• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI ELASTISITAS : ANDHIKA WAHYUDIONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI ELASTISITAS : ANDHIKA WAHYUDIONO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

ELASTISITAS

DOSEN MATAKULIAH

ANDHIKA WAHYUDIONO, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 3

MAHASISWA

GILANG FAHMI SEBASTIAN / 31206454

MAULIDA SHAFIRA / 31206462

NI PUTU AYU KUSUMAWATI / 31206425

REYNALDIO VINANDA PUTRA / 31206459

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

BANYUWANGI

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk

memenuhi kebutuhan. Kegiatan tersebut akan terus berlangsung karena keinginan dan kebutuhan manusia akan semakin bertambah tetapi hal itu berbanding terbalik dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Kegiatan menciptakan, mengirimkan, dan memenuhi kebutuhan ini disebut kegiatan perekonomian dimana kegiatan ini merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Tentunya sebagai pemuas kebutuhan, beragam masalah muncul di dalam bidang perekonomian ini.

Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam

permasalahan di bidang ekonomi. Adanya sifat perubahan permintaan, sifat perubahan penawaran, dan harga barang menyebabkan munculnya konsep elastisitas. Konsep elastisitas digunakan untuk dapat lebih memahami situasi pasar, dan untuk dapat melakukan prediksi terhadap berbagai tindakan maupun keputusan yang diambil oleh produsen dan konsumen. Suatu pasar kompleks memungkinkan terjadinya pergesaran sehingga barang tersebut dapat bersifat elastis/inelastis.

Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi

kemakmuran. Elastisitas penawaran penting dalam pembuatan keputusan managerial, karena tingkat elastisitas ini menggunakan sensitivitas dari penawaran produsen terhadap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada dalam bisnis, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan strategi penerapan harga produk. Salah satu pokok penting dalam fungsi penawaran adalah derajat kepekaan atau elastisitas jumlah barang yang ditawarkan karena terjadinya perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.

(3)

A. Rumusan Masalah

1. Mengapa perlu mengetahui elastisitas permintaan dan penawaran ? 2. Bagaimana aplikasi konsep elastisitas ?

3. Bagaimana elastisitas berkaitan dengan insiden pajak ? 4. Bagaimana cara mengetahui elastisitas permintaan produk ? 5. Bagaimana cara mengukur elastisitas permintaan dan penawaran ?

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Mengapa perlu mengetahui elastisitas permintaan dan penawaran ? A. Pengertian elastisitas permintaan dan penawaran

Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran). Apa sih elastisitas permintaan dan penawaran itu.

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan

perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya.

B. Mengapa perlu mengetahui elastisitas permintaan

1. Elastisitas permintaan akan membantu Anda mengevaluasi dan menentukan apakah Anda harus mengubah harga atau tidak.

2. Elastisitas permintaan dapat membantu Anda menjawab pertanyaan apakah Anda harus mengubah harga, seberapa besar Anda harus menaikkan atau menurunkan harga. Misal, mengapa Anda menaikkan harga sebesar 10% bukan 5% atau 15% ? Jawablah dengan elastisitas permintaan.

C. Mengapa perlu mengetahui elastisitas penawaran

1. Agar produsen dapat mengantisipasi adanya suatu perubahan yang terjadi pada selera konsumen, agar segmentasi pasar menjadi lebih efektif, serta adanya produktivitas dalam penjualan barang kepada konsumen. Dengan produsen mengetahui hal tersebut, maka produsen dapat melakukan diferensiasi produk atau difersifikasi produk serta meningkatkan efektifitas dan produktivitas produk apabila terjadi penurunan pada permintaan konsumen.

(5)

2. Bagaimana aplikasi konsep elastisitas ? Aplikasi Konsep Elatisitas

A. Hubungan elastisitas harga, penerimaan total, dan pendapatan marjinal Jika harga jual barang naik, dua kemungkinan reaksi ekstrem reaksi para manajer : · Kemungkinan pertama mereka panik

Mengira kenaikan harga menurunkan permintaan sehingga penerimaan turun. · Kemungkinan kedua mereka bergembira

Mengira kenaikan harga akan menyebabkan penerimaan meningkat. Sikap mana yang benar, sangat ditentukan oleh angka elastisitas harga.

Berikut tabel hubungan antara elastisitas harga, penerimaan total dan penerimaan marjinal

Elastisitas Harga Jika harga turun, maka penerimaan total

Jika harga naik, maka penerimaan total Pendapatan marjinal Inelastis Unitari Elastis Turun Tetap Naik Naik Tetap Turun Negatif Nol Positif

Dari tabel diatas dapat kita ketahui apabila permintaannya inelastis, jika harga turun maka penerimaan total turun dan pendapatan marjinal negatif. Sedangkan apabila permintaannya elastis, jika harga turun maka penerimaan total yang diterima perusahaan akan naik dan penerimaan marjinalnya positif.

B. Pergeseran beban pajak

Jika pemerintah memutuskan mengenakan pajak untuk mie instant, pengenaan pajak dibebankan kepada produsen. Siapakah yang diuntungkan ?

Sepintas tampaknya yang diuntungka adalah konsumen karena beban pajak di tanggung oleh produsen, apakah benar demikian?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita harus memperhatikan sisi permintaan dan penawarannya. Disisi penawaran, sebagai produk industri, elastisnya relatif besar. Sementara disisi permintaan, sebagai alternatif utama dari nasi, permintaannya relatif inelastis.

C. Teori cobweb (sarang laba-laba)

Teori cobweb menjelaskan mengenai harga produk pertanian yang menunjukkan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Penyebab fluktuasi adalah reaksi yang terlambat dari produsen terhadap harga.

(6)

3. Bagaimana elastisitas berkaitan dengan insiden pajak ?

A. Beban pajak Umumnya Bersama dengan Konsumen dan Produsen

Beban pajak umumnya dibagi oleh produsen dan konsumen di pasar. Dengan kata lain, harga yang konsumen membayar sebagai akibat dari pajak (termasuk pajak) lebih tinggi dari apa yang akan ada di pasar tanpa pajak, tapi tidak dengan seluruh jumlah pajak. Selain itu, harga yang produser menerima sebagai hasil dari pajak (setelah dikurangi pajak) adalah lebih rendah dari apa yang akan ada di pasar tanpa pajak, tapi tidak dengan seluruh jumlah pajak. (Pengecualian untuk ini terjadi ketika baik pasokan atau permintaan elastis sempurna atau inelastis sempurna.)

B. Beban pajak dan Elastisitas

Pengamatan ini mengarah secara alami pada pertanyaan tentang apa yang menentukan bagaimana beban pajak dibagi antara konsumen dan

produsen. Jawabannya adalah bahwa beban relatif pajak pada konsumen terhadap produsen sesuai dengan harga relatif elastisitas permintaan terhadap elastisitas harga dari penawaran. Ekonom kadang-kadang menyebut ini sebagai “siapa pun yang dapat dijalankan dari pajak akan” prinsip.

C. Lebih elastis Pasokan dan Permintaan Kurang elastis

Ketika pasokan lebih elastis daripada permintaan, konsumen akan menanggung lebih dari beban pajak dari produsen akan. Misalnya, jika pasokan dua kali lebih elastis karena permintaan, produsen akan menanggung sepertiga dari beban pajak dan konsumen akan menanggung dua pertiga dari beban pajak.

D. Permintaan lebih elastis dan Kurang elastis Pasokan

Ketika permintaan lebih elastis dari pasokan, produsen akan menanggung lebih dari beban pajak dari konsumen akan. Misalnya, jika permintaan dua kali lebih elastis karena pasokan, konsumen akan menanggung sepertiga dari beban pajak dan produsen akan menanggung dua pertiga dari beban pajak.

E. Sebuah Beban Pajak Sama-bersama

Ini adalah kesalahan umum untuk mengasumsikan bahwa konsumen dan produsen berbagi beban pajak yang sama, tapi ini belum tentu demikian. Sebenarnya, ini hanya terjadi ketika elastisitas harga permintaan adalah sama dengan elastisitas harga dari penawaran. Yang mengatakan, sering tampak seperti beban pajak dibagi sama rata karena pasokan dan permintaan kurva begitu sering digambar dengan elastisitas yang sama!

F. Ketika Satu Partai menanggung beban Pajak

Meskipun tidak khas, adalah mungkin baik untuk konsumen atau produsen untuk menanggung seluruh beban pajak. Jika pasokan elastis sempurna atau permintaan inelastis sempurna, konsumen akan menanggung seluruh beban pajak. Sebaliknya, jika permintaan elastis sempurna atau pasokan inelastis sempurna, produsen akan

(7)

4. Bagaimana cara mengetahui elastisitas permintaan produk ?

Ada 2 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui sensitivitas permintaan produk Anda terhadap perubahan harga yang Anda lakukan. Anda boleh melakukan kedua cara ini sekaligus. Berikut penjelasannya :

A. Menggunakan perhitungan kuantitatif

Elastisitas Permintaan = % Perubahan Permintaan % Perubahan Harga

Jika Anda memiliki semua data penjualan dalam kurun waktu tertentu, Anda bisa dengan mudah menghitung sensitivitas permintaan produk Anda terhadap perubahan harga. Barang disebut elastis ketika nilai elastisitasnya lebih dari 1 dan tidak elastis jika nilainya kurang dari 1.

B. Menggunakan checklist tabel penguji elastisitas produk

Cara lebih mudah yang bisa Anda gunakan untuk menentukan apakah permintaan terhadap produk Anda tergolong elastis atau tidak elastis adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

Elastis Tidak Elastis

Memiliki banyak barang pengganti 

Dianggap sebagai barang komoditas, bukan barang yang unik/ terdiferensiasi

Memiliki paten yang kuat 

Memiliki brand yang sangat kuat 

Memiliki spesifikasi yang jelas 

Ketersediaannya terbatas 

Didukung dengan pelayanan personal kepada pembeli

C. Bagaimana jika produk Anda tergolong Elastis ?

Produk Anda disebut elastis ketika kita mudah menggantikan produk Anda dengan produk lainnya. Misalnya ketika Anda menjual produk sandwich rumahan lalu Anda menaikkan harga sandwich sebesar 30%, maka kita akan dengan mudah

menemukan makanan lain untuk sarapan seperti roti atau sandwich merk lainnya. Jadi, ketika Anda menaikkan harga di produk yang elastis, konsumen akan cenderung membeli produk lain dari kompetitor yang akan menyebabkan penurunan penjualan Anda. Pada akhirnya, Anda akan mengalami kerugian yang lebih dalam karena tambahan keuntungan yang Anda dapatkan tidak lebih banyak dari kerugian yang harus Anda tanggung karena kehilangan konsumen.

D. Bagaimana jika produk Anda tergolong tidak Elastis ?

Produk Anda disebut tidak elastis ketika kita sulit menemukan pengganti dari produk Anda. Berdasarkan pertanyaan di tabel, produk Anda juga bisa disebut inelastis ketika barang tersebut sangat unik dan memiliki brand yang sangat kuat. Kendati Anda menaikkan harga, konsumen akan tetap membeli karena memang tidak ada pilihan lainnya, atau bisa juga karena konsumen terlau cinta dengan produk Anda.

(8)

Jadi, ketika Anda menaikkan harga di produk yang tidak elastis, konsumen akan tetap membeli produk Anda dan disanalah Anda dapat mengambil keuntungan lebih karena kerugian dari hilangnya beberapa konsumen masih bisa ditutup dengan kenaikan keuntungan yang lebih besar karena kenaikan harga.

5. Bagaimana cara mengukur elastisitas permintaan dan penawaran ? A. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan ( elasticity of demand ) ialah pengaruh dari perubahan harga terhadap besar kecil nya jumlah permintaan barang atau tingkat kepekaan dari

perubahan jumlah permintaan barang terhadap suatu perubahan dari harga barang. Sedangkan besar kecil nya suatu perubahan permintaan tersebut di nyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang di simbolkan ( E ), yang dinyatakan dalam rumus berikut ini :

Keterangan :

· ΔQ = perubahan terhadap jumlah permintaan.

· ΔP = perubahan dari harga barang.

· P = harga awal.

· Q = jumlah permintaan awal.

· Ed = elastisitas dari permintaan.

1. Macam – Macam Elastisitas Dari Permintaan : Elastisitas dari permintaan terdiri atas 5 macam yakni :

· Permintaan elastis

· Permintaan inelastis

· Permintaan uniter (permintaan normal)

· Permintaan elastis sempurna

· Permintaan inelastis sempurna.

Dan untuk lebih jelas nya mengenai macam – macam contoh dari permintaan ini, silahkan lihat gambar tabel berikut ini :

(9)

Keterangan :

· % ΔQd = Persentase dari perubahan jumlah permintaan akan barang.

· % ΔPd = Persentase dari perubahan harga barang. Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa :

· Permintaan elastis memiliki rumus E > 1 di mana permintaan ini biasa nya terjadi karna permintaan barang – barang yang mewah.

· Permintaan inelastis memiliki rumus E < 1 di mana permintaan ini biasa nya terjadi karna kebutuhan permintaan akan barang – barang pokok atau primer.

· Permintaan uniter ( permintaan normal ) dengan rumus E = 1 di mana permintaan ini terjadi karna permintaan barang – barang kebutuhan sekunder.

· Pada permintaan elastis sempurna memiliki rumus E = ~ di mana biasa nya ini terjadi karna permintaan barang – barang kebutuhan dunia seperti gandum dan minyak.

· Permintaan inelastis sempurna dengan rumus E = 0 di mana biasa nya ini terjadi karna permintaan barang – barang kebutuhan seperti tanah dan air minum. 2. Kurva Elastisitas Dari Permintaan :

Kurva elastisitas dari permintaan terdiri dari :

· Permintaan elastis.

· Permintaan inelastis.

· Permintaan uniter.

· Permintaan elastis sempurna.

(10)

3. Menghitung Elastisitas Dari Permintaan Secara Matematis : Dari rumus elastistas permintaan di atas :

E = ΔQ/ΔP x P/Q menunjukkan bahwa : ΔQ/ΔP adalah turunan pertama dari Q atau Q1.

B. Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) ialah pengaruh dari perubahan harga terhadap besar kecil nya jumlah penawaran barang atau tingkat kepekaan terhadap perubahan jumlah penawaran barang terhadap perubahan dari harga barang.

Adapun yang dimaksudkan koefisien elastisitas dari penawaran ialah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah penawaran barang dengan perubahan dari harga nya. Besar kecil nya koefisien elastisitas dari penawaran dapat di hitung dengan rumus berikut ini :

Keterangan :

· ΔQ = perubahan terhadap jumlah penawaran.

· ΔP = perubahan dari harga barang.

· P = harga barang awal.

· Q = jumlah penawaran awal.

· Es = elastisitas dari penawaran.

1. Macam – Macam Elastisitas Dari Penawaran :

Seperti hal nya elastisitas dari permintaan, elastisitas dari penawaran juga terdapat 5 macam yakni :

· penawaran elastis.

· penawaran inelastis.

· penawaran uniter ( penawaran normal ).

· penawaran elastis sempurna.

· penawaran inelastis sempurna.

Dan untuk lebih jelas nya, silahkan lihat contoh tabel macam – macam penawaran berikut ini :

(11)

Keterangan:

· % ΔQs = Persentase dari perubahan jumlah barang yang di tawarkan atau penawaran.

· % ΔPs = Persentase dari perubahan harga barang. Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa :

· Penawaran elastis memiliki rumus E > 1 di mana penawaran ini biasa nya terjadi karna barang – barang yang mewah.

· Penawaran inelastis memiliki rumus E < 1 di mana penawaran ini biasa nya terjadi karna kebutuhan akan barang – barang pokok atau primer.

· Penawaran uniter ( penawaran normal ) dengan rumus E = 1 di mana penawaran ini terjadi karna barang – barang kebutuhan sekunder.

· Penawaran elastis sempurna memiliki rumus E = ~ di mana biasa nya ini terjadi karna barang – barang kebutuhan dunia seperti gandum dan minyak.

· Penawaran inelastis sempurna dengan rumus E = 0 di mana biasa nya ini terjadi karna barang – barang kebutuhan seperti tanah dan air minum.

(12)

Cara singkat menentukan besar nya elastisitas dengan tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu dengan cara :

· Pertama jika persamaan fungsi nya menunjukkan P = a – bQ ( fungsi permintaan ) dan P = a + bQ ( fungsi Penawaran ), maka rumus elastisitas nya yakni sebagai berikut :

· Kedua jika persamaan fungsi nya menunjukkan Q = a – bP ( fungsi permintaan ) dan Q = a + bP ( fungsi penawaran ), maka rumus elastisitas nya yakni sebagai berikut :

(13)

BAB III PENUTUP · Kesimpulan

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.

Produk bisa disebut elastis ketika kita mudah menggantikan produk tersebut dengan produk lainnya. Misalnya ketika Anda menjual produk sandwich rumahan lalu Anda menaikkan harga sandwich sebesar 30%, maka kita akan dengan mudah menemukan makanan lain untuk sarapan seperti roti atau sandwich merk lainnya.

Produk bisa disebut tidak elastis ketika kita sulit menemukan pengganti dari produk tersebut atau inelastis ketika barang tersebut sangat unik dan memiliki brand yang sangat kuat. Kendati Anda menaikkan harga, konsumen akan tetap membeli karena memang tidak ada pilihan lainnya, atau bisa juga karena konsumen terlau cinta dengan produk Anda. · Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, bentuk penyusunan maupun materinya memiliki kekurangan dan masih memerlukan tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun tulisannya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Unknown. 2013. “Elastisitas Permintaan dan Penawaran”,

http://basicekonomi.blogspot.com/2013/05/elastisitas-permintaan-dan-penawaran.html Unknown. 2015. “Aplikasi Konsep Elastisitas”,

http://ekonomingalir.blogspot.com/2015/01/aplikasi-konsep-elastisitas.html

Unknown. 2019. “Bagaimana Apakah Elastisitas Berkaitan dengan Insiden Pajak?”, https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu-sosial/elasticity-and-tax-incidence-1147952/

Senja, Winda. 2016. “Mempertimbangkan Elastisitas Permintaan untuk Menentukan Harga”, https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu-sosial/elasticity-and-tax-incidence-1147952/

Rahmah, Azzahra. 2020.” Rumus Elastisitas Permintaan dan Penawaran + Contoh Soal”, https://rumus.co.id/rumus-elastisitas-permintaan-dan-penawaran/

Referensi

Dokumen terkait

Assauri (2004) mengatakan, perencanaan dan pengendalian produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ginting, 2013) menyebutkan bahwa untuk meningkatkan penerimaan negara mempunyai banyak kendala yaitu antara lain tingkat

Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan

kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya. Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan

produksi sebagai dasar penentuan harga jual tapioka; (3) nilai tambah pada proses pembuatan tapioka untuk mengetahui balasan terhadap faktor produksi yang dihasilkan serta kesempatan

Harga suatu barang dapat berubah ubah sesuai permintaan dan penawaran yang menyebabkan pada suatu ketika produsen akan untung besar dan lain waktu akan rugi dalam jumlah besar

• Minimum ada 3 line qualified yaitu setiap line harus mempunyai 8.000 GBV serta total group 30.000 GBV, maka perusahaan akan memberikan bonus bulanan sepeda motor... BONUS MOBIL

diberikan penyuluhan; 2) Motivasi kerja karyawan lebih tinggi setelah mengikuti outbond dibanding sebelum mengikuti outbond. Penelitian korelasional dan kausal termasuk