• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN SEMINAR DAN TESIS. Tim Penyusun :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN SEMINAR DAN TESIS. Tim Penyusun :"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

SEMINAR DAN TESIS

Tim Penyusun : Akhmad Taufiq Mukti Ahmad Shofy Mubarak Woro Hastuti Satyantini

Endang Dewi Masithah Sri Subekti

Mochammad Amin Alamsjah

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2020

(2)
(3)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan BUKU PEDOMAN SEMINAR DAN TESIS ini dapat terselesaikan. Buku ini sangat diperlukan bagi mahasiswa dan Dosen Pembimbing untuk membantu perencanaan, pengusulan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian (Tesis) oleh mahasiswa. Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk keseragaman dalam format dan cara penulisan serta penyusunan Usulan Penelitian, Seminar, Tesis, dan Artikel Ilmiah Tesis serta mengatur dan menuntun proses pelaksanaan Penelitian dan Seminar oleh Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Kami haturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun materiil hingga selesainya penyusunan buku pedoman ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih belum sempurna, sehingga memungkinkan untuk dilakukan penyempurnaan di masa-masa mendatang. Kami sangat berterima kasih pada semua pihak atas masukan dan saran yang dapat meningkatkan kesempurnaan buku pedoman ini. Akhirnya, semoga buku pedoman ini bermanfaat dan memenuhi harapan mahasiswa dan Dosen Pembimbing dalam peningkatan proses belajar mengajar (PBM) pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya, khususnya kelancaran dan keberhasilan Penelitian, Seminar dan Tesis, sehingga mempermudah dan mempercepat kelulusan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Surabaya, 2 Agustus 2020

Tim Penyusun

(4)
(5)

Halaman

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

PEDOMAN PENULISAN TESIS ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 3

BAB II KETENTUAN PENULISAN USULAN PENELITIAN, TESIS, DAN ARTIKEL ILMIAH TESIS ... 5

2.1 Ketentuan Umum ... 5

2.1.1 Jenis Kertas ... 5

2.1.2 Pengetikan ... 5

2.1.3 Nomor Halaman ... 5

2.1.4 Ilustrasi ... 5

2.1.5 Pemisahan Kata ... 6

2.2 Ketentuan Khusus ... 6

2.2.1 Bagian Awal ... 6

A. Sampul Depan ... 6

B. Sampul Judul ... 7

C. Lembar Pengesahan ... 7

D. Lembar Persetujuan ... 7

E. Ringkasan ... 7

F. Summary ... 7

G. Pengantar ... 8

H. Ucapan Terima Kasih ... 8

I. Daftar Istilah / Singkatan ... 8

J. Daftar Isi ... 8

K. Daftar Tabel ... 8

L. Daftar Gambar ... 8

M. Daftar Lampiran ... 9

2.2.2 Bagian Isi ... 9

A. Pendahuluan ... 9

B. Tinjauan Pustaka ... 9

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 9

D. Metodologi ... 10

E. Hasil dan Pembahasan ... 10

F. Simpulan dan Saran ... 10

2.2.3 Bagian Akhir ... 10

A. Daftar Pustaka ... 10

B. Lampiran ... 10

BAB III CARA PENULISAN ISI USULAN PENELITIAN, TESIS, DAN ARTIKEL ILMIAH TESIS ... 13

3.1 Angka dan Singkatan ... 13

3.2 Cetak Miring (Italic) ... 13

3.3 Kesimetrisan ... 14

3.4 Judul ... 14

3.5 Huruf Besar ... 14

3.6 Pemisahan Kata ... 14

3.7 Konsistensi ... 14

3.8 Tabel dan Gambar ... 14

(6)

3.9.1 Tata Bahasa dan Ejaan ... 15

3.9.2 Bahasa Asing ... 15

3.10 Alinea ... 16

3.11 Pengutipan Bahan Pustaka ... 16

3.12 Daftar Pustaka ... 19

3.13 Lampiran ... 19

3.14 Peta, Denah atau Sketsa ... 19

PEDOMAN PENYUSUNAN TESIS ... 21

BAB IV CARA PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN ... 23

4.1 Sampul Depan ... 23

4.2 Sampul Judul ... 23

4.3 Lembar Pengesahan ... 23

4.4 Pengantar ... 27

4.5 Ucapan Terima Kasih ... 27

4.6 Daftar Istilah / Singkatan ... 27

4.7 Daftar Isi ... 27

4.8 Daftar Tabel ... 28

4.9 Daftar Gambar ... 28

4.10 Daftar Lampiran ... 28

4.11 Isi Usulan Penelitian ... 23

4.11.1 Pendahuluan ... 23

A. Judul ... 23

B. Latar Belakang ... 23

C. Perumusan Masalah ... 23

D. Tujuan ... 24

E. Manfaat ... 24

4.11.2 Tinjauan Pustaka ... 24

4.11.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 24

4.11.4 Metodologi ... 24

A. Tempat dan Waktu ... 24

B. Materi Penelitian ... 25

C. Metode Penelitian ... 25

a. Rancangan Penelitian ... 25

b. Prosedur Kerja ... 25

c. Parameter ... 25

d. Analisis Data ... 25

D. Jadual Pelaksanaan Penelitian ... 25

4.12 Daftar Pustaka ... 26

4.13 Lampiran ... 26

BAB V CARA PENYUSUNAN TESIS ... 27

5.1 Bagian Awal ... 27

5.1.1 Sampul Judul ... 27

5.1.2 Lembar Pengesahan ... 27

5.1.3 Lembar Persetujuan ... 27

5.1.4 Ringkasan ... 27

5.1.5 Summary ... 27

5.1.6 Pengantar ... 27

(7)

5.1.8 Daftar Istilah / Singkatan ... 27

5.1.9 Daftar Isi ... 27

5.1.10 Daftar Tabel ... 28

5.1.11 Daftar Gambar ... 28

5.1.12 Daftar Lampiran ... 28

5.1.13 Lain-lain ... 28

5.2 Bagian Isi ... 28

5.2.1 Pendahuluan ... 28

5.2.2 Tinjauan Pustaka ... 28

5.2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 28

5.2.4 Metodologi ... 28

5.2.5 Hasil dan Pembahasan ... 28

5.2.6 Simpulan dan Saran ... 29

5.3 Bagian Akhir ... 29

5.3.1 Daftar Pustaka ... 29

5.3.2 Lampiran ... 29

BAB VI CARA PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH TESIS ... 31

6.1 Halaman Judul ... 31

6.2 Halaman Pengesahan ... 31

6.3 Isi Artikel Ilmiah ... 31

6.3.1 Judul ... 31

6.3.2 Nama Penulis ... 31

6.3.3 Abstrak ... 31

6.3.4 Pendahuluan ... 31

6.3.5 Metodologi ... 31

6.3.6 Hasil dan Pembahasan ... 32

6.3.7 Simpulan dan Saran ... 32

6.3.8 Daftar Pustaka ... 32

6.3.9 Lampiran ... 32

Lampiran ... 33

(8)
(9)
(10)

BAB I PENDAHULUAN

Mahasiswa pascasarjana (magister) dalam rangka penyelesaian studi dan salah satu persyaratan dalam menempuh Ujian Magister pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya diwajibkan menulis karya ilmiah.

Karya ilmiah merupakan suatu karangan ilmiah yang penulisannya berdasarkan kenyataan ilmiah yang diperoleh oleh mahasiswa pascasarjana (magister) dari kegiatan penelitian atau kajian ilmiah. Tata cara penulisan dan penyusunan karya ilmiah yang terdiri dari penulisan dan penyusunan Usulan Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Tesis disesuaikan dengan pedoman penulisan dan penyusunan karya ilmiah yang berlaku pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

1. USULAN PENELITIAN adalah kegiatan akademik yang direncanakan dan disusun menurut kaidah penelitian ilmiah agar dapat digunakan sebagai pedoman penelitian untuk Tesis.

Usulan Penelitian juga merupakan karya tulis ilmiah dalam perencanaan penelitian Tesis yang disusun dalam rangka menjadi panduan kelancaran dan keshahihan penelitian Tesis yang akan dilaksanakan.

2. TESIS adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang memenuhi kaidah penelitian ilmiah dan persyaratan metodologi disiplin ilmu dalam rangka menyelesaikan beban studi untuk memperoleh gelar magister. Tesis juga merupakan karya tulis ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian atau kajian ilmiah terhadap berbagai permasalahan yang belum diketahui dan/atau mempertajam permasalahan yang telah diketahui untuk dirumuskan dan dapat digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis untuk penelitian berikutnya.

3. ARTIKEL ILMIAH TESIS adalah suatu karya ilmiah yang merupakan tulisan singkat dari Karya Ilmiah Tesis dengan mengikuti kaidah ilmiah yang berlaku.

4. ARTIKEL ILMIAH PUBLIKASI adalah suatu karya ilmiah yang ditulis mengikuti kaidah ilmiah dan siap direview serta dipublikasikan sesuai panduan atau pedoman jurnal ilmiah yang berlaku.

Beberapa hal penting dan utama yang perlu diketahui dan dilakukan oleh setiap mahasiswa magister dalam penulisan karya ilmiah yang baik, antara lain yaitu:

1. Penguasaan tata cara dan metodologi ilmiah serta mengikutinya dengan jujur. Setiap mahasiswa harus dapat membedakan antara kenyataan dengan harapan dan prinsip-prinsip yang sudah diterima dengan dugaan yang belum diketahui.

2. Bebas dalam menyatakan kenyataan atau kesimpulan yang diperoleh tanpa ada tekanan.

3. Konsistensi, yaitu seragam dalam seluruh penulisan mulai awal hingga akhir, satu istilah harus mempunyai satu pengertian dan/atau sebaliknya, satu pengertian hanya

(11)

menggunakan satu istilah dalam penulisannya. Konsistensi itu juga meliputi cara penyusunan bagian kepustakaan atau referensi, dan lain sebagainya.

4. Penulisan karya ilmiah harus memenuhi syarat penggunaan bahasa, ejaan tata bahasa, dan istilah yang umum digunakan dalam Bahasa Indonesia yang telah disempurnakan (EYD).

5. Mahasiswa sebagai penulis bertanggung jawab penuh atas isi dan susunan penulisan Tesis, baik Usulan Penelitian, Tesis, Artikel Ilmiah Tesis, maupun Artikel Ilmiah Publikasi.

(12)

BAB II

KETENTUAN PENULISAN USULAN PENELITIAN, TESIS. DAN ARTIKEL ILMIAH TESIS

2.1 Ketentuan Umum

Ketentuan umum penulisan karya ilmiah, yaitu Usulan Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Tesis meliputi: kertas, pengetikan, nomor halaman, illustrasi, dan pemisahan kata.

2.1.1 Kertas

Kertas yang digunakan adalah HVS A4 dengan bobot minimal 70 gram. Penggandaan atau fotokopi harus baik dan jelas. Cetak hard cover untuk sampul Tesis terdiri dari tiga lapis, yaitu lapisan luar menggunakan kertas buffalo atau linen tebal, lapisan tengah menggunakan kertas karton warna putih, dan lapisan dalam adalah kertas putih. Cetak soft cover untuk sampul Usulan Penelitian dan Artikel Ilmiah Tesis dicetak satu lapis menggunakan kertas buffalo atau linen. Sampul cover untuk Usulan Penelitian, Tesis, maupun Artikel Ilmiah Tesis adalah berwarna biru tua.

2.1.2 Pengetikan

Pengetikan pada komputer menggunakan huruf Times New Roman dan font size 12. Tinta printer berwarna hitam jelas dan baik. Naskah diketik berjarak 1,5 spasi dengan batas 4 cm dari tepi kiri dan 3 cm masing-masing dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Pengetikan harus lurus batas tepi kiri dan tepi kanan. Penulisan paragraf atau alinea baru dimulai ketukan keenam atau menggunakan Tab (huruf keenam di bawahnya). Kata yang diulang ditulis lengkap menggunakan tanda penghubung (-), seperti masing-masing, terus-menerus, dan seterusnya.

2.1.3 Nomor Halaman

Nomor halaman diawali dari halaman judul sampul cover menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya), sedangkan bagian isi dimulai pada BAB I PENDAHULUAN menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya) dan diketik di bagian kanan bawah dan berjarak 2 cm dari tepi bawah kertas. Halaman judul, halaman pengesahan, dan halaman persetujuan, serta judul bab (baik bagian awal maupun bagian isi) tidak ditulis nomor halamannya, tetapi tetap dihitung, sedangkan naskah pada halaman berikutnya diberi nomor urutnya.

2.1.4 Ilustrasi

Ilustrasi, seperti tabel dan gambar harus dibuat pada kertas naskah menggunakan tinta hitam yang jelas dan baik, termasuk penggandaannya, kecuali untuk gambar berupa skema bagan alir, denah, peta, foto, grafik, atau diagram dapat menggunakan tinta berwarna yang jelas dan baik. Huruf atau angka pada tabel dan/atau gambar harus jelas dan berukuran sama dengan huruf atau angka yang digunakan, kecuali penulisan keterangan maupun sumber penyitiran tabel dan/atau gambar (bila ada) menggunakan huruf yang lebih kecil dari huruf yang digunakan dalam naskah (font size 10).

(13)

Ilustrasi dapat ditempatkan dalam teks naskah atau lampiran (salah satu). Pada teks naskah harus ditunjukkan nomor tabel atau nomor gambar dan diletakkan pada halaman bersangkutan atau setelahnya. Tabel yang lebih dari satu halaman dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan menuliskan kata (dilanjutkan) pada akhir halaman pertama, sedangkan pada halaman berikutnya ditulis kata (lanjutan) di bagian paling atas, nama dalam kolom tabel tetap ditulis (lihat sub bab 3.8 Tabel dan Gambar).

2.1.5 Pemisahan Kata

Pemisahan kata harus dilakukan dengan benar sesuai tata bahasa dan EYD. Kata asing serta nama orang dan kata yang mengakibatkan terpisahnya huruf terakhir dari suatu kata dasar tidak diperkenankan untuk dipisah. Cara pemisahan kata pada tepi kanan kertas hendaknya menurut tata bahasa dan batas tepi kanan diusahakan selurus mungkin tanpa ada pisahan kata (tanda penghubung). Pengetikan tanda pemisah di bawah huruf terakhir tidak dibenarkan. Suku kata pada tiap akhir halaman tidak boleh diputus. Kata depan (di, ke, dan dari) yang diikuti kata kerja atau kata sifat harus diketik serangkai, seperti: dikerjakan, digunakan, dipukul, kepada, kemari, daripada, dan sebagainya, sedangkan kata depan yang diikuti kata yang fungsinya menunjukkan tempat diketik secara terpisah, seperti: di lapang, di samping, ke lapang, dari sana, dan seterusnya.

2.2 Ketentuan Khusus

Ketentuan khusus penulisan karya ilmiah, yaitu Usulan Penelitian, Tesis, dan/atau Artikel Ilmiah Tesis meliputi: bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

2.2.1 Bagian Awal

Bagian awal terdiri atas: sampul depan, sampul judul, lembar pengesahan, lembar persetujuan, ringkasan beserta kata kunci, summary beserta keywords, pengantar, ucapan terima kasih, daftar istilah atau singkatan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

A. Sampul Depan

Sampul depan (cover) sebagaimana diatur pada Ketentuan Umum Penulisan, yaitu Kertas.

Bagian tepi sampul depan (khusus Tesis) ditulis nama lengkap mahasiswa, judul Tesis, dan tahun penyusunan. Sampul depan disusun dengan memuat: judul Tesis, jenis naskah (Usulan Penelitian / Tesis / Artikel Ilmiah Tesis), Program Studi Magister, logo Unair, nama lengkap mahasiswa, kota dan provinsi asal mahasiswa, nama Fakultas, nama Universitas, dan kota diketik dengan huruf besar (kapital) dan tebal (bold). Tahun penyusunan ditulis dengan angka arab. Masing-masing diketik dengan jarak 1 spasi dengan tinta hitam, kecuali logo Universitas Airlangga (Unair) dicetak berwarna sebagaimana diatur dalam Lambang Unair. Cara menyusun tulisan harus baik, rapi, dan simetris (lihat Lampiran 1, 4, dan 13).

B. Sampul Judul

Sampul judul disusun sesuai dengan penyusunan sampul depan.

(14)

C. Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan berurutan memuat: judul Tesis,, status naskah (Usulan Penelitian / Tesis / Artikel Ilmiah Tesis), nama lengkap mahasiswa, dan NIM diketik dengan huruf kapital dan tebal, sedangkan Komisi Pembimbing dan Koordinator Program Studi (KPS) diketik huruf kapital pada awal kata. Nomor induk mahasiswa (NIM) ditulis dengan angka arab. Komisi Pembimbing untuk Tesis ada dua orang (maksimal tiga orang), nama Dosen Pembimbing Ketua terletak di sebelah kiri dan nama Dosen Pembimbing Kedua terletak di sebelah kanan serta nama KPS terletak di bawah kedua nama Komisi Pembimbing. Cara menyusun tulisan harus baik, rapi dan simetris (lihat Lampiran 2, 5, dan 14).

D. Lembar Persetujuan

Lembar persetujuan yang meliputi: status naskah (Usulan Penelitian / Tesis) setelah kolokium atau ujian, tanggal kolokium atau ujian, Panitia Penguji, nama Dosen Penguji, dan Dekan diketik huruf kapital pada awal kata. Cara menyusun tulisan harus baik, rapi dan simetris (lihat Lampiran 6 dan 7).

E. Lembar Pernyataan Orisinalitas Tesis

Kata PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS (khusus Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, ditempatkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Lembar pernyataan orisinalitas Tesis meliputi: nama mahasiswa, NIM, Program Studi Magister, alamat rumah, tanggal Kolokium, tanggal Ujian Tesis, nama Komisi Pembimbing, judul Tesis, pernyataan orisinalitas Tesis, pernyataan pendanaan penelitian (Tesis), dan pernyataan publikasi (lihat Lampiran 7).

F. Ringkasan

Kata RINGKASAN (khusus Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, ditempatkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Nama mahasiswa, judul Tesis, dan nama Komisi Pembimbing diketik berjarak 1 spasi dan ditulis 3 spasi di bawah kata RINGKASAN. Nama mahasiswa lengkap diketik huruf kapital dan nama Komisi Pembimbing lengkap dengan gelar atau titel akademisnya (tanpa gelar lainnya) diketik huruf kapital pada awal kata. Naskah ringkasan dimulai dengan alinea baru dan diketik 3 spasi di bawah judul dengan jarak 1 spasi. Panjang ringkasan maksimal terdiri dari dua halaman dan diberi kata kunci maksimal enam (6) kata yang dipisahkan dengan tanda titik koma (;) tanpa kata sambung (lihat Lampiran 8).

G. Summary

Summary (khusus Tesis) adalah ringkasan yang ditulis dalam bahasa Inggris dan cara penulisannya seperti penulisan ringkasan di atas (lihat Lampiran 9).

H. Pengantar

Kata PENGANTAR (Usulan Penelitian dan Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, ditempatkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Naskah pengantar dimulai dengan alinea baru dan diketik 3 spasi di bawah kata pengantar. Pengantar berisi puji syukur kehadirat Allah

(15)

SWT atau Tuhan Yang Maha Esa, maksud dan tujuan penyusunan karya ilmiah, isi ringkas karya ilmiah, dan harapan atas karya ilmiah (lihat Lampiran 10).

I. Ucapan Terima Kasih

Kata UCAPAN TERIMA KASIH (Usulan Penelitian dan Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, ditempatkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Naskah ucapan terima kasih dimulai dengan alinea baru dan diketik 3 spasi di bawah ucapan terima kasih. Nama orang yang ditulis dalam ucapan terima kasih harus dilengkapi dengan gelar atau titel akademisnya (bila ada) dan hendaknya disertai dengan jabatannya, bila ada (lihat Lampiran 11).

J. Daftar Istilah atau Singkatan

Kata DAFTAR ISTILAH ATAU SINGKATAN (Usulan Penelitian dan Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, ditempatkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Awal penulisan istilah atau singkatan diketik 3 spasi di bawah daftar istilah atau singkatan dengan jarak antar istilah atau/ singkatan adalah 1,5 spasi. Daftar istilah atau singkatan disusun berdasarkan urutan abjad (A, B, C, dan seterusnya), dapat dilihat pada Lampiran 12.

K. Daftar Isi

Kata DAFTAR ISI (Usulan Penelitian dan Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, diletakkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Kata halaman diketik lurus tepi kanan 3 spasi di bawah kata daftar isi. Daftar isi secara teratur dan menurut nomor halaman memuat: sampul judul, lembar pengesahan, lembar persetujuan, ringkasan, summary, pengantar, ucapan terima kasih, daftar istilah atau singkatan, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul bab, judul sub bab, judul sub sub bab, daftar pustaka, dan lampiran.

Susunan daftar isi dimulai dari batas tepi kiri kertas. Bila jumlah halaman daftar isi lebih dari satu halaman dilanjutkan pada halaman berikutnya. Jarak antar bab, antara bab dengan sub bab, dan antar sub bab adalah 1,5 spasi, sedangkan jarak antara sub bab dengan sub sub bab dan antar sub sub bab adalah 1 spasi. Judul tiap bab diketik dengan huruf kapital, judul sub bab dan sub sub bab diketik huruf kapital pada awal kata. Akhir setiap judul dihubungkan dengan nomor halaman tanpa tanda apapun (lihat Lampiran 13).

L. Daftar Tabel

Kata DAFTAR TABEL (Usulan Penelitian dan Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, diletakkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Kata tabel diketik lurus tepi kiri kertas dan 3 spasi di bawah kata daftar tabel. Kata halaman diketik lurus tepi kanan kertas dan sejajar dengan kata tabel. Jarak antar judul tabel adalah 1,5 spasi. Apabila judul tabel lebih dari dua baris, maka jarak antar baris adalah 1 spasi. Akhir setiap judul dihubungkan dengan nomor halaman tanpa tanda apapun. Akhir kata setiap baris judul tabel harus diketik rapi sampai batas sebelah kiri kata halaman (Lampiran 14).

M. Daftar Gambar

(16)

Pengetikan daftar gambar sebagaimana daftar tabel (lihat Lampiran 15).

N. Daftar Lampiran

Pengetikan daftar lampiran sebagaimana daftar tabel atau daftar gambar(lihat Lampiran 16).

2.2.2 Bagian Isi

Bagian isi meliputi: pendahuluan, tinjauan pustaka, kerangka konseptual dan hipotesis, metodologi, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran.

A. Pendahuluan

Pendahuluan ditulis sebagai bab pertama. Kata PENDAHULUAN diketik huruf kapital dan tebal serta ditulis di bawah kata BAB dan angka romawi besar tanpa titik, diletakkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Alinea pertama atau sub bab pertama (bila ada) diketik 3 spasi di bawah kata pendahuluan. Jarak antara akhir kalimat dengan sub bab atau sub sub bab berikutnya adalah 3 spasi.

B. Tinjauan Pustaka

Pengetikan tinjauan Pustaka (Usulan Penelitian dan Tesis) sebagaimana pendahuluan.

Tinjauan pustaka harus lengkap dan disusun berdasarkan landasan dan atau perkembangan ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dalam penelitian. Tinjauan pustaka terdiri dari beberapa bagian dan tiap bagian disesuaikan dengan penggunaan bab-bab selanjutnya.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Pengetikan kerangka konseptual dan hipotesis (Usulan Penelitian dan Tesis) sebagaimana pendahuluan dan tinjauan pustaka.

D. Metodologi

Pengetikan metodologi sebagaimana pendahuluan, tinjauan pustaka, dan kerangka konseptual dan hipotesis.

E. Hasil dan Pembahasan

Pengetikan hasil dan pembahasan sebagaimana pendahuluan, tinjauan pustaka, kerangka konseptual dan hipotesis, serta metodologi. Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan untuk Tesis, penulisannya terpisah antara hasil dan pembahasan, masing-masing menjadi sub bab tersendiri (sub bab hasil dan sub bab pembahasan).

F. Simpulan dan Saran

Pengetikan simpulan dan saran sebagaimana pendahuluan, tinjauan pustaka, kerangka konseptual dan hipotesis, metodologi, serta hasil dan pembahasan.

2.2.3 Bagian Akhir

Bagian akhir meliputi: daftar pustaka dan lampiran.

(17)

A. Daftar Pustaka

Kata DAFTAR PUSTAKA diketik huruf kapital dan tebal, diletakkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Jenis pustaka yang digunakan diketik mulai dari tepi kiri 3 spasi di bawah kata daftar pustaka. Penulisan baris kedua suatu pustaka diketik pada ketukan keenam atau Tab dan berjarak 1 spasi. Jarak antar jenis pustaka adalah 1,5 spasi (tertera pada Lampiran 17).

B. Lampiran

Kata LAMPIRAN (Usulan Penelitian dan Tesis) diketik huruf kapital dan tebal, diletakkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik. Lampiran 1 diketik 3 spasi di bawah kata lampiran. Tiap lampiran diusahakan terdiri dari satu halaman. Apabila lampiran berbentuk tabel dan lebih dari satu halaman, maka diatur seperti pengaturan tabel. Lampiran dengan ukuran yang melebihi ukuran kertas naskah diusahakan diperkecil, tetapi harus tetap dapat dibaca. Apabila tidak memungkinkan, maka dapat dilipat seluas ukuran kertas naskah atau dapat pula dilanjutkan di halaman berikutnya. Suatu lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya tetap ditulis sesuai dengan lampiran tersebut dan ditambah kata (lanjutan).

(18)

BAB III

CARA PENULISAN ISI USULAN PENELITIAN, TESIS, DAN ARTIKEL ILMIAH TESIS

Cara penulisan isi Usulan Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Tesis meliputi: angka dan singkatan, cetak miring (italic), kesimetrisan, judul, huruf besar (kapital), pemisahan kata, konsistensi, tabel dan gambar, penggunaan istilah, alinea, pengutipan bahan pustaka, lampiran dan peta, serta denah atau sketsa.

3.1 Angka dan Singkatan

Angka dan singkatan tidak boleh digunakan pada awal kalimat, kecuali penulisan huruf. Bila pada kalimat terdapat jumlah (bilangan) yang diikuti satuan ukuran, maka jumlah (bilangan) yang membentuk satu kata harus ditulis dalam bentuk kata bilangan tersebut, misalnya: lima, sepuluh, sebelas, seratus, kecuali jumlah bilangan yang melebihi dua kata harus ditulis dengan angka, misalnya: 12, 20 dan seterusnya, sedangkan satuan ukuran yang didahului suatu jumlah atau bilangan dapat ditulis dalam bentuk singkatan, sedangkan istilah lengkapnya dituliskan di Daftar Isitilah atau Singkatan, misalnya: 12 cm (Daftar Istilah atau Singkatan dituliskan cm = sentimeter), 10 kg (kg = kilogram), 50% (% = persen), dan seterusnya. Akan tetapi, bila satuan ukuran tidak didahului oleh suatu jumlah atau bilangan, maka satuan ukuran tersebut harus ditulis lengkap (tidak boleh disingkat), seperti: sentimeter, kilogram, dan seterusnya. Di belakang singkatan satuan ukuran tidak perlu diberi tanda titik. Apabila satuan pengukuran terdapat nama penemu, maka penulisan satuan ukur huruf kecil, sedangkan nama penemu huruf besar, misalnya: kD (Daftar Istilah atau/ Singkatan dituliskan kD = kiloDalton), kW (kW = kiloWatt), dan seterusnya.

Singkatan yang boleh digunakan adalah singkatan yang telah diakui secara internasional, seperti cm, kg, lbs, kal, kkal, BTU, HP, cc, ml, oC, oF, dan sebagainya, demikian juga unsur kimia, seperti Na, Ca, Zn, K, H, O2, dan seterusnya serta nama-nama bahan kimia, seperti DDT, TNT, dan lain-lain. Akan tetapi, penulisan singkatan harus dilengkapi dengan kepanjangannya pada penulisan yang pertama kali, misalnya: karbondioksida (CO2), tambak inti rakyat (TIR), dan sebagainya. Semua istilah atau singkatan dalam naskah juga harus dituliskan pada daftar istilah atau singkatan.

3.2 Cetak Miring (Italic)

Cetak miring digunakan untuk tulisan nama genus dan/atau spesies suatu organisme hidup atau istilah latin lainnya, misal: Ephinephelus, Tilapia nilotica, Eucheuma cottoni, in vivo, dan lain- lain. Nama spesies suatu organisme hidup yang tidak atau belum teridentifikasi lebih lanjut dapat disingkat, yaitu sp. atau spp. (apabila spesiesnya lebih dari dua), misalnya: Oreochromis spp., Clupea sp., dan sebagainya. Apabila di belakang nama spesies diikuti pula dengan nama penemunya, maka nama penemu (orang) tersebut tidak perlu ditulis miring, misalnya: Cyprinus carpio Linnaeus, Chanos chanos Forsskal, dan selanjutnya penulisan nama penemunya (orang) boleh disingkat dengan diberi tanda titik, misalnya: Cyprinus carpio L., Cyprinus carpio Linn.,

(19)

Chanos chanos Forssk., dan sebagainya (harus konsisten). Penulisan nama spesies boleh disingkat, misalnya: C. carpio Linn., O. Mossambicus, dan seterusnya dengan ketentuan awal penulisan tetap ditulis nama spesies lengkap.

3.3 Kesimetrisan

Persamaan, rumus, tabel sederhana, gambar dan/atau skema harus diatur secara simetris.

3.4 Judul

Judul Tesis yang lebih dari satu baris disusun menurut bentuk piramida terbalik dan maksimal terdiri dari empat (4) baris dengan 12 kata (tidak termasuk kata sambung). Judul bab diketik huruf kapital dan tebal, diletakkan di tengah kertas secara simetris tanpa titik dan diberi nomor urut judul menggunakan angka romawi besar tanpa diakhiri dengan tanda titik. Judul sub bab dan sub sub bab dimulai dari batas kiri dan diberi nomor urut menggunakan angka arab.

Nomor urut sub bab terdiri dari dua angka, yaitu angka pertama menunjukkan nomor bab dan angka berikutnya merupakan angka sub bab, sedangkan nomor urut sub sub bab hanya terdiri dari tiga angka dan angka ketiga menunjukkan angka sub sub bab. Apabila sub sub bab masih terdiri dari sub-sub lagi, maka seterusnya nomor urut ditulis dengan huruf besar, huruf kecil, dan angka romawi kecil, misalnya: A, a, I, dan seterusnya. Tidak diperkenankan nomor urut menggunakan simbol, seperti *, , , dan seterusnya.

Penulisan nomor urut judul sub bab dan sub sub bab tidak diakhiri dengan tanda titik, tetapi di antara angka pertama dan kedua atau antara kedua dan ketiga diberi tanda titik. Setiap kata dalam judul sub bab dan sub sub bab diawali dengan huruf kapital. Hanya judul bab, sub bab dan sub sub bab saja yang ditulis tebal, selain itu tetap ditulis biasa.

3.5 Huruf Besar

Huruf besar digunakan pada huruf pertama nama orang, lembaga, kota, jalan, gunung, sungai, dan sebagainya. Penulisan akronim atau singkatan yang telah diakui internasional seluruhnya memakai huruf kapital, asalkan penulisan pertama harus diberi kepanjangannya terlebih dahulu, misalnya untuk akronim: koi hepres virus (KHV), koperasi unit desa (KUD), tempat pelelangan ikan (TPI), dan seterusnya, sedangkan penulisan kota atau jabatan yang diikuti nama harus menggunakan huruf besar, misalnya: Kota Surabaya, Jalan Soedirman, Kepala Desa Nongkojajar, dan seterusnya.

3.6 Pemisahan Kata

Pemisahan kata dapat dilihat pada Ketentuan Umum Penulisan (2.1.5).

3.7 Konsistensi

Konsistensi penulisan sangat penting dalam penyusunan suatu karya ilmiah, baik penulisan kata, singkatan, istilah, angka, nomor urut, judul sub bab, dan sebagainya. Konsistensi ini harus tercermin mulai awal hingga akhir penulisan.

3.8 Tabel dan Gambar

(20)

Tabel dan gambar harus diberi nomor urut dan judul tabel atau gambar. Nomor urut ditulis di belakang kata tabel atau kata gambar dan diberi titik. Tabel atau gambar diletakkan di dalam teks naskah. Apabila ukuran tabel atau gambar membutuhkan tempat sepanjang kertas, maka penulisannya harus ke arah memanjang kertas (landscape). Bila ukuran tabel atau gambar melebihi ukuran kertas, maka tabel atau gambar hendaknya diperkecil tanpa mengurangi arti tabel atau gambar tersebut. Bila ukuran tabel melebihi satu kertas dapat ditulis bersambung atau ditempatkan sebagai lampiran. Jarak penempatan tabel atau gambar dalam naskah 3 spasi dari akhir kalimat sebelumnya (di bawah naskah) dan 3 spasi dari awal kalimat sesudahnya (di atas naskah).

Tabel atau gambar harus dimulai pada tepi kiri dan diletakkan secara simetris, terutama untuk tabel sederhana. Penulisan kata tabel atau gambar (ditulis tebal beserta angkanya, missal Tabel 1., Gambar 2., dan seterusnya) dimulai pada tepi kiri seperti penulisan naskah dan judul tabel ditulis 1,5 spasi di atas tabel, sedangkan judul gambar ditulis 1,5 spasi di bawah gambar.

Angka atau kata dalam tabel disusun berjarak 1,5 spasi, akan tetapi apabila memungkinkan tabel dalam satu halaman naskah dapat disusun berjarak 1 spasi. Semua bagian dari tabel atau gambar ditempatkan 3 spasi di bawah atau di atas naskah. Tidak dibenarkan memisahkan judul tabel atau gambar dengan tabel atau gambarnya.

Tabel atau gambar (atau lampiran) yang diperlukan penyebutannya dalam teks naskah dituliskan seperti Tabel 1, Gambar 3, Lampiran 4, dan seterusnya. Judul tabel atau gambar yang lebih dari satu baris, jarak antar baris adalah 1 spasi. Awal kalimat pada judul tabel atau gambar diketik huruf kapital dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik. Keterangan tabel atau gambar tidak boleh dipisahkan dari halaman tabel atau gambar tersebut atau di halaman berikutnya. Apabila ada tambahan keterangan pada tabel atau gambar, diketik di bawah tabel atau gambar berjarak 1 spasi dengan huruf lebih kecil dari huruf teks (font size 10), sedangkan apabila penulisan tabel atau gambar disertai sumber yang disitir diketik mengikuti judul tabel atau gambar dengan huruf lebih kecil dari huruf teks (font size 10) dan ditulis dalam kurung. Contoh penulisan dan penempatan tabel dan gambar, masing-masing tertera pada Lampiran 17 dan 18.

3.9 Penggunaan Istilah

Penggunaan istilah dalam naskah harus konsisten, singkat, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

3.9.1 Tata Bahasa dan Ejaan

Istilah yang digunakan harus memenuhi tata bahasa dan EYD. Penyerapan unsur bahasa asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya, sehingga bentuk Indonesianya masih bisa dibedakan dengan bentuk aslinya. Contoh kaidah ejaan bagi unsur serapan dari bahasa asing dapat dilihat pada Lampiran 19.

(21)

3.9.2 Bahasa Asing

Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari apabila sudah ada istilah dalam Bahasa Indonesia. Akan tetapi, bila belum ada istilah dalam Bahasa Indonesia atau belum umum digunakan dalam Bahasa Indonesia, maka istilah atau bahasa asing tersebut hendaknya ditulis menurut ejaan bahasa aslinya dan ditulis cetak miring (italic), misalnya: inbreeding, in vitro, in vivo, dan sebagainya.

3.10 Alinea

Setiap alinea memuat satu kesatuan pengertian dan merupakan baris baru dan diketik enam ketukan dari batas sebelah kiri atau pada huruf keenam dari baris di bawahnya (atau diatur menggunakan Tab pada komputer). Penulisan alinea baru pada bagian akhir halaman naskah hanya dibenarkan apabila masih terdapat minimal tempat untuk dua baris teks naskah. Satu baris dari suatu alinea tidak boleh diketik pada halaman berikutnya atau ditinggalkan pada dasar halaman. Alinea adalah uraian yang terdiri dari minimal dua kalimat. Satu kalimat maksimal terdiri dari tiga (3) baris. Kata depan dan kata sambung (kata hubung) tidak boleh ditulis pada awal kalimat baru. Setiap halaman naskah, hendaknya diusahakan paling banyak terdiri dari empat (4) alinea.

3.11 Pengutipan Bahan Pustaka

Pengutipan bahan pustaka dapat dibedakan menjadi langsung dan tidak langsung.

Pengutipan langsung adalah berasal dari sumber utamanya atau bahan pustaka tersebut secara langsung, sedangkan pengutipan tidak langsung adalah kutipan suatu bahan pustaka yang terdapat pada bahan pustaka lainnya. Usulan Penelitian atau Tesis, bahan pustaka harus berasal dari sumber utama. Pengutipan tidak langsung hanya menyertakan bahan pustaka utamanya dan bahan pustaka yang dikutip tersebut dengan penambahan kata “dalam” (ditulis miring) atau “in” di dalam penulisan daftar pustaka, bukan dalam naskah (teks). Contoh:

a. pengutipan langsung :

Komen (2010) menyatakan bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka Komen J. 2010.

Judul artikel atau tulisan, dan seterusnya.

b. pengutipan tidak langsung :

Komen (2009) menjelaskan bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka adalah Komen J. 2009. Judul artikel atau tulisan dalam atau in: Randall J, Randall I (eds), Judul artikel atau tulisan, dan seterusnya.

Penulisan pustaka dengan pengarang lebih dari satu orang menggunakan kata “dan” untuk memisahkan penulisan nama pengarang tersebut dan penulisan ini berlaku bagi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sedangkan pada daftar pustaka tidak digunakan istilah dan atau and. Contoh:

a. Suryawan dan Muslim (2003) menyatakan bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka adalah Suryawan A, Muslim B. 2003. Judul artikel atau tulisan, dan seterusnya.

(22)

b. Zonneveld dan Boon (2010) berpendapat bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka adalah Zonneveld N, Boon JH. 2010. Judul artikel atau tulisan, dan seterusnya.

Penulisan pustaka dari bahan pustaka yang ditulis oleh lebih dari dua orang (pengarang) digunakan dkk. dan penulisannya diketik tegak (tidak miring) atau et al. dan penulisannya diketik cetak miring (italic) (harus konsisten yang digunakan salah satu). Penulisan dalam daftar pustaka nama semua pengarang tetap ditulis lengkap. Contoh:

a. Komen dkk. (2001) menyatakan bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka adalah Komen J, Rustidja, Boon JH. 2001. Judul artikel atau tulisan, dan seterusnya.

b. Zonneveld et al. (2010) menjelaskan bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka adalah Zonneveld N, Boon JH, Jayaprakas J, Sambu B. 2010. Judul artikel atau tulisan, dan seterusnya.

Penulisan pustaka dalam teks naskah ditulis nama belakang pengarang, baik satu maupun dua pengarang. Penulisan nama pengarang dapat diletakkan di akhir atau belakang kutipan (dalam kurung) dan diakhiri tanda titik, misalnya :

a. Artemia spp. mempunyai panjang sekitar 1 cm (Adisukresno, 2010).

b. Pemberian hormon dapat dilakukan melalui penyuntikan (Hepher dan Pruginin, 2000).

c. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pemberian hormon steroid (Hunter dan Donaldson, 2009).

d. Hormon steroid pada ikan dibagi atas dua kelompok fungsional (Yaron et al., 1983).

Apabila ada suatu kutipan pustaka yang sama dan ditulis oleh beberapa pengarang lain, baik tahunnya sama maupun berbeda, maka boleh dipilih salah satu atau dituliskan semuanya.

Nama pengarang yang ditulis semua, bila tahun penulisan atau tahun terbit sama, maka penulisannya mengikuti urutan huruf abjad, tetapi bila tahun penulisan atau tahun terbit berbeda, maka cara penulisannya mengikuti urutan tahun penulisan atau tahun terbit. Contoh:

a. Santos (2000), Sujana (2000), dan Suzan (2000) menyatakan bahwa ...

b. Suzan (2000) dan Djariyah (2010) menjelaskan bahwa ...

Begitu pula apabila penulisannya di akhir kutipan pustaka (dalam kurung), maka cara penulisan nama pengarangnya juga mengikuti aturan seperti di atas. Perbedaannya adalah tidak lagi memakai kata “dan” (bila lebih dari satu pengarang), tetapi cukup diberi tanda titik koma (;).

Contoh :

a. Ikan gurami merupakan ikan konsumsi yang bernilai ekonomi tinggi (Santos, 2000; Sujana, 2000; Suzan, 2000).

b. Ikan gurami mudah dibudidayakan, walaupun pertumbuhannya lambat (Suzan, 2000;

Djariyah, 2010).

(23)

Pengutipan bahan pustaka tidak harus memasukkan satu alinea atau lebih secara utuh ke dalam teks naskah. Satu kalimat atau bahkan satu alinea dapat pula dituliskan pendapat atau kutipan pustaka lebih dari satu orang. Contoh :

a. Pertumbuhan Tilapia dipengaruhi oleh nilai pH (Bardach et al., 2000) dan faktor suhu (Huet, 2000).

b. Pertumbuhan ikan tergantung pada spesies, umur dan ukuran ikan, lingkungan, serta pakan (Hariati, 2010). Lebih lanjut Huet (2010) menyatakan bahwa pertumbuhan Tilapia tergantung pada spesies dan ketersediaan pakan. Pakan merupakan sumber energi bagi ikan (Zonneveld et al., 2001; Mudjiman, 2002).

Apabila ada kutipan pustaka dari sumber bahan pustaka atau judul pustaka yang berbeda dengan nama pengarang dan tahun penulisan atau tahun terbit sama, maka di belakang tahun penulisan / tahun terbit ditambahkan pula huruf a, b, c dan seterusnya, demikian pula nanti pada saat penulisan daftar pustaka. Contoh :

Bardach et al. (2000a,b,c) menyatakan bahwa ... penulisan dalam daftar pustaka adalah Bardach J, Huet B, Richter JH. 2000a. Judul artikel, dan seterusnya.

Bardach J, Richter JH, Huet B. 2000b. Judul artikel, dan seterusnya.

Bardach J, Richter JH, Huet B. 2000c. Judul artikel, dan seterusnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan nama pengarang saat mengutip bahan pustaka, yaitu:

a. Nama-nama Cina, apabila terdiri dari 3 kata yang terpisah seperti Gan Koen Han ditulis Gan KH atau Liem Ban Po ditulis Liem BP, dan seterusnya.

b. Nama-nama Cina yang terdiri dari 3 kata dengan 2 kata memakai garis penghubung seperti Hwa-Wee Lee ditulis Lee H-W, atau Lin-Kwo Yu ditulis Yu L-K, dan seterusnya.

c. Nama-nama Arab, seperti Mohammad Soleh ditulis Soleh M atau Ali Ibnu-Saud ditulis Ibnu- Saud A, dan seterusnya.

d. Nama-nama Belanda, seperti Kees de Vries ditulis de Vries K atau A. Van der Haar ditulis Van der Haar A, dan seterusnya.

e. Nama-nama Jerman, seperti Zur Horst-Meyer ditulis tetap Zur Horst-Meyer atau Carl von Schmidt ditulis von Schmidt C, dan seterusnya.

f. Nama-nama Brasil atau Portugis, seperti Mario dos Kempes ditulis dos Kempes M atau S.

do Silva ditulis do Silva S, dan seterusnya.

g. Nama-nama Hongaria, seperti Forkas Karoly ditulis Forkas K atau Szent-Giorgy Albert ditulis Szent-Giorgy A, dan seterusnya.

h. Nama-nama India, seperti B. C. Sen Gupta ditulis Sen Gupta BC atau A. D. Das Gupta ditulis Das Gupta AD, dan seterusnya.

(24)

i. Nama-nama Perancis, seperti J. Le Bean ditulis Le Bean J, V. du Barry ditulis du Barry V, A.

de Barry ditulis de Barry A, dan seterusnya.

j. Nama-nama Vietnam atau Thailand, seperti Nguyen-cao-Ky penulisannya tetap Nguyen- cao-Ky, dan seterusnya.

Sumber pustaka dari internet (browsing/download) yang tercantum nama penulisnya dapat digunakan sebagai bahan pustaka. Sumber pustaka dari internet yang tidak tercantum nama penulisnya tidak boleh digunakan sebagai bahan pustaka. Sumber pustaka dari internet diusahakan dan diutamakan yang telah memiliki ISSN atau ISBN.

3.12 Daftar Pustaka

Nama pengarang dalam daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad. Nama pertama pengarang, baik satu pengarang atau lebih ditulis nama terakhir atau nama belakangnya (bisa nama famili / nama marga), kemudian menuliskan singkatan nama depan atau nama awal (bila ada).

Nama pengarang yang sama, penulisan nama pada karangan kedua atau berikutnya tetap ditulis sebagaimana penulisan daftar Pustaka. Bila nama pengarang dan tahun terbit sama, maka di belakang tahun penulisan atau tahun penerbitan diberikan tambahan huruf a, b, c, dan seterusnya. Penulisan pengarang yang lebih dari dua orang dalam daftar pustaka tidak boleh menggunakan dkk. atau et al. (hanya diperbolehkan ditulis dalam teks naskah). Bahan pustaka yang tidak ada nama penulis atau pengarangnya ditulis lembaga / badan / instansi penulis / pengarang / penerbitnya.

Daftar pustaka harus ditulis dengan urutan: nama penulis / lembaga, tahun penulisan atau tahun terbit, judul artikel atau tulisan, nama jurnal atau penerbit, kota dan halaman (halaman yang dikutip), untuk jurnal ditambahkan volume, nomor atau issue, dan halaman, sedangkan khusus Skripsi / Tesis / Desertasi atau Hasil Penelitian yang belum dipublikasikan dapat ditulis jumlah halaman seluruhnya serta semua dibatasi oleh tanda titik. Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 16.

3.13 Lampiran

Setiap lampiran harus dilengkapi dengan judul, sumber (bila kutipan dari bahan pustaka) dan keterangan (bila ada). Lampiran yang berupa tabel dan atau gambar, cara penulisannya sama dengan penulisan tabel atau gambar dalam teks naskah.

3.14 Peta, Denah atau Sketsa, dan Gambar

Peta, denah atau sketsa dapat dimasukkan dalam teks naskah atau lampiran. Peta harus dilengkapi dengan garis bujur dan garis lintang dengan skala dan arah mata angin. Apabila bentuk denah, maka di atasnya dituliskan kata “denah” lengkap dengan nama lokasi yang dibuat denah tersebut.

Peta yang menggambarkan desa, kecamatan atau kabupaten yang mungkin dapat memperjelas pembaca, harus dibuat inset yang diletakkan di sudut kanan bagian bawah batas

(25)

gambar. Inzet juga harus dilengkapi garis bujur, garis lintang dan arah mata angin. Peta atau denah harus diberi garis tepi. Judul diletakkan di atas garis sebelah atas dan keterangan dituliskan dalam ruang gambar, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 21 dan 22.

Semua gambar preparat, baik yang tampak morfologi (seperti gambar ikan atau organ), makroskopis, dan mikroskopis (histologi atau histopatologi) wajib disertai dengan keterangan skala bar (bar scale) bentuk garis batang yang diletakkan dalam gambar preparat. Keterangan angka skala bar dapat dicantumkan pada gambar preparat atau di akhir judul gambar (Lampiran 23).

(26)

Lampiran 1. Contoh sampul judul Usulan Penelitian / Tesis / Artikel Ilmiah Tesis

PENGARUH BUDIDAYA MONOSEKS DAN CAMPURAN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA

(Oreochromis niloticus Linnaeus)

USULAN PENELITIAN / TESIS / ARTIKEL ILMIAH TESIS (pilih salah satu)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PERIKANAN

ACHMAD FATHONI SIDOARJO – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2020

(27)

Lampiran 2. Contoh lembar pengesahan Usulan Penelitian / Tesis / Artikel Ilmiah Tesis

PENGARUH BUDIDAYA MONOSEKS DAN CAMPURAN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA

(Oreochromis niloticus Linnaeus)

Usulan Penelitian / Tesis / Artikel Ilmiah Tesis* sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

ACHMAD FATHONI NIM. 142015353020

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Pembimbing Ketua Pembimbing Kedua

____________________________ ____________________________

NIP. NIP.

Mengetahui, Koordinator Program Studi

--- NIP.

* pilih salah satu

(28)

Lampiran 3. Contoh penulisan jadual pelaksanaan penelitian pada Usulan Penelitian

a. Bentuk uraian

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Persiapan

Penyusunan Usulan Penelitian Konsultasi Usulan Penelitian Pelaksanaan penelitian

Penyusunan artikel seminar hasil penelitian Penyusunan Tesis

Konsultasi Tesis

Penyusunan artikel jurnal ilmiah

2 hari 10 hari 10 hari 90 hari 15 hari 30 hari 15 hari 20 hari

Total Waktu Penyelesaian 192 hari

b. Bentuk matriks

No Kegiatan Bulan April Bulan Mei Bulan Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Persiapan

Penyusunan Usulan Penelitian Konsultasi Usulan Penelitian Kolokium

Pelaksanaan Penelitian

Penyusunan artikel seminar hasil Seminar hasil penelitian

Penyusunan Tesis Konsultasi Tesis Ujian Tesis Publikasi ilmiah

xx

xx xx xx xx

xx xx xx xx xx xx xx

xx xx

xx xx xx xx xx

xx xx

xx xx

Keterangan : pilih salah satu cara penulisan jadual pelaksanaan penelitian / Tesis yang akan digunakan

(29)

Lampiran 4. Contoh lembar persetujuan Usulan Penelitian

Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh, kami berpendapat bahwa Usulan Penelitian ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Tanggal Kolokium : ...

Tanggal Pengesahan : ……….

Panitia Penguji :

Ketua : ……….

Sekretaris : ……….

Anggota : ……….

……….

……….

,

Surabaya, ...

Magister Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga Koordinator Program Studi,

___________________________

NIP.

(30)

Lampiran 5. Contoh lembar persetujuan Tesis

Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh, kami berpendapat bahwa Tesis ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

Tanggal Kolokium : ...

Tanggal Seminar Hasil : ……….

Tanggal Ujian Tesis : ……….

Tanggal Pengesahan : ……….

Panitia Penguji :

Ketua : ……….

Sekretaris : ……….

Anggota : ……….

……….

……….

,

Surabaya, ...

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Dekan,

___________________________

NIP.

(31)

Lampiran 6. Contoh penulisan ringkasan

RINGKASAN

DINI SHIANTININGSIH. Pengaruh Penambahan Glukosa pada Media Pengencer NaCl Fisiologis terhadap Motilitas dan Lama Hidup Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.). Komisi Pembimbing Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP. dan Prof. Dr. Ir. Kusriningrum Rohiman, MS.

Masa pematangan gamet jantan dan betina ikan mas (Cyprinus carpio Linn.) yang tidak terjadi secara bersamaan akan mengakibatkan kesulitan di dalam pemijahan serta mengganggu keseimbangan penyediaan benih. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan penyimpanan spermatozoa. Penyimpanan spermatozoa memerlukan penambahan bahan pengencer dan sumber energi untuk mendukung daya hidup spermatozoa yang dapat diperoleh dari gula sederhana seperti glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan glukosa pada media pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan lama hidup spermatozoa ikan mas. Metode penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah dosis glukosa yang berbeda, yaitu G0 (0%), G1 (0,01%), G2 (0,05%), G3 (0,1%), G4 (0,5%), G5 (1%) dan G6 (1,6%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter utama yang diamati adalah motilitas (%) dan lama hidup (hari) dari spermatozoa. Parameter penunjang yang diamati adalah konsentrasi sperma segar (sel/ml), motilitas sperma segar (%),lama hidup (menit) sperma segar, pH, volume, kekentalan dan warna sperma. Analisis data menggunakan Analisi Ragam (ANAVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan uji jarak berganda Duncan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan glukosa dengan dosis berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap motilitas dan lama hidup spermatozoa ikan mas. Rata-rata motilitas spermatozoa tertinggi pada beberapa pengamatan terdapat pada perlakuan G2 (0,05%) dan terendah pada perlakuan G6 (1,6%). Rata-rata lama hidup spermatozoa ikan mas terdapat pada perlakuan G2 (0,05%) yaitu 2 hari, sedangkan terendah pada perlakuan G6 (1,6%) yaitu 0,125 hari. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan spermatozoa ikan mas hasil perlakuan dalam proses fertilisasi.

Kata kunci: penyimpanan spermatozoa; ikan mas; glukosa; NaCl fisiologis

(32)

Lampiran 7. Contoh penulisan pengantar

PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga Tesis tentang Pengaruh Budidaya Monoseks dan Campuran terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linnaeus) dapat terselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si.) pada Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Tesis ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan budidaya ikan, yaitu metode monoseks dan campuran terhadap performa pertumbuhan ikan nila.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan menghasilkan metode budidaya terbaik yang dapat memberikan performa pertumbuhan ikan nila tertinggi, sehingga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya pembudidaya ikan nila.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak, khususnya peningkatan ilmu pengetahuan dalam bidang perikanan.

Surabaya, 5 November 2020

Penulis

(33)

Lampiran 8. Contoh penulisan daftar isi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ... iv

SUMMARY ... vi

PENGANTAR ... viii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ix

DAFTAR ISTILAH ATAU SINGKATAN ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Biologi dan Fisiologi Ikan Mas ... 4

2.2 Reproduksi Ikan Mas ... 5

dan seterusnya BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 20

3.1 Kerangka Konseptual ... 20

3.2 Hipotesis ... 21

BAB IV METODOLOGI ... 22

4.1 Tempat dan Waktu ... 22

4.2 Materi Penelitian ... 22

4.3 Metode Penelitian ... 23

4.3.1 Rancangan Penelitian ... 23

4.3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 23

4.3.3 Parameter Uji ... 28

4.3.4 Analisis Data ... 29

(34)

Lampiran 8. (lanjutan)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1 Hasil ... 30

5.1.1 Uji Kelayakan Sperma ... 30

5.1.2 Motilitas Spermatozoa Ikan Mas ... 31

5.1.3 Lama Hidup Spermatozoa Ikan Mas ... 32

5.2 Pembahasan ... 34

5.2.1 Uji Kelayakan Sperma ... 34

5.2.2 Motilitas Spermatozoa Ikan Mas ... 36

5.2.3 Lama Hidup Spermatozoa Ikan Mas ... 38

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 40

6.1 Simpulan ... 40

6.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 48

(35)

Lampiran 9. Contoh penulisan daftar istilah atau singkatan

DAFTAR ISTILAH ATAU SINGKATAN

(36)

Lampiran 10. Contoh penulisan daftar tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data rata-rata hasil pengukuran kualitas air pada saat sebelum perlakuan ... 21 2. Data hasil pemeriksaan kualitas sperma dan ovum ikan mas (C. carpio) ... 38 3. Hasil sidik ragam pengaruh surfaktan deterjen terhadap derajat penetasan telur ikan

mas (C. carpio) ... 50

(37)

Lampiran 11. Contoh penulisan daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk morfologi udang windu (Penaeus monodon Fab.) ... 15 2. Jumlah rata-rata infestasi zooid Zoothamnium sp. pada berbagai organ udang windu

(Penaeus monodon Fab.) ... 17 3. Patologi anatomi udang windu (Penaeus monodon Fab.) ... 19

(38)

Lampiran 12. Contoh penulisan daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Gambar peralatan dan bahan penelitian ... 43 2. Prosedur pembuatan preparat histopatologi ... 44 3. Histopatologi udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang terserang penyakit ... 45 4. Data pemeriksaan dan gejala klinis udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang

terserang Zoothamnium sp. ... 46

(39)

Lampiran 13. Contoh penulisan abstrak Artikel Ilmiah Tesis

PENGARUH BUDIDAYA MONOSEKS DAN CAMPURAN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linnaeus)

[The Effect of Monosex and Mixed-Sex on Growth Performances of Nile Tilapia, Oreochromis niloticus Linnaeus]

Achmad Fathoni1, Akhmad Taufiq Mukti2*, Woro Hastuti Satyantini2

1 Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Kampus C Unair, Jl. Mulyorejo Surabaya 60115 (fathoni@fpk.unair.ac.id)

2 Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Kampus C Unair, Jl.

Mulyorejo Surabaya 60115 (akhmad-t-m@fpk.unair.ac.id dan worohastuti@fpk.unair.ac.id)

* Corresponding author: akhmad-t-m@fpk.unair.ac.id

Abstrak

_________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

______________________________________________________________________.

Kata kunci: monoseks; campuran; ikan nila; performa pertumbuhan

Abstract

_________________________________________________________________

___________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_____________________________________________________________________.

Keywords: monosex; mixed-sex; Nile tilapia; growth performances

(40)

Lampiran 14. Contoh penulisan daftar pustaka

BUKU / TEXT BOOK Satu Pengarang

Boyd CE. 2000. Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Auburn University, Alabama.

pp. 200-213.

Surachmad W. 2000. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito, Bandung. hal. 100-110.

Dua Pengarang

Hanafiah AM, Saefudin AM. 2001. Tataniaga Hasil Perikanan. Universitas Indonesia, Jakarta. hal.

20-26.

Storer TI, Usinger RL. 2010. General Zoology, 3rd Eds. McGraw-Hill Book Company Inc., New York. pp. 30-36.

Tiga atau Lebih Pengarang

Lagler KF, Bardach JE, Miller RE. 1990. Ichthyology. John Wiley & Sons, New York. pp. 130-135.

Zonneveld N, Huismann EA, Boon JH. 2000. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal. 290-300.

Pengarang Sama

Yatim W. 1986. Genetika. Tarsito, Bandung. hal. 210-113.

Yatim W. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito, Bandung. hal. 100-110.

Pengarang dan Tahun Sama

Martosubroto P. 1977a. Hutan Bakau dan Peranannya dalam Perikanan Udang. Makalah pada Seminar II Perikanan Udang, 15-18 Maret 1977, Jakarta. 30 hal.

Martosubroto P. 1977b. Mangrove in Indonesia. Proceedings of the Workshop on Mangrove and Estuarine Area Development for the Indo-Pacific Region, 14-19 November 1977, Philippines. pp. 153-160.

Pengarang (Penulis) Beda dan Tahun Sama

Subagyo, Asih S, Idris D, Jangkaru Z. 1992a. Pengujian hormon dalam tablet pada pengalihan kelamin ikan nila (Oreochromis niloticus). Bulletin Penelitian Perikanan Darat, 11 (2): 65-73.

Subagyo, Sularto, Subagja J, Dharma L. 1992b. Pengujian sex reversal pada benih ginogenetik ikan mas (Cyprinus carpio). Bulletin Penelitian Perikanan Darat, 11 (2): 74-80.

(41)

Lampiran 14. (lanjutan) Tanpa Pengarang

Balai Budidaya Air Tawar [BBAT]. 1987. Usaha Monosex Ikan Nila Merah Dengan Menggunakan Hormon. Kumpulan Paket Teknologi Budidaya Ikan Air Tawar. Balai Budidaya Air Tawar, Sukabumi. hal. 26-29.

Balai Budidaya Air Tawar [BBAT]. 1988. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah. Balai Budidaya Air Tawar, Sukabumi. hal. 10-13.

Jakarta National Academy Press [JNAP]. 1985. Workshop on Marine Algae Biotechnology:

Summary Report, 11-13 December 1985. Jakarta National Academy Press, Jakarta. pp.

100-108.

Buku Berjilid

Hoar WS, Randall DJ. 1970. Fish Physiology, Vol. IV. Academic Press Inc., London. pp. 209-252.

McVey JP. 1983. CRC Handbook of Mariculture, Vol. I. CRC Press Inc., Boca Raton, Florida. pp.

15-16.

Buku Terjemahan / Saduran / Suntingan

Booth A, McCawley P. 1982. Ekonomi Orde Baru. LP3ES, Jakarta. hal. 30-32.

Ganong WF. 1979. Fisiologi Kedokteran. Terjemahan: Ajidharma (eds), EGC, Jakarta.

hal. 391-430.

Nybakken JW. 2000. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan: Eidman M, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal. 200-212.

Buku Beredisi

Djarwanto P. 1985. Statistik Non Parametrik, Edisi 2. BPFE, Yogyakarta. hal. 30-34.

Sheperd WR. 1956. Historical Atlas, 8th Eds. Barnes & Noble, New York. pp. 50-55.

Bukan oleh Pengarang yang Bersangkutan

Hoar WS. 1969. Reproduction. In: Hoar WS, Randall JH (eds), Fish Physiology, Vol. III. Academic Press Inc., New York. pp. 1-69.

Ramelan SH. 2001. Rencana Pengembangan Budidaya Laut di Indonesia. Dalam: Sudrajat A, Rukyani A, Danakusumah E (eds), Teknologi Budidaya Laut dan Pengembangan Sea Farming di Indonesia. Puslitbang Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. hal. 30-40.

(42)

Lampiran 14. (lanjutan)

JURNAL / PENERBITAN BERKALA / BULLETIN / MAJALAH

Carman O, Oshiro T, Takashima F. 1991. Estimation of effective condition for induction of triploidy in goldfish (Carassius auratus Linn.). Journal of the Tokyo University of Fisheries, 78 (2):

127-135.

Carman O, Oshiro T, Takashima F. 1992. Variation in the maximum number of nucleoli in diploid and triploid common carp. Nippon Suisan Gakkaishi, Formerly Bulletin Japanese Society Science Fisheries, 58 (12): 2302-2309.

Merchie G, Lavens P, Dhert P. 1995. Variation of ascorbic acid content in different live food organisms. Aquaculture, 134 (1): 325-337.

Prawiro S. 1989. Kepiting di pasaran internasional. Bulletin Warta Mina, 30 (III): 8-14.

Slamet B, Tridjoko, Prijono A, Setiadharma T, Sugama K. 1996. Penyerapan nutrisi endogen, tabiat makan, dan perkembangan morfologi larva ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis).

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, II (2): 13-21.

SURAT KABAR Hanya Satu Halaman

Kurniawan M, Ali A. 2000. Problematika Kelautan di Indonesia. Jawa Pos, 7 Juni 2000: 5.

Kompas. 2005. Konflik Antar Nelayan: Akibat OTODA. Kompas, 6 April 2005: 6.

Halaman Terpisah

Sugito Y. 1992. Problematika Diversifikasi Pangan. Jawa Pos, 16 Oktober 1992: 4, 7.

MAKALAH/PAPER PADA SEMINAR/LOKAKARYA/PELATIHAN/WOKSHOP (PROSEDING) Liao IC, Su MS, Su HM. 1991. An Overview of Live Feeds Production Systems Design in Taiwan.

Rotifer and Microalgae Systems. Proceeding of a U. S - Asia Workshop, Honolulu. pp. 1-20.

Muchari A, Supriatna, Purba R, Achmad T, Kohno H. 1991. Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Makalah Seminar on Marine Finfish Culture, 10-12 Agustus 1991, Jakarta. 12 hal.

Mundayana Y. 2001. Pengelolaan Pakan Ikan. Makalah pada Pelatihan Manajer Mutu, 22-31 Oktober 2001, BBAT Sukabumi. 50 hal.

HASIL PENELITIAN

Mukti AT, Satyantini WH. 2003. Pemanfaatan Suplemen L-Carnitine untuk Meningkatkan Perkembangan dan Pertumbuhan Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man.). Lembaga Penelitian, Universitas Airlangga, Surabaya. 50 hal.

Yuniarti A. 1998. Pengaruh Pemberian Enzim Papain dalam Ransum Pakan Ikan terhadap Daya Cerna Nutrien Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Fakultas Perikanan, Universitas

(43)

Lampiran 14. (lanjutan)

BAHAN / HASIL PENELITIAN YANG TIDAK DITERBITKAN / DIPUBLIKASIKAN

Barizi A. 2000. Teknik Perencanaan Linear untuk Penyusunan Rencana di Bidang Pertanian. IPB, Bogor. 150 hal. (tidak diterbitkan)

Suprapto H. 2001. Mechanisms of Humoral Defense Against Bacterial Infection of Penaeus monodon After Vaccination with Vibrio Bacterin. 50 p. (unpublished)

ARTIKEL DALAM ENSIKLOPEDI

Julian TW. 1974. Goldfish. The Dell Encyclopedia of Tropical Fish, Dell Publishing Co. Inc. pp. 93- 96.

Morris EP. 1936. The Latin Language. Encyclopedia Americana, 17: 47-48.

SKRIPSI / THESIS / DESERTASI

Carman O. 1992. Chromosome Set Manipulation in Some Warmwater Fish. Doctoral Thesis, Tokyo University of Fisheries, Japan. 131 p.

Mukti AT. 2001. Poliploidisasi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya, Malang. 81 hal.

Sahly AF. 1993. Pengaruh Pemberian 17-Metiltestosteron (MT) dengan Dosis Rendah terhadap Keberhasilan Perubahan Jenis Kelamin Ikan Nila Merah (Oreochromis spp.). Skripsi, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya, Malang. 68 hal.

Suprapto H. 1994. Studies on the Virulence Factors of Edwardsiella tarda. Thesis, Hiroshima University, Japan. 100 p.

INTERNET

Hiroshi. 2003. L-Carnitine Lose Fat Fast and More (Higher Power L-Carnitine).

http://www.bodybuilding.com. tanggal/bulan/tahun akses. 4 p.

Takashi K. 2003. L-Nutrition. http://www.l-men.com. tanggal/bulan/tahun akses. 5 p.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan Bapak Dadang selaku pengelola Aneka Usaha Kehutanan (AUK) bidang budidaya jamur kayu Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, hasil

Jika judul gambar terdiri atas dua baris atau lebih, judul gambar diletakkan rata baik terhadap batas kiri maupun batas kanan kertas yang boleh dicetak (justified text)

Halaman ini menyajikan berturut-turut kata “Tesis” (dengan huruf Time New Roman 14), judul (dengan huruf Time New Roman 16), lambang Universitas Udayana

Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematis tentang teori dasar yang relevan, hasil penelitian sebelumnya, kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.. Tata

*ormulasi kapsul mengandung sedikitnya tiga bahan serbuk&#34; yaitu + bahan obat&#34;  pengisi&#34; glidan. *ungsi dari bahan pengisi adalah mencegah terjadi nya

Pada penjelasan Kitab terjemahan Ushulus Sunnah, Walid bin Muhammad Nubaih mengutip berbagai ayat al Qur'an, hadits hingga berbagai pernyataan dalam kitab-kitab

Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian oleh penulis adalah ketidakefektifan gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan

Penggunaan Coating dengan variasi 3 yaitu Intergard 269 ( Epoxy Primer) pada bambu laminasi sebagai lambung kapal lebih membutuhkan jumlah liter coating yang