• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Eksperimen pada Standar Kompetensi Memahami Konsumsi dan Investasi)

di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh :

DEWI SETYOWATI (0906846)

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI

(2)

PENGARUH PENERAPAN METODE

MIND MAPPING

UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Eksperimen pada Standar

Kompetensi Memahami Konsumsi dan Investasi

di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung)

Oleh Dewi Setyowati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Dewi Setyowati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Eksperimen pada Standar Kompetensi Memahami Konsumsi dan Investasi di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung)

Skripsi ini disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj.Sumartini, MP Susanti Kurniawati, S.Pd., M.Si NIP. 19590830 198601 2 001 NIP. 19760111 200912 2 003

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung

(4)

ABSTRAK

Dewi Setyowati (0906846) Pengaruh Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada Standar Kompetensi Memahami Konsumsi dan Investasi di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung)” di bawah bimbingan Dr.Sumartini, M.P dan Susanti Kurniawati, S.Pd, M.Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan metode Mind Mapping untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran Ekonomi pada materi konsumsi dan investasi di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung melalui studi eksperimen non equivalent control group design.

Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa-siswi kelas X di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Setelah penulis melakukan penelitian di beberapa kelas, maka dipilihlah secara acak kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen yang dikenakan tindakan dengan metode pembelajaran Mind Mapping. Sedangkan kelas X-2 sebagai kelompok kontrol yang dikenakan model pembelajaran dengan metode ceramah. Masing-masing kelompok baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan pre test dan post test di kelas kontrol tentang pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi, terdapat perbedaan pre test dan post test di kelas eksperimen tentang pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi, terdapat perbedaan post test kelas kontrol dengan metode ceramah dan kelas eksperimen dengan metode Mind Mapping tentang pemahaman konsep pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi.

(5)

ABSTRACT

Dewi Setyowati (0906846) “The Influence of the Mind Mapping method application to increase Student concept understanding in Economy subject (Experiment Study on Competence standard of Consumption and Investment at SMA Kartika Siliwangi 2

Bandung)” Supervised by Dr. Sumartini, M.P and Susanti Kurniawati, S.Pd, M.Si.

The aims of this study is to know the influence of the Mind Mapping method application to increase Student concept understanding in Economy subject about Consumption and Investment by using non equivalent control group design experiment study.

The subject of this study is the 10th grade students of SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. After doing research in some classes, X-1 class was chosen randomly to be the experiment group which the Mind Mapping method is applied. Meanwhile X-2 class becomes the control group which the lecturing method is applied. The students number of each group, whether control group or experiment group which is involved in this study is 20 students.

The result of study shows that there is some pre test and post test differences at control group and experiment group in the student concept understanding in Economy subject about Consumption and Investment and there is post test differences between control group, using lecturing method and experiment group, using mind mapping method in understanding concept and economy subject about consumption and investment.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 10

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1.Kajian Pustaka ... 12

2.1.1.Pemahaman Konsep ... 12

2.1.1.1.Pengertian Konsep ... 12

2.1.1.2.Pengertian Pemahaman ... 15

2.1.1.3.Pemahaman Konsep ... 17

2.1.1.4.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Konsep ... 19

2.1.2.Pengertian Metode ... 23

2.1.2.1.Pengertian Metode Mind Mapping ... 23

2.1.2.2.Prinsip-prinsip Metode Mind Mapping ... 25

2.1.2.3.Fungsi dan Peran Metode Mind Mapping ... 28

(7)

2.1.2.5.Penerapan Metode Mind Mapping dalam Proses

Pembelajaran ... 37

2.1.3.Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ... 40

2.2.Kerangka Pemikiran ... 42

2.3.Hipotesis ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian ... 45

3.2.Metode Penelitian ... 45

3.3.Desain Penelitian ... 46

3.4.Operasional Variabel ... 48

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.6.Prosedur Penelitian ... 51

3.7.Pengujian Instrumen Penelitian ... 53

3.8.Teknik Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ... 62

4.1.1.Subjek Penelitian ... 62

4.1.2.Lokasi Penelitian ... 62

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

4.2.1.Deskripsi Pemahaman Konsep ... 63

4.2.1.1.Gambaran Pemahaman Konsep Awal ... 63

4.2.1.2.Gambaran Pemahaman Konsep Akhir ... 65

4.2.2.Deskripsi Uji Instrumen Penelitian ... 66

4.2.2.1.Uji Validitas ... 66

4.2.2.2.Uji Reliabilitas ... 67

4.2.2.3.Uji Tingkat Kesukaran ... 68

(8)

4.3.Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 72

4.3.1.Data Pre-Test ... 73

4.3.2.Data Post-Test ... 76

4.3.3.Data Skor Gain ... 79

4.3.4.Data N-Gain ... 81

4.4.Analisis Data Hasil Penelitian ... 83

4.4.1.Uji Normalitas Data ... 83

4.4.2.Uji Homogenitas ... 85

4.4.3.Uji Hipotesis ... 86

4.5.Pembahasan Hasil Penelitian ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 96

5.2.Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga di dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar.

Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seyogyanya aspek ini menjadi perhatian pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia yang berkualitas. Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi

berkualitas, karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Fungsi mata pelajaran ekonomi adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan masyarakat.

(10)

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.

3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Peserta didik yang akan dibentuk melalui pembelajaran ekonomi adalah peserta didik yang mumpuni dalam menghadapi kehidupan yang akan datang yang penuh persaingan, baik di tingkat lokal tetapi juga dengan dunia global. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/ atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Oleh karena itu, maka perlu adanya peningkatan mutu pendidikan ekonomi. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah meningkatkan pemahaman

konsep ekonomi siswa di sekolah. Dalam pembelajaran di sekolah, ekonomi masih

dianggap mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa hal ini

(11)

belajar siswa sangat berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi hasil belajar yang dikehendaki. Tanpa adanya minat siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan, maka guru harus bersiap mengalami kekecewaan, frustasi dan makan hati ketika mengajar. Di lain pihak, hal yang sama juga dialami oleh siswa yaitu sikap apatis, pasif, tidak memahami pokok bahasan dan pada akhirnya hanya berorientasi pada nilai.

Mata pelajaran ekonomi bukan mata pelajaran yang sama sekali baru diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas (SMA/MA). Siswa kelas X di tingkat SMA/MA sudah memiliki pengalaman belajar ekonomi ketika mereka masih duduk

di bangku SMP/MTs. ”Pengalaman belajar sebelumnya dapat mempengaruhi minat belajar siswa” (Hurlock, 1980:19). Berdasarkan wawancara singkat, mayoritas siswa kelas X menganggap bahwa mata pelajaran ekonomi adalah mata pelajaran yang tidak menarik atau biasa-biasa saja. Faktor-faktor yang menjadi penyebab diantaranya adalah mata pelajaran ekonomi dianggap sulit karena banyak menghitung dan menghafal. Selain itu, faktor guru yang kurang mengembangkan metode pembelajaran ekonomi juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

Memperhatikan kondisi tersebut, guru mata pelajaran ekonomi di kelas X harus berupaya sedemikian rupa mengembangkan metode pembelajaran sehingga minat siswa belajar ekonomi tinggi. Oleh karena itu dalam pembelajaran ekonomi diperlukan suatu metode mengajar yang bervariasi. Artinya dalam penggunaan

metode mengajar tidak harus sama untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi

bahwa suatu metode mengajar tertentu cocok untuk satu pokok bahasan tetapi tidak

untuk pokok bahasan yang lain. Kenyataan yang terjadi adalah penguasaan siswa

terhadap mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah jika dibanding dengan mata

pelajaran lain. Kondisi seperti ini terjadi pula pada siswa SMA yang penulis teliti

yaitu di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Dalam penelitian ini penulis

(12)

dilihat dari rendahnya perolehan nilai tes pra penelitian yang mencakup ranah

kognitif C2 (pemahaman) mengenai pokok bahasan memahami konsumsi dan investasi yang berada di bawah KKM yang telah ditetapkan. Penulis memilih pokok bahasan mengenai konsumsi dan investasi dikarenakan pokok bahasan ini memiliki

banyak sekali pemahaman yang dapat mengasah kemampuan kognitif siswa dalam

memahami suatu konsep mengenai konsumsi dan investasi. Pokok bahasan tentang

konsumsi dan investasi harus dipahami agar siswa dapat menjelaskan peran konsumsi dan investasi dalam kegiatan ekonomi, menjelaskan hubungan antara pendapatan

dengan konsumsi serta tabungan dan mampu menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi dan tabungan. Selain itu pokok bahasan tentang konsumsi

dan investasi harus dipelajari siswa agar mereka mampu menjelaskan pengaruh

investasi terhadap perekonomian termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi

investasi

Data di bawah ini adalah data hasil pra penelitian yang mencakup ranah

kognitif C2 (pemahaman) mengenai mata pelajaran ekonomi standar kompetensi

(13)

Tabel 1.1

Daftar Nilai Hasil Tes Pra Penelitian Kemampuan Pemahaman Konsep pada Siswa Kelas XI SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

Tahun Ajaran 2012/ 2013 No

Urut Nilai KKM

Kategori

(Lulus/Tidak Lulus)

1 70 78 Tidak lulus

2 50 78 Tidak lulus

3 40 78 Tidak lulus

4 30 78 Tidak lulus

5 60 78 Tidak lulus

6 70 78 Tidak lulus

7 50 78 Tidak lulus

8 40 78 Tidak lulus

9 50 78 Tidak lulus

10 80 78 Lulus

11 65 78 Tidak lulus

12 40 78 Tidak lulus

13 60 78 Tidak lulus

14 100 78 Lulus

15 50 78 Tidak lulus

16 60 78 Tidak lulus

17 60 78 Tidak lulus

18 70 78 Tidak lulus

(14)

Sumber : Hasil pra penelitian, diolah

Dari data tersebut persentase jumlah siswa kelas XI SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung yang mampu menjawab soal tes pra penelitian yang mencakup ranah kognitif C2 (pemahaman) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2

Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Tes Pra Penelitian Kemampuan Pemahaman Konsep pada Siswa Kelas XI SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

Tahun Ajaran 2012/ 2013

Nilai Tes Banyaknya siswa (orang) Persentase (%)

≥ 78 2 10

60-77 8 40

< 60 10 50

Jumlah 20 100

Sumber : Hasil pra penelitian, diolah

Dari Tabel 1.2 di atas dapat diketahui frekuensi dan persentase nilai hasil pra

penelitian siswa yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda mengenai standar kompetensi

memahami konsumsi dan investasi yang mencakup ranah kognitif C2 (pemahaman) menunjukkan bahwa persentase siswa yang mendapat nilai di atas standar KKM yaitu

dengan nilai 78 hanya sebesar 10 % dari 20 siswa kelas XI. Kemudian persentase

siswa yang mendapat nilai 60-77 hanya 40 %, dan persentase siswa yang mendapat

nilai di bawah 60 sebanyak 50 %. Selain itu nilai rata-rata keseluruhan dari jumlah 20 siswa adalah sebesar 56. Berdasarkan data hasil tes pemahaman konsep yang tertera

20 20 78 Tidak lulus

(15)

di atas terlihat bahwa penguasaan pokok bahasan ekonomi siswa masih tergolong

rendah. Hal ini ditunjukkan oleh persentase hasil tes pemahaman konsep yang berada

di bawah KKM yaitu 78 sebesar 90 %. Rendahnya pemahaman konsep ekonomi

siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru. Pembelajaran ekonomi di sekolah masih menggunakan

metode pembelajaran ceramah dengan kegiatan pembelajaran yang memusatkan kegiatan belajar pada guru. Siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi. Cara penerimaan informasi akan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat. Walaupun ada proses penguatan yang berupa pembuatan catatan, siswa membuat catatan dalam bentuk catatan yang monoton dan linear. Sebenarnya, siswa dapat menuangkan pikiran dengan caranya masing-masing. Namun mereka terjebak dalam model menuangkan pikiran yang kurang efektif seperti model dikte dan mencatat semua yang didiktekan guru seperti mendengar ceramah dan mengingat isinya, menghapal kata-kata penting dan artinya. Hal ini terjadi dalam proses belajar dan mengajar sehingga kreativitas tidak muncul. Masalah-masalah lain muncul ketika anak berusaha mengingat kembali apa yang sudah didapatkan, dipelajari, direkam, dicatat atau yang dahulu pernah diingat. Beberapa anak mengalami kesulitan berkonsentrasi, atau ketika mengerjakan tugas. Ini terjadi dikarenakan catatan ataupun ingatannya belum teratur. Hal ini diduga merupakan salah satu penyebab terhambatnya kreativitas dan kinerja siswa sehingga

pemahaman konsep siswa masih tergolong rendah. Melihat fenomena tersebut, maka

perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif

dalam kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan pemahaman konsep siswa

disetiap jenjang pendidikan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat untuk membantu otak berpikir secara teratur. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah metode Mind Mapping.

(16)

menggunakan logika, dan anak belajar menganalisa urutan. Menurut penelitian, dengan melibatkan otak kanan dan otak kiri anak, maka anak dapat berkonsentrasi dalam belajar, cepat memahami pelajaran, dapat mengingat pelajaran dalam waktu yang relatif lama,serta belajar bermakna dan menyenangkan.

Konsep mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual yang menggunakan kata-kata, warna, garis, dan gambar dengan memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal sehingga memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Karena otak kita berpikir dalam bentuk warna dan gambar. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan dengan mudah” (Buzan, 2006:147). Teknik Mind Mapping mengajak siswa untuk menggali potensi diri yang mereka miliki untuk menjadi pembelajar dalam kehidupan, meningkatkan kreativitas anak sejak dini. Dan juga melatih peserta didik untuk rajin membaca dengan berbagi macam buku bacaan, disamping itu mind mapping juga mengajarkan bagaimana meringkas buku menjadi satu lembar kertas yang mudah mereka pahami dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri.

Metode Mind Mapping sangat cocok diterapkan pada pembelajaran ekonomi

terutama pada pokok bahasan konsumsi dan investasi karena dalam pokok bahasan ini siswa dituntut agar dapat menjelaskan peran konsumsi dan investasi dalam

kegiatan ekonomi, menjelaskan hubungan antara pendapatan dengan konsumsi serta

tabungan dan mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan

tabungan. Selain itu, siswa mampu menjelaskan pengaruh investasi terhadap

perekonomian termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Dalam

mempelajari ekonomi tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep-konsep

(17)

persoalan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui metode pembelajaran ini,

diharapkan dapat memberikan suatu peningkatan pembelajaran yang dialami oleh siswa, dan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas, serta dapat menambah kreativitas siswa dalam menuangkan gambar yang berkaitan dengan pokok bahasan. Metode tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa.

Dengan pemilihan model ini, diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih

bermakna dan memberikan pemahaman konsep yang kuat kepada siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis ingin

mencoba melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PENERAPAN

METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI (STUDI

EKSPERIMEN PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KONSUMSI DAN INVESTASI DI SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG).

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dirumuskan menjadi beberapa hal sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi antara siswa kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ceramah pada pre test dan pada post test ?

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi antara siswa kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan metode Mind Mapping pada pre test dan pada post test ? 3. Apakah metode Mind Mapping lebih tepat digunakan dibandingkan

(18)

konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran Ekonomi pada pokok bahasan konsumsi dan investasi di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung melalui metode Mind Mapping.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi antara siswa kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ceramah pada pre test dan pada post test.

2. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi antara siswa kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan metode Mind Mapping pada pre test dan pada post test.

3. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Mind Mapping dengan siswa kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah pada post test.

(19)

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi Guru

1. Memperoleh gambaran tentang dampak penerapan metode Mind Mapping terhadap pemahaman konsep siswa dalam mengikuti pokok bahasan pembelajaran Ekonomi dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi di kelas X SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

2. Memperoleh gambaran tentang manfaat penerapan metode Mind Mapping dalam pembelajaran Ekonomi dengan standar kompetensi memahami konsumsi dan investasi bagi siswa kelas X SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

3. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Ekonomi yang menerapkan metode Mind Mapping dan cara mengatasinya.

b. Bagi siswa

1. Untuk melatih berpikir kreatif.

2. Untuk memudahkan dalam mengingat dan mengulang pelajaran. 3. Untuk melatih mengembangkan ide dalam bentuk warna dan simbol. 4. Membantu siswa dalam menghafal pokok bahasan pelajaran yang

dicatat dalam bentuk gambar Mind Mapping.

(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Setelah melakukan observasi pra-penelitian di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung maka dipilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang dikarenakan perlakuan (treatment) dan kelas X2 sebagai kelas pembanding (kontrol) yang dikarenakan tindakan atau perlakuan dengan metode pembelajaran ceramah. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Kartika 2 Siliwangi.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapat data yang objektif, valid, dan reliabel. Dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2011:81).

(21)

“Eksperimen kuasi hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group)” (Rauda, 2010:33).

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non Equivalent Control Group Design. Desain ini hampir mirip dengan Pre-Test Post-Test control group design pada eksperimen murni hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Pengembangannya adalah dengan cara melakukan satu kali pengukuran di depan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post-test). Merupakan bentuk desain penelitian dalam metode kuasi eksperimen. Subjek penelitian dikelompokan menjadi dua kelompok penelitian yang masing-masing dipilih secara random.

Desainnya adalah:

Tabel 3.1.

Hubungan antar variabel

Variabel Terikat Variabel Bebas Pengaruh Variabel X-Y Pemahaman konsep ranah

kognitif mata pelajaran ekonomi

Metode Mind

(22)

Tabel 3.2

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Sumber : Suharsimi Arikunto (2006 : 86)

Dengan:

O1,O3 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan

O2, O4 = Tes akhir (postest) sesudah perlakuan

X1= Perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu pembelajaran ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping

X2= Perlakuan terhadap kelompok kontrol yaitu pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model ceramah

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen adalah sebagai berikut :

 Penetapan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan metode Mind Mapping ditetapkan sebagai kelas eksperimen sedangkan kelompok yang menggunakan model ceramah ditetapkan sebagai kelas kontrol.

Melakukan pre-test terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Kelompok Pre test Treatment Post test

Metode Mind Mapping O1 X1 O2

(23)

 Memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yakni dengan menggunakan metode Mind Mapping dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran ceramah.

Melakukan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk memperoleh gain/selisih antara skor pre-test dan post-test .

3.4. Operasional Variabel

Pada dasarnya variabel yang dikelompokkan dalam konsep teoretis, empiris dan analisis. Konsep teoretis merupakan variabel utama yang bersifat umum.

Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan terjabar dari konsep teoretis. Konsep analitis adalah penjabaran dari konsep

teoretis dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk operasionalisasinya dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.3

Tabel Operasional Variabel

(24)

dari ide-ide yang dimulai dari tengah ke atas kemudian dikembangkan melalui cabang-cabang pemikiran dengan menggunakan kata-kata yang dianggap penting dalam materi tersebut (Porter & Henacki, tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan tidak

(25)

mengubah artinya”

(Purwanto, 1990:44)

pembelajaran Mind Mapping

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis pilihan ganda dan essai. Instrumen diuji cobakan sebanyak 2 kali yaitu satu kali untuk pre-test dan satu kali untuk post-test.

Pre-Test (tes awal)

Pre-test dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan siswa sebelum dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran Mind Mapping.

Post-Test (tes akhir)

Post-test atau tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur pemahaman konsep siswa setelah dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran Mind Mapping.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini bersumber pada beberapa sumber, diantaranya yaitu :

1. Hasil wawancara dengan siswa dan guru, yang digunakan sebagai data awal penelitian.

2. Hasil belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran, yang diketahui melalui hasil post test siswa serta dari skala penilaian Mind Mapping 3. Melalui pengisian angket, untuk mengetahui respon siswa terhadap

(26)

4. Lembar observasi guru dan siswa, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, yang dinilai atau diisi oleh observer.

3.6. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a. Identifikasi masalah, peneliti dan observer melakukan diskusi tentang masalah pembelajaran yang dialami peneliti di kelas tempat peneliti mengajar dan mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut.

b. Merumuskan masalah, peneliti dan observer melakukan perumusan masalah berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah didiskusikan. c. Merumuskan metode pembelajaran yang akan digunakan untuk

melaksanakan masalah tersebut.

d. Merencanakan pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode yang telah ditentukan yaitu dengan metode Mind Mapping.

e. Menyusun instrumen penelitian, menyusun pertanyaan untuk wawancara siswa mengenai persepsi siswa terhadap pembelajaran ekonomi sebelumnya, menyusun lembar observasi untuk menilai aktivitas guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung, menyusun latihan soal, membuat skala penilaian Mind Mapping dan membuat dan membuat angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping.

(27)

g. Mempersiapkan media pendukung lainnya seperti pensil, pensil warna, krayon, penggaris, kertas HVS dan lain-lain.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menerapkan metode Mind Mapping dalam pembelajaran.

b. Melaksanakan pembelajaran mengacu pada RPP yang telah dibuat.

c. Siswa membuat membuat catatan dalam bentuk catatan Mind Mapping.

d. Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran berupa latihan soal.

e. Pengisian angket siswa pada tindakan pembelajaran siklus terakhir.

3. Observasi Tindakan

Observasi dilakukan dengan pengisisan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui aktivitas kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengisian ini dilakukan oleh observer selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dan dilaksanakan pada setiap siklus pembelajaran.

4. Refleksi Tindakan

(28)

Langkah-langkah pengumpulan data 1. Persiapan

a. Mempersiapkan surat izin dari lembaga/instansi terkait untuk pelaksanaan penelitian

b. Menyusun pedoman observasi dan pedoman wawancara c. Mempersiapkan pengumpulan data

d. Memberitahukan siswa sebagai pihak yang dijadikan responden penelitian

2. Pelaksanaan

a. Membuat jadwal penelitian

b. Melakukan observasi dan wawancara kepada responden yang telah ditetapkan.

c. Membaca dan melihat dokumen, lalu mencatat informasi-informasi yang diperlukan.

3.7. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian biasanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas supaya instrumen yang digunakan pada subjek penelitian sudah valid dan reliabel. Instrumen yang telah dibuat diujicobakan diluar sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Instrumen tes. Instrumen tes dimaksudkan untuk mengukur pemahaman konsep siswa. Jenis tes yang akan digunakan adalah tes pemahaman konsep yang disusun berdasarkan indikator hasil belajar jenjang pemahaman (C2) berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda.

a. Validitas

(29)

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang hendak diukur” (Sugiyono, 2011 : 121)

Dalam penelitian ini digunakan dua validitas yaitu validitas alat ukur dan validitas butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur, digunakan uji statistik yaitu dengan menggunakan teknik korelasi produk momen seperti yang dikemukakan oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:

  

Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y X = Skor siswa tiap butir soal

Y = Skor total tiap siswa uji coba N = Jumlah siswa

Harga koefisien korelasi yang didapat, di interpretasikan dengan menggunakan tolak ukur sebagai berikut :

Tabel 3.4

Sumber : Sugiyono (2011:143)

(30)

(Sudjana,2002:177)

Keterangan : t = nilai hitung

r = koefisien korelasi

n = jumlah banyaknya subjek

Dimana jika t_hitung > t_tabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-1, maka soal tes tersebut valid.

b. Reliabilitas

"Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu

instrumen” (Zainal Arifin, 2009:123). Tes yang reliabel adalah tes yang menghasilkan skor yang tidak berubah-ubah ketika diteskan pada situasi yang berbeda. Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas adalah dengan menggunakan metode belah dua (split-half method) ganjil genap karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Pada saat pemberian skor, tes dibelah menjadi dua sehingga tiap siswa memperoleh dua macam skor, yakni skor yang diperoleh dari soal-soal yang bernomor ganjil dan skor yang diperoleh dari soal–soal yang bernomor genap. Kemudian dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan rumus product moment. Hasil korelasi antar skor dimasukan ke dalam rumus Spearman – Brown, koefisien dan hasilnya akan dibandingkan dengan t_tabel. Apabila nilai realibilitas lebih besar dari t_tabel maka instrumen dinyatakan reliabel.

(31)

(Arikunto, 2002 : 180)

Keterangan :

r_nn= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r_1.2= koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan

n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2 x 1/2 Indeks Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Karena dalam sebuah soal yang baik apabila soal tersebut tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu sulit.

“Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran” (Suharsimi 2003 :113). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.

Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :

P =

(Arikunto, 2003 :208)

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= jumlah peserta seluruh tes

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran tiap item soal tiap tahap dilakukan dengan interpretasi berikut ini :

(32)

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Interpretasi

0,00-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

Sumber : Arikunto S (2003 : 167)

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu Zainal Arifin (2009:273). Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus :

DP = (Arikunto , 2003 : 213)

Keterangan:

DP = daya pembeda

WL = jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas n = 27% x N

Tabel 3.6

Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes

Nilai DP Interpretasi

(33)

0,30 – 0,39 Rational good, but possibly subject to improvement

0,20 – 0,29 Marginal items, usually needing and being subject to improvement

below– 0,19 Poor items, to be rejected or improved by revision Sumber : Suharsimi Arikunto (2002:218)

Jika instrumen yang dibuat telah valid dan reliabel serta telah diketahui bagaimana tingkat daya beda dan tingkat kesukarannya maka instrumen tersebut diberikan kepada siswa baik siswa eksperimen maupun siswa kontrol. Kemudian setelah diperoleh data dari kedua kelas tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Penskoran

Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran, Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu ditentukan standar penilaian untuk tiap tahap sehingga dalam pelaksanaannya unsur subjektifas dapat dikurangi. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Pemberian skor dihitung dengan menggunakan rumus :

S = ∑ R (Arikunto, 2003:104)

Dengan : S = skor siswa dan R = jawaban siswa yang benar.

b) Menghitung rata-rata hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

̅

=

(Arikunto, 2003:112)

(34)

X = data (pre-test/post-test)

N = banyaknya siswa

c) Setelah memperoleh skor pre-test dan post-test pada kedua kelas, dihitung selisih antara pre-test dan post-test untuk mendapatkan nilai gain dan gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gain ternormalisasi adalah sebagai berikut :

Gain = skor posttest-skor pretest (Arikunto,2003: 124)

Gain ternormalisasi =

(Arikunto,2003:126) Keterangan :

(g) = gain yang di normalisir Post-test = tes diakhir pembelajaran Pre-test = tes diawal pembelajaran

d) Skor gain normal diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria peningkatan pemahaman konsep siswa. Selanjutnya, indeks gain yang diperoleh di interpretasikan dengan menggunakan indeks gain ternormalisasi seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Gain

Skor Kategori

(g) ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah

Sumber : Anilah (2008:43)

(35)

Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan di analisis, dengan maksud untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakan hipotesis penelitian tersebut diterima atau ditolak.

1. Normalitas

Sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan program pengolah data SPSS 17 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas Chi-Kuadrat. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal (Santoso, 2009: 186).

2. Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini uji homogenitas menggunakan program pengolah data SPSS 17 dengan uji Levene atau uji-t. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama (Santoso, 2009: 186).

3. Uji Hipotesis

(36)

penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah skor post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek (aspek mekanisme)

Karena menggunakan uji dua ekor, maka daerah penolakan hipotesis terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas tabel. Berdasarkan jumlah sampel sebanyak 80, maka dapat diketahui bahwa t tabel dengan dk 78 (n-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,980. Kriteria pengujiannya adalah apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Rumus uji t tersebut adalah sebagai berikut:

(Furqon,2004:181)

Keterangan :

n1 dan n2 = jumlah sampel X1 = rata-rata sampel ke-1 X2 = rata-rata sampel ke-2 S1 = standar deviasi sampel ke-1 S2 = standar deviasi sampel ke-2

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian dari hasil analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping, dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat perbedaan pre test dan post test di kelas kontrol tentang pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi.

2. Terdapat perbedaan pre test dan post test di kelas eksperimen tentang pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan konsumsi dan investasi,

(38)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dalam mata pelajaran ekonomi mengenai pemahaman konsep dengan pokok bahasan tentang pengertian konsumsi dan tabungan, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan, menghitung pengeluaran konsumsi & tabungan, menggambarkan kurva fungsi konsumsi & fungsi tabungan, pengertian investasi, faktor-faktor yang mempengaruhi investasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi siswa, diharapkan aktif dalam pembelajaran yang menggunakan metode Mind Mapping karena peran siswa dalam pembelajaran sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.

(39)

3. Bagi pihak sekolah penyediaan media seperti infokus sangat diperlukan sehingga apabila ada pembelajaran yang membutuhkan media tidak perlu repot untuk pergi ke ruang multimedia, dukungan media dari pihak sekolah sangat penting agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran sehingga penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping ini dapat diterapkan oleh guru dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Kemudian sekolah diharapkan untuk terus mengikuti berbagai seminar, lokakarya, semiloka, dan diklat, yang dilaksanakan oleh institusi pendidikan, terutama berkenaan dengan proses pengajaran dan pembelajaran sehingga inovasi-inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang yang pada akhirnya hasil belajar siswa semakin meningkat.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Prasetya.(1997).Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Ambarini, Ninik. (2010). Penerapan Pembelajaran Aktif Card Sort Disertai Mind Mapping Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 5 Surakarta. Jurnal Universitas Sebelas Maret Surakarta : tidak diterbitkan

Amyah,Mia. (2012). Pengaruh Metode Pembelajaran Simulasi Terhadap Pemahaman Konsep Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita. Skripsi UPI Bandung : tidak diterbitkan

Anilah, L.(2008). Pembelajaran Matematika Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP.Skripsi FPMIPA UPI.Bandung : Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi.(2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

_________________.(2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

__________________(2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

__________________(2010).Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : PT Rineka Cipta

Arifin, Zaenal.(2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya.

Astutiamin.(2009).Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (Mind Mapping).[Online].Tersedia : http://astutiamin.wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-kreativitas-siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/[3 April 2013]

Budi Santosa,Purbayu.(2005). Aplikasi Statistik dengan MS.Excel dan SPSS. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

(41)

___________.(2009). Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT Gramedia

Dahar, R.W.(2006).Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional.(2001).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah

Dwi Fitri,Suim.(2008). Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Ekonomi (Studi Pada Siswa kelas XI SMA Darul ‘Ulum Agung Malang).Skripsi

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Diterbitkan : 2008

Fatma, Meca. (2010). Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Diterbitkan : Juli, 2010

Furqon.(2004).Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Haryadi, Agus.(2010).Upaya Meningkatkan Pemahaman konsep melalui model Konstruktivisme dalam pembelajaran IPA Topik Sifat-sifat Cahaya. Skripsi PGSD-FIP UPI. Tidak Diterbitkan.

Hurlock, E B.(1980).Perkembangan anak (edisi terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Iwan Sugiarto.(2004) Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistic dan Kreatif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, Fitriana.(2012). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Model Mind Mapping Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. Tesis FPMIPA UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Ningsih, Khoiriyah.(2010).Penerapan Metode Mind Mapping Secara Kreatif Dalam Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Secara Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 20 Malang.Skripsi Universitas Negeri Malang. Diterbitkan : 2010

(42)

Purwanto.(1990).Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Porter, De Bobby dan Hernacki.(2008). Cooperative Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa

Rostikawati, R.T. (2008). Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa. Biology Education Study Program FKIP UNPAK.

Rauda,R D.(2010).Penggunaan Mediaflash Flip Book dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XII di Madrasah Aliyah Al-Hidayah Cikancung Bandung).Bandung : Tidak Diterbitkan

Sapriya. (2008).Pendidikan IPS. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek

Syaiful Sagala.(2005).Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Santrock, John W.(2007. Psikologi Pendidikan, Buku 1 , edisi 3. Jakarta : Salemba Humanika.

Singgih, Susanto (2007).Statistik Deskriptif Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Siregar, Sofyan. (2011). Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta : Rajagrafindo

Persada

Sudjana, Nana.(2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sutarni, Melania. (2010). Penerapan Metode Mind Mapping dalam Meningkatkan Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Bilangan Pecahan. Jurnal Pendidikan Penabur No.16 : diterbitkan tahun ke-10 / Juni 2011

(43)

Tusaddiah.(2012). Peningkatan Kemampuan Koneksi Dan Representasi Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Mind Map. Skripsi UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Windura, Sutanto.(2008). Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Winkel, W.S.(1996).Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Young, G.(2011). Development and Causality : Neo-Piagetian Perspectives. New York : Springer

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2 Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Tes Pra Penelitian Kemampuan
Tabel 3.1.
Tabel 3.2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau

Crop Management Strategies Some skilled and knowledgeable farmers should visit a large cardamom field (newly established and old plantations elsewhere) to observe plants

Dengan mengetahui analisa struktur helmet sepeda bahan polymeric foam diperkuat serat TKKS maka karakteristik mekanik helmet tersebut dapat

Abstrak: Beberapa penelitian etnomedika yang tercatat dalam dokumen kuno dari beberapa wilayah Indonesia menunjukkan adanya beberapa jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai

diinginkan, atau perubahan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan. Kondisi sekarang harus dapat dibedakan dengan kondisi baru. Tujuan kerja

[r]

[r]

Berbicara mengenai peran komunikasi dalam proses politik khususnya media massa, dalam kamus Analisa Politik ditanyakan bahwa proses komunikasi politik melakukan proses