ABSTRACT
This study is about the effect of the company's performance and macroeconomic conditions on stock prices. Purpose of this study is to provide confidence and knowledge to investors regarding financial performance as measured by return on equity, return on assets, earnings per share and price earnings ratio, and can be an advanced base investor decisions. Sample of this study is using purposive sampling in the consumer goods sector manufacturing sub-sectors of food and beverages listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2008 to 2013. This research using SPSS 16.0 for Windows to test multiple regression method. The results of this study showed that the ROE, ROA, EPS, PER, inflation, BI rate, and exchange rate simultaneously affect the stock price. ROE, ROA, EPS, PER and BI rate significantly influence stock prices partially. EPS is the dominant variable affecting stock prices. This study can be used as the basis of decision-making, because of 97.9% can be explained by a model in this study.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai pengaruh kinerja perusahaan dan kondisi makroekonomi terhadap harga saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan keyakinan dan pengetahuan kepada investor mengenai kinerja keuangan yang diukur melalui return
on equity, return on asset, earning per share dan price earning ratio, dan dapat
menjadi dasar keputusan investor. Sampel penelitian ini menggunakan purposive
sampling pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods sub-sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode 2008 sampai 2013. Penelitan ini menggunakan software SPSS versi 16.0, untuk menguji metode regresi berganda. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa ROE, ROA, EPS, PER, inflasi, BI rate, dan nilai kurs berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. ROE, ROA,EPS, PER dan BI rate berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham secara parsial. EPS merupakan variabel dominan yang mempengaruhi harga saham. Penelitian ini dapat dijadikan dasar mengambil keputusan, karena sebesar 97,9% dapat dijelaskan dengan model dalam penelitian ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Return Saham ... 14
x
2.1.3 Risiko Saham ... 16
2.1.4 Informasi Akuntansi ... 18
2.1.4.1 Neraca ... 23
2.1.4.2 Laporan Laba Rugi ... 25
2.1.4.3 Laporan Perubahan Modal ... 26
2.1.4.2 Laporan Arus Kas ... 26
2.1.5 Kinerja Keuangan... 27
2.1.6 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga saham ... 28
2.1.7 Rasio Keuangan ... 29
2.1.8 Kondisi Makroekonomi ... 33
2.1.8.1 Inflasi ... 35
2.1.8.2 Tingkat Suku Bunga (BI Rate) ... 37
2.1.8.3 Nilai Tukar Rupiah ... 38
2.2 Kerangka Pemikiran ... 40
2.2.1 Kerangka Penelitian ... 41
2.2.2 Penelitian Terdahulu ... 42
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitan ... 51
3.3 Populasi dan Sampel ... 54
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 54
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 55
3.6 Metode Analisis Data ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif ... 56
4.2 Uji Asumsi Klasik ... 57
4.2.1 Uji Normalitas ... 57
4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 59
4.2.3 Uji Heteroskedasitas... 60
4.2.4 Uji Autokorelasi ... 61
4.3 Pengujian Hipotesis ... 62
4.3.1 Uji T ... 63
4.3.2 Uji F ... 70
4.3.2 Koefisien Determinasi ... 71
4.4 Pembahasan Inflasi dan Kurs sebagai Faktor Tidak Berpengaruh... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78
xii
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN ... 83
DAFTAR TABEL
Tabel I Hasil Penelitian Terdahulu ... 42
Tabel II Operasional Variabel Penelitian ... 51
Tabel III Sampel Penelitian ... 54
Tabel IV Descripive Statistics ... 56
Tabel V One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 58
Tabel VI Coefficients ... 59
Tabel VII Coefficients ... 61
Tabel VIII Run Test ... 62
Tabel IX Coefficients ... 64
Tabel X Coefficients ... 68
Tabel XI Anova ... 71
Tabel XII Model Summary ... 71
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal berfungsi sebagai sumber pendanaan usaha bagi perusahaan dan sarana
investasi bagi para pemilik modal atau investor (Adji, Suwerli dan Suratno, 2007:107). Pasar modal merupakan alternative pilihan yang tepat dimanfaatkan oleh perusahaan guna mengembangkan usahanya (Sutendi, 2009:15). Perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya selalu membutuhkan dana, dana tersebut dapat diperoleh melalui beberapa sumber, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar,
yakni berupa pinjaman/hutang dari pihak lain. Selain pinjaman, untuk beberapa perusahaan yang telah go public, dapat meningkatkan dana kegiatan operasionalnya melalui penerbitan sekuritas di pasar modal.
Pasar modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek (Martalena dan Malinda, 2011:2). Dalam
UU Nomor 8 Tahun 1995 (Sutendi, 2009:14), pasar modal disebutkan bahwa bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Bursa efek menjembatani hubungan antara pemilik modal/dana, dalam hal ini disebut investor dengan pengguna modal/dana
BAB I PENDAHULUAN 2
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
modal (investor) dengan pihak-pihak yang berupaya memperoleh tambahan dana
melalui penjualan sahamnya.
Menurut Tandelilin (2010:102), tujuan dari investor dalam berinvestasi
adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan factor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung
risiko atas investasi yang dilakukannya. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar
kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut (Tandelilin, 2010:103). Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan tingkat risiko yang ada, dengan membantu investor untuk
mempertimbangkan keadaan perusahaan dan keadaan eksternal perusahaan, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Menurut Suwardjono (2013:181), informasi keuangan melalui laporan keungan diharapkan dapat merepresentasikan suatu kegiatan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara langsung kegiatan operasi
perusahaan. Laporan keuangan terfokus ditujukan kepada pihak eksternal, yaitu: investor dan kreditor (Suwardjono, 2013:161). Menurut Statement of Financial
Accounting Concepts (SFAC) No. 1, tujuan pelaporan keuangan salah satunya untuk
memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditor
dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya yang rasional. Informasi harus terpahami bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis dan
BAB I PENDAHULUAN 3
(Suwardjono, 2013:157). Investor merupakan pihak yang dituju dalam pelaporan
keuangan sehingga sudah sewajarnya apabila investor menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pertimbangan mengenai keadaan perusahaan dan
pengambilan keputusan investasi. Sehingga laporan keuangan yang berisi informasi mengenai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, dapat mempengaruhi keputusan investor. Kinerja perusahaan merupakan manifestasi dari kinerja manajemen
sehingga laba dapat diinterpretasikan sebagai pengukur keefektifan dan keefisienan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan (Suwardjono,
2013:458). Laba menjadi indikator efisiensi penggunaan dana yang diinvestasikan oleh investor, dan kemampuan melaba (earning power) perusahaan merupakan harapan dari investor karena dengan peningkatan laba sejalan dengan peningkatan
tingkat kembalian investasi yang diterima investor. Dengan kata lain, laba merupakan pengukur dari kinerja (Suwardjono, 2013:456).
Pasar modal merupakan pertemuan supply dan demand terhadap saham (Husnan, 2002:8). Perubahan penilaian dari perusahaan, dapat menyebabkan perubahan permintaan maupun penawaran dari saham, yang akan menghasilkan
harga baru dari saham tersebut (Sundjaja dkk, 2007:63). Sehingga sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan menyatakan semakin rendah
harga suatu barang, semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut dan sebaliknya (Sukirno, 2005:76). Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya (Sukirno, 2005:86).
BAB I PENDAHULUAN 4
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
saham akan cenderung menurun. Sebaliknya, apabila jumlah permintaan saham lebih
besar daripada jumlah penawaran dari suatu efek, maka disebut dengan kelebihan permintaan dan harga saham akan cenderung meningkat (Sukirno, 2005:90-91).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham merupakan reaksi atau keputusan dan keyakinan investor terhadap suatu perusahaan. Jika harga saham meningkat maka sejalan dengan peningkatan jumlah permintaan dari suatu efek meningkat, hal
ini menunjukkan adanya kepercayaan dan keyakinan dari investor mengenai kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya (kinerja) secara efektif dan
kemampuan daya melaba (profitabilitas) dari perusahaan tersebut di masa mendatang. Karena seperti yang diungkapkan Munawir (1995:5), apabila hasil kinerja atau efisiensi perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan, jika hasil
yang dicapai tidak memuaskan, maka akan mempengaruhi keputusan dari investor yang kemungkinan akan mengganti manajemennya atau bahkan menjual
saham-sahamnya Sehingga harga saham dapat menjadi cerminan persepsi investor mengenai kinerja suatu perusahaan.
Penilaian atas kinerja dan keadaan dari suatu perusahaan seringkali dinilai
dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Alasan penggunaan analisis rasio keuangan adalah karena rasio keuangan selain terbukti memiliki peran penting dalam
evaluasi kinerja keuangan dapat juga digunakan untuk memprediksi kelangsungan usaha baik yang sehat maupun yang tidak sehat (Chen, 1981 dalam Mustika 2008).
Hanafi dan Halim (1995:75), mengungkapkan bahwa rasio keuangan dapat dikategorikan menjadi lima macam yaitu: Pertama, rasio likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
BAB I PENDAHULUAN 5
penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset. Ketiga, rasio solvabilitas
yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Keempat, rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat
kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Dan yang kelima adalah rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai bukunya.
Dalam penelitian ini, kinerja keuangan diproxykan dengan return on equity,
return on asset, earning per share dan price earning ratio, untuk menilai
kemampuan dan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya ekonomik.
Selain kinerja perusahaan, investor juga perlu untuk mempertimbangkan kondisi eksternal perusahaan yang dapat menimbulkan risiko investasi. Risiko yang dapat dihadapi investor dalam melakukan investasi, ada dua (Tandelilin, 2005:104)
yaitu: risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic
risk). Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar, yang merupakan risiko yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi, atau dengan kata lain risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat didiversifikasi.
Sedangkan risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau dikenal dengan risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar
secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Dalam manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko
perusahaan dapat diminimalkan dengan melakukan diversifikasi asset dalam suatu portofolio. Kondisi Makroekonomi Indonesia merupakan risiko sistematis
BAB I PENDAHULUAN 6
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
investor. Sehingga kondisi makroekonomi Indonesia yang tidak menentu, tidak
terelakkan pengaruhnya terhadap pasar modal.
Kondisi makroekonomi diantaranya adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga
dan nilai kurs valuta asing, dan lainnya. Menurut Tandelilin (2005:103), perubahan suku bunga dapat mempengaruhi varibilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Artinya, jika
suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan demikian sebaliknya. Menurut Tandelillin (2005:103), jika suku bunga naik maka return investasi yang
terkait dengan suku bunga yang salah satunya adalah deposito akan naik, sehingga kondisi seperti ini dapat menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari saham ke dalam deposito. Jika sebagian
besar investor melakukan tindakan yang sama maka banyak investor yang menjual saham untuk berinvestasi dalam bentuk deposito, dan berdasarkan hukum
permintaan-penawaran, jika banyak pihak yang menual saham, maka harga saham akan turun.
Selain itu, terdapat alternatif investasi lain yang juga dapat mempengaruhi
serta mengancam volume transaksi saham di bursa efek, yakni investasi pada valuta asing di pasar valuta asing dalam hal ini adalah dollar (USD). Pasar valuta asing
adalah tempat jual beli valuta asing terjadi (Adji, Suwerli dan Suratno, 2007:122). Sehingga saat fluktuasi dari nilai tukar dollar sedang melemah terhadap rupiah dan
dapat diprediksikan akan kembali menguat di masa mendatang, maka ada kemungkinan bahwa investor akan menginvestasikan dananya ke dalam bentuk mata uang dollar dengan harapan ketika kurs dollar terhadap rupiah kembali meningkat,
BAB I PENDAHULUAN 7
konvesional yang diungkapkan Tambunan (2011,73), pergerakan mata uang tersebut
juga berdampak pada perdagangan ekspor impor barang yang berkaitan dengan perusahaan emiten.
Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kinerja keuangan dan kondisi makroekonomi terhadap harga saham mengungkapkan hasil yang bervariatif. Dalam penelitian Sri Zuliarni (2012), secara parsial ROA dan PER berpengaruh signifikan
positif terhadap harga saham dan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara simultan ROA, PER, dan DPR secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga saham. Dalam penelitian Agustina dan Noviri (2013), secara parsial ROA dan EPS memiliki pengaruh terhadap harga saham dan Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan secara simultan
ROA, EPS, dan Tingkat suku bunga secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
Harga saham merupakan salah satu indicator keberhasilan dan cerminan dari kinerja perusahaan dalam mengelola usahanya dan cerminan dari nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan di mata investor
(Mahendra, 2011). Pada umumnya apabila kinerja perusahaan mengalami perkembangan yang baik, akan bisa mengangkat harga saham (Agustina dan Noviri,
2013). Menurut Ang (1997 dalam Prihantini, 2009) semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari rasio keuangan maka semakin tinggi return saham
BAB I PENDAHULUAN 8
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI”.
1.2. Identifikasi Masalah
Terdapat begitu banyak faktor dan risiko yang mempengaruhi harga saham. Kondisi dari suatu perusahaan akan tercermin pada harga sahamnya, selain itu
kondisi perekonomian Indonesia yang sedang berkembang turut mempengaruhi pertumbuhan pasar modal Indonesia. Sehingga berdasarkan konteks penelitian di
atas, berikut diuraikan pertanyaan pokok yang akan dianalisis melalui penelitian ini, yaitu:
1. Apakah kinerja keuangan yang diukur dengan return on equity, retun on
asset, earning per share dan price earning ratio berpengaruh terhadap
harga saham Perusahaan yang terdaftar di BEI?
2. Apakah Kondisi Makroekonomi yang diukur dengan inflasi, tingkat suku
BAB I PENDAHULUAN 9
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Secara spesifik, Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memberi keyakinan dan pengetahuan kepada investor sebagai pihak
yang dituju oleh pelaporan keuangan mengenai kinerja keuangan yang diukur melalui return on equity, return on asset, earning per share dan
price earning ratio, informasi keuangan yang paling memberikan pengaruh
dan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan secara efektif sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan
investasi.
2. Untuk menganalisis informasi keuangan yang paling signifikan mempengaruhi keyakinan dan keputusan investor dalam investasi di pasar
modal, sehingga melalui hukum permintaan dan penawaran adanya perubahan harga saham.
3. Untuk menguji secara empiris pengukur kinerja keuangan yang memilki pengaruh signifikan dan mendominasi terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listed di BEI, dan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan dapat dianalisis lebih dalam oleh investor dalam mengambil keputusan.
4. Untuk menguji secara empiris kondisi Makroekonomi, khususnya secara parsial yang berpengaruh secara positif atau negatif terhadap harga saham
BAB I PENDAHULUAN 10
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan bagi investor di dalam menganalisis kondisi perusahaan dan makroekonomi secara mendalam serta dalam mengambil keputusannya untuk mendanai perusahaan yang tepat. Serta menyediakan kebutuhan
investor dan menjembatani investor antara informasi keuangan dengan harga saham, sehingga memberikan pengetahuan dan keyakinan kepada
investor untuk mempertimbangkan keputusan dalam berinvestasi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, sehingga saham perusahaan dapat menjaga nilai sahamnya dan memberikan return yang maksimal.
3. Dalam bidang akademis, diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memberikan informasi serta referensi dalam penelitian di bidang keuangan terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan kondisi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk memberikan keyakinan dan pengetahuan kepada investor sebagai pihak yang dituju
oleh pelaporan keuangan mengenai kinerja keuangan yang diukur melalui return on
equity, return on asset, earning per share dan price earning ratio, informasi
keuangan yang paling memberikan pengaruh dominan dan mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan secara efektif sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal, sehingga
melalui hukum permintaan dan penawaran adanya perubahan harga saham. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa return on equity, return on asset, earning per
share dan price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan
Earning per share merupakan variabel dominan yang mempengaruhi harga saham,
dan hasil tersebut dapat dijadikan dasar mengambil keputusan, karena sebesar 97,9%
dapat dijelaskan dengan model dalam penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa melalui persepsi dan keyakinan investor terhadap kinerja yang di proxy-kan
return on equity, return on asset, earning per share dan price earning ratio akan
mempengaruhi harga saham. Reaksi investor terhadap kinerja perusahaan dan mengambil keputusan atas investasi mempengaruhi harga saham melalui hukum
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, sasaran utama informasi keuangan adalah investor, sehingga penting persepsi dan meningkatkan keyakinan serta memuaskan investor melalui kinerja perusahaan. Penting untuk memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajemen yang pada akhirnya akan mempengaruhi persepsi, keyakinan, reaksi dan keputusan investor dalam
investasi di pasar modal, yang akan mempengaruhi harga saham.
2. Bagi investor, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mengelola
usahanya dengan efektif dan efisien, melalui laporan keuangan yang memang ditujukan kepada investor. Sehingga investor dapat mengambil keputusan
investasi yang tepat.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods sub-sektor makanan dan minuman saja
dan dapat menambah rentang waktu penelitian, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih lebih akurat. Hendaknya menggunakan factor-faktor keuangan
lainnya yang dapat di proxy-kan pada kinerja dan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya, sehingga dapat dijadikan dasar keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Adji, W., Suwerli dan Suratno. 2007. Ekonomi. Erlangga. Jakarta
Agustina, Lidya dan Noviri, Sany. 2013. Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham (Studi Pada Indeks LQ45 Tahun 2010). Jurnal Akuntansi, Vol.5, No.1, Mei 2013, hal.1-23.
Amperaningrum, I. dan Agung, S. Robby. Pengaruh Tingkat Suku Bungan SBI, Nilai Tukar Mata Uang dan Tingkat Inflasi terhadap Perubahan Harga Saham Sub Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Pesat, Vol. 4, Oktober 2009. Artha, R. Danika, Achsani, A. Noer, dan Sasongko, Hendro. 2014. Analisis
Fundamental, Teknikal dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian. JMK, Vol.16, No.2, September 2014, hal.175-184.
Asril, Sitompul. 2000. Pasar Modal (Penawaran Umum dan Permasalahannya). PT Citra Aditya Bakti. Bandung
Atik, Y. A. I. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ekonomi. Universitas Gunadarma. Depok.
Biro Neraca Pembayaran. 2003. Laporan Pemetaan Eknonomi Sektor Industri NonMigas. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter.
Bodie, Kane dan Marcus. 2008. Investment. McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
Case, E. Karl dan Fair, C. Ray. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter. 2008. Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2013. Bank Indonesia.
Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. BPFE. Yogyakarta. Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2000. Analisis Laporan Keuangan.
AMP-YKPN. Yogyakarta.
Harahap, S. Sofyan. 1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
81UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Hery.2014. Rahasia Cermat dan Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah. Grasindo. Jakarta.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP YKPN. Yogyakarta.
IAI. 2013. Standar Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntasi Indonesia. Jakarta. Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta.
Kieso, E. Donald., Weygandt, J. Jerry,. Warfield, D. Terry. 2011. Intermediate Accounting. John Wiley&Son, Inc. United States of America.
Lam, N. dan Lau, P. 2014. Akauntasi Keuangan: Perspektif IFRS. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta.
Mahendra, D.J. Alfredo. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Mankiw, N. Gregory, Q. Euston dan Wilson, Peter. 2012. Pengantar Ekonomi Makro. Salemba Empat. Jakarta.
Martalena dan Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. ANDI. Yogyakarta. Munawir, H. S. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
Mustika. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Publik berdasarkan Model Altman Z-score dan Pengaruhnya terhadap Harga saham. Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang.
Pasaribu, R. B. F. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.2, No.2, Juli 2008, hal.101-113.
Permana, Yogi dan Sularto, Lana. 2008. Analisis Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga SBI dan Tingkat Inflasi Terhadap Pergerakan Harga Saham. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol.13, No.2, Agustus 2008.
Permana, Yogi. 2009. Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Pergerakan Harga Saham. Jurnal Akuntansi-Universitas Gunadarma, September 2009.
Prihantini, R. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR terhadap Return Saham. Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.
Sasongko, Noer & Nila W. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika, Vol.19, No.1, Juni 2006.
Sukirno, S. 2005. Mikroekonomi teori pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.
Sundjaja, S. Ridwan, Balian, I. dan Sundjaja P. Dharma. 2007. Manajemen Keuangan 1. Edisi Keenam. Unpar Press. Bandung.
Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset.Alfabeta. Bandung. Sutendi, Adrian. 2009. Segi-Segi Hukum Pasar Modal. Ghalia Indonesia. Bogor. Suwardjono. 2013. Teori Akuntansi. BPFE. Yogyakarta.
Tambunan, T.H. Tulus. 2011. Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia. Bogor. Tandelilin, Eduardus. 2001. Portofolio dan Investasi. Kanisius. Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE. Yogyakarta..
Wild, J. John, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan. Salemba Empat. Jakarta.