MENINGKATKAN SELF-EFFICACY BELAJAR SISWA YANG
MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH MELALUI
KONSELING KELOMPOK DI SMA
NEGERI 11 MEDAN
T.A 2013/2014
SKRIPSI
OLEH:
LUTFIA HANUM
NIM. 109451008
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat
dan ridhoNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Self-efficacy Belajar Siswa Yang Memiliki Prestasi Belajar Rendah Melalui
Konseling Kelompok Di SMA Negeri 11 Medan T.A 2013/2014” dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama menyusun skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan,
kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat ketabahan serta
bimbingan Ibu Dosen Pembimbing Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.S, Kons, S.Psi dan
juga berbagai pihak yang penuh perhatian dan sabar dalam membantu penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, pebulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS
selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku
Pembantu Dekan II, dan Bapak Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu
Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Jurusan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.S, Kons, S.Psi selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak memberikan masukan, kritikan, saran, bantuan,
dukungan, dan motivasi serta ketabahan dan kesabaran dalam
membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di
semester satu hingga sekarang.
6. Ibu Dr. Rosmala Dewi, M.Pd Kons, Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd dan Ibu
Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan banyak
masukan dan saran untuk skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, dan motivasi kepada penulis
selama mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.
8. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
9. Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
11 Medan, seluruh Guru BK dan Bapak/Ibu guru yang mengajar di
sekolah tersebut, terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang telah
diberikan selama penulis melakukan penelitian.
10.Teristimewa untuk kedua orangtua penulis Ayahanda Alm. Ahmad Damiri
sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan
dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
11.Kepada saudara-saudaraku tercinta, Kakakku Neng Sa’adah, Abangku Asep Ahmad Yani, Abangku Adnan Kholik, Abangku Dadang Taufik
Rizaldi, dan Kakakku Rafika Rodiah yang telah memberikan do’a dan
dukungan baik materil maupun moril kepada penulis selama
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
12.Terspesial buat Irwan Butar-butar yang telah memberikan do’a, motivasi, dukungan dan sabar mendengarkan keluh kesah penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
13.Buat teman-temanku satu pembimbing skripsi, Novita Andriani, Raudah
Zaimah, Nurul Fitri Khairiyah, Feni Wulandari, Ema Novita, dan M.Suaib
Ambarita yang saling memberikan masukan dan saran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14.Buat sahabat-sahabatku Melisa Saragih, Mauliana, Asmiatik, Kak Yani,
Gusman Lesmana, dan teman-teman BK Reguler B serta Kos Perjuangan
No.15 dan teman lainnya yang tak disebutkan satu persatu.
15.Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada Siswa/i kelas X-5 SMA Negeri
11 Medan yang telah membantu dan bekerjasama dengan penulis selama
penelitian.
Semoga jasa baik dan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang berlipat ganda dari Allah S.WT. Penulis telah berupaya semaksimal
mingkin dalam penyelesaian skripsi ini. Namun penulis menyadari bahwa skripsi
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca, demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang
Bimbingan dan Konseling.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua dan para pembaca.
Medan, September 2013
Lutfia Hanum
ABSTRAK
LUTFIA HANUM, NIM 109451008, Meningkatkan Self-efficacy Belajar Siswa Yang Memiliki Prestasi Belajar Rendah Melalui Konseling Kelompok Di SMA Negeri 11 Medan T.A 2013/2014
Rumusan masalah penelitian ini adalah adalah Apakah self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah dapat ditingkatkan melalui konseling kelompok di SMA Negeri 11Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan peningkatan self–efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah melalui konseling kelompok di SMA Negeri 11 Medan T.A 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research). Sujek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-5 SMA Negeri 11 Medan sebanyak 40 orang. Berdasarkan hasil analisis angket self-efficacy ditemukan subjek penelitian sebanyak 6 orang siswa, 3 orang siswa yang memiliki prestasi belajar rendah dan mengalami masalah self-efficacy dan 3 orang siswa yang tidak yang tidak bermasalah.
Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yang dilakukan melalui aplikasi instrumentasi untuk menjaring siswa yang memiliki prestasi belajar rendah dan mengalami self-efficacy rendah. Alat pengumpul data berupa angket, percakapan konseling kelompok ditulis secara verbatim, data tentang evaluasi diri, penilaian segera (laiseg), penilaian jangka pendek (laijapen), dan penilaian jangka panjang (laijapan).
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ………. vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Rumusan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Kerangka Teori ... 10
2.1.1 Self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah... 10
2.1.2 Aspek-aspek Self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah ... 17
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah... 20
2.2 Konseling Kelompok ... 26
2.2.1 Pengertian Konseling Kelompok ... 26
ii
2.2.3 Meningkatkan Self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi
belajar rendah melalui konseling kelompok eklektik ... 32
2.2.4 Tujuan konseling kelompok dengan pendekatan eklektik ... 35
2.2.5 Azas-azas Konseling Kelompok ... 37
2.2.6 Tahap Kegiatan Konseling Kelompok ... 38
2.3 Kerangka Berpikir ... .. 41
2.4 Hipotesis Penelitian ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
3.1 Jenis Penelitian ... 43
3.2 Subjek Penelitian ... 43
3.3 Desain Penelitian ... 44
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 51
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.6 Teknik Analisis Data ... 55
3.7 Uji Coba Instrumen ... 55
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1 Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Keadaan Lingkungan Fisik SMA Negeri 11 Medan ... 57
4.1.2 Data Self-efficacy Belajar Siswa Yang Memiliki Prestasi elajar Rendah Pada Kondisi Awal ... 58
4.1.3 Data Proses Bimbingan Kelompok ... 60
4.1.4 Data Proses Konseling Kelompok Siklus I ... 64
iii
4.1.6 Pengujian Hipotesis ... 102
4.2 Pembahasan ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 107
5.1 Kesimpulan ... 107
5.2 Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 109
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Perangkat Penelitian Siklus I ………. 45
Tabel 3.2 Rencana Perangkat Penelitian Siklus II ……… 49
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket Self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi
belajar rendah... 53
Tabel 4.1 Hasil Analisis Angket Self-Efficacy Dalam Belajar Untuk Mengikuti
Bimbingan Kelompok ... 59
Tabel 4.2 Hasil Analisi Angket Self-Efficacy Dalam Belajar Sebelum Tindakan
... 63
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Konseling Kelompok Siklus I ... 64
Tabel 4.4 Hasil Verbatim Siklus I ... 72
Tabel 4.5 Hasil Analisis Angket Sebelum Dan Setelah Pemberian Layanan
Konseling Kelompok Siklus I ... 75
Tabel. 4.6 Jadwal Pelaksanaan Konseling Kelompok Siklus II ... 82
Tabel 4.7 Hasil Verbatim Siklus II ... 93
Tabel 4.8 Hasil Analisis Angket Sebelum Dan Setelah Pemberian Layanan
Konseling Kelompok Siklus II ... 94
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Peningkatan Angket Self-efficacy Belajar Siswa.. 98
Tabel 4.10 Keberhasilan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Self-Efficacy
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan ... 44
Gambar. 3.2 Rumus Persentase Peningkatan Self-Efficacy ……….. 55
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Self-efficacy ... 111
Lampiran 2 Rencana Layanan Bimbingan Kelompok (RLBK) ... 114
Lampiran 3 Rencana Layanan Konseling Kelompok (RLKK)……… 126
Lampiran 4 Alat Penilaian Rancangan Layanan Konseling Kelompok... 133
Lampiran 5 Alat Penilaian Proses Layanan Konseling Kelompok ………….. 143
Lampiran 6 Penilaian Verbatim Konseling Kelompok ………. 153
Lampiran 7 Daftar Hadir Konseling Kelompok ……… 162
Lampiran 8 Daftar Hadir Konseling Kelompok Siklus I ……….. 163
Lampiran 8 Daftar Hadir Konseling Kelompok Siklus II……….. 164
Lampiran 9 Lembar Evaluasi Diri Siswa ……….. 165
Lampiran 10 Lembar penilaian Laiseg ... 171
Lampiran 11 Lembar Penilaian Laijapen ... 174
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Guru dihadapkan pada karakterisktik siswa yang beraneka ragam dalam
kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajar secara
lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit
siswa yang justru mengalami berbagai kesulitan. Belajar merupakan suatu proses
yang kompleks, karena dipengaruhi oleh banyak hal. Apabila hal-hal yang
mempengaruhi tidak diperhatikan, maka akan mengakibatkan siswa mengalami
kesulitan dalam belajarnya. Semua kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
tersebut akan menyebabkan rendahnya prestasi belajar bahkan akan berakibat
siswa mengalami kegagalan dalam studinya.
Selain itu pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap
negara, karena pendidikan merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan
perubahan, perkembangan, kemampuan seseorang dalam membuktikan rasa
percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kuantitatif. Jadi pendidikan
diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang, mantap, jelas, lengkap dan
menyeluruh dengan mempersiapkan peserta didik untuk tujuan kehidupan yang
nyata melalui bimbingan pengajaran dan latihan sehingga mampu melaksanakan
peranan-peranan untuk masa datang. Dalam proses belajar situasi dan kondisi
siswa akan sangat mempengaruhi dan menentukan aktifitas yang akan dilakukan
dalam belajar. Proses belajar mengajar pada intinya tertumpu pada suatu persoalan
yaitu bagaimana pengajar memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses
2
belajar mengajar yang efektif atau dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan
tujuan sebelumnya. Namun kenyataan yang ada masih banyak ditemukan siswa
yang malas belajar, siswa yang kurang menyenangi pelajaran, tidak punya
perhatian sama sekali terhadap sesuatu yang akan dipelajari, tugas sekolah
dijadikan beban, hasil belajar hanya untuk naik kelas dan lulus dari sekolah.
Belum lagi tugas yang banyak dan sulit sering kali membuat siswa enggan untuk
menyelesaikannya, mereka lebih senang bermain dan menghabiskan waktu untuk
hal-hal yang tidak penting. Semua itu merupakan gambaran dari aktifitas belajar
siswa yang masih rendah dan akibatnya banyak siswa yang memiliki prestasi
belajar rendah.
Prestasi belajar merupakan kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir
yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan
psikomotor. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa
yang didapat dari proses pembelajaran. Semua pelaku pendidikan (siswa, orang
tua dan guru) pasti menginginkan tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi,
karena prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan
proses belajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi
belajar yang tinggi dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang
rendah. Tinggi dan rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi
banyak faktor.
Selain itu keberhasilan dalam bidang akademik juga sangat mempengaruhi
keyakinan siswa dalam mengerjakan tugas di kelas. Rasa keberhasilan bidang
akademik ialah penilaian diri seseorang akan kemampuannya untuk
3
pendidikan. Dengan demikian, rasa keberhasilan ialah rasa percaya diri akan
kemampuan mengorganisir dan menjalankan serangkaian tindakan yang
diperlukan mengatur situasi prospektif (Bandura, 2006). Rasa keberhasilan dalam
konteks pembelajaran ialah upaya untuk mencoba supaya siswa
bersungguh-sungguh straight in self untuk belajar lebih baik sehingga siswa memperoleh
pengalaman keberhasilan.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Albert Bandura, Bandura
menyebutkan bahwa rasa keberhasilan berkaitan dengan kesuksesan akademik.
Self-efficacy berkenaan dengan kemampuan yang dirasa seseorang untuk
mendapatkan hasil dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan siswa
ini, secara umum, berkenaan dengan kemampuan memaksimalkan kinerja mereka
di kelas. Secara umum diketahui bahwa sukses akademik seseorang dipengaruhi
oleh kemampuan kognitif mereka (Naqiyah (2008) dalam
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2184682-pengertian-efikasi-diri-dan-konsep/#ixzz2KC1byJP6).
Berdasarkan pengamatan selama melaksanakan Program Praktik Lapangan
(PPL) pada bulan Oktober di SMA Negeri 1 Talawi, Kabupaten Batu Bara sekitar
67% siswa yang memiliki prestasi belajar rendah tidak memiliki self-efficacy
dalam menyelesaikan tugas sekolah. Informasi ini diperoleh melalui wawancara
dengan siswa, guru, konselor, dan pengamatan peneliti selama PPL. Kondisi yang
sama juga terjadi di SMA Negeri 11 Medan yang menjadi sasaran penelitian ini.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru di sekolah tersebut menyatakan
bahwa siswa kelas X tiga tahun terakhir ini sangat menurun motivasinya dalam
4
Sekitar 60% siswa yang memiliki prestasi rendah di SMA tersebut tidak memiliki
self–efficacy dalam mengikuti pelajaran yang diberikan guru. Banyak ditemukan gejala-gejala siswa yang memiliki self-efficacy rendah dalam belajar di SMA
Negeri 11 Medan tersebut seperti: kurangnya usaha siswa dalam belajar, tidak
mau mengerjakan tugas, kurang yakin dengan apa yang dikerjakan dan bahkan
terkadang mereka memilih cabut dari kelas untuk meninggalkan pelajaran
tersebut. Hal ini dapat dilihat melalui angket awal yang disebarkan oleh peneliti
kepada responden kelas X-5, sekitar 6 orang siswa ditemukan memiliki
self-efficacy rendah.
Menurut Bandura self-efficacy mempengaruhi siswa dalam memilih
kegiatan. Siswa berprestasi tinggi dan memiliki self-efficacy tinggi dalam belajar,
terdapat keyakinan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka memiliki
rasa percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas yang sulit dan merasa yakin
terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan segala permasalahan yang
dihadapinya. Sedangkan siswa yang memiliki self-efficacy rendah, terdapat
keraguan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Keraguan atas kemampuan
dirinya menyebabkan siswa tersebut menjadi kurang percaya diri sehingga
berusaha menghindari tugas-tugas yang dianggap sulit baginya. Pada umumnya
mereka merasa tidak akan mampu untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan
mereka cenderung pasif dan kurang berani untuk berinisiatif sendiri dalam
kegiatan pembelajaran khususnya bagi siswa yang memiliki prestasi belajar
rendah.
Apabila hal ini dibiarkan begitu saja, tentu akan banyak siswa yang gagal
5
semakin tertinggal dengan negara lain. Untuk mengatasi permasalahan ini ini
perlu adanya cara yang benar-benar efektif dan efisien. Cara atau pendekatan baru
yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan
melakukan konseling kelompok melalui pendekatan eklektik (integrasi). Alasan
peneliti menggunakan cara ini karena: 1) Mengingat pada usia remaja seperti
siswa SMA masih memiliki kemampuan berpikir yang sangat terbatas, mereka
juga senang berkelompok dan lebih suka membahas masalahnya dengan teman
sebaya. 2) Melalui konseling kelompok siswa akan mendapat persuasi sosial dari
anggota kelompok lain maupun dari pemimpin kelompok melalui dorngan verbal
untuk meyakinkan kemampuan dirinya. 3) Melalui konseling kelompok siswa
dapat mengurangi tekanan mental seperti stres dan kecemasan, karena melalui
dinamika kelompok dibangun suasana yang sehat, seperti senang, gembira, rileks,
dan sebagainya.
Dalam proses konseling kelompok sangat mungkin diperlukan dan
digunakan berbagai metode serta teknis psikologis untuk memahami dan
mempengaruhi perkembangan perilaku individu, dengan tetap berstandar dan
terarah pada perkembangan individu. Agar dalam proses konseling tidak terjadi
kesalahan dan kegagalan yang dapat membosankan konseli pada sesi konseling
(Jacobs, 2007). Telah diketahui bahwa sudah pernah ada upaya dari guru dan
pembimbing disekolah SMAN 11 Medan seperti menasehati dan memberikan
layanan konseling, tetapi kurang efektif dan tuntas. Jika ini belum efektif maka
perlu ada upaya lain yang harus dilakukan pembimbing atau konselor sekolah
seperti memberikan layanan konseling kelompok dengan pendekatan eklektik,
6
serta memahami persoalan selama sesi konseling. Konseling kelompok dengan
pendekatan eklektik ini adalah konseling yang sangat efektif dalam membantu
menangani permasalahan siswa. Konseling kelompok eklektik merupakan
pendekatan kreatif dalam konseling yang bersifat multisensori dan memadukan
beragam pendekatan dalam konseling seperti konseling pendekatan Rational
Emotive Behavior Therapy (REBT), Gestalt, Transactional, Cognitive Behavior
Therapy ( CBT), Analysis dan Reality Therapy. Dalam penelitian kali ini,
pendekatan konseling eklektik diintegrasikan pada pendekatan Rational Emotive
Behavior Therapy (REBT) dan Cognitive Behavior Therapy ( CBT), yaitu
pendekatan yang mampu merubah pikiran irasional menjadi pikiran rasional dan
merubah perilaku salah suai menjadi perilaku sesuai.
Pendekatan konseling kelompok eklektik berarti konseling yang didasarkan
pada berbagai konsep dan tidak berorientasi pada satu teori secara eksklusif.
Ekslektikisme berpandangan bahwa sebuah teori memiliki keterbatasan konsep,
prosedur dan teknik. Karena itu eklektikisme dengan sengaja mempelajari
berbagai teori dan menerapkannya sesuai dengan keadaan riil klien. Kata eklektik
berarti menyeleksi, memilih doktrin yang sesuai atau metode dari berbagai
sumber atau sistem. Teori konseling eklektik menunjuk pada suatu sistematika
dalam konseling yang berpegang pada pandangan teoritis dan pendekatan, yang
merupakan perpaduan dari berbagai unsur yang diambil atau dipilih dari beberapa
konsepsi serta pendekatan.
Konselor yang berpegang pada pola eklektik berpendapat bahwa mengikuti
satu orientasi teoritis serta menerapkan satu pendekatan terlalu membatasi ruang
7
pandangan, prosedur dan teknik. Sehingga dapat melayani masing-masing konseli
sesuai dengan kebutuhannya serta sesuai dengan ciri khas masalah-masalah yang
dihadapi. Ini tidak berarti bahwa konselor berpikir dan bertindak seperti orang
yang bersikap opportunis, dalam arti diterapkan saja pandangan, prosedur dan
teknik yang kebetulan membawa hasil yang paling baik tanpa berpegang pada
prinsip-prinsip tertentu. Konselor yang berpegang pada pola eklektik harus
menguasai sejumlah prosedur dan teknik serta memilih dari prosedur-prosedur
dan teknik-teknik yang tersedia, mana yang dianggapnya paling sesuai dalam
melayani konseli tertentu (Winkel, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Smith dikutip dalam Gunarsa (1992)
terhadap psikolog-klinis dan psikolog-konseling mengenai orientasi teori yang
mereka pakai dalam praktik, ternyata pendekatan eklektik juga berada pada
peringkat pertama dengan rincian sebagai berikut: (1) Eklektik 41,20%, (2)
Psikoanalisa 10,84%, (3) Kognitif-Behavioristik 10,36%, (4) Client Centered
8,67%, (5) Behavioristik 6,75%. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan
Affis pada tahun 2012 tentang Self-efficacy siswa dalam mengemukakan pendapat
dengan menggunakan konseling eklektik mengalami peningkatan sekita 80%. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Sugati pada tahun 2011 bahwa self-efficacy siswa
dapat meningkat 92,85% melalui konseling kelompok. Berdasarkan hasil
penelitian inilah yang menjadi alasan kuat bagi peneliti untuk memilih pendekatan
eklektik dalam melakukan konseling untuk meningkatkan Self-efficacy siswa
dalam belajar khususnya siswa yang memiliki prestasi belajar rendah. Beranjak
8
Self–Efficacy Belajar Siswa Yang Memiliki Prestasi Belajar Rendah Melalui
Konseling Kelompok Di SMAN 11 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1) Motivasi yang menyebabkan self-efficacy belajar siswa dan prestasi belajar
siswa rendah dan Siswa cepat menyerah dan merasa tidak akan pernah
berhasil.
2) Rendahnya self-efficacy siswa dalam belajar, sehingga mengalami
kegagalan akademik
3) Guru BK belum menemukan cara baru dalam menangani masalah siswa
4) Belum diketahui pengaruh layanan konseling eklektik terhadap
pengentasan masalah Self - efficacy belajar pada siswa yang memiliki
prestasi belajar rendah
1.3 Pembatasan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti perlu membatasi masalah
yang akan didalami supaya lebih jelas. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada
penggunaan konseling eklektik dalam menangani permasalahan Self–efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah di kelas.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukan pada latar belakang masalah dan
self-9
efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah dapat ditingkatkan
melalui konseling kelompok di SMA Negeri 11Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan self-efficacy belajar siswa yang
memiliki prestasi belajar rendah melalui konseling kelompok di SMA Negeri 11
Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1) Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
a) Menemukan cara baru dalam meningkatkan self-efficacy belajar, khususnya
melalui konseling eklektik. Dan proses konseling menjadi lebih menarik dan
tidak membosankan konseli
b) Secara tidak langsung konseli akan terbuka dengan konselor dalam
menceritakan masalahnya
2) Manfaat Konseptual
a) Melalui penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
dalam melakukan proses konseling, khusunya dalam meningkatkan
self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah di kelas.
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar rendah adalah
keyakinan siswa yang memiliki hasil belajar rendah akan kemampuannya
dalam menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan pada proses
pembelajaran di sekolah.
2. Self-efficacy dapat ditingkatkan dengan mengentaskan terlebih dahulu
pada aspek-aspeknya yaitu : Usaha (magnitude), Keluesan (generality),
Kekuatan (strength), Pengalaman menguasai sesuatu (Mastery
experience), Modeling sosial (Vicarious experience), Persuasi sosial, dan
kondisi fisik serta emosional melalui konseling kelompok.
3. Meningkatkan self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar
rendah dapat dilakukan melalui layanan konseling kelompok dengan
pendekatan eklektik, yakni memadukan antara teori Rasional Emotif
Terapi dan Cognitif Behavioral Terapi.
4. Konseling kelompok pendekatan eklektik adalah suatu usaha yang
dilakukan secara bersama-sama melalui dinamika kelompok untuk
membahas dan menemukan solusi terhadap permasalahan yang dialami
anggota kelompok dengan menggunakan paduan dua atau lebih dari satu
teori untuk mengatasi masalah anggota kelompok.
5. Peningkatan self-efficacy belajar siswa yang memiliki prestasi belajar
107
memiliki hasil belajar rendah, dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar
yang sulit. Tanpa merasa terbebani dalam mengerjakan tugas tersebut,
sehingga hasil yang dicapai dalam mengerjakan tugas maksimal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi khasanah ilmu, khususnya
dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
2. Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan layanan konseling
kelompok pendekatan eklektik sebagai alternatif yang tepat menangani
permasalahan siswa khususnya tentang meningkatkan self-efficacy belajar
siswa yang memiliki prestasi belajar rendah.
3. Orang tua dapat berkerja sama dengan pihak sekolah dalam mengatasi
masalah pengendalian perilaku konsumtif.
4. Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling kedepannya yang akan
menyusun skripsi dengan permasalahan yang sama, menjadi bahan yang
109
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. 2005. Self-Efficacy The Exercise of Control. New York: W. H.
Freemanand Company. (Online) dalam
(http://skripsipsikologie.wordpress.com/2010/07/05/efikasi-diri-dan-kecemasan/ di akses pada 28 Februari 2013).
Bandura, A. & Edwin. A. 2006. Negative Self-Efficacy and Goal Effects Revisited. Journal of Applied Psychology. (Online). Vol. 88, No.1, 87-99 dalam (http://www.emory.edu/education/. di akses pada 28/02/2013).
Corey, G. 2009. Teori Dan Parktek Konseling dan Psikoterapi . Bandung : PT. Refika Aditama: IKIP Ujung Pandang.
Corsini, R. 2009. Encyclopedia of Psychology, 2st edition, Vol 3. New York: Jhon
Wiley and Sons. (Online), dalam
(http://pamelawurihandayani.blog.esaunggul.ac.id/2012/06/23/seminar-topik-skripsi/ di akses pada 01/03/2013).
Dewi, R. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Feist, J. & Feist, J.G. 2010. Teori Kepribadian, Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Humanika.
Gilland.2005. Teori eklektik. (Online), dalam (http://bimbingankonselingbersama.blogspot.com/ di akses pada 05/02/2012).
Gunarsa, S. 1992. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Hafiz, Z. 2012. Upaya Meningkatkan Self-efficacy Siswa dalam Mengemukakan Pendapat di Kelas dengan Menggunakan Konseling Eklektik melalui Media Kreatif pada Siswa Kelas VII SMPN 17 Medan T. A. 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Perpustakaan FIP Unimed.
Lumongga, N. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Kencana.
Naqiyah, N. 2008. Hubungan antara Coping Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Skripsi tidak ditebitkan. Surabaya: Lemlit UNESA. (Online) dalam (http://www.emory.edu/education/mfp/self-efficacy.html di akses pada 05/02/2013)
110
Perpin, A. L. & Cervone, D. 2010. Psikologi Kepribadian (Teori dan Penelitian) Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Santrock, J. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. dalam
http://miklotof.wordpress.com/2010/08/20/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar/ di akses pada 02/09/2013.
Sarwono, S. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.
Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syah, M. 2011. Psikologi Belajar. Jakata: Rajawali Pers.
Thorne. 1991. Teori Konseling Eklektik. (Online), dalam (http://sitiulfa.wordpress.com/category/psychology/ di akses pada 06/02/2013).
(Wallatey (2001). Pengertian efikasi diri. dalam http://id.shvoong.com/social-
sciences/psychology/2184682-pengertian-efikasi-diri-dan-konsep/#ixzz2KC1byJP6) di akses pada 05/02/2012.
Wibowo, E.M. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. UPT UNNES Press.
Winkel, W. S. & Hastuti, M. M. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : LUTFIA HANUM
Tempat/Tanggal Lahir : BP. Mandoge, 18 November 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : Alm. Ahmad Damiri
Pekerjaan : -
Nama Ibu : Darlina AK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Dusun II, Bandar Pasir Mandoge, Asahan
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SD Negeri No. 091598 Tahun Belajar 1997-2003
Sekolah Menengah Pertama : SMP Swasta PTPN IV BP. Mandoge
Tahun Belajar 2003-2006
Sekolah Menengah Kejuruan : SMA Negeri I BP. Mandoge Tahun Belajar 2006-2009
Hormat saya,