PENGARUH CURRENT RATIO, PERTUMBUHAN PENDAPATAN, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2018-2020
SAMPUL
SKRIPSI
RADIATUL AMANI MUTMAINNAH NIM: 105731118117
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
ii
PENGARUH CURRENT RATIO, PERTUMBUHAN PENDAPATAN, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2018-2020
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh:
RADIATUL AMANI MUTMAINNAH NIM 105731118117
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2022
iii
MOTTO
When you worry you make it double. But don’t worry, be happy, be happy now
(Don’t Worry Be Happy – Bobby McFerrin)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulillah Rabbil’alamin,
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku
PESAN DAN KESAN
Berinvestasi dalam pendidikan akan menghasilkan pendapatan yang terbaik.
Inilah yang harus anda lakukan dalam menjalani kuliah, investasikan waktu, pikiran dan tenaga anda di dalamnya dan nikmati hasil yang akan anda
dapatkan dalam jangka yang sangat panjang.
iv
v
vi
vii
tak lupa penulis kirimkan kepada junjungan tercinta Rasulullah SAW beserta keluarga dan pengikutnya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Pertumbuhan Pendapatan, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”
Skripsi ini dibuat betujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pertama-tama penulis sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yakni Bapak Zainuddin Muddin dan Ibu Rasyidah Fatma yang telah memberi semangat, perhatian, kasih sayang, doa yang tulus dan dukungan penuh harapan. Dan kakak-kakakku tercinta Awwalul Hannan, Diah Nadiatul Izzah, dan Nur Saddang Al-Ashar yang senantiasa memberi dukungan dan semangat hingga akhir. Dan juga seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan doa restu yang telah diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadi ibadah, Aamiin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya banntuan dan dorongan dari berbagai pihak. Terima kasih penulis sampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
viii
kepada penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
3. Ibu Mira, SE.,M.Ak. Selaku Ketua Program Studi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Wahyuni., SE., M.Ak Selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
6. Segenap staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Keluarga besar Akuntansi 6 angkatan 2017 yang dalam kurun waktu 4 tahun ini telah bersama dan berbagi cerita.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan dan saran demi kesempuranaan skripsi ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
Makassar, 25 November 2021
Radiatul Amani Mutmainnah
ix
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I H. Andi Jam’an dan Pembimbing II Wahyuni
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah terdapat pengaruh antara nilai current ratio, pertumbuhan pendapatan, dan earning per share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini yaitu dari perusahan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sampel dari beberapa tahapan kriteria. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder dokumen yang diperoleh berupa laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018 - 2020 dari website BEI (www.idx.co.id). Teknik analisis menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 24.
Hasil penelitian ini adalah hanya sebagian variabel yang diteliti variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dimana variabel current ratio dan pertumbuhan pendapatan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Kata kunci: Current Ratio, Pertumbuhan Pendapatan, Earning Per Share.
x
Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar.
Supervised by Supervisor I H. Andi Jam'an and Supervisor II Wahyuni
This study aims to determine whether there is an influence between the value of the current ratio, revenue growth, and earnings per share on the stock price of food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population in this study is from food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange with samples from several stages of criteria. This type of research is a quantitative research with secondary data collection techniques, documents obtained in the form of financial statements of food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018 - 2020 from the IDX website (www.idx.co.id). The analysis technique uses statistical calculations through the Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 24 application.
The results in this study are only some of the variables studied have a positive and significant effect on stock prices. Where the variable current ratio and income growth has no effect and is not significant to stock prices. While the Earning Per Share (EPS) variable has a positive and significant effect on stock prices.
Keywords: Current Ratio, Revenue Growth, Earning Per Share.
xi
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Landasan Teori ... 8
1. Teori Pasar Efisien (Efficient Market) ... 8
2. Nilai Perusahaan (Firm Value) ... 12
3. Harga Saham ... 13
4. Analisis Rasio Keuangan ... 14
B. Tinjauan Empiris ... 17
C. Kerangka Konsep ... 22
D. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Metode Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 37
B. Hasil Penelitian ... 51
BAB V PENUTUP ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 72
xi
Tabel 1. 2 Data Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
terdaftar di BEI periode 2018 – 2020 ... 4
Tabel 1. 3 Tinjauan Empiris ... 17
Tabel 3. 1 Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman ... 30
Tabel 3. 2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 32
Tabel 4. 1 Perhitungan Rasio Keuangan ... 52
Tabel 4. 2 Hasil Uji Autokorelasi ... 56
Tabel 4. 3 Uji Hasil Multikolinieritas... 57
Tabel 4. 4 Uji T ... 59
Tabel 4. 5 Uji F ... 60
Tabel 4. 6 Uji Regresi Linier Berganda ... 61
Tabel 4. 7 Uji Koefisien Determinasi ... 63
xii
Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas ... 55 Gambar 4. 2 Uji Hasil Heteroskeditas ... 58
xiii
Lampiran 2 Tabulasi Data Sekunder Tahun 2019 ... 73
Lampiran 3 Tabulasi Data Sekunder Tahun 2020 ... 74
Lampiran 4 Olah Data Sekunder ... 74
Lampiran 5 Olah Data Sekunder SPSS 24 ... 75
Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian ... 79
Lampiran 7 Hasil Turnitin ... 80
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Investasi merupakan faktor penting dalam mengembangkan sebuah usaha bisnis yang dijalankan. Aktivitas investasi yang dilakukan pada umumnya dihasilkan dari keputusan investasi yang mempertimbangkan berbagai faktor (Pontoh dan Budiarso, 2020). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian investasi sendiri adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Adapun yang melakukan kegiatan invetasi disebut investor.
Pengertian investor adalah suatu pihak baik perorangan ataupun lembaga yang berasal dari dalam negeri yang melakukan suatu kegiatan investasi yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek (Setianto, 2016).
Investor selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan paling banyak dengan risiko paling kecil. Kinerja saham dinilai dari naik turunnya harga saham, ketika harga saham naik maka saham tersebut berkinerja baik, dan ketika harga saham turun, kinerja saham tersebut dianggap buruk/underperformance (Windarto dan Kurnasih, 2016).
Harga saham merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan investor. Pembentukan harga saham tidak terlepas dari adanya informasi akuntansi. Meskipun sebenarnya pembentukan harga saham merupakan penilaian energi kinetik. Seperti faktor
risiko, sistem pasar dan faktor psikologis penjual atau pembeli. Kinerja atau prospek keuangan perusahaan yang baik di masa yang akan datang juga diharapkan dapat menarik investor untuk membeli saham, sehingga mendorong harga saham naik (Wardani, 2020). Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja saham, antara lain kinerja keuangan, kinerja pemasaran, aset perusahaan, dan sebagainya. Salah satu item yang mempengaruhi harga saham adalah current ratio, pertumbuhan pendapatan dan earning per share.
Adapun kasus nilai saham yang pernah terjadi di Indonesia contohnya yaitu saham Garuda Indonesia turun 2,41 persen. Pencopotan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mempengaruhi harga saham perusahaan berkode emiten GIAA itu. Pada perdagangan jumat 6 Desember, saham GIAA turun 2,42 persen atau 12 poin ke level 484. Adapun selama sepekan ini saham GIAA cenderung terkoreksi 2,42% (investasi.kontan.co.id, 2021)
Dalam melakukan investasi, pada dasarnya investor bertujuan untuk memaksimalkan kekayaannya dari return (keuntungan) yang didapat.
Umumnya para investor tertarik pada investasi yang dapat memberikan keuntungan yang relatif tinggi, karena jika keuntungan tinggi, maka kompensasi yang diterima investor juga besar. Untuk itu para investor harus lebih berhati – hati dalam menjatuhkan investasinya agar keuntungan yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Analisis terhadap return saham dapat diprediksi dengan memperhatikan rasio keuangannya yang digunakan para investor sebagai analisis awal untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan (Rahmawati, 2018)
Berikut ini merupakan data empiris mengenai variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Current Ratio, Pertumbuhan Pendapatan, dan Earning Per Share pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 - 2020 secara rata-rata:
Tabel 1. 1Data CR, Pertumbuhan Pendapatan dan EPS pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode 2018 – 2020
Tahun CR Pertumbuhan Pendapatan EPS
2018 171.49 5.74 253.607
2019 214.58 -2.61 313.054
2020 223.76 81.39 165.781
Sumber: Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa pada variabel CR terus meningkat dari tahun 2018 hingga 2020 dimana pada tahun 2018 sebesar 171.49% lalu 2019 sebesar 214.58% dan ditahun 2020 sebesar 223.76%. Pada variabel Pertumbuhan Pendapatan nilai tertinggi terjadi ditahun 2020 yaitu sebesar 81,39% dan terendah terjadi ditahun 2019 yaitu sebesar -2.61%. Dan pada variabel EPS nilai tertinggi terjadi ditahun 2019 yaitu sebesar Rp 313.054, dan nilai terendah terjadi ditahun 2020 yaitu sebesar Rp 165.781.
Berikut ini merupakan data empiris mengenai variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 - 2020 secara rata-rata:
Tabel 1. 2 Data Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode 2018 – 2020
Tahun Harga Saham
2018 6558
2019 6419.5
2020 3708.5
Sumber: Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pada variabel Harga Saham terus mengalami penurunan dari tahun 2018 hingga 2020 dimana pada tahun 2018 sebesar Rp 6558 lalu 2019 sebesar Rp 6419,5 dan ditahun 2020 sebesar 3708,5.
Teori pasar efisien merupakan proses penyesuaian harga sekuritas ke harga ekuilibrium baru dalam menanggapi informasi baru yang masuk ke pasar. Meskipun proses penyesuaian harga tidak harus berjalan sempurna, yang penting harga yang dihasilkan tidak mengalami penyimpangan. Oleh karena itu, pada waktu-waktu tertentu, pasar dapat menyesuaikan atau menyesuaikan diri secara berlebihan ketika bereaksi terhadap informasi baru, dan harga baru yang terbentuk mungkin tidak mencerminkan nilai intrinsik sekuritas (Tandelilin, 2017). Oleh karena itu, poin penting dari mekanisme pasar yang efektif adalah harga yang dihasilkan tidak menyimpang dari perkiraan harga keseimbangan (Riyano dkk, 2019). Untuk mencapai pasar yang efisien, beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu (Tandelilin, 2017): (1) Banyak investor yang rasional dan berusaha memaksimalkan keuntungan.
Para investor ini secara aktif berpartisipasi di pasar melalui analisis, penilaian dan perdagangan saham. Selain itu, mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan investor tunggal tidak akan mempengaruhi harga
sekuritas. (2) Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi sekaligus dengan cara yang murah dan nyaman. (3) Informasi yang muncul bersifat acak. (4) Informasi atau respon cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas berubah sesuai dengan perubahan nilai aktual yang terjadi.
Penelitian (Asman et al, 2016). Hasil menunjukkan Current Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini menyatakan bahwa perbandingan aset lancar dan hutang lancar dalam likuiditas tidak dapat menentukan proporsi harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh (Nurmasari, 2017) menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pertumbuhan pendapatan terhadap variabel harga saham. Semakin tinggi nilai pertumbuhan pendapatan, maka nilai harga saham akan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya semakin rendah nilai pertubuhan pendapatan, maka nilai harga saham akan semakin rendah juga.
(Badruzaman, 2017) melakukan penelitian tentang pengaruh earning per share terhadap harga saham pada perusahaan industri dasar dan kimia.
Hasil menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh positif terhadap harga saham Artinya jika earning per share semakin besar maka akan berdampak pada harga saham naik. Dan sebaliknya, jika earning per share mengalami perubahan turun maka harga saham cenderung turun.
Oleh karena itu, berdasarkan kasus yang pernah terjadi dan ketidak konsistenan penelitian terdahulu, penulis kemudian tertarik untuk mengkajinya lebih dalam melalui penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Pertumbuhan Pendapatan, dan Earning Per Share terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”
B. Rumusan Masalah
Berikut penulis merumuskan masalah penelitian yakni :
1. Apakah ada pengaruh current ratio terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah ada pengaruh pertumbuhan pendapatan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah ada pengaruh earning per share terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah ada pengaruh current ratio terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah ada pengaruh pertumbuhan pendapatan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah ada pengaruh earning per share terhadap terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkaya referensi tentang pengaruh current ratio, pertumbuhan pendapatan, dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Manfaat Teoritis
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berkonstribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan serta dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam hal pengembangan di bidang penelitian khususnya yang terkait dengan pengaruh current ratio, pertumbuhan pendapatan, dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Pasar Efisien (Efficient Market)
Menurut (Hanafi, 2004) Teori pasar efisien adalah teori yang membahas tentang harga atau nilai mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia pada informasi tersebut. Pada perubahan harga saham di dalam pasar efisien mengikuti pola random walk, dimana penaksiran harga saham tidak dapat dilakukan dengan melihat kepada harga-harga historis dari saham tersebut, tetapi lebih berdasarkan pada semua informasi yang tersedia dan muncul dipasar.
Pasar efisien adalah pasar tempat harga sekuritas sama dengan nilai investasi sepanjang waktu yang berarti bahwa setiap sekuritas dijual pada harga yang wajar setiap waktu. Pasar modal dikatakan efisien apabila pasar mampu bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencermintak seluruh informasi yang tersedia (Suganda, T. R. 2018). Sedangkan menurut (Wijaya, D. 2017) untuk mewujudkan pasar modal yang efektif, empat syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Banyak investor yang rasional dan berusaha memaksimalkan keuntungan.
b. Semua peserta dapat memperoleh informasi dengan cara yang sederhana dan murah sekaligus,
c. Informasi yang muncul bersifat random.
d. Investor merespon dengan cepat informasi baru, dan harga sekuritas akan berubah dengan nilai informasi yang sebenarnya.
Dalam pasar modal yang efektif, seseorang tidak dapat selalu mengungguli pasar. Gunakan informasi yang sudah diketahui pasar, kecuali jika orang tersebut beruntung. Teori pasar yang efisien didasarkan pada asumsi bahwa semua pelaku pasar memproses informasi secara rasional. Melalui pembelajaran, dalam berbagai periode.
Pasar modal yang efektif membutuhkan sekelompok peserta yang dapat dengan cepat melakukan arbitrase. Ketika kemungkinan arbitrase (tidak ada risiko keuntungan besar) muncul. Rata-rata semua pelaku pasar memiliki informasi yang benar (walaupun tidak semua investor memiliki informasi pasar modal yang benar). Beberapa investor memiliki informasi yang baik, sementara yang lain memiliki informasi yang buruk tentang perusahaan. Sekitar setengah dari investor yang ada akan mendapatkan pengembalian yang lebih baik dari pasar, dan setengahnya akan mendapatkan pengembalian yang lebih buruk karena keberuntungan/kemalangan. Tentu saja, membahas pasar efektif akan menimbulkan pertanyaan, yaitu mengapa harus ada konsep pasar efektif, dan apakah pasar efektif mungkin ada dalam kehidupan nyata. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, menurut (Tatang, 2002), idealnya harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Ada banyak investor yang rasional dan berorientasi padai keuntungan maksimal yang secara aktif berpartisipasi di pasar
dengan menganalisis, menilai, dan memperdagangkan saham.
Investor ini adalah price taker, yang artinya pelaku tersebut tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.
2) Untuk mendapatkan informasi tidak memerlukan biaya dan informasi akan tersedia bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3) Informasi didapat dalam bentuk acak, bisa diartikan bahwa setiap pengumuman yang ada di pasar tersebut adalah bebas atau tidak terpengaruh oleh pengumuman lainnya.
4) Harga saham akan melakukan penyesuaian ketika Investor bereaksi terhadap informasi baru yang masuk di pasar
Berdasarkan klasifikasi hipotesis pasar efektif yang akan diuji, Pengujian hipotesis pasar efektif dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Pengujian prefiktabilitas imbal hasil pada pasar efisien dalam bentuk lemah dengan:
a) Mempelajari pola imbal hasil musiman (pola harian, mingguan, atau bulanan).
b) Menggunakan data imbal hasil dimasa lalu.
c) Mempelajari hubungan imbal hasil dengan karakteristik perusahaan.
2) Pengujian event studies pada dasar efisien dalam bentuk setengah kuat agar dapat mengamati pengaruh pengumuman informasi terhadap perubahan harga dengan:
a) Mengumpulkan sampel.
b) Menentukan hari pengumuman atau event.
c) Menentukan periode pengamatan.
d) Setiap hari menghitung return dari masing-masing sampel.
e) Terkadang return abnormal harian tersebut digabungkan untuk menghitung return abnormal kumulatif selama periode tertentu.
f) Mempelajari dan mendiskusikan hasil yang diperoleh.
3) Pengujian Informasi Pribadi
Pengujian informasi pribadi antara lain mencakup pengujian apakah pihak perusahaan dan grup investor tertentu yang dipercaya memiliki akses informasi yang lebih baik, bisa memperoleh return abnormal dibandingkan menggunakan return pasar pada umumnya.
Jika pasar dikatakan efisien artinya harga sekuritas saat ini tidak dapat mencerminkan perubahan harga dimasa lalu. Dengan demikian, harga saham saat ini tidak mencerminkan informasi historis. Kondisi krusialnya adalah perubahan harga masa depan tidak dapat ditentukan pada harga masa lalu. Itu berarti harga sekuritas bersifat acak.
Harga saham bergerak secara acak artinya fluktuasi harga saham bergantung pada informasi baru yang akan diterima, namun informasi tersebut tidak diketahui kapan akan diterima sehingga informasi baru dan harga saham dikatakan tidak dapat diprediksi. Jika diketahui, maka informasi tersebut disebut sebagai informasi terkini dan akan segera mempengaruhi harga saham saaat ini.
Harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh psikologi investor, bad news, atau good news, namun juga ditentukan oleh output analisis
investor. Harga saham pada bursa, bisa terjadi beberapa kali pada sehari menggunakan rentang yang lebar antara harga pasar terendah dan harga pasar tertinggi.
Pada umumnya pasar modal yang efisien memiliki ciri-ciri bahwa harga saham bersifat acak, sehingga harga tidak mengikuti beberapa isu terkini dan saham yang menguntungkan tidak mudah untuk diprediksi.
2. Nilai Perusahaan (Firm Value)
Menurut (Hemastuti, 2014) Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Pengertian perusahaan di sini maksudnya suatu lembaga yang diorganisasikan dan dijalankan untuk menyediakan barang atau jasa untuk masyarakat dengan motif atau intensif keuntungan. Selain sebagai suatu lembaga perusahaan juga merupakan suatu wadah yang diorganisasikan, didirikan dan diterima dalam tata kehidupan masyarakat (Herujito, Y. M.). Perusahaan Itu ada karena sangat tidak efisien dan mahal bagi pengusaha untuk menandatangani kontrak dengan pekerja dan pemilik modal, tanah dan sumber daya lainnya di setiap tahap produksi dan distribusi individu. Sebaliknya, pengusaha biasanya menandatangani kontrak jangka panjang yang besar dengan pekerja untuk melakukan berbagai tugas dengan biaya tetap dan tunjangan lainnya. Kontrak umum ini jauh lebih murah daripada kontrak khusus, dan sangat menguntungkan bagi pengusaha serta pekerja dan pemilik sumber daya lainnya. Perusahaan ada karena mereka menghemat biaya transaksi. Dengan menginternalisasi berbagai transaksi (yaitu dengan
menjalankan berbagai fungsi di dalam perusahaan), perusahaan juga dapat menghemat pajak dan menghindari pengendalian harga dan peraturan pemerintah yang hanya berlaku untuk transaksi antar perusahaan (Yuni, 2011).
Nilai. perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham yang pengukurannya dapat dilakukan dengan melihat perkembangan harga saham di bursa jika harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat. Peningkatan harga saham menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan baik, sehingga masyarakat mau membayar lebih tinggi, hal ini sesuai dengan harapan masyarakat untuk mendapatkan return yang tinggi pula (Indrarini, 2011).
3. Harga Saham
Menurut Anoraga (2001 : 100) harga saham adalah uang atau nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, yaitu jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya.
Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi perusahaan, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap perusahaan, maka keinginan untuk berinvestasi pada perusahaan semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu perusahaan mengakibatkan naiknya harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan, maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap perusahaan juga semakin tinggi dan hal ini
dapat menaikkan nilai perusahaan. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus menerus, berarti dapat menurunkan nilai perusahaan di mata investor atau calon investor (Utami, 2018).
Maka harga saham tersebut cenderung dipengaruhi oleh tekanan psikologis pembeli atau penjual. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya perusahaan setiap saat memberi informasi yang cukup dan intens ke bursa efek, sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga pasar sahamnya. Upaya untuk menghitung harga saham yang sesungguhnya, telah dilakukan oleh setiap analisis dengan tujuan untuk dapat memperoleh tingkat keuntungan yang memuaskan. Namun hal itu sangat sulit bagi investor untuk dilakukan terus menerus bila mengalahkan pasar dan memperoleh tingkat keuntungan di atas normal.
Hal ini disebabkan karena adanya variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham tersebut, sebenarnya variabel-variabel tersebut ke dalam suatu model perhitungan yang bisa dipergunakan dalam memiliki saham mana yang akan dimasukkan ke dalam portofolio (Rahmawati,2018)
4. Analisis Rasio Keuangan
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir, 2010). Dalam penelitian ini rasio yang akan dibahas adalah:
a. Current Ratio
Menurut (Kariyoto, 2017) current ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. current ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo.
Sedangkan menurut (Wijaya, 2017) bahwa current ratio dimaksudkan sebagai perbandingan antara jumlah uang tunai dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang tunai disatu pihak dengan jumlah utang lancar di lain pihak (likuiditas badan usaha), juga dengan pengeluaran-pengeluaran untuk menyelenggarakan perusahaan di lain pihak (likuiditas perusahaan).
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara uang tunai dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang tunai, dengan jumlah utang lancar dan pengeluaran- pengeluaran untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
b. Pertumbuhan Pendapatan
Pertumbuhan pendapatan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dari suatu perusahaan. Pertumbuhan pendapatan dapat digunakan untuk meramalkan pertumbuhan perusahaan pada masa yang akan datang. Bagi perusahaan, peramalan pendapatan adalah budget yang direncanakan, sedangkan bagi analis merupakan target yang harus dicapai perusahaan pada masa yang akan datang (Manurung, 2007).
Pertumbuhan pendapatan dimaksudkan untuk ekspansi kapasitas sehingga dibutuhkan sejumlah capital untuk membiayai ekspansi ini. Apabila pertumbuhan pendapatan tinggi maka ini dapat diandalkan untuk kecukupan capital oleh karena maksimisasi pertumbuhan berkolerasi positif dengan maksimisasi laba. (Haetoro, 2017)
Pertumbuahn pendapatan terkait dengan nilai sekarang (present value) dari aliran hasil penjualan dimasa yang akan datang.
Ini berarti bahwa nilai uang dari penjualan sekarang lebih tinggi daripada di masa yang akan datang sehingga mendorong manajer untuk terus memacu pertumbuhan pendapatan. (Haetoro, 2017) c. Earning Per Share
Laba per lembar saham (Earning Per Share) adalah Rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham dengan cara membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. Laba per lembar saham (Earning Per Share) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba per lembar saham (Earning Per Share) juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan.
B. Tinjauan Empiris
Tabel 1. 3 Tinjauan Empiris
No.
Nama Penulis dan
Tahun
Judul
Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1. Ilham Thaib,
dan Acong Dewantoro, 2017
Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terdahap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Transportasi Laut di Bursa Efek
Indonesia
Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, yaitu
dengan cara
mengumpulkan, mencatat dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan
perusahaan
Transportasi Laut yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang diterbitkan periode Tahun 2011-2015
Penelitian ini menunjukkan hasil dimana
Profitabilitas berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap Nilai Perusahaan
2. Ifa
Nurmasari, 2019
Analisis Current Ratio, Return On Equity, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Pendapatan Berpengaruh Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Pertambanga n
Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh CR, ROE,
DER, dan
pertumbuhan pendapatan
terhadap return saham, baik secara parsial maupun secara simultan.
Data yang
digunakan adalah data panel yang merupakan
gabungan dari data cross section (9 perusahaan) dan time series (2010- 2014). Penelitian ini menggunakan analisis linier
Hasil menunjukkan bahwa secara partial CR, ROE,
DER, dan
pertumbuhan
pendapatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Sedangkan CR, ROE, DER dan pertumbuhan
pendapatan secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sebesar 33,28%.
berganda dan dilakukan berbagai macam uji antara lain: uji common effect, uji fixed effect, uji random effect , uji chow, uji housman, uji asumsi klasik dan uji hipotesis pada
model yang
digunakan.
3. Jajang Badruzaman , 2017
Pengaruh Earning Per Share
terhadap Harga Saham
Objek penelitian ini Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien
Determinasi yang dilakukan dengan pengolahan
menggunakan SPSS versi 16
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa Earning Per Share berpengaruh positif significant terhdap harga saham artinya semakin tinggi Earning Per Share maka harga
saham akan
semakin tinggi yang pada akhirnya akan menaikan nilai perusahaan sendiri khusus pada perusahaan yang peneliti lakukan yaitu Pada Industri Dasar dan Kimia Yang Terdapat di
Bursa Efek
Indonesia 4. Windy Dwi
Rahmawati, 2018
Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio
(DER),
Current Ratio (CR), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham pada
Perusahaan Sektor
Jenis data yang digunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan
tercatat di
Indonesian Stock Exchange (IDX).
Penelitian ini menggunakan populasi
perusahaan sektor industri barang konsumsi tahun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Return On Asset dan Earning Per Share
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan secara parsial Debt To Equity Ratio
dan Current Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap
Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015- 2017
2015-2017 yang berjumlah 37 perusahaan. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunkan
purposive sampling yang kemudiaan didapatkan 24 sampel perusahaan.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan memenuhi syarat uji asumsi
klasik. Pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 23.
return saham.
Berdasarkan hasil uji F
menunjukkan bahwa secara simultan Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Earning Per Share berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
5. Wuri Retno Utami, 2018
Pengaruh Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),
Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER)
terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014- 2016)
Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel keseluruhan pada penelitian ini
sebanyak 77
perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda untuk
menguji dan
membuktikan
hipotesis penelitian.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 24
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel return on assets, return on equity, dan earning per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan current ratio dan price earning ratio tidak berpengaruh pada harga saham.
6. Ghea Ayu Kusuma, 2018
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, dan Net Profit Margin
terhadap
Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Populasi data penelitian yaitu 18 perusahaan dan didapat sebanyak 10
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CR dan EPS tidak berpengaruh terhadap ROA.
DER dan NPM berpengaruh terhadap ROA. CR
Harga Saham dengan
Return On Assets
sebagai Variabel Intervening pada
Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis jalur
dan ROA berpengaruh terhadap Harga Saham. DER, EPS, dan NPM tidak berpnegaruh terhadap Harga Saham. Variabel CR tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham melalui ROA.
7. Rohmatun Nahariyah, 2017
Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Sub Sektor Konstruksi Bangunan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011- 2015
Tipe penelitian ini
adalah tipe
eksplanasi (explanatory
research). Populasi pada penelitian ini
yaitu semua
perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-
2015 yang
berjumlah 9
perusahaan.
Prosedur
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana, dan analisis regresi berganda dengan aplikasi SPSS versi 19.
Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial variabel CR, DER, ROA, ROE, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Dan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CR, DER, ROA, ROE dan EPS terhadap Harga Saham perusahaan sub sektor kontruksi bangunan.
8. Stefany Gledies Sonya
Beatrix, 2018
Pengaruh Profitabilitas Dan
Pertumbuhan Pendapatan
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh profitabilitas dan
Berdasarkan
analisis data dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
berpengaruh secara
terhadap Harga Saham (Studi Empiris Perusahaan Jasa Dengan Kategori Sub Sektor
Kontruksi, Bangunan, Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan Dan Sejenisnya Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- 2016)
pertumbuhan pendapatan
terhadap harga
saham pada
perusahaan jasa yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda, untuk melihat hubungan dari variabel independen dengan variabel dependen.
positif terhadap harga saham perusahaan jasa dengan kategori
sub sektor
konstruksi,
bangunan, jalan tol, bandara, pelabuhan dan sejenisnya yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2013-2016, sedangkan variabel pertumbuhan
pendapatan tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Secara simultan
membuktikan bahwa variabel profitabilitas dan pertumbuhan
pendapatan berpengaruh
terhadap harga saham. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil penelitian ini mendukung
hipotesis yang ada.
9. Anny Widiasmara dan M. Agus Sudrajat, 2019
Perbedaan Current Ratio, Return on Asset, Book Value per Share
Sebelum dan Saat
Indonesia Most Valuable Brands pada Perusahaan BEI
Metode
pengumpulan data menggunakan data sekunder, uji paired sampel t-test.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang konsisten masuk top 10 Indonesia Most Valuable Brands dan terdaftar di BEI sejak tahun 2014 – 2016. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik purposive
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan current ratio, return on asset, Book Value per share sebelum dan saat most valuable brands sehingga penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kekuatan brands bisa menigkatkan kinerja Firm Financial
Performance
sampling. diterima.
10. Shinta Sri Rahmawati, 2018
Analisis Pengaruh Book Value (BV), Current Ratio (CR), Earning per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan Total Asset Turn Over (TATO) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada
Perusahaan Go Publik yang
Terdaftar di BEI Periode 2014 – 2017)
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif
dengan data
sekunder yang digunakan ialah data panel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan masuk
ke dalam
perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 557 perusahaan. Dalam pengambilan
sampel, penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Hasil
analisis regresi Uji t book value,current ratio, earning per share, price book value, dan total asset turn over berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham. Sementara itu price earning ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,775 yang menunjukkan bahwa
77,5% dari harga saham dapat dijelaskan oleh book value, current ratio, earning
per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over.
C. Kerangka Konsep
Harga Saham merupakan salah satu faktor investasi jangka panjang.
Mempunyai produk yang dikenal dan dipakai oleh masyarakat banyak merupakan hal positif yang dipandang investor. Harga saham sendiri adalah hak kepemilikan atas aset suatu perusahaan sehingga bagi sebuah perusahaan, harga saham menjadi titik tolak dari nilai perusahaan yang artinya semakin tinggi harga saham maka semakin baik nilai perusahaan tersebut.
Rasio lancar adalah rasio yang membandingkan aset lancar perusahaan dengan jatuh tempo utangnya. Current Ratio merupakan salah satu rasio yang mengukur kinerja keuangan.
Pertumbuhan pendapatan (growth) memegang peranan penting dalam menentukan pencapaian perusahaan. Pendapatan yang masuk akan menjadi sumber dana dan keuntungan pemilik perusahaan. Dengan mengetahui seberapa besar pendapatan yang meningkat, perusahaan dapat memprediksi berapa keuntungan yang akan diperoleh dan menentukan harga saham perusahaan.
Laba per lembar saham (Earning Per Share) adalah Rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham dengan cara membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. Laba per lembar saham (Earning Per Share) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba per lembar saham (Earning Per Share) juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan.
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Diduga hipotesis menurut penulis pada penelitian ini yaitu : 1. Pengaruh current ratio terhadap Harga Saham
Current Ratio adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada waktu ditagih (Kariyanto, 2017). Semakin tinggi likuiditas perusahaan (yang salah satunya tercermin dalam rasio kas atas aktiva lancar), semakin banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membayar dividen, membiayai operasi dan investasinya, sehingga persepsi investor pada kinerja perusahaan akan meningkat.
(Asman et al, 2016) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh likuditas dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia subsektor pakan
ternak 2010 – 2015. Hasil menunjukkan Current Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham.
H1 : Diduga current ratio berpengaruh terhadap harga saham 2. Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan terhadap Harga Saham
Pertumbuhan pendapatan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dari suatu perusahaan. Pertumbuhan pendapatan dapat digunakan untuk meramalkan pertumbuhan perusahaan pada masa yang akan datang. Bagi perusahaan, peramalan pendapatan adalah budget yang direncanakan, sedangkan bagi analis merupakan target yang harus dicapai perusahaan pada masa yang akan datang (Manurung, 2007).
(Nurmasari, 2017) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh current ratio, return on equity,debt to equity ratio dan pertumbuhan pendapatan terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2014. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pertumbuhan pendapatan terhadap variabel harga saham.
H2 : Diduga pertumbuhan pendapatan berpengaruh terhadap harga saham
3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham
Earning Per Share (EPS) sebagai suatu rasio yang biasa digunakan dalam prospektus, bahan penyajian, dan laporan tahunan kepada pemegang saham yang merupakan laba bersih dikurangi dividen (laba tersedia bagi pemegang saham biasa) dibagi dengan rata- rata tertimbang dari saham biasa yang beredar yang akan
menghasilkan laba per saham. Sehingga Earning Per Share (EPS) merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar.
(Badruzaman, 2017) melakukan penelitian tentang pengaruh earning per share terhadap harga saham pada perusahaan industri dasar dan kimia. Hasil menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh positif.
H3 : Diduga Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham.
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Explanatory. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positivis, yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, menggunakan alat penelitian untuk mengumpulkan data, dan menganalisis data untuk tujuan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017). Explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis guna memperkuat atau menolak hasil penelitian yang ada (Hartono, 2018).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini mengumpulkan data laporan keuangan yang menjadi objek penelitian pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2018 – 2020. Laporan keuangan tersebut didapat dari website resmi perusahaan makanan dan minuman ataupun Bursa Efek Indonesia melalui www.idx.co.id. Waktu penelitian ini dimulai pada bulan September hingga November 2021.
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah adalah pengertian variable (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara
praktik, secara nyata dalam lingkup objek penelitian/objek yang diteliti.
Berdasarkan definisi tersebut maka variable yang akan digunakan untuk penelitian ini yaitu variable bebas dan terikat.
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (x) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variable bebas yaitu :
1. Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio lancar adalah rasio yang membandingkan aset lancar perusahaan dengan jatuh tempo utangnya. Current Ratio merupakan salah satu rasio yang mengukur kinerja keuangan. Menurut (Kasmir, 2015), Current Ratio berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. Menurut (Kasmir, 2015), rumus untuk menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut:
Current Ratio =
x 100%
2. Pertumbuhan Pendapatan
Pertumbuhan pendapatan (growth) memegang peranan penting dalam menentukan pencapaian perusahaan.
Pendapatan yang masuk akan menjadi sumber dana dan keuntungan pemilik perusahaan. Dengan mengetahui seberapa besar pendapatan yang meningkat, perusahaan dapat memprediksi berapa keuntungan yang akan diperoleh
dan menentukan harga saham perusahaan. Rumus perhitungan pertumbuhan pendapatan perusahaan adalah :
Peningkatan Pendapatan = x 100 3. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) atau laba per saham merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham. EPS menunjukkan besarnya laba bersih yang akan dibagikan perusahaan kepada seluruh pemegang saham perusahaan. EPS adalah rasio laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham perusahaan yang diterbitkan. Berikut rumus menghitung EPS menurut (Kasmir, 2015)
Earning per share =
b. Variabel Terikat
Variabel terikat sering disebut juga dengan variabel terpengaruh atau dependent, tergantung, efek, tak bebas, dan disingkat dengan nama variabel Y. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel terikat adalah harga saham. Harga saham sendiri adalah hak kepemilikan atas aset suatu perusahaan sehingga bagi sebuah perusahaan.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek maupun subjek penelitian.
Populasi pada penelitian ini seluruh saham perusahaan makanan dan
minuman dengan jumlah 56 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018 – 2020.
Tabel 3. 1 Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman
No. Kode Saham
Tanggal Listing di
BEI
Data Laporan Keuangan 2018-
2020
Sampel Penelitian
1. ADES 13/06/1994 Lengkap √
2. AISA 11/06/1997 Lengkap √
3. ALTO 10/07/2012 Lengkap x
4. BTEK 14/05/2004 Lengkap x
5. BUDI 08/05/1995 Lengkap x
6. CAMP 19/12/2017 Lengkap x
7. CEKA 09/07/1996 Lengkap x
8. CLEO 05/05/2017 Lengkap x
9. DLTA 12/02/1984 Lengkap x
10. DMND 22/01/2020 Tidak Lengkap x
11. FOOD 08/01/2019 Tidak Lengkap x
12. GOOD 10/10/2018 Lengkap x
13. HOKI 22/06/2017 Lengkap x
14. ICBP 07/10/2010 Lengkap √
15. IIKP 20/10/2002 Lengkap x
16. IKAN 12/02/2020 Tidak Lengkap x
17. INDF 14/07/1994 Lengkap x
18. KEJU 25/11/2019 Tidak Lengkap x
19. MGNA 07/07/2014 Tidak Lengkap x
20. MLBI 17/01/1994 Lengkap √
21. MYOR 04/07/1990 Lengkap √
22. PANI 18/09/2018 Lengkap x
23. PCAR 29/12/2017 Lengkap x
24. PSDN 18/10/1994 Tidak Lengkap x
25. ROTI 28/06/2010 Lengkap √
26. SKBM 05/01/1993 Lengkap x
27. SKLT 08/09/1993 Lengkap x
28. STTP 16/12/1996 Lengkap √
29. TBLA 14/02/2000 Lengkap x
30. ULTJ 02/07/1990 Lengkap √
31. GGRM 27/8/1990 Lengkap x
32. HMSP 15/8/1990 Lengkap x
33. ITIC 4/7/2019 Tidak Lengkap x
34. RMBA 5/3/1990 Lengkap x
35. WIIM 18/12/2012 Lengkap x
36. DVLA 11/11/1994 Lengkap x
37. INAF 17/4/2001 Tidak Lengkap x
38. KAEF 4/7/2001 Lengkap x
39. KLBF 30/7/1991 Lengkap x
40. MERK 23/7/1981 Lengkap x
41. PEHA 26/12/2018 Lengkap x
42. PYFA 16/10/2001 Lengkap x
43. SCPI 8/6/1990 Tidak Lengkap x
44. SIDO 18/12/2013 Lengkap √
45. TSPC 17/6/1994 Lengkap x
46. KINO 11/12/2015 Lengkap √
47. KPAS 5/10/2018 Lengkap x
48. MBTO 13/01/2011 Lengkap x
49. MRAT 27/07/1995 Lengkap x
50. TCID 30/9/1993 Lengkap x
51. UNVR 11/1/1982 Lengkap √
52. CINT 27/06/2014 Lengkap x
53. KICI 28/10/1993 Lengkap x
54. LMPI 17/10/1994 Lengkap x
55. WOOD 21/6/2017 Lengkap x
56. HRTA 21/6/2017 Lengkap x
Sumber : https://www.invesnesia.com
2. Sampel
Sampel merupakan bagian atau jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penentuan sampel berdasarkan purposive sampling, denggan menentukan kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan yang termasuk dalam sub sektor makanan dan
minuman dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2018 – 2020.
b. Menerbitkan laporan keuangan lengkap tahun 2018-2020.
c. Tidak dikeluarkan selama periode penelitian.
d. Merupakan 10 perusahaan makanan dan minuman selama periode penelitian.
Berdasarkan kriteria tersebut, ada 10 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Selanjutnya dari ke 10 perusahaan
yang ditetapkan, maka diambil 3 tahun laporan keuangan tahunan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan jumlah perusahaan dan jumlah laporan keuangan, maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah (10 x 3 = 30) 30 sampel. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain:
Tabel 3. 2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
NO. KODE SAHAM NAMA EMITEN
1. ADES Akasha Wira International Tbk.
2. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
3. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
4. MYOR Mayora Indah Tbk.
5. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.
6. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
7. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk.
8. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
9. KINO Kino Indonesia Tbk
10. UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : https://www.invesnesia.com
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Tidak Langsung
Observasi tidak langsung dilakukan oleh penulis dengan cara mengumpulkan informasi laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018 – 2020 dengan mengakses ke situs www.idx.co.id.
2. Studi Keputustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang sumbernya berupa sumber-sumber tertulis. Studi ini dilakukan dengan cara
membaca, mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur- literatur, teori-teori, serta data data berupa buku-buku, jurnal serta penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
Menurut (Riduwan dan Akdon, 2015) uji asumsi klasik memiliki tujuan dalam memperoleh model regresi yang baik, untuk menghindari kesalahan dalam pengujian asusmsi klasik. Pada uji asumsi klasik terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Menurut (Riduwan dan Akdon, 2015) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya memilisi distribusi yang normal. Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah residual normal atau tidak yaitu salah satunya dengan menggunakan analisis grafik.
b. Uji Autokorelasi
Menurut (Riduwan dan Akdon, 2015) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalah pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin Waston (DW Test)
- Angka D-W dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi
- Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak terdapat autokorelasi.
- Angka D-W diatas +2 berarti tidak ada autokorelasi negatif.
c. Uji Multikolinieritas
Menurut (Riduwan dan Akdon, 2015) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ada hubungan dengan variabel bebas dalam satu model. Model regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.
d. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur (menyebar) maka diidentifikasi tidak terdapat hiteroskedastisitas.
2. Uji Hipotesis a. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 5% (α = 0,05) atau dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dari derajat (dk) = n-k-1. Angka ini dipilih tepat untuk mewakili dalam pengujian variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian. Kriteria pengambilan keputusan adalah H0 diterima bila:
thitung<ttabel dan H0 ditolak bila : thitung>ttabel, dengan catatan apabila
H0 diterima, maka disimpulkan bahwa suatu pengaruh adalah tidak signifikan, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan apabila H0 ditolak, maka disimpulkan bahwa dapat diartikan suatu pengaruh adalah signifikan, yang berarti adanya pengaruh yang kuat dari variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji f
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 5% (α = 0,05) atau dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dari derajat (dk) = n-k-1.
Angka ini dipilih tepat untuk mewakili dalam pengujian variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian.
Kriteria pengambilan keputusan : a. H0 diterima bila : Fhitung < Ftabel b. H0 ditolak bila : Fhitung > Ftabel
Apabila H0 diterima, diartikan sebagai tidak signifikannya suatu pengaruh dari variabel bebas secara bersamaan terhadap suatu variabel terikat. Sedangkan apabila H0 ditolak, menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel bebas secara bersamaan terhadap suatu variabel terikat.
c. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih melalui koefisien regresi. Peneliti menggunakan analisis regresi berganda, jika peneliti bermaksud untuk memprediksi bagaimana kondisi variabel dependen, dan jika
dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (kenaikan nilai). Oleh karena itu, jika jumlah independen minimal 2, maka analisis regresi berganda ini akan dilakukan (Sugiyono, 2012).
Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel independen (X1, X2, dan X3) dengan variabel dependen (Y). persamaan regresi linier berganda dalam adalah sebagai berikut :
Y = a+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan :
Y = Nilai Saham a = Konstanta
β1-β3 = Koefisien regresi variable independen X1 =Current Ratio
X2 = Pertumbuhan Pendapatan X3 = Earning per share
E = Standar eror
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut (Riduwan dan Akdon, 2015) menjelaskan bahwa koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
37 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia adalah lembaga pasar modal yang menyelenggarakan dan menyediakan sarana (akses) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli surat-surat berharga (efek) dari pihak pembeli (investor) dan penjual (perusahaan go public). Bursa Efek Indonesia merupakan bursa resmi di Indonesia, sehingga bagi para perusahaan yang ingin go public di Indonesia harus melalui BEI.
Bursa Efek Indonesia pun harus mengontrol agar proses transaksi efek yang terjadi berjalan dengan adil dan efisien. Adapun peran dari Bursa Efek Indonesia adalah sebagai fasilitator perdagangan efek dan sebagai otoritas yang mengontrol jalannya transaksi.
Pasar modal di Indonesia sudah ada jauh sebelum Indonesia mengumumkan kemerdekaan, yaitu pada masa kolonial Belanda 1912 di Batavia. Pendiri pasar modal saat itu adalah pemerintahan Hindia Belanda. Kala itu, pasar modal hanya diperuntukkan untuk keperluan pemerintah kolonial (VOC). Namun, akibat satu dan beberapa hal, seperti perang dunia I dan II, perpindahan pemerintahan Republik Indonesia, dan seterusnya, pasar modal menjadi vakum.
Pada 1977, pasar modal mulai diaktifkan kembali oleh pemerintah Indonesia dan yang meresmikan adalah Presiden Soeharto, dengan
diberi nama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Perusahaan yang pertama kali go public atau melakukan penawaran saham perdana (IPO) adalah PT.
Semen Cibinong. Kemudian, pada 16 Juni 1989, lahir bursa efek lainnya yang dikenal dengan Bursa Efek Surabaya (BES). BES dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. Pada 30 November 2007, BEJ dan BES secara resmi bergabung yang kemudian mengubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Profil Singkat Perusahaan yang Menjadi Sampel a. ADES (PT Akasha Wira International Tbk.)
PT Akasha Wira International Tbk. didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2010, ketika nama Perusahaan diubah menjadi PT Akasha Wira International Tbk.
PT Akasha Wira International Tbk. bergerak dibidang pembuatan produk air minum botolan dan pembuatan dan distribusi produk kosmetik. Perusahaan memulai produksi air memulai produmsi air minum dalam kemasan secara komersial pada tahun 1986 dengan merek AdeS dan Vica. Perseroan mengeluarkan produk baru yaitu produk air kemasan Merek AdeS dengan kemasan baru dan Nestle Pure Life di tahun 2004 pada saat Water Partners Bottling S.A. (WPB), sebuah perusahaan patungan antara Nestle S.A. dan Refreshment Product Services (anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki The Coca-Cola Company), mengambil mayortitas saham di Perseroan. Ditahun 2007 Perseroan mengeluarkan produk air minum baru dalam kemasan gallon