• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPA 1404542 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPA 1404542 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31 A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuasi eksperimen (Fraenkel et

al., 2011, hlm. 275; Sugiyono, 2013, hlm. 114) dengan desain Nonrandomized

Control Group Pretest–Posttest Design yang diadaptasi dari Ary et al. (2010,

hlm. 316). Nonrandomized Control Group dipilih dengan alasan bahwa

kelas/kelompok telah terbentuk dari awal, sehingga peneliti memilih kelas secara

utuh berdasarkan tujuan penelitian.

Eksperimen dilakukan dengan memberikan pembelajaran dengan model

PjBL dengan pendekatan STEM pada kelas eksperimen I maupun eksperimen II

dan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang biasa

dilakukan guru di sekolah pada kelas kontrol. Ketiga kelas diberikan pretest dan

posttest yang diharapkan dapat mengukur literasi sains siswa sebelum dan sesudah

mendapat pembelajaran tema pencemaran udara. Tabel eksperimen yang

dilakukan seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain penelitian Nonrandomized Control Group Pretest–Posttest Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest Keterangan Kontrol

(VII C) O C O

Kelas Perempuan Eksperimen I

(VII B) O X O

Kelas Perempuan Eksperimen II

(VII D) O X O

Kelas Laki-laki

Keterangan :

O : pretest-posttest

X : perlakuan berupa pembelajaran PjBL STEM.

C : pembelajaran biasa yang dilakukan di sekolah (CTL)

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa soal yang diberikan pada

pretest dan posttest adalah soal yang sama. Penentuan kelas VII C sebagai kelas

(2)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

(kelompok laki-laki) diberikan perlakuan/treatment model PjBL STEM. Data

mengenai jawaban siswa, kemudian diolah, dianalisis dan dilakukan perhitungan

secara statistik untuk mengetahui peningkatan literasi sains siswa. Peningkatan

literasi sains siswa kelas eksperimen (VII B) dan kelas kontrol (VII C) dianalisis

berdasarkan perolehan pretest-posttest dengan gender perempuan semua.

Sedangkan pengaruh perbedaan gender terhadap literasi sains siswa dianalisis

berdasarkan perolehan pretest-posttest kelas VII B ( kelompok perempuan) dan

VII D (kelompok laki-laki).

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester 2 pada SMP IT di

Kabupaten Sukabumi pada tahun ajaran 2015/2016 yang akan mengikuti pelajaran

IPA pada tema pencemaran udara. Subjek yang diambil sebanyak tiga kelas yang

dipilih berdasarkan saran dari guru bidang studi dan perizinan dari pihak

managemen sekolah yang bersangkutan mengacu pada kemampuan yang dimiliki

siswa. Pengelompokkan kelas di SMP IT berdasarkan jenis kelamin (gender),

dimana kelas laki-laki dan kelas perempuan dibuat terpisah.

C. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan STEM dalam

penelitian ini yaitu PjBL dengan integrasi teknologi, engineering, dan

matematika dalam membelajarkan sains pada tema pencemaran udara.

Pembelajaran PjBl STEM dalam penelitian ini terdiri dari lima tahap yaitu

tahap reflection, tahap research, tahap discovery, tahap application, dan tahap

communication. Untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran digunakan

lembar observasi untuk menggambarkan tahapan pembelajaran oleh guru dan

deskripsi aktivitas siswa yang berlangsung di kelas. Observer menuliskan

deskripsi tentang proses pembelajaran yang terjadi.

2. Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains,

mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan

bukti-bukti ilmiah. Literasi sains dalam penelitian ini terdiri dari tiga aspek yaitu

(3)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengukur pengetahuan, dan kompetensi sains siswa dilakukan dengan cara

memberikan tes literasi sains dengan tipe soal pilihan ganda, jawaban yang

benar akan memperoleh skor 1 dan jawaban yang salah memperoleh skor 0.

Peningkatan literasi sains dalam penelitian ini yaitu nilai gain yang

dinormalisasi yang diperoleh dari hasil tes literasi sains sebelum

pembelajaran diterapkan (pretest) dan setelah pembelajaran diterapkan

(posttest). Sedangkan untuk mengetahui sikap sains siswa diberikan kuesioner

dengan 4 alternatif pilihan respon yang diberikan setelah pembelajaran

dilaksanakan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol, tes literasi sains

siswa, angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran PjBL dengan pendekatan

STEM, dan lembar wawancara guru kelas eksperimen. Dalam pengumpulan data

ini terlebih dahulu menentukan jenis data, sumber data, teknik pengumpulan, dan

instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Instrumen Pengolahan Data Sumber

Data

Pedoman wawancara Rekapitulasi hasil wawancara

Guru

Kuesioner skala likert Persentase dan kategori interpretasi

(4)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

1. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran diobservasi berdasarkan aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengamati

sejauh mana tahapan pembelajaran PjBL dengan pendekatan STEM yang telah

direncanakan terlaksana dalam proses belajar mengajar. Observasi yang dilakukan

adalah observasi terstruktur dengan memberikan penilaian dengan memberi

keterangan pada kolom deskripsi berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

Observasi dilakukan oleh dua observer yaitu guru IPA SMP IT Adzkia

yang mengajar di kelas tersebut dan guru IPA SMP Negeri 2 Kadudampit. Guru

model pada kelas eksperimen adalah peneliti sendiri, dengan pertimbangan bahwa

peneliti lebih memahami proses pembelajaran yang dilakukan serta untuk

mengurangi bias yang terjadi selama proses pembelajaran. Sedangkan kelas

kontrol diajar oleh guru IPA di sekolah sebagai subjek penelitian. Pembelajaran

tema pencemaran udara dilaksanakan selama 3 (tiga) kali pertemuan baik di kelas

eksperimen maupun di kelas kontrol. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) kelas eksperimen secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1, RPP kelas

kontrol pada Lampiran 2, lembar observasi pada Lampiran 3 dan validasi

perangkat pembelajaran pada Lampiran 4.

2.Tes literasi sains siswa pada tema pencemaran udara

Tes literasi sains tidak hanya mengukur tingkat pemahaman siswa

terhadap pengetahuan sains, tetapi juga pemahaman terhadap aspek kompetensi

sains, kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan, dan sikap sains, serta

kompetensi sains dalam situasi nyata yang dihadapi siswa.

Butir soal tes disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator

pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator literasi sains yang terdiri dari

pengetahuan dan kompetensi/proses sains yang dikaitkan dengan konteks aplikasi

sains serta sikap sains. Butir soal dikonsultasikan dan divalidasi oleh dosen

pembimbing dan diuji coba. Adapun lembar judgemen instrumen soal dapat

dilihat pada Lampiran 5. Soal bentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal untuk aspek

(5)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan untuk aspek sikap sains menggunakan skala Likert berjumlah 15

pernyataan. Kisi-kisi soal literasi sains selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

6. Matriks soal literasi sains disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Matriks Soal Literasi Sains

No Aspek Literasi Sains Nomor Soal Jumlah

Pengetahuan 3 Tanggung jawab terhadap sumber daya

lingkungan

2, 4, 6, 9 4

3. Lembar wawancara guru terhadap model PjBL STEM

Wawancara digunakan sebagai teknik pengambilan data pada bagian ini

dengan alasan agar peneliti bisa mendapatkan data yang lebih mendalam terkait

pelaksanaan pembelajaran. Wawancara bertujuan untuk mengetahui tanggapan

guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan di kelas eksperimen. Pedoman

wawancara guru dapat dilihat pada Lampiran 7.

4. Angket tanggapan siswa terhadap model PjBL STEM

Angket tanggapan yaitu berupa pernyataan-pernyataan mengenai suatu

objek tanggapan yang dapat diberikan dalam bentuk skala rating atau daftar cek.

Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup artinya jawaban dari setiap

pertanyaan sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Pernyataan

dalam angket meliputi pernyataan yang terdiri dari aspek tanggapan siswa

terhadap pembelajaran setelah mengikuti kegiatan pembelajaran PjBL terintegrasi

STEM. Dalam pengukuran tanggapan dikenal berapa jenis skala model summated

ratings (skala likert). Ada dua jenis pertanyaan dalam skala likert yaitu pernyataan

positif dan pernyataan negatif. Skala likert dikategorikan dengan skala sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Adapun

(6)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

E. Prosedur Penelitian

Tes akhir (posttest)

Analisis Data

Kesimpulan Angket Siswa dan

wawancara guru Observasi

Tes awal (pretest) Validasi, Uji coba

Kelas Eksperimen

(Model PjBL STEM) (Pembelajaran CTL) Kelas Kontrol 0

Revisi

Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP & LKS) Penyusunan Instrumen

1. Lembar observasi 2. Tes literasi sains 3. Angket guru & siswa

Studi Literatur:

-Project based learning (PjBL)

- Pendekatan STEM - Literasi Sains

- Tema Pencemaran Udara

Perumusan masalah dan pertanyaan penelitian

Observasi

Pembahasan

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan

(7)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Validitas Butir Soal

Tes dikatakan sahih atau valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

hendak diukur. Instrumen penelitian ini divalidasi oleh dosen ahli literasi

sains dan dosen pendidikan IPA yang sekaligus sebagai dosen pembimbing

menggunakan kisi-kisi instrument soal, baik soal literasi sains maupun

pernyataan sikap sains. Setelah divalidasi dilakukan ujicoba instrument soal

kepada siswa dan dianalisis menggunakan software Anates Ver 4.0.9 untuk

mengetahui reliabilitas instrumen soal.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji tingkat keajegan dari instrumen

yang digunakan atau sejauh mana instrumen tersebut dapat menghasilkan

skor yang ajeg/konsisten. Pada penelitian ini, untuk menghitung reliabilitas

tes digunakan rumus KR 21 (Sugiyono, 2013, hlm. 186)

ri = reliabilitas instrumen

k = jumlah item dalam instrumen M = skor rata-rata total

2

t

s = varians total

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software Anates Ver 4.0.9,

lalu membandingkan dengan kriteria koefisien korelasi seperti Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas Tes

Batasan Kategori

(Sumber: Arikunto, 2012, hlm. 89)

(8)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

2. Hasil ujicoba instrumen penelitian

Soal literasi sains diuji coba pada siswa kelas VIII berjumlah 42 orang di

salah satu SMP Negeri Kabupaten Bandung Barat. Adapun surat keterangan telah

melakukan uji coba instrumen penelitian terdapat pada Lampiran 9.

Hasil tes literasi sains siswa aspek pengetahuan dan aspek proses

sains/kompetensi dianalisis menggunakan software Anates versi 4.0.9 sedangkan

aspek sikap sains menggunakan SPSS 17 dengan Pearson Correlation dan uji

reliabilitas Cronbach's Alpha. Hasil uji coba soal literasi sains aspek pengetahuan

dan aspek proses sains/kompetensi disajikan pada Tabel 3.5, sedangkan aspek

sikap sains disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Soal Literasi Sains

No Soal

Koefisien Korelasi

(r tab = 0.304) Kesimpulan

rxy Kriteria

1 0.334 Signifikan Digunakan

2 -0.241 Tidak signifikan Tidak digunakan

3 -0.099 Tidak signifikan Tidak digunakan

4 -0.008 Tidak signifikan Tidak digunakan

5 0.380 Signifikan Digunakan

6 0.051 Tidak signifikan Tidak digunakan

7 0.487 Signifikan Digunakan

8 0.132 Tidak signifikan Tidak digunakan

9 0.110 Tidak signifikan Tidak digunakan

10 0.388 Signifikan Digunakan

11 0.022 Tidak signifikan Revisi

12 0.183 Tidak signifikan Revisi

13 0.380 Signifikan Digunakan

14 0.353 Signifikan Digunakan

(9)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 0.609 Signifikan Digunakan

Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Soal Literasi Sains (lanjutan)

No Soal

Koefisien Korelasi

(r tab = 0.304) Kesimpulan

rxy Kriteria

17 0.409 Signifikan Digunakan

18 0.461 Signifikan Digunakan

19 0.419 Signifikan Digunakan

20 0.383 Signifikan Digunakan

21 0.312 Signifikan Digunakan

22 0.409 Signifikan Digunakan

23 0.159 Tidak signifikan Tidak digunakan

24 0.180 Tidak signifikan Tidak digunakan

25 0.106 Tidak signifikan Tidak digunakan

26 0.408 Signifikan Digunakan

27 0.426 Signifikan Digunakan

28 0.447 Signifikan Digunakan

29 0.000 Tidak signifikan Tidak digunakan

30 0.383 Signifikan Digunakan

31 0.144 Tidak signifikan Revisi

32 0.388 Signifikan Digunakan

33 0.308 Signifikan Digunakan

34 0.101 Tidak signifikan Revisi

35 0.111 Tidak signifikan Tidak digunakan

36 0.202 Tidak signifikan Tidak digunakan

37 0.069 Tidak signifikan Tidak digunakan

38 0.417 Signifikan Digunakan

39 0.129 Tidak signifikan Tidak digunakan

(10)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan bahwa soal yang valid/signifikan

berjumlah 21 soal. Soal yang tidak valid dipilih 4 soal untuk direvisi dari segi

bahasa dan kualitas pengecoh (distraktor) dengan mempertimbangkan sebaran

jumlah indikator soal dan indikator literasi sains. Sedangkan hasil perhitungan

reliabilitas keseluruhan butir soal dikatakan reliabel dengan kategori reliabilitas

tinggi. Rekapitulasi hasil uji coba soal literasi sains secara lengkap dapat dilihat

pada Lampiran 10. Hasil uji coba aspek sikap sains sebagai berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Aspek Sikap Sains

No Pernyataan Koefisien Korelasi (r tab = 0.304)

Interpretasi Keterangan

1 0.225 Tidak valid Tidak digunakan

2 0.576 Valid Digunakan

3 0.401 Valid Digunakan

4 -0.118 Tidak valid Tidak digunakan

5 0.186 Tidak valid Tidak digunakan

6 0.307 Valid Digunakan

7 0.188 Tidak valid Tidak digunakan

8 0.404 Valid Digunakan

9 0.423 Valid Digunakan

10 0.337 Valid Digunakan

11 0.421 Valid Digunakan

12 0.138 Tidak valid Tidak digunakan

13 0.588 Valid Digunakan

14 0.568 Valid Digunakan

15 0.239 Tidak valid Direvisi

16 0.422 Valid Digunakan

17 0.378 Valid Digunakan

18 0.511 Valid Digunakan

19 0.583 Valid Digunakan

20 0.563 Valid Digunakan

Reliabilitas Cronbach's Alpha 0.619 (Kategori Tinggi)

Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan bahwa butir sikap sains yang telah

diujicoba hanya 14 pernyataan yang tergolong valid dengan reliabilitas

Cronbach's Alpha 0,619 dengan kategori tinggi. Dengan pertimbangan sebaran

indikator sikap sains dan koefisien reliabilitas mendekati rtabel diputuskan untuk

(11)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berjumlah 15 butir pernyataan. Adapun rekapitulasi hasil uji coba sikap sains

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10.

3. Pengolahan Data Tes

a. Data tes literasi sains siswa.

Tes yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes awal dan tes akhir

untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes literasi sains.

Skor mentah tes bernilai 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk

jawaban yang salah. Selanjutnya dilakukan penskoran total untuk

masing-masing tes dengan rumus sebagai berikut.

100

Peningkatan literasi sains siswa setelah pembelajaran PjBL dengan

pendekatan STEM diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata gain yang

dinormalisasi (N-gain). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan

dalam menginterpretasikan perolehan gain masing-masing siswa (Gunawan &

Liliasari, 2012, hlm. 190). Rumus yang digunakan adalah: (Hake, 1998, hlm.

66)

g = Nilai gain ternormalisasi

f

S = Rerata nilai postest

i

S = Rerata nilai pretest

Interpretasi nilai rata-rata gain yang dinormalisasi ditunjukkan oleh

Tabel 3.7 (Hake, 1998, hlm. 66).

Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi

Rentang (<g>) Kategori

(<g>) ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ (<g>) < 0,7 Sedang

(12)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

diperoleh, maka selanjutnya dibandingkan untuk melihat perbedaan

peningkatan literasi sains siswa untuk kedua kelas. Jika nilai rata-rata gain

yang dinormalisasi dari suatu pembelajaran lebih tinggi dari nilai rata-rata

gain yang dinormalisasi dari pembelajaran lainnya, maka dikatakan bahwa

pembelajaran tersebut lebih efektif dalam meningkatkan literasi sains siswa

dibandingkan pembelajaran lain.

Alur pengolahan data untuk menguji hipotesis penelitian dengan

menerapkan model PjBL dengan pendekatan STEM pada tema pencemaran

udara untuk meningkatkan literasi sains siswa ditunjukkan oleh Gambar 3.2.

1). Uji Normalitas Distribusi Nilai Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi.

Uji normalitas dimaksud untuk menguji kenormalan data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas ini juga dilakukan untuk

mengetahui uji yang digunakan selanjutnya. Jika data terdistribusi normal

maka pengujian hipotesis dengan uji-t dan jika tidak terdistribusi normal

menggunakan uji Mann-Whitney. Dalam penelitian ini, pengujian Gambar 3.2 Alur Uji Statistik

Data

Uji Normalitas

Uji Homogenitas ya

tidak

Uji Mann-Whitney

Uji t

(equal variances assumed) Kesimpulan

ya

tidak

Uji t’

(13)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan menggunakan SPSS 17 dengan menggunakan uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov Test. Hipotesis uji normalitas data

sebagai berikut.

H0: Data berdistribusi normal

H1: Data berdistribusi tidak normal.

Pada uji ini menggunakan α = 0,05 dengan melihat nilai P-value dari

hasil analisis. Jika p-value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi

normal dan jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka data berdistribusi tidak

normal.

2). Uji Homogenitas

Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas varians dengan uji Levene

menggunakan SPSS 17. Uji hipotesis Levene digunakan untuk mengetahui

apakah varian kedua kelompok data sama besar terpenuhi atau tidak

terpenuhi. Hipotesis uji yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: Data homogen

H1: Data tidak homogen

Dengan H0 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi homogen

dan H1 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi tidak homogen.

Dasar pengambilan keputusan, jika P-value > α maka H0 diterima

sedangkan jika P-value< α maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3). Uji Hipotesis dengan Uji-t

Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal, maka

pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis

yang digunakan adalah uji-t satu sisi untuk sisi atas. Pada uji-t ini ini

menggunakan software SPSS 17 dengan uji-t dua sampel independen.

Tujuan uji t dua variabel adalah untuk membandingkan (membedakan)

apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk

menguji kemampuan generalisasi signifikansi hasil penelitian yang

berupa perbandingan dua rata-rata sampel (Riduwan & Sunarto, 2013,

(14)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

� =

+ ……….. (3.4)

(Sumber: Furqon, 2011, hlm. 184) Keterangan:

�̅ = rata-rata skor sampel pertama

�̅ = rata-rata skor sampel kedua

�� = rata-rata variansi sampel (variansi gabungan) � = jumlah sampel pertama

� = jumlah sampel kedua

Uji hipotesis menggunakan Levene’s Test untuk mengetahui

apakah asumsi kedua variance sama besar terpenuhi atau tidak terpenuhi

dengan hipotesis:

H0: Tidak ada perbedaan peningkatan literasi sains siswa antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol

H1: Ada perbedaan peningkatan literasi sains siswa antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

Tolak H0jika sig. < α = 0,05 dan terima H0jika sig. ≥ α = 0,05

Uji-t dengan SPSS mempunyai dua keluaran yaitu pertama, untuk

kedua varians sama besar (equal variances assumed) terpenuhi; maka

kita menggunakan hasil uji-t dua sampel independen dengan asumsi data

berdistribusi normal dan homogen. Kedua, untuk kedua varians sama

besar tidak terpenuhi (equal variances not assumed); maka kita

menggunakan hasil uji-t dua sampel independen dengan asumsi data

normal tapi tidak homogen.

Pada hasil uji tes ini terdapat keluran nilai t dan p-value, untuk

mengetahui hasil hipotesis ada dua cara, pertama membandingkan nilai t

hitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,

begitu juga sebaliknya. Kedua membandingkan p-value dengan tingkat

kepercayaan yaitu α = 0,05. p-value yang dihasilkan untuk uji dua sisi,

maka hasil p-value tersebut dibagi dua dan dibandingkan dengan tingkat

kepercayaan yang digunakan α = 0,05. Jika p-value/2 < 0,05 maka H0

(15)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika sampel tidak berasal dari populasi yang normal dan homogen,

maka analisis yang dipergunakan adalah analisis nonparametrik, statistik

nonparametrik yang sesuai adalah uji Mann-whitney U karena kedua data

bersifat bebas.

4). Uji Hipotesis dengan Uji Mann-Whitney

Uji Mann-Whitney (Mann-Whitney Test) merupakan uji Statistik

Nonparametrik. Uji Mann-Whitney ekivalen dengan Uji Jumlah

Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank Sum Test), merupakan alternatif dari

uji-t dua sampel independen. Uji Mann-Whitney digunakan untuk

membandingkan dua sampel independen dengan skala ordinal atau skala

interval tapi tidak terdistribusi normal.

Pada penelitian ini digunakan uji hipotesis satu sisi (one-tailed test)

untuk sisi atas dengan hipotesis sama dengan uji-t parametrik. Pada uji ini

untuk melihat hasil analisis dengan cara mendapatkan nilai p-value,

tampilan pada p-value SPSS adalah untuk uji dua sisi (two-tailed),

sehingga untuk uji satu sisi membagi dua menjadi p-value/2. Kemudian

hasilnya dibandingkan dengan nilai kepercayaan α = 0,05. Jika p-value/2 <

0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima, begitu juga sebaliknya.

b. Data tanggapan terhadap pembelajaran

Data tanggapan terhadap pembelajaran PjBL dengan pendekatan STEM

diperoleh dari siswa. Angket digunakan untuk memperoleh informasi tentang

data tanggapan siswa terhadap pembelajaran PjBL dengan pendekatan STEM.

Angket dibuat dalam bentuk Skala Likert, yaitu setiap pertanyaan diikuti

beberapa respon yang menunjukkan tingkatan (Sugiyono, 2013, hlm. ).

Instrumen angket tanggapan memuat 4 kategori, yaitu sangat setuju (SS),

setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Bobot kategori SS

= 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Tanggapan guru diperoleh dari hasil

wawancara menggunakan pedoman lembar wawancara pada kelas

(16)

Jaka Afriana, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN UDARA

ratakan dan dinyatakan dalam bentuk persentase capaian dengan

menggunakan rumus:

% 100

x maksimal skor

rata rata skor Persentase

 ... (3.5)

Persentase jawaban siswa diinterpretasikan dengan kriteria tanggapan

responden/siswa pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Tanggapan Responden (Riduwan, 2012, hlm.19)

Tanggapan Responden (%) Kriteria

R = 0 Tak seorang pun

0 < R ≤ 25 Sebagian kecil

25 < R < 50 Hampir setengah

R= 50 Setengah

50 < R ≤ 75 Sebagian besar

75 < R < 100 Hampir seluruh

R = 100 Seluruh

Keterangan: R = persentase tanggapan responden/siswa

G. Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan penelitian dimulai dari tanggal 3 s.d. 29 Februari 2016 dengan

menyesuaikan jadwal pembelajaran IPA SMP kelas VII pada sekolah penelitian.

Surat keterangan penelitian terdapat pada Lampiran 11. Jadwal pelajaran IPA

pada hari rabu dan kamis setiap minggunya, satu kali pertemuan dengan durasi

Gambar

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.3 Matriks Soal Literasi Sains
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Soal Literasi Sains
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Soal Literasi Sains (lanjutan)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya pembuatan sistem ini dapat memberikan suatu kemudahan dalam pemrosesan data, dapat mengefisienkan penggunaan waktu, dan dapat memperkecil kemungkinan adanya

Kegiatan ekstrakulikuler mungkinmenjadi media ekspresi bagi siswa di banyak sekolah // Selain karena sifat kegiatan yang mewadahi bakat dan minat siswa / kegiatan

Dalam hal kajian yang berkaitan dengan pemanfaatan struktur, nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai budaya novel Negeri 5 Mena ra sebagai bahan ajar sastra di SMA, siswa

Dalam penelitian ini, sumber data adalah keseluruhan informasi yang berupa kata, kalimat, pernyataan, paragraf yang menggambarkan struktur novel, nilai-nilai

Disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk mulai meningkatkan pemberian kompensasi finansial khususnya pada gaji yang diberikan dan juga mempertimbangkan

• Collection menyimpan elemen yang bertipe Object, sehingga berbagai tipe obyek bisa disimpan dalam Collection.. Pemrograman

Dalam sejarah sistem hukum di Indonesia pada masa kerajaan sebelum VOC datang adalah menggunakan hukum adat sebagai hukum positip di tiap-tiap daerah nusantara Indonesia yang

FIGURE 4.47 2D electrochemical polishing model surface Plot Parameters window: Moving Mesh (ALE) (ale), y direction (dy_ale).. Second Variation on the 2D Electrochemical