• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jambi Tahun 2014-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jambi Tahun 2014-2016 "

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

1

Jambi Tahun 2014-2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Ekonomi Syariah

Oleh : SARI RATNI NIM : SES 141514

KONSENTRASI AKUNTANSI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2017/2018

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

َنوﱡد َﺮُﺘَﺳ َو َنﻮُﻨ ِﻣ ْﺆُﻤْﻟا َو ۖ◌ ُﮫُﻟﻮُﺳ َر َو ْﻢُﻜَﻠ َﻤَﻋ ُﱠ َﺮَﯿَﺴَﻔﯨﯨ ﻮُﻠ َﻤ ْﻋاا ِﻞُﻗ َو

. َنﻮُﻠ َﻤْﻌَﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ﺎ َﻤِﺑ ْﻢُﻜُﺌِّﺒَﻨُﯿَﻓ ِةَدﺎَﮭﱠﺸﻟا َو ِﺐْﯿَﻐْﻟا ِﻢِﻟﺎَﻋ ٰﻰَﻟِإ

Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah ayat 105)1

1 Al-Qur’an dan Terjemahan, Departemen Agama RI, (Jakarta Timur: CV. At- Taubah ayat 105. 2009)., hlm 187.

(6)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Skripsi ini untuk yang selalu bertanya :

“ Kapan skripsimu selesai?”

Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, bukan sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur

kepintaran seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus.

Bukankah sebaik-baik skripsi adalah skripsi yang selesai? Baik

selesai tepat waktu maupun tidak tepat waktu.

(7)

ABSTRAK

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar nasional dan banyak menyerap tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, selanjutnya dari data yang diperoleh dilakukan uji Estimasi regresi panel, uji t, dan koefisien determinasi. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan UMKM sedang variabel dependennya adalah Pertumbuhan Ekonomi dengan menggunakan variabel PDRB Atas Harga Konstan 2014-2016. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier sederhana dengan menggunakan 33 Kabupaten/Kota Provinsi Jambi tahun 2014-2016 sebagai sampel Penelitian ini. Dari hasil pengujian analisis linier sederhana, di peroleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai dari thitung lebih besar dari ttabel yaitu (3,082283 > 2.029) dengan taraf signifikan sebesar 5 %, sedangkan dari hasil pengujian koefisien determinasi R2 di peroleh nilai sebesar 99.5%. Angka tersebut bearti bahwa Pertumbuhan Ekenomi yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel pertumbuhan UMKM Sedangkan sisanya sebesar 0,5 persen disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014- 2016.

Kata Kunci : Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pertumbuhan Ekonomi

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi Tahun 2014-2016” merupakan suatu kajian ekonomi khususnya pada Ekonomi Syariah. Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan dan masukkan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Arsa, M.HI selaku pembimbing skripsi I dan ibu Putri Apria Ningsih, MA selaku pembimbing II yang selalu memberikan saran dan masukkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Selanjutnya penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama yang terhormat :

1. Kepada orang tuaku tercinta, ayah (Muhlis), Ibu (Mardiah) yang selalu memberi doa dan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Kepada saudaraku Taufik Hidayat, Rahmad Muzadi dan Azzaki yang telah memberikan dukungan, baik dukungan moril dan materil serta memberikan arahan dan semangat kepada saya.

(9)

3. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Dr. Rafidah M.E.I, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto, M.E. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil.I. selaku Wakil Dekan III dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E. Sy. selaku program studi Ekonomi dan Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak dan Ibu dosen, seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Kepada teman seperjuanganku Ana Sugiati, Camelia, Dwinta Tribuana Putri, Hazizah dan Yeni Yulita (Tetap Semangat yaa!!!)

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi.

Semoga skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya. Kepada Allah Subhanahu Wata’ala kita memohon ampunan- Nya, dan kepada manusia kita meminta maaf. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.

Jambi, Agustus 2018 Penulis,

SARI RATNI SES 141514

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ---

PERNYATAAN KEASLIAN --- ii

NOTAD --- iii

PENGESAHAN JUDUL --- iv

MOTTO --- v

PERSEMBAHAN --- vi

ABSTRAK --- vii

KATA PENGANTAR --- viii

DAFTAR ISI --- x

DAFTAR TABEL --- xii

DAFTAR GAMBAR --- xiii

BAB 1 PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang --- 1

B. Rumusan Masalah --- 5

C. Tujuan Penelitian --- 5

D. Batasan Masalah --- 5

E. Manfaat Penelitian --- 6

F. Kerangka Teori --- 6

G. Tinjauan Pustaka --- 24

H. Kerangka Pemikiran --- 28

I. Hipotesis Penelitian --- 28

J. Sistematika Penulisan --- 29

BAB II METODE PENELITIAN --- 31

A. Lokasi Penelitian --- 31

B. Pendekatan Penelitian --- 31

C. Jenis dan Sumber Data --- 32

(11)

D. Instrumen Pengumpulan Data --- 30

E. Teknik Analisis Data --- 33

F. Definisi Operasional Variabel --- 37

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN --- 35

A. Wilayah Provinsi Jambi --- 36

B. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UMKM --- 37

C. Tugas dan Kewajiban Dinas Koperasi dan UMKM --- 38

D. Fungsi Dinas Koperasi dan UMKM --- 38

E. Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM --- 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN --- 50

A. Hasil Penelitian --- 50

B. Pembahasan --- 54

BAB V KESIMPULAN --- 59

A. Kesimpulan --- 59

B. Saran --- 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi

Jambi tahun 2014-2016 --- 4

Tabel 2 : Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2008 --- 19

Tabel 3 : Definisi Operasional Variabel --- 35

Tabel 4 : Hasil Estimasi Regresi Panel --- 50

Tabel 5 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) --- 52

Tabel 6 : Hasil Pengujian Hipotesis --- 53

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran --- 28 Gambar 2 : Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Jambi --- 40

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan maka di perlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang merata. Sebagai implikasi dari perkembangan diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat semakin tinggi.2

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).3 Banyaknya jumlah UMKM akan memberikan efek baik pada pertumbuhan ekonomi karena UMKM adalah satu sektor perekonomian yang potensial dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, khususnya masyarakat golongan menengah kebawah, salain sektor perekonomian potensial UMKM juga mampu memberikan sumbangan yang besar dalam pertumbuhan ekonomi, dan juga mampu dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan dan pendapatan masyarakat.4

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam

2 Sadono Sukirno. Makro ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2012)., hlm. 9.

3 Zubairi, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang. (Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, 2015)., hlm.,1.

4 Ibid., hlm 2.

(15)

pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. UMKM mampu menjadi prioritas atau tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran, selain itu UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.5 Keberadaan UMKM merupakan satu hal yang sangat penting dalam perekonomian, dimana dalam kondisi ekonomi yang tidak kondusif, UMKM adalah alternatif yang mampu mengurangi beban berat yang dihadapi perekonomian nasional.6

Sampai saat ini masalah yang sering dihadapi oleh UMKM adalah masalah permodalan, dimana sebagian besar modal tersebut berasal dari kebutuhan akan modal. Perkembangan UMKM harus dilakukan pengkajian, penyempurnaan dan peningkatan agar dapat memantau dan dan mengatasi secara cepat apabila terjadi permasalahan. Permasalahan yang dihadapi adalah kondisi pengusaha pada umumnya lemah dalam kredit modal kerja.

Permasalahan modal tersebut timbul karena tidak adanya titik temu Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia antara lain adalah masih belum menjalankan bisnisnya dengan prinsip-prinsip manajemen modern, belum memiliki badan usaha resmi, serta keterbatasan asset yang dimiliki. Sementara itu, di sisi kreditur, pemodal atau lembaga pembiayaan untuk melindungi resiko kredit menuntut adanya kegiatan bisnis yang dijalankan dengan prinsip-

5 Rosmiati, Analisis Program Bantuan Modal Usaha Penguatan Ekonomi Masyarakat (KUPEM) oleh Pemerintah Kota Jambi terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kota Jambi, (Jurnal FKIP Universitas Jambi, 2014)., hlm 239. Sumber : http://online-journal.unja.ac.id.

6 Iman Pirman Hidayat dan Adi Ridwan Fadillah, Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional (Kasus Pada PT Bank Jabar Banten. Tbk), (Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, 2014)., hlm 2.

(16)

prinsip manajemen modern, izin usaha resmi serta adanya jaminan (collateral).7

Peran pemerintah sangat diperlukan untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), salah satunya yaitu dengan memberikan bantuan berupa tambahan modal usaha dan memberikan kemudahan untuk mengurus ijin usaha kepada para pelaku usaha, serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan. Sehingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan konstribusi yang besar dalam upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian Daerah Kota Jambi.

Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi UMKM digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar penduduknya hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor pertanian dan non pertanian. Serta mampu menyerap banyak tenaga kerja. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola. Peranan penting UMKM dapat kita lihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi.

7 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017)., hlm. 131.

(17)

Tabel 1

Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi tahun 2014-2016

Tahun Pertumbuhan UMKM Pertumbuhan Ekonomi

2014 81.959 119. 991, 445

2015 81.979 125. 036, 398

2016 98.105 130. 499, 632

Sumber : BPS & Dinas Koperasi dan UMKM

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dimana Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan.

Hal tersebut terbukti apa yang disampaikan menurut teori subandi bahwa semakin banyak jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maka Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan. Semakin banyak tenaga kerja yang terserap berarti semakin banyak faktor produksi tenaga kerja sehingga memungkinkan bagi perekonomian tersebut untuk berproduksi lebih maksimal.8

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi Tahun 2014-2016.”

8 Subandi. Ekonomi Pembangunan. (Bandung: Alfabeta, 2012)., hlm. 134.

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan dibahas dan di cari jawabanya dalam penelitian ini adalah Seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang di capai dari penelitian ini dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014- 2016.

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah yang diteliti. Penelitian ini akan difokuskan kepada Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai Pertumbuhan UMKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi dalam rentang tahun 2014-2016. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam mengembangkan UMKM sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.

Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan pustaka untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan bagi Penulis, penelitian ini sangat berguna

(19)

untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang sudah diperoleh selama pendidikan ini.

F. Kerangka Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi dan jumlah barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertamabahan produksi barang modal. Untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu Negara, ukuran yang selalu di gunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang dicapai.9

Pertumbuhan ekonomi adalah proses di mana terjadi kenaikan nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output rill.10

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan

9 Sukirno Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011)., hlm. 423.

10Raselawati, ade. Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor ukm di Indonesia. (Skripsi. Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah Jakarta, 2011)., hlm. 34.

(20)

wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi salam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non residen. Penyusun PDRB dapat dilakukan 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas harga berlaku dan konstan (riil).11

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbagi dua yaitu Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Harga Konstan (ADHK). PDRB Atas Dasar Harga Berlaku merukan PDRB yang di nilai berdasarkan harga pada tahun berjalan, baik nilai produksi, biaya antara maupun komponen nilai tambah. Sedangkan PDRB Atas Harga Konstan merupakan PDRB yang dinilai berdasarkan harga pada tahun tertentu atau tahun dasar, baik pada saat menilai produksi, biaya antara maupun komponen nilai tambah.12

c. Teori Pertumbuhan Ekonomi dalam Islam

Dalam Pertumbuhan Ekonomi ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Sumberdaya yang dikelola

Pertumbuhan ekonomi sangat membutuhkan sumberdaya yang dapat digunakan dalam memproduksi aset-aset fisik untuk menghasilkan pendapatan. Aspek fisik tersebut antara lain tanaman indutrsi, mesin, dan sebagainya. Pada sisi lain, peran modal juga

11 PDRB Provinsi Jambi menurut Lapangan Usaha 2011-2015., hlm.1.

12 Ibid., hlm.2.

(21)

sangat signifikan untuk diperhatikan. Dengan demikian, proses pertumbuhan ekonomi mencakup mobilisasi sumberdaya, merubah sumberdaya tersebut dalam bentuk asset produktif, serta dapat digunakan secara optimal dan efisien. Sedangkan sumber modal terbagi dua yaitu sumber domestik/internal serta sumber eksternal.13

Negara-negara muslim harus mengembangkan kerjasama ekonomi dan dapat mungkin menahan diri untuk tidak tergantung kepada sumber eksternal. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir beban hutang yang berbasis bunga dan menyelamatkan generasi akan datang dari ketergantungan dengan Barat. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan sumberdaya domestik seperti tabungan dan simpanan sukarela, pajak ataupun usaha lain berupa pemindahan sumberdaya dari orang kaya kepada orang miskin.14

2) Sumberdaya Manusia

Faktor penentu lainnya yang sangat penting adalah sumberdaya manusia. Manusialah yang paling aktif berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Peran mereka mencakup beberapa bidang, antara lain dalam hal eksploitasi sumberdaya yang ada, pengakumulasian modal, serta pembangunan institusi sosial ekonomi dan politik masyarakat.15

13 Riski Pratama, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilik UMKM terhadap Keputusan menggunakan pembiayaan di perbankan syariah (studi pada UMKM Kota Jambi).

(Skripsi UIN STS Jambi, 2017)., hlm 18.

14 Ibid., hlm.19.

15 Ibid.

(22)

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, maka perlu adanya efisiensi dalam tenaga kerja. Efisiensi tersebut membutuhkan kualitas professional dan kualitas moral. Kedua kualitas ini harus dipenuhi dan tidak dapat berdiri sendiri. Kombinasi keduanya mutlak dipadukan dalam batas-batas yang rasional.16

Prinsip Islam terlihat berbeda dengan mainstream ekonomi konvensional yang hanya menekankan pada aspek kualitas profesional dan mengabaikan kualitas moral. Moral selama ini dianggap merupakan rangkaian yang hilang dalam kajian ekonomi.

Maka Islam mencoba mengembalikan nilai moral tersebut. Oleh karena itu, menurut Islam untuk dapat menjadi pelaku ekonomi yang baik, orang tersebut dituntun oleh syarat-syarat berikut :

a) Suatu kontrak kerja merupakan janji dan kepercayaan yang tidak boleh dilanggar walaupun sedikit. Hal ini memberikan suatu jaminan moral seandainya ada penolakan kewajiban dalam kontrak atau pelayanan yang telah ditentukan.

b) Seseorang harus bekerja maksimal ketika ia telah menerima gaji secara penuh. Ia dicela apabila tidak memberi kerja yang baik.

c) Dalam Islam kerja merupakan ibadah sehingga memberikan implikasi pada seseorang untuk bekerja secara wajar dan professional.17

3) Wirausaha

16 Ibid.

17 Ibid., hlm. 20.

(23)

Wirausaha merupakan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sangat determinan. Wirausaha dianggap memiliki fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan dalam suatu pertumbuhan ekonomi.

Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan akan mendorong pengembangan usaha kecil secara signifikan. Usaha kecil, khususnya di sektor produksi akan menyerap tenaga kerja yang luas dan jauh lebih besar. Beberapa studi menunjukkan secara jelas konstribusi yang besar dari industri kecil dan usaha mikro dalam memberikan lapangan pekerjaan dan pendapatan. Mereka mampu menciptakan lapangan kerja bahkan secara tidak langsung mereka berarti mengembangkan pendapatan dan permintaan akan barang dan jasa, peralatan, bahan baku, dan ekspor. Mereka adalah industri padat karya yang kurang memerlukan bantuan dana luar(asing), bahkan kadang tidak begitu tergantung kepada kredit pemerintah dibanding insdustri berskala besar.18

Dari paparan di atas dapat ditegaskan bahwa peran wirausaha dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang tak terbantahkan. Kelangkaan wirausaha bahkan bisa menyebabkan kurangnya pertumbuhan ekonomi walaupun faktor-faktor lain banyak tersedia. Dalam hal ini pula Islam sangat mendorong pengembangan semangat wirausaha untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi.

4) Teknologi

18 Ibid., hlm. 21.

(24)

Para ekonom menyatakan bahwa kemajuan teknologi merupakan sumber terpenting pertumbuhan ekonomi.

Kemajuan teknologi mencakup dua bentuk, yaitu inovasi produk dan inovasi proses. Inovasi produk berkaitan dengan produk-produk baru yang sebelumnya tidak ada atau pengembangan produk-produk sebelumnya. Sedangkan inovasi proses merupakan penggunaan teknik-teknik baru yang lebih murah dalam memproduksi produk- produk yang telah ada.19

Islam tidak menantang konsep tentang perubahan teknologi seperti digambarkan di atas, bahkan dalam kenyataannya Islam mendukung kemajuan teknologi. Perintah Al-Qur’an untuk melakukan pencarian dan penelitian cukup banyak dalam Al-Qur’an.

Dalam tema ekonomi bisa disebut dengan penelitian dan pengembangan (research and development) yang menghasilkan perubahan teknologi. Dalam Al-quran juga ada perintah untuk melalukan eksplorasi segala apa yang terdapat di bumi untuk kesejahteraan manusia. Eksplorasi ini jelas membutuhkan penelitian untuk menjadikan sumber daya alam tersebut berguna dan bermanfaat bagi manusia.20

d. Faktor-Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi Adapun faktor-faktor yang menentukan sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah:

1) Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya

19 Ibid.

20 Ibid., hlm. 22.

(25)

Kekayaan alam suatu negara yaitu meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil tanah hutan dan laut yang dapat diperoleh, serta jumlah dan jenis kekayaan dari barang tambang. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa permulaan pada proses pertumbuhan ekonomi. Karena suatu negara yang kekurangan sumber daya alamnya tidak akan cepat membangun negaranya.21

2) Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah produksi. Di samping itu sebagai akibat pendidikan, latihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan selalu bertambah tinggi. Jika sumber daya manusia suatu negara memiliki keahlian memadai dan terlatih maka output negara itu akan berkualitas tinggi.22

3) Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi dianggap sebagai faktor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Kemajuan ini berkaitan dengan perubahan dalam metode produksi yang merupakan hasil pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru. Dalam bentuknya yang paling sederhana, kemajuan teknologi tersebut disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan

21 Sukirno Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011)., hlm. 429.

22 Ibid.

(26)

perkerjaan tradisional, seperti cara menanam padi, membuat pakaian, atau membangun rumah.23

2. Usaha Mikro Kecil dan Menegah

Selain faktor-faktor diatas, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dianggap sebagai faktor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi, dimana UMKM itu sendiri lebih bersifat kepada sektor rill dan berada di berbagai macam sektor ekonomi, sehingga masyarakat lebih merasakan manfaatnya secara langsung yang berimbas kepada meningkatnya pendapatan masyarakat, karena semakin banyak jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar maka semakin banyak tenaga kerja yang terserap berarti semakin banyak faktor produksi tenaga kerja sehingga memungkinkan bagi perekonomian tersebut untuk berproduksi lebih maksimal.24

a. Peran Penting Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Diakui, bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran sebagai berikut :

1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi.

2) Penyedia lapangan kerja terbesar

3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian local dan pemberdayaan masyarakat

23 Ibid.

24 Subandi. Ekonomi Pembangunan. (Bandung: Alfabeta, 2012)., hlm. 134.

(27)

4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta 5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.25

Menurut Venkatesh bahwa dua pertiga dunia usaha di dunia adalah UMKM dan jumlah terbanyak ada di daerah, UMKM mampu menciptakan banyak lapangan kerja dengan sedikit modal dan UMKM tersebar hingga pelosok daerah dan sebagai salah satu usaha pengentas kemiskinan. UMKM memiliki peran penting yaitu sebagai penyedia lapangan kerja bagi kaum minoritas yaitu masyarakat dengan kelas belakang ( pendidikan rendah ) dan juga wanita.26

Salah satu Keunggulan UMKM adalah ia terkadang sangat lincah mencari peluang untuk berinovasi untuk menerapkan teknologi baru ketimbang perusahaan-perusahaan besar yang telah mapan. Tak mengherankan jika dalam era persaingan global saat ini banyak perusahaan besar yang bergantung pada pemasok-pemasok kecil menengah. Sesungguhnya ini peluang bagi kita untuk turut berkecimpungan di era global sekaligus menggerakkan sektor ekonomi riil.27

b. Hubungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Pertumbuhan Ekonomi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,

25 Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor periode 2012-2015”

(Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2016)., hlm. 17.

26 Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor periode 2012-2015”

(Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2016)., hlm. 18.

27 Ibid., hlm. 18.

(28)

tidak hanya dinegara – negara berkembang seperti Indonesia tetapi juga di Negara maju. Di Indonesia selain berperan dalam pertumbuhan dan pengembangan ekonomi, UMKM juga memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah pengangguran. Tumbuhnya usaha mikro menjadikan sebagai sumber pertumbuhan kesempatan kerja dan pendapatan. Dengan menyerap tenaga kerja bearti Usaha Mikro Kecil dan Menenga (UMKM) mempunyai peran dalam membantu pemerintah dalam angka kemiskinan dan pengangguran.28

c. Pemberdayaan UMKM

Menurut UU No. 20 Tahun 2008, Pemberdayaan adalah upaya yang di lakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk pertumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro kecil dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

Prinsip pemberdayaan UMKM yaitu :

1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.

2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan.

3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi UMKM.

4) Peningkatan daya saing UMKM.

28 Tambunan, H.T, Tulus. UMKM di Indonesia. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009)., hlm.

47.

(29)

5) Penyelarasan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara terpadu.29

Indikator keberhasilan yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mencakup:

1) Berkurangnya jumlah penduduk miskin. Hal ini berarti makin bertambahnya lapangan kerja dan jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga kesejahteraan penduduk meningkat.30

2) Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui pendirian usaha baru dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, artinya ada kenaikan jumlah usaha terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diciptakan oleh penduduk yang menjadi target pemberdayaan. Peningkatan pendapatan berhubungan erat dengan tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh oleh masyarakat Usaha Kecil Menengah. 31

3) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya. 32

4) Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin

29 https://www.bi.go.id/id/UU20Tahun2008UMK.pdf., hlm.4-5.

30 Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor periode 2012-2015”

(Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2016)., hlm. 19.

31 Ibid.,

32 Ibid., hlm. 20.

(30)

kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya sistem administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi sosial dengan kelompok lain meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai dengan peningkatan pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya.33 d. Konsep Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Berdasarkan peraturan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.

2) Usaha Kecil yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.

3) Usaha Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.34

33 Ibid.,

34https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf., hlm. 2.

(31)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu Usaha Mikro adalah entitas usaha yang memiliki pekerja/ tenaga kerja kurang dari 5 orang. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan Usaha Menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Industri rumah tangga adalah industri yang memperkerjakan kurang dari 5 orang. UMKM adalah usaha yang mempunyai modal awal yang kecil atau nilai kekayaan (aset) yang kecil dan jumlah pekerja yang kecil (terbatas).35

e. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :36

35 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017)., hlm. 135.

36https://www.bi.go.id/id/ /UU20Tahun2008UMK.pdf., hlm. 5-6.

(32)

Tabel 2

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2008

No Uraian Kriteria

Asset Omzet

1 Usaha Mikro Maks 50 juta Maks 300 juta 2 Usaha Kecil >50 juta – 500 juta >300 juta – 2,5

miliar 3 Usaha Menengah >500 juta – 10

miliar

>2,5 miliar – 50 miliar

f. Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berdasarkan aspek manajemen usahanya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat digambarkan atau memiliki karakteristik yang berbeda sebagai berikut:

1) Usaha Mikro memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain:

a) Jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktu waktu dapat berganti produk/usaha,

b) Tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat pindah,

c) Belum adanya pencatatan keuangan usaha secara baik,

d) Sumber daya manusianya rata-rata sangat rendah yakni SD-SMP, e) Pada umumnya belum mengenal perbankan dan lebih sering

berhubungan dengan rentenir

(33)

f) Umumnya usaha ini tidak memilki ijin usaha.37

2) Usaha Kecil memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain : a) Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah,

b) Mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima kredit maksimal 500 Juta,

c) Lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap,

d) Sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya pencatatan administrasi keuangan perusahaan sudah mulai dipisah.

e) Memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya,

f) Sumber daya manusianya sudah lumayan baik, dari aspek tingkat pendidikan yakni rata tingkat SMU.

g) Sudah mulai mengenal perbankan.38

3) Usaha Menengah memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain:

a) Kekayaan 200 Juta sampai 10 Milyar, dan dapat menerima kredit antara 500 Juta sampai 5 Milyar.

b) Memiliki managemen dan organisasi yang lebih teratur dan baik dengan pembagian tugas yang lebih jelas antar bagian/unit.

c) Telah memiliki system managemen keuangan sehingga memudahkan untuk dilakukan auditing termasuk oleh pihak auditor public.

37 Tambunan, H.T, Tulus. UMKM di Indonesia. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009)., hlm.

4.

38 Ibid.

(34)

d) Telah melakukan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah dibidang ketenagakerjaan, Jamsostek dan lain-lain.

e) Memiliki persyaratan legal secara lengkap.

f) Sering bermitra dengan perbankan dan pelaku usaha lainnya, dan g) Sumber daya manusianya jauh lebih baik dan handal pada level

Manager dan Supervisor.39

g. Klasifikasi Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Untuk kepentingan penyusunan klasifikasi bagi Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB), maka klasifikasi tersebut dibagi menjadi 9 (sembilan) penggolongan utama (pokok) sektor ekonomi yang meliputi:

1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

Mencakup segala macam pengusahaan dan pemanfaatan yang berasal dari alam untuk memenuhi kebutuhan atau usaha lainnya.

2) Pertambangan dan Penggalian

Mencakup sub sektor minyak dan gas bumi, subsektor pertambangan non migas, dan subsektor penggalian

3) Industri Pengolahan

Mencakup kegiatan pengubahan bahan dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.

4) Listrik, Gas, dan Air Bersih

39 Ibid., hlm. 5.

(35)

Mencakup kegiatan pembangkitan transmisi dan distribusi listrik, pengolahan gas cair, produksi gas dengan karbonasi, penampungan, penjernihan, dan penyaluran air baku atau air bersih baik untuk keperluan rumah tangga, usaha, industri, gedung kantor pemerintah, penerangan jalan umum, dsb.

5) Bangunan

Mencakup Kegiatan penyiapan, pembuatan, pemasangan, pemeliharaan maupun perbaikan bangunan/ konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal maupun sarana lainnya.

6) Perdagangan, Hotel dan Restoran.

Mencakup kegiatan penjualan barang baru maupun bekas, yang meliputi penjualan sepeda motor dan mobil, perdagangan eceran, dsb.

7) Pengangkutan dan Komunikasi

Mencakup kegiatan jasa angkutan, pengepakan dan pengiriman barang, keagenan/biro perjalanan, serta usaha persewaan angkutan darat/air/udara berikut pengemudinya. Sedangkan Komunikasi mencakup usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegraf, pengiriman/ pemindahan berita (surat) paket dan uang.

8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Menerima simpanan keuangan, memberikan kredit, mengirim uang, menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokooan, dll. Pemberian jasa hukum, jasa pengolahan, dsb.

(36)

9) Jasa-jasa.

Meliputi kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang ditujukan untuk melayani kepentingan rumah tangga, badan usaha, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya.40

G. Tinjauan Pustaka

1. Ade Raselawati (2011), yang berjudul “Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Di Indonesia”. Hasil analisis dengan menggunakan metode regresi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM) menunjukkan bahwa ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia. Sedangkan variabel tenaga kerja UKM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia karena tenaga kerja yang diserap tidak sebanding dengan nilai tambah yang dihasilkan41.

2. Nining Sudiyarti (2017), yang berjudul “Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015.” Dari hasil pengujian analisis Regresi linier sederhana, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai dari uji thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu (3,961 >

3,182) dengan taraf signifikan sebesar 5 %, sedangkan dari hasil

40 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017), hlm. 137.

41 Raselawati, ade. Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor ukm di Indonesia. (Skripsi. Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah Jakarta, 2011), hlm. 88.

(37)

pengujian koefisien determinasi R2 diperoleh nilai sebesar 0,839 atau sebesar 83,9 persen. Hal ini berarti bahwa derajat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah sebesar 83,9 persen.

Sedangkan, sisanya sebesar 16,1 persen disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.42

3. Zubairi (2015), yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang tahun 2005-2014” Dari hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM (X1) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sampang.

Sedangkan, pengangguran (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.43

4. Delima Putri (2014) yang berjudul “Dampak Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten” yang hasil dari penelitian semua variabel pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah berpengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Dari hasil penelitian ini dijelaskan bahwa semakin banyak jumlah unit UMKM maka semakin besar pengaruhnnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

42 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017)., hlm. 130.

43 Zubairi, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang. (Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2015)., hlm 5-6.

(38)

Hal ini menjelaskan bahwa dengan berkembangnya pertumbuhan UMKM turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.44

5. Pradnya Paramita Hapsari & Abdul Hakim, Saleh Soeaidy, (2014) “ Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah ( Studi di Pemerintahan Kota Batu)”.

Dari hasil penelitian tersebut variabel jumlah unit UKM secara parsial menghasilkan t-hitung sebesar 1.656 dan niai probabilitas 0,1285 yang menunjukkan bahwa nilai prob. > 0,05 sehingga variabel jumlah unit UKM tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Batu.45

6. Maharani Tejasari (2008), yang berjudul “Peranan Sektor Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah unit usaha, Kredit Modal Kerja dan PDB UKM secara signifikan mempunyai pengaruh yang positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Sedangkan, Kredit Investasi dan pendapatan per kapita secara signifikan berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja.

Tenaga kerja dan investasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Jumlah unit UKM secara signifikan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain

44 Delima Putri “Dampak Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten” ( Jurnal Universitas Indra prasta PGRI 2014)., hlm 1.

45 Hapsari, Pradnya Paramita & Abdul Hakim, Saleh Soeaidy, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah ( Studi di Pemerintahan Kota Batu”, Jurnal Administrasi Publik 2014 )., hlm.93.

(39)

itu, terdapat variabel yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu nilai ekspor.46

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada tahun dan tempat yang berbeda, dalam penelitian ini penulis akan melihat Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014- 2016, selanjutnya akan menganalisis Pengaruh Pertumbuhan UMKM dengan uji statistik regresi linier sederhana dan melihat bagaimana Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi.

H. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menganalisis Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi.

Secara garis besar rancangan penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

46 Maharani Tejasari “Peranan Sektor Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” (Skripsi Institut Pertanian Bogor 2008)., hlm. 61.

Pertumbuhan UMKM (X)

Pertumbuhan Ekonomi (Y)

(40)

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.47

Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah dan pedoman dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.

Ha : Terdapat Pengaruh signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun berurutan yang terdiri dari beberapa bab yaitu : Bab 1 Pendahuluan, Bab II Metode Penelitian, Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, Bab V Penutup, adapun isi masing-masing setiap dari bagian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, dan Sitematika Penulisan.

47 Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: Indeks 2008), hlm. 10.

(41)

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini di berisi tentang metode penelitian dalam penulisan skripsi.

Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang di gunakan untuk memberikan jawaban atas permasalahan penelitian yang ada.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menerangkan gambaran umum penelitian yang akan diteliti oleh penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini adalah inti dari penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.

Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, di analisis dengan menggunakan alat analisis yang telah di siapkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang kesimpulan dan berisi saran-saran yang direkomendasikan kepada pihak-pihak tertentu serta penulis mengungkapkan keterbatasan penelitian.

(42)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil da Menengah (UMKM) Provinsi Jambi, Jl. Jend. A Yani No 11, Telanaipura, Kota Jambi.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif-deskriptif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam bentuk uraian.48 Sementara metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.49

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder.

Data Sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara.50 Oleh karena itu, data sekunder ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi. Dan data

48Sayuti Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, IAIN STS Jambi Press, 2012), hlm. 195.

49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2005)., hlm.

21.

50 Sayuti Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, IAIN STS Jambi Press, 2012), hlm. 252.

(43)

pendukung lain seperti buku, jurnal, artikel, majalah, internet atau literatur-literatur pustaka lainnya.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk mendapatkan data-data tersebut, maka instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya.51 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melalui Penelitian Lapangan (Field Research), Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara survey langsung ke Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jambi untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini.52

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan.

Data-data yang telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik. Adapun model statistik yang digunakan adalah:

1. Regresi Linier Sederhana

51 Ibid., hlm. 259.

52 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014)., hlm. 401.

(44)

Metode regresi yang digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Analisis regresi linier sederhana ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi. Adapun persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:53

Y = α + β X + e Keterangan :

α = Konstanta

β = Koefisien regresi variabel pertumbuhan UMKM Y = Pertumbuhan Ekonomi (Variabel dependen) X = pertumbuhan UMKM (Variabel Independen) e = Tingkat Error

Sesuai dengan rancangan kerangka berfikir tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel independen yaitu pertumbuhan UMKM (X) yang mempengaruhi variabel dependen pertumbuhan ekonomi (Y).

2. Uji T

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependent. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:54

53 Ibid., hlm. 265.

54 Ibid., hlm. 267.

(45)

a) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternative:

Ho : = 0, artinya variabel Pertumbuhan (UMKM) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Ha : ≠ 0, artinya variabel Pertumbuhan (UMKM) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

b) Level of significance α = 0,05:

Derajat kebebasan (dk): k; n-1-k t tabel = t (α/2; n-1-k)

c) Kriteria dan aturan pengujian

Ha diterima apabila = t tabel < t hitung HO ditolak apabila = t hitung > t tabel

d) Kesimpulan: Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat ditentukan apakah Ho diterima atau ditolak.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas (Pertumbuhan UMKM) dalam menjelaskan variabel terikat (Pertumbuhan Ekonomi).55

F. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi Operasional Variabel adalah variabel penelitian di maksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisa. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan

55 Ibid., hlm. 268.

(46)

menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian ini. Variabel penelitian terdiri dari duan macam, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

Pada penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independent (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).56 Jadi variabel ini sifatnya menerangkan dan mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Variabel bebas juga memiliki nilai yang tidak tergantung pada variabel lainnya.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang manjadi akibat, karena adanya variabel bebas.57

56 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014)., hlm. 59.

57 Ibid.,

(47)

Tabel 3

Definisi Operasional Variabel

Jenis Variabel Indikator Definisi Variabel Variabel Dependent

( Y )

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Daerah adalah proses meningkatnya pendapatan yang dihasilkan oleh sektor-sektor yang ada di daerah.

Pertumbuhan Ekonomi Daerah dalam penelitian ini adalah jumlah PDRB Atas Dasar Konstan menurut Kabupaten / Kota Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.

Variabel Independent ( X )

Jumlah Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM )

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha produktif yang berdiri sendiri milik perseorangan / badan usaha milik perorangan. UMKM dalam penelitian ini adalah jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setiap Kabupaten / Kota Daerah Provinsi Jambi tahun 2014- 2016.

(48)

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Wilayah Provinsi Jambi

Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 00 45’ sampai 20 45’

lintang selatan dan antara 1010 10’ sampai 1040 55’ bujur timur. Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Luas Wilayah Provinsi Jambi 53.435 Km2 dengan luas daratan 50.160,05 Km2 dan luas perairan sebesar 3.274,95 Km2 terdiri dari:

Kabupaten/Kota Luas Wilayah

Kabupaten Kerinci 3.355,27 Km2 (6,69%) Kabupaten Merangin 7.679 Km2 (15,31%) Kabupaten Sarolangun 6.184 Km 2 (12,33%) Kabupaten Batanghari 5.804 Km2 (11,57%) Kabupaten Muaro Jambi 5.326 Km2 (10,62%) Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445 Km2 (10,86%) Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.649,85 Km2 (9,27%)

Kabupaten Tebo 6.461 Km2 (12,88%)

Kabupaten Bungo 4.659 Km2 (9,29%)

Kota Jambi 205,43 Km2 (0,41%)

Kota Sungai Penuh 391,5 Km2 (0,78%)

(49)

Luas wilayah terbesar di Provinsi Jambi berada di Kabupaten Merangin sebesar 7.679 Km2 atau sebesar 15,31 persen dari total luas wilayah Provinsi Jambi, diikuti oleh Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun masing-masing sebesar 6.461 Km2 dan 6.184 Km2.

Secara administratif, jumlah kecamatan dan desa/kelurahan di Provinsi Jambi tahun 2016 sebanyak 141 kecamatan dan 1.562 desa/kelurahan, dimana jumlah kecamatan terbanyak berada di Kabupaten Merangin yaitu 24 kecamatan, sedangkan jumlah desa/kelurahan terbanyak berada di Kabupaten Kerinci yaitu 285 desa/kelurahan.

B. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UMKM

Pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kemiskinan atau penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diharapkan mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian.

Dalam membangun Provinsi Jambi Pemerintah Daerah telah menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut :

1. Visi

“Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang Maju, Mandiri dan Tanguh serta berdaya saing dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan di Provinsi Jambi”.

Untuk tetap eksis dan unggul dalam suatu tahapan yang konsisten, konsekuen dan berkelanjutan, maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

(50)

Menengah harus meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorentasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang dituangkan dalam “ Visi “.58

2. Misi

Agar Misi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong alokasi sumber daya diseluruh unsur organisasi, maka dirumuskan misi Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jambi Jambi, yang didalamnya mengandung tujuan organisasi serta sasaran yang ingin dicapai selain sebagai penjabaran dari Visi.

Adapun misi Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Jambi adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Usaha Koperasi.

2. Meningkatkan Kapasitas Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah 3. Meningkatkan Fasilitas Pembiayaan untuk Koperasi dan UMKM.

4. Meningkatkan Pengendalian Kualitas Koperasi dan UMKM.59 3. Tugas dan Kewajiban

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan menengah.60

4. Fungsi

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan menengah.

58 Rencana Strategi Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Jambi., hlm 28.

59 Ibid., hlm 29.

60 Ibid., hlm. 25

(51)

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.61

5. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, maka susunan organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut:62

61 Ibid,. hlm.26.

62 Ibid,. hlm. 19.

(52)

Gambar 2

Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi

Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah terdiri dari :63

63 Ibid., hlm. 18.

KEPALA

SEKRETARIS

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG PEMBERDAYAAN

KOPERASI

SEKSI MONITORING,

EVALUASI, PELAPORAN DAN

DATA KOPERASI DAN UKM

SEKSI PENGEMBANGAN PENGUATAN DAN PERLINDUNGAN SEKSI PENILAIAN

KESEHATAN KOPERASI

SEKSI PENERAPAN PERATURAN DAN

SANKSI SEKSI PEMERIKSAAN KELEMBAGAAN

DAN USAHA BIDANG PENGAWASAN DAN

PEMERIKSAAN

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET

SUB BAGIAN PERENCANAAN

PROGRAM

BIDANG PERIZINAN DAN KELEMBANGAAN

SEKSI PERIZINAN

SEKSI PENINGKATAN KUALITAS SDM

KOPERASI SEKSI FASILITAS USAHA

KOPERASI SEKSI

KELEMBAGAAN KELOMPOK

JABATAN FUNSIONAL

BIDANG PEMBERDAYAAN

USAHA KECIL

SEKSI FASILITAS USAHA

KECIL

SEKSI PENINGKATAN

KUALITAS KEWIRAUSAHAAN

SEKSI PENGEMBANGAN,

PENGUAT, DAN PERLINDUNGAN

UPTD

(53)

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Program;

c. Bidang Perizinan dan Kelembagaan : 1. Seksi Perizinan

2. Seksi Kelembagaan

3. Seksi Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Dara Koperasi dan UKM b. Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan :

1. Seksi Penilaian Kesehatan dan Pemeriksaan 2. Seksi Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha 3. Seksi Penerapan Peraturan dan Sanksi c. Bidang Pemberdayaan Koperasi :

1. Seksi Fasilitas Usaha Koperasi

2. Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi

3. Seksi Pengembangan Penguatan dan Perlindungan d. Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil :

1. Seksi Fasilitas Usaha Kecil

2. Seksi Pengembangan, Penguat, dan Perlindungan 3. Seksi Peningkatan Kualitas Kewirausahaan e. UPTD Badiklat KUMKM membawahi :

1. Sub Bagian Tata Usaha f. Jabatan Fungsional

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan penggunaan ekstrak daun beluntas terhadap persentase bobot potongan karkas bagian dada dan punggung ayam pedaging tidak menunjukkan perbedaan, sedangkan penggunaan

memprediksi earnings akuntansi pada masa depan dan (Evans et al., 2014) juga menunjukkan bahwa informasi forward-looking termasuk pengukuran ANW telah

Hasil pengujian menunjukan variabel jender dan usia tidak terkonfirmasi mempengaruhi intensi kewirausahaan sedangkan latar pendidikan ekonomi dan bisnis dan

Dari definisi manajemen menurut beberapa pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang digunakan untuk

Proses pembelajaran mahārah al-istimā‟ (keterampilan menyimak) pada mata pelajaran bahasa Arab memerlukan metode, teknik dan media pembelajaran yang tepat demi

Kegiatan ini bertujuan mengetahui minat dan kemampuan para siswa Sekolah Mengengah Atas/ Kejuruan sebagai peserta Lomba Musik Kreatif Tingkat SMA/K se-

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari