PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SKB, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA PAMONG
BELAJAR PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DI WILAYAH PRIANGAN JAWA BARAT
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Oleh
LILI DASA PUTRI 1302778
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SKB, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA PAMONG
BELAJAR PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DI WILAYAH PRIANGAN JAWA BARAT
Oleh Lili Dasa Putri
S.Pd Universitas Negeri Padang, 2013
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
© Lili Dasa Putri 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... Lembar Pernyataan ...
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terimaksih ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... ix
Daftar Gambar ... x
Daftar Lampiran ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 13
C. Tujuan Penelitian ... 14
D. Manfaat Penelitian ... 14
E. Struktur Organisasi Tesis ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 17
A. Konsep Gaya Kepemimpinan Kepala SKB ... 17
1. Pengertian Kepemimpinan ... 18
2. Pengertian Gaya Kepemimpinan... 18
3. Kepemimpinan Phat Goal Theory ... 19
B. Konsep Motivasi Kerja ... 22
1. Pengertian Motivasi Kerja ... 23
2. Teori-teori Motivasi... 23
3. Tujuan Motivasi Kerja ... 28
4. Fungsi Motivasi Kerja ... 28
C. Konsep Pengalaman Kerja ... 29
1. Pengertian Pengalaman Kerja... 29
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja ... 31
3. Cara Memperoleh Pengalaman Kerja ... 33
4. Pengukuran Pengalaman Kerja... 34
D. Konsep Kinerja ... 35
1. Pamong Belajar Sebagai Pendidik Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (PTK-PNF) ... 35
2. Pengertian Kinerja ... 44
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pecapaian Kinerja ... 45
4. Peniaian Kinerja ... 46
5. Dimensi Kinerja... 47
F. Kerangka Berpikir ... 53
G. Hipotesis Penelitian ... 55
BAB III METODE PENELITIAN ... 56
A. Desain Penelitian ... 56
B. Lokasi Penelitian ... 56
C. Populasi dan Sampel ... 56
D. Instrumen Penelitian ... 57
E. Uji Vaiditas dan Realibitas ... 62
F. Prosedur Penelitian ... 64
G. Analisis Data ... 64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 68
1. Profil Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) KotaTasikmalaya ... 68
2. Profil Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sumedang... 69
3. Profil Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab. Bandung ... 70
B. Deskripsi Variabel Penelitian... 72
1. Variabel Gaya Kepemimpinan Kepala SKB ... 72
2. Variabel Motivasi Kerja ... 74
3. Variabel Pengalaman Kerja ... 75
4. Variabel Kinerja Pamong Belajar ... 77
C. Pengujian Normalitas Distribusi Data ... 78
D. Analisis Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Independen ... 79
1. Analisis Pengaruh dan Hubungan Fungsional Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pamong Belajar ... 80
2. Analisis Pengaruh dan Hubungan Fungsional Motivasi Kerja dengan Kinerja Pamong Belajar ... 84
3. Analisis Pengaruh dan Hubungan Fungsional pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pamog Belajar ... 88
4. Analisis Pengaruh dan Hubungan Fungsional Gaya Kepemimpinan Kepala SKB, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pamong Belajar ... 93
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala SKB terhadap Kinerja Pamong Belajar pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Wilayah Priangan Jawa Barat ... 98
2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pamong Belajar pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Wilayah Priangan Jawa Barat ... 100
Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pamong Belajar pada Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) di Wilayah Priangan Jawa Barat ... 106
BAB V KESIMPUAN DAN REKOMENDASI ... 109
A.Kesimpulan ... 109
B. Rekomendasi ... 110
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kategori SKB se- Jawa Barat ... 8
Tabel 3.1 Pengambilan Sampel (Cluster Sampling) ... 57
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 59
Tabel 3.3 Nilai Reliabilitas Variabel... 63
Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 65
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan Kepala SKB ... 72
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Indikator Gaya Kepemimpinan Kepala SKB ... 73
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Motivasi Kerja ... 74
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Indikator Motivasi Kerja ... 74
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Pengalaman Kerja ... 75
Tabel. 4.6 Statistik Deskriptif Indikator Pengalaman Kerja ... 76
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Kinerja Pamong Belajar ... 77
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Indikator Kinerja Pamong Belajar ... 78
Tabel. 4.9 Uji Normalitas Distribusi Data ... 79
Tabel 4.10 Analisis Varian untuk Menguji Dependensi Variabel Y atas X1 .. 81
Tabel 4.11 Koefisisen Determinasi Variabel X1 atas Y ... 82
Tabel 4.12 Uji Validasi Pengaruh X1 Tehadap Y ... 84
Tabel. 4.13 Analisis Varian untuk Menguji Dependensi Variabel Y atas X2 .. 85
Tabel. 4.14 Koefisisen Determinasi Variabel X2 atas Y ... 86
Tabel. 4.15 Uji Validasi Pengaruh X2 Tehadap Y ... 88
Tabel. 4.16 Analisis Varian untuk Menguji Dependensi Variabel Y atas X3 .... 89
Tabel. 4.17 Koefisisen Determinasi Variabel X3 atas Y ... 90
Tabel. 4.18 Uji Validasi Pengaruh X3 Tehadap Y ... 93
Tabel 4.19 Analisis Varian untuk Menguji Dependensi Variabel Y atas X1,X2, dan X3 ... 94
Tabel. 4.20 Uji Validasi Pengaruh X1,X2,X3 Tehadap Y ... 96
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Fungsional antara Komponen, Proses dan Tujuan
Pendidikan Non Formal ... 21
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 54
Gambar 4.1 Histogram Presentase Indikator Gaya Kepemimpinan Kepala SKB (X1) ... 73
Gambar 4.2 Histogram Presentase Indikator Motivasi Kerja (X2) ... 75
Gambar 4.3 Histogram Presentase Indikator Pengalaman Kerja (X3) ... 77
Gambar 4.4 Histogram Presentase Kinerja (Y) ... 78
Gambar 4.5 Histogram Koefisien Determinasi Indikator Gaya Kepemimpinan Kepala SKB (X1) ... 83
Gambar 4.6 Histogram Koefisien Determinasi Indikator Motivasi Kerja (X2) 87 Gambar 4.7 Histogram Koefisien Indikator Pengalaman Kerja (X3) ... 92
.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian ... 116
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... 119
Lampiran 3 Data Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ... 139
Lampiran 4 Data Statistik ... 155
Lampiran 5 SK Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis ... 164
Lampiran 6 Surat Izin Observasi Pra Penelitian ... 166
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian ... 168
Lampiran 8 Surat Keterangan Dari SKB Kota Tasikmalaya ... 169
Lampiran 9 Surat Keterangan Dari SKB Sumedang ... 170
Lampiran 10 Surat Keterangan Dari SKB Kab. Bandung ... 171
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2014, hlm. 11) berpendapat bahwa
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis penelitiannya adalah survei sedangkan metodenya yaitu
korelasional. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengisian angket.
Bentuk hubungan dalam penelitian ini adalah multivariet, yaitu hubungan
yang melibatkan lebih dari satu atau tiga variabel bebas dengan satu
variabel terikat. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui
pengaruh gaya kepemimpinan kepala SKB, motivasi kerja dan
pengalaman terhadap kinerja Pamong Belajar pada SKB Wilayah
Priangan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Sanggar Kegiatan Belajar di wilayah
Parahyangan Jawa Barat. Wilayah Parahyangan Jawa Barat memiliki 11
(sebelas) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang tersebar pada kota dan
kabupaten meliputi Ciamis, kota Tasikmalaya, kabupaten Tasikmalaya,
Garut, Sumedang, Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat,
Sukabumi, kota Bogor Kabupaten kabupaten Bogor. Namun yang menjadi
lokasi penelitian pada penelitian ini adalah SKB Kota Tasikmalaya, SKB
Sumedang dan SKB Kab. Bandung. n
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto ,2002,
57
disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan individu yang
ditetapkan sebagai subyek penelitian. Jadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pamong belajar, pria dan wanita di SKB wilayah
Parahyangan Jawa Barat yang berjumlah 113 orang.
Dalam penelitian ini dilakukan penarikan sampel menggunakan
cluster sampling yaitu membagi terlebih dahulu populasi atas kelompok
berdasarkan area atau cluster, kemudian beberapa cluster dipilih sebagai
sampel, dari sampel tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja
untuk dijadikan sampel, anggota populasi disetiap cluster tidak perlu
homogen. (Siregar, 2012,hlm. 32)
Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti memilih beberapa
cluster untuk dijadikan sampel yaitu seluruh Pamong Belajar pada
beberapa Sanggar Kegiatan Belajar di wilayah Priangan. Untuk lebih
jelasnya teknik pengambilan sampel yang digunakan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3. 1.
Pengambilan Sampel (Cluster Sampling)
NO Area SKB Jumlah Sampel
1. Kota Tasikmalaya 7
2. Kab. Sumedang 17
3. Kab. Bandung 13
Total 37
D. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan kebutuhan dalam pengumpulan data. Menurut Babbie
(dalam Creswell, 2014, hlm. 19) dalam penelitian survei menggunakan
kuesioner (angket) atau wawancara terencana dalam pengumpulan data,
dengan tujuan untuk menggeneralisasi populasi berdasarkan sampel yang
sudah ditentukan. Adapun alat pengumpulan data yang utama dalam
penelitian ini adalah angket, yang disertai dengan observasi (pengamatan),
wawancara dan studi dokumentasi untuk mempertegas hasil perhitungan
58
1. Angket
Bertitik tolak dari tujuan penelitian maka teknik yang di pakai
untuk mengumpulkan data adalah angket yang di isi dengan menggunakan
skala likert, yang di susun berdasarkan aspek yang ingin dievaluasi dengan
empat alternative jawaban, responden di minta untuk memberikan tanda
silang (×) pada salah satu jawaban dari empat alternatif yang sesuai
dengan keadaan yang di rasakannya.
Menurut Arikunto (2006) “angket merupakan lembar pertanyaan
yang di berikan kepada orang lain (responden) dengan maksud agar orang
yang di beri tersebut bersedia memberi respon sesuai dengan penggunaan
angket”. Dengan menggunakan angket akan di peroleh data di lapangan
mengenai aspek yang diteliti yaitu pengaruh motivasi belajar, proses
pembelajaran dan lingkungan sosial terhadap sikap dan perilaku wirausaha
pemuda. Supaya lebih jelas dalam penyusunan angket pada penelitian ini
akan diuraikan kedalam kisi-kisi instrumen penelitian di bawah ini:
Angket digunakan sebagai teknik utama dalam penelitian ini untuk
mengungkap data mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi
kerja dan pengalaman kerja pamong belajar. Untuk lebih jelasnya
mengenai variabel dalam penelitain ini dapat dilihat pada tabel sebagai
59
Tabel. 3. 2.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Penelitian
Indikator Sub Indikator No. Item
1 2 3 4
Kinerja Pamong Belajar (Y) Gaya Kepemimpinan (X1)
Kegiatan Belajar Mengajar Pengembangan Model Pengkajian Program Direktif Suportif Partisipatif Prestasi a. Kuantitas b. Kualitas c. Kerjasama d. Pemahaman e. Inisiatif f. Disiplin g. Kehandalan a. Kuantitas b. Kualitas c. Kerjasama d. Pemahaman e. Inisiatif f. Disiplin g. Kehandalan a. Kuantitas b. Kualitas c. Kerjasama d. Pemahaman e. Inisiatif f. Disiplin g. Kehandalan
a. Memberi kesempatan kepada untuk mengetahui apa yang diharapkan
b. Menjadwalkan pekerjaan yang akan dilakukan
c. Memberikan pedoman yang spesifik mengenai cara menyelesaikan tugas
a. Menunjukkan keramahan b. Perhatian akan kebutuhan
para bawahannya c. Bersahabat
a. Berkonsultasi dengan bawahan
b. Menggunakan saran
bawahan sebelum
mengambil keputusan a. Menetapkan sasaran dan
tujuan
1-67
60
Motivasi Kerja (X2) Pengalaman Kerja (X3) Motif Harapan Intensif
Lama waktu/masa kerja
Pengetahuan
Keterampilan
b. Mengharapkan bawahan untuk berprestasi
c. Meyakinkan bawahan mampu melaksanakan tugas a. Kebutuhan ekonomis b. Rasa aman dalam bekerja
c. Kepuasan dalam
melaksanakan pekerjaan d. Mengembangkan diri untuk
berkarir dan memperoleh kemajuan
e. Rasa ingin tahu akan pekerjaan
f. Menggunakan cara-cara baru
g. Melaksanakan suatu pekerjaan dengan rekan-rekan kerja
a. Adanya kebijakan atasan b. Adil dalam segala bidang c. Rasa aman dalam bekerja d. Adanya penghargaan
prestasi kerja a. Gaji yang sepadan b. Jaminan kesehatan c. Pemberian bonus d. Jaminan hari tua
a. Lamanya bekerja di lembaga
b. Tingkat memahami tugas c. Tingkat pelaksanaan tugas a. Memperoleh pengetahuan
dari berbagai sumber
b. Mengetahui pelaksanaan tugas
c. Memahami prosedur kerja dalam lembaga
d. Kemampuan untuk
memahami informasi
e. Mengetahui resiko
pekerjaan
a. Kemampuan fisik yang dimiliki
b. Terampil dalam pencapaian tugas
c. Terampil menjalankan
1-20
61
Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan
tugas
d. Terampil meminimalisir resiko kerja
e. Mengatahui kesulitan dalam pekerjaan yang dilakukan a. Penguasaan dalam aspek
teknik
b. Penguasaan pelaksanaan teknik pekerjaan
c. Penguasaan metode kerja d. Penguasaan penyelesaian
kerja
e. Kesesuaian hasil dan target yang direncanakan
2. Penyusunan Angket
Angket berisikan 67 pernyataan mengenai Kinerja Pamong Belajar,
22 pernyataan tentang Gaya Kepemimpinan, 20 pernyataan tentang
motivasi kerja dan 22 pernyataan pengalaman kerja. Yang di buat dengan
empat kriteria pengkatagorian data yaitu:
Pernyataan (+) (-)
Sangat Setuju/Selalu/Sangat Baik 4 1
Setuju/Sering/Baik 3 2
Tidak Setuju/Jarang/Cukup 2 3
Sangat Tidak Setuju/Tidak
Pernah/Kurang
1 4
Selanjutnya Riduwan (2014, hlm. 88) mengatakan bahwa untuk
mengetahui persentase kelompok responden menggunakan kriteria
interpretasi skor sebagai berikut:
a. Angka 0% - 20% = Sangat Lemah
b. Angka 21% - 40% = Lemah
c. Angka 41% - 60% = Cukup
d. Angka 61% - 80% = Kuat
62
Adapun rumus untuk memperoleh persentase skor kelompok
responden dengan cara:
P
Sedangkan untuk penyusunan angket berdasarkan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Menentukan variabel yang akan di teliti
b. Menentukan sub variabel
c. Menentukan indikator
d. Menentukan sub indikator
e. Menentukan pernyataan berdasarkan sub indikator yang ditetapkan.
(Riduwan, 2014, hlm. 88)
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum melakukan uji validitas dan reliabilitas, data skala ordinal
terlebih dahulu diubah ke skala interval dengan menggunakan MSI
(Method of Successive Interval). Transformasi data ordinal menjadi
interval dapat dilakukan menggunakan software microsoft excel, yaitu
dengan program stat 97.xla. langkah-langkah yang harus dilakukan
sebagai berikut :
a. Buka excel
b. Klik file stat97.xla -> klik enable macro
c. Masukkan data yang akan diubah
d. Pilih Add In ->Statistics ->Successive Interval
e. Pilih Yes
f. Pada saat kursor di Data Range, blok data yang ada sampai selesai
g. Kemudian pindah ke Cell Output
h. Klik di kolom baru untuk membuat output
i. Tekan Next
j. Pilih Select all
k. Isikan minimum value 1 dan maximum value 4
63
Hasil dari transformasi data ordinal menjadi interval ini berguna
untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang
mana data setidak tidaknya berskala interval.
Untuk menguji validitas alat ukur, dengan menggunakan rumus
Pearson Product-Moment yang terdapat dalam pengolah data SPSS.
Adapun Kriteria yang digunakan untuk mengetahui kuisioner yang
digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin di ukur apabila
nilai rhitung > rtabel. Hasil perhitungannya terlampir. Rangkuman hasil
validasi setiap variabel penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pada variabel gaya kepemimpinan terdapat 22 pernyataan, dan
semua item pernyataan valid.
b. Pada variabel motivasi kerja terdapat 20 pernyataan, dan semua item
pernyataan valid.
c. Pada variabel pengalaman kerja terdapat 22 pernyataan, dan semua
item pernyataan valid.
d. Pada variabel kinerja pamong belajar dari 71 pernyataan terdapat 4
item yang tidak valid yaitu nomor 7, 19, 37, dan 65, dikarenakan
nomor item pernyataan yang tidak valid bukan merupakan
pernyataan tunggal dari indikator maka 4 buah item pernyataan
tersebut digugurkan/dihapus. Sehingga terdapat 67 item pernyataan
yang valid.
Sedangkan untuk perhitungan reliabilitas yang digunakan oleh
peneliti yaitu dengan menggunakan Nilai Cronbach Alpha. Reabilitas
suatu konstruk dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha >
0.6. Hasil Reliabilitas setiap variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nilai Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach Alpha Ket
Gaya Kepemimpinan Kepala SKB (X1) 0,715 Reliabel
Motivasi Kerja (X2) 0,787 Reliabel
Pengalaman Kerja (X3) 0,788 Reliabel
64
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka item pernyataan
yang dikatakan valid dan reliabel terdiri dari:
a. 22 item pernyataan untuk variabel gaya kepemimpinan
b. 20 item pernyataan untuk variabel motivasi kerja
c. 22 item pernyataan untuk variabel pengalaman kerja
d. 67 item pernyataan untuk variabel kinerja pamong
F. Prosedur Penelitian
Agar dalam melaksanakan penelitian lebih terarah dan sistematis maka
dibuat langkah kerja atau plan of operation sebagai berikut:
a. Tahap persiapan; menyiapkan surat izin penelitian.
b. Observasi awal (studi pendahuluan).
c. Menentukan sampel dari suatu populasinya.
d. Menyusun proposal penelitian.
e. Menyampaikan proposal penelitian pada seminar proposal.
f. Menyusun instrumen penelitian berupa angket.
g. Melakukan uji coba angket kepada non sampel.
h. Memperbaiki angket berdasarkan uji validitas dan reabilitas.
i. Penyebaran instrumen dan pengumpulan data.
j. Pengolahan dan analisis data.
k. Bimbingan hasil penelitian.
l. Penyampaian hasil akhir penelitian.
G. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linear berganda karena penelitian ini dirancang untuk melihat apakah Gaya
Kepemimpinan Kepala SKB (X1), motivasi kerja (X2), dan pengalaman kerja
(X3) yang merupakan variabel bebas (independen) mempunyai pengaruh
terhadap kineja pamong belajar (Y) sebagai variable terikatnya (dependen).
Sejalan dengan yang dikatakan Sugiono (2014, hlm. 204) bahwa untuk menguji
65
bersama-sama dengan satu variabel dependen digunakan regresi atau korelasi
ganda.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi antar
variabel independen, maka penelitian ini juga mengunakan koefisien korelasi
Pearson yang diolah melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat
lemahnya hubungan antar variabel independen dan hubungan variabel
independen dengan variabel dependen, maka dapat dinyatakan dengan fungsi
linier (paling tidak mendekati ) dan diukur dengan suatu nilai yang disebut
koefisien korelasi.
Menurut Supranto ( 2004, hlm. 152 ) mengemukakan nilai koefisien
korelasi ini paling sedikit - 1 dan paling besar 1. Jadi jika r = koefisien korelasi
maka nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut dibawah ini :
- 1 ≤ r < 1
Penentuan kuat lemahnya koefisien korelasi (r) atau arti harga nilai r
akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang di kemukakan oleh
Riduwan (2014, hlm. 136) sebagai berikut :
Tabel 3.4
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Koefisien Korelasi Taksiran
0,80 - 1,000
0,60 - 0,799
0,40 - 0,599
0,20 - 0,399
0,00 - 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X
terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai
berikut:
Ket: KP = Nilai Koefisien Determinan
R = Nilai Koefisien Korelasi
Kemudian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil olahan.
Hal ini dikarenakan skor pada angket merupakan skala ordinal sehingga harus
di transformasi terlebih dahulu ke skala interval dengan Method Succesive
66
Interval (MSI) menggunakan Microsoft Excel 2010 dengan menambahkan
menu Add-In STAT97.
Setelah data di transformasi, selanjutnya data dianalisis. dengan
menggunakan program SPSS IBM Statistic 20.0. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Uji prasyarat analisis yang harus dipenuhi sebelum dilakuan analisis data
utama untuk menguji hipotesis penelitian ini yaitu uji normalitas sebaran
data tiap kelompok. Uji normalitas dengan uji statistik Kolmogrov Smirnov.
Adapun rumusan hipotesisnya adalah:
Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya ialah:
Tolak jika Sig. <
Terima jika Sig. ≥
b. Uji Regresi Sederhana yang mana uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel independen (X1,X2,dan X3) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Adapun rumusan hipotesisnya adalah:
Untuk menjawab hipotesis 1: gaya kepemimpinan kepala SKB
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pamong belajar.
Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan kepala SKB terhadap kinerja pamong belajar.
Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan kepala SKB terhadap kinerja pamong belajar.
Kriteria pengujiannya ialah:
Tolak jika thitung > ttabel
Terima jika -ttabel ≥ thitung ≤ ttabel
Untuk menjawab hipotesis 2: motivasi kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pamong belajar.
Tidak terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pamong belajar.
67
Kriteria pengujiannya ialah:
Tolak jika thitung > ttabel
Terima jika -ttabel ≥ thitung ≤ ttabel
Untuk menjawab hipotesis 3: pengalaman kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pamong belajar.
Tidak terdapat pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja pamong belajar.
Terdapat pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja pamong belajar Kriteria pengujiannya ialah:
Tolak jika thitung > ttabel
Terima jika -ttabel ≥ thitung ≤ ttabel
c. Uji regresi linear berganda untuk menganalisis mengenai pengaruh variabel
independen (X1,X2,dan X3) secara bersamaan terhadap variabel
dependen(Y).
Adapun rumusan hipotesisnya adalah:
Untuk menjawab hipotesis 4: gaya kepemimpinan kepaa SKB,
motivasi kerja dan pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pamong belajar.
Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan kepaa SKB, motivasi kerja dan pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pamong belajar.
Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan kepaa SKB, motivasi kerja dan pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pamong belajar.
Kriteria pengujiannya ialah:
Tolak jika Fhitung > Ftabel
109
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan dengan terbuktinya
empat hipotesis yang diajukan. Adapun simpulannya adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala SKB
terhadap kinerja pamong belajar pada sanggar kegiatan belajar (SKB) di
wilayah Priangan Jawa Barat. Gaya kepemimpinan berorientasi pada
prestasi memberikan pengaruh yang cukup kuat, kepala SKB yang
meyakinkan pamong belajar untuk mampu dalam melaksanakan tugas dan
berprestasi akan membuat pamong belajar bekerja dengan baik.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja
pamong belajar pada sanggar kegiatan belajar (SKB) di wilayah Priangan
Jawa Barat. Pamong belajar bekerja memiliki berbagai motif, motif yang
mereka miliki mendorong mereka semangat dalam melakukan pekerjaan.
Pamong belajar akan semangat dalam bekerja apabila harapannya akan
bekerja sesuai dengan apa yang dia dapatkan pada lembaga, selain itu
mereka akan termotivasi apabila instensif yang mereka terima sesuai
dengan jerih payah mereka diwaktu bekerja.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman kerja terhadap
kinerja pamong belajar pada sanggar kegiatan belajar (SKB) di wilayah
Priangan Jawa Barat. Pamong belajar yang berpengalaman ditandai
dengan banyaknya pengetahuan yang dimilikinya dalam melakukan
pekerjaan, faktor pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaan akan
mempegaruhi pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala
SKB, motivasi kerja dan pengalaman kerja secara bersama-sama terhadap
kinerja pamong belajar pada sanggar kegiatan belajar (SKB) di wilayah
Priangan Jawa Barat. Masing-masing variabel memberikan kontribusi
yang besarnya bervariasi, motivasi kerja sebagai variabel yang paling
110
dapat dipungkiri bahwa motivasi sangat berperan dalam melakukan
pekerjaan. Semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki oleh pamong
belajar maka semakin tinggi pula kinerjanya disamping ada beberapa
faktor yang juga mempengaruhi kinerja itu sendiri.
B. Rekomendasi
Setelah mengkaji permasalahan yang muncul dalam penelitian di
lapangan khususnnya tentang pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi
kerja dan pengalaman kerja terhadap kinerja, maka peneliti merumuskan
beberapa saran untuk beberapa pihak terkait dan berkepentingan. Untuk
meningkatkan kinerja pamong belajar maka perlu dipertimbangkan saran
dan masukan sebagai berikut:
1. Kepala SKB sebagai pemimpin lembaga pendidikan nonformal di unit
pelaksana teknis daerah (UPTD).
Sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan bahwa penetapan
dan pengangkatan kepala SKB perlu dipertimbangkan aspek kesesuaian
antara siapa yang akan memimpin dan siapa yang akan dipimpin.
Kepala SKB yang berasal dari pamong belajar mampu memimpin dan
mengerti tugas dan fungsi pamong belajar, dengan hal ini tujuan
lembaga akan mudah dicapai melalui bagusnya kinerja pamong belajar
yang dipimpin oleh orang yang tepat.
2. Kepada Pamong Belajar Sebagai Tenaga Struktural dan Fungsional
Pendidikan Nonformal.
Dalam hal yang berkaitan dengan motivasi kerja, diharapkan pamong
belajar dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja, hal ini dapat
ditunjukkan dengan taat pada peraturan dan displin dalam bekerja.
Dalam hal pengalaman kerja, diharapkan dengan bertambahnya masa
kerja pamong belajar maka diharapkan semakin memahami tugas-tugas
yang dikerjakan, dan meningkatnya pengetahuan dan penguasaan
pekerjaan yang dikerjakan, sehingga akan menghasilkan produktivitas
yang tinggi. untuk meningkatkan penguasaan dan pengetahuan
111
pimpinan, senior, serta kolega. Selain itu banyak membaca buku
tentang pekerjaannya. Dalam hal kinerja, diharapkan meningkatnya
kreativitas pamong belajar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yaitu
dengan mencari metode baru dalam menyelesaikan pekerjaan baik pada
kegiatan belajar mengajar, pengembangan model maupun pengkajian
program . Untuk mencari metode baru, karyawan dapat berdiskusi
dengan rekan kerja, dengan atasan, maupun banyak membaca atau
mempelajari kasus-kasus yang banyak ditulis dalam buku-buku maupun
internet.
3. Kepada lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam penerimaan
pegawai harus mempertimbangkan latar belakang pendidikan atau
jurusan para pegawai yang akan bekerja sebagai pamong belajar.
Karena berdasarkan temuan pada penelitian ini, pekerjaan yang
dilakukan oleh pamong belajar yang mana berasal dari tenaga
pendidikan formal mampu melakukan tugas pokoknya sebagai pamong
belajar. Apalagi kalau mereka yang berasal dari lulusan PLS yang mana
telah mengetahui dan mempelajari pendidikan nonformal itu, dan hal
ini pasti bisa membuat tujuan lembaga akan mudah tercapai.
4. Berdasarkan hasil temuan peneliti tentang terdapatnya pengaruh yang
signifikan dan positif antara gaya kepemimpian kepala SKB, motivasi
kerja, dan pengalaman kerja terhadap kinerja pamong belajar yang
mana ditunjukkan dengan harga koefisiens sebesar enam puluh enam
koma sembilan persen, dan tiga puluh empat koma sembilan satu persen
dari faktor lainnya. Maka perlu kiranya peneliti sarankan bagi penelitin
selanjutnya untuk meneliti variabel lain apa saja yang berpengaruh pada
kinerja pamong belajar dan memegang peranan memberikan kontribusi
112
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2001), Manajemen sumber daya manusia perusahaan, Bandung : Remaja Rosdakarya.
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2014). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika
A.M., Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Aditama
Ahmad, Djauzak. (2004). Peningkatan Mutu Pedidikan Sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta : Balai Pustaka
Alwi, Syafaruddin, (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif, Yogyakarta: BPFE
Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Sumber Daya Manusia perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Asri, Marwan, dkk. (1986). Manajemen Perusahaan, Pendekatan Operasional. BPFE: Yogyakarta
Creswell, John W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Davis, Keith dan John W., Newstorm. (1985). Perilaku Dalam Organisasi. Alih Bahasa Agus Dharma. Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Dessler, Garry. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenhallindo
Foster, Bill. (2001). Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM. Jakarta
Handoko, T. Hani. (1992). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Yogyakarta: BPFE
Handoko. T. Hani. (2008). Manajemen Sumber Daya Mausia. Yogyakarta: BPFE
113
Hariandja, Marihot T. E. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hasibuan, Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan, M. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Hasibuan, Malayu. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Kartini, kartono. (2005). Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Kusmiadi, A. (2006). Pola Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF, 1 (1), hlm. 19-26
Manullang. M. Marihot AMH Manullang. (2008). Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
McClelland, David. (1987). Human Motivation. Cambridge: Cambridge University Press
Moeheriono. (2009). Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Apliaksi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Ngalim Purwanto. (2006). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Paktis. Bandung: Remaja Rosda Karya
Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE
Ranupandojo, H dan Husnan, S. (1986). Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE
Ranupandojo, Heidjrachman. (1990). Tanya Jawab Manajemen. Yogyakarta: percetakan AMP YKPN
Riduwan. (2014). Metode dan Teknik Meyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Rivai, Veithzal dan Mulyadi, Deddy. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Sosial. Edisi Kedua. Jakarta: Grafindo Persada
114
Sedarmayanti, (2004). Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung; PT Refka Aditama
Shaun, Tyson dan Jckson Tony. (1992). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: andi and Pearson Educational Asia Pte. Ltd
Siagian, S. P. (2002). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta
Siagian, Sondang. (1995). Teori Motivasi dan Aplikasinya. PT Rineka Cipta, Jakarta
Siregar, Syofian, M.M. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto, (1984), Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Bina Aksara.
Sudjana, D. (2004). Pendidikan Nonformal, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat & Teori Pendukung, Serta Asas. Bandung: Falah Production.
Sudjana (2005). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Falah Poduction.
Sudjana, D. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah: Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methodes). Bandung : Alfabeta.
Supardi, dan anwar, S. (2004). Dasar-dasar Perilaku Organisasi. Yogyakarta: UII Press.
115
Suprayogi, U. (2005). Pengembangan Model Program Pendidikan Luar Sekolah Dalam Memberdayakan Kelompok Masyarakat Lanjut Usia Mencapai Kemandirian: Studi di Karang Lansia Wargi Saluyu Desa Kanjeng Kecamatan Cisito Kabupaten Sumedang. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Thoha, M. (2002). Pembinaan Organisasi: Prose
Syukur. (2001). Metode dan Penyajian data Pendidikan. Semarang: Medya Wiyata
Thoha, Miftah. (2012). Perilaku Oganisasi Konsep Dasar dann Aplikasinya. Jakarta: Pt. Rajawali Grafindo Persada
Umberto sihombing. (2000). Pendidikan Luar Sekolah Manajemen Strategi. Jakarta : PT. Mahkota
Undang-undang Republik Indoesia Nomo 20 tahun 2003. Tentang sistem Pendidikan Nasional.
Wibowo. (2008). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grasindo Persada