ii ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PATTANGAN” (Studi Etnografi Mengenai Kepercayaan Marga pada Masyarakat Simalungun di Saribudolok terhadap Hewan)” disusun oleh Mark Sinar Rafael Girsang (100905034), 2015. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, halaman, tabel, daftar pustaka serta lampiran.
Penelitian ini membahas tentang pattangan bagi marga-marga pada Simalungun yang ada di Saribudolok. Pattangan merupakan bentuk dari totemisme, dimana hewan dianggap sakral sehingga tidak akan dibunuh, dimakan, disakiti dan digganggu habitat hewan tersebut. Ada empat marga besar di Simalungun yang menjadi objek penelitian ini yaitu marga Damanik, marga Saragih, marga Sinaga, dan marga Purba.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan kepercayaan Simalungun terhadap pattangan dan bagaimana fungsi pattangan tersebut bagi kehidupan masyarakat Simalungun yang ada di Saribudolok. Disini penulis memaparkan bagaimana orang Simalungun meyakini bahwa hewan dianggap sebagai pattangan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat mendeskripsikan, dengan metode tersebut akan dilihat bagaimana kepercayaan marga simalungun terhadap hewan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi. Wawancara dilakukan kepada masyarakat Simalungun di Saribudolok mengenai permasalahan yang terkait dengan penelitian.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa setiap marga besar Simalungun memiliki kepercayaan terhadap hewan yang disebut dengan pattangan. Damanik, Saragih, Sinaga dan Purba merupakan marga besar dari suku Simalungun. Damanik mempercayai ular Sibaganding Tua, Saragih mempercayai Burung Perkutut, Sinaga mempercayai harimau, dan Purba mempercayai ular. Namun tidak semua masyarakat simalungun di Saribudolok mengetahui alasan mengapa mereka menganggap hewan tersebut menjadi pattangan bagi marga mereka.