T AHUN MELALUI MET ODE PEMBERIAN T UGAS
DIPAUD DIRAS T AHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH
NILA SARI
NIM. 1113313006
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULT AS ILMU PENDIDIKAN
i
ABSTRAK
Nila Sari, Nim 1113313006, Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Pemberian Tugas Di Paud Diras Tahun Ajaran 2014/2015
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “apakah metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemandirian pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Diras Tahun Ajaran 2014/2015”?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemandirian anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode pemberian tugas di Paud Diras Kec. Medan Amplas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah meningkatkan kemandiran anak usia 5-6 tahun di Paud Diras TA 2014/2015. Subjek penelitian adalah anak kelas B yang berjumlah 18 orang.
Proses penelitian dilakukan melalui 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil analisa setelah diberikan tindakan I yaitu diperoleh kemandirian anak masih rendah. Dari 18 anak, 8 orang anak (45%) yang memiliki kemandirian pada kategori baik , 6 orang anak (33%) pada kategori cukup baik, sementara 4 orang anak (22%) masih pada kriteria kurang baik. Nilai rata-rata kemandirian anak yaitu 53,1. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai karena kemampuan klasikal anak pada kriteria baik (65-84) lebih rendah dari 75% yaitu 45%.
v
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK……….. i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI……….. v
DAFTAR TABEL……….viii
DAFTARGAMBAR……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN………..x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Pembatasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 5
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kajian Teoritis ... 7
2.1.1 Hakikat Kemandirian anak Usia Dini ... 7
vi
vi
2.1.1.2 Ciri-Ciri Kemandirian ... 8
2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian ... 9
2.1.1.4 Kemandirian Pada Anak Usia Dini ... 10
2.1.1.5 Cara Melatih Kemandirian Pada Anak Usia Dini ... 11
2.1.1.6 Indikator Kemandirian Pada Anak Usia Dini ... 11
2.1.2 Metode Pemberian Tugas ... 13
2.1.2.1 Pengertian Metode Pemberian Tugas... 13
2.1.2.2 Manfaat danTujuan Penggunaan Metode Pemberian Tugas ... 15
2.1.2.3 Kebaikan Dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas 16 2.1.2.4 Hal-Hal Yang HarusDiperhatikanDalamPencapaian TujuanMetodePemberianTugas ... 17
2.1.2.5 Langkah-LangkahPelaksanaanMetodePemberian Tugas ... 18
2.2 Kerangka Berpikir ... 19
2.3 Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 21
vii
3.3Operasional Variabel Penelitian ... 21
3.4Desain Penelitian ... 22
3.5Prosedur Penelitian ... 23
3.6Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.7Teknik Analisis Data ... 28
3.8Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian ... 31
4.1.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I... 31
4.1.2 Hasil dan Pembahasan Siklus II ... 35
4.2Pembahasan Penelitian ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 44
5.2Saran ... 44
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1. Tingkat Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun ... 12
3.1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Siklus I ... 23
3.2. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Peningkatan Kemandirian Pada Anak Usia 5-6 Tahun ... 27
3.3. Lembar Observasi Mengajar Guru ... 27
3.4. Kriteria Penilaian ... 29
3.5. Jadwal Waktu Penelitian ... 30
4.1. Data Peningkatan Kemandirian Pada Siklus I ... 33
4.2. Rangkuman Hasil Pengamatan Peningkatan Kemandirian Anak Selama Siklus I ... 34
4.3. Data Peningkatan Kemandirian Anak Pada Siklus II ... 37
4.4. Rangkuman Hasil Pengamatan Peningkatan Kemandirian Anak Selama Siklus II... 38
4.5. Keadaan Peningkatan Kemandirian Anak Pada Siklus I dan II ... 40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Salah satu aspek pembangunan yang perlu dikembangkan adalah
pendidikan. Dengan mewujudkan bidang pendidikan diharapkan bangsa
Indonesia dapat sejajar dengan bangsa lain yang lebih maju dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pemerintah sebagai pengatur dan penggerak roda
pemerintahan selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan dengan
mengadakan berbagai penyempurnaan baik dari segi proses, sarana prasarana,
serta komponen-komponen pendidikan lainnya.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 butir 14, “Pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu
menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan anak usia dini
merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia
enam tahun. Pendidikan anak usia dini harus menyesuaikan pada kebutuhan anak,
yang disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut lingkungan sekitarnya, sesuai
dengan tahap perkembangan fisik dan psikologis anak, yang dirancang dan
2
Sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama PAUD adalah
mempersiapkan anak dengan memperkenalkan dasar pengetahuan, sikap atau
perilaku, keterampilan agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar
yang sesungguhnya di Sekolah Dasar. Pendidikan di PAUD bertujuan untuk
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan
menyeluruh sesuai dengan norma-norma nilai-nilai kehidupannya. Melalui
pendidikan di PAUD diharapkan anak dapat mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya baik fisik maupun psikis yang meliputi moral, sosial, emosional,
kognitif dan bahasa untuk siap memasuki pendidikan selanjutnya.
Dalam upaya pembinaan terhadap pendidikan anak usia dini tersebut,
diperlukan adanya usaha untuk melatih dan mengembangkan kemandirian anak,
sebab setiap anak merupakan individu yang mempunyai hak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal. Untuk itu setiap anak perlu dilatih dengan harapan
agar potensi anak dapat berkembang secara optimal.
Kemandirian akan membawa pengaruh yang besar bagi pengalaman
kehidupan selanjutnya, karena dalam kehidupan sehari-hari anak diharapkan
mampu berkooperatif, memiliki toleransi dan empati kepada orang lain, dapat
menghargai karyanya sendiri, inisiatif, tidak tergantung kepada orang lain, dapat
melaksanakan tugas sampai selesai serta gigih dalam bekerja. Dengan memiliki
kemandirian anak akan lebih mudah diterima oleh lingkungan sekitarnya untuk
bersosial karena anak telah dapat bertindak/ berprilaku sesuai dengan harapan
lingkungannya.
Menurut pengamatan peneliti yang juga merupakan guru di PAUD DIRAS
tugas dengan baik, hal itu tampak ketika guru memberi latihan, sebagian besar
anak selalu meminta bantuan pada guru. Ketika jam istirahat dan makan
berlangsung, banyak anak tidak dapat makan sendiri dengan baik, hal ini terlihat
dari banyaknya makanan dan minuman yang jatuh ketika jam makan tersebut
berlangsung. Ini disebabkan orangtua yang selalu memanjakan anak dengan
menyuapi anak makan tanpa dilatih agar anak dapat makan sendiri dengan baik.
Demikian juga ketika hendak mau pulang kerumah, anak belum mampu untk
memakai kaos kaki dan sepatunya sendiri juga memakai tas ke punggungnya
sendiri. Begitu juga ketika anak hendak pergi ke toilet, anak akan meminta kepada
guru untuk menemaninya, hal ini disebabkan karena anak belum mampu dan
terbiasa untuk melakukannya sendiri. Masih ada juga guru yang memang kurang
sabar membiasakan dan mengarahkan anak, sehingga guru tersebut langsung
bertindak untuk menyelesaikan masalah anak seperti menyuapi anak, memakaikan
sepatu anak, mengerjakan tugas anak, dan lainnya.
Guru juga perlu memperhatikan metode yang sesuai untuk
mengembangkan kemandirian pada anak dan teknik-teknik yang dapat digunakan
untuk mencapai hal tersebut. Kurang tepatnya metode atau cara yang digunakan
guru selama ini belum maksimal untuk mengembangkan mandiri anak. Kegiatan
pembelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas, sehingga anak kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran terutama pada pengembangan kemandirian dan
menyebabkan kemandirian yang diharapkan tidak muncul pada diri anak. Hal ini
dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Naili Sa’ida di TK
Al-Hidayah XI Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar tentang metode
4
pemberian tugas menanamkan nilai karakter kemandirian dan tanggung jawab
pada anak melalui tugas yang diberikan seperti mampu mengerjakan
tugas-tugasnya secara mandiri, mampu mencuci tangan sendiri, bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan dengan mengerjakan tugas-tugas tersebut sampai
selesai, mampu membuang sampah pada tempatnya, serta mampu mengembalikan
peralatan atau mainan yang telah digunakan.
Dengan melihat permasalahan tersebut, peneliti menyadari perlu proses
pembelajaran, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
kegiatan pembelajaran melalui metode pemberian tugas. Dengan adanya berbagai
tugas yang diberikan kepada anak tersebut secara terus menerus diharapkan akan
lebih mandiri.
Oleh sebab itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode
Pemberian Tugas Di Paud Diras Tahun Ajaran 2014/2015”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
masalah yang ditemukan adalah :
1. Belum tampak adanya kemandirian anak dalam mengerjakan suatu tugas/
pekerjaan yang diberikan, hal itu tampak ketika guru memberi latihan,
sebagian besar anak selalu meminta bantuan pada guru
2. Banyak anak tidak dapat makan sendiri dengan baik, hal ini terlihat dari
banyaknya makanan dan minuman yang jatuh ketika jam makan tersebut
3. Anak belum mampu untuk memakai kaos kaki dan sepatunya sendiri juga
memakai tas ke punggungnya sendiri. Dalam menyelesaikan tugas, anak
belum mampu menyelesaikan sendiri.
4. Ketika anak hendak pergi ke toilet, anak akan meminta kepada guru untuk
menemaninya , hal ini disebabkan karena anak belum mampu dan terbiasa
untuk melakukannya sendiri.
5. Kurang tepatnya metode atau cara yang digunakan guru selama ini belum
maksimal untuk mengembangkan mandiri anak.
6. Kegiatan pembelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas, sehingga
anak kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran terutama pada
pengembangan kemandirian dan menyebabkan kemandirian yang
diharapkan tidak muncul pada diri anak.
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas penulis membatasi
masalahnya yaitu “Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Melalui
Metode Pemberian Tugas Di Paud Diras Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah metode pemberian tugas
dapat meningkatkan kemandirian pada anak usia 5-6 tahun di Paud Diras Tahun
Ajaran 2014/2015”?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka
6
tahun melalui penggunaan metode pemberian tugas di Paud Diras Tahun Ajaran
2014/2015”.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis:
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan anak
usia dini untuk menambah pengetahuan dalam meningkatkan kemandirian anak
usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode pemberian tugas.
Manfaat Praktis:
1. Bagi anak untuk meningkatkan kemandirian pada anak dan dapat memotivasi
anak dalam belajar.
2. Bagi guru untuk menambah wawasan dan pemahaman dalam menstimulasi
anak menjadi mandiri.
3. Bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan
keprofesionalan guru dalam pembelajaran di kelas.
4. Bagi jurusan PG PAUD, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pengetahuan dan memberikan inspirasi dalam peningkatan
kemandirian bagi anak TK usia dini
5. Bagi peneliti dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan
pengetahuan dan wawasan sehingga dapat memanfaatkan dan
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.a. Metodepemberiantugaspada pembelajaran dapat meningkatkankemandirian
anak usia 5-6 tahun di PaudDirasKec. MedanAmplas.
b. Peningkatankemandirian anak pada siklus I diperoleh kemandirian anak
masih rendah. Dari 18 anak, 8 orang anak (45%) yang memiliki
kemandirian pada kategoribaik , 6 orang anak (33%)
padakategoricukupbaik, sementara 4 orang anak (22%) masih pada kriteria
kurangbaik. Nilai rata-rata kemandirian anak yaitu 53,1. Pada siklus ini
kemampuan klasikal belum tercapai karena kemampuan klasikal anak
pada kriteria baik (65-84) lebih rendah dari 75% yaitu 45%.
c. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, anak yang memiliki
kemandirian pada kategorisangatbaikada 13 orang anak (72%)dan 5 orang
anaklagi (28%) padakategoribaik. Nilai rata-rata kemandirian anak yaitu
88,9.Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar
100%.
5.2 Saran
45
45
1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya meningkatkankemandiriananak
diharapkan guru dapat menggunakan metode pembelajaran, salah satunya
dengan menggunakan metodepemberiantugas.
2. Stimulus diberikanagar anaksemangatdalammelaksanakantugas yang
diberikan.
3. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif
dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat
pembelajaran.
4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan
mampu mempersiapkan penelitian dengan matang sehingga hasil
46
DAFTAR PUSTAKA
Aqib ,Zainab, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama, Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bahri, Syaiful dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pascasarjana Unimed.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Remaja Rosdakarya
Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.
Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini Dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:Kencana
Moeslichatoen, R. 2009. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta
Ramli. 2005. Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Departeman Pendidikan Nasional
Saida, Naili. 2014. Peranan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Terhadap Pendidikan Karakter Anak Kelompok A Di Tk Al-Hidayah Xi Bendogerit Kec.Sananwetan Kota Blitar.Jurnal. UNESA
Tarigan, Irfiani. 2011. Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SDN 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP. UNIMED
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Abdul, Fajarwati Indah. 2010. Macam-Macam Metode Mengajar (Online), dalam http://gurupaud.blogspot.com/2010/09/macam-macam-metode
mengajar.html, diakses 09 September 2014
Avan. 2010. Kemandirian, (Online), dalam
47
47
Lenterak. 2011. Metode Penugasan (Online), dalam http://lenterakecil.com/metode-penugasan/, diakses 15 april 2014