• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 MASSA DAN PUSAT MASSA SUATU KEPING DATAR DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PEMBAHASAN 2.1 MASSA DAN PUSAT MASSA SUATU KEPING DATAR DALAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

INTEGRAL GARIS INTEGRAL GARIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kalkulus Lanjut 2 Disusun untuk Memenuhi Tugas Kalkulus Lanjut 2

Dosen Pengampu : Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd Dosen Pengampu : Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd

oleh oleh Kelompok IV : Kelompok IV : 1.

1. Achmad Fauzan Achmad Fauzan (4101409004(4101409004)) 2.

2. Arina Dwi Arina Dwi Nur Nur Afriyani Afriyani (4101409016(4101409016)) 3.

3. Jefri Jefri Mahendra Mahendra Kisworo Kisworo (4101409018(4101409018)) 4.

4. Hanifah Mawaddah Hanifah Mawaddah (4101409046(4101409046)) 5.

5. Taulia Damayanti Taulia Damayanti (4101409050(4101409050))

Rombel 04 Rombel 04

Hari Kamis pukul 07.00 Hari Kamis pukul 07.00

JURUSAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1.

1.1. DeskripsiDeskripsi

Makalah ini akan membahas tentang konsep dan cara menghitung massa, Makalah ini akan membahas tentang konsep dan cara menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat

pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat dua.dua.

1.2.

1.2. PrasyaratPrasyarat

Materi prasyarat yang diperlukan adalah

Materi prasyarat yang diperlukan adalah sebagai berikut:sebagai berikut:

1.

1. Geometri DasarGeometri Dasar 2.

2. Kalkulus 1, Kalkulus 2, dan Kalkulus Lanjut 1Kalkulus 1, Kalkulus 2, dan Kalkulus Lanjut 1 3.

3. Materi sebelumnya tentang integral lipat dua dalam koordinat kartesiusMateri sebelumnya tentang integral lipat dua dalam koordinat kartesius dan koordinat kutub

dan koordinat kutub 1.3.

1.3. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:

Rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:

1.

1. Bagaimana konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada kepingBagaimana konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada keping datar?

datar?

2.

2. Bagaimana konsep massa, pusat massa, dan momen inersia padaBagaimana konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada koordinat kartesius, koordinat silinder, dan koordinat bola?

koordinat kartesius, koordinat silinder, dan koordinat bola?

1.4.

1.4. Kompetensi Dasar dan IndikatorKompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar : Memahami dan menghitung massa, pusat massa, dan Kompetensi Dasar : Memahami dan menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat dua.

momen inersia dengan integral lipat dua.

Indikator : Indikator :

1.

1. Mengetahui dan memahami konsep massa, pusat massa, dan momenMengetahui dan memahami konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada keping datar, koordinat kartesius, koordinat silinder, dan inersia pada keping datar, koordinat kartesius, koordinat silinder, dan koordinat bola.

koordinat bola.

2.

2. Dapat menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia pada kepingDapat menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia pada keping datar dengan menggunakan integral lipat dua.

datar dengan menggunakan integral lipat dua.

1.5.

1.5. Tujuan Tujuan PembelajaraPembelajarann

Mahasiswa mampu memahami dan dapat mencari massa, pusat massa, dan Mahasiswa mampu memahami dan dapat mencari massa, pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat dua.

momen inersia dengan integral lipat dua.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MASSA DAN PUSAT MASSA SUATU KEPING DATAR DALAM SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Selain untuk menghitung isi benda padat, salah satu penggunaan lain dari integral lipat dua adalah untuk menentukan massa, pusat massa, dan momen inersia suatu keping datar dengan rapat masa yang tak homogen.

Rapat massa keping di setiap titiknya bergantung pada letak titik tersebut, yaitu merupakan fungsi dua peubah. Kerapatan massa keping datar yaitu besar massa per satuan luas, dapat dinyatakan sebagai fungsi dalam

dan

biasanya disimbolkan dengan

(

,

).

Dipunyai sebuah keping datar dengan rapat massa tak homogen yang berbentuk daerah

=



,

≤≤ 

. ,

≤≤

, dimana

dan

kontinu

pada



,



……(gambar.1)

atau

=



,

≤≤

,

≤≤

, dimana

dan

kontinu

pada [

,

] ……(gambar.2)

Rapat massa di setiap titik pada keping (

,

) pada keping

adalah

(

,

)

di mana

merupakan fungsi kontinu pada D.

Kedua keping datar tersebut diperlihatkan pada gambar berikut:

gambar 1 gambar 2

X d

c

 

=

(

)

=

(

)

o X o

b a

=

(

)

=

(

)

(4)

2.1.1 Kontruksi Rumus Massa, Momen Terhadap Sumbu Koordinat dan Pusat Massa Keping

.

Buatlah jaring

untuk keping

yang terdiri dari

buah persegi panjang yang semuanya beririsan dengan daerah

seperti

diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Komponen jaring yang ke-i adalah

∆

=

∆ ∆

Ukuran jaring ke-i didefinisikan sebagai persegi panjang diagonal terbesar dari persegi panjang

∆

ditulis dengan lambang

 

| |.

D

∆

∆

∆

  

0

 

=

(

)

=

(

)

D

=

(

)

∆

∆

 

0

=

(

)

∆

Gambar 1

Gambar 2

(5)

Pilihlah titik (

,

) pada komponen jaring ke-i.

Keping

dapat dipandang sebagai sistem

partikel yang terletak di titik 



,

,

= 1, 2 ,

,

. Jika massa partikel ke-i adalah

∆

,

maka

∆

=



,

∆

Massa sistem n partikel tersebut adalah

∆

=1

=



=1

,

∆

Bentuk ini merupakan jumlah Riemann yang mempunyai limit karena

kontinu pada

.

2.1.2 Definisi Massa dan Pusat Massa Suatu Keping Datar dalam Koordinat Kartesius

Massa keping

didefinisikan sebagai limit dari jumlah Riemann ini, yaitu

= lim|

∆

|

0



=1

,

∆

=



(

,

)



Momen Massa Keping DTerhadap Sumbu X 

Momen massa keping terhadap sumbu

 

didefinisikan sebagai limit   jumlah Riemann dari momen massa sistem n partikel terhadap

sumbu

 

, yaitu

= lim|

∆

|

0



=1



,

∆

=



(

,

)



=



(

,

)



=



(

,

)



(6)

Momen Massa Keping DTerhadap Sumbu

Momen massa keping terhadap sumbu

didefinisikan sebagai limit   jumlah Riemann dari momen massa sistem

partikel terhadap

sumbu

, yaitu

= lim|

∆

|

0



=1



,

∆

=



(

,

)



Pusat Massa Keping D

Pusat massa keping

adalah titik (



,



), dimana



=

 

dan



=

 

CATATAN

Perhatikan bahwa untuk menghitung integral lipat duanya kita mengambil proyeksi daerah

terhadap sumbu

 

atau terhadap sumbu

. Perhatikan kembali kedua gambar pada masalah di atas, yang pertama bila proyeksinya pada sumbu

 

adalah selang [

,

] sedangkan yang kedua, bila proyeksinya terhadap sumbu

adalah selang [

,

]. Untuk 

memudahkanperhitungannya, seringkali kita harus membuat transformasi ke koordinat kutub.

2.2 MOMEN INERSIA PADA SUATU KEPING DATAR DALAM SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Momen suatu partikel terhadap titik atau garis yang tetap disebut momen pertama, yang didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel dengan   jaraknya terhadap titik atau garis tersebut. Sekarang kita akan

mendefinisikan momen kedua dengan cara serupa tetapi jaraknya diganti oleh kuadrat jaraknya.

=



(

,

)



 

,



=

 

,

 

(7)

Momen kedua suatu partikel terhadap titik atau garis yang tetap, dikenal sebagai momen inersia, didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat jarak partikel terhadap titik atau garis itu. Berikut ini definisinya secara matematis.

Definisi Momen Inersia, Momen inersia dari partikel dengam massa

dan jaraknya

satuan dari garis

, ditulis

, didefinisikan sebagai

=



2

Seperti halnya dengan momen pertama untuk keping datar

, momen

inersia dari keping

terhadap kedua sumbu koordinat didefinisikan sebagai limit jumlah dari momen inersia sistem

-partikel terhadap kedua sumbu koordinat itu. Sistem

-partikel tersebut masing-masing terletak di titik  (

,

) dengan rapat massa

(

,

) .

Dipunyai sebuah keping datar dengan rapat massa terdistribusi secara kontinu berbentuk daerah tertutup

yang dapat ditulis sebagai

= {(

,

)|

≤≤

,

≤≤

(



}, di mana

dan

kontinu pada [

,

]

atau

= {(

,

)|

≤≤

,

≤≤

(



}, di mana

dan

kontinu pada [

,

]

Rapat massa di setiap titik (

,

) pada keping

adalah

(

,

), di

mana

merupakan fungsi kontinu pada

, maka momen inersia keping

terhadap sumbu koordinat dan titik asal

didefinisikan sebagai berikut Momen Inersia Terhadap Sumbu

 

= lim

∆→

0



=1

2



,

∆

=



2



,

  

=



2



,



(8)

Momen Inersia Terhadap Sumbu

= lim|

∆

|

0



=1

2



,

∆

=



2



,



Momen Inersia Terhadap Titik

Jari-jari kitaran

Jari-jari kitaran (radius of gyration) suatu keping

terhadap suatu sumbu didefinisikan sebagai bilangan positif 

yang memenuhi

di mana

adalah adalah momen inersianya terhadap sumbu itu dan

adalah massa kepingnya.

2.3 MASSA, PUSAT MASSA, DAN MOMEN INERSIA SUATU BENDA DALAM KOORDINAT KARTESIUS

Salah satu aplikasi dari integral lipat tiga adalah untuk menentukan massa dan pusat massa dari benda pejal berdimensi tiga. Konsep massa dan pusat massa dikembangkan dari konsep yang sama pada pelat datar yang sangat tipis yang disebut lamina. Tiga macam sistem koordinat dapat digunakan dalam menghitung integral, namun pemilihan sistem koordinat yang akan dipakai harus tepat agar dalam melakukan integral menjadi lebih mudah.

=



2



,



=

 

+

2 =



(9)

Konsep massa dan pusat massa digeneralisasi secara mudah ke daerah-daerah benda pejal. Besar kerapatan massa dari benda pejal berdimensi tiga adalah menyatakan besarnya massa tiap satuan volum.

Khusus benda pejal yang homogen kerapatan massa pada titik (

,

,

) biasa

dinotasikan dengan

(

,

,

) berupa konstanta. Saat ini, proses yang mengarah pada rumus integral yang benar telah dikenal dengan baaik dan dapat diringkas dalam sebuah motto, yaitu iris, hampiri, integralkan.

Sebagaimana dalam pembahasan pusat massa lamina, dalam benda pejal juga dikenal istilah total massa, total momen inersia, dan pusat massa.

Dengan langkah penurunan yang serupa seperti pada lamina, kita peroleh beberapa rumus untuk benda pejal berikut

Total Massa

Total Momen Massa Terhadap Sumbu

Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu

Momen Inersia Terhadap Bidang

 

 .

=



,

,

 



=



,

,

 



=

  

=



2 +

2



,

,



(10)

Total Momen Massa Terhadap Sumbu

Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu

Momen Inersia Terhadap Bidang

 

 .

Total Momen Massa Terhadap Sumbu

 

Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu

 

Momen Inersia Terhadap Bidang



 .

Pusat Massa Benda Pejal



=



,

,

 



=

  



=



,

,

 



=

  

=



2 +

2



,

,



=



2 +

2



,

,





,



,



=

  

,

  

,

   

Gambar

gambar 1  gambar 2 Xdc=  (  )=∅()oXoba=()=∅()

Referensi

Dokumen terkait