Didik Bagi Pendidik..10
2.7 Kegiatan Yang Dapat Membantu Pengembangan Fisik Peserta Didik ... 10
BAB III PENUTUP ... 11
3.1 Kesimpulan ... 11
3.2 Saran ... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan. Ia adalah sosok yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan- perubahan yang terjadi secara wajar (Sutari Imam Barnadib, 1995). Peserta didik merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini yaitu seorang pendidik.
Seorang pendidik yang membantu mengembangkan potensi peserta didik dituntut untuk memahami perilaku dan perubahan-perubahan pada peserta didik serta harus dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Salah satu aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yaitu perkembangan fisik peserta didik.
Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual, serta perubahan dalam kemampuan fisik, seperti penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya (Siefert dan Hoffnung, 1994).
Perkembangan fisik peserta didik akan menentukan ketrampilan peserta didik bergerak. Perkembangan fisik peserta didik juga akan mempengaruhi pandangan peserta didik terhadap dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain. Perkembangan fisik peserta didik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan peserta didik? 2. Apa yang dimaksud perkembangan fisik peserta didik?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan fisik peserta didik?
4. Kondisi apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik peserta didik?
5. Apa saja pengaruh perkembangan fisik peserta didik dalam pendidikan? 6. Apa pentingnya mempelajari perkembangan fisik peserta didik bagi
pendidik?
7. Kegiatan apa saja yang dapat membantu pengembangan fisik peserta didik?
1.3 Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. 2. Mengetahui perkembangan fisik peserta didik.
3. Mengetahui karakteristik perkembangan fisik peserta didik.
4. Mengetahui kondisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik peserta didik.
5. Mengetahui pengaruh perkembangan fisik peserta didik dalam pendidikan.
6. Mengetahui pentingnya mempelajari perkembangan fisik peserta didik bagi pendidik.
7. Mengetahui kegiatan yang dapat membantu pengembangan fisik peserta didik?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Sebagai manusia yang memilki potensi kodrati, peserta didik memungkinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok makhluk yang sempurna (a fully functioning person). Istilah pertumbuhan pada diri peserta didik lebih diartikan sebagai bertambahnya tinggi badan, berat badan, semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan organ fisik, organ panca indra, kekekaran tubuh, dan lain-lain yang menyangkut kemajuan aspek fisik. Istilah perkembangan diartikan sebagai semakin optimalnya kemajuan aspek psikis peserta didik seperti kemampuan cipta, rasa, karsa, karya, pematangan pribadi, pengendalian emosi, kepekaan spritualitas, keimanan, dan ketaqwaan. Menurut Hurlock (1992) perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
2.2 Perkembangan Fisik Peserta Didik
Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Teori perkembangan fisik di kemukakan oleh Gasell dan Ames (1940) Sella Illingsworth (1983) perkembangan fisik mencakup berat badan, tinggi badan, termasuk perkembangan motorik. Dalam pendidikan pengembangan
anak mencakup: kekuatan, ketahanan, kecepatan, dan kesei mbangan.
Perkembangan peserta didik pada anak usia dini mengikuti delapan pola umum sebagai berikut:
a. Contynuity (keberlanjutan), yakni perkembangan dari yang sederhada ke arah yang kompleks sejalan dengan bertambahnya usia anak.
b. Uniform squence (kesamaan tahapan), yakni perkembangan yang memiliki tahapan sama untuk semua anak, meskipun kecepatan anak untuk mencapai tahapan berbeda.
c. Maturity (kematangan), yakni suatu perkembangan yang ada peserta didik yang di pengaruhi oleh perkembangan sel syaraf.
d. From general to specific process (proses dari umum ke khusus), yakni suatu perkembangan yang di mualai dari gerak yang bersifat umum kepada gerak yang bersifat khusus.
e. Dari gerak reflek bawaan ke arah terkoordinasi, yakni suatu perkembangan yang dimiliki peserta didik yang dimulai dari gerak reflek bawaan semenjak lahir ke aneka gerak yang terkoordinasi dan bertujuan.
f. Chepalo caudal direction yakni suatu perkembangan yang di tandai dengan bagian yang mendekati kepala berkembang lebih cepat dari bagian yang mendekati ekor.
g. Proximo distal , yaitu perkembangan yang di tandai dengan bagian yang mendekati bagian sumbu tubuh berkembang terlebih dahulu di banding yang lebih jauh.
h. From bilateral to crosslateral coordinate, yakni perkembangan yang di mulai dri koordinasi yang sama berkembang terlebih dahulu sebelum bisa melakukan koordinasi dengan orang bersilang.
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), ciri-ciri perubahan-perubahan fisik adalah:
1. Pada anak perempuan:
a) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, dan anggota-anggota badan menjadi panjang).
f) Menstruasi atau haid. g) Tumbuh bulu-bulu ketiak. 2. Pada anak laki-laki:
a) Pertumbuhan tulang-tulang. b) Testis (buah pelir) membesar.
c) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap. d) Awal perubahan suara.
e) Ejakulasi (keluarnya cairan sperma) f) Bulu kemaluan menjadi keriting.
g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
h) Tumbuh rambut-rambut halus di wajah. i) Tumbuh bulu ketiak.
j) Akhir perubahan suara.
k) Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap. l) Tumbuh bulu di dada.
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan/ perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan/ perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
2.3 Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
a. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun) Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu, perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.
b. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11)
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relatif tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik,
Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
c. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Perkembangan fisik yang paling menonjol yaitu perkembangan kekuatan, ketahanan, dan organ seksual pada masa remaja. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer (kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lain sebagainya), timbulnya hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).
d. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjadi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposional memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik pada masa ini.
2.4 Kondisi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi peserta didik. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik peserta didik, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut:
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan sifat jasmaniah dari orang tuanya. Faktor keturunan menyebabkan seorang anak dapat
lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada peserta didik sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Kematangan
Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti tertangguhkan.
4. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat
tubuh yang seharusnya. 5. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.
7. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik peserta didik. Peserta didik yang sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh besar dibanding yang sering sakit.
8. Stimulasi lingkungan
lndividu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.
2.5 Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi proses belajar.
Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar peserta didik.
Demikian halnya dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran peserta didik seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik di antara sebayanya. Pendidik perlu menyadari bahwa perkembangan fisik yang dialami peserta didik dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar peserta didik.
Oleh karena itu, pendidik perlu memberi informasi kepada peserta didik tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya.
2.6 Pentingnya Mempelajari Perkembangan Fisik Peserta Didik bagi Pendidik
Bagi pendidik, manfaat yang dapat diambil dari mempelajari perkembangan fisik peserta didik, antara lain:
1) Pendidik dapat memahami ciri khas perkembangan fisik dari peserta didik.
2) Pendidik dapat mengerti tahap-tahap perkembangan dari peserta didik.
3) Pendidik dapat memahami perilaku peserta didiknya akibat dari perkembangan fisik peserta didik.
4) Pendidik dapat menentukan metode belajar dengan menyesuaikan perkembangan fisik peserta didik.
2.7 Kegiatan Yang Dapat Membantu Pengembangan Fisik Peserta Didik 1) Olahraga
2) Kegiatan Pramuka
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, keshatan, dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami
karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
3.2 Saran
Bagi pendidik perlu memahami perkembangan fisik peserta didik guna memfasilitasi peserta didik agar dapat berkembang secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati. (2012). Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Bima: STKIP Bima.
LT Bangsawan. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV. Citra Praya.
Kuntjojo. (2010). Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kediri: Universitas Nusantara Kediri.
Siswoyo, Dwi. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press.
Jafarr, Nurhaedar. (2005). Pertumbuhan Remaja. Makasar: Universitas Hasanuddin.