• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN

PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan

Instrumentasi LIPI Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

NURHASNIAH

0901082

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN

PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan

Instrumentasi LIPI Bandung)

Oleh

Nurhasniah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurhasniah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NURHASNIAH

0901082

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN

PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

(Studi Deskriptif Korelasional Di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd

NIP. 195911211985031001

Pembimbing II

Dr. Deni Kurniawan, M.Pd

NIP. 19691204 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Kurikulum dan TeknologiPendidikan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Rusman, M.Pd

(4)

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

(5)

ABSTRAK

Nurhasniah (0901082), Hubungan Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan Prestasi Belajar Peserta Diklat.

Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Universitas Pendidikan Indonesia. Tahun 2014.

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket dan studi dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang dilakukan dengan perhitungan skor total tiap instrument. Uji normalitas, analisis korelasi dan uji signifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan, bahwa Persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi berada pada kategori baik. Namun, secara khusus berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diambil kesimpulan; (1) Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta Diklat terhadap perecanaan program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung, (2) Persepsi peserta Diklat terhadap proses pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik, (3) Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung, (4) Prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik. Prestasi belajar Diklat dilihat dari berbagai aspek yaitu melalui hasil evaluasi formatif dan sumatif yang diakumulasikan dan menghasilkan pencapaian yang baik, (5) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka diberikan rekomendasi, yaitu dalam pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sebaiknya tidak hanya terfokus pada materi, metode dan media saja, akan tetapi komponen pelaksanaan Diklat lainnya seperti tujuan dan evaluasi pembelajaran program Diklat harus mendapat perhatian agar terintegrasi pula terhadap prestasi belajar peserta Diklat.

Kata Kunci : Persepsi Peserta Diklat, Pelaksanaan Program Diklat, Prestasi Belajar

(6)

i Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Nurhasniah (0901082), The Relationship Between The Perception of Training and

Education Participants to The Implementation of Training and Education Program in The Measurement and Calibration Techniques and The Performance of Training and Education Participants.

Minithesis. Department of Educational Curriculum and Technology, Educational

Science Faculty, Indonesian Education University, The Year 2014.

This research responded to the matters of research that have been formulated: “Is there a positive and significant relationship between the perception of training and education participants to the implementation of training and education program activities in the measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants at BPI LIPI Bandung?”

This research used a correlation descriptive method with a quantitative approach. The research instrument used is in the forms of questionnaires and documentary study. Based on the result of research in the field, it can be drawn a conclusion generally that (1) There is a meaningful (positive and significant) relationship between the perception of training and education participants to the planning of training and education program and the learning performance of training and education participants in the instrumentation measurement and calibration techniques at BPI LIPI Bandung, (2) the perception of training and education participants to the process of training and education program implementation in the instrumentation measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants is in a good category, (3) There is a meaningful (positive and significant) relationship between the perception of training and education participants to the evaluation of training and education program in the instrumentation measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants in the instrumentation measurement and calibration techniques at BPI LIPI Bandung, (4) There is a positive and significant relationship between the perception of training and education participants to the implementation of training and education program in the instrumentation measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants at BPI LIPI Bandung.

Based on the statement, so it is given a recommendation, that is in the implementation of training and education program in the measurement and calibration techniques it would be not only focused on the material, method and media.

Keywords: The Perception of Training and Education Participants, The

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi ... 10

1. Pengertian Persepsi ... 9

2. Faktor Internal Pengaruh Perhatian ... 11

3. Faktor Eksternal Pengaruh Perhatian ... 11

4. Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi ... 12

5. Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi ... 12

6. Aspek-Aspek Persepsi………. 13

B. Konsep Pendidikan dan Pelatihan ... 14

1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 14

(8)

vi

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Prinsip-Prinsip Pendidikan dan Pelatihan ... 17

4. Tahap-Tahap Penyusunan Program Pelatihan ... 19

5. Prinsip-Prinsip Diklat ... 19

6. Komponen Perencanaan Diklat ... 21

7. Perumusan Tujuan Diklat………... 23

8. Perumusan Materi Diklat……….... 26

9. Penentuan Metode dan Media Diklat……… . 28

10. Pemilihan Media Diklat ... 32

11. Pengelolaan Lingkungan Fisik ... 33

12. Pemilihan dan Penentuan Alat Evaluasi Diklat ... 34

C. Prestasi Belajar ... 37

1. Pengertian Belajar ... 37

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 37

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 38

4. Hubungan antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program Diklat dengan Prestasi Belajar Peserta Diklat ... 43

D. Asumsi dan Hipotesis ... 44

1. Asumsi... 44

2. Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Populasi Penelitian ... 47

3. Sampel Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 48

(9)

D. Definisi Operasional... 51

1. Persepsi Peserta Diklat ... 51

2. Pelaksanaan Kegiatan Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 52

3. Prestasi Belajar Peserta Diklat ... 52

E. InstrumenPenelitian... 52

1. Angket ... 52

2. Studi Dokumentasi ... 54

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 54

1. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 55

2. Uji Validitas ... 55

3. Uji Reliabilitas ... 57

G. Teknik Analisis Data ... 58

1. Menghitung Skor Penelitian ... 59

2. Uji Normalitas ... 60

3. Uji Hipotesis………... 60

a. Analisis Korelasi ... 60

b. Uji Signifikansi... 62

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65

1. Profil Lembaga Diklat BPI LIPI Bandung……… 65

2. Gambaran Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi di BPI LIPI Bandung ... 67

(10)

viii

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pelaksanaan Program Diklat Teknik Pengukuran dan

Kalibrasi dengan Prestasi Peserta Diklat... 67 4. Deskripsi Prestasi Belajar Peserta Diklat……….. 86 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

1. Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program

Diklat Teknik Teknik Pengukuran dan Kalibrasi………….... 96

2. Hubungan antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap

Pelaksanaan Program Diklat Teknik Pengukuran dan

Kalibrasi dengan Prestasi Peserta Diklat... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hubungan antar Variabel ... 49

Tabel 3.2 Rentang Skala Likert ... 54

Tabel 3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien

Korelasi……….. 61

Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X ... 68

Tabel 4.2 Jawaban Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program Diklat

Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 68

Tabel 4.3 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Tujuan Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 71

Tabel 4.4 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Tujuan Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 72

Tabel 4.5 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Materi Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 74

Tabel 4.6 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Materi Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 75

Tabel 4.7 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Metode Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 76

Tabel 4.8 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Metode Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 77

Tabel 4.9 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Media Kegiatan Program

Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi……….. 79

Tabel 4.10 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Media Kegiatan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 80

Tabel 4.11 Jawaban Peserta Didik mengenai aspek Pengelolaan

(12)

x

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.12 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Pengelolaan

Lingkungan Fisik... 82

Tabel 4.13 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Evaluasi Pelaksanaan

Kegiatan Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi... 84

Tabel 4.14 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Evaluasi

Pelaksanaan Program Diklat ... 85

Tabel 4.15 Tabel Prestasi Belajar Peserta Diklat ... 86

Tabel 4.16 Uji Normalitas……….. 88

Tabel 4.17 Uji Korelasi anatara Persepsi Peserta Diklat Terhadap

Pelaksanaan Program Diklat dengan Prestasi Belajar Peserta

Diklat ... 92

(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor ... 60

Grafik 4.1 Interval Pelaksanaan Program Diklat Variabel X... 70

Grafik 4.2 Interval Variabel X Aspek Tujuan Program Diklat ... 73

Grafik 4.3 Interval Variabel X Aspek Materi Program Diklat ... 75

Grafik 4.4 Interval Variabel X Aspek Metode Program Diklat ... 78

Grafik 4.5 Interval Variabel X Aspek Media Program Diklat ... 80

Grafik 4.6 Interval Variabel X Aspek Pengelolaan Fisik ... 83

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada abad ke 21 ini tentu ada banyak cara untuk meningkatkan kinerja karyawan

atau sumber daya manusia dalam semua bidang dalam rangka pembangunan nasional,

salah satunya adalah melalui lembaga dan kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat).

Menurut Sikula dalam Sumantri (2000:2) mengartikan dan mengemukakan “Pendidikan dan pelatihan sebagai proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir”. Para peserta

pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis

untuk tujuan tertentu.

Urgensi dan kepentingan dari diadakannya kegiatan program pelatihan ini juga

sesuai dengan dasar hukum dan pernyataan yang tertera dalam undang-undang dasar

nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian sebagaimana telah diubah

dengan undang-undang nomor 43 tahun 1999.

Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan pembangunan

sesuai dengan bidang-bidang yang perlu dibangun itu sendiri, yakni bidang industri,

pertanian, tenaga kerja, perdagangan, transportasi, pertambangan, pariwisata,

pembangunan daerah, lingkungan hidup dan lain sebagainya.

Pembangunan yang saat ini dirasakan tingkat kepentingannya adalah

pembangunan sumber daya manusia dimana bertujuan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang diharapkan mampu menunjang pembangunan di

(15)

Peningkatan kompetensi SDM aparatur merupakan tanggung jawab pemerintah

mengingat salah satu fungsi utamanya adalah membangun kompetensi SDM

Lembaga yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat

melaksanakan tugas jabatan dengan professional (PP nomor 101 tahun 2000). Agar

fungsi membangun kompetensi SDM efektif, pemerintah perlu menyiapkan baik

infrastruktur (hardware) maupun program (software). Program-program pelatihan

yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang

membutuhkan struktur kurikulum dan silabus yang berbasis kompetensi.

Pendidikan dan pelatihan merupakan proses penyelenggaraan belajar mengajar

dalam rangka meningkatkan kemampuan seseorang di dalam melaksanakan tugasnya.

Diklat bertujuan untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan

dilandasi kepribadian dan etika pegawai sesuai dengan kebutuhan instansi.

Pada penelitian ini, mengapa saya mengangkat judul penelitian berupa “persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat” dikarenakan pada saat Praktek Lapangan Profesi (PLP) saya menemukan kasus, dimana lembaga Diklat kurang melaksanakan

program Diklat yang kurang sesuai dengan prosedur Pendidikan dan Pelatihan yang disebutkan dalam buku Oemar Hamalik yang berjudul “Sistem dan Prosedur Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan”. Dalam buku Oemar hamalik tersebut disebutkan bahwa, suatu penyelenggaraan kegiatan program

diklat, tentu ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan tahapan dan

langkahnya di antaranya adalah proses perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

Dalam sebuah program diklat, jika komponen perencanaan tidak direncanakan

dengan baik dan benar serta terstruktur maka akan berdampak kurang baik terhadap

komponen lainnya pula seperti tahap penyelenggaran dan evaluasinya maupun

prestasi peserta Diklat. Pelaksanaan suatu program Pendidikan dan Pelatihan

(16)

3

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada dasarnya proses pembelajaran didalam suatu kegiatan program pelatihan

merupakan hal yang kompleks, sangat berubah-rubah sifatnya, sangat bergantung

situasi, baik dari peserta pelatihan, maupun hal yang lainnya. Perencanaan seharusnya

dilakukan setiap sebelum proses kegiatan dilaksanakan agar pelaksaan program

Diklat juga dapat berjalan lancar. Dengan suatu perencanaan yang detail dan

terstruktur dengan baik, tentu juga akan membantu mengarahkan tugas penyelenggara

karena telah dipersiapkan dengan baik apa yang akan dilakukan. Selain itu, program

perencanaan dan pelaksanaan Diklat ini juga akan terciptanya suatu kesenjangan

didalam pengadaan program pelatihan, karena akan nampak apa yang ada dan apa

yang seharusnya ada melalui analisis kebutuhan (need assessment).

Melihat pentingnya peran serta lembaga diklat, maka sebaiknya lembaga diklat

dikelola secara baik dan terpadu. Aspek-aspek pengelolaan diklat dimaksud meliputi

perencaan program, pengelolaan dan pelaksanaan metode belajar, strategi belajar dan

sumber belajar, serta pengembangan model dan instrument evaluasi program

pelatihan, keseluruh aspek tersebut harus dikelola secara terstruktur dan professional.

Adanya kekurangan dan permasalahan didalam kegiatan program pelatihan salah

satunya disebabkan oleh penyelenggaraan program diklat yang tidak mempersiapkan

perencanaan pelatihan secara matang, seperti halnya tidak melakukan analisis

kebutuhan, tidak menentukan metode pelatihan yang sesuai, tidak merumuskan

tujuan pelatihan dengan baik dan terperinci, tidak menggunakan strategi

pembelajaran pelatihan dengan tepat, kesalahan dalam memilih media pembelajaran

dalam pelatihan, sampai dalam mengembangkan evaluasi program sehingga

menimbulkan hasil peserta pelatihan yang tidak sesuai dengan tujuan umum dan

tujuan khusus didalam kegiatan program pelatihan.

Setelah ditelaah dan dianalisis oleh penulis, ada beberapa komponen Diklat yang

mempunyai peran penting pada pelaksanaan program Diklat, proses perencanaan dan

(17)

program pelatihan yang baik, dan tentu untuk menghasilkan hasil peserta Diklat yang

mempunyai kompotensi dan prestasi yang baik pula, maka penulis tertarik untuk

meneliti sejauh mana lembaga UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga

Pengetahuan Indonesia didalam pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan

Pelatihan sehingga menghasilkan peserta pelatihan yang berkompeten dan

berprestasi, begitupula dengan persepsi peserta Diklat tentang pelaksaanaan program

Diklat tersebut.

Untuk tidak membingungkan para pembaca pada penelitian ini pendidikan dan

pelatihan di singkat dengan (Diklat), Diklat disini yang di maksud adalah proses

pelaksanaan atau penyelenggaraan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sesuai

dengan penyusunan perencanaan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan

datang untuk mencapai tujuan program pendidikan dan pelatihan yang telah

ditentukan pihak lembaga Diklat, yang dimana komponen dari pelaksanaan Diklat

tersebut adalah berupa tujuan, materi, metode, media dan evaluasi dari program

pelaksanaan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

Selanjutnya penelitian akan difokuskan pada beberapa point penjabaran dari

komponen diatas, pointnya adalah :

a. Tujuan yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan

kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

b. Materi yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan

kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

c. Metode yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan

kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

d. Media yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan

kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

e. Pengelolaan fisik yang dikelola pada program kegiatan Diklat teknik

(18)

5

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Evaluasi program yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik

pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan judul

penelitian “Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan

Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan Prestasi Belajar

Peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung. (Studi Deskriptif Korelasional pada

Peserta Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi di BPI (LIPI) Bandung)”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian

sebagai berikut :

Rumusan Masalah Umum

Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta

Diklat terhadap pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan Pelatihan Teknik

Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung ?”

Adapun rumusan masalah secara khusus pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Rumusan Masalah Khusus

1. Bagaimana hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap perencanaan

program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi

belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?

2. Bagaimana hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap proses program

Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar

(19)

3. Bagaimana hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi

pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi

dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?

4. Bagaimana prestasi belajar peserta diklat pada program Pendidikan dan Pelatihan

Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi di UPT BPI LIPI Bandung ?

5. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta Diklat

terhadap pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan

Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

hubungan persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan kegiatan program Pendidikan

dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat

di BPI LIPI Bandung. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini memiliki

tujuan secara khusus, yaitu :

Untuk memperoleh data tentang persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan

program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi

belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta Diklat

terhadap perencanaan program Diklat Teknik Instrumentasi dan Kalibrasi dengan

(20)

7

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta Diklat

terhadap proses pelaksanaan program Diklat Teknik Instrumentasi dan Kalibrasi

dengan prestasi belajar peserta diklat di UPT BPI LIPI Bandung.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta Diklat

terhadap evaluasi pelaksanaan program Diklat Teknik Instrumentasi dan

Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung.

4. Untuk memperoleh data tentang prestasi belajar peserta Diklat pada program

Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi di

UPT BPI LIPI Bandung.

5. Untuk memperoleh data apakah terdapat hubungan yang signifikan antara

persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran

dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung.

D. Manfaat/Signifikasi Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk berbagai pihak baik secara

teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan memperoleh informasi berupa

data-data empirik pelaksanaan program diklat yang dirumuskan oleh UPT Balai

Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung. Dari hasil analisis pelaksanaan tersebut,

dapat dijadikan untuk bahan kajian lebih lanjut oleh program studi Teknologi

Pendidikan dalam peningkatan kompetensi dan profesionalisme.

Hasil penelitian ini bagi UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung,

diharapkan dapat menjadi pertimbangan kebijakan dan masukan, khususnya bagi tim

pengembang dan perancang program Diklat untuk menghasilkan desain Diklat yang

mampu meningkatkan kinerja tenaga kerja yang menjadi peserta Diklat di masa yang

(21)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif kepada

lembaga, peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan

evaluasi yang dianggap positif untuk perbaikan untuk kegiatan program Pendidikan

dan Pelatihan selanjutnya, selain itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan

informasi umum tentang pelaksanaan dalam lembaga diklat secara khusus bagi

peneliti dan personil pengembang Diklat yang ingin mengetahui mengenai

pengelolaan diklat, diharapkan dari data yang diperoleh dapat dijadikan bahan

pertimbangan dan kajian bagi kelanjutan penelitian berikutnya.

E. Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan

pedoman penulisan karya ilmiah (2012) yang telah ditentukan oleh UPI, yang

diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

struktur organisasi penulisan.

Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data

penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep persepsi, konsep Pendidikan

dan Pelatihan, program pelaksanaan Diklat yang meliputi komponen tujuan, materi,

metode, media dan evaluasi seputar Diklat, prestasi belajar peserta Diklat, hubungan

persepsi peserta diklat terhadap pelaksanaan program Diklat dengan prestasi belajar

peserta Diklat.

Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari

penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel

(22)

9

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan

prosedur atau langkah-langkah penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari deskripsi

hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu

kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran atau

(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, yang beralamat di Gedung 30

Jalan Sangkuriang Cisitu Bandung 40135, Telepon/Fax. 022-2503053/022- 2504577.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dan memenuhi

syarat-syarat tertentu untuk menjawab masalah penelitian. Pernyataan tersebut sesuai

dengan yang dikemukakan Sugiyono (2011:117), bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyau kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh peserta Diklat yang mengikuti

kegiatan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi UPT Balai Pengembangan

Instrumentasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung. Adapun peserta

Diklat yang mengikuti program Diklat tersebut berjumlah 30 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan subjek penelitian yang dapat mewakili dari seluruh populasi

penelitian. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif

(mewakili). Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:118), bahwa “sampel adalah

(24)

48

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan itu Arifin (2011:215) mengatakan bahwa, “sampel adalah sebagian dari

populasi yang akan diselidiki atau juga dapat dikatakan bahwa sampel adalah

populasi dalam bentuk mini (miniature population)”.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan teknik pengambilan

sampel (teknik sampling) Nonprobability Sampling dengan Sampling Jenuh. Peneliti

menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi sebanyak 30 orang.

Menurut Riduwan (2012:64), “sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel

apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah

sensus”. Sampling jenuh dilakukan bila populasinya kurang dari 30 orang.

Lebih lanjut Arikunto (2006:134), mengemukakan “apabila subyeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi.”Dalam penelitian ini, melihat jumlah populasi sebanyak 30 orang, oleh

karena itu, semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.Sehingga berdasarkan

hal tersebut, sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 30 orang.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah

persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan

Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dan variabel terikat (Y) adalah prestasi

belajar peserta Diklat. Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan dalam

(25)

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel

X

Y

Persepsi peserta Diklat Terhadap pelaksanaan

program Diklat (X)

X1Y : Hubungan antara persepsi peserta diklat tentang perencanaan program

Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat.

X2Y : Persepsi peserta Diklat tentang proses program Diklat dengan prestasi

belajar peserta Diklat.

X3Y : Persepsi peserta Diklat tentang evalusasi program Diklat dengan

prestasi belajar peserta Diklat.

C. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu

penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

(26)

50

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditetapkan. Sugiyono (2011 : 14) menjelaskan “Pendekatan merupakan salah satu

aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian”.

Pendekatan penelitian kuantitatif ini diterapkan oleh peneliti, dikarenakan

pendekatan kuantitatif yang memang memungkinkan dilakukan pencatatan dan

penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dalam bentuk angka atau perhitungan

statistik.

2. Metode Penelitian

Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai tujuan tertentu

agar dapat terkumpul data serta dapat mencapai tujuan penelitian itu sendiri. Menurut

Sugiyono (2011:6), “metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan

dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

pendidikan”.

Fokus dalam penelitian ini adalah melihat apakah terdapat hubungan yang positif

dan signifikan antara persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program pendidikan

dan pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta

pelatihan di BPI LIPI Bandung. Maka berdasarkan rumusan masalah yang ingin

dijawab dan fokus utama dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang

bersifat deskriptif korelasional, dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Arikunto (2009:234), ‘penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

variabel, gejala atau keadaan”. Metode ini dipergunakan untuk meneliti masalah -masalah yang sedang berlangsung pada masa sekarang dengan menjelaskan dan

memahami apa yang ada, pendapat yang berkembang, proses berlangsung dan akibat

(27)

Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai pengertian dari

metode penelitian deskriptif korelasional, “studi korelasi mempelajari hubungan dua

variabel atau lebih, yakni sejauh mana dalam satu variabel berhubungan dengan

variasi dalam variabel lain’. Hal ini senada dengan Nana Syaodih (2008:79) “studi

hubungan (associational study), disebut juga studi korelasional (correlational study),

meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih”. Dalam penelitian ini,

peneliti ingin melihat hubungan dua variabel tanpa merubah atau mengadakan

perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut. Sejalan dengan Ali (2010:60)

mengatakan bahwa studi korelasional biasanya dimaksudkan untuk menemukan

jawaban terhadap masalah yang terkait hubungan kesejalanan (hubungan paralel)

antara dua variabel atau lebih.

Menurut Zaenal Arifin (2011:41) mengatakan “Pola-pola penelitian deskriptif antara lain : survey, studi kasus, kausal komparatif, korelasional dan

penegembangan”. Sehingga dalam penelitian ini digunakan metode penelitian

deskriptif korelasional.

D. Definisi Operasional

1. Persepsi

Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengalaman tentang suatu

proses aktivitas peserta Diklat dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat dan

merasakan sesuatu berdasarkan informasi yang didapatkan. Didalam hal ini adalah

persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran dan

Kalibrasi di BPI LIPI Bandung yang meliputi tujuan, materi, metode, media, dan

(28)

52

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Kegiatan Program Pendidikan dan Pelatihan Teknik

Pengukuran dan Kalibrasi

Untuk tidak membingungkan para pembaca pada penelitian ini pendidikan dan

pelatihan di singkat dengan (Diklat), Diklat disini yang di maksud adalah proses

pelaksanaan atau penyelenggaraan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sesuai

dengan penyusunan perencanaan Diklat untuk mencapai tujuan program pendidikan

dan pelatihan yang telah ditentukan pihak lembaga Diklat, dimana komponen dari

pelaksanaan Diklat tersebut adalah tujuan, materi, metode, media dan evaluasi dari

program pelaksanaan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.

3. Prestasi Belajar Peserta Diklat

Prestasi belajar disini adalah hasil yang dicapai atau diperoleh peserta Diklat

sebagai hasil belajar, khususnya dalam proses pelaksanaan program Diklat

berlangsung. Prestasi belajar tersebut berupa akumulasi nilai secara keseluruhan

peserta Diklat.

E. Instrument Penelitian

Sebuah instrument dikatakan baik jika instrument tersebut mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti secara tepat.

Pada penelitian ini instrument penelitian atau teknik pengumpulan data akan

dilakukan dengan alat pengumpul data sebagai berikut :

1. Angket (kuesioner)

“Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya”

(Suharsimi Arikunto, 2006:151). Diharapkan dengan angket ini, peneliti dapat

menggali banyak informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan

(29)

dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan telah

memeiliki alernatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Seperti

yang diungkapkan oleh Ali (1993:69), “bentuk jawaban tertutup (closed from 64 atau pre-coded), yakni angket yang pada setiap itemnya sudah tersedia berbagai alternative

jawaban “.

Skala yang digunakan dalam angket ini menggunakan skala likert. Suharsimi

Arikunto (2006:134) menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.

Kelebihan menggunakan angket tertutup antara lain sebagai berikut :

1. Pertanyaan berstruktur mudah dianalisis

2. Jawaban yang diberikan akan lebih memperjelas arti dari pertanyaan terhadap

responden, ataupun dimensi dari jawaban yang harus diberikan

3. Responden sendiri memberikan “penilaian” terhadap jawaban sehingga si

penganalisis nantinya tidak perlu lagi memberikan penilaian.

Dalam penelitian ini skala yang digunakan yakni skala likert.Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan skala Likert kategori pilihan genap, yaitu empat pilihan

kategori. Menurut Sukardi (2004:147), “untuk menskor skala kategori Likert,

jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1 untuk empat

pilihan pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif”.Berikut gambaran

(30)

54

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Setuju Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Positif 4 3 2 1

Negative 1 2 3 4

(Sukardi, 2004:147)

Kuesioner tersebut digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dibagikan

kepada peserta diklat untuk mengetahui bagaimana persepsi peserta Diklat tentang

pelaksanaan program Diklat dengan prestasi peserta Diklat di BPI LIPI Bandung.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berdasarkan

dokumen-dokumen tertulis seperti buku-buku, hasil pretest, post test dan evaluasi sumatif

peserta pelatihan, catatan harian, dokumen dan lain-lain. Dalam hal ini, studi

dokumentasi digunakan untuk melengkapi beberapa data yang dirasakan perlu oleh

peneliti dan tidak dapat digunakan oleh instrument penelitian yang sebelumnya telah

dipilih.

Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data, informasi yang dapat

memberikan gambaran tentang keadaan UPT Balai Pengembangan dan Instrumentasi

pada pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi dan semua literasi yang berhubungan

dengan tujuan penelitian.

F. Proses Pengembangan Instrument

Agar dalam penelitian yang akan dilaksanakan dapat terstruktur dan sistematis,

peneliti dapat mengembangkan suatu instrumen penelitian. Menurut Ali (2010 : 289)

(31)

dapat ditempuh : 1) pembuatan kisi-kisi, 2) penyusunan butir-butir pertanyaan,

pernyataan, atau pengamatan, 3) uji keterpahaman, 4) validasi instrument.”

Sebuah instrument dikatakan baik jika instrument tersebut mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti secara tepat.

Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh instrument penelitian,

yaitu validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik uji instrument yang akan

digunakan yaitu; uji validitas (validitas konstruk), dan uji realibilitas.

1. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrument dilakukan pada saar instrument penelitian telah tersedia dan siap

untuk digunakan. Uji coba instrument dilakukan untuk memantapkan instrumen yang

telah dibuat sehingga diperoleh hasil penelitian yang benar dan tepat. Pelaksanaan uji

coba nstrumen dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 30 orang peserta

Diklat diluar wilayah sampel yang memiliki karakter yang hampir sama dengan

subyek Diklat. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, berikut adalah hasil pengolahan

data yang dilakukan menggunakan bantuan program Ms. Excel.

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas setiap item instrumen pada penelitian ini dilakukan uji

validitas dengan menggunakan rumus product moment. Pada pengujian ini, peneliti

menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

Setelah rhitung diperoleh, kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf

kepercayaan α = 0,05. Apabila rhitung > rtabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Namun sebaliknya apabila rhitung< r tabel maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Validitas

Valid dapat diartikan shahih, sehingga validitas instrumen dapat diartikan sebagai

(32)

56

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seberapa besar kevalidan suatu instrumen. Senada dengan Arikunto (2006:168),

“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menguji coba

instrumen, dimana instrumen yang telah disetujui diujicobakan kepada sampel dari

mana populasi diambil. Uji validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan

mengkorelasikan antara skor item instrumen. Adapun rumus yang digunakan adalah

rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu :

(Riduwan, 2012:98)

Keterangan :

: Koefisien korelasi

N : Jumlah responden

X : Jumlah skor item

Y : Jumlah skor total (seluruh item)

Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan

menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item

yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan

nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel maka,

item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila nilai rhitung <

(33)

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangkutan (Zainal

Arifin, 2011:248). Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil

yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda.

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan pengujian

reliabilitas internal consistency dengan rumus Croncbach’s Alpha atau Koefisien

Alpha.

Peneliti menggunakan rumus Croncbach’s Alpha dikarenakan instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Seperti menurut Arikunto (2006:196),

“rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.” Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja,

kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat

digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan

menggunakan Croncbach’s Alpha, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:115)

adalah sebagai berikut :

a) Mencari Varians Total

(Riduwan, 2012:98)

Keterangan :

: varians total

: jumlah kuadrat skor total setiap responden

(34)

58

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Mencari harga-harga varians setiap item

(Riduwan, 2012:98)

Keterangan :

: varians butir setiap varians

: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians

: jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item : jumlah responden uji coba

c) Rumus Alpha

(Riduwan, 2012:98)

Keterangan :

: reliabilitas instrumen : banyaknya butir item

: jumlah varians item

: varians total

Dalam perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program IBM

SPSS Statistics 20. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak

dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil

perhitungan IBM SPSS Statistics 20 dengan nilai rtabel dari n = 30 yaitu sebesar 0,374,

pada α = 0,05. Apabila hasil rhitung> rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliable.

G. Teknik Analisis Data

Setelah instrumen diujicobakan kepada responden, maka langkah selanjutnya

(35)

kuantitatif yang didapat dari instrumen angket sehingga perlu diolah untuk proses

penarikan kesimpulan. Sugiyono (2011:207) menjelaskan, “dalam penelitian

kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul”.

Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan

variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2011:207).

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Menghitung Skor Penelitian

Skor penelitian yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator

masing-masing variabel. Skor tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah terkait

persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program Diklat dengan prestasi belajar

peserta Diklat. Skor yang telah didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan

kriteria interpretasi skor yang telah ditetapkan. Adapun cara yang dilakukan dalam

menentukan kriteria interpretasi skor, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:94),

sebagai berikut :

a. Menghitung skor indeks maksimum, dengan cara :

(skor tertinggi = 4) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden

= 30)

b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara :

(skorterendah = 1) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden =

30)

c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara :

(36)

60

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menetukan kriteria interpretasi skor seperti berikut :

Skor Minimum Skor Maksimum

TB CB B SB

Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor

2. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi

distribusi data pada sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov

yang diolah dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20. Adapun kriteria

pengujian dalam uji normalitas seperti yang dikemukakan oleh Noor (2011: 178),

yaitu sebagai berikut :

 Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

 Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya

hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam pengujian hipotesis ini peneliti

menggunakan uji analisis korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut :\

a. Analisis Korelasi

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan dua variabel, sehingga dalam

analisis data menggunakan analisis korelasi. Tujuan analisis korelasi adalah untuk

mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan analisis data dengan teknik korelasi tata jenjang atau rank

(37)

angket dengan skala likert. Senada dengan yang dikemukakan Zaenal Arifin

(2011:274) mengenai korelasi rank spearman, bahwa “korelasi tata jenjang

menentukan hubungan dua variabel jika data kedua variabel itu berbentuk ordinal,

atau data interval dan rasio yang diubah menjadi data ordinal. Selain itu jumlah

sampelnya kecil (kurang dari 30)”.

Adapun rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :

(Sumber: Zaenal Arifin, 2011:277)

Keterangan :

= koefisien korelasi tata jenjang

1 = bilangan tetap

6 = bilangan tetap

= jumlah sampel

= jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y

Adapun dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program IBM

SPSS Statistics 20, pada uji dua pihak (two tail) dengan jumlah sampel sebanyak 30

orang dan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Untuk menafsirkan

koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

(38)

62

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Uji Signifikansi

Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi selanjutnya adalah melakukan uji

signifikansi untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis. Uji hipotesis ini

dengan perhitungan uji-t, dengan rumus sebagai berikut :

(Sumber: Riduwan, 2012:139)

Keterangan :

t = uji signifikansi

= koefisien korelasi

n= jumlah sampel

Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan

nilai thitung dengan ttabel. Berikut kaidah pengujian yang dikemukakan Riduwan

(2012:140),

 Apabila thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima (artinya signifikan atau terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y)

 Apabila thitung< ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (artinya tidak signifikan atau tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y).

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai prosedur penelitian umum, yaitu

dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pembuatan laporan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti mengacu terhadap prosedur penelitian yang

dikemukakan oleh Arikunto (2006:22), yaitu pembuatan rancangan penelitian,

(39)

1. Pembuatan Rancangan Penelitian

a. Memilih Masalah dan Studi Pendahuluan

Peneliti memilih masalah setelah melakukan studi pendahuluan dengan

berkunjung dan melakukan ke Lembaga Balai Pengembangan Instrumentasi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung. Dalam studi

pendahuluan, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Pendidikan dan

Pelatihan BPI LIPI Bandung, sehingga peneliti menemukan permasalahan

yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan rumusan masalah penelitian.

b. Merumuskan Masalah

Setelah memilih masalah, selanjutnya peneliti melakukan perumusan masalah

penelitian. Merumuskan masalah ini, dengan melakukan perumusan judul,

membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang

telah ditentukan.

a. Memilih Metode dan Pendekatan Penelitian.

Dalam tahap penyusunan rancangan penelitian, peneliti memilih metode dan

pendekatan penelitian yang akandigunakan. Adapun metode yang digunakan

adalah studi korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

b. Menentukan variabel

Setelah merumuskan masalah maka akan didapat variabel dalam penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu pelaksanaan program Diklat

teknik pengukuran dan kalibrasi (Variabel X) dan prestasi belajar peserta

Diklat (variabel Y)

c. Menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan

Instrumen yang dipakai berupa angket, dan pedoman studi dokumentasi.

Dalam tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal, yaitu :

1) Menyusun kisi-kisi instrumen sebagai acuan dalam pembuatan instrumen.

2) Melakukan uji coba angket untuk dilihat validitas dan reliabilitas dari

angket yang digunakan dalam penelitian.

(40)

64

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan Penelitian

a. Mengumpulkan data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan

penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dari instrumen yang telah

disebarkan kepada responden.

b. Melakukan analisis data

Data yang sudah diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian data

tersebut dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang ditetapkan.

c. Menarik kesimpulan

Setelah semua data dianalisis, kemudian peneliti menarik kesimpulan

berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis.

3. Pembuatan Laporan Penelitian

Dalam keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk tertulis yang

disusun secara rinci dan sistematis dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam

penelitian ini terdapat kesimpulan, sebagai berikut :

Keimpulan Umum

“Persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran

dan kalibrasi berada pada kategori baik , sehingga menunjukkan hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program

Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI

LIPI Bandung. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya, persepsi

peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat di Balai Pengembangan

Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berlangsung baik. Dengan

demikian, pada hasil pengamatan dari penelitian penulis, dapat disimpulkan bahwa,

walaupun dalam pelaksanaannya kurang sesuai dengan prosedur Pendidikan dan

Pelatihan yang baik, namun karena jam terbang atau track record dari lembaga ini

dapat dikatakan baik jadi tetap dapat menghasilkan hasil peserta Diklat yang baik.

Dari hasil penelitian telah didapatkan hasil perencanaan dan evaluasi program

Diklat yang cukup baik, sedangkan proses pelaksanaan Diklat memiliki nilai yang

paling tinggi diantara dua komponen lainnya dan berada pada kategori baik.

Sehingga, dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan program

Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sebaiknya tidak hanya terfokus pada materi,

metode dan media (proses pelaksanaan program Diklat) saja, akan tetapi komponen

(42)

107

Nurhasniah, 2014

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diklat harus mendapat perhatian yang seimbang, agar terintegrasi pula terhadap

prestasi belajar peserta Diklat. Jadi, alangkah lebih baiknya jika suatu kegiatan

program Diklat disesuaikan dengan prosedur pelaksanaan Diklat yang telah

ditetapkan agar menghasilkan prestasi belajar dan dan prestasi kerja yang baik pada

peserta Diklat setelah mengikuti kegiatan program Diklat tersebut.

Kesimpulan Khusus

1. Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta

Diklat terhadap perecanaan program Diklat (yang mencakup komponen tujuan

program Diklat) dengan prestasi belajar peserta Diklat teknik pengukuran dan

kalibrasi di UPT BPI LIPI Bandung. Komponen tujuan program Diklat yang

diterapkan mempunyai hubungan yang baik dengan prestasi belajar peserta Diklat,

karena tujuan program Diklat yang terperinci dapat memotivasi peserta Diklat

untuk meningkatkan prestasi belajar peserta Diklat dalam pelaksanaan Diklat.

2. Persepsi peserta Diklat terhadap proses pelaksanaan program Diklat teknik

pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat berada pada

kategori baik, terutama dalam aspek proses pelaksanaan program Diklat yang

didalamnya terdapat komponen perumusan materi program Diklat, Penentuan

metode program Diklat, pemilihan media, dan pengelolaan fisik program Diklat.

Hal ini menunjukkan bahwa, materi, metode media, dan pengelolaan fisik yang

diterapkan di program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di UPT BPI LIPI

Bandung sesuai dengan kebutuhan peserta Diklat, sehingga dapat memotivasi

peserta Diklat untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta

Diklat terhadap evaluasi program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan

prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung. Perepsi peserta Diklat

terhadap evaluasi program Diklat mempunyai hubungan dengan kategori baik

(43)

pelaksanaan program Diklat sesuai dengan materi yang diberikan dapat mengukur

sejauh mana ketercapaian tujuan diklat demgan prestasi belajar peserta Diklat.

4. Prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik. Prestasi belajar Diklat

dilihat dari berbagai aspek yaitu melalui hasil belajar pre tes, post test, dan hasil

evaluasi formatif dan sumatif yang diakumulasikan dan menghasilkan pencapaian

yang baik dari peserta Diklat sehingga berada di kategori baik.

5. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap

pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi

belajar peserta Diklat di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia Kota Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam kesimpulan di atas,

maka penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung

a. Dalam pelaksanaan program Diklat alangkah lebih baiknya jika melakukan

analisis kebutuhan dan menggunakan acuan tertentu dalam merancang

program Diklat sehingga lebih sistematis dan sesuai dengan kebutuhan

lapangan atau lembaga para peserta Diklat ditempatkan. Selain itu, dalam

merancang dan menetapkan suatu kegiatan Diklat alangkah lebih baiknya

jika disesuaikan dengan kondisi peserta Diklat, lingkungan dan tujuan yang

harus dicapai demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu program

Diklat.

b. Dalam pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi

sebaiknya lebih memperhatikan kepada tujuan (perencanaan) pembelajaran

Diklat, karena dengan diterapkannya tujuan (perencanaan) pembelajaran

yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta Diklat akan menghasilkan

Gambar

Tabel 4.14 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Evaluasi
Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor .........................................................
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel
Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor
+2

Referensi

Dokumen terkait

sehingga dapat diajukan dalam Ujian Sidang Laporan Tugas Akhir pada Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konformitas dengan perilaku konsumtif terhadap pembelian jilbab pada 100 orang mahasiswi.. Metode analisa yang digunakan

4.6 Grafik Perbandingan Persentase Level Gambar Siklus Lisogenik Siswa Berdasarkan Minat Menggambar ..... 4.12 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus

MASA KEJAYAAN SENIMAN YANG BERBISNIS/ SEPERTI PEMATUNG / PELUKIS / DAN PEKERJA SENI LAINNYA / SUDAH BERLALU LEBIH DARI 10 TAHUN SILAM // BILA MEREKA MASIH. MENGGEGELUTINYA

masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana miskonsepsi siswa SMA pada konsep reproduksi virus melalui analisis gambar?”.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan bahwa kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Inggris Raya pada 19-20 April 2016, merupakan hal penting

[r]

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kemudahan dan kekuatan bagi penulis sehingga penulis