PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI SOSIAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI
SOSIAL KELAS X SMA NEGERI I GALANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
OLEH:
KARTINA SARI PURBA
NIM. 108121021
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Sosial Untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Kelas X SMA Negeri I Galang
Tahun Ajaran 2012/2013”.” Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara
lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS
Selaku Pembantu Dekan 1, Pembantu dekan II, dan Pembantu dekan III
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris
Jurusan ibu Dra. Nurarjani, M.Pd.
4. Ibu Dra. Kemali Syarif, M. Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
5. Dosen – dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang sangat
membangun dalam skripsi ini yaitu Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Ibu
Prof.Dr. Asih Menanti, M.S,S.Psi serta Bapak Drs. Edidosn Hutasuhut,
M.Pd.
6. Bapak Drs. Ahmad Nosari Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi
kepada penelitian selama berada didalam maupun di luar perkuliahan.
8. Seluruh Staff dan pegawai fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai
perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
9. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang yang
telah memberikan izin penelitian.
10.Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Galang, guru- guru serta pegawai
SMA Negeri 1 Galang serta siswa SMA Negeri 1 Galang yang telah
banyak membantu penulis.
11.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Surahman
Purba dan Ibunda Nurhayati Purba. Melalui merekalah saya temukan dan
rasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang
semangat ananda dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat
adik-adikku Tersayang Amida Purba dan Dias Tri Fahrezi Purba . Terima
12.Untuk Abangnda tersayang Alm. Brigadir M. Rivai Arganata dan istrinya
Brigadir Novi Yanti yang telah memberikan semangatnya selama ini yang
kepada penulis, serta keponakan tersayang M. Farhan Andanu, M. Fahrel
sudhana dan Queency Fahira Arganata.
13.Kepada Abangnda Brigadir Satu Julkianto yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
14.Sahabatku tersayang Misma Wati, Yuanita, Ulfa, Tia, Nisa, Bayu,
Miswanto yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
15.Sahabat-sahabat Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2008
khusunya Kelas Reguler A, Reguler B dan Ekstensi yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu.
16.Juga untuk teman-teman PPLT 2011 SMP Negeri I Bintang Bayu. serta
semua pihak yang tidak tersebutkan oleh penulis, terima kasih atas
dukungan dan doanya.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Desember 2012
Penulis
ABSTRAK
KARTINA SARI PURBA. Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Sosial Untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Kelas X SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2012.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh layanan informasi untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2012/ 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan informasi dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2012/2013.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 240 orang. Sampel penelitian berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu ( kuasi eksperimen) dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kemampuan berinteraksi sosial yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi sosial. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ………… 34
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi- kisi Angket Kemampuan Berinteraksi Sosial……… 50
Lampiran 2. Angket Kemampuan Berinteraksi Sosial………... 52
Lampiran 3. Uji Coba Angket Kemampuan Berinteraksi Sosial……… 56
Lampiran 4. Perhitungan Uji Validitas Angket ………. 58
Lampiran 5. Sebaran Data Pre- Test……… 64
Lampiran 6. Perhitungan Kategori Data Pre- Test……….. 65
Lampiran 7. Sebaran Data Post- Test……….. 68
Lampiran 8. Perhitungan Kategori Data Post- Test………. 69
Lampiran 9. Pengujian Hipotesis……… 72
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Siswa Sekolah Menengah Atas adalah generasi penerus bangsa yang akan
datang. Oleh karena itu, mereka harus dapat diandalkan untuk maju ke depan dan
dapat bersaing di dunia luar.
Siswa Sekolah Menengah Atas berumur 15- 18 tahun. Di usia ini, mereka
masih di katakan remaja dan pemikiran mereka pun masi labil. Mereka bertindak
sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, tentang sistem pendidikan, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (dalam Sjarkawi, 2009:42).
Sekolah merupakan institusi sebagai penjabaran undang- undang di atas
yang di dalamnya tempat mempersiapkan dan mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki kepribadian yang baik yang akan menjadi penerus
bangsa.
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus di bentuk untuk
menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat. Di sekolah terdapat sejumlah
bidang pelayanan sekolah seperti bidang administrasi dan supervisi yaitu kepala
sekolah, bidang pengajaran yaitu guru bidang studi serta bidang bimbingan yaitu
sekolah berjalan dengan baik sehingga tujuan sekolah pun tercapai. Salah satu
tujuan sekolah yaitu untuk memenuhi perkembangan optimal kebutuhan siswa
dalam proses perkembangannya sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat.
Tidak semua anak mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah.
Maka guru pembimbing perlu memberikan bantuan atau pun bimbingan kepada
siswa, karena guru pembimbing merupakan tenaga utama dan orang yang ahli
dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam Bimbingan dan Konseling berbagai jenis layanan yang perlu
dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu peserta didik (konseli). Pelayanan
bimbingan dan konseling mencakup empat bidang bimbingan. Bidang bimbingan
tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan bidang bimbingan
karir.
Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, salah
satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu layanan yang
memberikan berbagai informasi untuk menunjang pengembangan peserta didik.
Pemberian layanan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman.
Pemberian layanan informasi sangat penting diberikan kepada siswa. Pemberian
layanan informasi kepada siswa sifatnya sangat strategis, baik dipandang dari segi
tahap- tahap perkembangan mereka maupun keadaan masyarakat yang selalu
berubah- ubah dan menuntut adanya wawasan agar siswa mendapatkan
Menurut Prayitno, dan Erman Amti (2004:259-260) bahwa: layanan
informasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu- individu yang
berkepentingan tentang berbagai hal
yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk
menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.
Banyak hal yang dapat disampaikan melalui layanan informasi. Pemberian
layanan informasi diharapkan dapat menambah pengetahuan , menambah
pemahaman dalam meningkatkan kemampuan ataupun potensi peserta didik.
Pemberian layanan informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
individu- individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan ataupun untuk menentukan arah suatu
tujuan atau rencana yang dikehendaki.
Salah satu layanan informasi yang diberikan kepada siswa misalnya
tentang berinteraksi dengan orang lain atau berinteraksi sosial. Interaksi sosial
merupakan suatu hubungan antara beberapa individu dengan individu lain yang
dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Layanan informasi ini mencakup
bimbingan sosial.
Layanan informasi dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pemberian
informasi tentang tugas- tugas perkembangan masa remaja dalam kemampuan dan
pengembangan hubungan sosial, cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun
dan disiplin sekolah, tata krama pergaulan dengan teman, nilai- nilai sosial,
masyarakat, hak dan kewajiban warga Negara serta permasalahan hubungan sosial
dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.
Menurut Prayitno dan Erman Amti(2004:169) bahwa salah satu dari
dimensi kemanusiaan itu adalah dimensi kesosialan. Sebagai makhluk sosial,
manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Dengan kata lain, manusia hidup
bersama dengan manusia lain yang akan menjadi suatu kelompok baik itu
kelompok besar maupun kelompok kecil.
Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain
yaitu pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah dan di lingkungan yang lebih
besar. Sejalan dengan itu, Elly M.Setiadi. dkk(2008: 67) menyatakan bahwa
manusia dikatakan makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada
dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia membutuhkan
teman dalam hidupnya. Oleh karena itu, manusia harus mampu beriteraksi dalam
kelompok besar maupun kelompok kecil. Tetapi tidak selamanya interaksi itu
berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal- hal lain yang negatif. Dalam
hubungan antar anggota dan dalam kelompok besar atau dalam kelompok
masyarakat, kita sering dihadapkan dengan perbedaan- perbedaan.
Kenyataan di lapangan, siswa sering di hadapkan dengan perbedaan –
perbedaan tersebut. Misalnya saja, perbedaan dalam berpendapat, atau perbedaan
antara suku Jawa dan suku Batak. Suku Batak memiliki kebiasaan dan sifat yang
dengan nada yang lembut sehingga terkadang menimbulkan pandangan negatif di
dalam kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.
Di sekolah, siswa di bekali pengetahuan tentang berinteraksi baik itu
berinteraksi dengan temannya, guru serta masyarakat di sekolah. Siswa juga di
ajarkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan menghargai
orang lain.
Banyak siswa memiliki kemampuan yang kurang dalam berinteraksi
sosial. Hal ini di tandai dengan siswa yang lebih senang menyendiri, siswa
memiliki teman yang sangat terbatas. siswa sulit bergaul dengan orang lain, dalam
kelompok siswa merasa canggung, di dalam kelompok siswa menjadi tidak
percaya diri dalam mengeluarkan pendapat. Bila hal ini di biarkan maka siswa
akan memiliki kepribadian yang buruk.
Ciri- ciri siswa yang memiliki interaksi sosial seperti lebih senang
berkumpul dengan orang banyak, memiliki teman yang tidak terbatas, mudah
bergaul dengan orang lain, dalam kelompok siswa merasa santai, dalam kelompok
siswa percaya diri dalam mengeluarkan pendapat.
Diharapkan dengan diberikan layanan dalam berinteraksi atau
berhubungan dengan orang lain maka siswa dapat bergaul dengan orang lain,
siswa tidak hanya bergaul dalam kelompoknya, siswa memiliki teman yang tidak
terbatas, jika siswa memiliki masalah diharapkan siswa tersebut mau
menceritakan masalahnya kepada teman- temannya sehingga teman- temannya
tidak merasa canggung, siswa mau mengutarakan pendapat dan siswa merasa
lebih percaya diri.
Atas dasar itulah, penulis merasa penting mengambil judul tentang
“Pengaruh Layanan Informasi sosial untuk Meningkatkan Kemampuan
Berinteraksi Sosial Kelas X SMA Negeri I Galang Tahun Ajaran
2012/2013”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Banyak siswa yang memiliki kemampuan yang kurang dalam
berinteraksi sosial.
2. Siswa tidak memiliki tata krama dalam berbicara dengan orang yang
lebih tua.
3. Siswa sulit bergaul dengan orang lain.
4. Siswa tidak percaya diri dalam mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
5. Dibutuhkan bantuan untuk meningkatkan kemampuan dalam
berinteraksi sosial, antara lain dapat dilakukan dengan layanan
orientasi, layanan informasi, layanan mediasi, layanan bimbingan
kelompok, layanan konseling kelompok, konseling individu, layanan
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang
berbeda–beda, maka perlu ada pembatasan yang diteliti. Masalah yang akan
dibahas adalah “Pengaruh Layanan Informasi untuk meningkatkan Kemampuan
Berinteraksi Sosial Siswa Kelas X SMA Negeri I Galang Tahun Ajaran
2012/2013”.
D.Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh layanan informasi untuk meningkatkan
kemampuan beinteraksi sosial kelas X SMA NEGERI I Galang Tahun Ajaran
2012/2013”.
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh layanan informasi untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial
kelas X SMA NEGERI I Galang Tahun Ajaran 2012/2013”.
F.Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak
antara lain:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah dapat dijadikan model untuk memberikan layanan
b. Bagi siswa yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan dalam
berinteraksi sosial, setelah mendapatkan layanan informasi
memiliki kemampuan dalam berinteraksi sosial.
c. Bagi calon konselor untuk dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan layanan informasi di sekolah yang akan datang.
d. Bagi guru pembimbing di sekolah dapat digunakan untuk
melakukan layanan bimbingan dalam membantu siswa.
2. Manfaat Konseptual
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain
yang melakukan penelitian dengan tema yang sama dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan
informasi sosial berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial
kelas X SMA Negeri I Galang Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan
menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 5,09 >
ttabel = 2,201, artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian layanan informasi sosial untuk meningkatkan
kemampuan berinteraksi sosial kelas X SMA Negeri I Galang Tahun Ajaran
2012/2013, dapat diterima.
B. Saran- saran
1. Diharapkan guru BK sekolah hendaknya memfasilitasi pelaksanaan layanan
informasi sosial, khususnya bagi siswa yang interaksi sosialnya rendah.
2. Diharapkan siswa meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial yakni sering
berhubungan dengan orang lain dan tanpa membatasi pergaulan yang positif.
3. Mengingat bahwa layanan informasi sosial dapat meningkatkan kemampuan
berinteraksi sosial maka selayaknya layanan informasi sosial secara kontiniu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2010. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. . Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 1996. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Petunjuk Teknis Pengelolaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Gerungan, W.A.. 2009. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Gunawan, Ary H. 2010. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Lahmuddin. 2006. Konsep - Konsep Dasar Bimbingan Konseling. Bandung : Cita Pustaka Media.
Prayitno & Erman Amti.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Santosa, Slamet.2009. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarlito. 2003. Teori – Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Setiadi, Elly M.dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Emosional, Peran Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi, Dewa Ketut.2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut.2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suyanto. 2002. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Kencana.
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi.