• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI INDIKATOR KINERJA SEKSI PENGAWASAN PEMANFAATAN PESISIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INFORMASI INDIKATOR KINERJA SEKSI PENGAWASAN PEMANFAATAN PESISIR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. INFORMASI INDIKATOR KINERJA SEKSI PENGAWASAN PEMANFAATAN PESISIR

IK 1. Jumlah pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir yang diverifikasi hasil pemeriksaan kepatuhannya

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 DEFINISI

Pelaku usaha yang patuh adalah perorangan/ badan yang melakukan usaha dengan memanfaatkan wilayah pesisir.

Pengawasan pemanfaatan wilayah pesisir fokus pada aktivitas Reklamasi dan alih fungsi lahan pesisir.

2 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

𝑋𝑝𝑠𝑟 = ∑ 𝑎

Keterangan :

Xpsr = Jumlah pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir yang diverifikasi hasil pemeriksaan kepatuhannya

𝑎 = Pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir yang diverifikasi hasil pemeriksaan kepatuhannya

Parameter verifikasi :

Memiliki dokumen perizinan dari instansi yang berwenang;

kesesuaian lokasi dengan perizinan;

kesesuaian kegiatan yang dilaksanakan dengan zona yang telah ditetapkan.

Parameter terverifikasi :

Verifikasi/ pemeriksaan oleh tim verifikator di pusat dilakukan dengan memeriksa laporan hasil pengawasan oleh UPT PSDKP yang menggunakan form pengawasan.

Parameter verifikasi meliputi:

Kesesuaian terhadap tata cara pengawasan.

Kesesuaian pengisian form pengawasan

Penilaian kepatuhan pelaku usaha (patuh/tidak patuh)

Apabila sudah dilaksanakan pemeriksaan terhadap parameter tersebut, berarti hasil pengawasan oleh UPT tersebut telah diverifikasi.

3 SATUAN PENGUKURAN Jumlah

4 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kuantitatif

5 VALIDITAS Lead process

6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

7 SUMBER DATA Verifikasi terhadap hasil pengawasan

pemanfaatan pesisir yang dilakukan oleh UPT

8 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data

(2)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 9 JENIS KONSOLIDASI DATA Posisi akhir

10 METODE CASCADING Buat Baru

11 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

12 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(3)

IK 2. Persentase pemenuhan bahan telaah rancangan kebijakan pemerintah bidang pengawasan SDKP lingkup Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 DEFINISI

Bahan telaah rancangan kebijakan adalah dokumen pendukung yang digunakan untuk mengkaji mengenai konsep kebijakan pemerintah yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan.

Kebijakan pemerintah bidang pengawasan SDKP adalah seluruh produk peraturan perundang-undangan untuk menjabarkan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) di bidang pengawasan SDKP dalam bentuk keputusan, pengaturan, petunjuk teknis, petunjuk pelaksana, standar operasional prosedur (SOP), dan lain-lain.

2 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

𝑅𝐾𝑝𝑠𝑟 = 𝑎

𝑏 𝑥 100 % Keterangan :

RKpsr = Persentase pemenuhan bahan telaah rancangan kebijakan pemerintah bidang pengawasan SDKP lingkup Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

𝑎 = Dokumen pendukung dalam mengkaji rancangan kebijakan

𝑏 = Dokumen pendukung dalam mengkaji rancangan kebijakan yang dibutuhan

3 SATUAN PENGUKURAN Persen (%)

4 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitatif

5 VALIDITAS Lead process

6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

7 SUMBER DATA Direktorat PPSDK

8 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data

9 JENIS KONSOLIDASI DATA Posisi akhir

10 METODE CASCADING Buat Baru

11 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

12 PERIODE PELAPORAN Tahunan

(4)

IK 3. Indeks Profesionalitas ASN lingkup Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 DEFINISI

 Profesionalitas ASN diukur berdasarkan kesesuaian Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja, dan Disiplin per masing-masing Pegawai AS dalam melaksanakan tugas dan jabatannya

 Kualifikasi [Bobot 25%] yaitu yang berkenaan dengan tingkat pendidikan ASN sesuai SK Pangkat terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah di-update pada aplikasi SIMPEG Online KKP dengan penilaian sebagai berikut:

 Pendidikan S3, Nilai 25

 Pendidikan S2, Nilai 20

 Pendidikan S1, Nilai 15

 Pendidikan D3, Nilai 10

 Pendidikan DII/DI/SMA, Nilai 5

 Pendidikan SMP/SD, Nilai 0

 Kompetensi [Bobot 40%] yaitu yang berkenaan dengan keikutsertaan ASN dalam Diklatpim (bagi Pejabat Eselon) serta Diklat Fungsional, Diklat 20 JP, atau Seminar (Bagi ASN Non Eselon), dengan penilaian sebagai berikut:

 Pejabat Struktural dihitung dgn komponen:

o DIKLATPIM: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o DIKLAT 20JP: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR: Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)

 Pejabat Fungsional Tertentu dihitung dgn komponen:

o DIKLAT Teknis/Fungsional: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o DIKLAT 20JP; Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0)

o SEMINAR. Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)

 Pejabat Fungsional Umum/Staf dihitung dgn komponen:

o DIKLAT 20 JP; Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR. Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)

 Kinerja (Bobot 30%) yaitu berkenaan dengan hasil penilaian prestasi kerja ASN melalui aplikasi Penilaian Perstasi Kerja Online KKP yang dikolaborasikan dengan database kepegawaian (SIMPEG Online KKP), dengan penilaian sebagai berikut:

 Nilai SKP 91 – Ke atas Nilai : 30

 Nilai SKP 76 – 90 Nilai : 25

 Nilai SKP 61 – 75 Nilai : 15

 Nilai SKP 51 – 60 Nilai : 5

 Nilai SKP 50 ke bawah Nilai : 1

 Disiplin (Bobot 5%) yaitu berkenaan dengan pernah atau tidaknya ASN dijatuhi hukuman disiplin, dengan penilaian sebagai berikut:

 Tidak Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Nilai 5

 Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Ringan Nilai -1

 Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Sedang Nilai -2

 Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Berat Nilai -3

(5)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 2 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

 ASN Struktural :

(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi (Diklatpim + Diklat 20 oj + Seminar)/3) + (Nilai Skp) + (Nilai Disiplin)

 ASN Fungsional :

(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi (Diklat fungsional + Diklat 20 oj + Seminar)/3) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)

 ASN Staf :

(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi (Diklat 20 oj + Seminar)/2 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)

3 SATUAN PENGUKURAN Indeks

4 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitatif

5 VALIDITAS Lag output

6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

7 SUMBER DATA - Aplikasi SIMPEG Online KKP

- Aplikasi E-SKP

8 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data

9 JENIS KONSOLIDASI DATA Posisi akhir

10 METODE CASCADING Lingkup dipersempit 11 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

12 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(6)

IK 4. Persentase pemenuhan bahan Bimtek dan pelatihan lingkup Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 DEFINISI

Pemenuhan bahan bimtek merupakan ketersediaan dokumen pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan bimtek hingga selesainya seluruh kegiatan sampai disusun laporan yang lengkap

Bimtek dilakukan umtuk memberikan pemahaman tentang tata cara pengawasan di bidang pemanfaatan pesisir.

2 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

𝐵𝑇𝑝𝑠𝑟 = 𝑎

𝑏 𝑥 100 % Keterangan :

BTpsr = Persentase pemenuhan bahan Bimtek dan pelatihan lingkup Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

𝑎 = Jumlah dokumen pendukung yang tersedia b = Jumlah dokumen pendukung yang diperlukan

Parameter dokumen kegiatan:

Dokumen persiapan.

Dokumen post tes.

Dokumentasi pelaksanaan kegiatan.

Dokumen evaluasi kegiatan.

Dokumen pertanggung jawaban.

Dokumen laporan kegiatan.

3 SATUAN PENGUKURAN Persentase (%)

4 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitatif

5 VALIDITAS Lead process

6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

7 SUMBER DATA Dit. PPSDK

8 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data

9 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata

10 METODE CASCADING Buat baru

11 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

(7)

IK 5. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 DEFINISI

Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.

Perhitungan penerapan Manajemen Pengetahuan lingkup Direktorat PPSDK dilakukan atas (i) tingkat sharing dokumen mandatory; (ii) tingkat keikutsertakan pejabat dan staf serta (iii) tingkat keaktifan unit kerja dalam SI-MP.

2 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

Capaian IKU Manajemen Pengetahuan di Level 4 dihitung dari nilai Manajemen Pengetahuan pada Unit Eselon IV termasuk staf, sebagaimana rumus berikut :

𝑴𝑷𝟒= 𝑴𝑷𝒑𝒔𝒓 Keterangan:

MP4 = Persentase manajemen pengetahuan

MPpsr = Persentase manajemen pengetahuan Seksi Was Pemanfaatan Pesisir

3 SATUAN PENGUKURAN Persentase (%)

4 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitatif

5 VALIDITAS Lag output

6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Seksi Pengawasan Pemanfaatan Pesisir

7 SUMBER DATA www.sip.kkp.go.id dan

https://kkp.go.id/djpsdkp

8 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data

9 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata

10 METODE CASCADING Lingkup dipersempit 11 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

12 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

Referensi

Dokumen terkait

Blok diagram dari sistem yang dibuat pada perancangan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian pengirim dan penerima pada kendaraan patroli

Pergerakan valuta asing juga biasanya terkait posisi relatif negara tersebut dibandingkan dengan negara yang lain sehingga sangat kecil kemungkinannya terdapat mata uang yang

adalah persentase luas wilayah yang dapat dijangkau oleh 2 (dua) unit kapal pengawas Pangkalan PSDKP Bitung kelas D dalam setiap pelaksanaan operasi pengawasan terhadap luas

Persentase ketersediaan peraturan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir yang harmonis dengan peraturan perundang-undangan nasional dan standar internasional. INDIKATOR KINERJA

Informasi tersebut harus dievaluasi karena: (1) belum tentu informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan, (2) informasi tersebut dapat saja menyesatkan dan tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan sawit muda dan pertumbuhan serta produksi jagung sebagai tanaman sela diantara tanaman sawit pada

Persepsi keseriusan yang dirasakan terhadap Osteoporosis Persepsi ancaman penyakit Osteoporosis Persepsi manfaat pencegahan Osteoporosis yang dirasakan Perilaku

orang-orang, lembaga dan otoritas yang persetujuan diperlukan untuk diadopsi, telah menasihati yang dianggap perlu dan diberitahu tentang efek dari persetujuan mereka, khususnya