• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C NEGERI DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C NEGERI DENPASAR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C

NEGERI DENPASAR

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH :

OCTAVIA DEVA PUTRI BELIA NIM. 1002105024

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2014

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Octavia Deva Putri Belia

NIM : 1002105024

Fakultas : Kedokteran Universitas Udayana Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar- benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Denpasar, Juli 2014 Yang membuat pernyataan

(Octavia Deva Putri Belia)

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C

NEGERI DENPASAR

Untuk Memenuhi Persyaratan Memenuhi Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH :

OCTAVIA DEVA PUTRI BELIA NIM. 1002105024

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN UNTUK DIUJI

Pembimbing Utama

I Ketut Suardana, S.Kp., M.Kes NIP.196509131989031002

Pembimbing Pendamping

Ns. Kadek Eka Swedarma, S.Kep NIP.198105102010121003

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI DENGAN JUDUL:

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C

NEGERI DENPASAR

OLEH :

OCTAVIA DEVA PUTRI BELIA NIM. 1002105024

TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI PADA HARI :...

TANGGAL :...

TIM PENGUJI:

1.

I Ketut Suardana, S. Kp., M. Kes

(Ketua) ……….

2.

Ns. Kadek Eka Swedarma, S. Kep

(Sekretaris) ……….

3. Ns. Made Rini Damayanti, S. Kep., MNS (Pembahas) ……….

MENGETAHUI

KATA PENGANTAR DEKAN

FK UNIVERSITAS UDAYANA

Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K). M.Kes NIP. 19530131 1980031 004

KETUA

PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA

Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF NIP. 19501231 198003 1015

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat penyelesaikan skripsi berjudul Pengalaman Keluarga dalam Merawat Anak dengan Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Denpasar.

Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai bantuan, petunjuk, saran, serta masukan penulis peroleh dari banyak pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:

1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K). M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberikan penulis kesempatan menuntut ilmu di PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF sebagai ketua PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang memberikan pengarahan dalam proses pendidikan.

3. I Ketut Suardana, S.Kp., M.Kes, sebagai pembimbing utama yang telah memberikan bantuan, sehingga dapat menyelesaikan proposal ini tepat waktu.

4. Ns. Kadek Eka Swedarma, S.Kep, sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan bantuan, sehingga dapat menyelesaikan proposal ini tepat waktu.

5. Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Denpasar yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian di SLB C Negeri Denpasar.

6. Orang tua dan rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan, atas dukungan dalam penulisan proposal ini.

(6)

vi

7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, semoga proposal ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan dunia keperawatan dan pengetahuan secara luas.

Denpasar, Juli 2014

Penulis

(7)

vii

ABSTRAK

Belia, Octavia Deva Putri. 2014. Pengalaman Keluarga dalam Merawat Anak dengan Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Denpasar. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Denpasar. Pembimbing (1) I Ketut Suardana, S.Kep, M.Kp; (2) Ns. Kadek Eka Swedarma, S.Kep.

Retardasi mental merupakan keterbatasan substansial yang ditandai dengan terbatasnya fungsi kecerdasan otak dengan IQ dibawah rata-rata (IQ 70 atau kurang) dan gangguan dalam perilaku adaptif. Tanda gejala yag muncul antara lain adanya keterlambatan dalam berguling, duduk, merangkak, kesulitan dalam berbicara, dan dalam pemenuhan aktivitasnya. Keluarga sering merasa tidak dapat menerima kenyataan dengan kondisi anaknya dan membuat mereka tidak melakukan tindakan dan perawatan yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan secara mendalam mengenai pengalaman keluarga dalam merawat anak dengan retardasi mental di SLB C Negeri Denpasar. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan partisipan menggunakan purposive sampling dengan besar sampel empat orang dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam. Analisis data menggunakan analisis data induktif dan pengolahan data menggunakann analisis tematik. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa respon psikologis terhadap keberadaan anak retardasi mental didasarkan pada penerimaan kenyataan memiliki anak retardasi mental tidaklah mudah. Keluarga mengungkapkan anak mereka tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri dan mereka harus membantu dalam pemenuhan kebutuhannya. Keluarga menjelaskan dan memberikan contoh sebelum kegiatan, hal ini dapat membantu anak dalam mempelajari kegiatannya.

Dukungan dari teman terdekat dapat membuat mereka merasa beban yang dirasakan menjadi ringan. Dalam upaya perawatan anak retardasi mental, keluarga juga menemui beberapa hambatan antara lain dari faktor psikologis, factor anak, factor keuangan, factor keluarga, stigma, dan factor sarana. Keluarga juga memiliki harapan terhadap peningkatan dari kemandirian anak yang ditunjukkan dengan perubahan sikap dan perilaku anak.

Kata kunci: Anak retardasi mental, keluarga, pengalaman dalam merawat

(8)

viii

ABSTRACT

Belia, Octavia Deva Putri. 2014. Experience of Parents in Caring Children with Mental Retardation at SLB C in Outstanding School in Denpasar. Final Assigment, Nursing Science Department, Medical Faculty, Udayana University of Denpasar. Advisor (1) I Ketut Suardana, S.Kep. M.Kp; (2) Ns. Kadek Eka Swedarma, S.Kep.

Mental retardation is a mental condition with the characteristic of Quetient Intellegencia level (IQ) below average and adaptive behavior disturbance. The most common mental retardation signs are ability of rolling over, sitting up, crawling, difficulty in speaking, and slow in mastering their daily activity.

Families are often unable to accept the reality with their children condition that make them take no action and improper care. The aim of this study was to describe about some family experiences in caring their children with mental retardation. This study was conducted using a descriptive qualitative method, and this research was conducted at SLB C in Denpasar. There were four participant that selected by using purposive sampling and the data collection with in-depth interview, the interview was recorded and analyzed by using inductive data analysis and data processing using thematic analysis. As a result of this study found that the psychological response from families who have children with mental retardation is not easy. The parent said that the children have difficulties to perform their own activities, they have to provide assistance and training that can help the children have the ability to perform their activities individually. Supports from other are needed. In effort to mentally retard child care faily encounter obstacles such as barrier from psychological factors, children factors, financial factors, family factors, stigma, and vehicle factors. The parents hope there will be an individual ability of the children to perform their own activities and got a willingness to learn how their self activities individually.

Keyword: Children with mental retardation, experience to care, family

(9)

ix

RINGKASAN

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C NEGERI DENPASAR

(Studi Kualitatif Fenomenologi di Kota Denpasar) OCTAVIA DEVA PUTRI BELIA (1002105024)

Tunagrahita atau retardasi mental merupakan keterbatasan substansial dalam memfungsikan diri yang ditandai dengan terbatasnya fungsi kecerdasan otak dengan IQ dibawah rata-rata (IQ 70 atau kurang) dan keterbatasan dalam melakukan adaptasi, merawat diri, menyesuaikan dalam kehidupan dirumah, pemanfaatan sarana umum, dan dalam dunia akademik (Napolion, 2010).

Berdasarkan data Departemen Pendidikan Nasional terdapat 4.253 anak dengan retardasi mental yang terdaftar di seluruh sekolah luar biasa pada tahun 2009.

Gray (2003) menyatakan bahwa ibu akan merasa bersalah dan menjadi depresi dengan kecacatan yang dialami oleh anaknya. Ibu akan merasa lebih stress dan emosional dibandingkan dengan ayah dikarenakan ayah lebih rasional dalam berpikir dan bertindak, serta ayah memiliki waktu yang lebih minimal dalam merawat anak dibandingkan dengan ibu (Pitryasari, 2009).

Anak dengan retardasi mental memerlukan perhatian khusus dalam pengawasan dan bimbingan. Membentuk kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan ADL dari anak dengan retardasi mental tidak dapat terjadi dengan spontan atau cepat. Melatih kemampuan seperti itu merupakan salah satu tugas dari orang tua. Keluarga yang memiliki anak dengan retardasi mental mempunyai berbagai permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan anggota keluarganya termasuk juga berpengaruh pada peran dan fungsi setiap anggota keluarga.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara keluarga dalam merawat anak dengan retardasi mental termasuk respon psikologis keluarga, hambatan yang dirasakan, dan harapan keluarga untuk anaknya yang mengalami retardasi

(10)

x

mental. Sedangkan manfaat dari penelitian ini berkontribusi secara teoritis pada pengembangan ilmu keperawatan, dan secara praktis sebagai sumber informasi bagi perawat keluarga dan perawat komunitas tentang pengalaman keluarga dalam merawat anak retardasi mental.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument yaitu peneliti sendiri. SLB C Negeri Denpasar, dipilih sebagai tempat penelitian karena dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, SLB C Negeri Denpasar memiliki siswa retardasi mental usia sekolah terbanyak di Denpasar.

Besarnya sampel dianggap telah memadai apabila telah terjadi saturasi data.

Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam pada partisipan (indepth interview). Pengumpulan data dilakukan pada minggu keempat bulan April sampai dengan minggu kedua bulan Mei 2014. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan metode Colaizz’s.

Hasil penelitian ini didapatkan partisipan sebanyak empat orang. Tema yang didaptkan dari hasil penelitian ini berjumlah 9 tema. Upaya keluarga dalam merawat anak retardasi mental didaptkan 3 tema yaitu mengenal retardasi mental, upaya mencari bantuan kesehatan, dan upaya mencari bantuan lain. Sistem pendukung keluarg dalam merawat anak retardasi mental didapatkan tema dukungan sosial keluarga. Respon awal keluarga terhadap keberadaan anak retardasi mental didapatkan tema respon psikologis. Cra keluarga dalam merawat anak retardasi mental didapatkan tema perawatan pada anak retardasi mental.

Hambatan yang dirasakan keluarga selama merawat anak retardasi mental didapatkan tema sumber hambatan yang dirasakan. Harapan keluarga tterhadap anak didapatkan tema kemandirian anak dan kepedulian pemerintah.

Pembahasan yang dilakukan pada hasil penelitian ini dibandingkan atau didukung oleh penelitian dan teori yang ada. Penelitian ini dapat menggambarkan

(11)

xi

tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (1998), yaitu mengenal masalah kesehatan pada setiap anggota keluarganya, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat setelah mengetahui masalah kesehatannya, melakukan perawatan pada anggota keluarganya yang mengalami sakit, memodifikasi lingkungan untuk menunjang keberhasilan perawatan, menggunakan fasilitas kesehatan yang ada seperti rumah sakit.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan anak retardasi mental menimbulkan respon yang berbeda-beda pada setiap keluarga. Sebagian besar keluarga akan merasa sedih akan kondisi yang dialami anaknya. Selama merawat anak retardasi mental keluarga mempunyai cara yang berbeda-beda untuk pemenuhan ADL dari anak. Hambatan yang dirasakan juga muncul selama merawat anak, seperti faktor keuangan, emosi anak, bahkan sampai menimbulkan stigma negatif dari masyarakat sekitar. Keluarga juga mempunyai harapan yang besar untuk kemandirian anak. Saran yang dapat diberikan yaitu untuk orang tua agar lebih berusaha dalam merawat anaknya dan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian kuantitatif hubungan antara dukungan sosial terhadap tingkat stress orang tua yang memiliki anak retardasi mental.

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RINGKASAN PENELITIAN ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SKEMA ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Keluarga ... 11

2.1.1 Pengertian Keluarga ... 11

2.1.2 Peran dan Fungsi Keluarga ... 12

2.1.3 Tugas Perkembangan dan Tugas Kesehatan Keluarga ... 14

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluarga sebagai Caregiver ... 15

2.1.5 Dukungan bagi Keluarga dengan Anak Retardasi Mental ... 17

2.1.6 Beban Keluarga dalam Merawat Anak Retardasi Mental ... 17

2.1.7 Stigma Masyarakat tentang Anak Retardasi Mental ... 19

2.2 Konsep Retardasi Mental ... 19

2.2.1 Pengertian Retardasi Mental ... 19

2.2.2 Diagnosis Retardasi Mental ... 20

2.2.3 Etiologi Retardasi Mental ... 21

2.2.4 Tanda dan Gejala Retardasi Mental ... 24

2.2.5 Klasifikasi Retardasi Mental ... 24

2.2.6 Upaya yang dapat dilakukan pada Anak Retardasi Mental ... 28

2.3 Pengalaman Keluarga dalam Merawat Anak dengan Retardasi Mental ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitan ... 35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

3.3 Instrument Penelitian ... 37

(13)

xiii

3.4 Sampel Sumber Data ... 38

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.6 Pertimbangan Etik ... 42

3.7 Teknik Analisa Data ... 43

3.8 Pengujian Keabsahan Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Proses Penelitian ... 50

4.2 Karakteristik Partisipan ... 52

4.3 Tema ... 56

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Interpretasi Hasil penelitian ... 75

5.1.1 Upaya yang dilakukan Keluarga dalam Merawat anak Retardasi Mental ... 75

5.1.2 Sistem Pendukung Keluarga dalam Upaya Merawat Anak Retardasi Mental ... 81

5.1.3 Respon Awal Keluarga terhadap Keberadaan Anak Retardasi Mental ... 83

5.1.4 Cara Keluarga dalam Merawat Anak Retardasi Mental ... 85

5.1.5 Hambatan yang dirasakan keluara selama merawat anak Retardasi Mental ... 87

5.1.6 Harapan Keluarga terhadap Anak Retardasi Mental... 89

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 91

5.3 Implikasi Penelitian ... 93

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 95

6.2 Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel. 1 Kriteria Diagnosis Retardasi Mental ... 27 Tabel. 2 Karakteristik Level Retardasi Mental Anak Usia Sekolah... 27 Tabel. 3 Data Partisipan ... 53

(15)

xv

DAFTAR SKEMA

Skema 4.3.1. Upaya yang dilakukan keluarga dalam merawat anak

retadasi mental ... 58 Skema 4.3.2. Sistem pendukung keluarga dalam merawat anak

retardasi mental ... 62 Skema 4.3.3. Respon keluarga terhadap keberadaan anak retardasi

mental ... 64 Skema 4.3.4. Cara Keluarga dalam merawat anak retardasi mental ... 67 Skema 4.3.5. Hambatan yang dirasakan keluarga selama merawat anak retardasi mental ... 71 Skema 4.3.6. Harapan keluarga terhadap anak retardasi mental ... 73

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Anggaran Biaya Penelitian

Lampiran 3. Surat Persetujuan Menjadi Partisipan Lampiran 4. Penjelasan Penelitian

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Lampiran 6. Tabel Perumusan Tema Lampiran 7. Catatan Lapangan (field note) Lampiran 8. Ijin Melakukan Studi Pendahuluan Lampiran 9. Permohonan Data

Lampiran 10. Rekomendasi Penelitian Kesbangpol Provinsi Bali Lampiran 11. Ijin Rekomendasi Penelitian Kesbangpol Kota Denpasar

Lampiran 12. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian di SLB C Negeri Denpasar

Lampiran 13. Lembar Konsultasi

Lampiran 14. Dokumentasi Tempat Wawancara

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

AAMD : American Association in Mental Deficiency ADHD : Attention Deficit Hyperactivity Disorder

ADL : Activity Daily Living

DDST : Denver Developmental Screening Test

DSM-IV : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 4th Edition

FAS : Fetal Alcohol Syndrome

IQ : Intellegencia Question

TK : Taman Kanak-kanak

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas

SLB : Sekolah Luar Biasa

WHO : World Health Organization

WISC-III : Wechsler Intelligence Scale for Children-III

(18)

18

(19)

19

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pengukuran adalah untuk menentukan nilai besaran ukur. Yang dimaksud dengan proses pengukuran adalah suatu proses yang meliputi spesifikasi besaran ukur,

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri

fasilitas Tax Holiday , maka tarif pajak akan menjadi lebih rendah dari tarif pajak yang seharusnya berlaku (dalam hal pemberian Tax Holiday diberikan dalam

Kesimpulan penelitian ini adalah: Pertama: Praktek pengobatan supranatural di YPS Serang lebih bersifat fisik dengan melakukan gerakan pijatan terhadap pasiennya secara

Dengan kebutuhan mendatang dari sumber daya alam dan lahan dalam persaingan yang terus menerus dengan perusahaan-perusahaan kayu dan keterbatasan lain adalah penting bagi

Dengan cara yang sama perkiraan harga alat proses yang lainya dapat dilihat dalam tabel LE-3 dan tabel LE-4 untuk perkiraan harga peralatan utilitas pada Pabrik Kelapa Sawit..

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

Dari segi agama, bangunan sakaroras merupakan unsur penting bangunan perumahan arsitektur tradisional Bali yang paling dominan dipergunakan sebagai tempat