MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA DI KELAS V
SDN CIBULAN II KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagiandari SyaratuntukMemperoleh GelarSarjanaPendidikan
PP
Oleh
TRISNO SUMARNO 0903176
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan
Kemampuan Gerak Dasar Chest Pass Bola Basket Melalui Permainan Kucing
Bola Di Kelas V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka”ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Majalengka, Juni 2013
v
B. Perumusan MasalahdanPemecahanMasalah ... 6
C. TujuanPenelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. BatasanIstilah ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
A. KajianTeoritis ... 12
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 12
a. PengertianPendidikanJasmani ... 12
b. TujuanPendidikanJasmani di SD ... 13
c. ManfaatPendidikanjasmani di SD ... 14
d. RuangLingkupPendidikanJasmani di SD ... 16
2. PerkembanganKeterampilangerak ... 17
a. PengertianPerkembanganKeterampilanGerak ... 17
b. TeoriPerkembanganGerakAnak SD ... 19
c. KarakteristikSiswaSekolahDasar ... 20
3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 20
4.Permainan Bola Basket ... 23
a. PengertianPermainan Bola Basket ... 23
vi
c. GerakDasar Bola Basket ... 26
d. GerakDasarChest Pass Bola Basket ... 27
5. PembelajaranGerakDasarChest Pass Bola Basket MenggunakanPermainanKucing Bola ... 22
B. KajianPraktis ... 32
C. HipotesisTindakan... 34
BAB III METODE PENELITIAN………. ... 35
A. LokasidanWaktuPenelitian... 35
1. LokasiPenelitian ... 35
2. WaktuPenelitian ... 35
B. SubjekPenelitian ... 36
C. MetodedanDesainPenelitian ... 37
1. MetodePenelitian ... 37
2. DesainPenelitian ... 38
D. ProsedurPenelitian... 40
1. TahapPerencanaanPenelitian ... 40
2. TahapPelaksanaanPenelitian ... 40
3. TahapObservasi ... 41
4. TahapAnalisisdanRefleksi ... 41
E. Instrumen Penelitian ... 42
F. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 44
1. Teknik Pengolahan Data... 44
a. TeknikPengolahan Data Proses ... 44
b. TeknikPengolahanData HasilBelajarSiswa ... 44
2. Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. HasilPenelitian ... 47
1. PaparanData Awal ... 47
a. HasilPerencanaanPembelajaran Data Awal ... 47
b. HasilObservasi Data AwalKinerja Guru ... 49
c. HasilobservasiaktivitasSiswa ... 50
vii
e. AnalisisdanRefleksi Data Awal ... 53
2. Paparan Data Tindakan ... . 54
a. Paparan Data Siklus I ... 58
1) Paparan Data PerencanaanSiklus I ... 58
2) Paparan Data PelaksanaanSiklus I ... 61
3) AnalisisdanRefleksiSiklus I ... 68
b. Paparan Data TindakanSiklus II ... 73
1) Paparan Data PerencanaanSiklus II ... 73
2) Paparan Data PelaksanaanSiklus II ... 76
3) AnalisisdanRefleksiSiklus II ... 83
c. Paparan Data Siklus III ... 88
1) Paparan Data PerencanaanSiklus III ... 89
2) Paparan Data PelakasanaanSiklus III ... 91
3) AnalisisdanRefleksiSiklus III ... 98
B. Pembahasan ... . 102
1. PembahasanPerencanaanPembelajaran ... . 102
2. PembahasanPelaksanaanKinerja Guru ... 103
3. PembahasanAktivitasSiswa ... 105
4. PembahasanHasilBelajarSiswa... 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
A. Kesimpulan... 110
B. Saran ... 112
DAFTAR PUSTAKA ... 114
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 116
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 HasilTes Data Awal ... 4
Tabel 3.1 JadwalPenelitian... 36
Tabel 3.2 NamaSiswa SDN Kelas V SDN Cibulan II ... 37
Tabel 4.1 Data AwalPerencanaanPembelajaran ... 48
Tabel 4.2 Data AwalKinerja Guru ... 49
Tabel 4.3 Data AwalAktivitasSiswa ... 50
Tabel 4.4 Data AwalHasilBelajarSiswa ... 52
Tabel 4.5 RekapitulasiPresentasePerencanaan Data Awal ... 53
Tabel 4.6 RekapitulasiPelaksanaan Data AwalKinerja Guru ... ....55
Tabel 4.7 Rekapitulasi Data AwalAktivitasSiswa ... ....56
Tabel 4.8 PerolehanHasilTesBelajar Data Awal ... ...57
Tabel 4.9 HasilPerencanaanSiklus I ... ...59
Tabel 4.10 Data Kinerja Guru Siklus I... ...63
Tabel 4.11 Data AktivitasSiswaSiklus I... ....65
Tabel 4.12 Data HasilBelajarSiklus I ... ....67
Tabel 4.13 RekapitulasiHasilPerolehanPerencanaanSiklus I ... ....69
Tabel 4.14 RekapitulasiPelaksanaanKinerja Guru Siklus I ... ....70
Tabel 4.15 RekapitulasiPelaksanaanAktivitasSiswaSiklus I ... ....71
Tabel 4.16 Perolehan Data TesHasilBelajarSiklus I ... ....73
Tabel 4.17 HasilPerencanaanPembelajaranSiklus II... ....74
Tabel 4.18 Data Kinerja Guru Siklus II ... ....78
Tabel 4.19 Data AktivitasSiswaSiklus II ... ....80
Tabel 4.20 Data HasilBelajarSiklus II ... ....82
Tabel 4.21 RekapitulasiPerencanaanPembelajaranSiklus II ... ....84
ix
Tabel 4.23 RekapitulasiPelaksanaanAktivitasSiswaSiklus II ... ....86
Tabel 4.24 Perolehan Data TesHasilBelajarSiklus II ... ....88
Tabel 4.25 HasilPerencanaanPembelajaranSiklus III ... ....89
Tabel 4.26 Data Kinerja Guru Siklus III ... ....93
Tabel 4.27 Data AktivitasSiswaSiklus III ... ....95
Tabel 4.28 Data HasilBelajarSiklus III ... ....97
Tabel 4.29 RekapitulasiPerencanaanPembelajaranSiklus III ... ....98
Tabel 4.30 RekapitulasiPelaksanaanKinerja Guru Siklus III ... ....99
Tabel 4.31 HasilRekapitulasiAktivitasSiswaSiklus III ... ..100
Tabel 4.32 Perolehan Data TesHasilBelajarSiklus III ... ..101
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bola Basket ... 24
Gambar 2.2 UkuranLapangan Bola Basket ... 24
Gambar 2.3 PapanBelakangdan Ring Basket ... 25
Gambar 2.4 GerakDasarChest Pass ... 28
Gambar 2.5 IlustrasiPembelajaran Chest Pass melaluiPermainanKucing Bola BerbentukLingkaran ... 30
Gambar2.6 IlustrasiPembelajaran Chest Pass melaluiPermainanKucing Bola BerbentukPersegi ... 31
Gambar2.7 IlustrasiPembelajaran Chest Pass melaluiPermainanKucing Bola LarikeArah Ring ... 32
Gambar 3.1 DenahSekolah SDN Cibulan II ... 35
Gambar 3.2 Model Spiral Kemisdan Mc. Taggart ... 39
xi
Halaman
Diagram 4.1 PerbandinganPerencanaanSiklus I ... 60
Diagram 4.2 PerbandinganHasilKinerja Guru Siklus I ... 64
Diagram 4.3 HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus I ... 66
Diagram 4.4 PerbandinganHasilHasilBelajarSiklus I ... 68
Diagram 4.5 HasilBelajarSiswaSiklus I ... 63
Diagram 4.6 HasilPerencanaanPersiapanMengajarSiklus II ... 105
Diagram 4.7 HasilObservasiKinerja Guru Siklus II ... 113
Diagram 4.8 HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus II ... 118
Diagram 4.9 HasilBelajarSiswaSiklus II ... 119
Diagram 4.10 HasilPerencanaanPersiapanMengajarSiklus III ... 133
Diagram 4.11 HasilObservasiKinerja Guru Siklus III ... 142
Diagram 4.12 HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus III ... 147
Diagram 4.13 HasilBelajarSiswaSiklus III ... 148
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari sistem pendidikan yang bertujuan
untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan
sosial.Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan
kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis,
terarah dan terencana.
Husdarta (2009: 18) mengemukakan bahwa: “Pendidikan jasmani adalah proses
pendidikan melalui aktifitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk
mencapai tujuan pendidikan”
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara
keseluruhan. MenurutSusilawati (2010: 3)
Pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak, yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gururnya dan diberikan dalam situasi yang tepat agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah
pendidikan yang diberikan guru kepada siswa melalui aktivitas jasmani atau
olahraga untuk merangsang pertumbuhannya.
Pendidikan jasmani itu tak lain proses belajar untuk bergerak. Belajar melalui
pengalaman salah satu ciri yang unik dari pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani
yang diberikan kepada siswa yaitu kegiatan yang berasal dari pengalaman siswa
2
sehari-hari Ketika anak-anak bermain sesungguhnya merupakan proses merangsang
pertumbuhannya, misalnya dengan berjalan, berlari, melompat, dan melempar.
Dalam proses pembelajaran, olahraga tak pernah lepas dari permainan, hal ini
dimaksudkan agar tercipta motivasi bagi siswa karena siswa merasa senang
mengikutinya sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai yang diharapkan
oleh guru. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam pembelajaran dengan
memodifikasi penyampaian materi melalui permainan yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
Untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif guru harus melibatkan siswa
secara langsung pada saat proses pembelajaran, ini merupakan hal penting dalam
pendidikan jasmani dimana siswa tidak akan memahami jika hanya diberikan teori
siswa harus mempraktekan langsung materi yang disampaikan oleh guru.
Salah satu cabang olahraga pada permainan bola besar yaitu bola basket.
Menurut Ariesbowo (2007: 2) “Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim yang masing-masing tim terdiri dari lima orang”
Bola basket merupakan permainan yang dipelajari mulai dari tingkat sekolah
dasar. Bola basket diajarkan sejak dini agar diperoleh bibit-bibit berbakat, dengan
pemberian gerak dasar yang baik dan benar akan dapat dikembangkan sampai ke
prestasi puncak.Melalui permainan bola basket siswa dilatih percaya diri, dapat
bekerja sama dengan orang lain, menghargai pendapat, disiplin, bertanggung jawab,
dan terkandung unsur-unsur pendidikan lainnya.
Permainan bola basket merupakan gabungan beberapa gerakan yang
terkoordinasi, untuk dapat melakukan permaianan bola basket dengan baik perlu
penguasaan beberapa gerak dasar bola basket. Seperti yang dikemukakan Nurhayati
(2010: 22) Teknik gerakan dasar basketmeliputiteknik memegang bola, passing, dribbling, shooting, dan rebound.
Pada teknik mengoper bola (passing) terdapat beberapa macam teknik melempar
3
Gerak dasar chest pass perlu diajarkan kepada siswa karena teknik ini
merupakan teknik yang sangat penting, sebagai dasar bagi siswa dalam melakukan
permainan bola basket.
Namun pada saat ini pembelajaran permainan bola basket belum dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. di beberapa sekolah masih banyak yang belum
memperkenalkan olahraga bola basket kepada siswa, hal ini dikarenakan ketidak
tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung serta pemahaman guru penjas
sendiri terhadap materi permainan bola basket.
Hal yang sama terjadi di SDN Cibulan II, Berdasarkan hasil pengamatan
langsung terhadap pembelajaranteknik dasar dalam permainan bola basket di
lapangan, melalui observasidan tes yang dilaksanakan pada tanggal 24 November
2012 di kelas V pada materi gerak dasar chest pass bola basket diperoleh data sebagai
berikut:
1. Kinerja guru
a. Guru tidak mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelumnya.
b. Guru kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Guru kurang inovatif dalam menyampaikan materi.
d. Guru mengalami kendala karena kurangnya sarana dan prasarana yang
mendukung pada saat proses pembelajaran
2. Aktivitas siswa
a. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung.
b. Beberapa siswa tidak serius mengikuti pembelajaran.
c. Siswa tidak memahami materi permaianan bola basket.
d. Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan gerak dasar chest pass, hal
4
Tabel 1.1
Hasil Tes Data Awal Siswa Kelas V SDN Cibulan II Pembelajaran Gerak Dasar Chest pass Bola Basket
No. Nama Siswa
Jumlah skor yang di peroleh
Penilaian = ---X 100 Jumlah skor maksimal
Nilai KKM = 70
Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas
5
Dari tabel hasil tes data awal dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam
pembelajaran teknik dasar Chest Pass bola basket di kelas V SDN Cibulan II masih
rendah. Dari ketiga aspek yang dinilai yaitu sikap awal, saat melempar, dan sikap
akhir keseluruhan siswa kelas V yang berjumlah 17siswa, ternyata hanya mencapai
29% yaitu 5 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan, sedangkan 71% atau 12 siswa
lainnya belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditargetkan guru
yaitu 70, pada proses pembelajaran berlangsung siswa juga kurang antusias
mengikuti pembelajaran.
Ketidak tercapaian KKM dapat dilihat dari praktek siswa pada saat evaluasi,
masih banyak siswa yang tidak dapat melakukakan gerak dasar chest pass dengan
benar. Dari ketiga aspek yang dinilai pada saat melakukan sikap awal terdapat 4
siswa yang mendapatkan skor 1, 10 siswa mendapat skor 2,dan hanya 3 siswa yang
mendapat skor 3, jika dilihat terdapat banyak kesalahan dalam memegang bola
jari-jari tangan tidak menutupi bagian samping dan belakang bola. Pada aspek ketepatan
melempar terdapat 2 siswa yang mendapat skor 1, 12 siswa mendapat skor 2, dan
hanya 3 siswa yang mendapat skor 3, kesalahan saat melakukan lemparan banyak
siswa yang melempar tidak pada arah yang dituju hal ini disebabakan kedua tangan
saat melempar tidak menolak lurus ke depan. Pada sikap akhir sebanyak 8 siswa
mendapat skor 1, 6 siswa mendapat skor 2, dan 3 siswa mendapat skor 3, kesalahan
terjadi karena setelah dilakukan lemparan bola tidak tepat setinggi dada penerima, hal
ini disebabkan kesalahan pada aspek yang kedua sehingga penyelesaiannya kurang
baik.
Hal di atas terjadi karena pada saat proses pembelajaran siswa tidak antusias
mengikuti proses pembelajaran dan siswa tidak memperhatikan dengan baik, karena
guru kurang menarik menyampaikan materi, sehingga siswa mengalami kesulitan
6
Dari permasalahan tersebut, diperlukan suatu pemecahan masalah, salah satunya
dengan menyampaikan materi melalui permainan. Penyampaian materi melalui
permainan akan menciptakan suasana yang menyenangkan. Rasa senang yang
muncul pada siswa merupakan modal utama untuk menciptakan situasi yang kondusif
sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dari uraian di atas peneliti merencanakan suatu penelitian tindakan kelas untuk
memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
gerak dasar chest pass di kelasV semester II. Sehingga dalam penelitian ini peneliti
beri judul: “MeningkatkanKemampuan Gerak Dasar Chest Pass Bola Basket Melalui Permainan Kucing Bolapada Siswa Kelas V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka”.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Maka Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut. “Bagaimana pembelajaran gerak dasar chest pass pada pembelajaran bola basket di kelasVSDN CibulanII Kecamatan Lemahsugih
Kabupaten Majalengka dengan menggunakan permainan kucing bola?” Secara lebih
rinci rumusan masalah tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran menggunakan permainan kucing bola
untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest passbola basket di Kelas V
SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan permainan kucing bola
untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest passbola basket di Kelas V
SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka?
c. Bagaimana aktivitas siswa pada saat pembelajaran menggunakn permainan
kucing bola untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar chest passbola basket
7
d. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan permainan kucing bola
untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest passbola basket di kelas V
SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa masalah pada saat proses dan
evaluasi pembelajaran yaitu siswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar
chest pass bola basket, hal ini disebabkan karena guru kurang inovatif dalam
menyampaikan materi, penyampaian materi hanya secara verbalistis sedangkan dalam
pembelajaran olahraga diperlukan praktek langsung dari tahap ke tahap selanjutnya,
sehingga siswa merasa bosan dan kurang antusias.
Hal ini merupakan penyebab hasil belajar siswa yang masih rendah, maka untuk
memecahkan masalah yang dihadapi diterapkan pembelajaran melalui permaianan
agar siswa merasa senang dan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. Permainan
yang dilakukan siswa harus menunjang pada keterampilan gerak dasar chest pass
yaitu melalui permaianan kucing bola.
Maka dengan pembelajaran melalui permaian siswa tidak hanya dilatih untuk
bisa melakukan aktivitas jasmani saja namun melatih kepribadian, sehingga aspek
apektif, kognitif, dan psikomotornya dapat terlihat.
Dengan permainan kucing bola akan melatih ketelitian, kerjasama, dan cara
melakukan gerak dasar chest pass dengan baik tanpa merasa jenuh, semangat yang
tinggi akan timbul karena setiap siswa tidak ingin menjadi kucing. Semakin sering
siswa melakukan operan maka siswa semakin terlatih melakukan gerak dasar chest
pass.
Pelaksanaan pembelajaran penelitian ini terdiri dari 3 siklus yaitu sebagai
8
a. Siklus 1
Pembelajaran pada silkus ini, dilakukan melalui permainan kucing bola dimana
siswa melakukan chest passdengan membentuk lingkaran dan siswa yang
menjadi kucing berada di tengah lingkaran.
b. Siklus 2
Pembelajaran yang diberikan yaitu melalui permainan kucing bola, dengan
membentuk persegi empat. setiap siswa berada di tiap sudut melakukan chest
pass dan siswa yang menjadi kucing berada di dalam persegi.
c. Siklus 3
Pembelajaran yang dilakukan yaitu melalui permainan kucing bola dimana siswa
melakukan chest pass sambil berlari menuju ringdan siswa yang menjadi kucing
bertugas merebut bola.
Adapun target proses dan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas yaitu:
a) Proses pembelajaran 1) Kinerja guru
(a) Perencanaan (Target 100%)
(b) Pelaksanaan (Target 90%)
2) Siswa
Aktivitas Siswa (Target 80%)
b) Target hasil pembelajaran
Target yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah 14 siswa yang dinyatakan
tuntas dari 17 siswa atau 82 % mendapatkan nilai > KKM yaitu 70. Target hanya
82% dikarenakan ada 3 siswa yang dianggap tidak mungkin memenuhi kriteria
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran menggunakan permainan kucing
bola untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest passbola basket di Kelas
V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan permainan kucing
bola untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest passbola basket di Kelas
V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran menggunakan
permainan kucing bola untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest
passbola basket di kelas V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten
Majalengka.
4. Untuk mngetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan permainan kucing
bola untuk meningkatkan kemampuangerak dasar chest passbola basket di kelas
V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak diantaranya:
1. Siswa
a. Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran olahraga
khususnya pada permainan bola basket.
b. Dapat meningkatkan dalam pemahaman siswa pada gerak dasar chest pass bola
basket.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa padapembelajaran gerak dasar chest pass bola
basket .
2. Guru
10
b. Mampu menjadikan kualitas pembelajaran lebih baik dari sebelumnya sehingga
kelas menjadi lebih kondusif.
3. Bagi Sekolah
a. Menjadikan kualitas pendidikan di sekolah meningkat.
b. Siswa yang mempunyai prestasi yang membanggakan deapat mengharumkan
nama sekolah.
4. Bagi peneliti
a. Menambah wawasan dalam dunia pendidikan yang terjadi di lapangan
b. Hasil penelitian yang dilakukan bisa dijadikan referensi bagi peneliti lainini
diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain.
E. Batasan Istilah
1. Meningkatkan adalah suatu proses meningkatkan derajat atau taraf. Jadi
meningkatkan adalah kemampuan seseorang yang tadinya tidak bisa menjadi
bisa, yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti. (Kamus besar bahasa
Indonesia 1988: 950).
2. Gerak dasar adalah kegiatan permulaan yang dilakukan pada setiap awal
perbuatan, kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memulai atau
melaksanakan aktivitas yang akan dilaksanakan. (Kamus besar bahasa Indonesia
2002: 359). Dengan demikian gerak dasar yaitu Gerak Dasar adalah kemampuan
awal yang dimiliki seseorang.
3. Chest pass atau lemparan dada adalah lemparan dua tangan yang dilakukan dari
depan dada dan lemparan ini efektif untuk jarak dekat. (Salim, 2008:57).Chest
pass juga dapat dikatakan lemparan yang sering digunakan dalam permainan
bola basket operan ini dilakukan dalam jarak pendek setinggi dada.
4. Bola Basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim yang
masing-masing tim terdiri dari lima orang (Ariesbowo, 2007:2). Jadi bola basket
adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu
11
5. Permainan kucing bola adalah permainan untuk melatih siswa dalam melakukan
gerak dasar chest pass dengan menjadikan salah satu siswa pada kelompok
menjadi kucing, dan siswa yang lain bertugas melempar bola dengan operan
setinggi dada tepat pada arah teman yang dituju sehingga tidak mudah
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasipenelitian ini adalah di SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih
Kabupaten Majalengka. Dipilihnya lokasi ini karena lokasi sekolah dekat dengan
tempat tinggal peneliti sehingga akan memberikan efisiensi waktu bagi peneliti
untuk mengumpulkan data serta karena permasalahan pembelajaran terdapat pada
siswa SDN Cibulan II kelas V.
Gambar 3.1
Denah Sekolah SDN Cibulan II
2. Waktu Penelitian
Waktu lamanya penelitian yang dilakukan kurang lebih selama enam bulan
untuk melaksanakan tiga siklus terhitung dari mulai bulan Desember 2012 sampai
Mei 2013 karena penelitian ini akan dilaksanakan beberapa siklus sampai
penelitian yang dilaksanakan menunjukkan keberhasilannya. GERBANG
WC SISWA WC SISWA R.GURU
Kelas VI
WC GURU Kelas V
Kelas IV Kelas III
Kelas II
Kelas I
36
Desember Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah-ubah
B.Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cibulan II Kecamatan
Lemahsugih Kabupaten Majalengka dengan jumlah sebanyak 17 siswa dengan
rincian sebanyak 9 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Alasan kelas V dipilih
sebagai subjek penelitian karena terdapat permasalahan hasil belajar pada materi
pemainan bola basket khususnya gerak dasar chest pass. Untuk lebih jelasnya
37
Tabel 3.2
Nama Siswa Kelas V SDN Cibulan II
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas(classroom action research).Hal ini dikarenakan adanya masalah yang ditemukan pada pembelajaran
di kelas.Menurut Ebbutt (Ekawarna, 2011:5) menyatakan bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan ketika terjadi permasalahan
pembelajaran di kelas, yang berkaitan dengan kinerja guru dan hasil belajar siswa
sehingga dilakukan tindakan sebagai pemecahan masalah yang dihadapi.sejalan
38
“Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan sebagai perbaikan dari kinerja guru dengan merefleksi praktek
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas pada proses pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan berulang, prosedur baku PTK
dimulai dari perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki cara-cara mengajar
melalui penerapan metode baru atau sebagai inovasi dari pembelajaran
sebelumnya.Menurut Ekawarna (2011: 11) mengemukakan tujuan umum dari PTK “Menghasilkan peningkatan baik kualitas proses maupun kualitas hasil belajar.Dengan senantiasa memperbaiki cara-cara mengajarnya itu, sehingga dapat
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas”.
Tujuan di atas pada prinsipnya mengarah pada upaya-upaya tindakan yang
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan dan pembelajaran
di dalam kelas.Untuk kemudian dijadikan pertimbangan dalam perbaikan mutu
pendidikan selanjutnya.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu model penelitian yang dikembangkan
oleh Kemmis dan McTaggart. Model ini dilakukan melalui empat komponen yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaanya terdiri dari
beberapa siklus tergantung dari keberhasilan penelitian yang dilakukan.
Berikut ini merupakan penjelasan empat komponen penelitian
menurutSuherman (2012: 62) yaitu:
1) Rencana: Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
2) Tindakan: apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
39
4) Refleksi: peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.
Dari keempat tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar :
:
Gambar3.2
Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja,2009 : 66)
Dalam penelitian tahapan awal yang dilakukan peneliti yaitu melakukan plan
atau perencanaan tindakan apa yang akan dilakukan dalam mengatasai
permasalahan yang dihadapi peneliti dengan mempersiapkan segala sesuatu yang
akan digunakan pada saat proses pembelajaran, kemudian actyaitu tindakan
sebagai bentuk realisasi dari perencanaan yang telah dirancang sebelumnya,
observe merupakan pengamatan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan mengamati dampak dari tindakan yang dilakukan kemudian
yang terakhir yaitu reflectatau merefleksi dengan menganalisis setiap data yang
diperoleh. Jika tindakan yang dilakukan belum menunjukan keberhasilan sesuai
target yang ingin dicapai maka peneliti melakukan perencanaan kembali dengan
40
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan Tindakan
a. Berdiskusi dengan guru penjas kelas V permasalahan untuk mendiskusikan
permasalahan mengenai kesulitan siswa dalam pembelajaran bola basket.
b. Mempersiapkan tindakan yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki
hasil pemebelajaran.
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
d. Menyediakan alat yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran gerak
dasar chest passbola basket.
e. Mempersiapkan evaluasi yang akan diberikan kepada siswa
2. Tahap pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
permasalahan yang ditemukan sesuai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.Pelaksanaan ini dilakukan oleh peneliti yang
dibantu observer. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan beberapa siklus sampai
menunjukan keberhasilan tindakan yang diberikan oleh peneliti sehingga
mencapai target yang telah ditentukan. Langkah-langkah pelaksaan tindakan yaitu
sebagai berikut:
1. Kegiatan awal (+ 10 menit)
a) Mempersiapkan pembelajaran.
b) Guru mengecek kehadiran.
c) Membimbing siswa untuk berdoa.
d) Membimbing siswa melakukan pemanasan.
e) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang
akan diberikan kepada siswa.
2. Kegiatan Inti (+50 Menit)
a) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi gerak dasar chest
pass.
b) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok membentuk
41
c) Tiap kelompok melakukan pengundian untuk menentukan salah satu
anggotanya menjadi kucing.
d) Siswa yang menjadi kucing berada di tengah lingkaaran.
e) Setiap kelompok melakukan permainan, siswa yang tidak menjadi kucing
harus mempertahankan bola dengan melakukan chest pass (operan setinggi
dada) dengan baik tepat pada siswa yang dituju agar tidak tertangkap oleh
siswa yang menjadi kucing.
f) Siswa yang menjadi kucing harus berusaha mendapatkan bola yang di lempar
oleh siswa lain.
g) Jika si kucing mampu merebut bola tersebut, maka siswa yang gagal
melakukan lemparan menggantikan si kucing masuk ke tengah lingkaran.
h) Permainan ini terus dilakukan sampai waktu yang telah ditentukan.
i) Siswa melakukan evaluasi
3. Kegiatan akhir (+ 10 menit)
a) Siswa melakukan pendinginan
b) Guru dan siswa melakukan diskusi dan tanya jawab dan menarik kesimpulan
mengenai pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.
c) Guru membimbing siswa berdoa dan membubarkan barisan.
3. Tahap observasi
Tahapan ini dilakukan dengan mengisi lembar observasi pada format yang
telah dipersiapkan oleh peneliti. Pengisian dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan pada saat proses pembelajaran gerak dasar chest pass bola
basket melaluipermainan kucing bola berlangsung agar peneliti memperoleh
informasi mengenai kinerja guru dan aktivitas pada siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap inimerupakankegiatan untuk menganalisa, interprestasi dan penjelasan
terhadap informasi yang diperoleh peneliti selama pelaksanaan tindakan dalam
memperbaiki pembelajaran gerak dasar chest pass bola basket melalui permainan
kucing bola.Kemudian peneliti merefleksi dan menarik kesimpulan. Setelah
42
apabila belum menunjukkan keberhasilan maka dilaksanakan perbaikan pada
siklus-siklus selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu format observasi,
pedoman wawancara, tes hasil belajar, kamera foto, dan catatan lapangan.
1. Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi pada saat
proses pembelajaran berlangsung yaitu kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada
observasi digunakan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi
kinerja guru yang meliputi kegiatan awal, inti, hingga akhir pembelajaran gerak
dasar chest pass.
Observasi disebut juga pengamatan yang biasanya dilakukan pada saat proses
pembelajaran. Menurut Sudjana (2008 :84) menjelaskan
Observasi atau pengamatan merupakan alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
Alat penilaian observasi disebut pedoman observasi digunakan untuk
merekam data hasil observasi terhadap beberapa aspek kinerja guru dari mulai
perencanaan, kegiatan inti pembelajaran, hingga kegiatan akhir pembelajaran
gerak dasar chest pass bola basket melalui permainan kucing bola. Format
observasi yang digunakan yaitu IPKG 1 dan IPKG 2.Dapat dilihat pada lampiran.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada guru penjas
dan siswa kelas V SDN Cibulan II yang bersangkutan dalam penelitian ini, yang
bertujuan sebagai pendukung informasi yang telah didapatkan sebelumnya.
Untuk melaksanakan wawancara digunakan pedoman wawancara.Pedoman
wawancara yang digunakan bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam
melaksanakan evaluasi, dan mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam
43
saat pembelajaran gerak dasar chest pass dalam permainan bola basket.Pedoman
wawancara dapat dilihat pada lampiran.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan hal yang paling penting dalam penenlitian,
karena catatan lapangan dapat merangkum seluruh kegiatan yang terjadi antara
guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Menurut Kemmis (Wiriaatmadja, 2009: 123) menjelaskan tentang catatan
lapangan, sebgai berikut :
catatan tidak hanya melaporkan kejadian lugas sehari-hari, melainkan juga mengungkapkan perasaan bagaimana rasanya berpartisipasi di dalam penelitian. Kejadian khusus,percakapan, intropeksi perasaan, sikap, motivasi, pemahaman waktu bereaksi terhadap sesuatu, kondisi, kesemuanya akan membantu merekonstruksikan apa yang terjadi waktu itu.
Penulisan catatan harian (diaries) hendaknya selalu dengan menuliskan
tanggal kejadian. Demikian juga dengan hal-hal yang mendetail dari penelitian
kelas, seperti waktu, pokok bahasan, kelas di mana penelitian mengenai
permasalahan gerak dasar chest pass dalam permainan bola basket
dilakukan.Dalam catatan lapangan, terdiri dari seluruh kegiatan dari mulai
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.Dapat dilihat pada lampiran.
4. Kamera Foto
Kamera foto adalah alat yang digunakan sebagai pengumpul data, dimana
peneliti bertujuan untuk mengambil gambar subjek penelitian dalam tahapan
pembelajaran gerak dasar chest pass melalui permainan kucing bola.
5. Tes Hasil Belajar
Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa
dalam menguasai materi yang diberikan kepada guru, agar peneliti memperoleh
informasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran melalui permainan kucing
bola.Dengan menilai sikap awal, saat melempar, dan sikap akhir pada saat
melakukan gerak dasar chest pass bola basket sesuai indikator yang telah
44
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dengan menggunakan persentase. Menurut Purwanto (2012:102) “Cara menilai persen atau percentages correction dengan menentukan besarnya nilai yang diperoleh presentase dari skor maksimum ideal yang seharusnya dicapai dengan hasil 100% betul.” dalam penelitian ini berupa teknik pengolahan data proses dan dan hasil belajar siswa.
a. Teknik pengolahan data proses 1) Kinerja Guru
Pada kinerja guru pengolahan data dilihat dari indikator yang dilaksanakan,
sesuai dengan format kinerja guru yang telah dipersiapkan sebelumnya,
diantaranya tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan dan evaluasi.
Indikator yang dilaksanakan x 100
Skor ideal
Target ketercapaian indikator yaitu 100%.
2) Aktivitas Siswa
Pada aktivitas siswa data yang diolah dari ketiga indikator, dimana setiap
indikator diberi skor 3, sehingga berjumlah skor 9.Teknik pengolahan data untuk
aktivitas siswa pada proses pembelajaran diinterpretasikan dengan menggunakan
rentang skor sebagai berikut.
Baik (B) :7 -9
Cukup (C) : 4-6
Kurang (K) : 1-3
Pengolahan data ini menggunakan skala deskriptif persentase, dengan rumus:
Skor yang diperoleh siswa x 100% Skor ideal
b. Teknik Pengolahan Data Hasil Belajar Siswa
Teknik pengolahan data hasil belajar siswa ditentukan dengan menggunakan
KKM yang telah ditentukan guru yaitu 70.
Dengan kriteria penilaian siswa pada sikap gerak dasar chest pass bola basket
45
yaitu sembilan.Skor ideal tersebut ditentukan dari jumlah keseluruhan indikator
dari mulai sikap awal, saat melempar, dan sikap akhir.
Konversi skor kedalam nilai adalah :Skor yang diperolehx 100 Skor ideal
2. Analisis Data
Analisis data adalah apa yang telah diteliti dikategorikan dan diklasifikasikan
kemudian ditafsirkan dan disimpulkan.
Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2005:89)
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Aktivitas dalam analisis data Menurut Sugiyono (2005: 92) yaitu “data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”.
a. Reduksi data berarti merangkum. Menurut Sugiyono (2005: 92) mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Dengan reduksi, data yang
telah diperoleh akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian data Menurut Sugiyono (2005: 95) “dengan mendisplay data, maka
akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut”. Dalam penelitian tindakan kelas ini data yang disajikan berupa kinerja guru, aktivitas siswa, hasil lembar kerja siswa, dan hasil evaluasi.
c. Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan sejak awal
dan terus menerus dikembangkan dan diverifikasi selama penelitian gerak
46
G. Validasi Data
Validasi data menurut pendapat Hopkins (Wiriaatmaja, 2009:168-171), yaitu
Member Chek, Triangulasi, Eksplansi Saingan (kasus negatif), Audit Trail, Key
Respondent Review, Saturasi dan Expert Opinion.Berdasarkan beberapa bentuk
validasi diatas, peneliti hanya mengambil empat dari beberapa validasi data
sebagai berikut:
1. Triangulasiyaitu memeriksa hasil data yang diperoleh untuk diteliti
kebenarannya. Setiap data yang diperoleh akan dibandingkan dengan data
dari sumber lain. dalam tahapan ini biasanya peneliti membutuhkan informasi
dari guru penjas, kepala sekolah, dan siswa SDN Cibulan II untuk
mendapatkan kebenaran yang lebih akurat.
2. Member check yaitu mengecek kebenaran data yang ditemukan oleh peneliti
dengan diadakannya diskusi pada setiap akhir tindakan untuk mengetahui
kesesuaian antara tindakan pada materi gerak dasar chest pass bola basket
melalui permainan kucing bola yang telah dilakukan, dengan tujuan yang
harus dicapai sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3. Audit trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dengan cara berdiskusi
dengan teman yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama pada
penelitian permasalahan gerak dasar chest pass bola basket.
4. Expert Opinionyaitu yaitu kegiatan pertemuan antara peneliti dan dosen untuk
mengecek kesahihan data yang diperoleh dalam penelitian sekaligus meminta
masukan dan saran terhadap masalah yang dihadapi pada proses
penelitiangerak dasar chest pass bola basket. Dalam hal ini peneliti
mengkonfirmasi dengan dosen pembimbing yaitu bapak Dr. H. Ayi
Suherman, M.Pd selaku pembimbing I dan Drs. H. Encep Sudirjo, M.Pd.
110
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajarangerak dasar chest pass bola
basket melalui permainan kucing bola.maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
A.Kesimpulan
Pembelajaran gerak dasar chest pass bola basketmelalui permainan kucing bola di
Kelas V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap perencanaan peneliti menyusun RPP, tahap pertama yaitu
merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan permainan kucing bola
mengorganisasikan materi yang akan diberikan dengan sumber yang relevan,
mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajaran,
menyusun langkah-langkah pembelajaran yang mengacu pada permaianan kucing
bola, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian,mempersiapkan
prosedur penilaian secara lengkap mulai dari soal, kunci jawaban, deskriptor
penilaian hingga format hasil belajar dan tampilan dokumen rencana pembelajaran untuk
mengetahui hasil setelah pembelajaran gerak dasar chest pass bola basketmelalui permainan
kucing bola. Dari hasil penilaian perencanaan didapatkan presentase keberhasilan pada
siklus I meningkat dari hasil perencanaan data awal 46% menjadi68%, siklus II
meningkat menjadi 80%, dan siklus III memenuhi target yang telah ditentukan
sebelumnya 100%.
2. Pelaksanaan Kinerja Guru
Pada pelaksanaan observasi kinerja guru terdiri dari kegiatan awal, inti, dan
akhir. Pada kegiatan awal guru mengkondisikan persiapan siswa dan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Pada kegiatan inti pembelajaran guru
111
mendemonstrasikan gerak dasar chest pass bola basket yang baik kemudian
membimbing siswa untuk melakukan gerak dasar chest pass bola basket tahapan
demi tahapan sesuai dengan materi yang disampaikan kemudian melatih gerak dasar
chest pass bola basket siswa melalui permainan kucing bola yang dilakukan
perubahan formasi permainan pada setiap siklusnya. Dan pada kegiatan akhir
pembelajaran guru melaksanakan evaluasi pada siswa. Dari hasil pelaksanaan kinerja
guru selama tiga siklus didapatkan target pencapaian presentase siklus I 72%, pada
siklus II mencapai 82%, dan pelaksanaan siklus III mencapai 94% mencapai target
yang ditentukan oleh peneliti yaitu 90%.
3. Aktivitas Siswa
Pelaksanaan aktivitas siswa terdiri dari tiga aspek penilaian yaitu antusias,
disiplin, serta kerjasama pada saat proses pembelajaran melalui permainan kucing
bola berlangsung. Guru memberikan pembelajaran yang mampu meningkatkan
antusias siswa. Pelaksanaan aktivitas siswa mengalami peningkatan setelah
dilaksanakan tindakan. Pada siklus I aktivitas siswa mencapai presentase 65%siswa
berkriteria baik, meningkat pada siklus II menjadi 76% siswa berkriteria baik,
kemudian pada siklus III mencapai 88% siswa berkriteria baik melebihi target yang
ditentukan sebelumnya yaitu 80% siswa berkriteria baik.
4. Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar siswa pada materi gerak dasar chest pass bola basket
yang terdiri dari tiga aspek penilaian yaitu sikap awal, saat melempar, serta sikap
akhir melalui permainan kucing bola setiap siklusnya meningkat. Dengan pencapaian
ketuntasan mencapai10 siswa atau 59% yang memenuhi kriteria ketuntasan di siklus
I, kemudian pada siklus II naik menjadi 12 siswa atau 76% siswa yang tuntas dan
siklus III menjadi 15 siswa atau 88% siswa yang lulus dari jumlah seluruh siswa melebihi target yang ditentukan sebelumnya yaitu 82%. Dari perolehan data tersebut
maka pembelajaran melalui permainan kucing bola dapat meningkatkan kemampuan
112
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian pada pembelajaran gerak dasar
chest pass bola basket melalui permainan kucing bola di kelas V SDN Cibulan II
pada perencanaan pembelajran, kinerja guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar
siswatelah berhasil.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran melalui permaianan kucing bola
berhasil meningkatakan kemampuan siswa pada materi gerak dasar chest pass bola
basket, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Berdasarkan keberhasilan pembelajaran melalui permaianan kucing pada gerak
dasar chest pass bola basket yang dilaksanakan selama proses penelitian diharapkan
agar guru dapat mengembangkan pembelajaran tersebut bahkan menggunakan
metode yang lebih variatif lagi untuk memacu motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Diharapkan dalam setiap pembelajaran siswa lebih aktif dan antusias
mengikutinya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa terhadap
pemebelajaran yang diikutinya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan mampu memberikan upaya serta perbaikan pelaksanaan
pembelajaran yang menunjang setiap pelaksanaan pembelajaran serta memberikan
pelatihan pada guru agar lebih inovatif dalam proses penyampaian materi sehingga
mampu meningkatakan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Lembaga
Sebagai lembaga pendidikan tinggi pihak Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Sumedang diharapkan lebih mempersiapkan mahasiswa dengan pembekalan
materi untuk dipraktekan di lapangan sehingga menghasilkan calon guru yang
113
5. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan
penelitian lanjut yang berhubungan dengan pembelajaran gerak dasar chest pass bola
basket melalui permainan kucing bola, serta hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya
114
DAFTAR PUSTAKA
Ariesbowo, Fekum. (2007). Menjadi Pemain Basket Hebat. Jakarta: Be Champion.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta
Ekawarna. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press
Husdarta, J.S. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.
Husdarta, H.J.S &Saputra, Y.M. (2000).Perkembangan Peserta Didik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Lutan, Rusli. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak DI Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas.
Mahendra. (2002). Pembelajaran Senam. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Nurhayati, Endah. (2010). Mengenal Olahraga Basket. Jakarta: Cahaya Pena
Tim PLPG Rayon 110 (2012). Bahan Ajar Pendidikan Jasmani. Bandung: UPI
Purwanto, M. Ngalim. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Safari, Indra. (2009). Asas dan Falsafah Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika
Salim, Agus. (2008). Buku Pintar Bola Basket. Bandung: Nuansa
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, N (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
115
Suherman, A. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Bintang WarliArtika
Sunarsih. (2007). Penjas Orkes untuk kelas VI SD/MI. Jakarta: Erlangga
Susilawati, Dewi. (2010). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif . Sumedang
Sutrisno dan Marlani. (2009). Pemain Basket Berprestasi.Jakarta: Musi Perkasa Utama
Wiriaatmadja,R. (2009). MetodePenelitianTindakanKelas. Bandung: PT RemajaRosdakarya