• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

International Association for the Study of Pain (IASP) mendefinisikan

nyeri sebagai perasaan yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang ditandai dengan potensi kerusakan jaringan. Nyeri juga merupakan salah satu aspek penting dalam bidang medis dan menjadi penyebab tersering yang mendorong seseorang untuk mencari pengobatan (Hartwig dan Wilson, 2012).

Pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri adalah obat antinyeri yang biasa disebut dengan analgesik. Analgesik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi susunan saraf pusat secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi kesadaran. Analgesik termasuk dalam golongan non steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang bekerja dengan cara menghambat enzim cyclooxigenase (COX), sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin E2 (PGE2) terhambat. Namun penggunaan

analgesik juga memiliki beberapa keterbatasan contohnya pada penggunaan NSAID yang dapat mengiritasi saluran cerna, berefek samping pada ginjal dan hati, gangguan fungsi trombosit serta penggunaan opioid yang dapat mengakibatkan ketergantungan (Wilmana dan Gunawan, 2012).

Aspirin merupakan salah satu obat yang paling banyak dan paling luas digunakan di seluruh dunia. Aspirin adalah obat dalam kelompok salisilat dan merupakan salah satu jenis dari golongan NSAID, yang biasanya digunakan sebagai analgesik (mengurangi nyeri), antipiretik dan antiinflamasi (Wilmana dan Gunawan, 2012). Namun aspirin dilaporkan sering menimbulkan keracunan hingga kematian. Keracunan aspirin bisa terjadi akut maupun kronik. Keracunan akut terjadi pada penggunaan aspirin dosis tunggal yang berlebihan, sedangkan keracunan kronik pada penggunaan dosis supra therapeutik dalam jangka waktu yang lama (Paikin dan Eikelboom, 2012).

(2)

2

lebih dapat diterima, lebih terjangkau, dan memiliki efek samping yang ringan. Indonesia terkenal sebagai Negara yang kaya akan tanaman obat, salah satunya adalah Curcuma xanthorrhiza Roxb yang merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari famili Zingeberaceae yang dikenal dengan nama temulawak (Ismail et al., 2012), dan termasuk salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan yang

telah diteliti sejak tahun 2003 (BPOM, 2005).

Rimpang temulawak dikenal sebagai obat liver, hepatitis, konstipasi, diare, diabetes, rematik, hipertensi, penyakit jantung, disentri, demam dan erupsi kulit (Choi et al., 2004). Secara farmakologi telah dilaporkan bahwa temulawak memiliki manfaat sebagai anti-mikroba, anti-kanker, anti-oksidan, anti-diuretik, anti-infalamsi, anti-hipertensi, anti-hepatotoksik, anti-spasmodik dan anti-jamur (Hwang et al., 2000; Rukayadi et al., 2006).

Kandungan senyawa aktif dalam temulawak yang memberikan khasiat pengobatan adalah curcumin, minyak atsiri dan flavonoid. Curcumin merupakan fraksi dari curcuminoid yang termasuk molekul dengan kadar polifenol rendah namun memiliki aktivitas biologi berspektrum luas (Jayaprakasha et al., 2006). Kandungan senyawa curcumin telah terbukti memiliki efek antioksidan, anti inflamasi dan analgesik (Nawaz et al., 2009; Samuhasaneeto, 2009; Al Tahan, 2012). Selain itu, curcumin bertindak sebagai agen kemopreventif yang menghambat ekspresi dan aktivitas COX-2 sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin tidak terjadi (Al Tahan, 2012).

Kandungan lainnya yaitu ditemukan xanthorrhizol yang merupakan komponen utama dari minyak atsiri yang berperan dalam pengobatan nyeri inflamasi pada sel saraf, memiliki aktivitas anti bakteri dan anti kandidal (Devaraj et al., 2010). Temulawak juga mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai analgesik, antiulkus dan antiinflamasi kuat (Indraswarum et al., 2004; Qnais et al., 2014).

(3)

3

dan induksi formalin, dimana metode hot plate dan tail flick tidak menunjukkan hasil yang signifikan, sedangkan metode induksi formalin menunjukkan hasil yang signifikan (Devaraj et al., 2010).

Berdasarkan teori Gate Kontrol yang dikemukakan oleh Melzack dan Wall (1965), impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup yang menyebabkan suatu nosireseptor dapat menghasilkan rangsang yang signifikan. Jika kita kembali pada penelitian Devaraj (2010), dari tiga metode yang berbeda seharusnya masing-masing akan menghasilkan suatu efek analgesik yang signifikan atau tidak signifikan sama sekali.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut peneliti ingin mengetahui efek analgesik ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) pada mencit yang diinduksi asam asetat dengan metode yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu metode geliat (writhing test). Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas rimpang temulawak sebagai pengganti aspirin dalam penggunaannya sebagai analgesik di masyarakat sehingga dapat menjadi alternatif dan terhindar dari efek samping aspirin yang dapat membahayakan tubuh.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu : Apakah ekstrak etanol 70% rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) mempunyai efek analgesik pada mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss yang diinduksi nyeri asam asetat dengan metode geliat (writhing test)?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

(4)

4

musculus) jantan galur Swiss yang diinduksi nyeri asam asetat dengan metode

geliat.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis efektif ekstrak etanol 70% rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai analgesik pada mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss yang diinduksi nyeri asam asetat dengan metode geliat.

D. Manfaat Penelitian 1. Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat memberi informasi ilmiah mengenai efek ekstrak etanol 70% rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai analgesik pada mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss yang diinduksi nyeri asam asetat dengan metode geliat.

2. Aspek Aplikatif

a. Penelitian ini dapat dijadikan data awal untuk uji preklinis pada hewan uji yang tingkatannya lebih tinggi sampai kepada uji klinis pada manusia. Sehingga ekstrak rimpang temulawak dapat menjadi salah satu alternatif tanaman obat yang setelah melalui uji klinis digunakan sebagai antinyeri. b. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat ini, kawasan ekosistem mangrove Belawan diperkirakan telah mengalami penurunan luasan akibat adanya pengkonversian hutan mangrovemenjadi peruntukan lain

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

Siregar, SpPD-KGEH, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas

After analyzing the data, the writer finds that (1) the teacher of the fifth year of SD N I Jatirejo uses definition, self- defining context, realia, reading

JUMLAH PEGAWAI TENAGA KERJA ASING TENAGA KERJA ASING TENAGA KERJA ASING TENAGA KERJA ASING 3 KOMISARIS. KOMISARIS KOMISARIS

 Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai cara perancangan dan penentuan visi misi organisasi baik perusahaan profit maupun non profit, tujuan dan pentingnya berbagai

The Revised Project Financial Plan in Annex I, Amplified Project Description, is hereby deleted in its entirety, substituting therefor the Project Financial Plan

Women  play  important  roles  in  vegetable  production  in  small  scale  farm  in  Indonesia.  Therefore,  one  of  the  objectives  of  this  project  is