• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Penyadaran Gangguan Bipolar pada Remaja Usia 17-21 di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Penyadaran Gangguan Bipolar pada Remaja Usia 17-21 di Kota Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KAMPANYE PENYADARAN GANGGUAN BIPOLAR PADA REMAJA USIA 17-21 DI KOTA BANDUNG

Oleh

Kartika Anggraeni NRP 1264129

Bipolar Disorder adalah salah satu gangguan psikologis, yang ditandai dengan terjadinya perubahaan mood yang ekstrim dari episode senang (maniac) dan episode sedih (depresi). Bipolar Disorder cenderung terjadi pada masa transisi, karena remaja cenderung mengalami perkembangan kognitif dan emosi. Gangguan Bipolar mengurangi produktifitas remaja dalam bersosialisasi dan berkarya. Remaja yang mengalami bipolar cenderung tidak dapat menggali potensi-potensi diri, karena adaya hambatan emosional dan gangguan secara psikis, karena remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mendukung membuka kesadaran memberikan penyadaran penderita bipolar serta memberikan pengenalan bipolar disorder kepada remaja. Karna masih banyak remaja yang mengalami bipolar, tapi tidak menyadari kondisinya. Kurangnya informasi, edukasi, dan promosi terhadap komunitas menjadi penyebabnya. Maka dari itu, dirancang sebuah kampanye yang bertujuan memberikan pengenalan dan informasi mengenai gangguan psikis untuk meningkatkan kepekaan terhadap gangguan bipolar.

Perancangan kampanye ini dilakukan untuk para remaja di kota bandung dengan menggunakan media utama media sosial yang didukung dengan media lainnya seperti website, poster, dan majalah, karena remaja saat ini sangat sering mengakses media sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan target mulai dari masa Awareness juga Informing.

(2)

vii ABSTRACT

CAMPAIGN OF BIPOLAR AWARENESS

AMONG BANDUNG YOUNG PEOPLE OF 17-21 YEARS OLD

Oleh

Kartika Anggraeni NRP 1264129

Bipolar disorder is a psychological disorder which is marked by extreme mood swings from ecstatic (manic) episode and depression episode. Bipolar disorder tend to happen during transitional stage as teenagers experience cognitive and emotional development. Bipolar disorder compromise teenagers’ prodictivity in socialising and working. Teenagers with bipolar disorder tend to experience difficulty in digging their potentials because of emotional and psyhological obstacles, because teenage is full of “storms and emotional presure”, in which there is a big physical, intelectual and emotional changes which results in a person’s sadness and conflict. This leads to conflict between the individual and his/her surroundings.

That is why efforts to help awareness of bipolar and introduction to bipolar disorder among teenagers is needed. This is so as there are still many teenagers with bipolar disorder but they are unaware of their condition. Lack of informatio, education and promotion is the cause. Thus, a campaign to introduce and inform people about this disorder to increase sensitivity towards bipolar disorder is designed.

The design of this campaign is done for teenagers in Bandung with social media as the main medium. It is supported by other media such as website, poster and magazines since nowadays teenagers often access social media. Approach is done since the awareness as well informing stages.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN………. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN………. iv

KATA PENGANTAR ………. v

1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……… 4

1.3 Tujuan Perancangan……….. 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……… 4

1.5 Skema Perancangan………... 5

BAB II : LANDASAN TEORI……….. 6

2.1 Bipolar Disorders (Gangguan Bipolar)……….…… 6

2.1.1 Pengertian Bipolar Disorder……….…… 6

2.1.2 Faktor Penyebab Bipolar Disorder………….……….. 6

2.1.3 Tanda dan Gejala Bipolar Disorder ………..…………... 7

2.1.4 Perawatan Penyakit Bipolar Disorder ………. 8

2.2 Perkembangan Remaja……….. 9

2.2.1 Konsep Pengertian Remaja………... 9

2.2.2 Tahap Perkembangan Remaja ………. 9

(4)

ix

2.3.3 Pengertian Kematangan Emosi……… 18

2.3.4 Ciri-ciri Individu yang memiliki kematangan emosi……… 19

2.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi……… 20

2.4 Kampanye Sosial……… 20

3.1.1 Lembaga Terkait : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia... 22

3.1.2 Lembaga Terkait : Komunitas Bipolar Care Indonesia………….. 23

3.1.3 Lembaga Terkait : NESTLE Indonesia……….. 24

3.1.4 Wawancara………. 25

3.1.5 Kuisioner……… 26

3.1.6 Tinjauan Proyek Sejenis……….… 31

3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta……….…….….… 35

(5)

4.4.1 Logo Kampanye..……… 44

4.5 Media………... 44

4.5.1 Poster Kampanye………. 44

4.5.2 Media Line messenger (Line news article)……….. 47

4.5.3 Website……… 50

4.5.4 Social Media………... 51

4.5.5 Klik Ads……….. 53

4.5.6 Mobile Aps……….. 54

4.5.7 Video Teaser………... 55

4.6 Gimmick……….. 55

4.6.1 Planner……….….. 55

4.6.2 Mood Diary……… 56

4.7 Budgetting……….. 57

4.8 Timeline Kampanye ………. 58

BAB V: PENUTUP………... 59

DAFTAR PUSTAKA ……… 60

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel budgeting kampanye sosial………..56

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ……….5

Gambar 3.1 Logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ………22

Gambar 3.2 Logo Bipolar Care Indonesia ………...…..23

Gambar 3.3 Logo Nestle ………24

Gambar 3.4 Visual dari Kampanye “Ekspresikan Jiwa, Lawan Stigma” …………..32

Gambar 3.5 Talkshow “Ekspresikan Jiwa, Lawan Stigma” ………..33

Gambar 3.6 Diskusi “Ekspresikan Jiwa, Lawan Stigma” ………..33

Gambar 3.7 Live Painting Joko Kisworo ………...34

Gambar 3.8 Peserta berkreasi dengan melukis Tas Canvas ………...34

Gambar 3.9 Karya seni lukisan dari penderita bipolar ………..35

Gambar 4.1 Moodboard perancangan visual kampanye ………39

Gambar 4.2 Warna-warna dalam membuat perancangan desain kampanye ……….40

Gambar 4.3 Logo Kampanye ……….42

Gambar 4.4 Font Kampanye ………..43

Gambar 4.5 Judul Kampanye ……….43

Gambar 4.6 Poster Awareness ………...44

Gambar 4.7 Poster Awareness ………...45

Gambar 4.8 Ads Banner ……….45

Gambar 4.9 Poster Informing ………46

Gambar 4.10 Poster Informing ………..46

Gambar 4.11 Line News Article Timeline (Muka 1) ……….…47

Gambar 4.12 Line News Article Timeline (Muka 2) ……….……48

Gambar 4.13 Line News Article Timeline (Muka 3) ……….48

Gambar 4.12 Line News Article Timeline (Muka 2) ……….49

Gambar 4.13 Line News Article Timeline (Muka 3) ……….49

Gambar 4.16 Website ……….50

Gambar 4.17 Instagram ………..51

Gambar 4.18 Facebook ………..51

(8)

xii

Gambar 4.20 mobile aps ………53

Gambar 4.21 mobile aps ………53

Gambar 4.22 screenshoot teaser ………54

Gambar 4.23 weekly planner ……….55

Gambar 4.24 month planner ………..55

Gambar 4.25 cover buku ………55

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Diagram Usia Koresponden dari Hasil Kuesioner ………26

Diagram 3.2 Diagram Tempat Tinggal Koresponden dari Hasil Kuesioner ……….27

Diagram 3.3 Diagram Jenis Kelamin Koresponden dari Hasil Kuesioner …………27

Diagram 3.4 Diagram Tempat Tinggal Koresponden dari Hasil Kuesioner ……….28

Diagram 3.5 Diagram Pekerjaanl Koresponden dari Hasil Kuesioner ………..28

Diagram 3.6 Diagram Responden Tentang Bipolar ………...29

Diagram 3.7 Diagram Bahaya Bipolar ………...29

Diagram 3.8 Diagram Minat Responden ………...30

Diagram 3.9 Diagram Responden tentang Gejala Bipolar ……….30

(10)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gangguan psikologi atau gangguan kejiwaan banyak ditemui di tengah masyarakat,

mulai ringan hingga berat. Penyebab suatu penyakit tidak hanya dikarenakan kelainan

pada fisiologi tubuh seseorang namun juga karena adanya gangguan psikologis.

Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mencari penanganan yang tepat. Salah satu

masalah kejiwaan yang masih kurang dipahami masyarakat adalah gangguan bipolar.

(Sipayung, 2010:55).

Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja

di luar Indonesia. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita

berusia remaja. Resiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih

karena mereka mengambil jalan pintas. Hampir semua penderita bipolar disorder

mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk

merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara (Sipayung, 2010:51).

Remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa

dewasa, berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun. Masa remaja terdiri dari masa

remaja awal usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan usia 15-18 tahun, dan masa

remaja akhir usia 18-21 tahun (Monks, et al. 2002). Masa remaja disebut juga sebagai

periode perubahan, tingkat perubahan dalam sikap, dan perilaku selama masa remaja

sejajar dengan perubahan fisik (Hurlock, 2004).

Remaja juga merupakan masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Dalam masa ini remaja mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan

fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk

badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah

matang. (Zakiah Darajat 1990: 23)

Menurut Anna Freud, masa remaja juga dikenal dengan masa strom and stress dimana

(11)

psikis yang bervariasi (Yusuf. S, 2004). Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh

lingkungan dan sebagai akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan,

meningkatnya konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percintaan,

keterasinagan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan (Gunarsa, 1986).

Selain itu penelitian maupun jurnal masih jarang mengangkat tentang penyakit

gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah salah satu penyakit mental yang paling

umum, parah, dan persisten (Ikawati, 2011). Gangguan Bipolar atau juga dikenal

sebagai mania-depresif merupakan gangguan otak yang menyebabkan perubahan yang

tidak normal dalam suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk

melaksanakan kegiatan sehari-hari (NIMH, 2008).

Kebanyakan kasus dimulai ketika mereka berusia 15-19 tahun (Ikawati, 2011).

Analisis pola pengobatan pada pasien gangguan bipolar diperlukan salah satunya untuk

mengetahui bagaimana pengobatan pada pasien gangguan bipolar memberikan

outcome membaik dari episode yang sedang dialami pasien. Penyakit gangguan

kejiwaan seperti gangguan bipolar memang belum mendapat perhatian yang cukup

dari banyak kalangan padahal gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa berat yang

prevalensinya cukup tinggi.

Di Kota Medan, angka upaya bunuh diri karena masalah gangguan mental bisa

dibilang cukup tinggi. Salah satunya seperti data yang didapat di RSUD Dr. Pirngadi

Kota Medan. Adapun rincian kasus percobaan bunuh dirinya per tahun adalah

sebanyak 37 kasus pada tahun 2006, 16 kasus pada tahun 2007, 23 kasus pada tahun

2008, 20 kasus pada tahun 2009, 10 kasus pada tahun 2010, dan 10 kasus pada tahun

2011, dengan kasus untuk percobaan bunuh diri dengan menggunakan racun akibat

depresi. Selama tahun 2006 hingga 2011 tercatat 116 kasus percobaan bunuh diri

dengan metode penggunaan racun yang cukup mendominasi (intensional self

poisoning). (Pardede, 2012:3).

Menurut hasil penelitian Pardede pada tahun 2012 didapati bahwa 69% kasus

(12)

Universitas Kristen Maranatha 3 jumlah 80 kasus akibat masalah gangguan mental. Dapat disimpulkan bahwa

kelompok usia dewasa muda sangat rentan akan depresi.

Didapati pula bahwa proporsi tertinggi pelaku percobaan bunuh diri sebesar 62,9%

adalah orang-orang yang memiliki gangguan psikosa atau didiagnosa memiliki

gangguan kesehatan mental seperti depresi berat, gangguan kecemasan dan yang

paling mendominasi hampir keseluruhannya adalah gangguan bipolar atau bipolar

disorder (Pardede, 2012:8).

Penderita bipolar disorder sebenarnya cukup banyak di Indonesia. Hal ini disampaikan

oleh dr.Andri, SpKJ. "Penderitanya banyak, tapi banyak yang tidak sadar kalau punya

gangguan ini." Resiko kematian terus membayangi penderita bipolar disorder karena

mayoritas penderita mengambil jalan pintas untuk mengalami bunuh diri saat depresi.

(Bipolar Care Indonesia.com)

Gangguan Bipolar mengurangi produktifitas remaja, bersosialisasi dan berkarya.

Remaja yang mengalami bipolar cenderung tidak dapat menggali potensi-potensi diri,

karna adaya hambatan emosional dan gangguan secara psikis. Menurut pakar psikologi

Abraham maslow, seseorang akan sampai pada puncaknya/aktualisasi diri, bahkan

transformasi diri sehingga memperoleh makna hidup, ingin berguna bagi orang banyak

bukan untuk diri sendiri lagi.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mendukung membuka kesadaran memberikan

penyadaran penderita bipolar serta memberikan pengenalan dan cara penanganan

bipolar disorder kepada remaja. Karna masih banyak remaja yang mengalami bipolar,

tapi tidak menyadari kondisinya. Kurangnya informasi, edukasi, dan promosi terhadap

(13)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang yang sudah dibahas, munculah permasalahan yang

berhubungan dengan topik yang diambil, sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya untuk mendukung usaha penyadaran penderita bipolar?

2. Bagaimana merancang visual kampanye sosial kepada remaja?

Ruang lingkup permasalahan meliputi pengenalan dan cara penanganan bipolar

disorder kepada remaja dan dewasa muda usia 17 sampai 21 tahun, pelajar dan

mahasiswa di Kota Bandung di Jawa Barat.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan yang ingin dicapai dari topik “Kampanye Gangguan Bipolar pada remaja” adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengenalan dan informasi mengenai bipolar disorder kepada

remaja .

2. Merancang visual untuk kampanye social dengan strategi kreatif. Kurangnya

informasi dan edukasi menjadi penyebabnya. Oleh karna itu, di dalam

kampanye ini diharapkan dapat menambah kesadaran kepada remaja akan

masalah-masalah kejiwaan, dengan demikian dapat disusun strategi

pengobatan yang bersifat dini, terpadu dan menyeluruh.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan untuk memenuhi topik kampanye gangguan

bipolar pada remaja ini meliputi sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Psikolog yang berpengalaman, mengenai seluk

beluk bipolar disorder, mulai dari pemicu, gejala, hingga cara penanganan.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang relevan dengan

masalah dari berbagai media.

3. Kuesioner

(14)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan

(15)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Gangguan Bipolar mengurangi produktifitas remaja, bersosialisasi dan berkarya.

Remaja yang mengalami bipolar cenderung tidak dapat menggali potensi-potensi diri,

karna adaya hambatan emosional dan gangguan secara psikis. Menurut pakar psikologi

Abraham maslow, seseorang akan sampai pada puncaknya/aktualisasi diri, bahkan

transformasi diri sehingga memperoleh makna hidup, ingin berguna bagi orang banyak

bukan untuk diri sendiri lagi.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mendukung membuka kesadaran memberikan

penyadaran penderita bipolar serta memberikan pengenalan dan cara penanganan

bipolar disorder kepada remaja. Karna masih banyak remaja yang mengalami bipolar,

tapi tidak menyadari kondisinya. Kurangnya informasi, edukasi, dan promosi terhadap

komunitas menjadi penyebabnya

5.2 Saran

Saran penulis dalam membuat perancangan kampanye ini adalah pendekatan kepada

target yang nantinya lebih luas lagi dan lebih efektif lagi. Saran dari para penguji

diantaranya adalah penulis harus observasi langsung pada seseorang penderita atau

(16)

i

KAMPANYE PENYADARAN GANGGUAN BIPOLAR

PADA REMAJA USIA 17-21 DI KOTA BANDUNG

RANCANG DKV IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Strata Satu pada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh: Kartika Anggraeni

NRP 1264129

Dosen Pembimbing: Berti Alia Bahaduri, S.Kr, M.Ds.

Dra. Lies Neni Budiarti, M.Si

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur serta rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan

kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya Tugas Akhir ini yang berjudul “Kampanye Penyadaran Gangguan Bipolar Pada Remaja Usia 17-21 di Kota Bandung” hingga selesai.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis sempat menemui berbagai hambatan, namun berkat

dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dan

membantu, baik dalam penyelesaian dan penyusunan laporan tugas akhir ini, yaitu:

1. Ibu Irena V. G. Fajarto, ST, M. Com, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa Desain

Universitas Kristen Maranatha

2. Ibu. Berti Alia Bahaduri, S. Kr., Pg. Dip, M. Ds selaku dosen pembimbing 1 penulis

yang telah bersedia membimbing penulis pada pengerjaan Tugas Akhir.

3. Ibu. Dra Lies Neni Budiarti, M.Si selaku dosen pembimbing 2 penulis yang turut

membimbing penulis pada pengerjaan Tugas Akhir.

4. Orang tua dan keluarga dan teman dekat yang memberikan dukungan baik materi

maupun riil selama penulis menyelesaikan Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu, penulis memohoh

maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan pada penulisan laporan. Semoga laporan ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak. Terima kasih.

Bandung, 29 November 2016

(18)

Universitas Kristen Maranatha 59

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad and Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta

Didik. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Adler, Nature A. Understanding Human, Terj. Beram Walfe, (New. York:

Permabook-Greenberg, 1949).

Alex ,Abraham. Psikologi Umum, (Bandung: CV. Pustaka Setia 2003).

Gordon, Allport. Personality a Psychological Interpretation, (Constable & Co. Ltd.

London, 1971).

Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: PT. Eresco, 1991).

Saleh Rahman Abdul. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif

Islam.(Jakarta:Kencana.2009).

Sheldon, W.H. The Varieties Of Temperament: a Psychology of Constutional

Difference, (New York : Harper, 1942).

Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Aksara Baru, 1927).

W. John. et al Bery, Psikologi Lintas Budaya: Reset dan Aplikasi,Penerjemahan Edi

Suhartono, (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999).

Nevid, J.S., S.A. Rathus and B. Greene. Psikologi Abnormal. Trans. Tim Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia 5th Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2005.

Yusuf, Irwan. 2014. Mengenal Penderita Bipolar. [online].

(http://matahatidefisa.blogspot.co.id/2014/08/bipolar-disorder.html)

Zainikhan, Ahmad. 2013. Bipolar Gangguan Kejiwaan. [online].

(http://ahmad-zainikhan.blogspot.co.id/p/makalah-psikologi.html.)

Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya:Usaha Nasional

(19)

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2010

Ahmadi, Abuand Munawar Sholeh. Psikologi Perkembangan.Jakarta: PT. Rineka

Gambar

Tabel 4.2 Timeline perancangan kampanye ………………………………….…….57
Gambar 4.25 isi buku ……………………………………………………………….56
Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: data pribadi)

Referensi

Dokumen terkait

SUATU INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK YANG BERFUNGSI MELAYANI PENYALURAN TENAGA LISTRIK DARI PUSAT PEMBANGKIT SAMPAI KE SISTEM DISTRIBUSI. INSTALASI SISTEM PENYALURAN TERDIRI DARI

Keanekaragaman genetik pada beberapa jenis mangrove cukup tinggi, dan analisis Hubungan Filogenetik Molekular Beberapa Jenis Mangrove di Pulau Penjarangan Kawasan

Penelitian ini menggunakan Fuzzy MADM untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu dan menentukan nilai bobot untuk setiap atribut

Keikutsertaan dan komitmen Indonesia dalam kelestarian lingkungan hidup di dunia internasional tidak sejalan.. dengan kenyataan yang ada didlam

Pada tahun 2014/2015 Pemerintah mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 dan salah satu kebijakan yang diambil adalah menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada sekolah

Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang

Keunggulan dari The History Wedding adalah harga yang ditawarkan oleh The History Wedding Organizer disesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat,