• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MAM PADA SUBMATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PERMBALAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MAM PADA SUBMATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PERMBALAJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DENGANMENGGUNAKANMODELPEMBELAJARANKOOPERATIF TIPENUMBEREDHEADTOGETHER(NHT)DANMAKEAMATCH

PADASUBMATERIPOKOKSISTEMEKSRESIMANUSIA DIKELAS XI IPA SMANEGERI 8MEDAN T.P. 2013/2014

Oleh :

AMELI OKTAVIA MANURUNG NIM 4103141004

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memneri rahmat dan karuniaNya serta memnerikan kesempatan untuk mnyelesaikan skripsi yang nerjudul “Pernandingan Hasil Belajar Biologi dan Aktivitas Siswa Dengan Menggunakan Model pemnelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan MAM Pada SunMateri pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XY SMA Negeri 8 Medan Tahun permnalajaran 2013/2014.” Skripsi ini disusun senagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ylmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, selaku dosen pemnimning skripsi yang telah nanyak memnerikan nimningan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, Ynu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Ynu Dra. Riwayati, M.Si, senagai dosen penguji yang telah memnerikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS selaku Dosen Pemnimning Akademik dan kepada seluruh napak dan inu dosen serta staf pegawai jurusan niologi FMYPA Unimed yang telah memnantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sudirman , S Pd M.Si senagai kepala sekolah, Bapak H. Manurung S.Pd., M.Si, selaku PKS 1 dan Ynu Nursita Purna, S.Pd senagai guru niologi di SMA Negeri 8 Medan yang telah memnantu selama penelitian ini.

Teristimewa diucapan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda M. Manurung dan Ynunda R. Pasarinu, S.Pd serta kakak tercinta Leni Melkiana Manurung S.Pd dan Evi Sofia Manurung S.Sos., M.Si , Anang tercinta ; Jackson Manurung, dan adik tercinta Esi Wilia Manurung, serta keluarga yang ada di Tening Tinggi.

(5)

Dik A 2010, dan juga kepada Yndra Negara Siahaan seseorang yang spesial yang selalu setia menemani saya. Dan kepada teman PPLT Yayasan Swasta Teladan Pematang Siantar 2013 terkhusus kepada saudari Eni Lesmana Manurung.

Penulis telah nerupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih nanyak kelemahan naik dari segi isi maupun tata nahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang nersifat memnangun dari pemnaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini nermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis,

(6)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPENUMBERED HEAD TOGETHER(NHT) DANMAKE A MATCHPADA SUB MATERI POKOK SISTEM

EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN T.P. 2013/2014

Ameli Oktavia Manurung (4103141004) Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Make A Match pada submateri pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 160 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling, dimana XI IPA 3 dijadikan sebagai kelas Numbered Head Together dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang dan kelas XI IPA 4 dijadikan sebagai kelasMake A Matchdengan jumlah siswa sebanyak 40 orang.

Hasil penelitian menunjukan adanya perbandingan hasil belajar biologi dan aktivitas siswa yang diajar menggunakan Numbered Head Together dengan Make A Match. Untuk hasil belajar nilai rata-rata skor pre-tes siswa kelas Numbered Head Together44,1, dengan Standar Deviasi 14,43. Nilai rata-rata skor pos-tes siswa kelasNumbered Head Together82,12 dengan Standar Deviasi 10,82. Nilai rata-rata skor pre-tes siswa kelas Make A Match 44,3, dengan Standar Deviasi 15,05. Nilai rata-rata skor pos-tes siswa kelasMake A Match 77,1 dengan Standar Deviasi 9,83. Untuk data aktivitas disajikan dalam bentuk persentase aktivitas secara individu dan secara klasikal yaitu untuk kelas yang diajar dengan Numbered Head Together memiliki aktivitas sebesar 84% sedangkan kelas yang diajar Make A Match dengan sebesar 75%. Dari pengujian hipotesis taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 3,09 > ttabel = 1,994. Sehingga dapat disimpulkan ada perbandingan yang signifikan antara hasil belajar biologi dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran Make a Match pada submateri Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajran 2013/2014.

(7)

THE COMPARISON OF STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING AND ACTIVITIES TAUGHT BY COOPERATIVE LEARNING MODEL

NUMBERED HEAD TOGETHER TYPE AND MAKE A MATCH TYPE ONHUMANEXCRETORYSYSTEM

SUBMAINSUBJECTINGRADEXIIPAOF SMA NEGERI 8 MEDANACADEMICYEAR

2013/2014

AmeliOktaviaManurung(4103141004)

ABSTRACT

This research aims to know the comparison of student achievement learning and activities taught by cooperative learning model Numbered Head Together type and Make A Match type on human excretory system sub main subject in grade XII IPA of SMA Negeri 8 Medan Academic Year 2013/2014. The research is experiment.

The population of this was the whole students of grade XI IPA SMA Negeri 8 Medan on Academic Year 2013/2014 which consists of 4 classes, the total number of students are 160 students. The sample of purposive sampling, class XI IPA 3 (40 students) was as the Numbered Head Together class and XI IPA 4 (40 sudents) was as the Make A Match class.

Result of research shows existence of comparison result of study learning by using Numbered Head Together type with Make A Match type.. Score average pre-test Numbered Head Together class, 44,1 with Standard Deviasi 14,43. Score average pos-tes Numbered Head Together class, 82,12 with Standard Deviasi 10,82. Score average pre-test MAM class, 44,3 with Standard Deviasi 15,05.Score average pos-tesMake A Match class, 77,1 with Standard Deviasi 9,83. For activities data are presented as a percentage of the activities individually and in the classical style that is for a class taught by NHT has activities by 84% while the class is taught by the Make A Match at 75%. From examination of level hypothesis signifikan α = 0,05 obtained t calculated =3,09 > t table = 1,994. Therefore it can be concluded that there is a signifikan the comparison of student achievement learning and activities taught by cooperative learning model numbered head together type and make a match type on human excretory system sub main subject in grade XII IPA of SMA Negeri 8 Medan Academic Year 2013/2014.

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar isi vii

Daftar gambar ix

Daftar tabel x

Daftar lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Proses Belajar Mengajar 9

2.1.3. Aktivitas Belajar 9

2.1.4. Hasil Belajar 10

2.1.5. Taksonomi Bloom 11

2.1.6. Pengertian Model Pembelajaran 12 2.2. Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.2.1. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 13 2.2.2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 14 2.2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 14 2.2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 16 2.3. Kajian Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia 17

2.4. Kerangka Konseptual 28

2.5. Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.1.1. Lokasi Penelitian 31

3.1.2. Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi Dan Sampel 31

(9)

3.2.2. Sampel 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Instrumen Penelitian 35

3.7. Uji Coba Instrumen 36

3.7.1. Validitas Tes 36

3.7.2 Reliabilitas Tes 36

3.7.3.Tingkat Kesukaran Soal 37

3.7.4. Daya Pembeda Soal 38

3.8. Teknik Analisis Data 38

3.8.1. Uji Normalitas 39

3.8.2. Uji Homogenitas 39

3.8.3. Pengujian Hipotesis 40

3.9. Hasil Belajar 41

3.10. Observasi Aktivitas Siswa 41

3.11. Aktivitas Siswa 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 43

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 44 4.2.1. Deskripsi Nilai Pre Tes Siswa 44 4.2.2. Deskripsi Nilai Pos Tes Siswa 45 4.3. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa 49

4.4. Uji persyaratan analisis Data 54

4.4.1. Uji Normalitas 54

4.4.2. Uji Homogenitas 55

4.4.3. Pengujian Hipotesis 55

4.5. Pembahasan 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 59

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Ginjal 20

Gambar 2.2. Penyakit Batu Ginjal 22

Gambar 2.3. Struktur Kulit 24

Gambar 2.4. Struktur Hati 26

Gambar 2.5. Struktur Paru-paru 28

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 34

Gambar 4.1. Nilai Pre Tes Siswa 45

Gambar 4.2. Nilai Pos Tes Siswa 47

Gambar 4.3. Perbandingan Persentase Siswa Ditinjau Dari Aspek

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 64

Lampiran 2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) NHT 66 Lampiran 3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Make a Match 78

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 88 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 90 Lampiran 6. Soal-soal Pada Pembelajaran Make a Match 91 Lampiran 7. Instrumen Penelitian 94

Lampiran 8. Kunci Jawaban 101

Lampiran 9. Lembar Jawaban 102

Lampiran 10. Penjelasan Skala Penilaian Aktivitas Siswa 103

Lampiran 11. Observasi Aktivitas Belajar Siswa NHT 105

Lampiran 12. Observasi Aktivitas Belajar Siswa NHT 107

Lampiran 13. Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas NHT 109

Lampiran 14. Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas MAM 111

Lampiran 15. Perhitungan Aktivitas Kelas NHT 113

Lampiran 16. Perhitungan Aktivitas Kelas MAM 115

Lampiran 17. Perhitungan Aktivitas Siswa Secara Klasikal 117

Lampiran 18. Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas 118

Lampiran 19. Uji Daya Pembeda Soal 119

Lampiran 20. Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 120

Lampiran 21. Perhitungan Validitas 121

Lampiran 22. Perhitungan Reliabilitas Instrumen 124

Lampiran 23. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 125

Lampiran 24. Perhitungan Daya Beda Soal 128

Lampiran 25. Data Hasil Penelitian 130

Lampiran 26. Rata Rata (Mean) Dan Standart Deviasi Pre Tes 133

Lampiran 27. Rata-Rata (Mean) Dan Standart Deviasi Pos Tes 135

Lampiran 28. Uji Normalitas Data Penelitian 137

Lampiran 29. Uji Homogenitas Data Penelitian 142

Lampiran 30. Pengujian Hipotesis 146

Lampiran 31. Perbandingan Persentase Siswa Ditinjau Dari Aspek Kognitif (C1-C6) 149

Lampiran 32. Tabel r Product Moment 150

Lampiran 33. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 151

Lampiran 34. Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke Z 152

Lampiran 35. Nilai-nilai distribusi F 153

Lampiran 36. Daftar nilai persentil untuk distribusi t 157

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi, setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan tepat dan selanjutnya disampaikan kepada siswa dengan metode yang tepat pula. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah melemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafalkan informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2010).

(13)

ketuntasan minimal (KKM) yaitu < 75. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa aktif dan hasil belajar biologi pun dapat meningkat. Aktivitas siswa dalam melihat, berbicara, mendengarkan, menulis, dan aktivitas bergerak. Beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah Make a Match dan Numbereded Head Together.

Menurut penelitian Tanjung.E (2012) menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Jigsaw pada materi pokok struktur dan fungsi sel di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2011/2012. Dimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan nilai rata – rata sebesar 83,70, sedangkan rata – rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebesar 79,20, sedangkan hasil penelitian Nainggolan.T (2013) menyatakan bahwa Perbandingan hasil belajar diperoleh dari perbandingan rata-rata hasil belajar siswa yaitu Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan Make a Match pada sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(14)

Djumadi (2012) menyatakan bahwa Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan pada materi sistem koordinasi dan indera manusia pada siswa kelas IX F SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012. Dan hasil penelitian Mahardika ( 2011 ) menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran biologi di kelas VII E SMP Negeri 8 Surakarta dapat meningkatkan hasil belajar biologi. Hasil penelitian Yunita Triana Devi, Sri Kentjananingsih, Yuni Sri Rahayu (2013) mengenai kelayakan teoritis lembar kerja siswa Make A Match materi transportasi rmelalui membran kelas XI SMA menyatakan bahwa dari hasil analisis lembar kerja siswa makea match pada materi transpor melalui membran kelas XISMA layak secara teoritis dengan kategori baik hingga sangat baik dan Make a Match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sedangkan penelitian Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin (2011) , dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas xiIPA 1 SMA negeri 11 banjarmasin pada konsep sistem Gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatifTipe Number Head Together menyatakan kesimpulan bahwa dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menggunakan Numbered Head Together .

Pembelajaran kooperatif Make a Match menjadikan siswa-siswi ini untuk mendalami atau melatih materi yang telah di pelajari. Setiap siswa menerima satu kartu. Kartu itu dapat berisi pertanyaan dan dapat berisi jawaban. Selanjutnya mereka mencari pasangan yang cocok sesuai dengan kartu yang di pegang.

Sedangkan Numbereded Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2009).

(15)

Dari latar belakang yang ditulis penulis diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru.

2. Masih kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada pelajaran biologi.

3. Guru jarang memvariasikan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar terutama dengan model pembelajaran Numbered Head Together dan model pembelajaran Make a Match.

4. Hasil belajar biologi yang masi belum memenui KKM yang ditentukan sekolah yaitu 75 pada tahun pembelajaran 2013 / 2014.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya macam – macam model belajar yang telah dikenal dewasa ini. Maka penulis memberi batasan masalah dari penelitian ini yaitu

1. Dilakukan untuk melihat hasil belajar biologi yamg ditinjau dari aspek kognitif dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Make a Match pada sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusia.

2. Materi yang diajarkan adalah sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2013/2014.

3. Dilakukan pada siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan. 1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada perbandingan hasil belajar biologi siswa menggunakan

(16)

2. Apakah ada perbandingan aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan model pembelajaran Make a Match pada sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan Tahun pembelajaran 2013/2014 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar biologi siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan model pembelajaran Make a Match pada materi sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan Tahun pembelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui perbandingan aktivitas siswa menggunakan model

pembelajaran Numbered Head Together dan model pembelajaran Make a Match pada sub materi pokok Sistem Ekskresi Manusiadi kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan Tahun pembelajaran 2013/2014

1.6. Maanfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a. Bagi Guru dan Sekolah

Diarapkan dengan adanya hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukkan yang berharga bagi pihak sekolah dalam usaha sosialisasi perlunya variasi model pembelajaran pada pembelajaran biologi. Dan bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran biologi khususnya dengan menggunakan model pembelajaran Make a Matchdan Numbered Head Together.

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta sebagai bahan persiapan diri menjadi guru.

(17)

akan mengadakan penelitian , khususnya model pembelajaran Make a Match dan Numbered Head Together.

1.7. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan devenisi operasional sebagai berikut :

1. Hasil belajar adalah suatu nilai yang dicapai oleh siswa menurut kemampuannya dalam mengerjakan atau menyelesaikan soal – soal evaluasi tes.

2. Model PembelajaranMake a Match merupakan salah satu tipe pembelajran kooperatif. Dalam pembelajaran tipe Make a Match , siswa dibagi menjdi kelompok pemegang kartu pertanyaan dan kelompok pemegang kartu jawaban. Masing – masing anggotanya bertanggung jawab untuk mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ditugaskan (Istarani 2012).

3. Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Together )

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah 82,12 sedangkan tipe Make A Match (MAM) secara klasikal adalah sebesar 77,1 maka ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran Make a Match pada sub materi Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan.

2. Aktivitas siswa mencakup 5 aspek yang dinilai yaitu

Kelas NHT : a. melihat (skor 136);b.bertanya/menjawab (skor 114);c.mendengar(skor130);d.menulis (skor 129);e.partisipasi dalam kelompok (skor 139). Sedangkan kelas MAM : a. melihat (skor 133);b.bertanya/menjawab (skor 121);c.mendengar(skor121);d.menulis (skor 102);e.partisipasi dalam kelompok (skor 129). Sedangkan perhitungan persentase secara keseluruhan dari kelas NHT adalah 84% dan kelas MAM 75%. Dari hasil aktivitas tersebut maka ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran Make a Match pada sub materi Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

(19)

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi oleh pembaca yang hendak melakukan penelitian sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda. 3. Agar siswa SMA Negeri 8 Medan dapat menjadikan pengalaman belajar yang

(20)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin, (2011), Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar siswa kelas xi ipa 1 sma negeri 11 banjarmasin pada konsep system Gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatiftipe Number Head Together. Jurnal Wahana-Bio.

Adi, (2011), http://adiwibawagde.wordpress.com/2011/03/28/kulit/ (diakses Januari 2014).

Adi, (2012), http://prematic.blogspot.com/2012/04/cara-kerja dan fungsi paru paru manusia (accessed Februari 2014)

Anonim, (2012), http://blogger-indonessia.blogspot.com/2013/03/sistem-ekskresi-manusia.html (diakses Januari 2014).

Agnafia, D.N.2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Melalui Media CD Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Jaten Tahun Pelajaran 2010/2011. http://biologi.fkip.uns.ac.id/pembelajaran+kooperatif+tipe+nht. (diakses 8 Januari 2014).

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Djamarah, SB., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka

Cipta, Jakarta.

Dimyati, dan Mudijono, (2008), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Fajri, A., (2012), Soal Ulangan Harian system ekskresi: http://airafajri.wordpress. com/2012/08/02/soal-ulangan-harian-sistem-ekskresi/ (diakses pada 20 Januari 2013)

Firdaus. D., dan Muhammad Mifta. F., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Konsep Ekosistem bagi Siswa Kelas VII.A, SMPN 5

Takalar . Jurnal Chemica Pendidikan Biologi.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada, Medan.

(21)

Nainggolan, T., (2013), Perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan think Pair share pada sub materi pokok sistem ekskresi Manusia kelas xi ipa sma negeri 5 medan tahun pembelajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nurkancana., (2000), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya Tanjung, E., (2012), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Together Head) Dan Tipe Jigsaw Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Sel Di Kelas XI IPA SMA N 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Pratiwi, D.A, dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan makna pembelajaran. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2010), Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses

pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Rineka cipta, Jakarta

Silitonga, P. M. 2011. Statistik :Teori dan Aplikasi Penelitian Edisi Pertama. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Sihombing.A. Daniel (2012) Perbandingan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Nht Pada Materi Pokok Virus Di Kelas X Sma Negeri 1 Bandar Kalipah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi. UNIMED, Medan.

Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sri Wahyuningsih, dan Djumadi (2012), Peningkatan Hasil Belajar Dan Keaktifan Melalui Pembelajaran Make A Match Pada Siswa Kelas Ix F Smp

Negeri 2 Kartasura . Jurnal pendidikan Biologi. . http://

jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bio/ ( diakses 16 Maret 2014 )

Sudijono,(2011), Evaluasi Pendidikan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta Sudjana, (2002), Metode Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung.

(22)

63

Suwarno., (2009), Panduan Pembelajaran Biologi, Pusat Perbukuan DEPDIKNAS, Jakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif :Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kharisma Putra Utama, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Ginjal Gambar 2.2. Penyakit Batu Ginjal

Referensi

Dokumen terkait

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU REFRIGERATOR DAN FREEZER TERHADAP JUMLAH DAN JENIS MIKROBIA PADA SUSU KEDELAI” ini telah dipertahankan di

Kelapa  sawil  (£lais gulneensis Jacq.)  merupaka n  salah  satu  ta naman  yallg  memerlukan  ai r  dn lam  jumlah  yang  banyak.  Ketersediaan  air  merupakan  salah 

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Penelitian dan hasil sistem informasi yang dibuat dan diimplementasikan pada SMP N 1 Widodaren Ngawi, sehingga tujuan yang ingin dicapai yaitu membuat sistem yang cepat dan

THE QUALITY IMPROVEMENT ON INTEGRAL MATHEMATICS LEARNING BY GUIDED DISCOVERY MODEL AT CLASS XII BUILDING TECHNIQUE STATE 2 VOCATIONAL HIGH SCHOOL

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Pengembangan teknologi perlakuan karantina perlu dilakukan untuk mengeliminasi OPTK yang terbawa umbi sekaligus menghilangkan daya tumbuh (devitalisasi) umbi bawang