• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36214/PP/M.XII/15/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36214/PP/M.XII/15/2012"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36214/PP/M.XII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak : 2007

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah, sebesar USD 1,504,613.14 dengan pokok sengketa sebagai berikut:

1. Harga Pokok Penjualan-Biaya Penyusutan USD 994,489.14

2. Penghasilan dari Luar Usaha USD 336,760.00

3. Pengurang Penghasilan Bruto terdiri dari:

a. Biaya Perjalanan USD 7,641.00 b. Biaya Penyusutan USD 24,508.00 c. Biaya Kendaraan USD 47,380.00 d. Biaya Cetak dan Alat Tulis USD 3,071.00 e. Biaya Imigrasi & DPKK USD 77,875.00 f. Biaya Administrasi Asuransi USD 2,889.00 g. Biaya Lain-lain USD 10,000.00

Jumlah USD 173,364.00

Jumlah USD 1,504,613.14

Koreksi Harga Pokok Penjualan - Biaya Penyusutan sebesar USD 994,489.14

Menurut Terbanding : bahwa pada dasarnya nilai perolehan Mesin dan Peralatan yang dipakai Terbanding adalah sama dengan Pemohon Banding, namun dalam perhitungan penyusutan terlihat perbedaan nilai sebagai berikut:

Nilai perolehan Mesin dan Peralatan

cfm PB cfm Tb

Nilai perolehan Mesin dan Peralatan dalam Rp

162.418.243.067,00 162.418.243.067,00 a) Kurs pembelian selama

tahun 1997

2.289,00 2,906.00 b)

Nilai perolehan Mesin dan Peralatan dalam USD

70,972,910.00 55,877,582.00 c=a/b

Nilai penyusutan Mesin dan Peralatan dalam USD

7,210,286.00 6,215,797.00

Koreksi positif penyusutan USD (7,210,286.00- 6,215,797.00)

994,489.00

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas Koreksi Positif atas biaya Penyusutan sebesar USD 994,489.14 yang menurut Terbanding untuk menyesuaikan nilai aktiva tetap mesin dan peralatan sesuai dengan kurs Dollar Amerika pada saat dimulainya operasional Perusahaan pada bulan Desember 1997.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Pendapat Majelis : bahwa Terbanding melakukan koreksi penyusutan aktiva pada tahun 2007 sebesar USD 994,489.14 karena Pemohon Banding dalam mengkonversikan seluruh nilai perolehan tahun 1997 menggunakan kurs akhir tahun 1996 yaitu sebesar Rp 2.289,00 seharusnya menurut Terbanding, Pemohon Banding menggunakan kurs sesuai dengan tanggal perolehannya:

bahwa Terbanding menggunakan kurs Rp 2.906,00 sesuai dengan tanggal dimulainya operasional produksi yaitu 1 September 1997 berdasarkan keterangan pada audit report Kantor Akuntan Publik QWE tahun 1997, bahwa Terbanding menggunakan kurs Rp. 2.906,00 karena nilai perolehan mesin dan peralatan tahun 1997 pada daftar perhitungan penyusutan tidak ada rincian saat kapan aktiva dibeli/diperoleh, dan karena tidak didukung dokumen pendukung atas penambahan mesin dan peralatan tahun 1997, bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas Koreksi positif atas biaya penyusutan sebesar USD 994,489.14 yang menurut Terbanding untuk menyesuaikan nilai aktiva tetap Mesin dan Peralatan sesuai dengan kurs Dollar Amerika pada saat dimulainya operasional perusahaan.

bahwa Pemohon Banding sampai dengan 31 Desember 2000 masih menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah, oleh karena itu sehubungan dengan koreksi biaya penyusutan tersebut oleh Terbanding adalah berdasarkan laporan keuangan dan pembukuan dalam mata uang Rupiah, nilai mesin dan peralatan secara komersial yang telah dikapitalisasi pada tanggal 15 September 1997 adalah sebesar Rp 274.696.406.802,00.

bahwa Pemohon Banding telah menyesuaikan kerugian selisih kurs yang timbul sejak Januari 1997 sampai dengan Desember 1997 sebesar Rp 101.082.570.118,00 terhadap nilai mesin dan peralatan di atas sehingga menjadi Rp 173.613.836.684,00 dan Pemohon Banding juga menyesuaikan biaya bunga pinjaman bank sebesar Rp 10.919.452.707,00 terhadap nilai mesin dan peralatan sehingga secara fiskal pada per 31 Desember 1997 nilai mesin dan peralatan menjadi Rp 162.694.383.977,00.

bahwa tidak adanya koreksi positif atas Biaya Penyusutan dilaporan Surat Pemberitahuan Tahunan tahun 1997 dikarenakan Pemohon Banding telah menurunkan nilai Mesin dan Peralatan dari sebesar Rp 274.696.406.802,00 pada tanggal 31 Desember 1996 menjadi Rp 162.694.383.977,00.

bahwa dengan dikoreksinya biaya penyusutan ini oleh Terbanding, maka hal ini akan menjadikan nilai Mesin dan Peralatan Pemohon Banding mengalami dua kali penurunan nilai asset.

bahwa Pemohon Banding mengemukakan alasan bahwa Pemohon Banding telah menurunkan nilai Mesin dan Peralatan yang pada 31 Desember 1996 adalah sebesar Rp 274.696.406.802,00 menjadi Rp 162.694.383.977,00 pada 15 September 1997, yaitu pada saat perusahaan mulai beroperasi secara komersial, sesuai dengan penyusuaian nilai selisih kurs sejak tanggal 31 Desember 1996 sampai dengan 15 September 1997.

bahwa Terbanding tidak dapat menerima alasan ini karena berdasarkan penelitian atas Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 diketahui bahwa pada "Lampiran daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal" hanya tercatat Aktiva Machinery & Equipment yang diperoleh tahun 1997 sampai dengan Maret 2007, tidak ada aktiva Machinery & Equipment yang diperoleh tahun 1996 yang disusutkan secara fiskal di Tahun Pajak 2007.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa koreksi yang dilakukan Terbanding bersumber dari perubahan penggunaan mata uang dari rupiah (IDR) menjadi dollar Amerika Serikat (USD) sehingga untuk menghitung biaya penyusutan atas aktiva tetap berupa mesin dan peralatannya yang diperoleh Pemohon Banding terdapat perbedaan dalam penggunaan nilai tukar antara Pemohon Banding dengan Terbanding.

bahwa Pemohon Banding dalam mengkonversikan seluruh nilai perolehannya tahun 1997 tersebut menggunakan kurs akhir tahun 1996 yaitu 1 USD = Rp 2.289,00, sedangkan Terbanding menggunakan kurs sesuai dengan tanggal dimulainya operasional produksi yaitu 1 September 1997 sebesar 1 USD = Rp 2.906,00.

bahwa para pihak yang bersengketa menggunakan nilai aktiva tetap a quo dalam rupiah yang sama yaitu sebesar Rp. 162.418.243.067,00 sebagai dasar penyusutan bahwa koreksi Terbanding karena perbedaan nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi USD yang oleh Terbanding menggunakan nilai tukar 1 USD = Rp. 2.906,00 per tanggal 1 September 1997 sedang Pemohon Banding menggunakan nilai tukar 1 USD = Rp. 2.289,00 per tanggal 31 Desember 1996.

bahwa Terbanding dalam penjelasan tertulisnya dengan Surat Nomor: S-8907/PJ.07/2010 tanggal 21 Oktober 2010 menyatakan:

bahwa berdasarkan Laporan Keuangan yang telah yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (Kantor Akuntan Publik) QWE, diketahui bahwa Pemohon Banding memulai operasional produksi tanggal 1 September 1997.

bahwa berdasarkan Pasal 11 ayat (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan bahwa berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, saat mulainya penyusutan dapat dilakukan pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan, yang dimaksud dengan mulai menghasilkan dalam ketentuan ini dikaitkan dengan saat mulai berproduksi dan tidak dikaitkan dengan saat diterima atau diperolehnya penghasilan.

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 huruf a Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

533/KMK.04/2000, diatur bahwa bagi Wajib Pajak yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat, konversi ke mata uang Dollar Amerika Serikat untuk harga perolehan harta berwujud dan atau harta tidak berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat perolehan harta tersebut.

bahwa di dalam daftar aktiva tetap dan penyusutan yang dilaporkan oleh Pemohon Banding tidak terdapat rincian saat perolehan aktiva berupa mesin dan peralatan dan Pemohon Banding tidak memberikan dokumen pendukung yang dapat menunjukkan saat perolehan mesin dan peralatan tersebut.

bahwa oleh karena tidak terdapat data yang menunjukkan saat perolehan mesin dan peralatan, maka Terbanding menggunakan dasar kurs pada tanggal dimulainya operasional Pemohon Banding (1 September 1997) yaitu sebesar Rp 2.906,00 per dollar Amerika Serikat untuk mengkonversi nilai perolehan mesin dan peralatan dari rupiah ke dollar Amerika Serikat.

bahwa Terbanding menggunakan dasar tanggal tersebut karena pada tanggal tersebut aktiva tetap berupa mesin dan peralatan telah tersedia untuk digunakan dalam kegiatan operasional/produksi Pemohon Banding, dengan menggunakan kurs sebesar Rp 2.906,00 per dollar Amerika Serikat tersebut, diperoleh nilai perolehan mesin dan peralatan sebesar USD 55,877,582.00.

bahwa Pemohon Banding dalam penjelasan tertulisnya dengan Surat Nomor: 001/PTEI/SR/XI/2010 tanggal 10 Nopember 2010 menyatakan:

bahwa Pemohon Banding sejak didirikan pada Tahun 1995 sampai dengan 31 Desember 2000 menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan mata uang rupiah bahwa sejak tanggal 1 Januari 2001 Pemohon Banding memperoleh ijin untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat.

bahwa Pemohon Banding sejak tahun pajak 1995 hingga saat ini selalu dilakukan pemeriksaan pajak oleh Terbanding dan oleh Terbanding telah diterbitkan produk hukum berupa Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak.

bahwa sebagaimana dinyatakan oleh Terbanding bahwa sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2006 tidak terdapat koreksi yang dilakukan Terbanding terhadap nilai kapitalisasi aktiva tetap Pemohon Banding baik ketika melaporkannya dalam mata uang rupiah maupun dollar Amerika.

bahwa perhitungan penyusutan aktiva tetap yang dilakukan Terbanding terbukti adalah rekonstruksi dari perolehan aktiva di tahun 1997 bukan tahun 1995 ketika Pemohon Banding baru berdiri.

bahwa sesuai dengan Pasal 11 ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 dan penjelasannya disebutkan bahwa Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut sehingga penyusutan pada tahun pertama dihitung secara pro-rata. Namun berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, saat mulainya penyusutan dapat dilakukan pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan. Yang dimaksud dengan mulai menghasilkan dalam ketentuan ini dikaitkan dengan saat mulai berproduksi dan tidak dikaitkan dengan saat diterima atau diperolehnya penghasilan.

bahwa Majelis berpendapat, saat penyusutan aktiva tetap pada dasarnya dimulai pada bulan dilakukan pengeluaran untuk memperoleh aktiva tetap a quo kecuali aktiva tetap tersebut masih dalam proses pengerjaan maka penyusutan dimulai pada bulan selesainya pengerjaannya atau dengan persetujuan Terbanding penyusutan aktiva tetap dimulai pada bulan harta tersebut mulai berproduksi.

bahwa Majelis berpendapat, Pemohon Banding tidak mengajukan izin kepada Terbanding untuk melakukan penyusutan aktiva tetap a quo pada bulan aktiva tetap digunakan untuk berproduksi secara komersial sehingga dalil yang digunakan Terbanding melakukan konversi mata uang rupiah (IDR) ke mata uang dollar Amerika (USD) dengan menggunakan nilai tukar per tanggal 1 September 1997 sebesar Rp. 2.906,00 karena pada saat tersebut Pemohon Banding mulai berproduksi adalah tidak tepat.

bahwa Pemohon Banding telah memperoleh izin dari Terbanding untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang dollar Amerika Serikat pada tanggal 1 Januari 2001 bahwa Majelis berpendapat sebagaimana diatur dalam ketentuan Terbanding bahwa Pemohon Banding yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat maka konversi ke mata uang Dollar Amerika Serikat untuk harga perolehan harta berwujud dan atau harta tidak berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun seharusnya menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat perolehan harta tersebut bukan selisih kurs pada saat Pemohon Banding mulai berproduksi sebagaimana yang dilakukan oleh Terbanding.

bahwa Majelis berpendapat, Terbanding seharusnya dapat membedakan antara saat penyusutan aktiva tetap dengan saat aktiva tersebut dikapitalisasi untuk disusutkan yang dalam hal ini Terbanding mendalilkan bahwa saat penyusutan yaitu saat mulai berproduksi komersial untuk melakukan konversi aktiva tetap dari mata uang rupiah ke mata uang dollar Amerika Serikat yang seharusnya konversi tersebut dilakukan berdasarkan saat perolehannya.

bahwa alasan Terbanding melakukan konversi nilai perolehan aktiva tetap pada saat Pemohon Banding mulai berproduksi komersial karena tidak terdapat data rincian dan dokumen pendukung yang dapat menunjukkan saat perolehan mesin dan peralatan, Majelis berpendapat bahwa alasan Terbanding tidak tepat karena terbukti bahwa Terbanding telah melakukan pemeriksaan dan menerbitkan produk hukum sejak Tahun Pajak 1995 hingga Tahun Pajak 2006 dan terbukti bahwa tidak terdapat koreksi kapitalisasi aktiva tetap baik pada saat Pemohon Banding melaporkannya dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang dollar Amerika Serikat.

bahwa Majelis berpendapat, sejak Tahun Pajak 1996 Pemohon Banding Terbukti telah mengkapitalisasi nilai perolehan mesin dan peralatan dalam Neraca per tanggal 31 Desember 1996 namun belum disusutkan khususnya terhadap aktiva berupa mesin dan peralatannya yang masih dalam proses penyelesaian pengerjaan.

bahwa Majelis berpendapat, rekonstruksi nilai perolehan aktiva mesin dan peralatan yang dilakukan Terbanding mulai Tahun Pajak 1997 tidak tepat karena terbukti bahwa Pemohon Banding telah mengkapitalisasi mesin dan peralatan sejak Tahun Pajak 1996.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi Harga Pokok Penjulan berupa Biaya Penyusutan Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 994,489.14 tidak tepat dan harus dibatalkan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Koreksi positif penghasilan luar usaha sebesar USD 336,760.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi penghasilan di luar usaha sebesar USD 336.760 adalah atas koreksi biaya bunga.

bahwa Terbanding berpendapat bahwa ketentuan dalam butir 4 SE- 46/PJ.4/1995 bertujuan untuk mencegah terjadinya usaha untuk memperkecil jumlah Penghasilan Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam butir 3 SE-46/PJ.4/1995, oleh karena itu dalam menghitung biaya bunga yang dibebankan sesuai butir 4 SE-46/PJ.4/1995 tidak dibatasi darimana asal dana yang didepositokan, jadi apabila dalam satu tahun pajak Pemohon Banding memiliki jumlah rata-rata pinjaman yang lebih besar dari jumlah rata- rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya (tidak tergantung dari mana asal dana tersebut), maka bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.

bahwa berdasarkan uraian di atas Terbanding berpendapat bahwa koreksi yang sudah benar dan mengusulkan untuk mempertahankan koreksi tersebut.

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi biaya bunga pinjaman tersebut di atas, karena sumber dana untuk penempatan deposito selama masa 1 April 2007 sampai dengan 31 Maret 2008, bukan berasal dari pinjaman Bank yang Pemohon Banding terima selama masa tersebut melainkan berasal dari pembayaran yang Pemohon Banding terima dari Customer Pemohon Banding.

bahwa koreksi atas Biaya Bunga Pinjaman sebesar USD 336,760.00 tersebut adalah tidak benar karena sesuai dengan penjelasan Pemohon Banding dan didukung dengan bukti yang ada, dana untuk penempatan Deposito yang Pemohon Banding lakukan tidak berasal dari dana pinjaman Bank melainkan berasal dari pembayaran yang Pemohon Banding terima dari customer.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa Terbanding melakukan koreksi positif Biaya luar usaha berupa beban bunga pinjaman sebesar USD. 336,760.00 dengan alasan koresi a quo dilakukan Terbanding berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-46/PJ.04/1995.

bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi biaya bunga pinjaman tersebut karena sumber dana untuk penempatan deposito selama masa 1 April 2007 sampai dengan 31 Maret 2008 bukan berasal dari pinjaman bank yang Pemohon Banding terima selama masa tersebut melainkan berasal dari pembayaran yang Pemohon Banding terima dari kustomer Pemohon Banding.

bahwa pada masa 1 April 2007 sampai dengan 31 Maret 2008, Pemohon Banding memiliki pinjaman dari beberapa bank sebagai berikut:

No. Nama Bank Tanggal Jatuh Tempo

1 Sindikasi RTY Tranch A Tanggal 25 Setiap Bulan 2 Sindikasi RTY Tranch B Tanggal 25 Setiap Bulan

3 RZB Tanggal 25 Setiap Bulan

4 Bank of India Tanggal 1 setiap kwartal

5 Bank ASD Term Loan 1 Tanggal 1 setiap kwartal 6 Bank ASD Term Loan 2 Tanggal 1 setiap kwartal

7 State Bank of India Tanggal 1 setiap kwartal

bahwa penempatan deposito yang Pemohon Banding lakukan di bank sebagai deposito On- Call/Overnite-Deposit sumbernya adalah uang masuk yang Pemohon Banding terima dari customer.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa Terbanding melakukan koreksi biaya luar usaha sebesar USD.336,760.00 yang merupakan biaya bunga pinjaman yang dibayarkan oleh Pemohon Banding kepada para pemberi pinjaman karena dianggap oleh Terbanding bahwa jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya yang dimiliki oleh Pemohon Banding sehingga biaya bunga yang dapat dibiayakan adalah sebesar bunga yang dibayar atau terutang atas rata- rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.

bahwa Terbanding melakukan koreksi biaya bunga pinjaman a quo berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-46/PJ.4/1995 tanggal 05 Oktober 1995 karena Pemohon Banding memiliki rata-rata pinjaman per bulan yang lebih besar dari rata-rata deposito per bulan.

bahwa Pemohon Banding dalam penjelasan tertulisnya dengan Surat Nomor: 002/PTEI/SR/XI/2010 tanggal 10 Nopember 2010 antara lain menyatakan:

bahwa biaya bunga yang Pemohon Banding bayarkan kepada kreditor adalah biaya bunga yang benar- benar terjadi dan dilakukan dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan.

bahwa menurut Pemohon Banding, situasi yang menjadi dasar diterapkannya SE-46/PJ.4/1995 tanggal 05 Oktober 1995 adalah sangat berbeda dengan situasi yang ada saat ini dimana tingkat bunga deposito tidak begitu menarik sebagai salah satu alternatif investasi terlebih jika investasi dalam instrumen deposito ini menggunakan dana yang berasal dari pinjaman.

bahwa menurut Pemohon Banding, sumber dana untuk penempatan deposito selama masa 1 April 2007 sampai dengan 31 Maret 2008 bukan berasal dari pinjaman bank yang Pemohon Banding terima selama masa tersebut melainkan berasal dari pembayaran yang Pemohon Banding terima dari kustomer Pemohon Banding.

bahwa menurut Terbanding, biaya bunga yang boleh dibebankan sesuai dengan butir 4 SE-46/PJ.4/1995 tidak dibatasi dari mana asal dana yang didepositokan, jadi apabila dalam satu tahun pajak Pemohon Banding memiliki jumlah rata-rata pinjaman yang lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya (tidak tergantung dari mana asal dana tersebut) maka biaya bunga yang boleh dibebankan adalah sebesar bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.

bahwa dari hasil pemeriksaaan bukti-bukti yang disampaikan dalam persidangan diketahui bahwa rata- rata pinjaman Pemohon Banding selama tahun 2007 adalah sebesar USD 26,697,027.21 sedang ratarata depositonya sebesar USD. 4,531,449.09 sehingga menurut Terbanding biaya bunga yang dapat dibebankan harus dihitung ulang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-46/PJ.4/1995 tanggal 05 Oktober 1995 tanpa mempertimbangkan asal-usul sumber dana deposito a quo.

bahwa Majelis berpendapat, pada dasarnya biaya bunga untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

bahwa biaya yang timbul untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto.

bahwa Majelis berpendapat, biaya bunga pinjaman yang dibayarkan dapat dibebankan seluruhnya apabila pinjaman a quo tidak digunakan untuk memperoleh penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final bahwa Terbanding yang mendalilkan bahwa biaya bunga pinjaman tidak seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya dan tidak tergantung dari mana asal dana deposito atau tabungan lainnya yang dikenakan Pajak Penghasilan bersifat final tersebut adalah tidak tepat.

bahwa Majelis berpendapat, penempatan deposito yang Pemohon Banding lakukan di bank terbukti adalah sebagai deposito On-Call/Overnite-Deposit yang jangka waktunya adalah harian dan sumber dananya dari kustomer Pemohon Banding bukan dari pinjaman yang dikenakan bunga oleh pihak ketiga.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi biaya luar usaha berupa beban bunga pinjaman Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 336,760.00 tidak tepat dan harus dibatalkan.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Koreksi Biaya Pengurang Penghasilan Bruto - Biaya Perjalanan sebesar USD 7,641.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi biaya perjalanan sebesar USD 7,641.00 adalah pembayaran JKL yang tidak didukung dokumen pendukungnya.

bahwa berdasarkan bukti/dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dalam proses keberatan diketahui bahwa biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk hotel, cafe, makanan, dan sejenisnya dimana Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan hubungan antara pengeluaran untuk biaya tersebut dengan penghasilan yang terkait, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 6 (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan atas biaya ini seharusnya tidak dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto (non deductible).

bahwa berdasarkan bukti/dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dalam proses keberatan diketahui bahwa biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk hotel, cafe, makanan, dan sejenisnya dimana sesuai dengan ketentuan Pasal 9 (1) huruf e Undang-undang Pajak Penghasilan biaya ini merupakan natura dan kenikmatan yang tidak boleh dikurangkan (non deductible).

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena, biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai perjalanan Presiden Direktur Perusahaan yang dilakukan untuk kepentingan Perusahaan dan berkaitan dengan usaha, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan pasal 6.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(6)

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi biaya perjalanan yang sebesar USD 7,641.00 karena biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai perjalanan presiden direktur untuk kepentingan perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara pernghasilan.

bahwa menurut Terbanding, koreksi biaya perjalanan sebesar USD 7,641.00 adalah pembayaran JKL yang tidak didukung dokumen pendukungnya bahwa biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk hotel, cafe, makanan, dan sejenisnya dimana sesuai dengan ketentuan Pasal 9 (1) huruf e Undang-undang Pajak Penghasilan biaya ini merupakan natura dan kenikmatan yang tidak boleh dikurangkan (non deductible).

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa dari bukti-bukti yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan berupa payment voucher, aplikasi K’card centre Amex card atas nama Mr. ZXC, tagihan dari Amex dan receipt hotel diketahui bahwa pembayaran Amex card atas nama Mr. ZXC sebagai presiden direktur a quo digunakan untuk pembayaran hotel/penginapan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

bahwa Pemohon Banding tidak dapat menunjukan bukti pendukung yang menunjukan bahwa perjalanan tersebut dalam rangka kegiatan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara pernghasilan bukan untuk kepentingan pribadi dan atau keluarganya.

bahwa dari bukti-bukti yang disampaikan Pemohon Banding berupa invoice dari Hotel VBN, Mumbai terbukti bahwa tagihan hotel a quo ditujukan kepada company Essar Limited bukan PT.XXX.

bahwa dari bukti-bukti yang disampaikan Pemohon Banding berupa invoice dari Hotel MLP, Jakarta terbukti bahwa tagihan hotel a quo selain Mr. ZXC yang turut menginap adalah NKO dan BJI yang tidak diketahui status keduanya,apakah relasi atau keluarganya.

bahwa Majelis berpendapat, dari bukti-bukti yang disampaikan Pemohon Banding bahwa biaya perjalanan sebesar USD. 7,641.00 tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Pemohon Banding karena Pemohon Banding tidak dapat membuktikan bahwa biaya perjalanan a quo merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara pernghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi pengurang penghasilan bruto berupa biaya perjalanan Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 7,641.00 sudah tepat dan harus dipertahankan.

Biaya Pengurang Penghasilan Bruto - Biaya penyusutan sebesar USD 24,508.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi biaya penyusutan sebesar USD 24,508.00 adalah atas penyusutan kendaraan sedan dan minibus yang dikoreksi sebesar 50% sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 220/PJ./2002.

bahwa berdasarkan bukti BPKB dan STNK yang disampaikan Pemohon Banding dalam proses keberatan diketahui data atas kendaraan sebagai berikut:

No Nomor Polisi Jenis Kendaraan

1 B XXX SR Audi - Sedan

2 B XXXX OZ Honda Stream

3 B XX0X OQ Honda City - Sedan

bahwa jika dilihat dari jenis kendaraan sebagaimana data pada butir 2 di atas, Terbanding berpendapat bahwa kendaraan-kendaraan tersebut hanya dapat disusutkan sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-220/PJ./2002.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(7)

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena, biaya ini merupakan biaya penyusutan atas kendaraan operasional perusahaan yang digunakan hanya selama jam kerja perusahaan dan kendaraan yang digunakan tidak dibawa pulang ke rumah, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena, biaya ini merupakan biaya penyusutan atas kendaraan operasional perusahaan yang digunakan hanya selama jam kerja perusahaan dan kendaraan yang digunakan tidak dibawa pulang ke rumah sehingga merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

bahwa menurut Terbanding, koreksi biaya penyusutan sebesar USD. 24,508.00 adalah atas penyusutan kendaraan sedan dan minibus yang dikoreksi sebesar 50% sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-220/PJ./2002.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan bukti berupa daftar penyusutan kenderaan a quo sehingga Terbanding tidak meyakini bahwa kenderaan a quo hanya digunakan selama jam kerja kantor dan tidak dibawa pulang.

bahwa Majelis berpendapat, Pemohon Banding tidak dapat membuktikan dan menyakinkan Majelis bahwa kenderaan yang disusutkan seluruhnya oleh Pemohon Banding tidak dibawa pulang oleh pegawai tertentu karena jabatannya.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi pengurang penghasilan bruto berupa biaya penyusutan kenderaan Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 24,508.00 sudah tepat dan harus dipertahankan.

Koreksi Biaya Pengurang Penghasilan Bruto - Biaya Kendaraan sebesar USD 47,380.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi biaya kendaraan sebesar USD 47,380.00 adalah atas pengeluaran biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin kendaraan yang dikoreksi sebesar 50% sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-220/PJ./2002.

bahwa dalam proses keberatan Pemohon Banding tidak memberikan dokumen/bukti atas Biaya Kendaraan sebesar USD 47,380.00 sehingga tidak dapat dilakukan penelitian lebih lanjut atas sengketa ini.

bahwa berdasarkan uraian di atas Terbanding berpendapat bahwa koreksi yang dilakukan sudah benar dan mengusulkan untuk mempertahankan koreksi tersebut.

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kendaraan operasional perusahaan yang digunakan hanya selama jam kerja perusahaan dan kendaraan yang digunakan tidak dibawa pulang ke rumah, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(8)

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kendaraan operasional perusahaan yang digunakan hanya selama jam kerja perusahaan dan kendaraan yang digunakan tidak dibawa pulang ke rumah, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

bahwa menurut Terbanding, koreksi biaya kendaraan sebesar USD 47,380.00 adalah atas pengeluaran biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin kendaraan yang dikoreksi sebesar 50% sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-220/PJ./2002.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan buktibukti berupa daftar biaya pengeluaran, payment voucher dan invoice terkait dengan biaya kenderaan sehingga Terbanding tidak meyakini bahwa kenderaan a quo berupa kenderaan jenis sedan yang hanya digunakan selama jam kerja kantor dan tidak dibawa pulang.

bahwa Majelis berpendapat, Pemohon Banding tidak dapat membuktikan dan menyakinkan Majelis bahwa kenderaan yang disusutkan seluruhnya oleh Pemohon Banding tidak dibawa pulang oleh pegawai tertentu karena jabatannya.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi pengurang penghasilan bruto berupa biaya kenderaan Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 47,380.00 sudah tepat dan harus dipertahankan.

Koreksi Biaya Pengurang Penghasilan Bruto - Biaya Cetak dan Alat Tulis Sebesar USD 3,071.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi biaya cetak dan alat tulis sebesar USD 3.071,00 adalah atas pembelian koran, kartu ucapan, frame photo Mr ZXC, bending untuk dokumen Mrs ZSE adalah termasuk biaya untuk keperluan pribadi sehingga dikoreksi sesuai Pasal 9 (1) huruf e dan i Undang-undang Pajak Penghasilan.

bahwa dalam proses keberatan Pemohon Banding tidak memberikan dokumen/data/bukti terkait Biaya Cetak dan alat Tulis sebesar USD 3,071.00 sehingga Terbanding tidak dapat melakukan penelitian lebih lanjut atas beban yang disengketakan ini.

bahwa Pemohon Banding tidak dapat membuktikan kaitan antara pengeluaran biaya yang disengketakan ini dengan penghasilan yang terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang- undang Pajak Penghasilan.

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan biaya yang Pemohon Banding keluarkan untuk tetap mendapatkan informasi yang berkaitan dengan bidang usaha Pemohon Banding, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(9)

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan biaya yang Pemohon Banding keluarkan untuk tetap mendapatkan informasi yang berkaitan dengan bidang usaha Pemohon Banding, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

bahwa menurut Terbanding, koreksi biaya cetak dan alat tulis sebesar USD 3.071,00 adalah atas pembelian koran, kartu ucapan, frame photo Mr. ZXC, bending untuk dokumen Mrs ZSE adalah termasuk biaya untuk keperluan pribadi sehingga dikoreksi sesuai Pasal 9 (1) huruf e dan i Undang- undang Pajak Penghasilan.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa Pemohon Banding dalam persidangan terbukti menerima koreksi biaya cetak dan alat tulis sebesar USD 3.071,00 yang dilakukan Terbanding.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi pengurang penghasilan bruto berupa biaya cetak dan alat tulis Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 3.071,00 sudah tepat dan harus dipertahankan.

Koreksi Biaya Pengurang Penghasilan Bruto - Biaya Imigrasi dan DPKK sebesar USD 77,875.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi biaya administrasi asuransi sebesar USD 2,889.00 adalah atas pembayaran asuransi kendaraan jenis sedan dan sejenisnya sehingga dikoreksi sesuai Pasal 9 (1) huruf e dan i Undang- undang Pajak Penghasilan.

bahwa jika dilihat dari jenis kendaraan sebagaimana data pada butir 2 di atas, Terbanding berpendapat bahwa asuransi atas kendaraan kendaraan tersebut merupakan natura dan kenikmatan dimana sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) huruf e Undang-undang Pajak Penghasilan tidak dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto.

bahwa jika dilihat dari jenis kendaraan sebagaimana data pada butir 2 di atas, Terbanding berpendapat bahwa asuransi atas kendaraan kendaraan tersebut merupakan pengeluaran untuk kepentingan pribadi dimana sesuai Pasal 9 ayat (1) huruf i Undang-undang Pajak Penghasilan tidak dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto.

bahwa dalam proses keberatan Pemohon Banding tidak memberikan dokumen/bukti atas Biaya Administrasi Asuransi sebesar USD 2,889.00 sehingga tidak dapat dilakukan penelitian lebih lanjut atas sengketa ini.

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan pembayaran premi asuransi untuk kendaraan operasional perusahaan yang digunakan hanya selama jam kerja perusahaan dan kendaraan yang digunakan tidak dibawa pulang ke rumah.

bahwa dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(10)

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan pembayaran premi asuransi untuk kendaraan operasional perusahaan yang digunakan hanya selama jam kerja perusahaan dan kendaraan yang digunakan tidak dibawa pulang ke rumah bahwa dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

bahwa koreksi biaya administrasi asuransi sebesar USD 2,889.00 adalah atas pembayaran asuransi kendaraan jenis sedan dan sejenisnya sehingga dikoreksi sesuai Pasal 9 (1) huruf e dan i Undang- undang Pajak Penghasilan.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan bukti berupa daftar penyusutan kenderaan a quo sehingga Terbanding meyakini bahwa biaya asuransi kenderaan a quo terkait dengan kenderaan yang digunakan oleh pegawai tertentu karena jabatannya dan dibawa pulang.

bahwa Majelis berpendapat, terbukti bahwa biaya administrasi asuransi a quo terkait dengan kenderaan yang dibawa pulang oleh pegawai tertentu karena jabatannya.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi pengurang penghasilan bruto berupa biaya administrasi asuransi kenderaan Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 2,889.00 sudah tepat dan harus dipertahankan.

Koreksi Biaya Pengurang Penghasilan Bruto - Biaya Administrasi Asuransi sebesar USD 2,889.00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi atas biaya lain-lain sebesar USD 10,000.00 adalah atas pembayaran sponsorship for India Club Year 2007 dan 2008 (sesuai penjelasan ledger) sehingga dikoreksi sesuai Pasal 9 (1) huruf e, g dan i Undang-undang Pajak Penghasilan.

bahwa dalam surat keberatannya Pemohon Banding mengemukakan alasan bahwa biaya ini merupakan biaya keanggotaan klub India, Terbanding tidak dapat menerima alasan ini karena sesuai ledger Pemohon Banding, biaya ini merupakan sponsorship untuk klub India, menurut Terbanding biaya ini lebih mendekati bantuan atau sumbangan yang sesuai Pasal 9 ayat (1) huruf g Undang-undang Pajak Penghasilan tidak dapat dibebankan karena tidak ada kontraprestasi yang dapat diharapkan dari biaya sponsorship klub India ini, artinya tanpa mensponsori klub India ini Pemohon Banding masih dapat menjalankan usahanya dengan normal.

bahwa dalam proses keberatan Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti/dokumen pendukung atas pengekuaran biaya lain-lain sebesar USD 10,000.00 ini sehingga tidak dilakukan penelitian lebih lanjut.

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan biaya yang Pemohon Banding keluarkan untuk keanggotaan Pemohon Banding dalam organisasi yang membawahi seluruh pengusaha dari India yang melakukan usaha di Indonesia, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

bahwa sehubungan dengan tanggapan dan penjelasan Pemohon Banding sebagaimana tersebut di atas, dengan ini Pemohon Banding mohon keadilan kepada Pengadilan Pajak, khususnya Majelis Hakim agar dapat mempertimbangkan permohonan banding Pemohon Banding ini dan memutuskannya secara adil.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(11)

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi tersebut karena biaya ini merupakan biaya yang Pemohon Banding keluarkan untuk keanggotaan Pemohon Banding dalam organisasi yang membawahi seluruh pengusaha dari India yang melakukan usaha di Indonesia, dengan demikian merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai yang diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 6.

bahwa menurut Terbanding, koreksi biaya lain-lain sebesar USD 10,000.00 karena merupakan pembayaran sponsorship for India Club Year 2007 dan 2008 (sesuai penjelasan ledger) sehingga dikoreksi sesuai Pasal 9 (1) huruf e, g dan i Undang-undang Pajak Penghasilan.

bahwa dari hasil pemeriksaan, bukti-bukti, data-data dan keterangan dalam persidangan diketahui:

bahwa Pemohon Banding dalam persidangan terbukti menerima koreksi biaya lain-lain sebesar USD 10,000.00 yang dilakukan Terbanding.

bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan, koreksi pengurang penghasilan bruto berupa biaya lain- lain Tahun Pajak 2007 yang dilakukan Terbanding sebesar USD 10,000.00 sudah tepat dan harus dipertahankan.

bahwa oleh karena berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan Pemohon Banding dapat membuktikan sebagian alasan bandingnya, maka Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding sehingga perhitungan pajaknya menjadi sebagai berikut:

Uraian Jumlah Menurut

(USD)

PB Tb Majelis Koreksi

Dikabulkan Majelis Peredaran Usaha 214,037,946.39 214,037,946.39 214.037.946,39 0,00 Harga Pokok

Penjualan

199,620,366.06 198,625,876.92 199.620.366,06 (994.489,14) Laba Bruto 14,417,580.33 15,412,069.47 14.417.580,33 994.489,14 Biaya Usaha 6,076,462.68 5,903,098.68 5.980.973,68 (77.875,00) Penghasilan Neto

dalam negeri

8,341,117.65 9,508,970.79 8.436.606,65 1.072.364,14 Penghasilan dari

luar usaha

(6,036,845.85) (5,700,085.85) (6.036.845,85) 336.760,00 Jumlah

penyesuaian fiskal

(1,597,454.00) (1,597,454.00) (1.597.454,00) 0,00 Penghasilan Neto

luar negeri

0.00 0.00 0,00 0,00

Jumlah

penghasilan neto

706,817.80 2,211,430.94 802.306,80 1.409.124,14 Kompensasi

kerugian

875.366,00 875,366.00 875.366,00 0,00

Penghasilan Kena Pajak

(168.548,20) 1,336,064.94 (73.059,20) 1.409.124,14

PPh terutang 0.00 398,914.73 0,00 398.914,73

Kredit Pajak (2,278,410.72) (2,278,410.72) (2.278.410,72) 0,00 PPh kurang

/(lebih) bayar

(2,278,410.72) (1,879,495.99) (2.278.410,72) 398.914,73 Sanksi

Administrasi

0.00 0.00 0,00 0,00

PPh yang kurang/(lebih) dibayar

(2,278,410.72) (1,879,495.99) (2.278.410,72) 398.914,73

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(12)

Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, hasil pemeriksaan dan pembuktian di dalam persidangan serta kesimpulan Majelis.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000.

Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor: KEP-127/WPJ.07/2010 tanggal 26 Januari 2010, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 Nomor: 00217/406/07/055/09 tanggal 10 Agustus 2009, sehingga jumlah Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 yang masih harus dibayar menjadi:

No Uraian Jumlah (USD)

1. Peredaran Usaha 214.037.946,39

2. Harga Pokok Penjualan 199.620.366,06

3. Laba Bruto 14.417.580,33

4. Biaya Usaha 5.980.973,68

5. Penghasilan Neto dalam negeri 8.436.606,65

Penghasilan dari luar usaha (6.036.845,85)

6. Jumlah penyesuaian fiskal (1.597.454,00)

7. Penghasilan Neto luar negeri 0,00

8. Jumlah penghasilan neto 802.306,80

9. Kompensasi kerugian 875.366,00

10. Penghasilan Kena Pajak (73.059,20)

11. PPh Badan terutang 0,00

12. Kredit Pajak (2.278.410,72)

13. PPh Badan kurang /(lebih) bayar (2.278.410,72)

14. Sanksi Administrasi 0,00

15. PPh Badan yang kurang/(lebih) dibayar (2.278.410,72)

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Majelis : bahwa koreksi penjualan lokal adalah berdasarkan penghitungan kembali atas harga jual per quantity sesuai dengan Meeting of Memorandum antara Pemohon Banding dengan

Bahwa didalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.54710/PP/M.IIB/16/2014 tanggal 17 Juli 2014 telah terdapat kekhilafan Majelis Hakim karena dalam putusannya Majelis Hakim

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis berpendapat dan menilai sesuai dengan pembuktian yang diperlihatkan dalam persidangan oleh Pemohon Banding

2 Bahwa berkenaan dengan amar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.39906/ PP/M.XI/25/2012 tanggal 30 Agustus 2012,

bahwa karena tidak ada bukti pendukung yang dapat meyakinkan Majelis mengenai kebenaran jumlah Peredaran Usaha Tahun Pajak 2007 yang telah dilaporkan Pemohon Banding pada SPT

bahwa koreksi persediaan awal barang dagangan sebesar Rp 191.580.620,00 berdasarkan penghitungan dari kartu stock Pemohon Banding yang menurut Pemohon Banding adalah barang milik

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, meneliti dan mempelajari lebih lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.36702/PP/M.I/16/2012 tanggal

Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding yang mempertahankan koreksi Pemeriksa atas koreksi Biaya Plane Fuel sebesar