Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Susi Dwi Susanti, 2014. Efektivitas Program Bimbingan dan Konseling Melalui Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Kecakapan Emosional Siswa (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Depok Tahun Pelajaran 2012/2013).
Penelitian bertujuan menghasilkan program bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama yang efektif untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa yang meliputi kemampuan kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan membina hubungan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen kuasi dengan desain non-equivalent pretest-posttest control group design. Subyek penelitian siswa kelas XI SMA Negeri 2 Depok Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kecakapan emosional siswa berada pada kategori sedang. Program bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama terbukti efektif untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada pihak-pihak sebagai berikut. Guru bimbingan dan konseling disarankan untuk memanfaatkan program bimbingan dan konseling melalu teknik sosiodrama untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa. Bagi penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk menambah variabel penelitian dan menggunakan pendekatan dan metode penelitian yang berbeda dengan peneliti.
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Susi Dwi Susanti, 2014. The Effectiveness of Guidance and Counseling Program Through Sociodrama Technique to Improve Student’s Emotional Skill (The Quasi Experiment Research on The Students Grade XI of SMA Negeri 2 Depok Year Academic 2012/2013)
This research aims to get guidance and counseling program through effective sociodrama technique to improve student’s emotional skill which involves the skill of self awareness, self regulation, motivation, empathy, and the skill to build the relationship. The method used in this research is quasi experimental with the design of non-equivalent pretst-posttest control group design. The subject of this research is students of year eleven in SMA Negeri 2 Depok Academic Year 2012/2013. The results of the pretest show that the emotional skill of the students in general is in the medium catagory. The guidance and counseling program through sociodrama technique proves effective in improving the student’s emotional skill. This research recommendation is for: guidance and counseling teachers is suggested to use the guidance and counseling program through sociodrama technique to improve the students’ emotional skill; research furthermore, is recommended to add the variable research and use the approach and the method of research which is difference from the researcher.
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Emosi memiliki peran penting terhadap aktivitas belajar siswa dan besar
pengaruhnya terhadap perilaku. Keberhasilan siswa tidak dapat dipisahkan dari
kecakapan emosional karena aktualisasi diri individu yang optimal sejalan dengan
tingkat kecakapan emosionalnya. Ketidakmampuan siswa dalam mengelola
emosinya dengan baik cenderung berdampak negatif terhadap sikap dan
perilakunya yang akibatnya berpengaruh pada proses dan hasil kerja akademisnya,
serta terhadap kemampuan membina hubungan dengan lingkungan sekitar.
Sosiodrama merupakan salah satu teknik dalam bimbingan dan konseling
yang dapat diberikan oleh konselor untuk membantu serta memfasilitasi siswa
dalam mengembangkan kecakapan emosionalnya. Dengan demikian diharapkan
siswa mampu menghadapi permasalahan dunia remaja serta mampu
memberdayakan potensi yang dimiliki.
Tesis ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I merupakan pendahuluan yang
memaparkan latar belakang penelitian. Bab II merupakan kajian pustaka
mengenai konsep kecakapan emosional dan konsep bimbingan dan konseling
melalui teknik sosiodrama. Bab III mengenai metodologi penelitian. Bab IV
memaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Dan Bab V merupakan
pendeskripsian kesimpulan dan rekomendasi.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk
penyempurnaan selanjutnya. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak, khususnya bagi perkembangan ilmu Bimbingan dan Konseling.
Bandung, 7 Juli 2014
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Penguasa alam
semesta, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis diberi kemampuan
dan kemudahan untuk menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini.
Proses penyelesaian studi dan penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan, doa, dan motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Bimbingan
Konseling Sekolah Pascasarjana UPI dan Pembimbing I yang telah banyak
membantu membimbing dan memperkaya wawasan penulis dalam
metodologi penelitian dan implementasi program sehingga uji efektivitas
program tidak mengalami hambatan yang berarti.
2. Dr. Ipah Saripah, M. Pd., selaku Pembimbing II atas perhatian yang luar
biasa, pengertian, bimbingan dan motivasinya, serta masukan dan saran untuk
penyempurnaan penulisan tesis ini
3. Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M. Pd., yang telah memberikan bimbingan,
arahan, petunjuk, dan saran kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.
4. Dr. Ilfiandra, M. Pd., Dr. Mubiar Agustin, M.Pd., dan Nurhudaya, M.Pd.
yang telah menimbang dan memberi masukan atas instrumen penelitian dan
program.
5. Teman-teman seperjuangan kelas B Sekolah Pascasarjana Angkatan 2010.
Dua tahun akan terasa sulit dan panjang tanpa kalian. Semoga Allah SWT.
memudahkan dan melancarkan semua perjuangan kita.
6. Drs. H. Sukandi Mustafa, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 2 Depok beserta
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan lancar dan dukungan yang
luar biasa selama proses studi.
7. Rekan-rekan guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 2 Depok, dan
khususnya Dra. Sumarsih dan Dra. Truly Erlina Hariwikanti yang telah ikut
membantu penulis dalam uji keterbacaan program dan proses penelitian.
8. Keluarga tercinta, terutama suamiku Heri Abrianto dan anak-anakku: Nur
Aziz Edy Pratama, Nur Farida Primandari, dan Haniyah Nurulita Sabrina atas
pengertian, dukungan dan doanya selama penulis mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan.
9. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan tesis ini.
Semoga seluruh dukungan, bantuan, bimbingan dan semangat yang telah
diberikan oleh semua pihak, diterima Allah SWT sebagai amal kebaikan dan
Allah berkenan membalasnya dengan pahala yang melimpah. Amin.
Bandung, 7 Juli 2014
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN... i
PERNYATAAN... ii
ABSTRAK... iii
ABSTRACT... iv
KATA PENGANTAR... v
UCAPAN TERIMA KASIH... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR BAGAN... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1
B.Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... 13
C.Tujuan Penelitian... 14
D.Manfaat Penelitian... 15
E.Asumsi Penelitian... 15
F. Metode Penelitian... 17
. BAB II KECAKAPAN EMOSIONAL DAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA A.Konsep dan Dimensi Kecakapan Emosional... 18
B.Kecakapan Emosional Sebagai Kecakapan Hidup... C.Upaya-Upaya Bimbingan untuk Meningkatkan Kecakapan Emosional... 35 44 D.Kerangka Teoretik Program Bimbingan dan Konseling Melalui Teknik Sosiodrama... 49
BAB III METODE PENELITIAN A.Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian... 84
B.Populasi dan Sampel... 86
C.Definisi Operasional Variabel... 89
D.Pengembangan Instrumen Penelitian... 92
E.Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling melalui Teknik Sosiodrama... 98
F. Prosedur Penelitian... 104
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian... 112
1. Hasil Studi Pendahuluan... 2. Rumusan Program Bimbingan dan Konseling Melalui Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Kecakapan Emosional Siswa... 112 126 3. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling melalui Teknik Sosiodrama untuk meningkatkan Kecakapan Emosional Siswa... 4. Efektivitas Program Bimbingan dan Konseling melalui Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Kecakapan Emosional Siswa... 140 160 B. Pembahasan Hasil Penelitian... 168
1. Hasil Studi Pendahuluan... 2. Efektivitas Program Bimbingan dan Konseling melalui Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Kecakapan Emosional Siswa... 3. Keterbatasan Penelitian... 168 182 190 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 191
B. Rekomendasi... 193
DAFTAR PUSTAKA... 196
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 205
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbandingan Model Teori Kecerdasan Emosional... 30 2.2 Peran dan Tugas Konselor dalam Sosiodrama... 71
2.3 Tahapan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Melaui
Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Kecakapan emosional Siswa... 78 3.1 Jumlah Populasi... 86 3.2
3.3 3.4
Jumlah Sampel Penelitian... Kisi-Kisi Instrumen Kecakapan Emosional ... Hasil Uji Kelayakan Program...
88 93 100
3.5 Pedoman Observasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
melalui Teknik Sosiodrama pasa Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Depok ... 103
3.6 Pedoman Observasi Terhadap Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan
Program Bimbingan dan Konseling melalui Teknik Sosiodrama Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Depok ... 103 3.7 Hasil Uji Normalitas ... 107 3.8 Norma Skor untuk Kategori Kecakapan Emosional Siswa ... 109
3.9 Kategori Skor Aktual Kecakapan Emosional SMA Negeri 2 Depok... 109
4.1 Gambaran Umum Kecakapan Emosional Siswa Kelas XI SMA
Negeri 2 Depok... 112
4.2 Gambaran Umum Kecakapan Emosional Siswa Kelas XI
Berdasarkan Masing-masing Dimensi dan Indikator... 113 4.3 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa Sebelum Intervensi…... 118
4.4 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa pada Berdasarkan Capaian
Masing-masing Dimensi Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol.... 119
4.5 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa pada Berdasarkan Capaian
Masing-masing Indikator Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol... 119
4.6 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa Setelah Intervensi... 121
4.7 Gambaran Kecakapan Emosional Pada Masing-masing Dimensi... 122
4.8 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa pada Dimensi Kesadaran
Diri... 123
4.9 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa Pada Dimensi Pengaturan
Diri... 123 4.10 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa pada Dimensi Memotivasi
Diri... 124 4.11 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa pada Dimensi Empati... 125 4.12 Gambaran Kecakapan Emosional Siswa pada Kecakapan Membina
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kontrol... 161 4.15 Hasil Uji Homoginitas Kecakapan Emosional Siswa... 161
4.16 Hasil Uji Statistik Sampel Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 162 4.17 Hasil Uji Independen Sampel Kelompok Eksperimendan Kelompok
Kontrol ... 163 4.18 Hasil Perhitungan Gain Score Kecakapan Emosional Pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 162 4.19 Hasil Uji t Berpasangan Gain Score Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ... 164 4.20 Efektivitas Program Bimbingan dan Konseling Melalui Teknik
Sosiodrama Terhadap Masing-masing Dimensi Kecakapan
Emosional... 165
4.21 Efektivitas Program Bimbingan dan Konseling Melalui Teknik
Sosiodrama Terhadap Masing-masing Indikator Kecakapan
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1 2.2
3.1 3.2 3.3
Pembagian Kecakapan Hidup... Pengembangan Kecakapan emosional Siswa Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Teknik Sosiodrama... Desain Penelitian... Rancangan Penelitian... Bagan Alur Penelitian...
37
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. SK Pembimbing Penulisan Tesis dan Surat Keterangan
Penelitian... 206 2. Instrumen Penelitian... 207 3. Hasil Pengolahan Data Penelitian... 208
4. Program Intervensi dan Satuan Layanan Bimbingan dan
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Remaja dalam perkembangannya mengalami berbagai perubahan baik
emosi, tubuh, minat, maupun pola perilaku. Masa remaja dari beberapa pandangan
diidentifikasi sebagai masa yang rawan dan sering menimbulkan kekhawatiran
pada orang tua dan guru. Menurut Hall (Santrock, 2003:10) remaja merupakan
masa penuh topan dan tekanan (storm and stress), dimana remaja sebagai masa
goncangan yang ditandai dengan konflik dan perubahan suasana hati.
Aristoteles (Santrock, 2003:9) menyatakan bahwa pada permulaan masa
remaja individu sering tidak stabil dan tidak sabar, dikarenakan kurang adanya
kontrol diri yang dibutuhkan untuk menjadi seseorang yang matang.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada diri remaja maupun akibat Perubahan-perubahan lingkungannya
seringkali dapat menimbulkan gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai
akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja.
Ketidakmampuan remaja dalam mengelola emosinya dimungkinkan dapat
berdampak negatif terhadap sikap dan perilakunya. Sehingga akhirnya akan
berimbas pada proses dan hasil kerja akademik di sekolah, juga terhadap
kemampuannya ketika membina hubungan dengan lingkungan sekitar. Goleman
(2009:36) mengemukakan tanpa kecakapan emosional, individu tidak akan dapat
menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi
2
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
resiko menghadapi kesulitan-kesulitan seperti: kegagalan akademis, kecanduan
alkohol, dan adanya kecenderungan terhadap perilaku tindak kejahatan.
Dalam Goleman (2009:329-330) digambarkan mengenai hasil survey
tingkat keterampilan emosional anak-anak Amerika yang berusia tujuh hingga
enam belas tahun pada pertengahan tahun 1970-an hingga akhir tahun 1980-an
dinyatakan keadaannya semakin memburuk. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
kecenderungan sikap menarik diri dari pergaulan atau masalah sosial; mudah
cemas dan depresi; memiliki masalah dalam hal perhatian atau berpikir; serta
nakal atau agresif.
Fenomena kasus-kasus kriminalitas tidak jarang melibatkan remaja
sebagai tokoh utamanya. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI,
2007) melaporkan bahwa jumlah remaja mencapai 30% dari jumlah penduduk di
Indonesia. Survey tersebut menunjukkan bahwa remaja laki- laki lebih banyak
melakukan tingkah laku anti sosial daripada perempuan. Dilaporkan juga bahwa
pada data kasus aborsi yang berjumlah 2,4 juta kasus, 700-800 ribu kasus
dilakukan oleh remaja. Berikutnya penderita HIV/AIDS di Indonesia dari 52.000
orang yang terinfeksi 70% adalah remaja yang diakibatkan oleh perilaku sex
bebas.
Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional bekerja sama dengan
Universitas Indonesia (BKKBN, 2011), melaporkan bahwa 50 – 60% pengguna
narkoba di Indonesia adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian
3
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
juta orang. Diantara jumlah tersebut, 48% orang sebagai pecandu dan sisanya
sekedar coba-coba dan pemakai.
Fenomena perilaku remaja akibat oleh ketidakmampuan mengelola
emosinya lainnya adalah dalam bentuk tawuran pelajar. Komnas Perlindungan
Anak (2012) melaporkan bahwa jumlah tawuran pelajar memperlihatkan kenaikan
pada enam bulan pertama tahun 2012. Di wilayah Jakarta terjadi 139 tawuran
kasus tawuran dengan 12 kasus menyebabkan kematian. Pada tahun 2011
terdapat 339 kasus yang menyebabkan 82 anak meninggal dunia.
(http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/29/refleksi-akhir-tahun-2012-sakitnya-pendidikan-kita--520765.html).
Hasil penelitian Ramli (2010) menggambarkan 24% siswa SMP Negeri di
Kota Malang memiliki kecerdasan emosional pada klasifikasi rendah yang
ditandai dengan sikap siswa antara lain: (a) kurang mampu menunjukkan persepsi
dan akspresi emosinya dengan baik (16%); (b) belum mampu menggunakan
emosi (18%); (c) kurang memiliki kemampuan pemahaman diri (18%); dan (d)
kesulitan dalam mengelola emosi (16%).
Berikutnya hasil penelitian Nurnaningsih (2011) menyatakan bahwa 38%
siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Cicalengka tahun pelajaran 2010/2011 memiliki
kecerdasan emosional pada kategori yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
siswa mengalami keadaan antara lain: (a) kesulitan di dalam mengenali perasaan
dalam dirinya (30,67%); (b) belum mampu menangani emosi diri (36,67%); (c)
belum dapat membangkitkan semangat yang ada pada dirinya (58,67%); (d)
4
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain
(61,33%). Dampak dari kondisi tersebut berakibat pada pencapaian hasil
akademik yang tidak maksimal dan kesulitan ketika melakukan penyesuaian diri
saat berhubungan dengan orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian Daryono (2011) menyatakan bahwa
gejala-gejala ganggunan emosional yang dialami oleh siswa diantaranya adalah
kecenderungan datang terlambat ke sekolah sebagai bentuk indikator lemahnya
motivasi belajar dan kesadaran diri siswa yang masih sangat kurang. Selain itu
sebagian siswa yang memiliki nilai akademik tinggi namun secara
sosioal-emosional rendah, maka kurang disukai oleh teman-temannya. Hal ini disebabkan
antara lain, karena siswa: tidak dapat bekerja sama, tidak empati bahkan egois dan
sombong, cepat tersinggung, reaktif, bicara sering menyinggung, konsep diri yang
negatif, tidak mudah menerima saran dan kritik orang lain, menonjolkan
kelebihan diri dan menunjukkan sikap tidak asertif, tidak berani mengambil
keputusan, kemandirian yang lemah, dan kurang berani mengambil resiko.
Berbagai fakta permasalahan emosional yang dialami oleh para remaja
seperti tersebut di atas antara lain dapat disebabkan remaja belum sepenuhnya
mampu memahami diri sendiri dan orang lain dengan baik. Hal ini diduga karena
mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang perkembangan emosi
dan keterampilan mengembangkan emosinya. Di samping itu semua perilaku
remaja tidak lepas dari berbagai pengaruh, seperti: lingkungan keluarga dan gaya
pengasuhan orang tua, lingkungan sekolah, hubungan teman sebaya, dan
5
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seringkali remaja tidak mampu menghindari hal-hal negatif yang merugikan
dirinya dan orang lain.
Apabila permasahan-permasalahan yang berkaitan dengan aspek
emosional ini berlarut-larut tanpa diatasi dengan baik, maka dapat berakibat
terhambatnya individu dalam mecapai keberhasilan dalam berbagai bidang
kehidupan baik akademik. pibadi, maupun sosialnya. Oleh karena itu kecakapan
emosional perlu dikembangkan untuk menghindari terjadinya perkembangan
psikologis yang menyimpang. Individu dengan kecakapan emosional yang
berkembang dengan baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil
dalam kehidupannya, menguasai kebiasaan berpikir yang mendorong
produktivitas mereka (Goleman, 2009:48).
Hasil-hasil penelitian menyatakan bahwa, emosi memilik peranan yang
sangat bermakna dalam kegiatan belajar siswa dan besar pengaruhnya terhadap
perilaku siswa (Dahlan, 2000). Mayer & Salovey (1997) menyatakan individu
yang dapat mengatur emosinya, dapat disebut memiliki keterampilan mengelola
emosi, maka dia akan lebih produktif dari individu yang kurang memiliki
keterampilan mengelola emosinya. Ia akan lebih mudah berkonsentrasi, berpikir
logis, mampu memotivasi dirinya untuk fokus pada aktivitas yang konstruktif dan
membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan
dengan pendapat yang menyatakan bahwa kecakapan emosional yang tinggi dapat
berkontribusi dalam proses pembelajaran siswa (Elias & Arnold, 2006; Svetlana,
6
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipisahkan dari kecakapan emosional karena aktualisasi diri individu yang
optimal sejalan dengan tingkat kecakapan emosionalnya.
Dalam Nurnaningsih (2011) Gottman menunjukkan bukti bahwa individu
yang memiliki kecakapan emosional yang relatif baik, akan mampu memperoleh
nilai akademik tinggi, mampu bergaul lebih baik, tidak banyak mengalami
masalah tingkah laku dan tidak mudah terpancing untuk melakukan tindak
kekerasan bila dibandingkan dengan mereka yang kecakapan emosionalnya
rendah.
Sebuah laporan dari National Center for Clinical Infant Program
(Goleman, 2009:273), menyatakan bahwa keberhasilan individu di sekolah bukan
diramalkan berdasarkan kumpulan fakta tentang kemampuan diri untuk membaca,
melainkan juga oleh ukuran-ukuran emosional dan sosial pada dirinya. Hal ini
ditandai oleh suatu kemampuan dimana individu yakin pada diri sendiri dan
mempunyai minat; mengetahui pola perilaku yang diharapkan orang lain dan
bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk tidak berbuat nakal; mampu
menunggu, mengikuti petunjuk, dan mengacu pada guru untuk mencari bantuan;
serta mampu mengungkapkan kebutuhan-kebutuhannya saat bergaul dengan
individu lain. Menurut laporan tersebut, hampir semua individu yang prestasi
sekolahnya buruk, tidak memiliki satu atau lebih unsur aspek-aspek kecakapan
emosional.
Beberapa pendapat di atas didukung oleh hasil-hasil penelitian berikut,
antara lain: Parker et al. ( 2004) dan Mishra (2012) yang menyatakan bahwa
7
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa; Yahaya, et al. (2012), menyatakan bahwa kecerdasan emosional
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan kognitif pada siswa; dan
Elizabeth & Chirayath (2013), menyatakan bahwa meskipun hubungan antara
kecakapan emosional dan gaya belajar tidak sangat kuat, namun kecakapan
emosional mempengaruhi gaya belajar.
Kinerja dan prestasi yang baik di bidang akademik adalah target utama dan
tujuan untuk setiap siswa di sekolah. Untuk mendapatkan hasil yang baik, selain
dari teknik belajar yang efektif dan terencana, siswa harus mampu mengenali diri
mereka sendiri khususnya emosi diri, sehingga tidak menjadi penghambat bagi
keberhasilannya. Oleh karena itu setiap siswa harus mampu mengidentifikasi
dirinya, karena kecakapan emosional tidak hanya dibutuhkan untuk kepentingan
keberhasilan di bidang akademis tetapi juga untuk kesuksesan hidup di bidang
kehidupan lainnya di masa depan.
Dengan tujuan membangun manusia yang tangguh dan mampu
menghadapi tuntutan dan perubahan globalisasi, upaya untuk membantu
meningkatkan kecakapan emosional siswa harus dipertimbangkan sepanjang
proses pendidikan di sekolah. Gottman (2001) menyatakan dengan membantu
mengembangkan dan meningkatkan kecakapan emosional individu, diharapkan
dapat membantu individu akan menjadi lebih terampil dalam menenangkan
dirinya dengan cepat, lebih terampil dalam memusatkan perhatian, tegar dalam
menjalani kehidupan, memiliki sikap optimis, cenderung produktif dan efektif
dalam setiap kegiatan, serta mudah bergaul dan cakap dalam memahami orang
8
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil-hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kecakapan emosional
memiliki peranan penting bagi kehidupan individu dan dapat ditingkatkan.
Goleman (2009:428), telah mengkaji terhadap hasil evaluasi tentang pembelajaran
keterampilan sosial dan emosional melalui berbagai program intervensi, seperti:
pengembangan sosial (social development), pembelajaran sosial dan emosional
(social and emotional learning), dan kecakapan emosionan (personal
intelligence). Hasil pelaksanaan program menunjukan bahwa individu yang
mendapatkan intervensi menampakkan adanya peningkatan kompetensi emosional
dan sosialnya.
Penelitian Kremenitzer (2005); Domitrovich, et al., (2007); Ulatas dan
Omeroglu (2007); Qualter et al. (2007); Repetto, et al. (2007); Yilmaz (2009);
dan Ramli (2010), meggambarkan bahwa individu yang memperoleh sesi
intervensi untuk meningkatkan kecakapan emosionalnya menunjukkan hasil
adanya peningkatan kemampuan yang lebih tinggi pada: reaksi emosional;
pengetahuan emosional; kemampuan beradaptasi; kesiapan diri dalam proses
belajar; menghindari perilaku berisiko; dan mengelola kemarahan dibandingkan
individu yang tidak memperoleh intervensi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2
Depok menunjukkan bahwa mayoritas siswa (70,09%) memiliki kecenderungan
tingkat kecakapan emosional pada kategori sedang, dan 14,73% siswa berada
pada kategori rendah. Hal ini mengindikasikan pada adanya kebutuhan untuk
9
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fenomena dan fakta empirik tersebut di atas menunjukkan perlu adanya
upaya-upaya yang efektif untuk membantu terhadap peningkatan kecakapan
emosional individu guna peningkatan kualitas belajar dan berbagai bidang
kehidupan lainnya. Hal ini sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003, dimana
pendidikan adalah merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan masyarakat, bangsa dan negara.
Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tersebut, maka program bimbingan
dan konseling sebagai bagian dari pendidikan di sekolah dapat menjadi sarana
untuk membantu memfasilitasi pengembangan kepribadian peserta didik,
termasuk terhadap aspek kecakapan emosionalnya. Dalam hal ini yang dimaksud
kecakapan emosional adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mengelola
emosi diri dengan segala potensi yang dimilikinya yang mencakup lima dimensi
nilai-nilai kehidupan (Goleman, 2002), yaitu mencakup: (1) kesadaran diri (self
awareness); (2) pengaturan diri (self regulation); (3) motivasi (motivation); (4)
memahami perasaan orang lain (empathy); dan (5) keterampilan sosial (social
skill).
Program bimbingan dan konseling yang efektif merupakan salah satu
solusi stimulasi untuk membantu meningkatkan kecakapan emosional siswa,
sehingga diharapkan mereka dapat mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya
10
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berbagai teknik dalam pelayanan bimbingan dan konseling dapat
dilakukan melalui aktivitas baik secara individual, kelompok, maupun klasikal.
Salah satu layanan bimbingan dan koseling dalam seting kelompok yang
dipandang efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran
diri siswa adalah layanan melalui teknik sosiodrama (Gangel, 1986; Blatner,
2002; Maier, 2002; Cossa, 2006; Ecloff, 2006; Blatner, 2009; McLennan &
Smith, 2007; McLennan, 2008; 2011). Sosiodrama telah digunakan di
sekolah-sekolah sebagai upaya bantuan bagi perkembangan fisik, mental, dan emosional
anak (Taylor, 1965; Larkin, 2001). Kegiatan sosiodrama yang menekankan pada
kreativitas, spontanitas, dan ekspresi diri merupakan upaya untuk membantu
siswa dalam pengembangan konsep diri yang ideal (Garcia, 1993; Somers, 1996;
Taylor, 1965).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sosiodrama efektif
digunakan sebagai salah satu teknik dalam intervensi untuk meningkatkan
kemampuan subyek penelitian. Diantaranya sosiodrama dapat untuk
meningkatakan: kemampuan mengambil keputusan (Gangel, 1986; Blatner, 2002;
dan Maier, 2002); sikap empati, manajemen marah dan kemampuan penyelesaian
masalah Cossa (2006); memahami dan berkomunikasi (Ecloff, 2006); mendorong
perilaku positif (McLennan & Smith, 2007); meningkatkan sikap peduli
(McLennan, 2008); keaksaraan psikologis, keterampilan dalam komunikasi,
pemecahan masalah, dan kesadaran diri (Blatner, 2009; dan McLennan, 2011).
11
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkatkan: kecerdasan emosional (Ulya & Putri, 2010); rasa percaya diri
siswa (Sa’adah, 2011); dan hubungan interpersonal remaja (Wijayanti, 2012).
Remaja memiliki kemampuan untuk mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal termasuk untuk mencapai kecakapan
emosionalnya. Upaya pengembangan kecakapan emosional melalui layanan
bimbingan dan konseling didasarkan pada implikasi filsafah sebagaimana
pandangan yang dikemukan oleh Hall dan Lindzey (Supriatna, 2010:11) sebagai
berikut. Pertama, manusia pada dasarnya dilahirkan baik. Kedua, perilaku
manusia dengan sadar, bebas, dan bertanggung jawab dibimbing oleh daya-daya
positif, yang berasal dari dalam dirinya sendiri ke arah pemekaran seluruh potensi
manusiawi secara penuh. Ketiga, agar berkembang ke arah positif, manusia
membutuhkan suasana dan pendampingan personal serba penuh penerimaan dan
penghargaan demi mekarnya potensi positif yang melekat pada dirinya.
Pandangan filsafiah tersebut di atas menghantarkan pada perumusan
program bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama untuk meningkatkan
kecakapan emosional siswa yang didasarkan kepada pendekatan humanistik.
Berdasarkan pandangan falsafah ini, program bimbingan dan konseling sebagai
upaya pendidikan dalam bentuk layanan menurut Misiak dan Sexton (Supriatna,
2010) adalah merupakan layanan yang memusatkan perhatian pada pribadi
(person).
Corey (Romlah, 2001:107), menyatakan sosiodrama merupakan upaya
untuk menciptakan restrukturisasi internal disfungsional pola pikir dengan orang
12
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
situasi dan menjadi lebih spontan dan mandiri. Melalui sosiodrama individu dapat
memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep
dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya
terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.
Layanan bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama dipandang
dapat menjadi salah satu media alternatif untuk membantu siswa dalam
mendapatkan bimbingan dan latihan dengan memainkan peran-peran sosial,
sehingga diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan: (1) pemahaman
dan kesadaran dirinya; (2) kemampuan mengelola emosinya; (3) motivasi untuk
meraih tujuan-tujuan yang ingin dicapai; (4) sikap empati terhadap orang; dan (5)
kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain.
Dengan demikian, program bimbingan dan konseling melalui teknik
sosiodrama dalam penelitian ini dirumuskan atas dasar adanya kebutuhan
terhadap peningkatan kecakapan emosional pada diri siswa sebagai individu, agar
lebih mampu memahami diri sendiri dan orang lain sehingga diharapkan pada
akhirnya dapat mendukung terhadap keberhasilan individu dalam bidang
akademik, sosial pribadi, dan karirnya.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini
difokuskan pada kajian tentang efektivitas program bimbingan dan konseling
melalui teknik sosiodrama untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa kelas
13
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Fakta empirik dan landasan teoretik yang dipaparkan pada latar belakang
di atas menjelaskan bahwa kecakapan emosional yang meliputi kemampuan
kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan membina
hubungan berperan penting bagi kehidupan individu. Kecakapan emosional
sebagai bagian dari aspek kepribadian merupakan wilayah kajian bimbingan dan
konseling seperti yang tertuang dalam tujuan pendidikan (Depdiknas, 2003).
Menurut Gottman (2001), individu yang memiliki kecakapan emosional
dapat menjadi lebih terampil dalam menguasai perasaannya, lebih mudah
memusatkan perhatiaan, memiliki sikap optimis, produktif dan efektif dalam
setiap kegiatan, mudah bergaul, serta peduli pada sesama. Hal ini akan berdampak
positif pada proses dan hasil unjuk kerja akademik di sekolah serta ketika
menjalin hubungan dengan orang lain. Penggunaan teknik sosiodrama sebagai
upaya untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa diajukan sebagai salah
satu alternatif bantuan fasilitasi dalam layanan bimbingan dan konseling.
Masalah utama penelitian ini adalah, “Bagaimana program bimbingan dan
konseling melalui teknik sosiodrama yang efektif untuk meningkatkan kecakapan
emosional siswa?” Secara lebih rinci masalah utama tersebut dirumuskan ke
dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran umum kecakapan emosional siswa kelas XI SMA
Negeri 2 Depok tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana rumusan program bimbingan dan konseling melalui teknik
14
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konseling untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa kelas XI SMA
Negeri 2 Depok tahun pelajaran 2012/2013?
3. Bagaimana gambaran efektivitas program bimbingan dan konseling melalui
teknik sosiodrama untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa kelas XI
SMA Negeri 2 Depok tahun pelajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan menghasilkan program bimbingan dan konseling
melalui teknik sosiodrama yang secara teoretis dan empiris efektif untuk
meningkatkan kecakapan emosional siswa. Secara khusus tujuan penelitian ini
untuk menghasilkan:
1. gambaran kecakapan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Depok
tahun pelajaran 2012/2013;
2. rumusan program bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama yang
memadai menurut pandangan para ahli dan praktisi bimbingan dan konseling
untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 2
Depok tahun pelajaran 2012/2013; dan
3. efektivitas program bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama
untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 2
15
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dalam pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya di bidang bimbingan dan konseling terutama
berkaitan dengan pengembangan program bimbingan dan konseling melalui
melalui teknik sosiodrama untuk meningkatkan kecakapan emosional siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling, hasil penelitian
dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat menyusun dan melaksanakan
program program bimbingan dan konseling melalui teknik sosiodrama yang
efektif untuk membantu meningkatkan kecakapan emosional siswa.
b. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pengambilan
kebijakkan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan
meningkatkan dukungan untuk menunjang pelaksanaan program bimbingan
dan konseling di sekolah dalam memenuhi kebutuhan siswa.
c. Bagi peneliti selanjutnya, untuk memperdalam kajian tentang kecakapan
emosional dari berbagai variabel yang mempengaruhinya.
E. Asumsi Penelitian
1. Pada dasarnya setiap individu memiliki kemampuan dan kekuatan untuk
mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara
16
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kecakapan emosional merupakan hasil dari proses pendidikan yang diperoleh
sepanjang rentang kehidupan manusia. Kecakapan emosional dapat dipelajari
dan dapat dikembangkan.
3. Orang yang memiliki kecakapan emosional yang tinggi akan berupaya
menciptakan keseimbangan diri dan lingkungannya, mengusahakan
kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri, dapat mengubah sesuatu yang buruk
menjadi lebih baik.
4. Bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh konselor kepada konseli agar dapat berkembang secara
optimal, dengan memanfaatkan potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh
konseli.
5. Layanan bimbingan dan konseling untuk membantu memfasilitasi
pengembangan kecakapan emosional siswa dapat dilakukan melalui aktivitas
permainan peran, diskusi, dan refleksi.
6. Sosiodrama merupakan permainan peranan yang dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya untuk membantu individu membangun kepercayaan diri dan
belajar untuk meningkatkan dan mengembangkan perilaku-perilaku positif
ketika berhadapan dengan resiko sebagai wujud berkembangnya kecakapan
17
Susi Dwi Susanti, 2014
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSIONAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, yang melibatkan proses
analisis dan penafsiran dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik.
Metode yang digunakan pada penilitian adalah metode penelitian eksperimen
dengan desain kuasi eksperimen non-equivalent control group design.
Desain penelitian memilki dua kelompok subjek, yaitu satu sebagai
kelompok eksperimen dan kelompok lainya sebagai kelompok kontrol. Kedua
kelompok diberi pretes-posttes sebelum dan sesudah pemberian perlakuan
intervensi. Teknik pengambilan sampel dipilih secara purposive yaitu siswa
dipilih berdasarkan tujuan, yaitu siswa yang memiliki kecakapan emosional pada
kategori sedang dan rendah.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah skala kecakapan
emosional siswa untuk mengetahui profil kecakapan emosional siswa. Pengolahan
hasil penelitian untuk menguji efektivitas program bimbingan dan konseling
melalui teknik sosiodrama guna meningkatkan kecakapan emosional siswa