• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENI RAHAMNUDIN LAPORAN PRAKTIKUM IPA TT3 compressed (1)

N/A
N/A
Deni Rahman

Academic year: 2022

Membagikan "DENI RAHAMNUDIN LAPORAN PRAKTIKUM IPA TT3 compressed (1)"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI MAKANAN KARBOHIDRAT DAN UJI LEMAK

DISUSUN DAN DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH

“PRATIKUM IPA DI SD”

DISUSUN OLEH : DENI RAHMANUDIN

NIM 856783586

DOSEN PEMBIMBING : HJ. SITI MARSIDAH, S.Pd.,MM.

UNIVERSITAS TERBUKA (UT)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PALEMBANG

POKJAR AIR KUMBANG

TAHUN 2022

(2)

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD UJI MAKANAN

JUDUL PERCOBAAN : UJI MAKANAN KARBOHIDRAT

A. Tujuan

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

B. Alat dan Bahan

1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah 2. Pipet 1 buah

3. Pisang 1 diiris kecil 4. Apel 1 diiris kecil 5. Nasi 2-3 butir

6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil 7. Tahu putih 1 iris kecil

8. Margarin seujung sendok 9. Biskuit 1 potong kecil 10. Tepung terigu 1 sendok kecil 11. Gula pasir 1 sendok kecil 12. Kentang 1 iris kecil

13. Kalium Iodide 0,1 M 10 Ml

C. Dasar Teori

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu : a) Golongan Monosakarida

Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:

C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.

(3)

b) Golongan Disakarida

Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:

(C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida

Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah- buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

D. Cara Kerja

1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini

2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring plastik

3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium

4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

(4)

E. Hasil Pengamatan

Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

F. Pertanyaan-pertanyaan

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?

Jawab:

Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam.

Ada beberapa yang putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.

2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi larutan yodium?

Jawab :

Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber karbohidrat ?

Jawab:

Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?

Jawab:

(5)

Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

G. Pembahasan

Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol ( kalium iodida) digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

1. Uji Pisang

Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang tidak mengandung karbohidrat (amilum).

2. Apel

Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).

3. Nasi

Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).

4. Telur Rebus (bagian putihnya)

Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih seperti semula. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.

5. Tahu Putih

Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).

6. Margarin

(6)

Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).

7. Biskuit

Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).

8. Tepung terigu

Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

9. Gula pasir

Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).

10. Kentang

Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

H. Kesimpulan

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan- bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, maman. Dkk. (2021). Pratikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka.

https://www.ilmiahku.com/2019/12/praktikum-uji-karbohidrat.html (diakses pada tanggal 12 Mei 2022 pukul 23.04)

(7)

J. Kesulitan yang Dialami

1) Kesulitan yang dialami dalam melakukan praktikum ini adalah mencari salah satu bahan yang dibutuhkan yaitu kalium iodida.

2) Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum adalah kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan, kurang mampu mengamati perbedaan warna yang dialami pada uji coba makanan yang ditetesi cairan iodida.

K. Saran, dan Masukan

Saran dan masukan sebaiknya mahasiswa banyak membaca dan mempelajari apa saja harus dilakukan dan di uji coba untuk praktikum tentang uji kanan karbohidrat ini dan juga supaya wawasannya semakin bertambah.

(8)

L. Foto praktek (Dokumentasi)

Tahap Uji Makanan

Bahan makanan sebelum di tetesi kalium iodidah

Bahan makanan setelah di tetesi kalium iodidah

1. Pisang berubah warna biru keunguan 2. Apel tidak berubah warna

3. Nasi berubah warna biru keunguan 4. Telur tidak berubah warna

(9)

5. Tahu putih tidak berubah warna 6. Margarin tidak berubah warna

7. Biskuit berubah warna biru keunguan 8. Tepeung terigu berubah warna biru keunguan

9. Gula pasir tidak berubah warna 10. Nasi berubah warna biru keunguan

(10)

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD UJI MAKANAN

JUDUL PERCOBAAN : UJI MAKANAN LEMAK

A. Tujuan

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

B. Alat dan Bahan

1) Piring plastik 1 buah 2) Pipet 2 buah

3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar.

4) Lampu senter 1 buah.

5) Lilin 1 buah.

6) Sendok 1 buah 7) Kemiri 2 butir

8) Margarine 1 sendok kecil 9) Wortel 1 buah

10) Seledri 1 tangkai

11) Biji jagung kering 1 genggam 12) Singkong kering 1 iris

13) Kacang tanah yang dikupas kering 3 -5 butir 14) Papaya 1 potong kecil

15) Santan 1 – 3 sendok teh 16) Minyak goring 5 ml 17) Susu 1 -3 sendok teh 18) Air 5ml

C. Landasan Teori

Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng,

(11)

margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

1. Struktur Kimia Lemak

Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.

2. Sumber Lemak

Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.

3. Fungsi Lemak

Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:

a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak

d. Sebagai penghasil energi tertinggi

e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)

g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks

4. Metabolisme Lemak

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal

(12)

ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi.

Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

D. Prosedur Percobaan

1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong – potong dengan ukuran 10 x 10 cm 2.

2) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan diatas salah satu kertas coklat 3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas

coklat yang lainnya.

4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas ? Catatan : gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.

5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1.) Berilah nomor dan nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) papaya, (9) santan, (10) susu.

6) Haluskan kemiri, usap – usap diatas kertas coklat kira – kira sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.

7) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan margarine di atas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.

8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira – kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap – usap di atas kertas coklat berulang kali. Usap – usapkan biji jagung kering di atas kertas coklat berulang – ulang atau sebanyak sepuluh kali.

Lakukan hal yang sama untuk singkokng kering dan kacang tanah kering.

Potong – potong papaya dan usap – usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklatyang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh menit.

9) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakan lampu atau senter kea rah bekas usapan dari bahan – bahan makanan yang diuji.

Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak ? Catatlah hasil pengamatan pada table di lembar kerja.

(13)

E. Hasil Pengamatan

Data Hasil Pengamatan Uji Lemak

No Bahan yang Diuji

Meninggalkan bekas

noda minyak Keterangan

Ya Tidak

1 Kemiri  Mengandung Lemak

2 Margarine  Mengandung Lemak

3 Seledri  Tidak mengandung lemak

4 Wortel  Tidak mengandung lemak

5 Biji Jagung Kering  Tidak mengandung lemak

6 Singkong kering  Tidak mengandung lemak

7 Kacang tanah kering  Mengandung Lemak

8 Pepaya  Tidak mengandung lemak

9 Santan  Mengandung Lemak

10 Susu  Tidak mengandung lemak

F. Pertanyaan-pertanyaan

1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.

Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?

Jawab :

Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimanaterlhatnya?

Jawab :

Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak ? Jawab:

Bahan makanan yang mengandung lemak adalah kemiri, margarin, kacang tanah keri, dan santan.

(14)

G. Pembahasan

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :

1. Kemiri

Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.

2. Margarin

Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.

3. Seledri

Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.

4. Wortel

Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.

5. Jagung

Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.

6. Singkong

Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.

(15)

7. Kacangtanah

Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.

8. Papaya

Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.

9. Santan

Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

10. Susu

Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.

H. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:

1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, dan santan.

2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya, dan susu.

I. Daftar Pustaka

(16)

Rumanta, maman. Dkk. (2021). Pratikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka.

https://www.ilmiahku.com/2019/12/praktikum-uji-lemak.html (diakses pada tanggal 12 Mei 2022 pukul 23.04)

J. Kesulitan yang Dialami

Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum adalah kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan, kurang mampu mengamati perbedaan antara makanan yang mengandung minyak dan air karena penampakannya yang lumayan mirip sehingga jika tidak diraba maka kurang yakin dalam menentukan kandugannya.

K. Saran, dan Masukan

Saran dan masukan sebaiknya mahasiswa banyak membaca dan mempelajari apa saja harus dilakukan dan di uji coba untuk praktikum tentang uji kanan lemak ini dan juga supaya wawasannya semakin bertambah.

(17)

L. Foto Pengamatan Uji Lemak

Bahan-Bahan Uji Lemak Kegiatan Awal

1. Kemiri 2. Margarin

3. Seledri 4.Wortel

(18)

5. Biji jagung kering 6. Singkong kering

7. Kacang tanah kering 8. Pepaya

9. Santan 10. Susu

(19)

LAPORAN PRATIKUM IPA di SD MODUL 4 MEKANIKA

(GERAK)

Disusun dan Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah

“Pratikum IPA di SD”

Disusun Oleh : DENI RAHMANUDIN

NIM 856783586 Dosen Pengampu:

HJ. SITI MARSIDAH, S.Pd.,MM.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG

TAHUN 2022

(20)

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 4

MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK

A. Judul Percobaan

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.

2. Stop watch.

3. Penggaris.

4. Beban gantung 100gr (2 buah).

5. Statif dan klem.

6. Benang Kasur.

7. Plastisin.

8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak

Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang

(21)

berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan) perubahan tempat (Bagus, 2005).

Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu.

Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto, 2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus beraturan adalah:

a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap.

Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007).

Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena pengaruh gaya

gravitasi bumi.

(22)

Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur. Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan percepatan tetapi bernilai negatif

E. Prosedur Percobaan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) a. Rakitlah alat dan bahan.

b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.

c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.

d. Ukur panjang BC.

e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C

f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah)

g. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB) a. Menyusun alat.

b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC) c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2

naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.

(23)

d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1untuk bergerak dari B ke C (tBC).

e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB) Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)

1 0,10 0,2

2 0,14 0,28

3 0,18 0,36

4 0,22 0,44

5 0,26 0,52

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB) Tabel 1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB (cm)

tAB (sec) SBC (cm)

tBC (sek)

1. 100 25 05 3 0,173

2. 100 23 0,480 5 0,224

3. 100 21 0,458 7 0,265

4. 100 19 0,436 9 0,3

5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!

2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!

3. Buatlah kesimpulannya!

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan GLBB!

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!

6. Buatlah kesimpulannya!

(24)

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S fungsi t)!

Jawab:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).

Grafik 1.1.

Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut : Percobaan 1:

V = S

= 0,1 m m t 0,2 s = 0,5

s Percobaan 2:

V = S

= 0,14 m m t 0,28 s =0,5

s Percobaan 3:

V = S

= 0,18 m m t 0,36 s =0,5

s Percobaan 4:

(25)

V = S

= 0,22 m m t 0,44 s =0,5

s Percobaan 5:

V = S

= 0,26 m m t 0,52 s =0,5

s

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)

pada percobaan GLBB.

Grafik 1.2.

Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.

Percobaan 1:

V = 0 m 0 s t 0=0 s

S 0, 17 m m V 1= t =

0,412 s =0,412 s

(26)

a=V 1−V 0

t −t

= 0,412−0

=1 m 0,412−0

1 0 s2

Percobaan 2:

V 1=0,412 m s

t 1=0,412 s

S 0,19 m m V 2= t =

0,436 s =0,436 s

a=V 2−V 1

t −t

=0,436 −0,412

=1 m 0,436−0,412

2 1 s2

Percobaan 3:

V =0,436 m

2 s

t 2=0,436 s

S 0,21 m m V 3= t =

0,458 s =0,458 s

a=V 3−V 2

t −t

= 0,458−0,436

=1 m 0,458−0,436

3 2 s2

Percobaan 4:

V =0,458 m

3 s

t 3=0,458 s

S 0,23 m m V 4 = t =

0,48 s =0,48 s

a=V 4−V 3

t −t

= 0,48 −0,458

=1 m 0,48−0,458

4 3 s2 Percobaan 5:

V 4 =0,48 m s

t 4=0,48 s

(27)

S 25 m m V 5= t =

0,5 s = 0,5 s

a=V 4−V 3

t −t

= 0,5 −0,48

=1 m 0,5−0,48

4 3 s2

6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a

= +) atau perlambatan (a = -).

Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.

Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan. Grafik GLBB yang terbentuk merupakan kurva.

H. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis

(28)

lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama).

Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s2. Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.

Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLBB berbentuk kurva.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

(29)

J. Daftar Pustaka

Maman Rumanta, d k k (2022). Praktikum IPA di SD. Penerbit Uiversitas Terbuka

K. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan 1. Kesulitan yang Dialami

a. Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar.

b. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak.

2. Saran dan Masukan

a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari materi yang bersangkutan sebelum percobaan dimulai.

b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak agar dapat memperkecil kesalahan pengukuran.

L. Foto Praktikum

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

(30)

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto

1. Merakit alat dan bahan pada

percobaan GLB.

2. Mengukur dan mencatat waktu

yang diperlukan beban untuk bergerak pada percobaan GLB.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto

(31)

1. Merakit alat dan bahan pada percobaan GLBB.

2. Mengukur dan mencatat waktu

yang diperlukan beban untuk bergerak pada percobaan GLBB.

LAPORAN PRATIKUM IPA DI SD JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

(32)

Disusun dan Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah

“Pratikum IPA di SD”

Disusun Oleh : DENI RAHMANUDIN

NIM 856783586 Dosen Pengampu:

Hj. Siti Marsidah, S.Pd.,MM.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG

TAHUN 2022

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107 MODUL 6

GELOMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

JUDUL PERCOBAAN 1: JENIS-JENIS GELOMBANG

(33)

A. Tujuan

Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

B. Alat dan Bahan 1. Slinki

2. Kabel listrik, panjang 5 M, ᶲ = 0.5 cm 3. Benang kasur panjang 3 M

4. Karet gelang

C. Landasan Teori

Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat dikelompokan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatannya, gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatnya.contohnya gelombang pada tali, gelombang cahaya, gelombang permukaan dan lain sebagainya.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berhimpit atau sejajar dengan arah rambatnya. Contohnya pada sebuah gelombang pada pegas dan gelombang suara.

D. Prosedur Percobaan

a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin, kemudian mengikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.

b. Usikkan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri dan ke kanan seperti gambar.

c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slinki dan apa gelombang itu? Usikkan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikkan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi di sebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.

d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang sedang di pegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang

(34)

tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berpindah karet gelang tersebut?

Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan dari mana asalnya?.

e. Lakukanlah percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.

Kemudian slinki diganti kabel listrik menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaanya jika ada.

f. Ambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain di pegang sendiri. Kemudian mengusikkan ujung slinki yang sedang di pegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang dan ke depan. Amati arah getar (arah usikkan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.

g. Apa perbedaan antara gelombang tranversal dan gelombang longitudinal.

E. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan menunjukkan, pada saat slinki di usik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

Pada ujung slinki terjadi getaran dan ayunan serta gelombang. Pada slinki terjadi dari gerakan ayunan kekiri dan kekanan, Gelombang itu adalah gangguan periodik yang bergerak menjauhi sumber dan membawa energi. Arah getar gelombang transversal adalah arah getar yang menghasilkan lintasan lingkaran dengan periode sama dengan periode gelombang dan tidak mengalami pergeseran permanen. Sama halnya yaitu perbedaan yang ada pada slinki bisa menggunakan gaya pegas. Sedangkan pada kabel listrik tidak bisa menggunakan gaya pegas. Arah rambat dan arah getar pada gelombang longitudinal adalah bila mana partikel-partikel individual medium bergetar searah dengan arah rambatan gelombang.

F. Pembahasan

1. Slinki direntangkan di atas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain di pegang teman. Lalu slinki di usik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lalu ke kanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.

2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.

(35)

3. Percobaan kedua diberikan karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang, ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).

4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai, salah satu ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri. Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan, seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).

Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

G. Kesimpulan

Getar gelombang adalah hasil dari gangguan periodik yang bergerak menjauhi sumber dan membawa energi. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya.

Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.

DOKUMENTASI JENIS DAN BENTUK GELOMBANG Percobaan 1: Jenis –jenis gelombang

1. Slinki diusik kekanan dan kekiri

(36)

2. Mengikatkan karet gelang ditengah slinki

3. Menggerakkan slinki dengan cepat kedepan dan kebelakang

4. Percobaan mengganti slinki dengan kabel

JUDUL PERCOBAAN 2 : SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

A. Tujuan

Mengamati Sifat Pemantulan Gelombang

B. Alat dan Bahan 1. Slinki

2. Benang kasur 3. Krikil

4. Ember 5. Air

C. Landasan Teori

Pemantulan gelombang adalah perubahan arah rambat gelombang kearah medium asalnya (dipantulkan) mengenai dinding penghalang.

Hukum pemantulan gelombang :

(37)

- Sudut dating gelombang sama dengan sudut pentul gelombang

- Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar.

D. ProsedurPercobaan

1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air, atau dibejana yang berisi air, jatuhkan kerikil keatas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi dipermukaan air, bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?

2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat).

3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang, amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?

4. Ujung slinki yang terikatatau yang dipegang oleh teman anda sekarang di ikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1,5 m. ikatkan ujung benang yang jauhnya 1.5 m dari ujung slinki ketiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.

5. Gerakan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimankah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?

E. Hasil Pengamatan

1. Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air, ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya. Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datang nya gelombang.

2. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk panjang gelombang.

(38)

3. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Ternyata yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.

4. Dari hasil pengamatan percobaan slinki yang terikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1.5 m ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut slinki ujung besar.

F. Pembahasan

1. Pada saat krikil dijatuhkan keatas air yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang tranversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatanya. Dan dibagian pinggir / sisi bak yang dikenai gelombang, gelombanng dipantulkan kembali.

2. Ada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk setengah gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya di ikat dengan longgar atau tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

H. Kesimpulan

Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali.

Ujung slinki yang terikat kuat ,gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gelomb berlawanan arah. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang, dan gelombang pantulnya.

Dokumentasi Percobaan 2 : Sifat Pemantulan Gelombang 1. Percobaan di bak air menjatuhkan kerikil

(39)

2. Menggetarkan slinki sehingga membentuk gelombang

JUDUL PERCOBAAN 3 : GELOMBANG STASIONER

A. Tujuan Percobaan

1. Mengamati gelombang stasioner

2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner

3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.

B. Alat dan Bahan

Tali pramuka 4 meter 1 buah

Tiang bulat 1 buah

Cincin 1 buah

C. Landasan Teori

Gelombang stasioner adalah perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan amplitude yang sama besar tetapi merambat pada arah yang berlawanan. Terdapat dua bentuk gelombang stasioner yaitu gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat.

Gelombang stasioner ujung bebas adalah superposisi gelombang pada seutas tali dimana salah satu ujungnya di kaitkan dengan sebuah cincin yang juga bisa bergerak dengan bebas.

(40)

Gelombang stasioner ujung tetap adalah superposisi gelombang pada seutas tali dimana salah satu ujungnya diikatkan pada tiang sehingga tidak bisa bergerak bebas.

Hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi akibat interferensi antara 2 gelombang yang mempunyai amplitude dan frekuensi yang sama. Dalam hal ini amplitudo dan frekuensike 2 gelombang sama, karena berasal dari titik pantul ujung tetap dan ujung bebas.

D. Prosedur Percobaan Percobaan ujung bebas

1. Memasang cincin pada ujung tali dan dimasukkan kedalam tiang bulat

2. Mengambil jarak sekitar 3 meter dari tiang. Kemudian menggetarkan tali yang dipegang dalam arah vertikal dengan amplitude sekitar 25 cm.

3. Amati pola gelombang tali yang terbentuk Percobaan ujung terikat

1. Memasang salah satu ujung tali dan ikatkan ujung yang lain pada tiang kuat-kuat, sekitar 30 cm diatas lantai.

2. Mengambil jarak sekitar 3 meter dari tiang kemudian getarkan tali yang dipegangsecara terus menerus dalam arah vertikal dengan amplitude 25 cm.

3. Amati bentuk gelombang tali yang terbentuk.

E. Hasil Pengamatan

1. Gelombang pantulan pada ujung bebas tidak mengalami perubahan fase, hanya berbalik arah

2. Persamaan gelombang datang (dari kiri) yd = sin (wt-kx), sedangkan persamaan gelombang pantulannya (dari kanan tanpa perubahan fase) adalah yp= sin (wt+kx). Persamaan gelombang stasionernya diperoleh dengan menjumlahkan gelombang datang dengan gelombang pantulannya.

3. Ujung tetap (terikat) adalah seutas tali diikatkan kuat pada sebuah tiang dan ujung yang satunya digetarkan terus-menerus, setelah mengenai tiang, gelombang datang (dari kiri) adalah yd= sin (wt-kx). Gelombang pantul yang merambat dari kanan memiliki persamaan yp= sin (wt+kx+ ) atau y= - sin (wt+kt).

F. Pertanyaan dan jawaban

1. Jika sebuah batu dilemparkan kedalam kolam, anda akan melihat gelombang berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang anda lihat? Jelaskan!

(41)

2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang elektromanehtik.

Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?

3. Perhatikan gambar berikut.

Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garpu tali. Ujung yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garpu tala digetarkan terus – menerus.

Gambarlah bentuk gelombang yang terjadi pada tali tersebut.

4. Mengapa jika tegangan tali di ubah, pewaktu ketik harus di geser untuk menimbulkan gelombang?

5. Pada setiap penambahan beban.. Anda memperoleh Panjang gelombang yang berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu?

Jelaskan jawaban anda!

6. Dalam percobaan Melde berikut: √

7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu ketik) dari hasil percobaan Melde yang telah Anda lakukan!

JAWABAN

1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.

2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, maka cahaya merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.

3. (Buat Gambar)

4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya tertentu.

5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

6. Ya 7. √

Keterangan

F = frekuensi gelombang( H₇ ) Λ = panjang gelombang( m ) T = tegangan tali( Vat ) M = rapat massa dawai( tali ) Isi untuk data percobaan

(42)

Missal : λ = 1 m m = 0,01 T = 50 Maka

√ √

G. Pembahasan

Gelombang stasioner ujung bebas. Pada gelombang jenis ini, gelombang pantul tidak mengalami pembalikan fase. Jadi bila sebuah gelombang tersebut tegak yang terjadi didalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul diujung tetap, dan titik perut diujung bebas. Hasil superposisi gelombang dating dan gelombang pantul pada ujung bebas adalah : y= y1 + y2

Gelombang stasioner ujung tetap. Pada gelombang jenis ini, gelombang pantul ini mengalami pembalikan fase sebesar ½. Jadi bila sebuah gelombang tegak yang terjadi didalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul diujung tetap. Dan titik perut diujung terikat. Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas adalah : y = y1+y2.

H. Kesimpulan

(43)

Ketika tali yang diikatkan pada tiang dan digetarkan terus menerus secara vertikal dapat membentuk gelombang stasioner. Ketika tali diikatkan pada cincin gelombang dapat dengan mudah diamati karena tali dapat bebas turun dan naik pada tiang. Gelombang stasioner dapat terbentuk jika terjadi super posisi dua gelombang yang memiliki amplitudo, Panjang gelombang, dan frekuensi sama, tetapi memiliki arah yang berlawanan.

I. Daftar Pustaka

Rumanta, maman. Dkk. (2021). Pratikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka.

J. Kesulitan yang dialami

1. Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum adalah kurang menguasai konsep yang di praktikum, kurang terampil dalam menggunakan alat praktikum karena belum terbiasa.

2. Kesulitan yang dialami dalam melakukan praktikum ini adalah mencari beberapa media untuk kegiatan percobaan praktikum berupa slinki dan bebang kasur.

3. Mengganti zat dan bahan yang digunakan pada praktisi 3 karena alat sulit dicari berupa catu daya, pewaktu ketik/bel listrik, bebang kasur, serta beban gantung.

Menjadi Tali pramuka 4 meter, Tiang bulat, dan Cincin, yang memiliki fungsi dan manfaat yang sama jika kita melakukan percobaan gelombang stasioner.

K. Saran, dan Masukan

Saran dan masukan sebaiknya mahasiswa banyak membaca dan mempelajari apa saja yang harus dilakukan dan di uji coba untuk praktikum tentang Jenis dan Bentuk Gelombang supaya wawasanya semakin bertambah. Jika memang terpaksan alat dan bahan tidak ditemukan maka sebaiknya menggunakan alat yang serupa serta memiliki fungsi dan manfaat yang sama, sehingga tidak menghalangi kelangsungan praktikum serta tetap mendapatkan hasil yang sesuai harapan.

(44)

Dokumentasi Percobaan 3 :Gelombang Stasioner

1. Gelombang stasioner ujung bebas dengan mengikat tali dicincin

2. Gelombang stasioner ujung terikat dengan mengikat tali ditiang

(45)

LAPORAN PRATIKUM IPA di SD

MODUL 4 MEKANIKA (GERAK)

Disusun dan Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah

“Pratikum IPA di SD”

Disusun Oleh :

DENI RAHAMNUDIN (856783586) Dosen Pengampu:

HJ. SITI MARSIDAH, S.Pd.,MM.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG

TAHUN 2022

(46)

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 4

MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK A.

Judul Percobaan

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

(GLBB).

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.

2. Stop watch.

3. Penggaris.

4. Beban gantung 100gr (2 buah).

5. Statif dan klem.

6. Benang Kasur.

7. Plastisin.

8. Beban tambahan.

(47)

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak

Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari benda-

benda yang

(48)

berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)

perubahan tempat (Bagus, 2005).

Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,

2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus beraturan adalah:

a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.

(49)

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007).

Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena pengaruh

gaya gravitasi bumi.

(50)

Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur.

Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan percepatan tetapi bernilai negatif

E. Prosedur Percobaan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

a. Rakitlah alat dan bahan.

b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.

c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.

d. Ukur panjang BC.

e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C

f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah)

g. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)

(51)

a. Menyusun alat.

b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)

c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.

(52)

d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1

untuk bergerak dari B ke C (tBC).

e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)

1 0,10 0,2

2 0,14 0,28

3 0,18 0,36

4 0,22 0,44

5 0,26 0,52

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sek)

1. 100 25 05 3 0,173

2. 100 23 0,480 5 0,224

3. 100 21 0,458 7 0,265

4. 100 19 0,436 9 0,3

5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan

(53)

1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!

2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!

3. Buatlah kesimpulannya!

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu

(tAB) pada percobaan GLBB!

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!

6. Buatlah kesimpulannya!

(54)

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S

fungsi t)!

Jawab:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).

Grafik 1.1.

Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut : Percobaan 1:

V = S

= 0,1 m m t 0,2 s =0,5

s Percobaan 2:

(55)

V = S

= 0,14 m m t 0,28 s =0,5

s

Percobaan 3:

V = S

= 0,18 m m t 0,36 s =0,5

s Percobaan 4:

(56)

V = S

= 0,22 m m t 0,44 s =0,5

s

Percobaan 5:

V = S

= 0,26 m m t 0,52 s =0,5

s

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)

pada percobaan GLBB.

Grafik 1.2.

Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

(57)

5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.

Percobaan 1:

V =0 m

0

s

t 0=0 s

S 0, 17 m m V 1=

t =

0,412 s =0,412 s

(58)

a=V 1−V 0 t −t

= 0,412−0

=1 m 0,412−0

1 0 s2

Percobaan 2:

m V 1=0,412

s

t 1=0,412 s

S 0,19 m m V 2=

t =

0,436 s =0,436 s

a=V 2−V 1 t −t

=0,436 −0,412

=1 m 0,436−0,412

2 1 s2

Percobaan 3:

V =0,436 m

2

s

t 2=0,436 s

S 0,21 m m V 3=

t =

0,458 s =0,458 s

a=V 3−V 2 t −t

= 0,458−0,436

=1 m 0,458−0,436

3 2 s2

Percobaan 4:

(59)

V =0,458 m

3

s

t 3=0,458 s

S 0,23 m m V 4 =

t =

0,48 s =0,48 s

a=V 4−V 3 t −t

= 0,48 −0,458

=1 m 0,48−0,458

4 3 s2

Percobaan 5:

m V 4 =0,48

s t 4=0,48 s

(60)

S 25 m m V 5=

t =

0,5 s =0,5 s

a=V 4−V 3 t −t

= 0,5 −0,48

=1 m 0,5−0,48

4 3 s2

6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a

= +) atau perlambatan (a = -).

Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.

Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan.

Grafik GLBB yang terbentuk merupakan kurva.

(61)

H. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak benda yang

lintasannya berupa garis

Gambar

Tabel 1.1. Pengamatan GLB
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 48 jam
Gambar jalannya berkas sinar pada  cermin datar.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kapasitas Pompa Multiflo 380 yang digunakan saat ini belum optimal, yaitu putaran impeler 1100 rpm yang menghasilkan debit 91,15 m 3 /jam, sedangkan putaran impeler

berlaku, perlu diadakan penelitian lanjutan tentang kualitas biodiesel yang dihasilkan. Mengenal Lebih Dekat Biodiesel Jarak Pagar Bahan Bakar Alternatif Yang Ramah

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara maka dapat menjawab permasalah yang telah penulis rumuskan. Adapun permasalah kelima yang penulis rumuskan

[r]

Pengkayaan pakan alami yaitu rotifer dan artemia dengan bahan peng- kaya komersial yang mengandung DHA dan EPA serta Vitamin dan Kalsium pada pemeliharaan larva dapat meningkatkan

[r]

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana variasi penggunaan jejaring sosial oleh siswa kelas X SMA Negeri 3 Salatiga, (2)